Oleh
Puji dan syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan nikmat
dan karunia-Nya kami dapat menyusun makalah ini yang berjudul “Industri Pulp
dan Kertas”. Makalah ini disusun dalam rangka untuk menyelesaikan tugas mata
kuliah “Kimia Industri” yang telah diberikan.
Theresia Y Kondologit
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..................................................................................................................2
Daftar Isi.............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang....................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................5
1.3 Tujuan Makalah..................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Olehkarenaitu,
berdasarkanlatarbelakangtersebutuntukmengetahuilebihlanjutmengenaiindustr
i pulp dankertas, makadibuatlahmakalahini.
1.2 RumusanMasalah
Adapun rumusan masalahpadamakalahiniadalahsebagaiberikut :
1. Bagaimana kahsejarahperkembanganindustri pulp dankertas?
2. Apasajakahbahanbaku yang digunakandalamindustri pulp dankertas?
3. Bagaimanakah proses pengolahanindustri pulp dankertas?
4. Apakahmanfaatdariindustri pulp dankertas?
1.3 TujuanMakalah
Adapun tujuan masalah pada makalah ini adalahsebagaiberikut :
1. Mengetahuisejarahperkembanganindustri pulp dankertas?
2. Mengetahuibahanbaku yang digunakandalamindustri pulp dankertas?
3. Menjelaskan proses pengolahanindustri pulp dankertas?
4. Menjelaskanmanfaatdariindustri pulp dankertas?
BAB II
PEMBAHASAN
Kertas adalah bahan yang tipis dan rata, yang dihasilkan dengan kompresi serat
yang berasal dari pulp. Serat yang digunakan biasanya adalah alami, dan
mengandung selulosa dan hemiselulosa.
Kertas dikenal sebagai media utama untuk menulis, mencetak serta melukis dan
banyak kegunaan lain yang dapat dilakukan dengan kertas misalnya kertas
pembersih (tissue) yang digunakan untuk hidangan, kebersihan ataupun
toilet.Adanya kertas merupakan revolusi baru dalam dunia tulis menulis yang
menyumbangkan arti besar dalam peradaban dunia. Sebelum ditemukan kertas,
bangsa-bangsa dahulu menggunakan tablet dari tanah lempung yang dibakar. Hal
ini bisa dijumpai dari peradaban bangsa Sumeria, Prasasti dari batu, kayu,
bambu, kulit atau tulang binatang, sutra, bahkan daun lontar yang dirangkai
seperti dijumpai pada naskah naskah Nusantara beberapa abad lampau.
Pada tahun 1799, seorang Prancis bernama Nicholas Louis Robert menemukan
proses untuk membuat lembaran-lembaran kertas dalam satu wire screen yang
bergerak, dengan melalui perbaikan-perbaikan alat ini kini dikenal sebagai mesin
Fourdrinier. Penemuan mesin silinder oleh John Dickinson di tahun 1809 telah
menyebabkan meningkatnya penggunaan mesin Fourdrinier dalam pembuatan
kertas-kertas tipis. Tahun 1826, steam cylinder untuk pertama kalinya digunakan
dalam pengeringan dan pada tahun 1927 Amerika Serikat mulai menggunakan
mesin Fourdrinier.
A. Bahan Baku
Bahan dasar pembuatan kertas adalah selulosa, suatu produk fotosintesa
tumbuh-tumbuhan, yang berarti bahwa produksi kertas menggunakan
bahan baku yang senantiasa dapat diperbaharui (renewable rescurce).
Selulosa ini adalah polisakarida (C6H10O5)nyang berupa serat dan berwarna
putih ( n = 250-1500 ).Adapun rumus bangunnya sebagai berikut :
Atas dasar kelarutannya dalam larutan NaOH 17,5% dikenal 3 jenisselulosa, yaitu
:
a. α- selulosa, tidak larut dalam pelarut tersebut pada 200C.
b. β- selulosa, larut dan mengendap lagi bila ditambahkan asam.
c. γ- selulosa, larut dan mengendap bila ditambah alkohol.
