Creating concepts Dalam memikirkan konsep suatu produk, sebuah tim harus memikirkan banyak konsep (lebih dari 10). Ada beberapa alasan mengapa sebuah tim harus memikirkan konsep sebanyak- banyaknya antara lain: 1. Menghindari penurunan semangat tim karena konsepnya tidak dibutuhkan 2. Sebagai cadangan apabila konsep yang sedang ditinjau tidak dapat diwujudkan 3. Gabungan beberapa konsep dapat membuat produk yang jauh lebih baik Beberapa langkah untuk membuat konsep adalah sebagai berikut: 1. Membagi masalah menjadi beberapa masalah kecil 2. Mencari ide/konsep yang sudah ada di literatur/internet 3. Mencari konsep terbaru yang ada di literatur/internet 4. Meninjau kemungkinan kombinasi dari konsep-konsep yang ada/sudah ditemukan 5. Melihat kembali kebelakang apakah ada kemungkinan konsep yang bisa jadi produk Spliiting Langkah pertama adalah dengan memecah permasalahan dan menganalisisnya. Fokus dengan masalah kecil yang kritis terhadap keberhasilan produk. Splitting dilakukan bersamaan dengan melihat ide yang sudah tersedia dan dianalisis secara bersamaan. Kegiatan ini akan menghemat waktu jika dilakukan secara sistematis. Sumber ide yang sudah ada seperti lead users (konsumen yang selalu memberikan bukti kelemahan/batasan dari produk), paten, orang ahli, dan hasil pameran dapat dijadikan patokan untuk menganalisis masalah. Membuat konsep baru Konsep baru yang dirancang baik secara individual maupun dengan bertukar pikiran harus dapat membuat produk dari perusahaan menjadi kompetitif. Satu hal yang perlu dihindari adalah berpikir secara vertikal (berpikir dengan mempertimbangkan kemungkinan terjadinya suatu konsep secara sains) tetapi menggunakan pemikiran lateral (melompati bagian pertimbangan secara sains) karena hal yang terpenting adalah menghasilkan ide yang baru. Ada 2 cara yang dapat dipakai yaitu concept trees dan brainstorming Flowsheet Setelah melakukan penelitian dan produk yang diinginkan sudah didapatkan, ada beberapa komponen seperti bahan, alat, dan prosedur yang didapat. Akan tetapi hal ini hanya berlaku untuk katakan 100 g produk dalam lab, sedangkan kita memerlukan produk dalam skala produksi komersial. Cara yang dapat dilakukan adalah membuat flowsheet dari proses yang akan dilakukan. Titik ini adalah titik terakhir dimana jika masih terdapat kesalahan maka produk masih dapat dikembalikan ke lab untuk diteliti ulang dan tidak perlu menghasilkan produk gagal secara komersial. Mulai dari resep, kita akan membuat flow diagram. Setelah itu, tentukan jumlah dari resep lab yang dibutuhkan untuk memproduksi produk skala besar. Besarnya energi dan limbah juga harus dipertimbangkan. Langkah terakhir adalah memperbaharui proses seperti dengan memilih bahan yang lebih murah, dengan memisahkan aliran limbah dan daur ulang, dan meningkatkan konversi pabrik. Setelah itu, kita dapat kembali ke lab lagi untuk melakukan tes terakhir apakah produk yang dihasilkan masih sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan.