Anda di halaman 1dari 4

Nama: Gabrielle Tiffany Sutarto

NPM: 6122001057

Kelas: A

1. Lengkapilah ketiga kalimat ini menjadi tiga paragraf yang terdiri sedikitnya dari
empat
kalimat. Lengkapilah tiap kalimat dengan fungsinya di dalam paragraf tersebut:
apakah ia kalimat kunci (KK), kalimat pendukung (KP), atau kalimat contoh (KC).

a. Paragraf deskriptif dengan pola nalar deduktif.

Kampung dengan penduduk hanya 15 kepala keluarga (KK) yang sedang diteliti oleh
Tim Arsitektur Universitas Katolik Parahyangan itu terletak di pinggir hutan jati (KK).
Medan yang ditempuh untuk menuju kampung tersebut cukup sulit karena harus melewati
jalan terjal yang penuh bebatuan dan belum diaspal (KP). Selain itu, akses untuk tiba di
kampung tersebut belum dapat dilakukan oleh kendaraan roda empat sehingga hal ini
membuat para tim harus mengganti kendaraan mereka menjadi roda dua (KP). Di tengah
perjalanan hujan turun dan membuat tim mengalami kesulitan karena hal tersebut menjadikan
kondisi jalan penuh dengan lumpur sehingga menghambat laju kendaraan roda dua (KP).
Setelah kurang lebih 7 jam melakukan perjalanan dan tak kunjung tiba di lokasi penelitian
akhirnya para tim memutuskan untuk beristirahat sejenak (KP). Untungnya para tim peneliti
sudah menyiapkan perbekalan yang cukup seperti air, makanan, dan tenda untuk beristirahat
(KC).

b. Paragraf naratif dengan pola nalar deduktif.


Kebijakan pengurangan kantong plastik sekali pakai di Indonesia sudah dimulai sejak
2014 lalu namun hingga saat ini belum ada dampak yang signifikan (KK). Banyak warga di
Indonesia masih belum sadar akan dampak dari penggunaan kantong plastik yang digunakan
(KP). Setiap tahunnya memang selalu ada kebijakan baru dalam upaya untuk mengurangi
sampah plastik seperti membayar Rp. 200, - untuk plastik sekali pakai dan diwajibkan
membawa kantong belanja ramah lingkungan ketika berbelanja (KC). Namun semua
kebijakan yang dibuat tidaklah membuat para warga menjadi meninggalkan penggunaan
plastik, nyatanya plastik sekali pakai tetap digunakan hingga saat ini (KP). Pada tahun 2020,
pemerintah Jakarta memutuskan untuk memberlakukan kembali pembatasan penggunaan
kantong plastik sekali pakai (KP). Dengan keputusan ini diharapkan masyarakat dapat ikut
berperan serta dalam mengurangi penggunaan plastik sekali pakai (KP).

c. Paragraf argumentatif dengan pola nalar induktif

Kemacetan di Kota Bandung saat ini tercatat melebihi kemacetan di Kota Jakarta, hal
ini dikarenakan infrastruktur dan transportasi massal yang kurang memadai (KP). Stephen
Ison pakar transportasi asal Universitas Loughborough Inggris mengatakan, “Pembangunan
jalan baru, seperti jalan tol dalam kota, sesungguhnya bukan solusi tepat untuk mengatasi
kemacetan. (KP)” Sehingga memang dibutuhkan kebijakan lain yang dapat menjadi solusi
dalam mengurangi kemacetan secara signifikan mungkin salah satunya dengan mengurangi
penggunaan kendaraan pribadi dan beralih ke transportasi massal (KC). Saat ini banyak
masyarakat Kota Bandung yang masih tetap menggunakan transportasi pribadi, menurut
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Program Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia 2012 Fadli Hanafi, “Peningkatan penggunaan transportasi massal adalah solusi
untuk mengurangi penggunaan transportasi pribadi. Akan tetapi, masyarakat masih enggan
berpindah dari transportasi pribadi ke transportasi massal dikarenakan kerumitan menjadi
salah satu alasan di baliknya. (KP)” Namun, jika jumlah penggunaan kendaraan pribadi terus
meningkat dan pembangunan infrastruktur tidak dilakukan maka dapat dipastikan
kemancetan di Kota Bandung akan semakin parah (KP). Sebaiknya Kota Bandung dapat
segera mengatasi masalah kemacetan secara cepat sebelum kondisinya semakin parah
mungkin dengan melakukan koordinasi bersama kabupaten-kabupaten yang ada di Bandung
untuk menambahkan transportasi massal dan juga memperlebar infrastruktur dari kota
Bandung sampai Kabupaten (KP). Tanpa koordinasi yang lebih kuat dengan kabupaten dan
kota tetangga, Kota Bandung
bakal makin kesulitan menuntaskan masalah kemacetan (KK)
2. Buatlah dua paragraf, terdiri dari satu paragraf induktif dan satu paragraf deduktif
dengan urutan bebas, yang saling berkaitan. Tiap paragraf terdiri dari sedikitnya lima
kalimat yang merupakan kombinasi antara kalimat tunggal dan kalimat majemuk.

Pentingnya literasi digital bagi kaum muda


Paragraf Deduktif

Pendidikan literasi digital bagi kaum muda menjadi hal yang sangat penting dilakukan
saat ini. Penggunaan media sosial sangat diminati bagi kamu muda dan menurut infografis
APJII, sebanyak 65 juta aktif menggunakan facebook setiap hari dan 50% bergabung
digrup facebook sedangkan untuk penggunaan Instagram adalah sebanyak 45 juta setiap hari
(APJII, 2017). Penggunaan media sosial yang tidak tepat guna akan menimbulkan
permasalahan-permasalahan baru terutama bagi kaum muda. Pendidikan literasi bagi kaum
muda menjadi penting karena usia muda merupakan kalangan yang paling rentan dalam
mengkonsumsi dan belum bisa mengolah informasi dari media digital dengan baik.
Pemahaman literasi digital yang kurang baik bisa saja berpengaruh pada psikologis dan
mental kaum muda. Selain mempengaruhi psikologis dan mental, pemahaman literasi digital
yang buruk akan membuat pola pikir kaum muda menjadi kurang baik dan tidak terasah.
Kaum muda cenderung menjadi keliru dalam menerima informasi digital dan menggunakan
platform digital.

Paragraf Induktif

Hoaks atau berita bohong menjadi salah satu hal yang paling berbahaya di dunia
digital. Oleh karena itu, diperlukan sekali pemahaman yang cukup terhadap dunia digital
terutama kalangan kaum muda agar tidak serta merta menerima informasi yang belum
diketahui kebenarannya. Pelatihan literasi media di era digital ini tentu menjadi salah satu
faktor dalam meningkatkan pengetahuan kaum muda akan penggunaan platform digital.
Stefanny S, dkk (2017) mengatakan, “Literasi media adalah kemampuan pengguna media
sosial yang secara kritis dan kreatif dapat menyaring informasi yang beredar diberbagai
media.” Dibutuhkan waktu yang tidak singkat dalam memberikan edukasi seperti ini bagi
kaum muda sedangkan hal ini sangat diperlukan. Sehingga pelatihan literasi digital harus
mulai dilakukan pada kaum muda karena literasi media pada era digital sangat penting dan
utama bagi kaum muda saat ini. Dengan literasi media digital yang baik, diharapkan dapat
menyampaikan informasi terkait pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan dalam
menggunakan media sosial bagi kaum muda di era digital ini.

Referensi

1. Fadli Hanafi, 2014, Ini Penyebab Masyarakat Masih Enggan Beralih ke Transportasi
Massal, https://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/14/01/16/mzhaeo-ini-
penyebab-masyarakat-masih-enggan-beralih-ke-transportasi-massal (diakses pada
tanggal 18 November 2020)
2. Stephen Ison ,2011, Kemacetan di Kota Bandung Bab I Pendahuluan,
http://cin7shared-artikel1.blogspot.com/p/kemacetan-di-kota-bandung.html (diakses
pada tanggal 18 November 2020)
3. APJII, (2017). Infografis Penetrasi & Perilaku Pengguna Internet Indonesia 2017.
Jakarta: Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia.
4. Stefanny, S dkk. (2017). Literasi digital dan pembukaan diri: studi korelasi
penggunaan media sosial pada pelajar remaja di Kota Medan. Sosiglobal. Vol. 2 (1).

Anda mungkin juga menyukai