Bahan pembuat kertas adalah α- selulosa, sedangkan yang larut (β- selulosa, γ-
selulosa, pentosa, heksosa, dan lain-lain )disebut hemi selulosa. Sifat kimia
selulosa sesuai dengan gugus aktif alkoholyang demikiannya (dapat mengalami
oksidasi), dan derajat polimerisasinya ( panjang serat ). Semakin panjang rantai
selulosa semakin kuat dan tahan degradasi baik secara panas, kimia maupun
biologis. Sedangkan sifat fisiknya tergantung dari dimensi serat (panjang rantai
500-1000 A, lebar 9 A, tebal 4,7 A), semakin panjang semakin kuat.
Beberapa contoh jenis serat yang dapat diperoleh di indonesia adalah sebagai
berikut :
Karakteristik Bambu Kayu Kayu Bagase Jerami
Serat Lunak Kertas
Panjang serat 3-4 1,6 - 2,7 0,7 - 1,6 1,7 1,5
Diameter serat 14 32 - 43 20 - 40 20 8,5
% Abu 1-3 1 1 2 10 - 15
% Lignin 22 - 30 26 - 30 18 - 25 19 - 21 14 - 21
% Pentosan 16 - 20 6-9 16 - 18 30 - 32
% Selulosa 50 - 52 40 - 45 38 - 49 40 – 43 30 - 38
Pada proses pembuatan pulp dan kertas, bahan baku yang digunakan adalah kayu.
Kualitas pulp sangat ditentukan oleh jenis kayu yang digunakan. Diharapkan jenis
kayu yang digunakan untuk menghasilkan kualitas pulp yang bagus adalah kayu
yang mempunyai kandungan selulosa yang tinggi, lignin yang rendah, tidak
rapuh, tidak banyak getah dan tidak berkulit tebal.
Dalam proses pembuatan pulp digunakan dua jenis bahan baku, yaitu:
a. Bahan baku primer
Untuk memperoleh serat ini diperoleh dari tumbuh-tumbuhan dengan jenis kayu
(wood) atau bukan kayu (non wood).
1. Kayu (wood)
Kayu dapat dibedakan berdasarkan ukuran daun yang dimiliki yaitu kayu
berdaun lebar (hard wood), dan kayu berdaun jarum (soft wood).Kayu
berdaun lebar (hard wood), umumnya menggugurkan daunnya pada
musim kemarau seperti Albazia falcatera, Euclyptus sp, dan Antochehalus
candabia.Sedangkan kayu berdaun jarum (soft wood), sering disebut kayu
jarum adalah jenis daun yang bersal dari pohon berdaun jarum.Jenis pohon
ini selalu hijau sepanjang tahun dan tidak menggugurkan daunnya pada
musim kemarau, seperti Pinlis sp (tusam) dan Aganthis sp (dammar).
Analisis sifat pengolahan kayu digunakan untuk mengetahui jenis kayu yang
cocok sebagai bahan baku pulp. Analisis ini meliputi rendemen pulp, konsumsi
alkali, bilangan permanganate, panjang putus dan factor retak.
Kayu merupakan hasil hutan dari sumber kekayaan alam dan merupakan bahan
mentah yang mudah diproses untuk dijadikan barang sesuai kemajuan teknologi.
B. Kualitas Bahan Baku
Pada proses pembuatan pulp digunakan bahan baku chip yang berasal dari kayu.
Kualitas chip yang digunakan dalam proses pembuatan pulp merupakan factor
yang sangat penting baik dalam proses pengoperasian di pabrik maupun kualitas
chip yang dihasilkan. Oleh karena itu perlu diketahui faktor-faktor yang
mempengaruhi kualitas chip pada produksi pulp. Faktor-faktor yang
mempengaruhi proses pembuatan pulp dibagi menjadi tiga kategori, yaitu:
1. Chip Quality
Kualitas chip yang digunakan dalam pulping adalah faktor yang sangat
penting dalam kualitas akhir pulp. Faktor-faktor kualitas chip yang perlu
diperhatikan adalah:
a. Wood Related Variable
Meliputi sifat-sifat kayu seperti spesies, densitas dan decay (kerusakan).
