Anda di halaman 1dari 13

Novi Fitriyani / 1815153586

Kelas C 2015
Seni Rupa

MOTIVASI
Motivasi merupakan bagian yang sangan penting dari situasi belajar. Anak membutuhkan
bantuan dalam pikiran mereka. Mereka harus bersemangat tentang ide-ide mereka untuk
menciptakan kembali mereka melalui media seni. Mereka perlu mengingat pengalaman-
pengalaman mereka dengan jelas. Mereka harus merasa cukup terluka untuk memberi mereka
keinginan untuk mengkomunikasikan ini dalam bentuk visual.
Motivasi juga merupakan cara yang dapat membantu anak untuk memikirkan ide dan
menghidupkan kembali pengalaman-pengalamannya.
Ada beberapa perbedaan pendekatan yang dapat digunakan:
DiskusiVerbal Ini harus dilakukan sebelum dan sesudah setiap pengalaman.
Pengalaman Visual Ini terjadi ketika guru menyajikan slide, fotografi, film.
Pengalaman Langsung maksudnya anak mengambil bagian di kejadian yang
sebenarnya, misalnya berjalan melewati lapangan, sebuah bangunan, sebuah rumah kaca,
bekerja di kebun, mengunjungi taman, dan sebagainya.
Pengalaman Materi Menggambar merupakan bereksperimen di atas permukaan.
Manipulasi dari pigmen dapat mensugesti kemungkinan untuk investigasi. Bekerja dengan
tanah liat dapat menjadi cara untuk menemukan kemungkinan-kemungkinan sebelum
memulai untuk membuat sebuah objek.
Pengalaman Sensori Ini menanggapi informasi luar melalui indera. Dalam hal ini anak
dapat meningkatkan kesedarannya tentang dunia disekitar dia melalui pendengaran, taktil,
dan indera penciuman.
Mengembangkan kesadaran Perseptif pendekatan umum yang baik adalah untuk
mengarahkan perhatian ke objek di lingkungan. (contoh: sebuah perjalanan alam, atau
guru dapat meminta anak untuk mengkoleksi bentuk alami dimana selanjutnya mereka
dapat memeriksa dan melihat apa yang bisa mereka temukan).
Dibawah ini adalah model struktur yang disarankan untuk Program Berurutan yang
melayani guru dan..........

LINGKUNGAN
ALAM

BUATAN MANUSIA

LAINNYA

ANAK

FUNGSI DARI ORGANISME

INSTING MOTORIK KECERDASAN EMOSIONAL

KESARAN PERSEPTUAL MELIHAT - Mengembangkan kekuatan


pengamatan kritis
TANGGAPAN ESTETIKA MERASAKAN - Apresiasi dan mengembangkan
sensitivitas untuk nilai estetika
APRESIASI EVALUASI BERPIKIR - Evaluasi objektif dan diskriminasi
pribadi
MANIPULASI DARI MELAKUKAN - Memberi bentuk-bentuk
ALAT-ALAT DAN penglihatan emosi-emosi, ide-ide,
MATERIAL dan perasaan-perasaan.

ELEMEN SENI MEDIA SENI PRINSIP-PRINSIP SEJARAH ELEMEN


DESAIN
Garis Menggambar Keseimbangan Perkembangan dan
Bentuk Mengecat Perpindahan gaya
Bentuk Kolase Ragam
Warna Grafik Kesatuan
Tekstur Keramik
Ruang Kerajinan

MEMBANGUN INTER-RELASI
SENI VISUAL MUSIK ARSITEKTUR DRAMA
Sebagai struktur Model Program menyarankan Program Seni harus membawa perubahan
dalam perilaku anak dalam bidang berikut:
1. Kesadaran Perseptual 3. Ekspresi, Manipulasi, dan Kontrol
2. Tanggapan Estetika 4. Evaluasi dan Apresiasi

Judul ini perlu amplifikasi lebih lanjut:


