Penggunaan kertas meluas di seluruh Cina pada abad ke-2, dan dalam
beberapa abad saja Cina sudah sanggup mengekspor kertas ke negate-
negara Asia. Lama sekali Cina merahasiakan cara pembikinan kertas ini.
Di tahun 751, apa lacur, beberapa tenaga ahli pembikin kertas tertawan
oleh orang-orang Arab sehingga dalam tempo singkat kertas sudah
diproduksi di Baghdad dan Samarkand. Teknik pembikinan kertas
menyebar ke seluruh dunia Arab dan baru abad ke-12 orang-orang Eropa
belajar teknik ini.Sesudah itulah pemakaian kertas mulai berkembang
luas dan sesudah Gutenberg menemukan mesin cetak modern, kertas
menggantikan kulit kambing sebagai sarana tulis-menulis di Barat.
Pada hakikatnya buku yang ditulis tangan tidak ada bedanya dengan
buku yang dicetak. Namun setelah Gutenberg berhasil mengembangkan
oenemuan mesin cetaknya, di Barat terjadi proses produksi massal.
Akibat penemuannya tersebut, dalam waktu yang singkat pun kita bisa
mencetak beberapa buku untuk di cetak ulang damam jumlahnya yang
banyak.Jelas penemuan ini sangat berpengaruh dalam peradaban
manusia, setidaknya karena penemuan Gutenberg, arus informasi di
Barat menjadi lebih cepat dan akurat.
Setalah Gutenberg menemukan proses percetakan modern, eropa
maju dengan pesat, Ini menunjukan bahwa penemuan Gutenberg
merupakan salah satu factor penting—mungkin factor krusial—dalam
memicu perkembangan revolusioner di masa modern ini.
Kesimpulan
Kertas adalah bahan tipis dan rata, yang dihasilkan dengan kompresi
serat yang berasal dari pulp. Pertama kali ditemukan oleh orang Cina
bernama Ts’ai Lun, dan seklaigus penemuan yang sangat revolusioner
didunia dan kertas merupakan bahan inti untuk Johann Gutenberg dalam
penemuan mesin cetaknya, tidak ada kertas maka tidak akan pernah ada
mesin cetak kertas. Sampai saat ini kertas merupakan seseuatu yang
mungkin kita lupakan tapi tetap begitu penting poenemuannya dalam
peradaban manusia.
PUBLISHED: Thursday, October 27, 2011
FILED UNDER: College, History, Science, Study
Sejarah Perkembangan Kertas
Kertas adalah bahan yang tipis dan rata, yang dihasilkan dengan
kompresi serat yang berasal dari pulp. Serat yang digunakan biasanya
adalah alami, dan mengandung selulosa dan hemiselulosa.Kertas dikenal
sebagai media utama untuk menulis, mencetak serta melukis dan banyak
kegunaan lain yang dapat dilakukan dengan kertas misalnya kertas
pembersih (tissue) yang digunakan untuk hidangan, kebersihan ataupun
toilet.
SEJARAH KERTAS
1. Mesir
2. Cina
3. Eropa
Kertas yang sering kita gunaka itu biasanya terbuat dari kayu yang
diolah dengan teknologi modern sehingga sampai ketangan kita.
Sebenarnya, bagaimana cara membuat kertas?
1. Sebelum masuk keareal paper machine pulp diolah dulu pada bagian
stock preparation. bagian ini berfungsi untuk meramu bahan baku
seperti: menambahkan pewarna untuk kertas (dye), menambahkan zat
retensi, menambahkan filler (untuk mengisi pori - pori diantara serat
kayu), dlln. Bahan yang keluar dari bagian ini di sebut stock 9campuran
pulp, bahan kimia dan air)
4. Press part berfungsi untuk membuang air dari web sehingga kadar
padatnya mencapai 50 %. Hasilnya masuk ke bagaian pengering (dryer).
Cara kerja press part ini adalah. Kertas masuk diantara dua roll yang
berputar. Satu roll bagian atas di beri tekanan sehingga air keluar dari
web. Bagian ini dapat menghemat energi, karena kerja dryer tidak terlalu
berat (air sudah dibuang 30 %).
JENIS-JENIS KERTAS
· HVS
· Art Paper
· Matte Paper
Kertas jenis ini sama dengan Art Paper yaitu jenis kertas Coated,
kertas berlapis tapi dengan lapis yang tidak mengkilap. Biasa digunakan
sama seperti kertas Art Paper dengan berbagai gramatur.
· Duplex
Kertas Karton dengan ketebalan minimal gramatur 250 gram –
400 gram, bentuk permukaan atas coated mengkilap/licin berwarna putih
sehingga bisa dilakukan pencetakan pada bagian ini dan bagian
balikannya warna abu-abu atau kecoklat-coklatan dan tidak bisa
dilakukan pencetakan pada bagian ini. Biasa digunakan untuk Kemasan
Produk dan Kemasan Makanan (Box Nasi), Kemasan Souvenir dan Gift.
· Kertas Fancy
Cai Lun (atau Ts’ai Lun) lahir dari keluarga kurang mampu, di Guiyang,
China, selama dinasti Han Timur pada 50 Masehi. Ia adalah sosok yang
cerdas dan ambisius.
Ia dipercaya oleh kaisar He dari Han, dan menjabat sebagai klerus di
istana saat usianya masih muda. Lun dikenal dengan kepribadiannya
yang tenang, tidak mau mengambil risiko, tidak begitu ramah, dan
sedikit aneh.
BERITA TERKAIT+
Kisah Chyrus Field, Pengusung Teknologi Komunikasi Antar Benua
Thomas Jenning, Budak yang Dapatkan Hak Paten Dry Cleaning
Nicolaus Otto, sang Penemu Mesin 4 Tak yang Tak Lulus Sekolah
Menengah
Perjalanannya menemukan kertas mulai pada suatu hari, ketika kaisar
memberinya setumpuk dokumen untuk ia proses di rumah, sejak ia
menjabat sebagai kasim pengadilan. Dokumen-dokumen tersebut diukir
dengan potongan bambu, yang diberikan kepada beberapa orang untuk
dibawa dengan gerobak yang ditarik oleh kerbau.
Baca juga: Perjalanan William Jones sang Penemu Simbol Bilangan Pi
Dalam perjalanan, kerbau itu tergelincir dan jatuh di bawah roda,
potongan-potongan bambu tersebut juga jatuh ke tanah. Sambil berusaha
mendapatkan kerbau yang lain untuk membawa bambu, Lun berpikir
bahwa potongan bambu itu terlalu berat dan sulit untuk digunakan.
Selama berpikir, di perjalanan ia menemukan tangkai rami. Ia kemudian
menatap serabut rami itu dan mendapat ide bahwa benda tersebut bisa
berguna.
Ia dengan hati-hati melepaskan satu demi satu serabutnya dan bertanya-
tanya apakah benda tersebut bisa ditulis. Rami itu terlalu kasar dan
longgar, lalu ia teringat dengan wol dari sisa-sisa kepompong sutra yang
mungkin berguna.
Baca juga: Ketahui Sejarah Penemuan Angka Nol yang Penuh Liku
ADVERTISEMENT
Lun kemudian mencari bantuan untuk eksperimennya. Para pelayan
mengumpulkan kulit kayu, rami, kepompong sutra tua, jaring ikan, dan
kain.
Bahan-bahan tersebut dipotong dengan halus lalu dimasak. Hasilnya,
ditumbuk dengan campuran tepung dan dilarutkan dalam air sebelum
ditambahkan jenis tepung lainnya.
Ketika adonan itu diangkat dari air, ia terpisah menjadi beberapa lapisan
kain. Setelah kering, mereka akhirnya menjadi lembaran kertas.
Lun kemudian memperkenalkan potongan kertas yang telah ia buat ke
kaisar. Sang kaisar sangat gembira dan mengeluarkan surat keputusan
agar seluruh negara menggunakan bahan penulisan baru tersebut.
Pada 105 Masehi, Cai Lun menemukan komposisi kertas beserta proses
pembuatannya. Meskipun kini alat dan mesin pembuatannya telah
berubah, mereka masih menggunakan teknik kuno lembaran serat yang
tersuspensi dalam air yang dikeringkan hingga menjadi kertas tipis.
Pada masanya, hingga saat ini, Cai Lun diakui oleh dunia sebagai
seorang penemu kertas. Para ilmuwan merasa senang dan sangat
menghargai penemuannya.
Dalam buku The 100 – a Ranking of the Most Influential Persons in
History oleh Michael H. Hart, Cai Lun menduduki peringkat ke tujuh
sebagai tokoh yang paling berpengaruh dalam sejarah berkat
penemuannya. Peringkatnya berada di atas Gutenberg, Einstein, Pasteur,
Galileo, dan Aristoteles.
Terlepas dari prestasinya, Cai Lun terlibat dalam persekongkolan
kerajaan, ia membantu permaisuri menghadapi saingan percintaannya
untuk menarik perhatian sang kaisar.
Saat pergantian kekuasaan pada 121 Masehi, ia dipanggil untuk
dihakimi atas perannya. Alih-alih muncul untuk penghakiman, Cai Lun
mandi dan mengenakan jubah terbaiknya, kemudian meminum racun,
mengakhiri kehidupan sebagai salah satu penemu terpenting dalam
peradaban dunia
Daun yang telah menjadi alat tulis ini ditulisi oleh alat tulis khusus,
sejenis pisau yang disebut pengrupak di Bali atau peso pangot di
Sunda. Selain digunakan secara luas di Bali dan Jawa, naskah
lontar juga pernah dipakai di Sulawesi Selatan yang
menyebabkan kemungkinan hubungan antara lontara dan lontar,
meskipun saat ini lontara berarti ‘naskah’ dalam Bahasa Bugis.
Dalam Bahasa Bugis, lontar disebut ‘ta’ dan dalam Bahasa
Makassar disebut ‘tala’.
Jika di Jawa bentuk naskah lontar berupa lembaran-lembaran
terpisah yang disatukan dengan tali pengikat dan dijilid dengan
kayu pengapit, di Sulawesi Selatan bentuk naskah lontar betul-
betul unik. Ukuran lontarnya bisa mencapai puluhan meter dan
lebarnya hanya sekitar 1,5 cm. Panjangnya yang luar biasa ini
dijahit dan digulung dalam sebuah gulungan, sehingga bentuk
naskahnya mirip dengan gulungan kaset.