Wood spesies
Chip-chip softwood menghasilkan pulp yang lebih kuat daripada hardwood
karena fiber-fibernya lebih panjang dan lebih fleksibel daripada hardwood.
Softwood umumnya menghasilkan yield yang lebih rendah daripada
hardwood bila dimasak dibawah kondisi biasanya.
Wood Density
Density kayu adalah factor ekonomi yang penting dalam pulping. Dengan
suatu kayu yang padat (denser wood)akan membuat lebih banyak dalm
volume digester dam ini akan meningkatkan produksi pulp.Kualitas pulp
maupun kertas juga dipengaruhi oleh densitas kayu yang digunakan. Serat
yang didapat dari kayu dengan densitas rendahakian menghasilkan serat yang
fleksibel serta kertas yang berkekuatan baik.
Wood Decay
Pembusukan kayu disebabkan oleh mikroorganisme seperti fungi, bakteri,
ragi dan lin-lain. Pembusukan terjdi pada saat tanaman masih ditanam
maupun dstronge chip (tempat penyimpanan chip).
b. Process Related Variable
Chip Size
Ketebalan chip sangat penting dalam proses pulping, ketika cairan pemasak
akan menembus chip pada semua sisi. Jika chip tebal, cairan pemasak tidak
akan menembus secara sempurna kepusat chip sehingga pusat chip tidak
masak.
Chip moisture
Mempunyai pengaruh terhadap pulp yield, kappa number, dan kualitas pulp.
Jika moisture terlalu rendah, maka akan mempersulit dalam menghasilkan
chip. Dengan mengetahui moisture content chip dapat dihitung wood input
yang masuk kedalam digester, supaya terjaga konsentrasi liquor dan alakali
secara konstan. Moisture level sebaiknya dalam range 40%-50%.
Industri pulp dan kertas mengubah bahan baku serat menjadi pulp, kertas dan
kardus.Urutan proses pembuatannya adalah persiapan bahan baku, pembuatan
pulp (secarakimia, semi‐kimia, mekanik atau limbah kertas), pemutihan,
pengambilan kembalibahan kimia, pengeringan pulp dan pembuatan kertas.Skema
diagram prosesnya terlihat pada gambar 1, dibawah ini. Proses yangmembutuhkan
energi paling tinggi adalah proses pembuatan pulp dan prosespengeringan
kertas.Tahapan utama dan proses sederhanadalam pembuatan pulp dan kertas
adalahsebagai berikut :
1. Pembuatan pulp pada Pulper: Dalam tanki pencampur, pulp dicampur
dengan airmenjadi slurry. Slurry kemudian dibersihkan lebih lanjut dan
dikirimkan ke mesinkertas. Bahan baku dimasukkan kedalam PULPER untuk
defiberization danmempercepat beating serta fibrillation dikarenakan
pemekaran serat.
2. Cleaner: Proses pemutihan untuk tipe pulp Kraft dilakukan dalam beberapa
menaradimana pulp dicampur dengan berbagai bahan kimia, kemudian bahan
kimia diambilkembali dan pulp dicuci.
3. Pemurnian: Pulp dilewatkan plat yang berputar pada alat pemurnian bentuk
disk. Padaproses mekanis ini terjadi penguraian serat pada dinding selnya,
sehingga serat menjadilebih lentur. Tingkat pemurnian pada proses ini
mempengaruhi kualitas kertas yangdihasilkan.
4. Pembentukan: Selanjutnya, proses dilanjutkan dengan proses sizing dan
pewarnaanuntuk menghasilkan spesifikasi kertas yang diinginkan. Sizing
dilakukan untukmeningkatkan kehalusan permukaan kertas; pada saat
pewarnaan ditambahkanpigmen, pewarna dan bahan pengisi. Proses
dilanjutkan dengan pembentukanlembaran kertas yang dimulai pada headbox,
dimana serat basah ditebarkan padasaringan berjalan.
5. Pengepresan: Lembaran kertas kering dihasilkan dengan cara mengepres
lembarandiantara silinder pada calendar stack.
6. Pengeringan: Sebagian besar air yang terkandung didalam lembaran kertas
dikeringkandengan melewatkan lembaran pada silinder yang berpemanas uap
air.