1. Apa itu Kesadaran Perseptual?
Ini berkembang pada anak kemampuan untuk melihat dan memahami hubungan visual
dalam dan di sekitar lingkungannya. Tipe dari pembelajaran ini memulai dengan rasa
penasaran anak tentang hal-hal dan kejadian-kejadian setiap hari yang mempengaruhi dia. Ini
penting untuk menuntun anak menuju pengalaman-pengalaman, tapi juga untuk membiarkan
dia mencari hal-hal untuk dirinya sendiri. Dia harus melihat lingkungannya dalam caranya
sendiri, misalnya dalam pengalaman di kehidupan sehari-hari; kesadaran yang membuat
pengalaman itu menjadi sadar; anak mengamati, mengidentifikasi, membandingkan, kontras,
menghubungkan hubungan visual yang membentuk kesan secara keseluruhan.
Kesimpulannya, persepsi sensori adalah cara untuk melihat melalui indera. Melalui ini kita
mengembangkan dalam diri anak kemampuan untuk menangani dunianya sebagai kejadian
multi-indera. Tujuan dari pendidikan seninya di tingkat ini adalah untuk membantu dia
mengintegrasikan pengalaman-pengalaman tersebut dan untuk menghubungkan hal tersebut
untuk dirinya sendiri dalam cara dengan cara yang sesuai dengan pertumbuhan alaminya dan
pengembangan sebagai pribadi.

2. Respon Estetika
Sementara penglihatan tampaknya menjadi metode yang paling umum dimana
pembelajaran berlangsung, ada bagian lainnya dari pembelajaran sensori dimana penglihatan
itu sendiri tidak dapat menangkap. Area ini merupakan perkembangan belajar dalam hal
indera dan kapasitas untuk berempati. Anak didorong melalui fakultasnya untuk empati untuk
menjadi sadar kualitas sensorik sebagai hal-hal dalam diri mereka sendiri, misalnya melihat,
suara, rasa, permukaan taktil, bentuk, warna, perubahan dan ruang- dimana masing-masing
menghasilkan respon estetika sendiri. anak mengembangkan pemahaman yang lebih lengkap
ketika ia menerima perasaan dan pengalamannya dan dapat mengambil informasi baru dan
melihat hal-hal dalam hubungan baru. Ketika dia belajar untuk merespon lingkungannya
melalui pengalaman seninya, dia belajar untuk menghargai dan menikmati kekayaan dan
keberagaman alam.
3. Manipulasi-Ekspresi dan Kontrol Dari Media dan Proses Seni
Ekspresi adalah hasil dari pikiran dan perasaan yang berkembang berdasarkan pada reaksi
dari anak terhadap pengalamannya. Pengalaman termasuk reaksi untuk lingkungan eksternal,
serta reaksi internal yang alami dan buatannya, emosi, mimpi, fantasi, dan lain-lain. berbagai
media dan proses berfungsi sebagai 'alat' melalui mana anak memberikan bentuk konkret
untuk pengalaman ini, sedangkan unsur-unsur seni adalah sarana yang membantu anak
externalise mereka. Oleh karena itu ekspresi, melampaui wilayah subjek ke area alat dan
bahan yang digunakan. Program seni harus membekali anak dengan keterampilan manipulatif
mengatakan hal-hal dengan material seni. Pengalaman dengan bahan dapat membuka
berbagai kemungkinan ekspresif. Guru harus merencanakan banyak pengalaman seni
sehingga anak mengembangkan kefasihan dan fleksibilitas dengan beberapa alat-alat dan
media serta kedalaman pengalaman dalam sekaligus. Anak juga harus didorong untuk
memilih alat dan media yang paling cocok baginya untuk mengekspresikan ide dan
perasaannya.

4. Evaluasi dan Apresiasi


Terkait dengan sensitivitas visual dan sensorik, yang merupakan faktor yang memotivasi
ekspresi, adalah area kemampuan anak untuk menyadari konsekuensi dari pengalamannya
dalam seni, yaitu apresiasi.
Daerah ini tidak hanya membantu anak untuk mengembangkan bahasa untuk membangun
nilai-nilai dalam karya seni sendiri dan karya seni orang lain (pengkritik seni), tetapi juga
mencakup mengumpulkan informasi tentang warisan budayanya (sejarah seni). Persepsi kritis
melampaui pelatihan persepsi sederhana yang berhubungan dengan nilai-nilai. Membantu
anak mengembangkan kosakata visual untuk melihat kualitas dalam lingkungannya.
Untuk mengembangkan kesadaran kemampuan baru ditemukan, pertanyaan harus
diarahkan untuk membantu dia berhubungan dengan pengalaman seninya sendiri ke
pengalaman seni lain, misalnya seni kelompok kelasnya, lingkungan, dan budaya lainnya. Ini
memberikan anak kesempatan untuk berbicara tentang pekerjaannya, untuk verbalise belajar,
dan dengan demikian memperkuat pembelajaran apa yang telah terjadi.
Informasi yang diterima dari diskusi ini membantu baik guru dan anak untuk mengatur
situasi masa depan yang akan memperluas dan mengarahkan belajar lebih lanjut.
MEMBANTU ANAK UNTUK MENJALIN HUBUNGAN/BERHUBUNGAN
MELALUI INDRA

