Anda di halaman 1dari 30

INDUSTRI PULP DAN KERTAS

( Tugas Makalah Mata Kuliah Kimia Industri )

Oleh

Anita Saradima 1013023028


Devi Nur Anisa 1013023068
Endri Wahyuni 1013023038
M. Zainul Arifin 1013023010
Nirtika Suma 1013023012

PENDIDIKA KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2013
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan nikmat
dan karunia-Nya kami dapat menyusun makalah ini yang berjudul “Industri Pulp
dan Kertas”. Makalah ini disusun dalam rangka untuk menyelesaikan tugas mata
kuliah “Kimia Industri” yang telah diberikan.

Kami menyadari sepenuhnya, dalam penyusunan makalah ini jauh dari


kesempurnaan, masih banyak kekurangan dan kelemahan. Hal ini tidak lain karena
keterbatasan kami dalam mencari sumber-sumber yang dapat dijadikansebagai
referensi dan juga keterbasan pengetahuan yang kami miliki. Kami sangat berharap
makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan pembaca. Oleh karena itu kepada
semua pihak kiranya dapat memberikan kritik dan saran demi perbaikan penulisan
makalah ini.

Bandar Lampung,Juni 2013

Penulis

Industri pulp dan kertas kelompok 3 Page 2


DAFTAR ISI

Kata
Pengantar
....................................................................................................................................
2
Daftar
Isi
....................................................................................................................................
3

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
...................................................................................................................
4
1.2 Rumusan
Masalah
...................................................................................................................
5
1.3 TujuanMakalah
...................................................................................................................
5

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sejarahindustri pulp
dankertas

Industri pulp dan kertas kelompok 3 Page 3


...................................................................................................................
6
2.2 Bahanbakupembuatanpulp
dankertas
...................................................................................................................
8
2.3 Proses pembuatan pulp
dankertas
...................................................................................................................
13
2.4 Manfaat pulp
dankertas
...................................................................................................................
19

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan
...................................................................................................................
28
3.2 Saran
...................................................................................................................
28

DAFTAR PUSTAKA

Industri pulp dan kertas kelompok 3 Page 4


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Agroindustri merupakan salah satu sektor industri yang memegangperanan


penting dalam perekonomian Indonesia. Hal ini disebabkan karena
produkagroindustri memiliki nilai tambah yang lebih tinggi dibandingkan
dengan sektorlain. Salah satu sektor agroindustri yang berkembangpesat di
Indonesia pada saatini adalah industri pulp dan kertas. Produksi pulp yang
dihasilkan Indonesia padatahun 1993 yaitu sebesar 900 ribu M.ton, kemudian
pada tahun 2000 mengalamipeningkatan lagi menjadi 4,089 juta M.ton atau
nilainya meningkat sebesar 50,57% per tahun. Sementara itu produksi kertas
pada tahun 1993 adalah sebesar 2,572juta M.ton dan pada tahun 2000
meningkat menjadi 6,849 juta M.ton atau nilainyameningkat sebesar 23,71 %
per tahun (Biro Pusat Statistik, 2009).

Peningkatan produksi pulp dan kertas menyebabkan peningkatan


nilaitambah.Pada tahun 1990 nilai tambah dari industri ini sebesar 820,90
milyar,meningkat menjadi 21045,48 milyar pada tahun 2002, atau nilainya
meningkatsebesar 213,64% per tahun (Biro Pusat Statistik, 2009).Industri pulp
dan kertas merupakan salah satu industri penyumbang devisaterbesar. Pada
tahun 2003 industri ini menyumbangkan devisa sebesar US$2029,60 juta dan
nilainya meningkat menjadi US$ 3923,12 juta pada tahun 2008atau rata-rata
sebesar 18,66 % per tahun. Sejak tahun 2005 nilai ekspor pulp dankertas
nilainya lebih besar bila dibandingkan nilai impornya. (Biro Pusat Statistik,
2009).

Pertumbuhan sektor industri pulp dan kertas yang pesat


memungkinkanbermunculannya perusahaan-perusahaan besar yang memiliki

Industri pulp dan kertas kelompok 3 Page 5


modal yang kuatdan berskala besar. Dalam kenyataannya, perusahaan-
perusahaan besar yangbermodal kuat ini akan memiliki kekuatan yang besar di
dalam pasar. Kekuatanini bisa diperoleh karena perusahaan-perusahaan
mempunyai kemampuan untukmemanfaatkan kebijakan proteksi dan
penanaman modal asing.

Olehkarenaitu,
berdasarkanlatarbelakangtersebutuntukmengetahuilebihlanjutmengenaiindustr
i pulp dankertas, makadibuatlahmakalahini.

1.2 RumusanMasalah
Adapunrumusanmasalahpadamakalahiniadalahsebagaiberikut :
1. Bagaimanakahsejarahperkembanganindustri pulp dankertas?
2. Apasajakahbahanbaku yang digunakandalamindustri pulp dankertas?
3. Bagaimanakah proses pengolahanindustri pulp dankertas?
4. Apakahmanfaatdariindustri pulp dankertas?

1.3 TujuanMakalah
Adapuntujuanmasalahpadamakalahiniadalahsebagaiberikut :
1. Mengetahuisejarahperkembanganindustri pulp dankertas?
2. Mengetahuibahanbaku yang digunakandalamindustri pulp dankertas?
3. Menjelaskan proses pengolahanindustri pulp dankertas?
4. Menjelaskanmanfaatdariindustri pulp dankertas?

