Anda di halaman 1dari 7

Nama : Fatimah Mia Azzahra

Kelas : 9G
Absen : 10

SBK ( SENI GRAFIS )


PENGERTIAN SENI GRAFIS
Seni grafis adalah cabang seni rupa yang proses pembuatan karyanya menggunakan
teknik cetak, biasanya di atas kertas. Kecuali pada teknik Monotype, prosesnya mampu
menciptakan salinan karya yang sama dalam jumlah banyak, ini yang disebut dengan
proses cetak. Tiap salinan karya dikenal sebagai 'impression'.

Bisa diketahui kalo sebuah seni grafis cuma sebuah gambar 2 dimensi yang buat
dinikmati estetikanya dan seni grafis tujuannya buat memperindah sebuah media.
Media yang dipakai dalam seni grafis ini juga beragam, mulai dari kertas, papan
kayu, aluminium, dan apapun yang bisa di lukis diatasnya.

Seni grafis juga bisa dihasilkan dengan beragam teknik cetak. Teknik cetak ini
memakai media dan perlengkapan yang beragam.

Meskipun mesin cetak adalah teknologi yang lebih canggih saat ini, cetak grafis
manual masih terus digunakan.

SEJARAH SENI GRAFIS


Awalnya seni grafis berkembang di China dan disana seni grafis dipakai buat
menggandakan tulisan – tulisan keagamaan. Tulisan tersebut diukir pada bidang kayu
dan di cetak diatas kertas. China menemukan kertas secara massal pada tahun 105 yaitu
pada masa pemerintahan Dinasti Yi. Karya seni dengan media kayu ditemukan di Negara
asoa yang mempunyai kultur tua dan kuat seperti China, Korea dan Jepang.

Bangsa Romawi juga udah mengenal teknik cetak ini yang dipakai buat menghias jubah
dengan cetak stempel. Tapi, teknik cetak ini kurang berkembang karena bangsa eropa
gak mengenal kertas. Teknik grafis mulai berkembang di Eropa pada abad ke 13, dengan
ditemukkannya mesin cetak oleh Gutterberg yang juga mendirikan pabrik kertas pertama
di Italia. Sejak saat itulah, beragam teknik seni grafis berkembang di Eropa. Awalnya, seni
grafis di Indonesia merupakan media alternatif bagi seniman yang sudah mengerjakan
bidang lain seperti melukis ataupun mematung.

FUNGSI SENI GRAFIS


1. Menyampaikan Pesan
Jenis seni grafis ini juga bisa dipakai buat menyampaikan sebuah pesan buat yang
melihat.

Pesan tersebut disematkan oleh para seniman dalam sebuah torehan seni dan terkadang
pesan tersebut bersifat tersirat.

2. Menyalurkan Hobi
Buat seseorang yang senang atau suka melakukan kegiatan kreatif, biasanya menyalurkan
hobinya untuk membuat desain grafis.

Karena, dalam praktik pembuatan desain grafis lebih menarik dan lebih mudah buat
dipelajari.

3. Menambah Penghasilan
Fungsi yang satu ini menjadi fungsi komersil dan gak bisa dihindari. Menekuni dunia seni
grafis emang bisa jadi salah satu sumber penghasilan.

Karena, desain udah semakin mempunyai harga jual yang lumayan tinggi dan terutama
untuk pembuatan sebagai media promosi atau buat keperluan cover buku.

Ada beberapa alat dan juga bahan pembuatan untuk seni grafis yang umum
dipakai, diantaranya sebagai berikut:

ALAT DAN BAHAN PEMBUATAN SENI


GRAFIS
A.Alat
Ada beberapa jenis alat – alat yang dipakai untuk membuat seni grafis, yaitu:

1. Pisau
2. Burin
3. Pisau pahat
4. Paku dan besi runcing
5. Rocker
6. Screen
7. Meja sablon
8. Kamera
9. Komputer
10. Printer
11. Rakel

B.Bahan
Sedangkan, bahan yang biasa dipakai untuk membuat seni grafis, yaitu:

1. Hardboard
2. Kertas kasa
3. Besi
4. Lempeng logam
5. Batu kapur
6. Kertas karton
7. Cat minyak
8. Tinta
9. Kertas foto
10. Film kamera
11. Memori kamera
12. Bahan cuci film (Termasuk soda api, pembersih, dan pemutih)
13. Ulano
14. Kromatin
15. Cat sablon
16. Bahan afdruk.

