PENDAHULUAN
positif, hal ini terbukti dari dukungan pemerintah melalui beberapa program
diantaranya, Fast Track Program dan Program 35.000 MW. Program 35.000
mengupayakan agar seluruh wilayah Indonesia dapat teraliri listrik. PLN yang
1
2
mempunyai anak perusahaan yakni PT. PJB (Pembangkitan Jawa Bali) yang
memberikan jasa operasi dan pemeliharaan unit pembangkit listrik. PT. PJBS
pembangkit listrik milik PT. PLN (Persero) Group dan juga IPP
seperti pembangkit listrik tenaga uap berbahan bakar batubara, tenaga gas
Maret 2001 dengan prosentase kepemilikan saham 98% dimiliki oleh PT. PJB
Jawa Bali Services) hanya fokus pada bidang jasa pemeliharaan pembangkit
jasa operasi dan pemeliharaan pembangkit listrik. Saat ini, PT. PJBS
PT. PJBS (Pembangkitan Jawa Bali Services) juga memiliki banyak pesaing.
(Independence Power Producer) sebagai asset operator baik dari dalam dan
luar negeri. Oleh karena itu, perusahaan harus memiliki strategi untuk dapat
Tabel 1.1
No Perusahaan Deskripsi
kebijakan pokok strategis perusahaan ke depan, serta untuk mencapai visi dan
Perusahaan).
Services)”.
8
berikut :
1. Bagi Mahasiswa
2. Bagi Universitas
3. Bagi Perusahaan
pendidikan tinggi dan juga membantu tugas dari karyawan instansi atau
bersangkutan.
BAB II
LANDASAN TEORI
Secara umum, strategi merupakan cara atau proses yang digunakan untuk
organisasi
Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia, strategi adalah ilmu dan seni
kebijakan tertentu di perang dan damai, atau rencana yang cermat mengenai
yang dikutip oleh Siti Kirana Nawang Sari (2017:13) adalah sarana bersama
dengan tujuan jangka panjang yang hendak dicapai. Strategi bisnis mencakup
pasar, pengetatan, divestasi, likuidasi, dan usaha patungan atau joint venture.
9
10
Dari beberapa pendapat para ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa
1. Perumusan Strategi
2. Pelaksanaan Strategi
dilaksanakan.
3. Evaluasi Strategi
hal ini, evaluasi strategi adalah cara pertama untuk memperoleh informasi.
11
Semua stratgei dapat berubah sewaktu – waktu karena faktor eksternal dan
tingkatan dalam strategi untuk perusahaan besar. Ada tiga tingkatan strategi
yaitu :
Ada tiga jenis strategi yang dapat dipakai pada tingkat strategi ini, yaitu :
perusahaan.
c. Retrenchment Strategy
bersaing produk atau jasa pada spesifikasi atau segmen pasar tertentu.
Terdapat tiga macam strategi yang bisa digunakan pada tingkat bisnis ini,
yaitu :
b. Strategi Diferensiasi
c. Strategi Bisnis
strategi bisnis.
kebutuhan pelanggan.
Pada dasarnya, ada 6 fungsi dasar dari strategi agar srategi yang disusun
orang lain
lingkungannya
ke depan
waktu
membuat unit kegiatan baru ditingkat unit bisnis, misalnya unit pembelian,
yang dibeli. Strategi fungsional ini lebih bersifat operasional karena akan
lingkungan persaingan pasar yang ada dari hari ke hari. Keberhasilan dalam
komponen produk, harga, tempat dan promosi atau lebih dikenal dengan
a. Product (Produk)
adalah semua hal yang dapat ditawarkan pada pasar untuk menarik
bahwa produk dalam arti luas meliputi objek-objek fisik, jasa, cara,
b. Price (Harga)
produk atau jasa. Harga dapat juga diartikan penentuan nilai suatu
pelanggan.
uang yang ditagihkan, atau suatu produk atau jasa atau jumlah dan
seluruh sistem.
kepada konsumen.
yang diberikan.
d. Promotion (Promosi)
dua faktor utama yaitu potensi sumber daya manusia dan teknologi. Dengan
kegiatan operasional yang memiliki posisi biaya kuat dalam bisnis. Upaya
penambahan kapasitas.
ini.
pesaing.
berlebih.
19
yang efisien)
digunakan)
posisi bersaing.
pembiayaan harus digali dari dua sumber yaitu internal dan eksternal.
Sumber internal dari laba ditahan dan penyusutan harta tetap, sedangkan
sumber eksternal dari utang dan setoran modal pemilik. Penggunaan dana
yang menghasilkan nilai sekarang dari arus kas bersih investasi yang lebih
antara MSDM dengan sasaran dan tujuan strategik perusahaan dalam rangka
perencanaan bisnis.
22
2.2. Bisnis
Kata bisnis dalam Bahasa Indonesia diserap dari Bahasa Inggris yaitu
menghasilkan keuntungan.
terpenuhi. Tidak ada orang yang melakukan bisnis untuk mencari kerugian.
Sedangkan menurut Kasmir dan Jakfar (2012 : 7), Bisnis adalah usaha
aktivitas pencarian laba yang memberikan barang dan jasa yang memuaskan
Tujuan bisnis merupakan hasil akhir yang ingin dicapai oleh para pelaku
Sumber daya ekonomi yang dikelola secara efektif dan efisien dengan
(pemilik, pekerja, dan lain - lain). (Madnasir dan Khoiruddin, 2012 : 21)
produk berupa barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen serta
Dalam jangka panjang, tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan tidak
1. Market Standing
Yaitu penguasaan pasar yang akan menjadi jaminan bagi perusahaan untuk
2. Innovation
Yaitu inovasi dalam produk (barang dan jasa) serta inovasi keahlian. Tujua
bisnis yang ingin dicapai melalui inovasi adalah menciptakan nilai tambah
yang berkelanjutan
25
baik
6. Public Responsibility
persaingan
mencapai tujuan yang sering dianalogikan dengan strategi catur, yang dimana
pengelolaan bisnis.
Menurut Solihin (2012 : 196) strategi bisnis berbeda dengan strategi pada
pasar tertentu.
dokumen tersebut disebutkan visi dan misi perusahaan serta target kinerja
ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini. Hal ini disebut dengan Analisis
Situasi. Model yang paling populer untuk analisis situasi adalah Analisis
SWOT.
siklus bisnis, namun analisis SWOT juga memiliki arah dan tujuan
perusahaan agar dapat tercapai dengan jelas dan cepat dalam pengambilan
kompetensi /
untuk
yang sama secara umum akan merasa diuntungkan bila dihadapkan pada
perusahaan atau pelaku bisnis membuat model – model bisnis agar dapat
1. Customer Segments
2. Value Proposition
3. Channels
4. Customer Relationship
5. Revenue Stream
6. Key Activities
7. Key Resources
8. Key Partnership
9. Cost Structure
2.5. Prosedur
dengan cara yang sama. Prosedur penting dimiliki suatu organisasi agar
periode sebelumnya serta penyesuaian visi dan misi perusaahaan, hal ini
ekonomi negara. Selain itu faktor kebutuhan sumber daya manusia (sdm) dan
Perusahaan)
perusahaan perlu mengetahui apa saja yang perlu dibahas. Berikut merupakan
4. Analisa SWOT
7. Analisis Resiko
PT. PJBS (Pembangkitan Jawa Bali Services) adalah anak perusahaan dari
PT. PJB (Pembangkitan Jawa Bali), yang didirikan untuk memenuhi kebutuhan
lini bisnis dalam memberikan jasa operasi dan pemeliharaan unit pembangkit
listrik.
Pada tahun 1996 PT. PJB ( Pembangkitan Jawa Bali ) bekerjasama dengan
Jawa Bali). Tahun 2000 PT. PJB (Pembangkitan Jawa Bali) melakukan
Bisnis Services menjadi PT. PJBS (Pembangkitan Jawa Bali Services) pada
tahun 2001. PT. PJBS (Pembangkitan Jawa Bali Services) resmi didirikan pada
oleh PT PJB dan 2% dimiliki oleh YK PJB (Yayasan Kesejahteraan PT. PJB).
32
33
GmbH. Pada tahun 2011 PT. PJBS (Pembangkitan Jawa Bali Services)
Pada bulan Februari 2013, PT. PJBS (Pembangkitan Jawa Bali Services)
mengakuisisi PT. Mitra Karya Prima (MKP) dengan kepemilikan sebesar 92%.
PT. MKP merupakan perusahaan yang bergerak di bidang usaha penyedia jasa
Kepemilikan PT. PJBS (Pembangkitan Jawa Bali Services) pada PT. SKP
adalah sebesar 95%. Kini PT. PJBS (Pembangkitan Jawa Bali Services) telah
berkembang menjadi perusahaan penyedia jasa O&M yang cukup dikenal dan
telah menerima berbagai penghargaan. Saat ini, PT. PJBS (Pembangkitan Jawa
seperti di Singapura, Malaysia, Kuwait, China dan Arab Saudi dengan reputasi
yang baik.
Kantor Pusat PT. PJBS (Pembangkitan Jawa Bali Services) berada di Jl.
3.3 Visi, Misi, Tata Nilai PT. PJBS (Pembangkitan Jawa Bali Services)
3.3.1 Visi
3.3.2 Misi
pelanggan
tujuan perusahaan
listrik berdasarkan prinsip industri dan niaga yang sehat dengan menerapkan
berikut :
tenaga listrik
36
ketenagalistrikan
Gambar 2.1
Sumber : PT. PJBS (Pembangkitan Jawa Bali Services) Kantor Pusat tahun 2018
37
1. Fungsi Utama:
bagi perusahaan.
Management System).
38
1. Fungsi Utama:
Development) berdasar intelijen bisnis dan riset terhadap pasar saat ini
bagi perusahaan.
ditetapkan.
39
1. Fungsi Utama:
optimal.
perusahaan.
kontrak dan memberikan solusi atas dispute yan timbul sehingga tidak
kerugian perusahaan.
40
perusahaan.
1. Fungsi Utama:
Memastikan proses niaga proyek dan jasa OME mulai dari identifikasi
c. Mengelola pelaksanaan kegiatan niaga jasa proyek dan jasa OME mulai
perusahaan.
d. Mengelola monitoring proses delivery product jasa proyek dan jasa OME
sesuai dengan kontrak dan memberikan solusi atas dispute yang timbul
B. Direktorat O&M
1. Fungsi Utama:
Memastikan operational excellence dalam pengelolaan jasa O&M
mengacu pada best practice tata kelola pembangkitan sehinggan tercapai
customer satisfaction dan meningkatkan value added perusahaan di pasar
ketenagalistrikan.
2. Tugas pokok Direktorat O&M adalah:
a. Memastikan layanan jasa O&M yang diberikan sesuai keinginan
customer yang tertuang pada kontrak (on time, on cost, & on quality)
sehingga mampu meningkatkan customer satisfaction terhadap produk
perusahaan.
b. Memastikan perencanaan, pelaksanaan, dan monitoring jasa O&M di
seluruh unit kerja perusahaan sesuai dengan prinsip tata kelola
pembangkitan yang efektif dan efisien sehingga tercapai target kinerja
operasi maupun komersial.
c. Memastikan adanya process development dalam pelaksanaan jasa O&M
sehingga mampu memberikan keunggulan bersaing dan nilai tambah
perusahaan di pasar jasa O&M.
d. Memastikan seluruh kegiatan direktorat sesuai dengan IMS (Integrated
Management System), peraturan yang berlaku dan telah dimitigasi
risikonya sehingga mampu memberikan kinerja optimal bagi perusahaan.
• Divisi O&M 1
1. Fungsi Utama:
wilayah 1 (satu) sesuai prinsip tata kelola pembangkitan yang efektif dan
customer yang tertuang pada kontrak (on time, on cost, & on quality)
42
perusahaan.
overhoul (OH).
berlaku.
enjiniring.
43
• Divisi O&M 2
1. Fungsi Utama:
wilayah 2 (dua) sesuai prinsip tata kelola pembangkitan yang efektif dan
yang tertuang pada kontrak (on time, on cost, & on quality) sehingga
c. Mengendalikan program RKAU maupun non RKAU setiap unit jasa O&M
(OH).
44
berlaku.
enjiniring.
• Divisi Enjiniring
1. Fungsi Utama:
memberikan nilai tambah baik secara materiil dan non materiil kepada
Perusahaan.
Perusahaan.
1. Fungsi Utama:
efisien, taat regulasi dengan mengacu pada prinsip best practice manajemen
46
yang ada sesuai dengan kewenangan yang diberikan sehingga tercapai target
dilakukan verifikasi.
perkembangan dll.
47
C. Direktorat Proyek
1. Fungsi Utama:
Memastikan kemampuan organisasi dalam mengelola pekerjaan jasa proyek
dan pendukungnya mengacu pada best practice manajemen proyek sehingga
mampu menghasilkan performance excellence dalam menyelesaikan
pekerjaan jasa proyek dan jasa OME.
2. Tugas pokok Direktorat Proyek adalah:
a. Memastikan layanan jasa Proyek dan jasa OME yang diberikan sesuai
keinginan customer yang tertuang pada kontrak (on time, on cost, & on
quality) sehingga mampu meningkatkan customer satisfaction terhadap
produk Perusahaan.
b. Memastikan perencanaan, pelaksanaan, dan monitoring jasa Proyek dan
jasa OME di seluruh unit kerja Perusahaan sesuai dengan kaidah
manajemen proyek yang efektif dan efisien sehingga tercapai target kinerja
proyek maupun komersial.
c. Memastikan adanya process development dalam pelaksanaan jasa Proyek
dan jasa OME sehingga mampu memberikan keunggulan bersaing dan nilai
tambah Perusahaan di pasar jasa Proyek dan jas OME.
d. Memastikan seluruh kegiatan Direktorat sesuai dengan IMS (Integrated
Management System), peraturan yang berlaku dan telah dimitigasi risikonya
sehingga mampu memberikan kinerja optimal bagi Perusahaan.