Industri pulp dan kertas kelompok 3 Page 6


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarahindustri pulp dankertas

Kertas adalah bahan yang tipis dan rata, yang dihasilkan dengan kompresi serat
yang berasal dari pulp. Serat yang digunakan biasanya adalah alami, dan
mengandung selulosa dan hemiselulosa.

Kertas dikenal sebagai media utama untuk menulis, mencetak serta melukis dan
banyak kegunaan lain yang dapat dilakukan dengan kertas misalnya kertas
pembersih (tissue) yang digunakan untuk hidangan, kebersihan ataupun
toilet.Adanya kertas merupakan revolusi baru dalam dunia tulis menulis yang
menyumbangkan arti besar dalam peradaban dunia. Sebelum ditemukan kertas,
bangsa-bangsa dahulu menggunakan tablet dari tanah lempung yang dibakar. Hal
ini bisa dijumpai dari peradaban bangsa Sumeria, Prasasti dari batu, kayu, bambu,
kulit atau tulang binatang, sutra, bahkan daun lontar yang dirangkai seperti
dijumpai pada naskah naskah Nusantara beberapa abad lampau.

Peradaban Mesir Kuno menyumbangkan papirus sebagai media tulis menulis.


Penggunaan papirus sebagai media tulis menulis ini digunakan pada peradaban
Mesir Kuno pada masa wangsa firaun kemudian menyebar ke seluruh Timur
Tengah sampai Romawi di Laut Tengah dan menyebar ke seantero Eropa,
meskipun penggunaan papirus masih dirasakan sangat mahal. Dari kata papirus
(papyrus) itulah dikenal sebagai paper dalam bahasa Inggris, papier dalam bahasa
Belanda, bahasa Jerman, bahasa Perancis misalnya atau papel dalam bahasa
Spanyol yang berarti kertas.Tercatat dalam sejarah adalah peradaban Cina yang

Industri pulp dan kertas kelompok 3 Page 7


menyumbangkan kertas bagi Dunia. Adalah Tsai Lun yang menemukan kertas dari
bahan bambu yang mudah didapat di seantero China pada tahun 101 Masehi.
Penemuan ini akhirnya menyebar ke Jepang dan Korea seiring menyebarnya
bangsa-bangsa China ke timur dan berkembangnya peradaban di kawasan itu
meskipun pada awalnya cara pembuatan kertas merupakan hal yang sangat rahasia.

Pada akhirnya, teknik pembuatan kertas tersebut jatuh ketangan orang-orang Arab
pada masa Abbasiyah terutama setelah kalahnya pasukan Dinasti Tang dalam
Pertempuran Talas pada tahun 751 Masehi dimana para tawanan-tawanan perang
mengajarkan cara pembuatan kertas kepada orang-orang Arab sehingga pada
zaman Abbasiyah, muncullah pusat-pusat industri kertas baik di Bagdad maupun
Samarkand dan kota-kota industri lainnya, kemudian menyebar ke Italia dan India,
lalu Eropa khususnya setelah Perang Salib dan jatuhnya Grenada dari bangsa Moor
ke tangan orang-orang Spanyol serta ke seluruh dunia.

Pada tahun 1799, seorang Prancis bernama Nicholas Louis Robert menemukan
proses untuk membuat lembaran-lembaran kertas dalam satu wire screen yang
bergerak, dengan melalui perbaikan-perbaikan alat ini kini dikenal sebagai mesin
Fourdrinier. Penemuan mesin silinder oleh John Dickinson di tahun 1809 telah
menyebabkan meningkatnya penggunaan mesin Fourdrinier dalam pembuatan
kertas-kertas tipis. Tahun 1826, steam cylinder untuk pertama kalinya digunakan
dalam pengeringan dan pada tahun 1927 Amerika Serikat mulai menggunakan
mesin Fourdrinier.

Peningkatan produksi oleh mesin Fourdrinier dan mesin silinder telah


menyebabkan meningkatnya kebutuhan bahan baku kain bekas yang makin lama
makin berkurang. Tahun 1814, Friedrich Gottlob Keller menemukan proses
mekanik pembuatan pulp dari kayu, tapi kualitas kertas yang dihasilkan masih
rendah. Sekitar tahun 1853-1854, Charles Watt dan Hugh Burgess
mengembangkan pembuatan kertas dengan menggunakan proses soda. Tahun
1857, seorang kimiawan dari Amerika bernama Benjamin Chew Tilghman
mendapatkan British Patent untuk proses sulfit. Pulp yang dihasilkan dari proses

Industri pulp dan kertas kelompok 3 Page 8


sulfit ini bagus dan siap diputihkan. Proses kraft dihasilkan dari eksperimen dasar
oleh Carl Dahl pada tahun 1884 di Danzig. Proses ini biasa disebut proses sulfat,
karena Na2SO4 digunakan sebagai make-up kimia untuk sisa larutan pemasak.

2.2 Bahanbakuindustripulp dankertas

A. Bahan Baku
Bahan dasar pembuatan kertas adalah selulosa, suatu produk fotosintesa
tumbuh-tumbuhan, yang berarti bahwa produksi kertas menggunakan bahan
baku yang senantiasa dapat diperbaharui (renewable rescurce). Selulosa ini
adalah polisakarida (C6H10O5)nyang berupa serat dan berwarna putih ( n =
250-1500 ).Adapun rumus bangunnya sebagai berikut :

Atas dasar kelarutannya dalam larutan NaOH 17,5% dikenal 3 jenisselulosa, yaitu
:
a. α- selulosa, tidak larut dalam pelarut tersebut pada 200C.
b. β- selulosa, larut dan mengendap lagi bila ditambahkan asam.
c. γ- selulosa, larut dan mengendap bila ditambah alkohol.

Bahan pembuat kertas adalah α- selulosa, sedangkan yang larut (β- selulosa, γ-
selulosa, pentosa, heksosa, dan lain-lain )disebut hemi selulosa. Sifat kimia selulosa
sesuai dengan gugus aktif alkoholyang demikiannya (dapat mengalami oksidasi),
dan derajat polimerisasinya ( panjang serat ). Semakin panjang rantai selulosa
semakin kuat dan tahan degradasi baik secara panas, kimia maupun biologis.

Industri pulp dan kertas kelompok 3 Page 9


Sedangkan sifat fisiknya tergantung dari dimensi serat (panjang rantai 500-1000 A,
lebar 9 A, tebal 4,7 A), semakin panjang semakin kuat.

Beberapa contoh jenis serat yang dapat diperoleh di indonesia adalah sebagai
berikut :
Karakteristik Bambu Kayu Kayu Bagase Jerami
Serat Lunak Kertas
Panjang serat 3-4 1,6 - 2,7 0,7 - 1,6 1,7 1,5
Diameter serat 14 32 - 43 20 - 40 20 8,5
% Abu 1-3 1 1 2 10 - 15
% Lignin 22 - 30 26 - 30 18 - 25 19 - 21 14 - 21
% Pentosan 16 - 20 6-9 16 - 18 30 - 32
% Selulosa 50 - 52 40 - 45 38 - 49 40 – 43 30 - 38

Pada proses pembuatan pulp dan kertas, bahan baku yang digunakan adalah kayu.
Kualitas pulp sangat ditentukan oleh jenis kayu yang digunakan. Diharapkan jenis
kayu yang digunakan untuk menghasilkan kualitas pulp yang bagus adalah kayu
yang mempunyai kandungan selulosa yang tinggi, lignin yang rendah, tidak rapuh,
tidak banyak getah dan tidak berkulit tebal.

Dalam proses pembuatan pulp digunakan dua jenis bahan baku, yaitu:
a. Bahan baku primer
Untuk memperoleh serat ini diperoleh dari tumbuh-tumbuhan dengan jenis
kayu (wood) atau bukan kayu (non wood).
1. Kayu (wood)
Kayu dapat dibedakan berdasarkan ukuran daun yang dimiliki yaitu kayu
berdaun lebar (hard wood), dan kayu berdaun jarum (soft wood).Kayu
berdaun lebar (hard wood), umumnya menggugurkan daunnya pada musim
kemarau seperti Albazia falcatera, Euclyptus sp, dan Antochehalus
candabia.Sedangkan kayu berdaun jarum (soft wood), sering disebut kayu
jarum adalah jenis daun yang bersal dari pohon berdaun jarum.Jenis pohon
ini selalu hijau sepanjang tahun dan tidak menggugurkan daunnya pada
musim kemarau, seperti Pinlis sp (tusam) dan Aganthis sp (dammar).

Industri pulp dan kertas kelompok 3 Page 10


Analisis sifat pengolahan kayu digunakan untuk mengetahui jenis kayu yang cocok
sebagai bahan baku pulp. Analisis ini meliputi rendemen pulp, konsumsi alkali,
bilangan permanganate, panjang putus dan factor retak.

2. Bukan Kayu (non wood)


Beberapa jenis tumbuhan bukan kayu merupakan sumber serat untuk bahan baku
pulp, baik itu yang berasal dari kulit batang, daun, tangkai, buah/biji dan bulu biji.
Berdasarkan sumber serat, tumbuhan bukan kayu dapat diklasifikasikan sebagai
berikut:
Serat kulit batang : Fax, Jule, Hemo, Rami Kenaf, Haramay
Serat daun : Manila, Abaca, Sisal, Palm, Nenas
Serat bulu biji : Kapas, Kapuk
Serat rerumpunan : Merang, Jerami, Baggase, Bambu, Gelaga

Tabel: Rata-rata komposisi kimia kayu dan bukan kayu


Kandungan Serat Panjang Serat Pendek Bukan Kayu
Bahan Kimia (soft wood) (hard wood) (non wood)
Selulosa 42 +/- 2 % 40 +/- 2 % (36 – 38) %
Hemiselulosa 27 +/- 2 % 30 +/- 5 % (38 – 40) %
Lignin 28 +/- 3 % 28 +/- 3 % (12 – 16) %
Zat ekstraktif 5 +/- 3 % 3 +/- 3 % -

b. Bahan Baku Sekunder


Guna penghematan atau efisiansi serat dari bahan baku primer, maka dewasa ini
telah diusahakan pemanfaatan kertas bekas (waste paper) dari berbagai jenis kertas
dan karton sebagai bahan baku pulp. Serat yang dihasilkan dari kertas, karton
bahkandari baju bekas yang dikenal sebagai sebutan “serat primer”.

Kayu merupakan hasil hutan dari sumber kekayaan alam dan merupakan bahan
mentah yang mudah diproses untuk dijadikan barang sesuai kemajuan teknologi.

Industri pulp dan kertas kelompok 3 Page 11


B. Kualitas Bahan Baku
Pada proses pembuatan pulp digunakan bahan baku chip yang berasal dari kayu.
Kualitas chip yang digunakan dalam proses pembuatan pulp merupakan factor yang
sangat penting baik dalam proses pengoperasian di pabrik maupun kualitas chip
yang dihasilkan. Oleh karena itu perlu diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi
kualitas chip pada produksi pulp. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses
pembuatan pulp dibagi menjadi tiga kategori, yaitu:
1. Chip Quality
Kualitas chip yang digunakan dalam pulping adalah faktor yang sangat penting
dalam kualitas akhir pulp. Faktor-faktor kualitas chip yang perlu diperhatikan
adalah:
a. Wood Related Variable
Meliputi sifat-sifat kayu seperti spesies, densitas dan decay (kerusakan).
 Wood spesies
Chip-chip softwood menghasilkan pulp yang lebih kuat daripada hardwood
karena fiber-fibernya lebih panjang dan lebih fleksibel daripada hardwood.
Softwood umumnya menghasilkan yield yang lebih rendah daripada hardwood
bila dimasak dibawah kondisi biasanya.

 Wood Density
Density kayu adalah factor ekonomi yang penting dalam pulping. Dengan
suatu kayu yang padat (denser wood)akan membuat lebih banyak dalm volume
digester dam ini akan meningkatkan produksi pulp.Kualitas pulp maupun
kertas juga dipengaruhi oleh densitas kayu yang digunakan. Serat yang didapat
dari kayu dengan densitas rendahakian menghasilkan serat yang fleksibel serta
kertas yang berkekuatan baik.

 Wood Decay
Pembusukan kayu disebabkan oleh mikroorganisme seperti fungi, bakteri, ragi
dan lin-lain. Pembusukan terjdi pada saat tanaman masih ditanam maupun
dstronge chip (tempat penyimpanan chip).

Industri pulp dan kertas kelompok 3 Page 12


b. Process Related Variable
 Chip Size
Ketebalan chip sangat penting dalam proses pulping, ketika cairan pemasak akan
menembus chip pada semua sisi. Jika chip tebal, cairan pemasak tidak akan
menembus secara sempurna kepusat chip sehingga pusat chip tidak masak.

 Chip Bulk Density


Merupakan parameter yang penting pada saat pengisian digester.Hal ini
menentukan jumlah pulp yang dapat masuk dan dinyatakan dalam kg/m 3.Chip
Bulk Density dipengaruhi oleh wood density dan chip size.

 Chip moisture
Mempunyai pengaruh terhadap pulp yield, kappa number, dan kualitas pulp. Jika
moisture terlalu rendah, maka akan mempersulit dalam menghasilkan chip.
Dengan mengetahui moisture content chip dapat dihitung wood input yang
masuk kedalam digester, supaya terjaga konsentrasi liquor dan alakali secara
konstan. Moisture level sebaiknya dalam range 40%-50%.

 Bark (kulitkayu) dan kontaminasi lainnya


Bark merupakan komponen yang tidak diinginkan dalam produksi pulp karena
bark berisi 20-30% selulosa dan 20-30% ekstraktif dan selebihnya lignin. Bark
sendiri akan menaikkan konsumsi alkalidan mengurangi kekuatan pulp.
Kandungan ekstraktif yang tinggi menyebabkan masalah di evaporator dan pitch
pada pulp machine.

2. White Liqour Properties


White Liqour merupakan bahaan kimia pemasak dengan metode sulfat (kraft cycle)
dalam bentuk aqueous solution, dimana kandungannya terdiri dari NaOH, Na2S,
Na2SO4, Na2CO3).White Liquor digunakan untuk mengurangi kandungan lignin
dalam digester dan juga untuk ekstraksi selulosa. Digester yang digunakan adalah
digester continue.
3. Cooking Control Variable

Industri pulp dan kertas kelompok 3 Page 13


Variabel-variabel yang digunakan untuk mengontrol cooking adalah:
a. Waktu dan Temperatur
Reaksi delignifikasi bergantung paada temperature. Kenaikan temperature
yang kecil mempunyai pengaruh besar terhadap reaksi delignifikasi seperti
kenaikan 10˚C dari 160˚C - 170˚C akan menyebabkan dua kali delignifikasi.
b. Alkali Charge
Efektivitas normal alakali charge memiliki nilai antara 10%-18% Na2O dalam
drywood tergantung dari jenis kayu, kondisi pemasakan, dan derajat
delignifikasi yang dibuttuhkan. Kelebihan alkali dapat menyebabkan kenaikan
angka delignifikasi, dan mengurangi yield ‘’as the mount of dissolved
hemicellulosa increase’’.
c. Liqour to Wood Ratio
Rasio liquor :wood (rasio normal3:1 atau 5:1), kelebihan black liquor yang
berasal dari digester ke chip untuk menaikkan rasio liquorwood.

