PENDAHULUAN
C. Tujuan
1. Mempertahankan seni grafis sebagai bagian dari seni murni
2. Memperkenalkan seni grafis kepada masyarakat awam
3. Memenuhi tugas prasyarat UAS mata kuliah Seni Grafis I
4. Melatih keterampilan mahasiswa dalam membuat karya ilmiah
D. Manfaat
1. Mengetahui peralatan dan bahan yang dibutuhkan dalam membuat karya grafis
2. Mengetahui teknik pengerjaan karya grafis
3. Mengetahui proses pewarnaan karya grafis
4. Memperoleh hasil karya grafis sebagai dokumentasi kekaryaan
BAB II
TINJAUAN TEORI
BAB III
PEMBAHASAN
Pada pencungkilan plat ini, maka bagian yang dicungkil adalah bagian dalam objek. Pencungkilan ini
menyesuaikan dengan gambaran objek seekor burung. Pencungkilan yang dilakukan dengan tujuan agar
memberikan kesan tekstur pada karya. Seperti menggambarkan bahwa bagian yang dicungkil itu adalah
bagian sayap burung, paruh burung, mata burung, dan sebagainya.
4. Proses Pewarnaan
Setelah proses pencungkilan selesai, kemudian penulis melakukan pewarnaan pada plat yang sudah
dicukil. Pewarnaannya menggunakan cat khusus untuk cetak grafis.
C. Proses Pewarnaan Karya Grafis (Proses Pencetakan Karya)
Setelah proses pencungkilan selesai, tahap selanjutnya adalah proses pewarnaan, inilah yang dinamakan
proses pencetakan karya. Berbagai karya yang dicetak dapat dianggap sebagai karya orisinil dan edisi
terbatas. Sehingga bukan plat yang sudah dicukil yang berupa karyanya, itu hanya bagian dari proses
kekaryaan. Brikut ini penulis jabarkan mengenai tahap-tahap proses pewarnaan (proses mencetak):
1. Pada proses pewarnaan pertama kali plat yang di-roll adalah plat yang digunakan untuk bagian
background. Ambil warna yang paling gelap terlebih dahulu. Tempelkan di atas kertas, setelah itu
kertas dibalik sehingga plat berada dibawah dan posisi kertas berada di atas. Kemudian tunggu
kering, tetapi proses pengeringan yang maksimal memakan waktu 1 hari,
Gambar 19. Cetakan “Edisi”
Dokumentasi Pribadi
1. Setelah warna background kering, maka proses pewarnaan selanjutnya adalah bagian bayangan
objek (bidang objek). Setelah plat di-roll maka tempelkan di atas cetakan background. Sesuaikan
ukurannya, kemudian kertas dibalik sehingga bagian plat berada di bawah dan posisi kertas berada
di atas. Gosok-gosok secara merata dengan menggunakan sendok. Angkat kertas secara perlahan,
mulai dari bagian sudut, hal ini untuk memastikan apakah warna sudah menempel secara
keseluruhan atau belum. Jika ada bagian yang masih belum rata, maka dapat ditambahkan cat lagi
dengan cara menempelkan cat sedikit saja pada bagian plat, kemudian lakukan lagi proses
penggosokan agar warna cetakan menjadi rata. Tunggu cetakan tersebut kering selama 1 hari,)
1. Setelah cetakan bagian bidang objek kering, maka proses cetakan berikutnya adalah bagian isian
bidang objek. Penulis melakukan 2 teknik pada bagian isian bidang objek, yaitu:
∙ Teknik pertama dilakukan hanya menumpuk warna cetakan (bagian cetakan isian bidang objek ini
ukurannya sama dengan plat background dan plat bidang objek). Jadi warna yang dihasilkan nanti adalah
warna cetakan background akan tertutup oleh cetakan isian bidang objek. Karena bagian background-nya
tidak dicungkil.
∙ Teknik kedua yaitu dengan cara memotong bidang cetakan isian objek. Sehingga hasil cetakan nanti
yang menumpuk warnanya hanya di bagian objek
Biasanya cetakan pertama merupakan cetakan uji coba yang dinamakan edisi. Kemudian apabila
hasil cungkilan ternyata kurang terlihat maka plat dapat dicungkil kembali dan dicetak kemabali, inilah
bagian yang dinamakan cetakan pertama. Pada bagian karya ditulis nama pembuat karya dan urutan
cetakannya.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Membuat karya grafis memang susah-susah tapi mudah. Susah apabila tergesa-gesa dan mudah
apabila mengerjakannya dengan sabar dan menikmati prosesnya. Di dalam cetak grafispun tidak hanya
satu warna saja yang dipakai, melainkan kita dapat memngolah warna-warna tersebut menjadi sebuah
gradasi, sehingga tidak menjemukan ketika dilihat. Mungkin ini salah satu cara penulis untuk
memberikan suatu stimulus bagi orang-orang yang mau belajar seni grafis dan mempertahankan
eksistensinya di dunia seni murni. Penulis yakin orang-orang lain dapat lebih kreatif dengan berbagai
cara, teknik dan media dalam membuat karya grafis agar tidak terkesan monoton.
B. Saran
Semoga bagi para pembaca dapat menggali lagi pengetahuan dan mengasah lagi keterampilan
dalam membuat karya grafis. Dan meningkatkan kreativitas dalam membuat karya grafis. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi yang membacanya.
SENI BUDAYA SENI GRAFIS
Disusun Oleh: INDAH AYU