• Divisi Perencanaan dan Pengendalian Proyek
1. Fungsi Utama:
Memastikan pelaksanaan kegiatan perencanaan dan pengendalian proyek
berjalan dengan efektif sehingga meningkatkan kinerja jasa Proyek dan
jasa OME.
2. Tugas pokok Divisi Perencanaan dan Pengendalian Proyek adalah:
48
1. Fungsi Utama:
Memastikan ketersediaan resource dan fasilitas yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan jasa proyek dan jasa OME tersedia sehingga delivery
pekerjaan berjalan dengan efektif dan efisien guna mendukung
kelancaran jasa proyek dan proses bisnis perusahaan.
2. Tugas pokok Divisi Penunjang Proyek adalah:
a. Menjabarkan Rencana Kerja dan Anggaran yang telah ditetapkan oleh
Divisi Perencanaan dan Pengendalian Proyek kedalam detail program
eksekusi yang akan dilaksanakan oleh Project Manager.
b. Mengoptimalkan penggunaan resources (SDM, tools, dan material)
termasuk pemberdayaan tenaga ahli dan tenaga terampil serta pembinaan
terhadap kompetensi karyawan pada jasa proyek.
c. Mengelola pelaksanaan 5S disetiap proyek.
49
1. Fungsi Utama:
Memastikan pelaksanaan eksekusi jasa OME berjalan sesuai standar
kinerja yang telah ditetapkan serta memberikan advance technical
advices yang berhubungan dengan jasa O&M dan jasa Proyek, baik
untuk pekerjaan yang sedang berlangsung maupun proyek baru.
50
D. Direktorat Keuangan
1. Fungsi Utama:
Memastikan pengelolaan finansial perusahaan dilaksanakan mengacu
pada best practice manajemen keuangan yang sehat, cepat, dan cermat
sehingga mampu mendukung tercapainya kinerja perusahaan dan
kebutuhan stakeholder.
52
• Divisi Anggaran
1. Fungsi Utama:
Mengelola perencanaan dan monitoring anggaran serta pendanaan baik
jangka pendek dan jangka panjang sesuai dengan strategi perusahaan dan
kaidah yang berlaku.
2. Tugas pokok Divisi Anggaran adalah:
a. Merencanakan anggaran dan proyeksi keuangan jangka pendek dan
jangka panjang sebagai bahan pendukung RKAP (Rapat Kerja dan
Anggaran Perusahaan )dan RJPP (Rencana Jangka Panjang
Perusahaan).
b. Mengelola strategi dan sumber pendanaan yang aman guna mendukung
kelancaran bisnis Perusahaan.
53
• Divisi Keuangan
1. Fungsi Utama:
Mengelola keuangan Perusahaan dengan cermat, cepat dan sehat sesuai
dengan ketentuan yang berlaku sehingga menunjang kecepatan dan
kelancaran bisnis perusahaan.
2. Tugas pokok Divisi Keuangan adalah:
a. Mengelola perbendaharaan perusahaan baik dengan pihak internal dan
eksternal secara cermat, cepat dan sehat sesuai dengan aturan dan
kewenangan yang berlaku.
b. Mengelola kecukupan dan keamanan cash flow perusahaan termasuk
penempatan perbankan, pemantauan Non Cash Loan dan pengelolaan
jaminan bank sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
c. Mengelola proses penagihan dan pengendalian piutang sehingga tidak
mengganggu pendanaan proses bisnis perusahaan.
d. Mengelola seluruh kegiatan Divisi sesuai dengan IMS (Integrated
Management System), peraturan yang berlaku, dan telah dimitigasi
risikonya sehingga mampu memberikan kinerja optimal bagi perusahaan.
• Divisi Akuntansi
1. Fungsi Utama:
Mengelola pelaporan akuntansi dan perpajakan yang tepat, sehat dan
informatif guna bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan
manajemen sesuai dengan kaidah yang berlaku.
54
1. Fungsi Utama:
Memastikan pelaksanaan strategi dan kebijakn human capital mampu
mendukung tercapainya tujuan perusahaan sesuai dengan best practice
manajemen human capital dan kaidah ketenagakerjaan yang berlaku.