7. Calender Stack: Tahap akhir dari proses pembuatan kertas dilakukan pada
calendarStack, yang terdiri dari beberapa pasangan silinder dengan jarak
tertentu untukmengontol ketebalan dan kehalusan hasil akhir kertas.
8. Pope Reel: Bagian ini merupakan tahap akhir dari proses pembuatan kertas
yaitupemotongan kertas dari gulungannya. Pada bagian ini, kertas yang
digulung dalamgulungan besar, dibelah pada ketebalan yang diinginkan,
dipotong menjadi lembaran,dirapikan kemudian dikemas.
Pulping adalah proses untuk memisahkan serat selulosa dari pencampuran lignin
dan pentosan, serta melepaskannya dari bentuk bulk menjadi bentuk serat atau
kumpulan kecil serat yang terpisah. Selulosa terdapat dalam tumbuhan bercampur
dengan lignin, pentosan, gum, tanin, dan sebagainya. Lignin adalah senyawa
polimer 3 dimensi, strukturnya belum diketahui pasti, hanya diketahui cincin
aromat dan bermacam-macam gugus fungsional seperti hidroksil, karbonil,
metoksil, dan lain-lain, sehingga mudah mengalami degradasi. Karena itulah
selulosa harus bersih dari lignin supaya kualitas kertas yang dibentuknya tidak
berubah warna selama pemakaian.
Pemisahan serat selulosa dari bahan-bahan bukan serat kayu dan bukan kayu
dapat dilakukan dengan berbagai proses, yaitu proses mekanik, proses semi-kimia
dan proses kimia.
A. Proses Mekanik
Kayu gelondongan dihancurkan dengan gilingan batu sambil menyemprotkan air
ke permukaan gilingan batu untuk mengeluarkan bahan yang sudah digiling.
Metode ini hanya digunakan untuk jenis kayu lunak yaitu jenis kayu yang berasal
dari pohon berdaun jarum. Dalam proses mekanik ini tidak ada bagian kayu yang
terbuang.
B. Proses Kimia
Pada metode ini serpihan kayu dimasukkan ke dalam bahan kimia untuk
mengeluarkan lignin dan karbohidrat. Ada 3 proses kimia yang digunakan yaitu :
1. Proses Soda
Proses soda ditemukan di Inggris tahun 1851 dan merupakan proses kimia yang
tertua. Pada proses soda, bahan kimia yang digunakan untuk melarutkan
komponenkayu yang tidak diinginkan adalah soda kaustik (sodium hidroksida)
dan soda abu(sodium karbonat). Proses soda digunakan untuk pembuatan pulp
dari kayu kerasyaitu kayu yang berasal dari pohon yang daunnya lebar,
mempunyai panjang seratlebih kecil 0,25 cm.
2. Proses Kraft
Proses Kraft atau proses sulfat menggunakan bahan kimia berupa sodium sulfat
sebagai pengganti sodium karbonat. Hasil dari proses kraft adalah pulp kraft yang
keras tetapi berwarna coklat dan sulit untuk diputihkan, sedangkan pulp soda
berwarna lebih putih dan teksturnya halus.
3. Proses sulfit
Proses sulfit dengan menggunakan bahan kimia berupa larutan kalsium atau
magnesium bisulfit dan asam sulfit. Metode ini digunakan untuk kayu lunak dan
dihasilkan pulp yang berwarna lebih terang., kekuatannya lebih tinggi dari pulp
soda api tidak sekuat pulp kraft (Smook, G.A., 1992).
Dalam pembuatan pulp di Indonesia banyak digunakan proses soda, dimana bahan
kimia yang digunakan adalah NaOH (4 bagian) dan Na2CO3 (1 bagian).
Alasannya adalah karena:
Cocok untuk bahan baku serat pendek seperti merang, bagase, dan lain-lain.
Tidak menggunakan senyawa sulfu r, sehingga bahaya polusinya tidak
terlalu besar dan tak perlu recovery bahan kimia dari buangannya.
Kapasitas ekonomisnya kecil 25-50 ton per hari dan ongkos operasinya
murah.