Sejauh ini pengembangan kreativitas pada anak difokuskan/diperhatikan pada indra yang
harus aktif dan untuk akhir ini pengalaman bermain anak berperan sangan penting.
Pemahaman yang lebih besar/lebih baik dan kesadaran yang mendalam bisa
ditimbulkan/diwujudkan dengan membantu anak mengingat pengalamannya dan dengan
menggambar perhatiannya untuk apa yang ia telah ketahui.
Ini dapat selesai dengan menanyakan pertanyaan yang akan membatu anak untuk
mengingat dengan jelas. Presepsi dan perasaan berasal dari pengalamannya, misalnya bila
pengalaman itu adalah pengalaman emosi, ia dapat menanyakannya untuk mengingat kembali
bagaimana ia rasakan bagaimana yang ia rasakan padasaat ia hampir tertabrak mobil?
Bagaimana bergembiranya ia pada saat pergi berlibur? Bagaimana sedih yang ia rasakan pada
saat anjing peliharaannya kabur/hilang?Bagaimana senangnya ia saat ulangtahunnya?
Bagaimana marahnya ia saat sepedahnya dicuri?
Tentu saja pengalamannya bisa sewaktu-waktu more physical in nature, dan oleh karna itu
biasanya, seperti sakit kepala, lutut yang terluka, engkel yang terkilir, jatuh dari pohon. Ini
merupakan pengalaman yang ia hilangkan dan menjadi bagian, dan karena ini ia bisa
berhubungan segera dan dapat mengekspresikan reaksinya kepada mereka didalam aktifitas
seni.
Cara lain dalam mengembangkan kesadaran adalah menhubungkan anak dengan objek, itu
untuk anak dapat mengidentifikasi dengan objek dengan indra sehingga anak menjadi
berempati pada objek. Untuk mendapatkan/menambah pemahaman dari empati dan untuk
meningkatkan pemahaman anak tentang itu dan juga melebarkan/meluaskan imajinasinya,
situasi harus dirancang dimana anak dapat menghubungkan ke objek dengan apa yang ia
identifikasi.
Contohnya dari ini akan menjadi membayangkan dirinya sendiri menjadi pohon. Poin
berikut mungkin bisa dilakukan/dicek:
Rasakan matahari menyinari dirimu
Rasakan salju di kepalamu
Rasakan hujan jatuh/memukul mu
Apakah kaki mu diam di satu posisi atau apakah kamu bisa berpindah-pindah?
Bagaimana kamu pindah/bergerak pada saat badai?
Pernahkah ivy tersedak kamu, dan serangga merangkak ke arah mu.
Pada tipe pengalaman ini anak menggunakan banyak indra yg dimilikinya, yakni ia
mengambil bagian dalam pengalaman integrasi multi-sensor. Sepeti itu Anak
mengembangkannya melalui pengalaman sehingga anak menjadi lebih visual akut dan ia
memulai untuk mencari pengalaman itu merupakan saluran kesadarannya dengan cara dari
umum ke khusus.
Siswa dilain kata seharusnya dapet didorong untuk melihat ruang lingkupnya dan
melihat itu di bagian dari indranya; untuk memilih dari apa yang ia lihat dengan
membangun hubungan antara apa yang ia lihat dan rasakan dan apa aspek
membangun/membuat pengalamannya dan untuk mengekspresikan atau meletakkan dalam
bentuk yang terlihat apa yang ia hubungkan dengan pengalamannya. Contohnya, apa yang
dilakukan oleh line/garis?berapakah jarak dari tanda yang bisa dibuat dengan pensil, krayon,
kuas, dan lain-lain? Bagaimana tanda yang cocok untuk ide atau perasaan yang ia inginkan
untuk mengekspresiknnya?bagaimana dan apa makna yang ia berikan bahwa ia telah
menemukan inisial dari lingkungannya?

