Anda di halaman 1dari 6

Nama : Annisa Desiana S

No : 04

Kelas : XI MIPA 1

MATERI SENI GRAFIS


Pengertian
Seni Grafis adalah Seni dua dimensi yang dibuat menggunakan media cetak, Secara etimologi grafis ini
berasal dari bahasa Yunani “graphein”, yang artinya adalah menggambar atau menulis. Grafis dalam
bahasa Inggris adalah “graphic” atau “graph” yang artinya adalah membuat tulisan, lukisan dengan cara
digores atau ditoreh.

Sejarah Seni Grafis


 Sejarah Seni Grafis di Dunia
Seni grafis ini asalnya dari Asia, tepatnya di Daratan China sejak ditemukannya media berupa
kertas. Karena memang sudah umum diketahui bahwa penemu kertas pertama kali adalah negeri
Tiongkok ini pada Dinasti Ying di taun 105 M. pada awalnya seni grafis ini dipakai untuk
memperbanyak tulisan-tulisan keagamaan saja. Naskah-naskah keagamaan biasanya diukir di atas
kertas atau di atas kayu. Namun bukan cuma negara China saja, naskah yang mempunyai seni
grafis dan juga diukir di kayu juga ditemukan di negara Korea dan Jepang. Biasanya naskah-
naskah ini mempunyai karakteristik yang kuat, contohnya seperti mengandung kultur kebudayaan
kuno dan juga tahan lama.
Kontribusi negara China dalam perkembangan seni grafis Dunia sangat besar, berkat
ditemukannya kertas dan juga teknik wood block yang China kembangkan. Namun sebelum
mereka menemukan teknik wood block, ada beberapa tahap lagi. Mulai dari fase mengukir di batu
sampai ditemukannya kertas.
Di tahun 165 M, para penganut Konfusius Klasik mereka selalu menuliskan naskah keagamaan
mereka dengan cara mengukirnya di atas batu supaya dokumen tersebut bisa tahan lama.
Pengukiran di atas batu ini dianggap cara yang paling tepat dalam menyimpan dokumen.
Namun karena buku batu sangat berat, dan juga memakan banyak tempat penyimpanan. Karena
itulah mulai dibuat teknik wood block printing dalam kegiatan proses penggandaan naskah
keagamaan.
Teknik ini mulai dipakai pada abad yang ke 6 sampai akhir abad ke 9. Hal ini disimpulkan
berdasarkan penemuan kertas rami yang diperkirakan berasal dari tahun 650-670 M di masa
Dinasti Tang. Wood block printing sendiri merupakan sebuah teknik cetak yang diawali dengan
mengukir dokumen di atas blok kayu.
Blok-blok kayu yang sudah selesai diukir setelah itu diberi pewarna atau tinta dan ditekan ke atas
kertas sampai gambar yang ada di blok kayu tersalin dengan rapi ke atas kertas. Nah, inilah awal
berkembangnya seni grafis di dunia.
 Sejarah Seni Grafis di Indonesia
Untuk sejarah seni grafis di Indonesia sama seperti cabang seni lainnya, seni grafis ini mulai
berkembang di negara Indonesia pada saat kolonialisme masuk ke Indonesia, namun yang paling
berperan adalah pada saat kolonialisasi negara Belanda.
Dalam masa penjajahan Belanda, pemerintah Belanda meminta beberapa seniman dari negaranya
merekam pemandangan alam yang ada di Indonesia. semua rekaman keindahan Landscape
Indonesia dibuat dalam bentuk sebuah lukisan yang beraliran romantisme.
Beberapa ada juga yang menggunakan teknik wood engraving dan lithografi. Kegiatan inilah
yang kemudian mengenalkan masyarakat Indonesia dengan yang namanya seni grafis. Namun
bukan caranya yang mereka kenal, tetapi hanya sebatas obrolan saja dengan orang asing.
Namun saat seni grafis sudah dipelajari dan juga dikena lebih dalam, keberadaan di Indonesia
cuma dianggap sebagai seni kelas dua saja. Seni grafis sering dianggap sebagai seni yang cuma
mendampingi jenis seni yang lain.
Sampai akhirnya pada tahun 1970-1980 ada beberapa pameran seni grafis yang dilakukan secara
mandiri atau tunggal. Dalam pameran ini seni grafis tidak dipamerkan sebagai pendamping seni
lukis atau seni patung, melainkan mereka mendapat tempatnya sendiri dalam pameran seni.
Pameran seni grafis ini diadakan di kota Bandung, Surabaya, dan Jakarta. Dua tahun setelah
dilakukannya pameran, barulah muncul kelompok yang berfokus pada seni grafis, yaitu Deccenta.
Kemudian di akhir 1990 merupakan masa perubahan besar terhadap seni grafis yang ada di
negara kita. Post-Modern menjadi aliran yang semakin populer dan banyak seniman latah yang
membuat karya seni mereka di tempat yang tidak lazim.
Dengan perkembangan teknologi sekarang ini, seni grafis di dorong dan juga dapat berkembang
dengan sangat pesat sampai dikenal sebagai sesuatu yang sekarang ini disebut desain grafis.

