Anda di halaman 1dari 29

Pertemuan III

Media Arsip
Kertas
Media simpan arsip
Kertas Audio Visual Elektronik

 Lembaran kertas • Film reel celluloid  File digital –


• Foto negative/klise Server storage
 Naskah /
• Foto glass
dokumen  Memory card
• Mikroofilm/
 Buku / jilidan mikrofische  CD / DVD
 Peta kartografi, • Video tape magnetic  LTO Tape
kearsitekturan • Rekaman suara
/sound reel
 Foto positif
• Piringan hitam

2
Standar suhu & Kelembaban
No Media Rekam Jenis Arsip Suhu Kelembaban
1 Kertas peta atau kartografik 20C  2C 50%RH  5%
gambar teknik
grafik atau diagram)

2 Media fotografik Sheet film (klise, slide negatif) <18C  2C 35% RH
hitam putih Cine film (reel film 8mm 16mm, 35mm, 70
mm)
Xrays (hasil foto rontgen)
Microforms (mikrofilm, mikrofis)
Glass plate photos

3 Media fotografik Sheet film (klise, slide negatif) <5C 35% RH  5%


berwarna Cine film (reel film 8mm 16mm, 35mm, 70
Sheet film mm)
Cine film
4 Media magnetik Computer tapes and disks (disket) 18C  2C 35% RH  5%
Kaset video (umatic, betacam, VHS, SVHS),
Kaset rekaman suara 3
Deskripsi Arsip Lampung No. 16

Laporan Residen Lampung 26 Januari


1884 mengenai kondisi Banten setelah
terjadi letusan Gunung Krakatau pada
tanggal 26 dan 27 Agustus 1883. Dimana
terjadi kerusakan di beberapa wilayah
Perkampungan Eropa, Cina dan Pribumi
akibat terjadinya gelombang pasang,
diantaranya Kampung Bugis, Kampung
Palembang, Pesawahan, dll.

4
5
r a k s a r a A r a b M e l a y u d a n B e la n d a m e n g e n a i s u r a t S u l-
Wilayah Aceh Besar
pada masa perang
Aceh (ekspedisi ke II),
1873-1874
Peta De Haan No. H 88

6
Kuda berikut perlengkapan perang
yang dipakai di Perang Diponegoro
Tahun 1825-1830.
Sumber: ANRI, Kaarten En
Teekeningen Departemen van
Oorlog 1825-1830 door PJ, F. Louw

7
B a g ia n a w a l d a n a k h ir d a r i P e r ja n jia n B o n g a y a ,
y a n g m e m a k s a S u lta n H a s a n u d d in d a r i K e r a ja a n
G o w a m e n g a k h ir i p e r la w a n a n te r h a d a p
K o lo n ia lis m e B e la n d a 1 6 6 7 .
Sumber: ANRI, Makassar 273.a
8
9
Arsip Kertas
Kertas : Lembaran yang terbuat dari serat selullosa dan atau serat
buatan yang telah mengalami pengerjaan penggilingan, ditambah
beberapa bahan tambahan yang saling menempel dan saling
menjalin, umumnya mempunyai gramatur lebih rendah dari 224
gram/m2.
(SNI 14-0581-1989)
Serat Selulosa adalah bahan baku dalam pembuatan kertas terdapat pada
tumbuh-tumbuhan seperti kayu, bambu, ampas tebu, merang, kapas dll.

SERAT
“SELULOSA”
(C 6 H 10 O 5 ) N 10

10 10
Arsip Kertas
Orang-orang Cina diyakini mulai mengembangkan kertas berbahan
dasar pohon Murbei pada awal abad kedua Masehi, atau tepatnya
pada tahun 105 Masehi.
Berbeda dengan Cina yang lebih dahulu mengenal pembuatan
kertas, orang-orang Jepang memulai pembuatan kertas secara
massal pada periode Nara yaitu pada tahun 710-794 Masehi.