SENSITIVITAS ESTETIKA

Sensitivitas estentik(keindahan) penting untuk dipahami dan menghargai hal-hal yang kita
lihat, mendengar dan memegang/ menyentuh didalam lingkungan natural dan lingkungan
buatan. Ada lebih estentik(keindahan) dari mengapresiasi karya seni digeleri. Ada rasa puas
berasal dari presepsi kita dari kualitas estentik, seperti bentuk, warna,tekstur dan combinasi
mereka yang memisahkan dari deskripsi konten di bagian ekspresi kita dengan hal-hal dan
event. Kecuali kita dapat mengembangkan sensitivitas dari estentik, kita tidak bisa
mengapresiasi penuh presepsi orang, dengan kata lain pengaruh cetakan dan bentuk
interprestasi/tafsirannya dari dunianya.
Dari semua usaha-usaha krativ manusia kita bisa melihat refleksi/cerminan, emosi dan ide
yang mana di asosiasikan dengan pokok social dan perubahan budaya arus dari waktu dan
tempatnya. Faktor ini berperan penting di bagian membentuk dan mempengaruhi mode
manusia dari merasakan dan berfikir, dari setiap era pengembangan simbol bahasa itu
sendiriatau visual metaforsis untuk mengekspresikan presepsi itu dari yang mengubahan itu
adalah waktu.

Estentik kesadaran dan anak


Semua anak memiliki kapasitas untuk mengamati dan dibuktikan dalam pekerjaan mereka.
Anak-anak juga memiliki kapasitas untuk bereaksi terhadap seni dalam pembelajaran seni
terlepas dari keterlibatan pribadi sendiri dalam membuat, dalam membantu anak menjadi
akrab dengan karya seni ia bisa menyadari bahwa seniman dewasa mengekspresikan emosi ,
ide , dan pengalaman mirip dirinya sendiri, dengan kualifikasi bahwa tingkat pemahaman
yang berbeda. Membantu anak untuk membahas bentuk seni dari seniman dewasa
memberikan dorongan untuk upaya kreatifnya dan mengembangkan kemampuan verbal
dalam mengekspresikan pendapat tentang karya seni nya sendiri dan karya seni kelasnya.

PENGHARGAAN SENI DAN ANAK

Pendekatan empatik dapat digunakan untuk memperkenalkan anak dengan bentuk seni.
Pendekatan ini melibatkan anak dalam mengidentifikasi dirinya dengan mengkaji bentuk seni
tertentu, dengan menempatkan dirinya di tempat dan waktu untuk mengenali seniman
bagaimana hal itu tari, drama, upacara keagamaan, perhiasan, dekorasi, desain atau proyek
komunikasi) atau perasaan bentuk seni.
Anak menonjolkan reaksi dan menafsirkannya dengan caranya sendiri. Saat anak
menonjolkan emosi dan perasaannya sendiri ke dalam karya seni, pada saat yang sama
berasal dari makna itu dengan membandingkan, mengakui, dan membentuk pendapat tentang
bagaimana seniman melakukannya, dan mengapa.
Hal ini dapat direncanakan dengan cara berikut. dapat didasarkan untuk kelas pertama dan
ketiga pada bagaimana manusia telah menggunakan kedua unsur seni. Penekanan dapat
didasarkan untuk kelas keempat dan kelima pada pengembangan situasi empati dimana anak
membayangkan dirinya di tempat dan waktu seniman, dan belajar tentang gaya yang berbeda
dalam seni yang dibawa oleh budaya yang berbeda. Penekanan dapat didasarkan untuk kelas
keenam pada belajar lebih banyak tentang seniman individu, apa yang mereka ungkapkan,
dan bagaimana mereka menyatakan itu.