Di Indonesia juga, pabrik pulp dan kertas biasanya didirikan secara terpadu
(integrated). Hal ini karena:
Secara umum gambaran proses pembuatan pulp dan kertas adalah sebagai
berikut:
Dari stock preparation sebelum masuk ke headbox dibersihkan dulu dengan alat
yang disebut cleaner. Untuk pembentukan kertas pulp masih perlu ditambah
beberapa bahan penolong lainnya antara lain:
TIP 0404-36
Tappi yang berpusat di Atlanta, Georgia, USA dalam “TIP 0404-36 Paper Grade
Classification” membuat standar berdasarkan pertimbangan kegunaaan kertas dan
jenis pulp. TIP adalah “technical information paper”, ada 12 jenis kertas yang
digolongkan didalamnya.
1. Uncoated groundwood
Kertas yang tidak mempunyai lapisan “coating” pigmen dan diproduksi
menggunakan pulp mekanis (mechanical pulps), bubur kertas yang diproduksi
tanpa proses kimiawi. Kurang lebih 80% kertas jenis ini adalah kertas koran
(newsprint). Gramatur (berat kertas dalam gram per satu meter persegi) adalah 24-
75 g/m2, dengan kertas koran dari 38 g/m2 to 52 g/m2. Disamping itu, jenis kertas
lainnya adalah kertas untuk direktori (seperti yellow page), computer paper,
katalog, dan “advertising supplements” (brosur sisipan yang umumnya dicetak
dengan sistim rotogravure).
2. Coated groundwood
Kertas jenis ini paling tidak mempunyai 10% pulp mekanis (umumnya 50-55%
groundwood) dengan sisanya menggunakan pulp kimia. Kategori kertas ini di
USA masuk dalan kertas No. 5 “enamel paper” (kertas coated dengan brightness –
tingkat kecerahan paling rendah, sekitar 80%) dan kertas No. 4 (brightnes sekitar
85%), keduanya mempunyai lapisan “coating” pigmen dikedua sisi.
Umumnya kertas ini berwarna kekuningan karena banyak pulp mekanis dan
mempunyai gramtur dari 45 g/m2 to 130 g/m2. Kertas ini umumnya ditemukan
pada kegunaan kertas dengan mesin cetak letterpress dan offset, seperti LWC
(light weight coated – kertas yang mempunyai lapisan coating rendah sekitar 7-10
gr/m2 dan kertas coated untuk majalah.
2. Uncoated woodfree
Kertas jenis ini mempunyai kandungan pulp mekanis lebih rendah dari 10%
umumnya bisa 0% dan tidak mempunyai lapisan coating pigmen sama sekali.
Kegunaan kertas ini termasuk "office papers" (formulir, kertas fotokopi, kertas
buku tulis, dan kertas amplop), kertas carbonless (NCR), dan kertas cetak atau
anda biasa sebut HVS untuk brosur, selebaran, iklan, dan bahkan kartu pos bila
tebal.Bila anda sering bergelut dengan pasar ekspor, jenis kertas ini sering juga
disebut "printing, writing, and book papers" (kertas cetak, tulis dan buku).
3. Coated woodfree
Jenis kertas ini juga mengandung kurang 10% pulp mekanis, tetapi mempunyai
lapisan coating pigmen baik dua sisi atau satu sisi. Di USA kertas ini disebut No.
1-3 enamel (dimana kertas coated dengan brightness atau tingkat kecerahan
berkisar dari 88% sampai dengan 96%).
Di pasar lokal anda sering mendengar Art Paper dan Art Board yang mempunyai
lapisan coating dua sisi yang bisa berkisar antara 20 gr/m2 dan 35 gr/m2. Kertas
C1S Label masuk dalam kategori ini dimana hanya mempunyai lapisan coating
disatu sisi.Gramatur kertas berkisar antara 70 gr/m2 dan 300 dr/m2. Art Paper
umumnya mulai dari 70 gr/m2 samapai dengan 150 gr/m2, sementara Art Board
mulai dari 170 gr/m2 sampai dengan 300 gr/m2. Kegunaan paling umum adalah
untuk majalah, buku, cetak commercial dengan mutu yang tinggi dan mahal
karena brightness yang relatif tinggi dibanding kertas uncoated groundwood.