Di dunia Barat kertas sebagai pesaing papyrus pada abad 8M . Pada


awal abad 13 kertas diimpor dari Suriah ke Prancis dan sekitar
1326M industry kertas Prancis didirikan (Pcraudcau and Maget,
1973, 5). Kertas mulai berkualitas bagus setelah ditemukannya
mesin cetak Gutenberg pada 1446
11
Arsip Kertas
• Berdasarkan informasi yang diperoleh dari arsip Shosoin,
sedikitnya ada sekitar 233 jenis kertas yang telah dihasilkan di
berbagai macam wilayah Jepang pada periode itu. Pembuatan
kertas-kertas tersebut diyakini mendapat pengaruh dari Cina.
• Kertas-kertas tersebut dibuat dari serat pohon Hemp (Canabis
sativa), Kozo (Brussonetia kazinoki), dan gampi (Wikstroemia
sikokiana).
• Istilah kolektif yang digunakan untuk menyebut kertas adalah
washi. Salah satu kuil yang berberbagai macam kertas
tradisional Jepang yang digunakan untuk kepentingan
pemerintahan maupun kesenian lokasi di Nara, Todaiji temple.

12
Papyrus Parchment
• Egypt, 2000-3000 BCE
• cyperus papyrus
(Parkamen)
• Individual sheets of papyrus were • Pergamon, 200 tahun SM
of course often sold for use in • Berbeda dengan leather yang
record-keeping, memoranda, berfungsi sebagai lapisan untuk
writing training, etc menjilid, parchment berfungsi
sebagai lembaran-lembaran naskah
yang kulit binatang ternak yang
dijadikan sebagai materi untuk
menulis.

13
Arsip Kertas
Arsip media lama
disebut juga konvensional
terekam dalam media kertas
• Arsip konvensional/arsip kertas adalah arsip yang isi informasinya
berupa teks, gambar atau grafik dan terekam dalam media kertas.

14
Arsip Kertas
• Di Indonesia dibawa oleh Belanda
• Tahun 1922, NV Papier Fabriek Padalarang (Pabrik
pertama), sekarang PT. Kertas Padalarang (persero).
• Bahan utama serat memakai serat jerami (straw)
• Tahun 1939, berdiri PT. Kertas Leces Probolinggo, Jawa
Timur (pabrik kedua)
• Bahan utama serat memakai serat Bagas (ampas tebu)
• Lembaga yang menyimpan kertas : arsip, perpustakaan,
museum, lembaga riset, dll.

15
Pembuatan Kertas

16
Sifat Kertas
Sifat bawaan/alami (functional) serat :
1. Mudah menyerap air
2. Warna putih (kecuali ada lignin atau tambah warna)
3. Mengkerut & mengembang sesuai perubahan kandungan
air
4. Membentuk ikatan hidrogen
5. Mempunyai kekuatan
6. Terbakar

----> Sifat fungsional serat terbawa pada kertas


17
Kertas Permanen
• Kertas Permanen :
Kertas yang mampu mempertahankan sifat-sifatnya dalam
jangka waktu lama
• Kertas permanen memiliki :
• daya tahan simpan (permanensi)
• daya tahan pakai (durabilitas)
• Permanensi :
Indikasi stabilitas kertas secara mekanis, optis, dan kimia dalam
jangka waktu lama
• Durabilitas :
Indikasi kemampuan kertas untuk bertahan terhadap perlakuan
mekanis selama penggunaan
18
Kertas Permanen
• PERMANENSI UTAMANYA SANGAT DIPENGARUHI OLEH
STABILITAS KIMIA KERTAS

• STABILITAS KIMIA KERTAS DAPAT TERGANGGU OLEH REAKSI


KIMIA
– reaksi kimia antara komponen kertas dengan bahan reaktif
dari lingkungannya (udara atau “filing enclosures”)
– reaksi kimia dalam waktu lama bisa menyebabkan
kerusakan mekanis dan optis kertas
– reaksi kimia utama penyebab kerusakan adalah : hidrolisis
asam dan oksidasi
– yellowing, timbul akibat proses termal dan fotokimia