ESTETIKA DAN LINGKUNGAN

Hari ini ada kesadaran yang tumbuh dari kurangnya keunikan dan kejelasan yang ada di
lingkungan kita. Tentu saja ada banyak jenis lingkungan selain dari perkotaan dan alam, yang
bekerja pada baik secara internal (pengalaman pribadi kami 'sesuatu' dalam konteks waktu
dan ruang) dan eksternal (referensi kami ke dunia fisik benda). Pengaruh ini manusia
mencoba untuk mengasimilasi dan ekstrak kualitas yang kita sebut estetika.
Estetika memerlukan kesadaran tertentu yang harus dikembangkan. Kita semua memiliki
kemampuan untuk membuat konsep tentang lingkungan kita. Ini adalah tanggung yang
memungkinkan manusia untuk eksis meskipun kompleksitas jelas dan acara terfragmentasi
manusia dan alam. Untuk mengendalikan manusia lingkungannya harus berpikir logis, untuk
mengkategorikan, mencari rasionalitas dan ketertiban, untuk memanipulasi lingkungannya
dengan cara yang efisien dan disengaja.Karena kita adalah korban dari bagian kita sendiri,
kita tidak dapat dengan mudah mengintegrasikan atau membuat hubungan antara bagian-
bagian tersegmentasi dari kehidupan kita dan hubungan kita dengan dunia kita. Sekarang,
lebih dari sebelumnya kita perlu tahu siapa kita, di mana kita berada, dan di mana kita ingin
pergi kekuatan koneksi kita menutup diri dari pengalaman langsung kami, dan hidup di dunia
abstrak. Hal ini jelas bahwa manusia untuk membuat konsep tidak dapat menjawab semua
kebutuhannya; misalnya, ketika dihadapkan dengan sebuah kursi, jika kita melihatnya dari
segi ide lain dari pengalaman langsung itu, kesadaran kita itu tetap dalam reaim konseptual.
Kami temukan bahwa kita sudah tahu banyak tentang hal itu karena kita memasukkannya ke
dalam kategori kursi kita tahu fungsinya hubungan ukuran bagian-bagiannya, warna dll
nya. Tapi ada sesuatu tentang kursi, namun sedikit yang unik mungkin itu adalah tekstur, atau
gandum di kayu, sesuatu yang tidak pernah ada sebelumnya dan tidak akan pernah ada lagi.
Jenis kesadaran yang menggunakan konseptual adalah tidak sama dengan jenis kesadaran kita
berkembang ketika menghargai sesuatu dengan cara estetika. Jika salah satu membatasi
pengamatan seseorang ke tingkat konseptual, salah satunya pemberitahuan kualitas dari kursi
yang membuatnya menyerupai semua kursi lainnya. Tapi ketika seseorang mulai melihat
kualitas ini yang membuat kursi itu sendiri, maka salah satu yang terlihat kursi melalui
kesadaran estetika.
Banyak anak-anak tidak akan menjadi produsen seni, tetapi mereka akan menjadi
konsumen Sebagai konsumen mereka akan mempengaruhi lingkungan mereka dan akan
terpengaruh olehnya. Diharapkan pemahaman tentang fungsi seni menang memungkinkan
