Oleh:
Gabrielle Tiffany Sutarto 6122001057
Kertas memiliki permukaan yang rata dengan bahan yang tipis. Kertas dapat
dihasilkan dari pulp atau bubur kertas. Pulp adalah bahan berserat yang terbuat dari
pemisahan serat dari bahan baku berserat seperti kayu, serat tanaman, atau kertas bekas
yang didaur ulang dan melalui berbagai proses pembuatannya (mekanis, semikimia,
kimia). Bahan kayu yang digunakan dalam pembuatan kertas berasal dari pohon kayu
lunak seperti cemara dan pinus, atau dari pohon kayu keras seperti kayu putih, akasia, dan
aspen2. Berbeda dengan di china, kertas tradisonal terbuat dari serat kayu pohon bambu.
Kertas dipercaya diciptakan pertama kali di China oleh T’sai Lun (Cai Lun)
terbuat dari campuran kulit kayu pohon mulberry, hemp, kain perca, serat bambu, dan air.
Kertas berasal dari dari kata bahasa Inggris yaitu paper yang berasal dari kata “papyrus”.
Papirus adalah sejenis tanaman. Tanaman papirus tinggi, dengan rumpun daun dan bunga
yang lebat tumbuh di atasnya. Tanaman Papirus berasal dari Mesir yang digunakan secara
luas pada masa peradaban Greco Roman3.
1
Mark Kulansky, Paper: Paging Through History (New York & London: W.W Norton and Company,1923,
Idenpendent Publisher), Halaman 21.
2
GR Audina, Jurnal Pulp, Halaman 4
3
Mark Kulansky, Paper: Paging Through History (New York & London: W.W Norton and Company,1923,
Idenpendent Publisher), Halaman 38.
Pada zaman dahulu, kertas digunakan untuk menulis ataupun mencatat kejadian-
kejadian yang terjadi pada masa itu. Kertas terus berevolusi mengikuti perkembangan
zaman. Awalnya
bentuk kertas
tidaklah seperti
sekarang sudah halus,
putih dan tipis.
Mulanya kertas yang
diciptakan berwarna
kuning kecoklatan
perses seperti
warna bahan dasarnya (papyrus). Seratnya pun masih terlihat kasar dan belum halus.
Seiring berjalannya waktu, kertas diciptakan lebih baik agar memudahkan manusia untuk
menulis maupun membaca. Kertas adalah salah satu penemuan penting sepanjang sejarah.
Perkembangan bentuk kertas dapat dilihat pada gambar 1.1.
1.2
Sejarah Percetakan
Pada zaman dahulu, sebelum mesik cetak ditemukan, seluruh informasi dicatat
menggunakan tangan secara hati-hati, dan disalin oleh ahli tulis. Cara ini menghabiskan
waktu bertahun-tahun lamanya, sangat lambat, dan begitu mahal. Adalah seorang pandai
logam dan penemu berkebangsaan jerman bernama Johannes Gensfleisch Gutenberg. Ia
diakui oleh sebagian besar sejarawan karena merubah dunia karena penemuannya dalam
bidang teknologi percetakan sekitar tahun 1450-an, termasuk tinta berbasis minyak, dan
cetakan untuk mencetak huruf secara tepat. Gutenberg lahir di Mainz, Jerman sekitar tahun
1394-13994.
Penemuan Johann Gutenberg memainkan peran yang luar biasa dalam upaya
membawa Eropa keluar dari “masa kegelapan”. Percetakan membuat buku dan bahan bacaan
lainnya tersedia bagi masyarakat umum secara cepat dan tepat. Orang pun menjadi belajar
membaca dan mulai terdidik. Mereka mulai bertukar pikiran dan informasi yang mengarah
pada penemuan-penemuan baru. Periode perkembangan di Eropa ini dikenal sebagai era
Renaissance. Mesin cetak Guttenberg dapat dilihat pada gambar 1.2.
Sebetulnya bukan hanya Gutenberg saja yang menciptakan mesin cetak pada abad itu,
tetapi bangsa China, Jepang, dan Korea juga telah menciptakan mesin cetak. Mesin cetak
yang diciptakan bangsa China dan Jepang berbentuk balok kayu. Sedangkan mesin cetak
bangsa Korea terbuat dari metal dan jauh lebih baik. Perbedaan dengan mesin cetak yang
diciptakan Gutenberg dengan ketiga bangs aitu adalah, mesin cetak Gutenberg dapat
mencetak lembaran-lembaran buku secara masal, berbeda dengan mesin cetak bangsa Asia
yang hanya bias mencetak satu lembar saja5.
Dalam sejarah tertulis bahwa tempat komposer menuliskan notasi not balok mengikuti
perkembangan evolusi kertas. Awalnya notasi-notasi not balok dituliskan dalam clay tablet
(tempat untuk menulis yang
terbuat dari tanah liat). Notasi
not balok di clay tablet dapat
dilihat pada gambar 1.3.
Ketika kertas berkembang dan
terbuat dari serat kayu berwarna
coklat, para seniman juga
mengikuti perkembangan
tersebut dan mulai menuliskan semua notasi not balok dalam kertas serat kayu. Notasi not
balok pada kertas dari serat kalyu dapat dilihat di gambar 1.4. Sampai seniman juga
menuliskan pada kertas yang lebih baik dengan serat yang lebih halus dan berwarna putih.
Notasi not balok di kertas modern dapat dilihat pada gambar 1.5.
Penemuan kertas dan mesin cetak sebetulnya sangat membantu keseluruhan bidang
yang ada, tidak hanya dari bidang musik saja. Namun secara luar biasa penemuan kertas dan
mesin cetak dapat menuliskan, menyimpan, dan menyebarkan karya-karya komposer yang
luar biasa dari zaman ke zaman. Sehingga musisi modern saat ini tidak perlu lagi kesulitan
dalam mencari, mempelajari, dan memainkan karya-karya komposer zaman dahulu. Semua
sejarah-sejarah musik tertulis dengan rapi bahkan dijadikan sebuah buku yang memudahkan
kita untuk mempelajarinya.
Daftar Pustaka
1. Kulansky, Mark.1923 Paper: Paging Through History Halaman 21, 38 , dan 118. New
York & London: W.W Norton and Company, Idenpendent Publisher.
2. Briggs, Asa dan Peter Burke. 2006. Sejarah Sosial Media; Dari Gutenberg sampai
Internet Halaman 18.Yayasan Obor Indonesia
3. GR Audina, Jurnal Pulp, Halaman 4
4. https://www.xinfczd.com Juli 2015, riwayat kertas dulu dan sekarang.) Diakses pada
tanggan 12 Oktober 2020
5. https://tricorners.wordpress.com/2012/10/20/sejarah -mesin-cetak/) diakses pada
tanggal 12 Oktober 2020
6. https://en.wikipedia.org/wiki/Musical_notation Diakses pada tanggal 12 Oktober 2020
7. https://www.britannica.com/art/musical-notation Diakses pada tanggal 12 Oktober
2020
8. https://www.wqxr.org/story/how-was-musical-notation-invented-brief-history Diakses
pada tanggal 12 Oktober 2020
9. https://en.wikipedia.org/wiki/Musical_notation) Diakses pada tanggal 12 Oktober
2020