Media Arsip
Kertas
Media simpan arsip
Kertas Audio Visual Elektronik
2
Standar suhu & Kelembaban
No Media Rekam Jenis Arsip Suhu Kelembaban
1 Kertas peta atau kartografik 20C 2C 50%RH 5%
gambar teknik
grafik atau diagram)
2 Media fotografik Sheet film (klise, slide negatif) <18C 2C 35% RH
hitam putih Cine film (reel film 8mm 16mm, 35mm, 70
mm)
Xrays (hasil foto rontgen)
Microforms (mikrofilm, mikrofis)
Glass plate photos
4
5
r a k s a r a A r a b M e l a y u d a n B e la n d a m e n g e n a i s u r a t S u l-
Wilayah Aceh Besar
pada masa perang
Aceh (ekspedisi ke II),
1873-1874
Peta De Haan No. H 88
6
Kuda berikut perlengkapan perang
yang dipakai di Perang Diponegoro
Tahun 1825-1830.
Sumber: ANRI, Kaarten En
Teekeningen Departemen van
Oorlog 1825-1830 door PJ, F. Louw
7
B a g ia n a w a l d a n a k h ir d a r i P e r ja n jia n B o n g a y a ,
y a n g m e m a k s a S u lta n H a s a n u d d in d a r i K e r a ja a n
G o w a m e n g a k h ir i p e r la w a n a n te r h a d a p
K o lo n ia lis m e B e la n d a 1 6 6 7 .
Sumber: ANRI, Makassar 273.a
8
9
Arsip Kertas
Kertas : Lembaran yang terbuat dari serat selullosa dan atau serat
buatan yang telah mengalami pengerjaan penggilingan, ditambah
beberapa bahan tambahan yang saling menempel dan saling
menjalin, umumnya mempunyai gramatur lebih rendah dari 224
gram/m2.
(SNI 14-0581-1989)
Serat Selulosa adalah bahan baku dalam pembuatan kertas terdapat pada
tumbuh-tumbuhan seperti kayu, bambu, ampas tebu, merang, kapas dll.
SERAT
“SELULOSA”
(C 6 H 10 O 5 ) N 10
10 10
Arsip Kertas
Orang-orang Cina diyakini mulai mengembangkan kertas berbahan
dasar pohon Murbei pada awal abad kedua Masehi, atau tepatnya
pada tahun 105 Masehi.
Berbeda dengan Cina yang lebih dahulu mengenal pembuatan
kertas, orang-orang Jepang memulai pembuatan kertas secara
massal pada periode Nara yaitu pada tahun 710-794 Masehi.
12
Papyrus Parchment
• Egypt, 2000-3000 BCE
• cyperus papyrus
(Parkamen)
• Individual sheets of papyrus were • Pergamon, 200 tahun SM
of course often sold for use in • Berbeda dengan leather yang
record-keeping, memoranda, berfungsi sebagai lapisan untuk
writing training, etc menjilid, parchment berfungsi
sebagai lembaran-lembaran naskah
yang kulit binatang ternak yang
dijadikan sebagai materi untuk
menulis.
13
Arsip Kertas
Arsip media lama
disebut juga konvensional
terekam dalam media kertas
• Arsip konvensional/arsip kertas adalah arsip yang isi informasinya
berupa teks, gambar atau grafik dan terekam dalam media kertas.
14
Arsip Kertas
• Di Indonesia dibawa oleh Belanda
• Tahun 1922, NV Papier Fabriek Padalarang (Pabrik
pertama), sekarang PT. Kertas Padalarang (persero).
• Bahan utama serat memakai serat jerami (straw)
• Tahun 1939, berdiri PT. Kertas Leces Probolinggo, Jawa
Timur (pabrik kedua)
• Bahan utama serat memakai serat Bagas (ampas tebu)
• Lembaga yang menyimpan kertas : arsip, perpustakaan,
museum, lembaga riset, dll.
15
Pembuatan Kertas
16
Sifat Kertas
Sifat bawaan/alami (functional) serat :
1. Mudah menyerap air
2. Warna putih (kecuali ada lignin atau tambah warna)
3. Mengkerut & mengembang sesuai perubahan kandungan
air
4. Membentuk ikatan hidrogen
5. Mempunyai kekuatan
6. Terbakar
19
Faktor Perusak Kertas
LIGHT
- Records are damaged and discolored by UV rays if they
are exposed to sunlight, light
- Light promotes decomposition and weakening of
structures
- All light causes damage and all light exposure is
cumulative
- Recommended light level
a. Storage area : 11-55 lux
b. Exhibit : 50-100 lux 20
Faktor Perusak Kertas
Stegobium paniceum
Kecoa Amerika
Sumber : Idham Sakti Harahap, 22
2019
Faktor Perusak Kertas
JAMUR
Jamur mikro atau kapang yang sering menimbulkan kerusakan pada koleksi
arsip: Ascomycetes dan Fungi Imperfecti. Jamur ini berkembangbiak secara
aseksual melalui konidia dan hifa.
Kerusakan pada
buku dan kertas
akibat serangan
jamur mikro
Konidia Cladosporium Koloni Aspergillus
(kekuningan) dan koloni
Penicillium (hijau)
23
Handling ARSIP KERTAS
• Having clean hands and a clean work area
• Keeping food and drink away
• Using pencil, not ink, to make any necessary marks or
inscriptions; in addition, only make inscriptions when the paper
is on a clean, hard surface, to avoid embossing the inscription
into the paper, which will be visible from the other side
• Not using paper clips, other fasteners, "dog ear" folding to mark
or organize leaves
• Not using rubber bands, self-adhesive tape, and/or glue on paper
24
Proper storage ARSIP KERTAS
• A cool (room temperature, 20C or below), relatively dry (about 50%
relative humidity), clean, and stable environment (avoid attics,
basements, and other locations with high risk of leaks and
environmental extremes)
• Minimal exposure to all kinds of light; no exposure to direct or
intense light
• Distance from radiators and vents
• Supportive protective enclosures
• Unfolded and flat or rolled storage for oversized papers
• Individual/isolated storage of acidic papers to prevent acids from
migrating into the other works on paper
25
Tinta (ink)
INK
- Ink is manufactured in two stages: first varnish (a
mixture of solvent, resins and additives) is made and
then pigments are mixed into it. Varnish is a clear liquid
that solidifies as a thin film. It binds the pigment to the
printed surface, provides the printability of the ink and
wets the pigment particles.
All toner and ink are vulnerable
- Heat, oxidation and pollution
26
Pengaruh Tinta pada arsip
• During the printing process, ink is in direct contact with
fountain solution, which can be acidic or alkaline
https://scholarworks.rit.edu/cgi/
viewcontent.cgi?
27
article=5875&context=theses
Arsip Kartografi & Kearsitekturan
• Digambarkan dalam bentuk gambar grafis atau
fotogrametrik maupun sistem atau legenda peta yang
menggambarkan suatu wilayah tertentu
• mempresentasikan objek tidak bergerak seperti
pembangunan gedung, monumen/tugu, benteng,
gerbang, tempat ibadah, makam, waduk, jembatan,
dan sejenisnya