5. Kraft paper
Kertas kraft, arti harfiahnya adalah kertas kuat, mempunyai 4 kegunaan utama:
1. Kertas bungkus (wrapping) seperti untuk bungkus kertas plano, kertas bungkus
nasi dll.
2. Kantong (bag/sack) - seperti kantong belanja atau "shopping bag",
3. Karung (shipping sack) - seperti karung atau kantong semen, dan
4. Berbagai fungsi "converting".
Gramatur berkisar antara 50 gr/m2 dan 134 gr/m2. Pulp kertas yang dipakai bisa
melalui proses pemutihan atau "bleaching" atau tidak. Bila tidak diputihkan maka
berwarna coklat.
5. Bleached paperboard
Pulp kertas yang dipakai adalah "beached sulfate" dan kegunaan utama
adalah "folding carton" - untuk membuat box, dan kertas karton susu atau
juice. Karena "bleach" maka warna kertas karon ini putih dan sekitar setengah
jumlah produksi adalah coated. Biasanya di pasar USA, kertas ini dipanggil
dengan nama SBS atau "solid bleached board". Gramatur bervariasi mulai
dari 200 gr/m2 sampai dengan 500 gr/m2. Golongan jenis kertas ini termasuk
untuk membuat gelas kertas, piring kertas, karton tebal cetak, "tag stock"
(kertas karton untuk gantungan, kartu komputer, "file folders" (map folio),
dan kartu index (kartu index nama). Dipasar lokal sering kita temukan
sebagai C2S Board atau C1S Board tergantung jumlah sisi yang mepunyai
lapisan coating pigmen.
Dipasar lokal, sering anda temui Ivory Boars yang bisa dikategorikan dalam
jenis kertas ini. Namun sebetulnya sedikit berbeda karena dicampur dengan
pulp mekanis, jadi warna agak sedikit kekuningan bila dibanding SBS. Ivory
juga terdiri dari beberapa lapisan kertas yang digabung jadi satu, sementara
SBS hanya satu lapisan yang tebal saja. Tidak jarang anda mungkin
mendengar SBB atau "solid bleached board" yang bubur kertasnya adalah
pulp kimia seperti SBS tetapi mempunyai sususunan lapisan yang berlapis
layaknya Ivory.
7. Unbleached paperboard
Kertas karton ini tidak diputihkan dengan bleaching dan diproduksi dari "virgin
kraft" (pulp kimia dengan serat non-recycle) atau "neutral sulfitesemichemical
pulp" (bubur kertas dengan proses semi-kimia sulfite yang netral). Produk utama
adalah linerboard, jenis kertas yang digunakan untuk membuat "corrugated
containers" (corrugated box yang biasanya berwarna coklat). Berat gramatur
umumnya 130 gr/m2 sampai dengan 450 g/m2. "Ccorrugating medium" atau
kertas medium juga masuk dalam kaetgori ini yang dibuat dengan sebagian
campuran kertas recycle.
8. Recycled paperboard
Pulp yang digunakan terdiri atas kertas recycle atau daur ulang. Jenis kertas ini
meliputi rentang variasi kertas yang luas mulai dari kertas medium untuk
"corrugated box", folding boxboard atau clay coated news back - anda sering
mendengar sebagai Duplex dan Triplex, setup boxboard - layaknya duplex tetapi
uncoated, and berbagai jenis kertas dan kertas karton. Juga gypsum liner - kertas
yang digunakas sebagai pelapis luar gypsum board, kertas untuk "core tube" dan
lain sebagainya.
9. MG Kraft specialties
Kertas jenis ini mempunyai permukaan dengan penampakan yang licin dan seperti
kaca (glaze) dimana kertas tersebut diproduksi diatas mesin yang memounyai
silinder pengering / pemanas yang diametrnya sangat besar.Di pasar lokal anda
sering mendengar kertas Litho, Doorslag. Jenis kertas lainnya seperti kertas dasar
(base paper) untuk "wax paper", kertas bungkus, "carbonizing", dan kraft
specialties.