mereka untuk mempengaruhi lingkungan mereka dengan penegasan. Pembelajaran seni anak,
menjadi relevan, harus membantu dia untuk mengembangkan sikap kritis terhadap
sekelilingnya. Untuk tujuan ini, peluang harus disediakan untuk anak-anak untuk
mengeksplorasi dan menemukan lingkungan alam dan buatan manusia kami.
Pendidikan lingkungan dan estetika dapat dimulai pada kehidupan usia yang sangat dini.
Lingkungan yang paling penting baginya adalah rumahnya dan lingkungannya, perjalanannya
ke dan dari sekolah. Ini duduk memberikan banyak titik awal untuk memotivasi anak untuk
mengembangkan persepsi yang lebih besar dari hal-hal yang alami dan buatan manusia di
sekelilingnya. Sebuah melihat lebih dekat pada dunianya dapat membantu mengembangkan
kesadaran yang lebih besar yang pada saat yang sama membantu dia untuk lebih diskriminatif
tentang obyek yang membentuk lingkungannya bisa diambil di jalan-jalan indah. Anak-anak
di Fokus kelas pertama dan kedua bisa dilakukan pada unsur-unsur alami dari sekolah dan
rumah seperti pohon, semak-semak, batu, dan langit. Anak-anak bisa diminta untuk
memahami dan mengidentifikasi hal-hal ini yang mengelilingi mereka dan terlalu sering
melewatkan dapat Pembahasan tentang warna, bentuk dan tekstur mereka memiliki dapat
mengungkapkan ditindaklanjuti oleh dan pengalaman. Setiap anak kolektif ide-ide pribadinya
sendiri dan pengalaman. proyek kelompok seperti lukisan bisa membantu mereka untuk
berbagi ide dan bekerja dengan satu sama lain.
Di kelas ketiga dan keempat, kegiatan seni bisa diperluas memberikan pemahaman yang
lebih baik dari konsep dan keterampilan yang terlibat; sebagai batas-batas pengalamannya
memperluas melihat lebih dekat bisa diambil dari masyarakat setempat. Benda-benda di
sekelilingnya, cerobong asap daerah, jalan, taman bermain, rekreasi dapat membantu dia
untuk mengembangkan kekhawatiran tentang kondisi dan belajar apa yang dia bisa untuk
meningkatkan nya kualitas estetika banyak pertanyaan.
Dalam kelas lima dan enam, anak-anak harus ditanyakan yang memprovokasi diskusi; apa
yang membuat tempat yang menarik, apa itu yang menarik tentang lanskap. apa yang telah
manusia berkontribusi penampilan estetika (misal yang bangunan harus dijaga dan yang
bangunan harus dirobohkan dan mengapa).
Banyak diskusi seni bermakna dapat memberikan dasar untuk hari ini. Anak-anak harus
diajarkan untuk melihat hubungan estetika dalam bentuk seni bahwa manusia telah
menciptakan serta dalam bentuk alami. Ekologi dan seni adalah mitra. Mereka dapat dibuat
lebih menyadari peran mereka dalam mengubah masyarakat.