Fungsi Seni Grafis


 Sebagai Media Komunikasi
 Sebagai Media Promosi
 Apresiasi Seni
 Menyalurkan Hobi
 Untuk Menambah Penghasilan

Jenis dan Teknik Seni Grafis


 Cetak Saring(Silkscreen)
Cetang saring kerap disebut dengan Cetak Sablon.Teknik ini biasa digunakan untuk pembuatan
spanduk,poster,maupun gambar pada kaos. Dalam menggunakan teknik sablon ini biasanya
mereka (para penyablon) akan menggunakan cetakan yang terdiri atas bahan yang elastis atau
lentur dan halus seperti kain kasa Seniman grafis terkenal yang sering menggunakan teknik ini
adalah Joseft Albert, Chuck Close, dan Andy Warhol.
 Cetak Tinggi(Relief)
Cetak tinggi ini membuat cetakan seperti sebuah stempel, yaitu membuat relief dengan
mencukil bahannya yang bisa berupa karet atau kayu supaya bisa mencetak gambar yang
diinginkan.
dikarenakan dulu bahan yang paling sering digunakan adalah kayu, kadang teknik ini
sering disebut dengan nama cetak woodcut. Namun sekarang bahan karet (lino) sudah
menjadi alternatif yang banyak digunakan karena bahannya yang lunak dan juga mudah
dicukil.
 Cetak Datar(Litografi)
Teknik ini didasarkan pada tolakan kimia yang terjadi antara minyak dengan air. Teknik
ini memakai batu litograf atau limestone sebagai media gambarnya yang dicetak dengan
menggunakan tinta / alat gambar yang berbasis minyak.
Setelah gambar yang akan dicetak selesai digambar di batu litograf tersebut, batu litograf
kemudian dilapisi dengan menggunakan cairan kimia seperti asam nitrat, gun arabic,
asam fosfat, sampai terjadi reaksi kimia yang membuat area yang sudah digambar
menjadi tinta litograf.
Setelah proses kimia tersebut terjadi, tinta litograf akan bisa disapukan di permukaan
batu. Tita hanya melekat di partikel tinta berminyak yang sudah digambar dan ditolakkan
di bagian lain. setelah itu kertas akan ditekan oleh alat pres di batu litograf dan gambar
akan ditransferkan ke kertas.
 Cetak Dalam
cetak dalam ini dibuat dengan memakai bahan cetak aluminium atau bisa juga kuningan
yang permukaannya ditoreh sampai menghasilkan goresan yang dalam.
Setelah itu tinta akan dibalurkan di semua permukaan cetakan yang sudah ditoreh dalam,
kemudian permukaan akan lap dan menyisakan tinta yang ada di bagian dalam
permukaan saja. Kemudian kertas yang sedikit dibahasi akan ditempel atau dipres ke
permukaan cetakan dan tinta akan pindah ke kertas.