10. Tissue
Bubur kertas yang dipakai untuk tisu adalah pulp kimia yang di-bleach dengan
tambahan bisa 50atau lebih pulp mekanis. Mayoritas kertas tisu digunakan untuk
produk sanitari seperti tisu gulung, "towel", "bathroom", "napkins" dll.Gramatur
mempunyai rentang dari 13 gr/m2 sampai dengan 75 gr/m2. Jenis kertas ini
diproduksi dengan sistim "through air dried" (TAD) or mesin kertas Yankee
(silinder pemanas yang diameternya sangat besar) yang mempunyai "wet atau dry
crepe operation".
12. Others
Kategori lain-lain digunakan untuk jenis kertas yang tidak masuk dalam ke 11
golongan kertas diatas. Kurang dari 5% jumlah kertas dunia masuk dalam
kategori ini, jadi sebetulnya relatif kecil. Contohnya seperti kertas "hardboard",
"asbestos board", kertas cigarette, "condenser", kertas bible), glassine, kertas
tahan minyak, kertas release untuk sticker, dan kertas yang tersusun dari serat
tetumbuhan bukan pohon (sperti kertas serat pisang abaca dll.).
Dari tahun ke tahun kebutuhan pulp sebagai bahan baku utama pembuatan kertas
semakin meningkat. Karena kebutuhan pulp yang meningkat maka jumlah
produksi pulp dunia pun mengalami kenaikan yang cukup drastis.Tabel 1.2
menunjukkan bahwa pulp dari segi impor, ekspor, produksi dan konsumsi
semakin meningkat setiap tahunnya. Hal ini menyebabkan pabrik pulp yang akan
dibuat diharapkan mampu memenuhi sebagian permintaan pulp baik untukdalam
maupun luar negeri.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pulp merupakan bahan baku pembuatan kertas dan senyawa-senyawa
kimia turunan selulosa. Pulp adalah hasil pemisahan selulosa dari bahan
bakuberserat (kayu maupun non kayu) melalui berbagai proses pembuatan
baik secara mekanis, semikimia, dan kimia. Pulp terdiri dari serat-serat
(selulosa dan hemiselulosa). Kandungan selulosa sebesar 40% dalam
tongkol jagung yang
dapat dikonversi menjadi pulp. Pembuatan pulp dari tongkol jagung
dilakukan di dalam alat digester dengan menggunakan proses soda berupa
larutan NaOH dengan konsentrasi 7% sebagai larutan pemasak. Bahan
baku tongkol jagung dibeli dari Pasar Banyumanik dan Pasar Peterongan.
NaOH dibeli dari Toko Kimia Indrasari, Semarang. Biasanya tongkol
jagung langsung dibuang setelah memakan jagung. Oleh karena itu,
tongkol jagung dimanfaatkan sebagai bahan baku pulp. Proses
pembuatan pulp berlangsung pada 3 tahap, yaitu tahap pemecahan
senyawa selulosa, hemiselulosa, dan lignin dengan penambahan larutan
NaOH 7% di dalam digester, penyaringan pulp dan black liquor, dan
penjemuran pulp di bawah sinar matahari. Kualitas pulp pada praktikum
ini dipengaruhi oleh kadar air, kadar abu, dan kadar α-selulosa. Kadar air
pada pulp tidak boleh tinggi karena dapat mempengaruhi viskositas pulp
dan menurunkan kualitas pulp. Kadar abu yang dihasilkan sebesar 6-11%,
hal ini membuktikan bahwa kadar abutelah sesuai teori dengan kisaran 8-
12% untuk bahan baku non-kayu. Kadarα-selulosa yang dihasilkan sebesar
82-88% .
3.2 Saran
Hasil makalah ini, saran yang dapat diberikan oleh penyusun yaitu:
Mahasiswa harus mengetahui perkembangan pulp dan cara
pengolahannya untuk mendapatkan pulp dengan kualitas bagus.
Mahasiswa harus dapat mebandingkan kualitas dan kuantitas pulp.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik. 1989-2006. Statistik Industri Besar dan Sedang Volume IIII
2006 Tahun 1989-2006. Badan Pusat Statistik: Jakarta