JENIS TEKNIK CETAK SENI GRAFIS


1. Cetak Tinggi ( Woodcut )
Penemu teknik cetak ini yaitu Johanes Gutenberg dan ada banyak juga seniman kelas
dunia yang terkenal dengan teknik ini. Seniman – seniman tersebut diantaranya yaitu
Kaboel Suadi, Ando Hirosigge, dan juga H.Holbein. Selain teknik cetak timbul, teknik
cetak yang ini juga lebih dikenal dengan sebutan teknik cungkil. Ada banyak sekali media
– media yang dipakai dalam teknik cetak tinggi, diantaranya yaitu triplek, papan kayu,
karet, metal, dan hardboard. Teknik cetak tinggi yang paling populer merupakan teknik
cetak yang pernah dibuat oleh orang Mesir pada abad ke 14.

2. Cetak Dalam ( Intaglio )


Teknik cetak dalam merupakan menggores media dengan memakai benda tumpul.
Umumnya, media yang dipakai pada teknik cetak dalam yaitu logam. Jadi, tentunya hasil
dari goresan ini sendiri akan bersifat permanen atau sulit buat dihilangkan.

Ada beberapa jenis teknik cetak dalam yang harus kamu ketahui, diantaranya sebagai
berikut ini:

a. Engraving
Pada teknik engraving yaitu seniman harus memakai alat yang disebut dengan burin dan
alat ini fungsinya buat mengukir logam. Permukaan logam akan diberi cat, lalu seniman
harus mengukir logam tersebut memakai burin. Kemudian, permukaan logam akan
dibersihkan dari cat dan yang tersisa cuma cat pada bagian logam yang diukir.

b. Etsa
Teknik etsa ini memakai bantuan asam nitrat (HNO3). Cairan asam ini akan ditorehkan
ke atas lempengan tembaga. Penggunaan teknik etsa seperti mengukir memakai zat cair
dan cuma aja dalam hal ini yang diukir yaitu lempengan tembaga. Pada zaman dulu
teknik ets dipakai buat mengukir baju perang.
c. Mezzotint
Teknik Mezzotint merupakan teknik mengerok halus permukaan logam dan teknik ini
memakai efek gelap terang yang dominan.

d. Drypoint
Teknik drypoint merupakan teknik yang memakai benda runcing buat mengukir media.
Benda runcing akan menekan permukaan media, jadi membentuk lukisan.

3. Cetak Datar ( Lithography )


Teknik cetak datar merupakan kata yang berasal dari bahasa Yunani, Lithos yang artinya
batu dan graphien yang artinya menulis. Jadi, cetak datar yaitu seni cetak yang memakai
media batu dan jenis batu khusus yang dipakai yaitu batu kapur. Batu kapur yang dipakai
dalam teknik cetak ini merupakan batu kapur yang berbentuk lempengan. Jadi, batu itu
tampak seperti kertas tebal berwarna tebal. Seniman memakai batu kapur, karena jenis
batu kapur ini bisa mengisap tinta. Seniman yang memakai teknik ini harus melukis
diatas lempengan batu kapur tersebut dan lempengan ini berbentuk seperti lembaran.
Hasil dari lukisan cetakan dengan teknik ini terlihat sangat klasik dan beberapa seniman
dunia yang memakai teknik ini yaitu Pablo Picasso, Emil Nolde, dan Joan Miro.

4. Cetak Saring ( Silkscreen )


Teknik cetak yang ini lebih sering dibilang dengan nama teknik cetak sablon. Pada teknik
cetak saring, kamu membutuhkan cetakkan yang terbuat dari kasa (Screen). Kasa ini
bersifat elastis, lentur dan juga halus. Jenis cetakkan seni grafis ini pasti cukup sering
kamu temui. Seniman yang memakai cetak saring (silkscreen) diantaranya yaitu Edward
Rusca, Chuck Close, Joseft Albert, dan Robert Indiana. Teknik ini terbilang cukup banyak
peminatnya dan hal ini karena caranya yang cukup mudah.

CONTOH SENI GRAFIS


1. Banner

2. Poster
3. Stempel

4. Sablon

Anda mungkin juga menyukai