BERKELANJUTAN
CHE-184303
Oleh:
Dosen Kelas :
Hans Kristianto, S.T, M.T.
4. Interpretation (Interpretasi)
Interpretasi adalah teknik yang sistematis untuk melakukan identifikasi, melakukan
kualifikasi, pengecekan, serta mengevaluasi informasi dari hasil LCI dan LCIA pada sistem
dan menjawab tujuan dan cakupan LCA yang telah ditetapkan. Interpretasi juga termasuk
cara komunikasi untuk memberikan kredibilitas hasil analisis LCI dan LCIA dalam format
yang komprehensif sehingga mempermudah untuk mengambil keputusan. Secara umum
elemen dalam fase interpretasi adalah identifikasi isu lingkungan berdasarkan LCI dan
LCIA, evaluasi kelengkapan, sensitivitas dan cek konsistensi, kesimpulan yang berisi
rekomendasi dan isu yang signifikan untuk diselesaikan.
Kemudian hasil penilaian LCA ini dapat digunakan untuk berbagai kepentingan, misalnya
pengembangan dan perbaikan produk, optimasi dan perbaikan proses, maupun merencanakan
kebijakan publik tentang lingkungan. Selanjutnya penerapan LCA ini diharapkan dapat
memberikan keuntungan bagi industri dan lingkungan. Berikut pada Gambar 1 merupakan
gambaran tahap-tahap pada LCA.
Energi merupakan suatu kebutuhan dasar manusia, yang terus meningkat sejalan dengan
tingkat kehidupannya. Bahan bakar minyak/energi fosil merupakan salah satu sumber energi yang
bersifat tak terbarukan (non renewable energy sources). Bahan bakar batu bara menjadi salah satu
bahan bakar yang paling sering digunakan dan menjadi salah satu energi yang tidak terbarukan.
Namun keberadaan batu bara semakin lama semakin menipis karena terus menerus digunakan.
Sehingga butuh beberapa alternaif bahan bakar lain pengganti batu bara agar konsep sustainability
terus berjalan pada suatu proses produksi di industri. Salah satu bahan alternatif pengganti batu
bara adalah Biomassa. Biomassa adalah bahan yang berasal dari organisme yang hidup baru-baru
ini, yang meliputi tanaman, hewan, dan produk sampingannya. Kotoran, limbah kebun, dan sisa
tanaman semuanya merupakan sumber biomassa. Ini adalah sumber energi terbarukan berdasarkan
siklus karbon, tidak seperti sumber daya alam lainnya seperti minyak bumi, batu bara, dan bahan
bakar nuklir.
Biomassa merupakan sumber energi primer yang sangat potensial di Indonesia, yang
dihasilkan dari kekayaan alamnya berupa vegetasi hutan tropika. Biomassa bisa diubah menjadi
listrik atau panas. Sumber energi terbarukan seperti biomassa disebut sebagai alternatif untuk
bahan bakar fosil yang membahayakan bagi ekologi. Biomassa seperti kayu, dari kegiatan industri
pengolahan hutan, pertanian dan perkebunan, limbah biomassa yang sangat besar jumlahnya pada
saat ini juga belum dimanfaatkan dengan baik. Sehingga limbah-limbah kayu dari sektor
perhutanan dapat digunakan sebagai sumber alternatif bahan bakar pengganti batu bara yang tidak
dapat diperbaharui.
Daftar Pustaka
Hermawan, P. F. (2013). Peran Life Cycle Analysis (Lca) Pada Material Konstruksi Dalam
Upaya Menurunkan Dampak Emisi Karbon Dioksida Pada Efek Gas Rumah Kaca.
Bandung: Institut Teknologi Bandung.
Kholiq, I. (2015). Pemanfaatan Energi Alternatif Sebagai Energi Terbarukan Untuk Mendukung
Subtitusi Bbm . Surabaya: Fakultas Teknik Universitas Wijaya Putra.
Marno. (2012). Sustainable Alternative Energy. Malang, Jawa Timur: Universitas Brawijaya.
Taufan Ratri Harjanto, M. F. (2012). Life Cycle Assessment Pabrik Semen PT Holcim Indonesia
Tbk. Pabrik Cilacap: Komparasi antara Bahan Bakar Batubara dengan Biomassa .
Yogyakarta: Teknik Kimia Universitas Gajah Mada.