Jenis-jenis cetakan dalam diantarnya adalah mezzo tint, etsa, drypoint, dan sebagainya.
Teknik ini mempunyai beberapa sub teknik yang lain, yaitu:
 Engraving
Teknik ini memakai burin sebagai media atau alat utama dalam menggunakan
teknik dan pemakaian logam sebagai medianya. Cara membuatnya adalah dengan
mengukir logam memakai burin tadi. Kemudian setelah ukiran tersebut selesai,
oleskan cat ke seluruh permukaan dari logam.Setelah itu cat dibersihkan sampai
cuma menyisakan di bagian yang diukir. Ukiran yang masih mempunyai cat akan
di pres ke media cetak seperti kain atau kertas untuk memperoleh motif ukiran
yang diinginkan.
 Etsa
Etsa atau yang sering disebut Etching adalah teknik cetak dalam yang memakai
tembaga sebagai alat atau media ukirnya. Cara kerja dari teknik Etsa ini cukup
mudah, yaitu dengan menutup semua permukaan tembaga memakai
lilin.Kemudian setelah itu permukaan lilin akan diukir dengan menggunakan
jarum etsa yang tahan sampai permukaan tembaganya terlihat.Setelah permukaan
tembaga tersebut tergores, rendam semua permukaan logam memakai cairan asam
supaya korosi terjadi pada permukaan yang tergores. Setelah korosi terjadi,
silahkan bersihkan semua lilin dan cetakkan ke media seperti kertas dengan cara
di pres tekanan tinggi.
 Mezzoint
Teknik ini memakai alat khusus yang disebut dengan rocker, cara kerja dari
teknik ini adalah dengan mengerok atau menggali permukaan logam supaya
meninggalkan kesan gelap terang, selain itu gambarnya juga harus dibuat kasar di
beberapa bagian.
Teknik yang satu ini biasanya digunakan untuk mencetak foto.
 Drypoint
Teknik yang satu ini sebenarnya sama seperti teknik engraving, yaitu membuat
ukiran di atas permukaan benda logam. Yang membedakannya adalah alat yang
digunakan pada teknik ini merupakan alat yang tajam, bukan burin.
Seniman yang memperkenalkan teknik drypoint adalah seseorang dengan julukan
Housebook Master yang berasal dari Jerman di abad ke 15 M
 Cetak Foto
Teknik ini merupakan teknik modern yang menggunakan kamera untuk pengambilan
gambar cetakan. Proses dalam fotografi ada dua, yaitu proses pencucian film, dan yang
kedua adalah proses percetakan foto.
Namun sekarang teknik ini sudah bergeser menjadi printing dengan menggunakan alat
otomatis dan jarang sudah jarang orang yang menggunakan teknik cetak foto untuk
menghasilkan foto.
 Kolagrafi
Kolagrafi adalah sebuah teknik yang caranya adalah dengan meletakan motif cetakan di
bawah sebuah keras, kemudian kertas tersebut akan diarsir atau dicat dengan memakai
pensil dengan penekanan.
Kemudian kertas akan dilepas dari cetakan dan menghasilkan objek yang timbul dan
bagian yang tidak ikut tergambar akan cekung,
 Cetak Stensil
Cara kerja dari teknik yang selanjutnya yaitu teknik stensil adalah dengan memotong
kertas sesuai motif yang diinginkan setelah itu ditempel di media cetak. Setelah ditempel,
media cetak tersebut dicat atau bisa juga disemprot dengan memakai cat semprot.
Setelah cat tersebut kering, kertas dilepas dan akan meninggalkan motif di media cetakan
tersebut

Alat dan Bahan

Alat :

 Burin
 Pisau
 Pisau pahat
 Rocker
 Paku dan besi runcing
 Screen
 Kamera
 Meja sablon
 Printer
 Komputer
 Rakel
 Alat pres

Bahan :

 Kertas kasa
 Besi
 Hardboard
 Batu kapur
 Lempeng logam
 Tinta
 Cat minyak
 Kertas karton
 Film kamera
 Kertas foto
 Bahan cuci film
 Memori kamera
 Cat sablon
 Bahan afdruk
 Ulano
 Kromatin

Contoh Seni Grafis

 Stempel

 Banner
 Poster

 Sablon

Anda mungkin juga menyukai