Anda di halaman 1dari 16

PENGERTIAN KERTAS

Kertas adalah bahan yang tipis dan rata, yang dihasilkan


dengan kompresi serat yang berasal dari pulp. Serat
yang digunakan biasanya adalah alami, dan mengandung
selulosa dan hemiselulosa. Kertas dikenal sebagai media
utama untuk menulis, mencetak serta melukis dan
banyak kegunaan lain yang dapat dilakukan dengan
kertas misalnya kertas pembersih (tissue) yang
digunakan untuk hidangan, kebersihan ataupun toilet.
Adanya kertas merupakan revolusi baru dalam dunia tulis
menulis yang menyumbangkan arti besar dalam
peradaban dunia. Sebelum ditemukan kertas, bangsa-
bangsa dahulu menggunakan tablet dari tanah lempung
yang dibakar. Hal ini bisa dijumpai dari peradaban
bangsa Sumeria, Prasasti dari batu, kayu, bambu, kulit
atau tulang binatang, sutra, bahkan daun lontar yang
dirangkai seperti dijumpai pada naskah naskah
Nusantara beberapa abad lampau.
Kita semua tentu sering menggunakan kertas untuk
berbagai kepentingan, baik untuk menulis, membaca,
atau untuk membungkus gorengan barangkali. Kertas
yang sering kita gunakan itu biasanya terbuat dari kayu
yang diolah dengan teknologi modern sehingga sampai
ketangan kita. Untuk lebih mengenal kertas yang kita
gunakan mari kita pelajari proses pembuatan kertas, tapi
sebelum kita mempelajari prosesnya kita liat dulu
sejarahnya.
SEJARAH KERTAS
Kertas ditemukan oleh bangsa China para tahun 105
pada masa dinasti Han dan mulai menyebar perlahan ke
barat melalui Samarkand dan Baghdad. Pembuatan dan
industri kertas di Eropa bermula dari Spanyol dan Sisilia
pada abad ke 10 oleh kaum Muslim yang tinggal di sana,
kertas kemudian mulai dikenal di Italia dan Selatan
Prancis, kemudian sampai di Jerman pada tahun 1400.
Pada masa abad pertengahan di Eropa, pembuatan
kertas secara manual memanfaatkan tenaga air. Adalah
penemuan teknologi percetakan printing press dan
revolusi percetakan pada abad ke 15 yang berkontribusi
atas penyebaran kertas yang sangat pesat di Eropa.

Kata 'kertas' berasal dari kata papyros, bahasa Yunani


kuno untuk tanaman Cyperus Papyrus. Tanaman ini
bersifat tebal dan sari nya digunakan untuk produksi
material yang menyerupai kertas, digunakan oleh bangsa
Mesir kuno serta kebudayaan Mediterania jauh sebelum
kertas ditemukan di China. Papyrus merupakan
pengolahan bagian dari tanaman secara langsung,
sedangkan kertas dibuat dari serat yang sudah di olah
dan diberi perlakuan khusus.
tanaman papyrus

lembaran payrus
Sejarah pembuatan kertas dimulai di China, saat seorang
pejabat pengadilan Kekaisaran pada masa dinasti Han
(202 SM - 220) bernama Cai Lun, membuat kertas
menggunakan tanaman mulberry, serat kulit pohon, jala
ikan, kain bekas dan sisa jerami. Walau demikian,
lembaran kertas kuno berisi gambar peta yang
ditemukan di propinsi Gansu yang berasal dari perkiraan
tahun 179 - 41 SM.

Pada masa dinasti Shang (1600 - 1050 SM) dan dinasti


Zhou (1050 SM - 256) di China kuno, dokumen
umumnya ditulis di lembaran tulang atau bambu (bisa
berupa lempengan maupun lembaran bambu yang di
jahit kemudian digulung) menyebabkan kesulitan untuk
transportasi karena sangat berat. Walaupun material
yang lebih ringkas seperti lembaran sutra juga
digunakan, tapi sangat jarang karena harganya yang
sangat mahal. Walaupun pejabat Cai Lun disebut sebagai
penemu kertas dengan teknologi pembuatan yang
canggih pada masa tersebut, penemuan spesimen yang
bertuliskan aksara mandarin di propinsi Gansu pada
tahun 2006 menunjukkan bahwa pihak militer China
kuno sudah menggunakan kertas 100 tahun sebelum
material ini ditemukan oleh Cai. Atas penemuan ini, Cai
Lun sangat berkontribusi dalam penyempurnaan metode,
bahan, dan resep pembuatan kertas.

Catatan sejarah menunjukkan bahwa pejabat Cai


menemukan ide pembuatan kertas kemudian
memperkenalkan pada Kaisar yang memujinya. Sejak
saat itu, kertas digunakan untuk menggantikan
lempengan bambu dan lembaran sutra. Material ini
dikenal luas sebagai Kertas Yang Mulia Cai.

Awalnya, fabrikasi kertas dilakukan dengan melumatkan


sobekan kain di air, kemudian seratnya dimanfaatkan.
Kertas berkualitas tinggi buatan Tso Po menggunakan
bahan kayu tanaman Mulberry, pada masa Jin bagian
Timur pembuatan kertas memanfaatkan cetakan bambu,
dan menggunakan pewarna. Saat percetakan menjadi
populer di masa dinasti Song, permintaan kertas semakin
meningkat, bahkan digunakan sebagai alat pembayaran
retribusi kepada pemerintah pusat.

ilustrasi pembuatan kertas di masa China kuno.


Walaupun lebih murah dibanding kertas kulit (vellum),
dalam jumlah besar, misalnya seukuran buku, kertas
adalah material yang mahal sebelum abad ke 19.
Teknologi mesin kertas bertenaga uap ditemukan,
sehingga pembuatan kertas dengan bubur kertas dari
kayu dapat dilakukan.

Walaupun ada beberapa mesin pendahulu, mesin


pembuat kertas Fourdrinier adalah dasar dari teknologi
pembuatan kertas modern. Pada tahun 1799, Nicholas
Louis Robert dari Essonnes, Prancis mendapatkan paten
untuk mesin kertas yang dapat memproduksi kertas
gulungan (continuous paper machine).

Saat itu, Nicholas bekerjasama dengan Leger Didot,


kemudian terjadi selisih pendapat mengenai kepemilikan
ijin penemuan mesin. Adalah Didot yang mengutus John
Gamble, adik iparnya untuk menemui Sealy dan Henry
Fordrinier di London dan setuju untuk mensponsori suatu
proyek. Pada 20 Oktober 1801, Gamble mendapatkan
paten no 2487 dari negara Inggris. Tahun 1803, sebuah
mesin dipasang di Frogmore, Hetfordshire.

Mesin tersebut merupakan penyempurnaan dari mesn


Robert, hal ini dimungkinkan karena keterlibatan Bryan
Donkin seorang mekanik yang sangat terampil.
Hingga akhir abad ke 18, ujicoba menggunakan
bahan kayu untuk membuat kertas tidak
menunjukkan hasil yang memuaskan. Pada tahun 1800,
Matthias Koops di London, Inggris mempelajari lebih
lanjut gagasan pembuatan kertas dengan kayu, dan
menerbitkan buku berjudul Historical Account of the
Substance wich have been used to Describe Events, and
to Convey Ideas, from the Earliest Date, to the Invention
of Paper (panjang banget ya gan? ... kira-kira judulnya
adalah Catatan penggunaan bahan, kerjadian, ide dari
dulu sampai penemuan kertas). Matthias mendapatkan
dukungan keuangan dari keluarga kerajaan untuk
pembuatan mesin cetak serta bahan dan infrastruktur
untuk bisnis percetakannya. Buku yang sangat menarik,
walaupun sangat mahal merupakan satu-satunya buku
yang berhasil di tulis dan di cetak sebelum
perusahaannya bangkrut.

Pada tahun 1830 dan 1840, dua tokoh dari benua yang
berbeda melakukan terobosan. Charles Fenerty dan
Friedrich Gottlob Keller memulai ujicoba memanfaatkan
bahan kayu untuk teknik pembuatan kertas, membuat
bubur kertas langsung dari bahan kayu tersebut.

Kurang lebih pada waktu yang sama, pada pertengahan


tahun 1844, kedua tokoh ini mengumumkan penemuan
mereka. Sebuah mesin yang dapat memisahkan serat
dari pohon dan memanfaatkan serat untuk pembuatan
kertas.

Bubur kayu kemudian di putihkan / dicuci (bleach) oleh


Fenerty sehingga memproduksi kertas berwarna putih.
Pada saat inilah dimulai era baru pembuatan kertas. Pada
akhir abad 19, hampir semua produsen menggunakan
bahan kayu untuk pembuatan kertas.
Charles Fenerty

Friedrich Gottlob Keller

Dengan penemuan pena tinta (fountain pen), produksi


masal alat tulis pensil, berkembangnya teknologi
percetakan (printing press) dengan tenaga uap, kertas
dengan bahan dasar kertas menyebabkan perubahan
ekonomi dan sosial di negara industri yang sangat besar
pada abad ke 19. Pengenalan kertas yang lebih murah,
buku pelajaran, fiksi, non fiksi, surat kabar semakin
terjangkau pada tahun 1900.
PENGERTIAN PULP
Pulp adalah hasil pemisahan serat dari bahan baku
berserat (kayu maupun non kayu) melalui berbagai
proses pembuatannya (mekanis, semikimia, kimia).

Pulp adalah bahan berupa serat berwarna putih yang


diperoleh melalui proses penyisihan lignin dari
biomassa ( delignifikasi).

Pulp digunakan sebagai bahan baku untuk


pembuatan kertas dan dapat juga dikonversi menjadi
senyawa turunan selulosa termasuk selulosa asetat.

Penyisihan lignin dari biomassa dapat dilakukan


dengan berbagai proses yaitu mekanis, semikimia
dan kimia.
1. Persiapan Bahan Baku

Bahan baku yang digunakan dalam proses


pembuatan pulp ada dua jenis :

o Bahan Baku Primer

Untuk memperoleh serat ini diperoleh dari tumbuh-


tumbuhan dengan jenis kayu (wood) dan bukan kayu
(non wood).

Kayu (Wood)

Kayu dapat dibedakan berdasarkan ukuran daun


yang dimiliki yaitu kayu berdaun lebar dan kayu
berdaun jarum.

Kayu berdaun lebar umumnya menggugurkan


daunnya pada musim kemarau seperti, Albazia
Falcatera, Eucalyptus sp dan Antochehalus
caladabin.

Sedangkan daun berjarum selalu hijau sepanjang


tahun dan tidak menggugurkan daunnya pada musim
kemarau seperti tusam.

Analisis sifat pengolahan kayu digunakan untuk


mengetahui jenis kayu yang cocok sebagai bahan
baku pulp. Analisis ini meliputi rendemen pulp,
konsumsi bilangan permangate, panjang putus dan
faktor retak.

Bukan Kayu (Non Wood)

Berdasarkan sumber serat, tumbuhan bukan kayu


dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

· Serat kulit batang : fax, jule, rami kenaf, haramay


· Serat daun : manila, abaca, sisal, palm,
nenas
· Serat bulu biji : kapas, kapuk
· Serat rerumputan : merang, jerami, baggase,
bambu, gelaga

o Bahan baku sekunder

Guna penghematan atau efisiensi serat dari bahan


baku primer, maka dewasa ini telah diusahakan
pemanfaatan kertas bekas dari berbagai jenis kertas
dan karton sebagai bahan baku pulp.

Serat yang dihasilkan dari kertas, karton bahkan dari


baju bekas yang dikenal dengan serat primer.
2. Komposisi Kimia Kayu

Komposisi kimia kayu terdiri dari :

o Selulosa

Bagian utama dinding sel kayu yang berupa polimer


karbohidrat glukosa dan memiliki komposisi yang
sama dengan pati.

Beberapa molekul glukosa membentuk suatu rantai


selulosa.

Selulosa juga termasuk polisakarida yang


mengidentifikasi bahwa didalamnya terdapat
berbagai senyawa gula.

Selulosa berantai panjang dan tidak bercabang.


Selama pembuatan pulp dalam digester, derajat
polimerisasi akan turun pada suatu derajat tertentu.

Penurunan derajat polimerisasi tidak boleh terlalu


banyak, sebab akan memendekkan rantai selulosa
dan membuat pulp tidak kuat.

Selulosa dalam kayu memiliki derajat polimersasi


sekitar 600 – 1500. Rantai selulosa yang lebih
pendek akan menghasilkan pulp yang encer.
o Hemiselulosa

Hemiselulosa adalah polimer yang dibentuk dari gula


sebagai komponen utamanya.

Hemiselulosa adalah polimer dari senyawa gula yang


berbeda seperti :

· Hexoses : glukosa, manosa dan galaktosa


· Pentoses : xylose dan arabinase

Hemiselulosa memiliki derajat polimerisasi lebih


kecil dari 300.

Hemiselulosa adalah polimer bercabang atau tidak


linear.

Selama pembuatan pulp hemiselulosa lebih cepat


dibandingkan dengan selulosa. Rantai hemiselulosa
lebih pendek dari rantai selulosa.

Hemiselulosa bersifat hidrofilik (mudah menyerap


air) yang menyebabkan struktur selulosa menjadi
kurang teratur sehingga air bisa masuk kejaringan
selulosa.
Hemiselulosa akan memberikan fibrilasi yang lebih
baik dari pada selulosa dan meningkatkan kualitas
kertas.

o Lignin

Merupakan jaringan polimer fenolik tiga dimensi


yang berfungsi merekatkan serat selulosa sehingga
menjadi kaku.

Pulping kimia dan proses pemutihan akan


menghilangkan lignin tanpa mengurangi serat
selulosa secara signifikan.

Lignin berfungsi sebagai penyusun sel kayu.

o Ekstraktif

Ekstraktif dapat dikatakan sebagai substansi kecil


yang terdapat pada kayu.

Ekstraktif meliputi hormon tumbuhan, resin, asam


lemak dan unsur lain.

Komponen ini sangat beracun bagi kehidupan


perairan dan mencapai jumlah toksik akut dalam
efiven industri kertas dalam pembuatan pulp pada
prinsipnya adalah mengambil sebanyak-banyaknya
serat selulosa.

Biomassa atau limbah lignoselulosa tersusun atas


komponen-komponen utama. Seperti yang telah
dijelaskan diatas. Pemanfaatan biomassa dalam
industri pulp dan kertas sebagai bahan baku telah
digunakan secara luas, karena dapat memberikan
keuntungan misalnya mengurangi ketergantungan
industri pulp terhadap kayu hutan, menambah nilai
ekonomi karena memanfaatkan limbah serta dapat
menurunkan ongkos produksi.

Prinsip pembuatan pulp kimia adalah kualitas dan


perolehan pulp terhadap selulosa dan hemiselulosa.

Yang termasuk kepada proses pulp kimia adalah


proses kraft dan sulfit.

Proses kraft melibatkan pemasakan dengan larutan


sodium hidroksida dan sodium sulfida dengan
konsentrasi 25 – 35 % pada temperatur 160 – 180 0C.

Pada proses kraft ini ditambahkan Na2S untuk


komponen aktif tumbuhan.
3. Keuntungan Utama Proses Sulfat :

o Sifat kekuatan pulp sangat baik


o Waktu pemasakan pendek
o Bisa untuk semua kayu
o Pengolahan limbah cair pemasak lebih baik
o Rendemen sulfat lebih tinggi dibandingkan soda

Anda mungkin juga menyukai