Anda di halaman 1dari 12

KERTAS

A. Pengertian Kertas

Kertas adalah bahan tipis dan rata, yang dihasilkan dengan kompresi serat yang
berasal dari pulp. Pulp adalah hasil dari pemisahan serat dai bahan baku berserat (kayu
maupun nonkayu) melalui berbagai proses pembuatannya (mekanis, semikimia, kimia).
Seratnya yang alami dan mengandung selulosa dan hemiselulosa. Kertas mempunyai
banyak fungsi diantaranya, merupakan media untuk menulis, mencetak, melukis, bahkan
kertas pembersih (tissue).
Adanya kertas merupakan revolusi baru dalam dunia tulis menulis yang
menyumbangkan arti besar dalam peradaban dunia. Sebelum ditemukan kertas, bangsa-
bangsa dahulu menggunakan tablet dari tanah lempung yang dibakar. Hal ini bisa dijumpai
dari peradaban bangsa Sumeria, Prasasti dari batu, kayu, banbu, kulit atau
binatang, sutra bahkan daun lontar yang dirangkai seperti dijumpai pada naskah-
naskah Nusantara beberapa abad lampau.

B. Sejarah Kertas
1. Versi Mesir
Peradaban Mesir Kuno menggunakan papirus sebagai media tulis menulis.
Penggunaan papirus sebagai media tulis menulis ini digunakan pada peradaban Mesir Kuno
pada masa firaun kemudian menyebar ke seluruh Timur Tengah sampai Romawi di Laut
Tengah dan menyebar ke seantero Eropa, meskipun penggunaan papirus masih dirasakan
sangat mahal. Dari kata papirus (papyrus) itulah dikenal sebagai paper dalam bahasa
Inggris, papier dalam bahasa Belanda, bahasa Jerman, bahasa Perancis misalnya
atau papeldalam bahasa Spanyol yang berarti kertas.
Tercatat dalam sejarah adalah peradaban Cina yang menyumbangkan kertas
bagi Dunia. Adalah Tsai Lun yang menemukan kertas dari bahan bambu yang mudah
didapat di seantero China pada tahun 101 Masehi. Penemuan ini akhirnya menyebar
ke Jepang dan Korea seiring menyebarnya bangsa-bangsa China ke timur dan
berkembangnya peradaban di kawasan itu meskipun pada awalnya cara pembuatan
kertas merupakan hal yang sangat rahasia.
Pada akhirnya, teknik pembuatan kertas tersebut jatuh ke tangan orang-
orang Arab pada masa Abbasiyah pada tahun 751 Masehi di mana para tawanan-tawanan
perang mengajarkan cara pembuatan kertas kepada orang-orang Arab sehingga pada zaman
Abbasiyah, muncullah pusat-pusat industri kertas baik di Bagdad maupun Samarkand dan
kota-kota industri lainnya, kemudian menyebar ke Italia dan India, lalu Eropa.

2. Versi China
Selama berabad-abad, kertas menjadi salah satu benda yang tak terpisahkan dari
pencatatan sejarah dunia. Sebelum kertas ditemukan, orang kuno menggunakan beragam
material untuk mencatat sesuatu. Orang Mesir kuno menuliskan catatan di batang pohon,
di piringan tanah oleh orang Mesopotamia, di kulit domba oleh orang eropa dan yang
lainnya. Terinspirasi dari proses penggulungan sutra, orang China kuno berhasil
menemukan bahan seperti kertas yang disebut bo yang terbuat dari sutra. Namun
produksi bo sangatlah mahal karena kelangkaan bahan.
Pada awal abad kedua, pejabat pengadilan bernama Cai Lun berhasil menemukan
kertas jenis baru yang terbuat dari kulit kayu, kain, batang gandum dan yang lainnya.
Kertas jenis ini relatif murah, ringan, tipis, tahan lama dan lebih cocok untuk digunakan
dengan kuas.
Pada awal abad ke tiga, proses pembuatan kertas pertama ini menyebar ke wilayah
Korea dan kemudian mencapai Jepang. kertas jenis ini merambah negeri Arab pada masa
Dinasti Tang dan mulai menyentuh Eropa pada abad ke 12. Pada abad ke 16, kertas
mencapai wilayah Amerika dan secara bertahap menyebar ke seluruh dunia.

3. Versi Indonesia
Di Indonesia, Kertas pertama kali telah di buat di Ponorogo sejak abad ke 7 yang
terbuat dari kulit kayu pohon setempat. Kertas yang telah dibuat ponorogo dipergunakan
sebagai menulis para biksu yang belajar agama budha di kerajaan Sriwijaya karena cocok
pada daerah tropis. Namun meskipun sudah dapat membuat kertas, ponorogo tidak
menuliskan peristiwa pada kertas, melainkan pada sebuah lempengan tembaga pada
temuan abad ke 9 di desa Taji tentang peristiwa keagamaan Budha.
Selain itu, kertas buatan ponorogo digunakan sebagai media melukis wayang beber, yang
menjadi cikal bakal dari wayang kulit. Ketika Islam di Indonesia, Kertas buatan Ponorogo
dipergunakan sebagai menulis kitab suci Al-Quran pada pesantren Tegalsari yang diasuh
oleh K.H Khasan Besari.