2.3 Proses pembuatan pulp dankertas

Industri pulp dan kertas mengubah bahan baku serat menjadi pulp, kertas dan
kardus.Urutan proses pembuatannya adalah persiapan bahan baku, pembuatan pulp
(secarakimia, semi‐kimia, mekanik atau limbah kertas), pemutihan, pengambilan
kembalibahan kimia, pengeringan pulp dan pembuatan kertas.Skema diagram
prosesnya terlihat pada gambar 1, dibawah ini. Proses yangmembutuhkan energi
paling tinggi adalah proses pembuatan pulp dan prosespengeringan kertas.Tahapan
utama dan proses sederhanadalam pembuatan pulp dan kertas adalahsebagai berikut
:
1. Pembuatan pulp pada Pulper: Dalam tanki pencampur, pulp dicampur dengan
airmenjadi slurry. Slurry kemudian dibersihkan lebih lanjut dan dikirimkan ke
mesinkertas. Bahan baku dimasukkan kedalam PULPER untuk defiberization
danmempercepat beating serta fibrillation dikarenakan pemekaran serat.
2. Cleaner: Proses pemutihan untuk tipe pulp Kraft dilakukan dalam beberapa
menaradimana pulp dicampur dengan berbagai bahan kimia, kemudian bahan
kimia diambilkembali dan pulp dicuci.

Industri pulp dan kertas kelompok 3 Page 14


3. Pemurnian: Pulp dilewatkan plat yang berputar pada alat pemurnian bentuk
disk. Padaproses mekanis ini terjadi penguraian serat pada dinding selnya,
sehingga serat menjadilebih lentur. Tingkat pemurnian pada proses ini
mempengaruhi kualitas kertas yangdihasilkan.
4. Pembentukan: Selanjutnya, proses dilanjutkan dengan proses sizing dan
pewarnaanuntuk menghasilkan spesifikasi kertas yang diinginkan. Sizing
dilakukan untukmeningkatkan kehalusan permukaan kertas; pada saat
pewarnaan ditambahkanpigmen, pewarna dan bahan pengisi. Proses
dilanjutkan dengan pembentukanlembaran kertas yang dimulai pada headbox,
dimana serat basah ditebarkan padasaringan berjalan.
5. Pengepresan: Lembaran kertas kering dihasilkan dengan cara mengepres
lembarandiantara silinder pada calendar stack.
6. Pengeringan: Sebagian besar air yang terkandung didalam lembaran kertas
dikeringkandengan melewatkan lembaran pada silinder yang berpemanas uap
air.
7. Calender Stack: Tahap akhir dari proses pembuatan kertas dilakukan pada
calendarStack, yang terdiri dari beberapa pasangan silinder dengan jarak
tertentu untukmengontol ketebalan dan kehalusan hasil akhir kertas.
8. Pope Reel: Bagian ini merupakan tahap akhir dari proses pembuatan kertas
yaitupemotongan kertas dari gulungannya. Pada bagian ini, kertas yang
digulung dalamgulungan besar, dibelah pada ketebalan yang diinginkan,
dipotong menjadi lembaran,dirapikan kemudian dikemas.

Pulping adalah proses untuk memisahkan serat selulosa dari pencampuran lignin
dan pentosan, serta melepaskannya dari bentuk bulk menjadi bentuk serat atau
kumpulan kecil serat yang terpisah. Selulosa terdapat dalam tumbuhan bercampur
dengan lignin, pentosan, gum, tanin, dan sebagainya. Lignin adalah senyawa
polimer 3 dimensi, strukturnya belum diketahui pasti, hanya diketahui cincin
aromat dan bermacam-macam gugus fungsional seperti hidroksil, karbonil,
metoksil, dan lain-lain, sehingga mudah mengalami degradasi. Karena itulah
selulosa harus bersih dari lignin supaya kualitas kertas yang dibentuknya tidak
berubah warna selama pemakaian.

Industri pulp dan kertas kelompok 3 Page 15


Pemisahan serat selulosa dari bahan-bahan bukan serat kayu dan bukan kayu dapat
dilakukan dengan berbagai proses, yaitu proses mekanik, proses semi-kimia dan
proses kimia.

A. Proses Mekanik
Kayu gelondongan dihancurkan dengan gilingan batu sambil menyemprotkan air
ke permukaan gilingan batu untuk mengeluarkan bahan yang sudah digiling.
Metode ini hanya digunakan untuk jenis kayu lunak yaitu jenis kayu yang berasal
dari pohon berdaun jarum. Dalam proses mekanik ini tidak ada bagian kayu yang
terbuang.

B. Proses Kimia
Pada metode ini serpihan kayu dimasukkan ke dalam bahan kimia untuk
mengeluarkan lignin dan karbohidrat. Ada 3 proses kimia yang digunakan yaitu :
1. Proses Soda

Proses soda ditemukan di Inggris tahun 1851 dan merupakan proses kimia yang
tertua. Pada proses soda, bahan kimia yang digunakan untuk melarutkan
komponenkayu yang tidak diinginkan adalah soda kaustik (sodium hidroksida) dan
soda abu(sodium karbonat). Proses soda digunakan untuk pembuatan pulp dari
kayu kerasyaitu kayu yang berasal dari pohon yang daunnya lebar, mempunyai
panjang seratlebih kecil 0,25 cm.

2. Proses Kraft
Proses Kraft atau proses sulfat menggunakan bahan kimia berupa sodium sulfat
sebagai pengganti sodium karbonat. Hasil dari proses kraft adalah pulp kraft yang
keras tetapi berwarna coklat dan sulit untuk diputihkan, sedangkan pulp soda
berwarna lebih putih dan teksturnya halus.