RUANG, PERSEPSI, DAN EKSPRESI

Ruang adalah pengalaman manusia yang alami. Itu bukan hanya sesuatu yang di luar sana,
di luar diri kita, dari mana kita terisolasi. Ketika kita mengalami ruang, kita memposisikan
diri di ruang itu, dan dari posisi kita, kita dapat bergerak ke atas - kanan down - kiri, depan
dan belakang. Ruang ini adalah tiga dimensional yang ada di sekitar kita.
Seniman, dalam mencoba untuk menggambarkan rasa ruang, telah datang dengan solusi
yang berbeda. Dalam Renaisans Eropa, seniman mengembangkan perspektif, yang
merupakan sistem geometris titik hilang, di mana garis paralel bertemu di kejauhan. Kami
telah melihat ini terjadi dengan rel kereta api. Ini menjadi kerangka kerja untuk mewakili
semi-realisme sebagai paling dalam realitas visual. konsep ruang khusus ini beku karena
didasarkan pada sudut pandang yang tetap, menghilangkan unsur waktu dan perubahan dan
berarti bahwa spectatr yang mengidentifikasi dirinya sebagai berada di ruang yang
bertentangan dengan mencari thrugh jendela.
Bizantium dan Persia diwakili kedalaman ruang dengan cara yang berbeda dengan
menggunakan perangkat gambar yang tumpang tindih. Dalam seni barat selama seventeeth
dan abad kedelapan belas ruang diwakili dengan memperkuat bentuk dan menciptakan
distorsi, memperkenalkan gerakan dramatis dan berfokus pada elemen tunggal dalam
komposisi. Berikut cahaya menjadi faktor penentu dalam cetakan dan shapping ruang dalam
permukaan gambar.
Hari ini artis dibebaskan dari imitative representation ruang oleh mekanik penemuan s
seperti kamera, film, dan televisi. Dia bebas untuk mengekspresikan dirinya dalam hal waktu
dan tempat sendiri. gambar menjadi pengalaman yang dinamis, bukannya persediaan mati
fakta optik, di mana ia mengekspresikan pengalaman spasial dari generasinya sendiri.
Ketika kita melihat ruang, kita berhubungan dengan melalui keberadaan tubuh kita sendiri,
kita mengambil bagian dalam hubungan orang-hal yang kita memesan, untuk masuk akal
dari, dan kami mengekspresikan atau mengkomunikasikan orientasi spasial ini. Dalam arti
kita saling berhubungan dengan ruang, dan ruang ini efek kita sebanyak yang kita efek itu.
Contohnya adalah penggunaan kita membuat ruang di dalam ruangan, kita dapat memperluas
atau kontrak itu dengan mengubah ukuran, posisi, arah dari furnitur kita tempatkan di
dalamnya. Banyak dari kita akan terkejut, namun, jika seseorang mengatakan kepada kita
bahwa kita baru saja mengambil bagian dalam konfigurasi spasial.
Kebanyakan orang yang akrab dengan ruang actuaal dan dengan isyarat visual yang kita
gunakan baik secara sadar atau intuitif untuk mengontrol dan menyesuaikan orientasi kita ke
ruang angkasa. Ketika mewakili atau mengekspresikan ruang-ketegangan pada permukaan
dua dimensi atau tiga dimensi faktor persepsi tertentu mempengaruhi cara kita
mengartikulasikan ruang. Ini adalah faktor atau kedekatan dan jarak, konvergensi,
perkembangan dan regresi yang dipengaruhi oleh ukuran, warna, posisi, direcrtion, tumpang
tindih. Faktor-faktor ini bertindak sebagai sarana untuk menyesuaikan kerangka spasial dan
umum untuk kedua dua dimensi dan tiga dimensi ruang ekspresi.
Luasnya penerimaan kami untuk faktor-faktor ini memungkinkan kita untuk
mengekspresikan kedalaman ruang dalam seni plastik, lukisan, patung, musik, drama,
gerakan, arsitektur. Dalam menciptakan kedalaman ruang dalam permukaan dua dimensi, kita
tidak mereproduksi ruang yang sebenarnya, tetapi memanfaatkan isyarat spasial yang umum
untuk pengalaman kami ruang yang sebenarnya. Dengan menyesuaikan isyarat ini dengan
persyaratan permukaan datar, ketegangan spasial lebih mengembangkan secepat tanda
ditempatkan dalam permukaan itu. Semua elemen komposisi - garis, ruang, warna, volumes-
berinteraksi untuk mengatur ketegangan ruang. Kualitas kedalaman yang diinginkan dan
mencapai terjadi sebagai akibat dari pilihan artis elemen dan teknik yang digunakan. Kontras
elemen memberi ketegangan ruang, tapi apa yang menyatukan mereka adalah resolusi ruang
Seperti telah disebutkan, dalam karya kedua perangkat masa lalu dan seniman
kontemporer banyak baik tradisional dan innovatory telah digunakan untuk mewakili ruang
dan bentuk. Pertanyaan kuncinya adalah apakah ini isyarat visual operasi dalam hal belajar
anak? Jika guru adalah melihat karya anak-anak dengan asumsi persepsi ruang yang ia telah
dikembangkan sebagai orang dewasa, ia mungkin keliru menilai pekerjaan adalah cara yang
tidak adil, dan kehilangan temu solusi anak untuk mewakili ruang. Untuk anak adalah wajar
untuk melipat ruang dengan menggabungkan pandangan rencana dan ketinggian seperti
dalam seni Mesir, atau menggabungkan berbagai tingkatan mata yang berbeda dalam satu
bagian dari pekerjaan seperti dalam penggunaan satu atau garis dasar yang lebih, yang
mungkin atau banyak tidak menggabungkan dengan pergi atau representasi x-ray yang
menyampaikan gagasan dalam dan di luar.