2. Tugas pokok Direktorat Human Capital adalah:
a. Memastikan strategi dan kebijakan human capital mampu mendukung
tercapainya visi dan misi perusahaan.
b. Memastikan struktur organisasi perusahaan berjalan efektif dan efisien dan
mampu menjalankan semua proses bisnis dengan optimal.
c. Memastikan terpenuhinya kapasitas dan kapabilitas SDM dalam
mendukung pelaksanaan proses bisnis perusahaan.
d. Memastikan pelaksanaan sistem pengelolaan SDM yang memenuhi aspek
legalitas ketenagakerjaan serta keadilan internal maupun eksternal dengan
tetap memperhatikan competitiveness perusahaan di pasar
ketenagalistrikan.
55
1. Fungsi Utama:
Mengelola kegiatan perencanaan dan pengembangan organisasi, sistem
manajemen SDM, dan anggaran yang mendukung tercapainya sasaran
organisasi dan sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku.
2. Tugas pokok Divisi Perencanaan Human Capital adalah:
a. Mengelola perencanaan blueprint SDM guna mendukung tercapainya target
kinerja Perusahaan jangka panjang dan jangka pendek.
b. Mengelola perencanaan organisasi dan tenaga kerja serta pemantauannya
sehingga menjamin proses bisnis Perusahaan berjalan dengan lancar.
c. Mengelola perencanaan sistem manajemen SDM Perusahaan sesuai dengan
kaidah ketenagakerjaan, memenuhi aspek keadilan internal dan eksternal
dan mendukung competitiveness Perusahaan di pasar ketenagalistrikan.
d. Mengelola perencanaan anggaran dan tarif SDM secara efektif dan efisien
sehingga mampu menciptakan nilai tambah dalam pengelolaan Perusahaan.
e. Memastikan seluruh kegiatan Divisi sesuai dengan IMS (Integrated
Management System), peraturan yang berlaku, dan telah dimitigasi
risikonya sehingga mampu memberikan kinerja optimal bagi perusahaan.
• Divisi Administrasi Human Capital
1. Fungsi Utama:
Mengelola administrasi kepegawaian dan kinerja karyawan serta
penerapan tata nilai dan budaya perusahaan sehingga mampu
mendukung jalannya proses bisnis Perusahaan dan tercapainya sasaran
organisasi yang telah ditentukan.
56
1. Fungsi Utama:
Mengelola pemenuhan kapasitas dan kapabilitas sehingga tercipta SDM
yang mampu menjalankan proses bisnis perusahaan dan mendukung
tercapainya kinerja perusahaan.
2. Tugas pokok Divisi Pengembangan Human Capital adalah:
a. Mengelola perencanaan pengembangan SDM yang sesuai dengan
kebutuhan Perusahaan saat ini dan mendatang.
b. Mengelola proses pemenuhan kapasitas yang sesuai dengan kompetensi
yang dibutuhkan tiap proses bisnis Perusahaan.
57
F. Sekretariat Perusahaan
1. Fungsi Utama:
Memastikan pengelolaan kegiatan korporat dikomunikasikan dan
dilaksanakan mengacu pada best practice tata kelola perusahaan yang
sehat sehingg menjamin terciptanya citra positif perusahaan.
2. Tugas pokok Sekretariat Perusahaan adalah:
a. Memastikan strategi komunikasi korporat yang baik dan sehat guna
meningkatkan brand korporat sehingga memberi nilai tambah bagi
perusahaan baik di pasar ketenagalistrikan maupun pemegang saham.
b. Memastikan pengelolaan perusahaan sesuai dengan prinsip Good
Corporate Governance (GCG).
c. Memastikan perencanaan dan pelaksanaan agenda korporat,
keprotokoleran dan pengelolaan administrasi korporat berjalan guna
mendukung kelancaran bisnis di perusahaan.
d. Memastikan tersedianya informasi perusahaan yang mutakhir dan akurat
untuk disampaikan kepada stakeholder secara rutin.
58
1. Fungsi Utama:
Mengelola aspek hukum dalam seluruh aktivitas perusahaan sehingga
menjamin kepastian hukum perusahaan, tidak bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan tidak menimbulkan
kerugian perusahaan yang berdampak pada citra perusahaan.
2. Tugas pokok Divisi Hukum adalah:
a. Mengelola ketersediaan, keberlakuan, pemutakhiran produk hukum
perusahaan serta mengkomunikasikan atas pemutakhiran tersebut
kepada seluruh elemen perusahaan.
b. Mengembangkan dan mengkomunikasikan standar produk hukum
perusahaan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
c. Mengelola aspek legal dari kontrak bisnis perusahaan sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku sehingga tidak merugikan
perusahaan, terjamin kepastian hukumnya dan tidak menimbulkan
konsekuensi hukum yang berdampak pada citra perusahaan.
d. Mengelola perijinan, perselisihan dan litigasi serta pendampingan hukum
bagi seluruh elemen perusahaan terkait aktivitas bisnis perusahaan.
e. Mengelola kegiatan konsultasi hukum bagi seluruh elemen perusahaan
terkait aktivitas bisnis perusahaan.
59
1. Fungsi Utama:
Mengelola stakeholder dan fasilitas perusahaan dengan optimal sehingga
mewujudkan citra positif perusahaan baik di pasar ketenagalistrikan
maupun di internal perusahaan.
2. Tugas pokok Divisi Manajemen Stakeholder dan Umum adalah:
a. Mengelola komunikasi korporat dan informasi perusahaan yang akurat,
mutakhir dan rutin yang dikomunikasikan ke seluruh stakeholder sesuai
dengan kebutuhan sehingga berdampak pada branding korporat yang
transparan, positif dan sehat.
b. Mengelola hubungan baik dengan stakeholder guna meningkatkan
kepuasan stakeholder atas pengelolaan perusahaan.
c. Mengelola pelaksanaan tata kelola perusahaan sesuai dengan prinsip
Good Corporate Governance (GCG).
d. Mengelola perencanaan dan pelaksanaan agenda korporat,
keprotokoleran dan pengelolaan administrasi korporat berjalan guna
mendukung kelancaran bisnis di perusahaan dan peningkatan citra
perusahaan.
e. Merencanakan kebutuhan aset dan fasilitas penunjang pekerjaan semua
unit kerja perusahaan.
f. Mengelola ketersediaan, keamanan dan pemeliharaan fasilitas penunjang
pekerjaan di seluruh unit kerja perusahaan sesuai dengan kewenangan
yang berlaku.
g. Memastikan seluruh kegiatan Divisi sesuai dengan IMS (Integrated
Management System), peraturan yang berlaku, dan telah dimitigasi
risikonya sehingga mampu memberikan kinerja optimal bagi perusahaan
60
G. Audit Internal
1. Fungsi Utama:
Memastikan seluruh proses bisnis yang dijalankan di perusahaan
dilakukan sesuai dengan kaidah, peraturan dan ketentuan yang berlaku
sehingga tercipta proses bisnis yang sehat guna mendukung
sustainability dan growth perusahaan.
2. Tugas pokok Audit Internal adalah:
a. Menetapkan kebijakan dan prosedur terkait internal audit perusahaan.
b. Memastikan aktivitas pengawasan kegiatan perusahaan baik bersifat
current audit ataupun post audit dilaksanakan dengan optimal
sehingga menjamin proses bisnis perusahaan sesuai dengan ketentuan
yang ditetapkan perusahaan dan ketentuan perundangan yang berlaku.
c. Berperan sebagai counterpart dari auditor eksternal atau regulator.
d. Memastikan pembinaan dan pengendalian terhadap program-program
pengawasan, baik di Kantor Pusat maupun seluruh Unit Kerja
Perusahaan sehingga meminimalisir adanya ketidaksesuaian
pelaksanaan proses bisnis yang menimbulkan kerugian finansial bagi
perusahaan.
e. Memastikan pelayanan konsultasi kepada seluruh elemen perusahaan
mengenai hasil temuan dan tindak lanjutnya.
f. Menetapkan Program Kerja Audit Tahunan berdasarkan profil risiko
korporat yang telah ditetapkan oleh Divisi Risiko dan Kepatuhan.
g. Memastikan seluruh kegiatan Audit Internal sesuai dengan IMS
(Integrated Management System), peraturan yang berlaku, dan telah
dimitigasi risikonya sehingga mampu memberikan kinerja optimal
bagi perusahaan.
H. Satuan Perencanaan Korporat
1. Fungsi Utama:
Memastikan perencanaan dan eksekusi strategi perusahaan terintegrasi
melalui perbaikan secara terus menerus terhadap sistem manajemen
61
1. Fungsi Utama:
Mengelola perencanaan strategis, sistem manajemen, dan kinerja korporat
melalui perbaikan secara terus menerus sehingga dapat menjamin perusahaan
berjalan sesuai dengan visi misi dan mencapai sasaran kinerja yang telah
ditetapkan.
2. Tugas pokok Divisi Office of Strategic Management adalah:
a. Mengembangkan dan mengelola visi dan misi korporat yang jelas dan
mampu menjadi arah / tujuan berjalannya perusahaan.
62
1. Fungsi Utama:
Memastikan ketersediaan dan pengembangan teknologi informasi yang
handal, cepat dan mutakhir sesuai dengan kebutuhan bisnis perusahaan
sehingga mendukung kelancaran dan kecepatan bisnis perusahaan.
63
1. Fungsi Utama:
Memastikan pengelolaan risiko dan LK3 perusahaan mengacu pada best
practice risk management dan HSE (Health, Safety, Environment)
management serta terciptanya budaya kepatuhan di seluruh elemen
perusahaan sehingga menjamin sustainability dan pertumbuhan bisnis
perusahaan.
2. Tugas pokok Satuan Manajemen Risiko dan LK3 adalah:
a. Memastikan Risiko pelaksanaan proses bisnis dikelola dengan optimal
sehingga mampu memitigasi risiko yang menimbulkan kerugian bagi
perusahaan.
64
1. Fungsi Utama:
Memastikan pengelolaan yang meliputi fungsi LK3 diseluruh unit kerja
berjalan sesuai dengan HSE (Health, Safety, Environment) management
dan target yang telah ditetapkan oleh perusahaan atau customer, sehingga
dapat mendukung kelancaran dan kinerja pelaksanaan jasa operasi dan
pemeliharaan.
2. Tugas pokok Divisi Lingkungan dan K3 adalah:
a. Memastikan kebijakan dan pedoman LK3 perusahaan disusun, dipahami
dan dilaksanakan oleh seluruh elemen perusahaan.
b. Mengendalikan dan membina pengelolaan LK3 di seluruh unit kerja
perusahaan sehingga meminimalisir temuan terkait LK3 yang
menimbulkan dampak bagi perusahaan termasuk kecelakaan kerja.
c. Memastikan proses pelaporan dan assessment LK3 perusahaan
dilaksanakan, bekerjsama dengan penanggung jawab implementasi LK3
di unit kerja perusahaan.
d. Mengelola seluruh kegiatan Divisi sesuai dengan IMS (Integrated
Management System), peraturan yan berlaku dan telah dimitigasi
risikonya sehingga mampu memberikan kinerja optimal bagi perusahaan.
1. Fungsi Utama:
Memastikan kelancaran Supply Chain Management perusahaan sehingga
mendukung peningkatan kecepatan proses bisnis.
2. Tugas pokok Satuan Supply Chain Management adalah:
a. Memastikan strategi, kebijakan dan perencanaan Supply Chain
Management disusun dan dipahami oleh seluruh elemen perusahaan
sehingga dapat mendukung kelancaran dan kecepatan jalannya proses
bisnis perusahaan.
66
• Divisi Pengadaan
1. Fungsi Utama:
Memastikan proses pengadaan dilaksanakan secara cepat, efektif, efisien,
dan sehat guna mendukung proses bisnis yang optimal sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
2. Tugas pokok Divisi Pengadaan adalah:
a. Mengembangkan strategi dan kebijakan pengadaan perusahaan untuk
mendukung pencapaian kinerja korporat.
b. Merencanakan kegiatan pengadaan sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
c. Mengendalikan proses agar berlangsung secara cepat, efektif, efisien, dan
sehat sesuai dengan kebutuhan perusahaan sehingga dapat memperlancar
jalannya bisnis perusahaan.
67
1. Fungsi Utama:
Memastikan proses penyusunan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) dan
pengelolaan inventori di seluruh elemen perusahaan dilaksanakan secara
optimal, efektif, dan efisien sesuai dengan peraturan yang berlaku.
2. Tugas pokok Divisi HPS dan Inventori adalah:
a. Mengembangkan strategi dan kebijakan penglolaan Harga Perkiraan
Sendiri (HPS) serta mengawasi proses perhitungannya sesuai dengan
kondisi pasar dan peraturan yang berlaku.
b. Mengembangkan strategi dan kebijakan pengelolaan inventori serta
memantau persediaan di seluruh unit kerja sehingga memperlancar arus
pemakaian barang dan meningkatkan kecepatan eksekusi pekerjaan.
c. Mengelola kataloger (harga dan barang) guna meningkatkan efektivitas
dan efisiensi proses pengadaan.
d. Memastikan seluruh kegiatan Divisi sesuai dengan IMS (Integrated
Management System), peraturan yang berlaku, dan telah dimitigasi
risikonya sehingga memberikan kinerja optimal bagi perusahaan.
BAB IV
magang ini dilakukan setiap hari selama jam kerja aktif yaitu pada hari Senin
sampai dengan hari Jumat, dimulai pukul 07.30 sampai dengan 16.00 WIB.
Berikut ini penulis akan kemukakan data dari hasil yang diperoleh dari PT.
68
69
pemegang saham.
70
dengan penyusunan visi dan misi, serta tata nilai perusahaan yang baru. Visi
merupakan makna dari visi PT. PJBS (Pembangkitan Jawa Bali Services) :
telah terstandar.
meliputi :
- Performance improvement
melakukan bisnis.
dunia.
perubahan ada tata nilai perusahaan yakni SIAP. Pada tata nilai perusahaan
satu kalimat serta terdapat campuran kata sifat dan kata benda abstrak.
Penjabaran tata nilai perusahaan saat ini dengan menggunakan kata “SIAP”
tujuan perusahaan.
penerapannya.
sehingga tata nilai dan perilaku perusahaan yang baru adalah sebagai berikut
Gambar 2.2
Hubungan antara visi, misi, dan core value serta perilaku ini dikenal dengan
• Strength
Jasa O & M .
tenaga listrik.
(PJB).
• Weakness
belum optimal.
• Opportunity
MW (MegaWatt).
kepemilikan pembangkit.
77
tahun 2025.
• Threat
dengan best practice dan masih dalam kondisi sub standar sehingga
semakin tinggi
untuk 2018-2027.
pemain besar baik lokal maupun global. Sehingga hasil analisis terhadap
Gambar 2.3
Business Canvas Model adalah salah satu strategi bisnis yang dapat
menjadi satu strategi yang utuh. Dengan Model Bisnis Kanvas ini, bisnis
1. Customer Segments
2. Value Proposition
3. Channels
4. Custamer Relationship
80
5. Revenue Stream
6. Key Activities
7. Key Resources
8. Key Partnership
9. Cost Structure
Gambar 2.4
Tujuan bisnis dari PT. PJBS (Pembangkitan Jawa Bali Services) adalah
PT. PJBS (Pembangkitan Jawa Bali Services) berfokus pada Total Solution
didukung oleh sumber daya dan sistem berstandar kelas dunia sehingga
mengembangkan usahanya.
1. Tahap Persiapan
Pada tahap awal yakni merumuskan secara jelas latar belakang, visi,
misi, tata nilai perusahaan dan tujuan bisnis yang ingin dicapai, data yang
perusahaan.
2. Pengumpulan Data
diperoleh dari masing – masing divisi serta dari anak perusahaan yaitu
PT. MKP (Mitra Karya Prima) dan PT. SKP (Sertifikasi Kompetensi
kerja selama 5 tahun terakhir serta rencana kerja setiap divisi dan anak
3. Pengelompokkan Data
4. Penulisan Laporan
ini dengan sebelumnya masih sama. Yang membedakan adalah isi dari
83
RJPP saat ini, yakni terdapat analisa Business Canvas Model. Setelah itu,
barulah data – data tersebut disajikan dalam buku RJPP (Rencana Jangka
sebagai berikut :
perusahaan dapat merubah visi, misi, tata nilai, dan tujuan bisnis
yang dimiliki.
Hal tersebut terbukti dari adanya divisi yang mengerjakan tugas tidak sesuai
dengan jobdesc nya. Sehingga penyusunan RJPP memakan waktu yang lama.
Saat mengadakan rapat, peserta rapat sering tidak on time. Hal tersebut
suara.
Data yang penulis dapatkan dari PT. PJBS (Pembangkitan Jawa Bali
Services) dan berdasarkan teori yang ada, maka penulis dapat memberikan
telah sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Anshori (2014 : 18-20)
yaitu tentang proses strategi. Proses strategi harus melalui tiga tahap, yaitu
jangka panjang perusahaan mencakup beberapa point yaitu, visi, misi, dan
tata nilai perusahaan, evaluasi kinerja selama lima tahun terakhir, posisi
perusahaan dengan merubah visi, misi, dan tata nilai perusahaan. Hal ini
disebabkan karena terdapat peluang dan tantangan dari internal dan eksternal
dan menjalankan strategi bisnis dengan baik. Tidak hanya itu, diharapkan
86
perusahaan sejenis, seperti PT. Cogindo Daya Bersama, PT. Adaro Power ,
Indonesia, PT. Sumberdaya Sewatama, PT. TAKA. Hal tersebut juga dapat
pada pembangkit listrik pada PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap), PLTA
Jawa Bali Services) telah sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh
strategi agar bisnis menjadi terstruktur. Menurut hasil yang diperoleh dari
1. Customer Segments
PT Suparma dll )
2. