“KERTAS”
Dosen Pengampu:
Dr. Ratna Sari Dewi, M.Si
Dra. Hafni Indriati Nasution, M.Si
Disusun Oleh:
KELOMPOK 2
1. AMANDA ZEFANYA SITUMEANG (4203331008)
2. CHIASRILYA MARIA HUTABARAT (4203131013)
3. LENY NOPVILA SARI (4203131022)
4. NADILA CEMPAKA HANY (4202431016)
5. SARTIKA NAULI HUTASOIT (4203331027)
6. TIARA RITONGA (4203131044)
Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas rahmat dan karunia-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya. Adapun dalam makalah ini akan dibahas mengenai “Kertas”, terutama
metode dan prinsip kimia dalam membuat kertas. Makalah ini disusun untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kimia Terapan.
Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr.
Ratna Sari Dewi, M.Si dan Ibu Dra. Hafni Indriati Nasution, M.Si selaku dosen
pengampu mata kuliah Kimia Terapan yang telah membimbing penyusun dalam
penyelesaian makalah ini. Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada orang
tua dan juga pihak-pihak yang turut membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun senantiasa penyusun harapkan sebagai bahan perbaikan
untuk kedepannya. Akhir kata semoga makalah ini memberikan manfaat bagi kita
semua.
KELOMPOK 2
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 2
1.3 Tujuan .................................................................................................... 2
1.4 Manfaat ................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Kertas ........................................................................................ 3
2.2 Pengertian Kertas ................................................................................... 3
2.3 Metode dan Prinsip Kimia Dalam Membuat Kertas ................................ 5
2.4 Jernis dan Tipe Kertas ............................................................................ 8
2.5 Daur Ulang Kertas................................................................................ 11
2.6 Pembuatan Kertas Dari Limbah ............................................................ 12
2.7 Pengelolaan Limbah Kertas .................................................................. 16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kertas merupakan salah satu penemuan dunia yang sangat populer. Sejak
penemuannya, kertas menjadi tonggak percepatan bagi peradaban manusia hingga
saat ini. Dalam kehidupan fungsi kertas sudah tidak diragukan lagi. Kertas ini
diproduksi oleh pabrik dengan bahan baku utamanya adalah kayu. Kertas
merupakan satu dari beberapa produk industri yang sangat dibutuhkan oleh banyak
orang. Kertas merupakan salah satu bahan baku penting yang banyak dimanfaatkan
untuk berbagai keperluan, baik untuk mencetak. untuk menulis, untuk melukis dan
kini juga banyak yang digunakan sebagai pembersih (tissue). Pada umumnya kertas
berbentuk tipis dan rata yang dihasilkan dari kompresi serat yang berasal dari pulp.
Serat yang digunakan biasanya adalah alami, dan mengandung selulosa dan
hemiselulosa. Selulosa adalah senyawa organic yang banyak dan melimpah di
alam, yang pada umumnya terdapat pada kayu.
Kertas telah terkenal sejak abad kedua sebelum masehi. Kertas pertama kali
dibuat oleh orang Tionghoa dari kulit pohon murbey dan bambu. Namun pada saat
ini proses pembuatan kertas yang paling mutakhir adalah berasal dari pulp hasil
proses dengan memanfaatkan bahan kimia. Pulp merupakan hasil pemisahan serat
dari bahan baku yang mengandung serat, baik dari kayu maupun non kayu. Pulp
terdiri dari serat-serat yang berupa selulosa dan hemiselulosa diperoleh melaui
proses mekanis, kimia, dan semikimia. Pada era digital sekarang pembuatan kertas
sudah dengan penggunaan mesin-mesin canggih yang dapat meningkatkan
produksi industry dan dapat juga menghemat biaya pengoperasian.
Seiring dengan perkembangan zaman, fungsi dan peran kertas juga mengalami
peningkatan. Penggolongan kertas pada prinsipnya dipertimbangkan atas dasar
kegunaan kertas, jenis pulp yang dipakai dalam produksi kertas, dan jenis mesin
kertas yang digunakan dalam produksi. Selanjutnya kertas yang sudah pernah
digunakan juga dapat diolah kembali melalui proses daur ulang. Tak hanya itu dari
limbah sekalipun juga dapat diproduksi kertas, salah satunya dari limbah tanda
kosong kelapa sawit. Namun, disamping itu limbah dari pembuatan kertas juga
menjadi hal yang perlu diperhatikan, agar tidak mengganggu kelestarian
1
lingkungan. Pengolahan limbah kertas tergantung pada bentuk limbah yang akan
diolah, mulai dari pengolahan limbah cair, limbah padatan, hingga limbah emisi
udara.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian kertas.