3. Proses sulfit
Proses sulfit dengan menggunakan bahan kimia berupa larutan kalsium atau
magnesium bisulfit dan asam sulfit. Metode ini digunakan untuk kayu lunak dan

Industri pulp dan kertas kelompok 3 Page 16


dihasilkan pulp yang berwarna lebih terang., kekuatannya lebih tinggi dari pulp
soda api tidak sekuat pulp kraft (Smook, G.A., 1992).

C Proses Semi Kimia


Proses ini merupakan kombinasi cara kimia dan alat - alat mekanis dalam
pembuatan pulp kayu. Untuk melunakkan lignin dan karbohidrat yang terikat
dengan serat, makakayu direndam dalam soda kaustik atau sodium sulfi netral.
Kemudian digiling dalam piringan penghalus. Metode semi kimia digunakan untuk
kayu keras, biaya prosesnya rendah dan pulp yang dihasilkan masih mengandung
sebagian besar lignin. Pulp semi kimia digunakan untuk kayu keras, biaya
prosesnya rendah dan pulp yang dihasilkan masih mengandung sebagian besar
lignin. Pulp semi kimia sukar diputihkan, dan jikaterkena sinar matahari akan
berwarna kuning.

Biasanya digunakan untuk bahan yangmembutuhkan kekuatan dan kekakuan


seperti media kardus. Kayu yang dijadikan pulp dipotong menjadi potongan yang
tipis dan kecil yang disebut dengan chips, dimasak beberapa jam dengan
menggunakan alat penghancur yang dioperasikan pada suhu 150 oC dengan tekanan
4-5 atm, pencucian, dilakukan pemutihan (bleaching) dengan menggunakan
kalsium hipoklorit, hidrogen peroksida atau kalsium dioksida. Proses pemutihan
dapat menurunkan kekuatan pulp, sehingga perlu diperhatikan hubungan antara
derajat putih pulp dan kekuatan kertas yang dihasilkan (Elisa Julianti, 2007),
(Smook, G.A., 1992).

Dalam pembuatan pulp di Indonesia banyak digunakan proses soda, dimana bahan
kimia yang digunakan adalah NaOH (4 bagian) dan Na2CO3 (1 bagian).
Alasannya adalah karena:

 Cocok untuk bahan baku serat pendek seperti merang, bagase, dan lain-lain.
 Tidak menggunakan senyawa sulfu r, sehingga bahaya polusinya tidak
terlalu besar dan tak perlu recovery bahan kimia dari buangannya.
 Kapasitas ekonomisnya kecil 25-50 ton per hari dan ongkos operasinya
murah.

Industri pulp dan kertas kelompok 3 Page 17


Di Indonesia juga, pabrik pulp dan kertas biasanya didirikan secara terpadu
(integrated). Hal ini karena:

 Untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar pada kapasitas pabrik


kertas yang tak terlalu besar.
 Untuk menjamin kontinuitas produksi yang leih baik.
 Untuk mendapatkan kualitas kertas yang lebih terjamin.
 Pelaksanaan penggabungan kedua pabrik tesebut tak terlalu sulit

Secara umum gambaran proses pembuatan pulp dan kertas adalah sebagai
berikut:

Dari stock preparation sebelum masuk ke headbox dibersihkan dulu dengan alat
yang disebut cleaner. Untuk pembentukan kertas pulp masih perlu ditambah
beberapa bahan penolong lainnya antara lain:

Industri pulp dan kertas kelompok 3 Page 18


1. Bahan pengisi (filter), yang berfungsi sebagai perata permukaan (clay), atau
untuk memperbaiki keputihannya (TiO2, BaCO4, ZnS). Penambahan filter
mengurangi daya lipat.
2. Bahan sizing, baik ssecara internal yang dicampurkan beserta pulp atau
secara surfacesizing yang diberikan hanya dipermukaannya saja. Gunanya
untuk mencegah penetrasi zat cair pada pori-pori kertas, selain juga untuk
memperbaiki disperse serat dan menaikkan retensi filter. Contohnya : resin
size, resin sintetis, kanji, dan sebagainya.
3. Alum (Al2(SO4)3, 18 H2O), ditambahkan sebagai koagulan untuk
mendapatkan sizing agent diatas permukaan serat.
4. Bahan penambah lainnya seperti zat pewarna atau resin sintetis untuk
meningkatkan kekuatan kertas basah (resin amino-aldehida).

Fungsi dari masing-masing perangkat adalah sebagai berikut :

 Dari cleaner stock masuk ke headbox, headbox berfungsi untuk membentuk


lembaran kertas (membentuk formasi) diatas fourdinier table.
 Fourdinier berfungsi untuk membuang air yang berada dalam stock
(dewatering). Hasil yang keluar disebut dengan web (kertas basah). Kadar
padatnya sekitar 20%.
 Press part berfungsi untuk membuang air dari web sehingga kadar padatnya
mencapai 50 %. Hasilnya masuk ke bagaian pengering (dryer). Cara kerja press
part ini adalah. Kertas masuk diantara dua roll yang berputar. Satu roll bagian
atas di beri tekanan sehingga air keluar dari web. Bagian ini dapat menghemat
energi, karena kerja dryer tidak terlalu berat (air sudah dibuang 30 %).
 Dryer berfungsi untuk mengeringkan web sehingga kadar airnya mencapai 6
%. Hasilnya digulung di pop reel sehingga berbentuk gulungan kertas yang
besar (paper roll).Paper roll ini yang dipotong - potong sesuai ukuran dan
dikirim ke konsumen.

Industri pulp dan kertas kelompok 3 Page 19


2.4 Manfaatpulp dankertas

TIP 0404-36

Tappi yang berpusat di Atlanta, Georgia, USA dalam “TIP 0404-36 Paper Grade
Classification” membuat standar berdasarkan pertimbangan kegunaaan kertas dan
jenis pulp. TIP adalah “technical information paper”, ada 12 jenis kertas yang
digolongkan didalamnya.

1. Uncoated groundwood
Kertas yang tidak mempunyai lapisan “coating” pigmen dan diproduksi
menggunakan pulp mekanis (mechanical pulps), bubur kertas yang diproduksi
tanpa proses kimiawi. Kurang lebih 80% kertas jenis ini adalah kertas koran
(newsprint). Gramatur (berat kertas dalam gram per satu meter persegi) adalah 24-
75 g/m2, dengan kertas koran dari 38 g/m2 to 52 g/m2. Disamping itu, jenis kertas
lainnya adalah kertas untuk direktori (seperti yellow page), computer paper,
katalog, dan “advertising supplements” (brosur sisipan yang umumnya dicetak
dengan sistim rotogravure).

Industri pulp dan kertas kelompok 3 Page 20


2. Coated groundwood
Kertas jenis ini paling tidak mempunyai 10% pulp mekanis (umumnya 50-55%
groundwood) dengan sisanya menggunakan pulp kimia. Kategori kertas ini di USA
masuk dalan kertas No. 5 “enamel paper” (kertas coated dengan brightness – tingkat
kecerahan paling rendah, sekitar 80%) dan kertas No. 4 (brightnes sekitar 85%),
keduanya mempunyai lapisan “coating” pigmen dikedua sisi.

Umumnya kertas ini berwarna kekuningan karena banyak pulp mekanis dan
mempunyai gramtur dari 45 g/m2 to 130 g/m2. Kertas ini umumnya ditemukan
pada kegunaan kertas dengan mesin cetak letterpress dan offset, seperti LWC (light
weight coated – kertas yang mempunyai lapisan coating rendah sekitar 7-10 gr/m2
dan kertas coated untuk majalah.

2. Uncoated woodfree

Industri pulp dan kertas kelompok 3 Page 21


Kertas jenis ini mempunyai kandungan pulp mekanis lebih rendah dari 10%
umumnya bisa 0% dan tidak mempunyai lapisan coating pigmen sama sekali.
Kegunaan kertas ini termasuk "office papers" (formulir, kertas fotokopi, kertas
buku tulis, dan kertas amplop), kertas carbonless (NCR), dan kertas cetak atau anda
biasa sebut HVS untuk brosur, selebaran, iklan, dan bahkan kartu pos bila tebal.Bila
anda sering bergelut dengan pasar ekspor, jenis kertas ini sering juga disebut
"printing, writing, and book papers" (kertas cetak, tulis dan buku).

3. Coated woodfree
Jenis kertas ini juga mengandung kurang 10% pulp mekanis, tetapi mempunyai
lapisan coating pigmen baik dua sisi atau satu sisi. Di USA kertas ini disebut No.
1-3 enamel (dimana kertas coated dengan brightness atau tingkat kecerahan
berkisar dari 88% sampai dengan 96%).

Di pasar lokal anda sering mendengar Art Paper dan Art Board yang mempunyai
lapisan coating dua sisi yang bisa berkisar antara 20 gr/m2 dan 35 gr/m2. Kertas
C1S Label masuk dalam kategori ini dimana hanya mempunyai lapisan coating
disatu sisi.Gramatur kertas berkisar antara 70 gr/m2 dan 300 dr/m2. Art Paper
umumnya mulai dari 70 gr/m2 samapai dengan 150 gr/m2, sementara Art Board
mulai dari 170 gr/m2 sampai dengan 300 gr/m2. Kegunaan paling umum adalah
untuk majalah, buku, cetak commercial dengan mutu yang tinggi dan mahal karena
brightness yang relatif tinggi dibanding kertas uncoated groundwood.

Industri pulp dan kertas kelompok 3 Page 22


5. Kraft paper
Kertas kraft, arti harfiahnya adalah kertas kuat, mempunyai 4 kegunaan utama:
1. Kertas bungkus (wrapping) seperti untuk bungkus kertas plano, kertas bungkus
nasi dll.
2. Kantong (bag/sack) - seperti kantong belanja atau "shopping bag",
3. Karung (shipping sack) - seperti karung atau kantong semen, dan
4. Berbagai fungsi "converting".

Gramatur berkisar antara 50 gr/m2 dan 134 gr/m2. Pulp kertas yang dipakai bisa
melalui proses pemutihan atau "bleaching" atau tidak. Bila tidak diputihkan maka
berwarna coklat.

5. Bleached paperboard

Industri pulp dan kertas kelompok 3 Page 23


Pulp kertas yang dipakai adalah "beached sulfate" dan kegunaan utama adalah
"folding carton" - untuk membuat box, dan kertas karton susu atau juice.
Karena "bleach" maka warna kertas karon ini putih dan sekitar setengah jumlah
produksi adalah coated. Biasanya di pasar USA, kertas ini dipanggil dengan
nama SBS atau "solid bleached board". Gramatur bervariasi mulai dari 200
gr/m2 sampai dengan 500 gr/m2. Golongan jenis kertas ini termasuk untuk
membuat gelas kertas, piring kertas, karton tebal cetak, "tag stock" (kertas
karton untuk gantungan, kartu komputer, "file folders" (map folio), dan kartu
index (kartu index nama). Dipasar lokal sering kita temukan sebagai C2S
Board atau C1S Board tergantung jumlah sisi yang mepunyai lapisan coating
pigmen.

Dipasar lokal, sering anda temui Ivory Boars yang bisa dikategorikan dalam
jenis kertas ini. Namun sebetulnya sedikit berbeda karena dicampur dengan
pulp mekanis, jadi warna agak sedikit kekuningan bila dibanding SBS. Ivory
juga terdiri dari beberapa lapisan kertas yang digabung jadi satu, sementara
SBS hanya satu lapisan yang tebal saja. Tidak jarang anda mungkin mendengar
SBB atau "solid bleached board" yang bubur kertasnya adalah pulp kimia
seperti SBS tetapi mempunyai sususunan lapisan yang berlapis layaknya Ivory.

7. Unbleached paperboard
Kertas karton ini tidak diputihkan dengan bleaching dan diproduksi dari "virgin
kraft" (pulp kimia dengan serat non-recycle) atau "neutral sulfitesemichemical
pulp" (bubur kertas dengan proses semi-kimia sulfite yang netral). Produk utama
adalah linerboard, jenis kertas yang digunakan untuk membuat "corrugated
containers" (corrugated box yang biasanya berwarna coklat). Berat gramatur

Industri pulp dan kertas kelompok 3 Page 24


umumnya 130 gr/m2 sampai dengan 450 g/m2. "Ccorrugating medium" atau kertas
medium juga masuk dalam kaetgori ini yang dibuat dengan sebagian campuran
kertas recycle.

8. Recycled paperboard
Pulp yang digunakan terdiri atas kertas recycle atau daur ulang. Jenis kertas ini
meliputi rentang variasi kertas yang luas mulai dari kertas medium untuk
"corrugated box", folding boxboard atau clay coated news back - anda sering
mendengar sebagai Duplex dan Triplex, setup boxboard - layaknya duplex tetapi
uncoated, and berbagai jenis kertas dan kertas karton. Juga gypsum liner - kertas
yang digunakas sebagai pelapis luar gypsum board, kertas untuk "core tube" dan
lain sebagainya.

9. MG Kraft specialties
Kertas jenis ini mempunyai permukaan dengan penampakan yang licin dan seperti
kaca (glaze) dimana kertas tersebut diproduksi diatas mesin yang memounyai
silinder pengering / pemanas yang diametrnya sangat besar.Di pasar lokal anda
sering mendengar kertas Litho, Doorslag. Jenis kertas lainnya seperti kertas dasar
(base paper) untuk "wax paper", kertas bungkus, "carbonizing", dan kraft
specialties.

Industri pulp dan kertas kelompok 3 Page 25


10. Tissue
Bubur kertas yang dipakai untuk tisu adalah pulp kimia yang di-bleach dengan
tambahan bisa 50atau lebih pulp mekanis. Mayoritas kertas tisu digunakan untuk
produk sanitari seperti tisu gulung, "towel", "bathroom", "napkins" dll.Gramatur
mempunyai rentang dari 13 gr/m2 sampai dengan 75 gr/m2. Jenis kertas ini
diproduksi dengan sistim "through air dried" (TAD) or mesin kertas Yankee
(silinder pemanas yang diameternya sangat besar) yang mempunyai "wet atau dry
crepe operation".

11. Market pulp


Pulp atau bubur kertas juga dikategorikan sebagai kertas yang dibagi jenisnya
berdasarkan jenis kayu, proses pembuatan pulp, dan proses pemutihan atau
"bleaching". Bubur kertas dijual dalam bentuk lembaran, bal, dan gulungan.

Industri pulp dan kertas kelompok 3 Page 26


12. Others
Kategori lain-lain digunakan untuk jenis kertas yang tidak masuk dalam ke 11
golongan kertas diatas. Kurang dari 5% jumlah kertas dunia masuk dalam kategori
ini, jadi sebetulnya relatif kecil. Contohnya seperti kertas "hardboard", "asbestos
board", kertas cigarette, "condenser", kertas bible), glassine, kertas tahan minyak,
kertas release untuk sticker, dan kertas yang tersusun dari serat tetumbuhan bukan
pohon (sperti kertas serat pisang abaca dll.).

Dari tahun ke tahun kebutuhan pulp sebagai bahan baku utama pembuatan kertas
semakin meningkat. Karena kebutuhan pulp yang meningkat maka jumlah produksi
pulp dunia pun mengalami kenaikan yang cukup drastis.Tabel 1.2 menunjukkan
bahwa pulp dari segi impor, ekspor, produksi dan konsumsi semakin meningkat
setiap tahunnya. Hal ini menyebabkan pabrik pulp yang akan dibuat diharapkan
mampu memenuhi sebagian permintaan pulp baik untukdalam maupun luar negeri.

Industri pulp dan kertas kelompok 3 Page 27


Industri pulp dan kertas kelompok 3 Page 28
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

Industri pulp dan kertas kelompok 3 Page 29


DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik. 1989-2006. Statistik Industri Besar dan Sedang Volume IIII
2006 Tahun 1989-2006. Badan Pusat Statistik: Jakarta

PedomanEfisiensiEnergiuntukIndustri di Asia– www.energyefficiencyasia.org

Industri pulp dan kertas kelompok 3 Page 30

Anda mungkin juga menyukai