C. Pembuatan Kertas

Pada tahun 1799, seorang Prancis bernama Nicholas Louis Robert menemukan
proses untuk membuat lembaran-lembaran kertas dalam satu wire screen yang bergerak,
dengan melalui perbaikan-perbaikan alat ini kini dikenal sebagai mesin Fourdrinier.
Penemuan mesin silinder oleh John Dickinson pada tahun 1809 telah menyebabkan
meningkatnya penggunaan mesin Fourdrinier dalam pembuatan kertas-kertas tipis. Tahun
1826, steam cylinder untuk pertama kalinya digunakan dalam pengeringan dan pada
tahun 1927 Amerika Serikat mulai menggunakan mesin Fourdrinier.

Tahun 1814, Friedrich Gottlob Keller menemukan proses mekanik pembuatan pulp
dari kayu, tetapi kualitas kertas yang dihasilkan masih rendah. Sekitar tahun 1853-
1854, Charles Wattdan mengembangkan pembuatan kertas dengan menggunakan proses
soda. Tahun 1857, seorang kimiawan dari Amerika bernama Benjamin Chew Tilghman
mendapatkan British Patent untuk proses sulfit. Pulp yang dihasilkan dari proses sulfit ini
bagus dan siap diputihkan. Proses kraft dihasilkan dari eksperimen dasar oleh Carl
Dahlpada tahun 1884 di Danzig. Proses ini biasa disebut proses sulfat, karena
Na2SO4 digunakan sebagai make-up kimia untuk sisa larutan pemasak.
Berikut Proses Pembuatan Kertas Pada Jaman Tsai Lun

D. Standar dimensi ukuran kertas yang umum digunakan

Sebelum membawa materi cetak ke percetakan, sebaiknya pahami dulu dimensi


kertas yang tersedia. Ukuran kertas di pasaran sudah mengikuti standar ISO yang terdiri
dari ISO A, ISO B, ISO C, ISO D, ISO R, dan ISO F. Di Indonesia, standar ISO yang
digunakan adalah ISO A, ISO B, ISO C, ISO R dan ISO F. Dalam percetakan umumnya
menggunakan ISO A seperti A6, A5, A4, dan lainnya. Berbeda dengan ukuran kertas di
perkantoran yang menggunakan ISO F, contohnya F4 atau lebih dikenal sebagai kertas
folio dengan ukuran 210x330mm.
E. Jenis-jenis Kertas
Art Paper
Bahan art paper tidak cocok untuk dijadikan media menulis karena permukaannya
licin. Karena itu, art paper kerap digunakan untuk cetakan yang sifatnya promosional dan
berukuran kecil, seperti kartu undangan atau kartu nama. Gramasi yang populer digunakan
85 gr, 100 gr, 115 gr, 120 gr, dan 150 gr. Selain beratnya, gramasi juga mempengaruhi
ketebalan art paper. Art paper merupakan jenis kertas yang sangat terkenal dan umunya
digunakan dalam pembuatan kalender dinding, brosur, flyer atau poster untuk keperluan
promosi.

Art Carton

Art carton memiliki sifat yang mirip


dengan art paper, namun bahan dasarnya adalah
karton. Selain itu, art cartonmemiliki gramasi
yang lebih berat sehingga lebih tebal dari art
paper. Gramasi yang populer digunakan 190 gr,
210 gr, 230 gr, 260 gr, 310 gr, 350 gr, dan 400 gr.
Jenis kertas ini sangat cocok untuk membuat kalender, company profile, kartu nama,
kartu undangan, katalog atau booklet.
Fancy Paper

Bahan lain yang bisa jadi pertimbangan adalah fancy paper. Jenis kertas ini sangat
cocok untuk membuat kartu undangan, karena teksturnya yang unik sehingga dapat
memberi kesan premium. Gramasi yang tersedia dipasaran adalah 80 gr, 100 gr, 220 gr,
dan 300 gr.

Fancy Paper Polos

Fancy Paper Vanguard


Corugated

Bahan yang satu ini memiliki bentuk mirip kardus -tapi lebih tipis- dengann lapisan
kertas bergelombang di dalamnya. Corugated cukup tebal sehingga bisa digunakan
untuk kemasan produk atau kartu undangan eksklusif untuk berbagai acara formal. Tapi
umunya corugated hanya tersedia warna cokelat saja, sehingga agak sulit untuk
dikreasikan.

Ivory

Ivory memiliki sifat mirip dengan art carton dan art paper. Namun warna kertas
ivory lebih buram dan hanya satu sisi yang permukaannya licin. Gramasi yang biasa
digunakan 210 gr, 230 gr, 250 gr, 310 gr, dan 400 gr. Jenis kertas ini sangat cocok untuk
poster, buku agenda dan kemasan produk makanan seperti paper tray atau box kebab.

Kertas BW / BC / Manila
Di luar art carton, kertas BW juga bahan yang lazim digunakan untuk kartu
nama, booklet atau kalender. Kertas BW (blues white) memiliki beberapa nama seperti
kertas BC atau kertas manila. Jenis kertas ini tersedia beberapa warna dengan tekstur halus
pada permukannya. Gramasi yang populer digunakan 160 gr, 220 gr, dan 250 gr.

Kertas Samson

Kertas ini sebenarnya adalah hasil daur ulang dan lebih sering digunakan untuk
bahan paper bag atau amplop surat. Jenis kertas ini cukup mudah ditemui karena
banyak dijual secara gulungan di toko alat tulis dan fotocopy. Umumnya, kertas samson
berwarna cokelat dengan pilihan gramasi 70 gr 80 gr, 150 gr, dan 220 gr.

Kertas Duplex

Jenis kertas yang paling mudah dikenali dan paling sering digunakan untuk
kemasan makanan, seperti kotak kue, kemasan nasi kotak dan lainnya. Kertas duplex
terdapat dua varian, ada yang satu sisi berwarna putih dan sisi lainnya berwarna abu-
abu dan yang berwarna putih pada kedua sisinya. Kertas duplex juga memiliki beberapa
tipe gramasi, yaitu 230gr, 250gr, 270gr 300gr, 350gr, dan 400gr.

Jasmine

Jenis kertas jasmine bisa menjadi pertimbangan bila Anda ingin memunculkan
kesan mewah bila digunakan untuk kartu undangan. Kesan mewah muncul karena
karakteristik kertas jasmine yang memiliki butiran gliter di permukaannya. Selain itu,
kertas jasmine juga cocok dijadikan amplop untuk keperluan kantor.
Concorde

Kertas concorde bisa jadi alternatif lain. Memiliki gramasi 160 gr, 220 gr, 220
gr, dan 250 gr. Tersedia berbagai warna dan umumnya dijual per pack dengan isi 20
lembar. Jenis kertas ini cocok untuk kartu nama dan bookletkarena memiliki terkstur
lembut saat dipegang.

Kertas Linen / Buffalo

Jenis kertas bertekstur dengan berbagai piihan warna dan cukup tebal. Kertas
linen sangat mirip dengan kertas buffalo, bahkan sering dianggap jenis kertas yang
sama. Gramasi yang umum dipasaran adalah 220gr dan 250gr. Kertas linen sering
digunakan untuk cover agenda, notes atau buku.
Board Paper

Kertas tebal dan sangat kaku, umumnya tersedia warna cokelat dan
kuning. Board Paper sendiri termasuk kertas karton hanya saja ketebalannya bervariasi
dari ketebalan 0,4 mm hingga yang paling tebal 4,3 mm. Jenis kertas ini biasa
digunakan sebagai bahan cover buku. Fungsi lainnya bisa digunakan untuk papan
pengumuman di sekolah atau kantor.

Kertas NCR

Sebagian orang menyebut kertas ini adalah kertas karbon, justru kertas NCR
dibuat untuk menggantikan kertas karbon. Secara fungsi kertas karbon dan kertas NCR
memang sama, yaitu untuk menyalin
tulisan. NCR sendiri kepanjangan dari Non
Carbon Required. Sangat berguna dalam
pembuatan nota, kwitansi atau bukti
transaksi lainnya. Tujuan utamanya untuk
menyalin dokumen menjadi beberapa
rangkap. Kertas NCR ada berbagai warna,
bertekstur lembut dan sangat tipis. Berikut ilustrasi cara kerja kertas NCR.
Kertas HVS

Kertas HVS adalah jenis kertas yang paling terkenal dan sangat sering
digunakan. Berwarna putih dengan tekstur yang agak kasar sehingga sangat cocok
digunakan untuk menulis, cetak dokumen atau buku, dan keperluan kantor lainnya.
Ukuran kertas HVS juga bervariasi, tersedia ukuran A4 hingga A0, ukuran F4, dan
ukuran Q4. Gramasi yang tersedia dipasaran adalah 70gr, 80gr, dan 100gr.

Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Kertas
http://asal-usul-motivasi.blogspot.co.id/2010/10/asal-usul-kertas-dan-pembuatannya.html

Anda mungkin juga menyukai