2. Untuk mengetahui metode dan prinsip kimia dalam pembuatan kertas.
3. Untuk mengetahui jenis dan tipe kertas.
4. Untuk mengetahui tahapan daur ulang kertas.
5. Untuk mengetahui cara pengelolaan limbah kertas.
1.4 Manfaat
1. Menambah pengetahuan serta wawasan tentang ilmu kimia terapan,
khususnya dalam mengetahui metode dan prinsip kimia dalam pembuatan
kertas.
2. Dapat mengaplikasikan ilmu kimia terapan dalam kehidupan sehari-hari.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Kertas ini diproduksi oleh pabrik dengan bahan baku utamanya adalah kayu. Fungsi
utama dari kertas sebagai media tulis pada dunia pendidikan. Namun, sekarang
kertas sudah banyak juga digunakan sebagai media penyalur kreatifitas seni. Kertas
adalah barang yang berwujud lembaran-lembaran tipis yang dihasilkan dengan
kompresi. Serat yang telah mengalami pengerjaan pengeringan ditambah beberapa
bahan tambahan yang saling menempel dan saling menjalin, serat yang digunakan
biasanya berupa serat alam yang mengandung selulosa dan hemiselulosa. Secara
umum kertas dibedakan mejadi dua golongan yaitu kertas budaya dan kertas
industri. Kertas yang termasuk dalam kertas budaya adalah kertas-kertas cetak dan
kertas tulis, diantaranya adalah kertas kitab, buku, koran, dan kertas amplop.
Sedangkan yang termasuk kertas indutri adalah kertas minyak, pembungkus buah-
buahan, kertas isolasi elektrik, dan karton.
Kertas dalam bahas Inggris disebut paper dan dalam bahasa Belanda disebut
papier, barang baru ciptaan manusia berwujud lembaran-lembaran tipis yang dapat
dirobek, digulung, dilipat, direkat,dicoret. Kertas dibuat untuk memenuhi
kebutuhan hidup yang sangat beragam. Kertas dikenal sebagai media utama untuk
menulis, mencetak serta melukis dan banyak lagi kegunaanya. Selain dalam
penulisan, kertas dapat digunakan untuk hidangan, kebersihan ataupun toilet yang
disebut kertas pembersih (tissue). Adanya kertas merupakan evolusi baru dalam
dunia tulis menulis yang menyumbangkan arti dalam peradapan dunia.
Sifat-Sifat Kertas:
Mudah dibakar
Dapat menyerap air
Dapat dilipat
Dapat dipotong dengan gunting/pisau
Mudah robek
Dapat direkat dengan lem
Dapat ditoreh dengan benda runcing/tumpul
Mudah diremas
Tipis
Mudah berlobang
Ada yang polos, bewarna, dan bergaris
4
Komponen-Komponen Kertas:
Selulosa
Selulosa merupakan susunan molekul glukosa rantai lurus dan panjang
(komponen penting kertas).
Hemiselulosa
Hemiselulosa adalah susunan glukosa rantai pendek dan bercabang dan sifatnya
lebih mudah larut dalam air.
Ekstraktif
Ekstraktif merupakan hormon tumbuhan, resin, asam lemak yang beracun dan
berbahaya untuk perairan.
Kandungan Pulp
Selulosa adalah senyawa organik penyusun utama dinding sel tumbuhan.
Adapun sifat dari selulosa adalah berbentuk senyawa berserat, mempunyai
tegangan tarik yang tinggi, tidak larut dalam air, dan pelarut organik. Selulosa
5
merupakan hidrokarbon yang berbentuk polimer dan mempunyai rumus bangun
molekul (C6H10O5)n.
Berdasarkan derajat polimerisasi (DP), maka selulosa dapat dibedakan atas
tiga jenis yaitu:
Selulosa α (Alpha Cellulose) adalah selulosa berantai panjang, tidak larut
dalam larutan NaOH 17,5% atau larutan basa kuat dengan DP (derajat
polimerisasi) berkisar 600-1500. Selulosa α dipakai sebagai penduga dan
atau penentu tingkat kemurnian selulosa.
Selulosa β (Betha Cellulose) adalah selulosa berantai pendek, larut dalam
larutan NaOH 17,5% atau basa kuat dengan DP berkisar 15-90, dapat
mengendap bila dinetralkan.
Selulosa 𝛾 (Gamma Cellulose) adalah sama dengan selulosa β, tetapi DP-
nya kurang daripada 15.
6
sebagai cara untuk melunakkan. Lalu dipotong semakin kecil dengan
istilah chip.
2. Proses kedua (pulping)
Proses ini merupakan proses pemasakan dalam gester sebagai
pemisahan serat kayu dengan lignin. Pemasakan dilakukan dengan
proses pengukusan dan pemanasan.
3. Proses ketiga (proses produksi kimia)
Proses kimia ini menggunakan bahan kimia Natrium hidroksida dengan
cara pelarutan yang akan memisahkan fiber, yaitu dengan menjadikan
batangan kayu sebagai kepingan dengan penghancuran pada tekanan
dan suhu tertentu proses kimia tersebut dijabarkan sebagai berikut :
a. Kraft
Proses pertama adalah pemotongan kayu menggunakan mesin
pemotongan dilanjutkan pengayakan. Kemudian kayu yang telah
halus dimasukkan pada tempat penampungan lalu pemasakan yang
dipanaskan dengan cara penguapan dan pengadukan dengan alat
khusus untuk pengadukan pada digester pada tekanan tertentu. Hasil
kemudian dikeluarkan lalu pencucian dengan air pencuci untuk
memisahkan liquor nya. Hasil dimasukkan di tangki yang telah
dicuci akan disaring dengan filter drum yang diputihkan dengan
Kalsium hipoklorit. Dilanjutkan proses penetralan dengan Natrium
hidroksida, proses pencucian dan pengeringan.
b. Soda Process
Proses ini hanya memakai Natrium hidroksida sehingga ini
merupakan proses yang sederhana. Berbagai jenis dari kayu dapat
dibuat. Pemasakan dengan penguapan dilakukan dalam waktu 2-3
jam pada suhu dan tekanan tertentu dan hasilnya dimasukkan dalam
digester dilanjutkan ke tangki dengan memasukkan hasil yang
digester. Bubur kertas yang telah siap dibersihkan dengan
mencucinya kemudian di filtrasi menggunakan penyaringan rotary
drum filter. Setelah itu bubur kertas yang sudah bersih tersebut
diputihkan menggunakan kalsium hipoklorit sehingga bubur kertas
7
tersebut sedikit putih dibandingkan sebelumnya. Kemudian bubur
kertas tersebut. Dinetralkan kembali menggunakan NaOH.
Terbentuklah pulp kering.
c. Sulfide Process
Pada proses ini sulfur akan diuapkan melalui pemanasan dalam
kamar pembakaran dengan aliran udara yang harus dikontrol agar
hasil berupa Sulfur dioksida bukan Sulfur trioksida, sehingga harus
didinginkan dengan cepat pada pipa melingkar oleh air. Kemudian
proses penyerapan dengan Kalsium karbonat. Dengan reaksi :
S + O₂ → SO₂
8
24-75 g/m2, dengan kertas koran dari 38 g/m2 to 52 g/m2. Disamping itu, jenis
kertas lainnya adalah kertas untuk direktori (seperti yellow page), computer
paper, katalog, dan advertising supplements (brosur sisipan yang umumnya
dicetak dengan sistim rotogravure).
2. Coated Groundwood
Kertas jenis ini paling tidak mempunyai 10% pulp mekanis (umumnya 50-55%
groundwood) dengan sisanya menggunakan pulp kimia. Umumnya kertas ini
berwarna kekuningan karena banyak pulp mekanis dan mempunyai gramtur
dari 45 g/m2 to 130 g/m2. Kertas ini umumnya ditemukan pada kegunaan kertas
dengan mesin cetak letterpress dan offset, seperti LWC (light weight coated –
kertas yang mempunyai lapisan coating rendah sekitar 7-10 gr/m2 dan kertas
coated untuk majalah.
3. Uncoated Woodfree
Kertas jenis ini mempunyai kandungan pulp mekanis lebih rendah dari 10%,
umumnya bisa mencapai 0% dan tidak mempunyai lapisan coating pigmen
sama sekali. Kegunaan kertas ini termasuk "office papers" (formulir, kertas
fotokopi, kertas buku tulis, dan kertas amplop), kertas carbonless (NCR), dan
kertas cetak atau anda bisa sebut HVS untuk brosur, selebaran, iklan, dan
bahkan kartu pos bilateral. Bila anda sering bergelut dengan pasar ekspor, jenis
kertas ini sering juga disebut "printing, writing, and book papers" (kertas
cetak,tulis dan buku).
4. Coated Woodfree
Jenis kertas ini juga mengandung kurang 10% pulp mekanis, tetapi mempunyai
lapisan coating pigmen baik dua sisi atau satu sisi. Gramatur kertas berkisar
antara 70 gr/m2 dan 300 gr/m2 . Art Paper umumnya mulai dari 70 gr/m2 sampai
dengan 150 gr/m 2 , sementara Art Board mulai dari 170 gr/m2 sampai dengan
300 gr/m2 . Kegunaan paling umum adalah untuk majalah, buku, cetak
commercial dengan mutu yang tinggi dan mahal karena brightness yang relatif
tinggi dibanding kertas uncoated groundwood.
9
5. Kraft Paper
Kertas kraft, arti harfiahnya adalah kertas kuat, mempunyai 4 kegunaan utama:
Kertas bungkus (wrapping) seperti untuk bungkus kertas plano, kertas
bungkus nasi dll.
Kantong (bag/sack)seperti kantong belanja atau "shopping bag".
Karung (shipping sack), seperti karung atau kantong semen.
Berbagai fungsi"converting", gramatur berkisar antara 50 gr/m2 dan 134
gr/m2.
Pulp Kertas yang dipakai bisa melalui proses pemutihan atau "bleaching"atau
tidak. Bila tidak diputihkan maka berwarna coklat.
6. Bleached Paperboard
Pulp kertas yang dipakai adalah "bleached sulfate" dan kegunaan utama adalah
"folding carton" untuk membuat box, dan kertas karton susu atau juice. Karena
"bleach" maka warna kertas karton ini putihdan sekitar setengah jumlah
produksi adalah coated. Gramatur bervariasi mulai dari 200 gr/m2 sampai
dengan 500 gr/m2 . Golongan jenis kertas ini termasuk untuk membuat gelas
kertas, piring kertas,karton tebal cetak, "tag stock" (kertas karton untuk
gantungan, kartun komputer, "file folders" (map folio), dan kartu index (kartu
indeks nama).
7. Unbleached Paperboard
Kertas karton ini tidak diputihkan dengan bleaching dan diproduksi dari "virgin
kraft" (pulp kimia dengan serat non-recycle) atau "neutral sulfite semi chemical
pulp" (bubur kertas dengan proses semi-kimia sulfite yang netral). Produk
utama adalah linerboard, jenis kertas yang digunakan untuk membuat
"corrugated containers" (corrugated box yang biasanya berwarna coklat). Berat
gramatur umumnya 130 gr/m2 sampai dengan 450 g/m2 . "Corrugating medium"
atau kertas medium juga masuk dalam kategori ini yang dibuat dengan sebagian
campuran kertas recycle.
8. Recycled Paperboard
Pulp yang digunakan terdiri atas kertas recycle atau daur ulang. Jenis Kertas ini
meliputi rentang variasi kertas yang luas mulai dari kertas medium untuk
"corrugated box", folding boxboard atau clay coated news back. Kertas ini
10
sering disebut sebagai Duplex dan Triplex, setup boxboard layaknya duplex
tetapi uncoated, and berbagai jenis kertas dan kertas karton.
9. MG Kraft specialties
Kertas jenis ini mempunyai permukaan dengan penampakan yang licin dan
seperti kaca (glaze) dimana kertas tersebut diproduksi diatas mesin yang
mempunyai silinder pengering / pemanas yang diametrnyasangat besar. Di
pasar lokal sering disebut dengan kertas Litho, Doorslag. Jenis kertas lainnya
seperti kertas dasar (base paper) untuk "wax paper", kertas bungkus,
"carbonizing", dan kraft specialties.
10. Tissue
Bubur kertas yang dipakai untuk tisu adalah pulp kimia yang dibleach dengan
tambahan bisa 50 atau lebih pulp mekanis. Mayoritas kertas tisu digunakan
untuk produk sanitari seperti tisu gulung, "towel","bathroom", "napkins" dll.
Jenis kertas ini diproduksi dengan sistem "through air dried" (TAD) atau mesin
kertas Yankee (silinder pemanas yang diameternya sangat besar) yang
mempunyai "wet audrey crepe operation".
11. Market pulp
Pulp atau bubur kertas juga dikategorikan sebagai kertas yang dibagi jenisnya
berdasarkan jenis kayu, proses pembuatan pulp, dan proses pemutihan atau
"bleaching". Bubur kertas dijual dalam bentuk lembaran, bal, dan gulungan.
12. Others
Kategori lain-lain digunakan untuk jenis kertas yang tidak masuk dalam ke 11
golongan kertas diatas. Kurang dari 5% jumlah kertas dunia masuk dalam
kategori ini, jadi sebetulnya relatif kecil. Contohnya seperti kertas "hardboard",
"asbestos board", kertas cigarette, "condenser", kertas bible), glassine, kertas
tahan minyak, kertas release untuk sticker, dan kertas yang tersusun dari serat
tumbuhan bukan pohon (seperti kertas serat pisang abaca dan lain-lain).
11
2.5 Daur Ulang Kertas
Beberapa tahapan dalam daur ulang kertas yaitu:
1) Repulping
Pulp adalah suspensi dari serat dan air yang merupakan bahan dasar kertas.
Supaya kertas bekas dapat dicetak kembali menjadi kertas baru, maka harus
dilakukan proses repulping, yaitu mengubah kertas bekas menjadi pulp.
2) Deinking
Deinking adalah proses mekanisme penghilangan tinta. Ikatan antara serat
kertas dengan serat partikel tinta diperlemah dengan adanya penambahan
kaustik soda (NaOH). Ikatan antara serat kertas dan serat partikel tinta yang
sudah iperlemah tersebut kemudian dipisahkan dengan adanya mekanisme
agitator.
3) Bleaching
Proses bleaching adalah proses untuk memucatkan warna dari pulp. Pulp
yang dihasilkan dari kertas bekas masih berwarna kuning kecoklatan,
sehingga perlu dilakukan proses bleaching. Bleaching agents yang
umumnya digunakan adalah hipoklorit dan hidrogen peroksida.
4) Screening
Screening adalah proses pencetakan kertas. Alat yang digunakan disebut
screen atau cetakan. Pemilihan jenis cetakan mempengaruhi hasil kertas
yang dihasilkan. Kehalusan dan kekasaran dari cetakan ditentukan
berdasarkan mesh.
5) Drying
Drying adalah salah satu tahapan dalam pembuatan kertas. Dalam tahap ini
kelembaban kertas dikurangi hingga mencapai kelembaban sekitar 5%. Hal
ini dilakukan dengan melewatkan lembaran kertas sepanjang rangkaian
drum besi yang dipanaskan. Drum-drum tersebut selain untuk pengeringan
juga digunakan untuk menekan permukaan kertas, sehingga menjadi lebih
halus.
12
2.6 Pembuatan Kertas dari Limbah
1. Pembuatan Kertas Dari Limbah Pohon Ketapang
Bahan baku dasar pembuatan pulp adalah selulosa dalam bentuk serat dan
hampir semua tumbuhan yang mengandung selulosa dapat dipakai sebagai
bahan baku pembuatan pulp (Bahri, 2015). Selulosa adalah karbohidrat utama
yang disintesis oleh tanaman dan menempati hampir 60% komponen penyusun
struktur kayu. Selulosa merupakan serat-serat panjang yang bersama-sama
hemiselulosa, pektin, dan protein membentuk struktur jaringan yang
memperkuat dinding sel tanaman (Tahirzadeh dkk, 2008). Salah satu bahan
yang mengandung selulosa adalah buah ketapang. Komposisi lignoselulosa
dalam cangkang biji ketapang adalah 16,60% selulosa, 24,70% hemiselulosa,
43,46% lignin (Yuniarti,2016).
Ketapang (Terminalia Cattapa) merupakan salah satu tanaman berbuah
yang termasuk dalam kelas combretaceae dengan terminalia. Buah pohon
katapang ini seperti buah almond. Kulit Biji (Spermodermis) ketapang dibagi
menjadi 2, yaitu lapisan kulit luar (testa) dan lapisan kulit dalam (tegmen).
Lapisan kulit luar pada biji Terminalia catappa ini keras seperti kayu. Lapisan
inilah yang merupakan pelindung utama bagi bagian biji yang ada di dalamnya
(Hadoyo dan Hudaya, 1990). Kertas serat campuran, atau seringkali dikenal
dengan istilah kertas komposit, merupakan kertas yang terbuat dari campuran
dua macam atau lebih pulp kertas dengan bahan lain, seperti polimer dan kertas
bekas yang bertujuan untuk meningkatkan nilai guna kertas (Julianti dan
Nurminah, 2006).
Pada pembuatan kertas serat campuran ini, bahan baku yang digunakan
adalah kulit biji ketapang, sedangkan sebagai campurannya digunakan adalah
kertas hvs bekas. Untuk dapat menghasilkan bubur kertas, kandungan lignin
yang terkandung dalam kulit biji ketapang perlu dihidrolisis dan dipisahkan dari
selulosa melalui proses delignifikasi, salah satunya dapat dilakukan dengan
metode basa (alkalisasi). Natrium hidroksida atau lebih dikenal dengan NaOH
merupakan senyawa alkali kuat. Senyawa ini dapat membebaskan selulosa dan
hemiselulosa dariikatan lignin. Dalam konsentrasi yang sesuai, NaOH dapat
bekerja aktif menghidrolisa lignin sehingga akan dihasilkan kualitas bubur
13
kertas (pulp) yang baik. Kualitas pulp yang baik akan menghasilkan kertas
dengan kualitas yang baik pula dengan tidak melupakan aspek lingkungan.Pada
penelitian ini, konsentrasi NaOH yaitu 1,5% dan 5% untuk mengetahui
karakteristik masing-masing kertas yang dihasilkan dengan waktu pemasakan
4 jam (NaOH 1,5%) dan 1 jam (NaOH 5%). Sedangkan suhu pemasakan
dilakukan pada suhu 100 oC karena menurut Paskawati dkk (2010) suhu
pemasakan diatas 102℃ dapat menyebabkan terjadinya degradasi selulosa.
14
2. Pembuatan Kertas Dengan Bahan Baku Tandan Kosong Kelapa Sawit
Kelapa sawit adalah tumbuhan industri penting penghasil minyak masak,
minyak industri, maupun bahan bakar (biodiesel). Minyak kelapa sawit berasal
dari sabut (mesocarp), dan juga dari inti lembaga (endosperm). Pohon kelapa
sawit tersebut termasuk jenis palma yang berumah satu. Pohon kelapa sawit
tumbuhnya tegak dan tanpa cabang disepanjang batangnya. Kelapa sawit yang
tumbuh dihutan-hutan lebat dapat mencapai ketinggian 30m namun yang
tumbuh diperkebunan hanya mencapai ketinggian 16m.
Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) merupakan salah satu sisa padat
yang dihasikan oleh industri perkebunan kelapa sawit yang banyak
mengandung serat (Nuryanto, 2000). Komposisi kimiawi tandan kosong kelapa
sawit antara lain Selulosa bobot kering 45,95 %, Hemiselulosa bobot kering
22,84 %, lignin bobot kering 16,49 %, kadar abu bobot kering 1,23 % dan kadar
air bobot kering 3,74 % (Darnoko, 1992).
Alat yang digunakan: Timbangan Digital,Tensile Strength Test, Tearing
Strength Test, Blender, Ember, Digester dengan suhu 1450C, Cetakan
kertas berukuran 30cmx15 cm, Gunting, Mikrometer Sekrup.
Bahan yang digunakan: Tandan Kosong Kelapa Sawit, NaOH, Air dan
Kaporit.
Prosedur Percobaan
Pemasakan Tahap I
1. Dimasukkan tandan kosong yang sudah dikeringkan ke dalam drum
yang telah dilarutkan 225 gram NaOH pada konsentrasi 1,5 % ke
dalam drum yang diisi air 15 liter.
2. Setelah jadi bubur, dilakukan pendinginan selama 24 jam
3. Hasil tersebut dibilas dengan air bersih untuk menghilangkan lignin
dan bau NaOH.
4. Pulp dikeringkan dengan sinar matahari agar pulp tersebut mudah
untuk ditimbang dan digunting.
5. Ditimbang pulp untuk mendapatkan rendemen.
15
Pemasakan Tahap II
1. Pulp dari pemasakan 1 dimasak kembali dalam tabung digester yang
telah dilarutkan NaOH dengan konsenterasi 5 % yaitu 350 gram
yang berisi air 7 liter.
2. Kemudian dilakukan pemasakan selama 4 jam.
3. Setelah itu pulp tersebut didinginkan selama 24 jam
4. Kemudian pulp dibilas dengan air bersih untuk menghilangkan bau
NaOH pada pemasakan II.
5. Pulp tersebut direndam selama 24 jam didalam air kaporit
6. Kemudian pulp tersebut dibilas dengan air bersih untuk
menghilangkan bau kaporit.
7. Dilakukan penghalusan tahap I dengan blender
8. Kemudian direndam selama 3 x 24 jam di dalam air agar terjadi
pengembangan serat.
9. Dilakukan penghalusan tahap II kemudian dilakukan pengeringan
dengan sinar matahari
10. Ditimbang pulp untuk mendapatkan rendemen II.
16
b. Kimia
Pengeloaan air limbah secara kimia itu dilakukan dengan
menghilangkan partikel-partikel yang sukar mengendap, senyawa pospor,
logam-logam berat, dan zat organik beracun. Pada proses ini dibutuhkan
bahan kimia yang bisa mengubah sifat bahan terlarut tersebut dari sangat
larut menjadi tidak larut yang dapat menjadi endapan dan bisa dipisahkan
dengan filtrasi.
c. Biologi
Dalam proses pengelolaan limbah secara biologi ini cara yang dilakukan
yaitu dengan mengumpalkan dan menghilangkan/menguraikan padatan
organik yang terlarut dengan memanfaatkan aktivitas mikroorganisme yang
sesuai. Tujuan dari pengelolaan ini adalah untuk meningkatkan mutu
estetika hasil limbah.
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari hasil pembahasan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Kertas adalah barang yang berwujud lembaran-lembaran tipis yang dihasilkan
dengan kompresi. Serat yang digunakan biasanya berupa serat alam yang
mengandung selulosa dan hemiselulosa. Kertas dikenal sebagai media utama
untuk menulis, mencetak serta melukis dan sebagainya.
2. Metode pembuatan kertas dilakukan dengan 3 tahapan, yakni:
Proses preparasi fiber furnish (pengambilan kayu hingga menjadi chip)
Proses pulping (pemisahan serat kayu dengan lignin)
Proses produksi kimia (proses kimia yang dimulai dari kraft, soda process,
hingga ke sulfide process).
3. Penggolongan kertas pada prinsipnya dipertimbangkan atas dasar kegunaan
kertas, jenis pulp yang dipakai dalam produksi kertas, dan jenis mesin kertas
yang digunakan dalam produksi.
4. Tahapan daur ulang kertas adalah mulai dari repulping, deinking, bleaching,
screening, sampai ke drying.
5. Pengolahan limbah kertas tergantung pada bentuk limbah yang akan diolah,
mulai dari pengolahan limbah cair, limbah padatan, hingga limbah emisi udara.
3.2 Saran
Penyusun menyadari masih banyak kekurangan pada makalah ini baik dari segi
penulisan, materi maupun tata bahasa, untuk itu penyusun mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari pembaca untuk kesempurnaan makalah ini. Penyusun
mengharapkan pembaca dapat mengambil manfaat dari makalah yang telah
penyusun buat.
18
DAFTAR PUSTAKA
Putri, A. H., Hasibuan, N. H., & Hawari, F. Y. (2019). Kajian Industri Pulp
dan Kertas di Indonesia.
https://www.academia.edu/4657886/Makalah_kertas
Diakses tanggal 11 maret 2023.
19