19
Faktor Perusak Kertas

LIGHT
- Records are damaged and discolored by UV rays if they
are exposed to sunlight, light
- Light promotes decomposition and weakening of
structures
- All light causes damage and all light exposure is
cumulative
- Recommended light level
a. Storage area : 11-55 lux
b. Exhibit : 50-100 lux 20
Faktor Perusak Kertas

HARMFUL GAS AND DUST


- Records are destroyed by harmful gas and dust
increasing damage in the air

harmful gas in the air Promoting chemical reaction


sulfur dioxide - Discoloration
Nitrogen oxide - Brittleness
Peroxide - Weakening
ozone - Microstructures
21
Faktor Perusak Kertas
INSECTS
- Once insects have entered a building and find
Rayap
the condition to their liking, they are difficult
to eliminate
- Insects thrive on the same nutrients and sustain
mould Kecoa Jerman

Silver fish Book Lasioderma serricorne


lice
Kecoa
Australia

Stegobium paniceum
Kecoa Amerika
Sumber : Idham Sakti Harahap, 22
2019
Faktor Perusak Kertas

JAMUR
Jamur mikro atau kapang yang sering menimbulkan kerusakan pada koleksi
arsip: Ascomycetes dan Fungi Imperfecti. Jamur ini berkembangbiak secara
aseksual melalui konidia dan hifa.

Kerusakan pada
buku dan kertas
akibat serangan
jamur mikro
Konidia Cladosporium Koloni Aspergillus
(kekuningan) dan koloni
Penicillium (hijau)

23
Handling ARSIP KERTAS
• Having clean hands and a clean work area
• Keeping food and drink away
• Using pencil, not ink, to make any necessary marks or
inscriptions; in addition, only make inscriptions when the paper
is on a clean, hard surface, to avoid embossing the inscription
into the paper, which will be visible from the other side
• Not using paper clips, other fasteners, "dog ear" folding to mark
or organize leaves
• Not using rubber bands, self-adhesive tape, and/or glue on paper

24
Proper storage ARSIP KERTAS
• A cool (room temperature, 20C or below), relatively dry (about 50%
relative humidity), clean, and stable environment (avoid attics,
basements, and other locations with high risk of leaks and
environmental extremes)
• Minimal exposure to all kinds of light; no exposure to direct or
intense light
• Distance from radiators and vents
• Supportive protective enclosures
• Unfolded and flat or rolled storage for oversized papers
• Individual/isolated storage of acidic papers to prevent acids from
migrating into the other works on paper
25
Tinta (ink)
INK
- Ink is manufactured in two stages: first varnish (a
mixture of solvent, resins and additives) is made and
then pigments are mixed into it. Varnish is a clear liquid
that solidifies as a thin film. It binds the pigment to the
printed surface, provides the printability of the ink and
wets the pigment particles.
All toner and ink are vulnerable
- Heat, oxidation and pollution
26
Pengaruh Tinta pada arsip
• During the printing process, ink is in direct contact with
fountain solution, which can be acidic or alkaline

https://scholarworks.rit.edu/cgi/
viewcontent.cgi?
27
article=5875&context=theses
Arsip Kartografi & Kearsitekturan
• Digambarkan dalam bentuk gambar grafis atau
fotogrametrik maupun sistem atau legenda peta yang
menggambarkan suatu wilayah tertentu
• mempresentasikan objek tidak bergerak seperti
pembangunan gedung, monumen/tugu, benteng,
gerbang, tempat ibadah, makam, waduk, jembatan,
dan sejenisnya

Perka ANRI No. 16


28 /2012
Arsip Kartografi & Kearsitekturan

Perka ANRI No. 16


29 /2012

Anda mungkin juga menyukai