WARNA

Warna adalah kekuatan penting dalam kehidupan kita, dan dapat digunakan untuk
membawa keluar ekspresi kreatif pada anak-anak. Warna juga merupakan kekuatan
tersembunyi yang dapat mempengaruhi emosi dan tindakan kita. Untuk pengetahuan kita
tentang warna kita berhutang budi kepada penelitian yang dilakukan oleh ahli kimia, fisika,
psikolog, dan artis. Dari temuan mereka kita tahu lebih banyak tentang kekuatan warna dan
cara kerjanya, dan dampaknya pada orang. Kita mulai memanfaatkan pengetahuan ini di
lingkungan kita dengan membuat penggunaan yang lebih tercerahkan warna. Sebuah
penggunaan kreatif dari warna dapat secara efektif membawa dan lingkungan sekitarnya yang
lebih menguntungkan untuk aktivitas emosional, mental dan spriritual manusia.
Warna, seperti udara yang kita hirup, mengelilingi kita dan terus berubah. Perubahan yang
dibawa oleh reaksi warna cahaya oleh aksi warna pada warna terdekat. Warna di lingkungan
sekitarnya kami mungkin memiliki permukaan yang berbeda dan tekstur dan dipengaruhi
oleh jarak dan suasana. warna identik diterapkan pada permukaan mengkilap atau ke
permukaan tekstil kasar yang keluar dari berbeda dalam penampilan karena mereka menyerap
dan memantulkan seperti dalam cara yang berbeda. Warna dipengaruhi oleh kondisi cahaya
dan dalam kondisi tertentu mungkin cenderung untuk menggabungkan, misalnya saat senja
semua warna cenderung menjadi keabu-abuan.
Warna dapat membuat kesan yang kuat pada kami karena reaksi kita kadang-kadang dapat
dipengaruhi oleh pengalaman kami dan memori dari warna-warna. Kami mengalami warna
yang berkaitan dengan dunia objek, dan meskipun perubahan pencahayaan, warna dapat
menandakan warna objek batu bara berwarna hitam, salju berwarna putih, langit biru, dan
jeruk berwarna oren. Jenis visi dibawa oleh rasa kita interaksi dan persepsi terkait untuk
warna dibawa bukan oleh pengalaman langsung dan mau menerima untuk warna yang
sebenarnya, tetapi dengan generalisasi kami warna sebagai cara untuk mengidentifikasi
bentuk di lingkungan tersebut.
Mengalami warna dalam hal warna, nilai, intensitas, menjadi lebih dari sarana 'memberi
label' dalam hal ini memiliki dan ukuran jelas dan cahaya. Kuning dipandang sebagai besar
semua warna, diikuti oleh putih, oren, merah, hijau, biru, hitam. Berat dan ukuran warna
berguna dalam yang diterapkan ke ruang itu bisa membuatnya terlihat lebih besar atau lebih
kecil; dalam syarat-syarat berat, pucat, atau warna-warna terang akan tampak kurang berat
dari yang mendalam.
Warna memiliki efek yang pasti pada emosi kita, dalam hal ini dapat aktif indera kita, itu
bisa menenangkan atau menjengkelkan, menarik atau menyedihkan. Kita sering
menggambarkan perasaan dalam syarat-syarat warna, misalnya "Melihat merah", "merasa
biru". Warna dapat membuat suasana hati atau perasaan sedih atau kebahagiaan. Juga
beberapa warna dapat "meledak" atau "bergetar", "mengeluarkan" dan "kontrak", "muka"
atau "surut". Ini berarti bahwa mereka memproyeksikan rangsangan yang mengatur respon
yang sesuai di penampil yang aktif indranya.
Ada banyak faktor motivasi yang dapat digunakan untuk memiliki anak-anak
mengekspresikan diri mereka dengan warna. Berikut pengalaman yang disarankan mungkin
stimulat kesadaran baru dan lebih, menggunakan, cat, sebagai bahan.
Menjatuhkan warna ke permukaan basah dan memungkinkan daripada menjalankan
Menetes krayon meleleh
Melihat melalui prisma
Melihat warna latar belakang putih, dan melepaskannya untuk melihat setelah gambar
Menempatkan jaringan atau kertas kaca satu sama lain untuk mencampur warna. Ada
banyak bahan yang dapat digunakan untuk memperkenalkan warna selain bahan-bahan seni
yang lebih konvensional. berikut ini bisa bereksperimen dengan: pewarna makanan turun ke
dalam air yang dicampur dengan pasta, cair sepatu silver, berwarna, tinta, teh, kopi, pewarna
yang terbuat dari jus buah, kain dingin pewarna air, halaman berwarna dari majalah, kertas
berwarna poster, berwarna jaringan kertas. eksperimen dengan bahan unsual harus membuka
kembali akal untuk bahan konvensional.
Pertanyaan yang akan membantu anak-anak mengidentifikasi warna dan untuk melihat
berbagai dan contras bisa berada di baris berikut: apakah Anda melihat warna? Ketika Anda
menutup mata Anda ?. Berapa banyak sayuran yang berbeda yang Anda lihat dari mana Anda
duduk? Kedua benda tersebut adalah merah, tetapi mereka merah yang berbeda, Anda tahu
mengapa? Apakah langit selalu biru? Berapa banyak orang kulit putih yang berbeda yang
Anda lihat di koran? Apakah ada perbedaan warna antara objek di dekat Anda dan yang jauh?
Apakah kita memakai pakaian kusam atau pakaian cerah? Pada tahap awal penggunaan anak
warna spontan, dan karena itu hanya beberapa warna yang dibutuhkan, mengatakan tiga atau
empat. Warna dapat mempersiapkan injars sparateli dengan sikat yang sesuai untuk setiap
warna ini menghilangkan untuk sebagian besar kemungkinan spiling air.

Anda mungkin juga menyukai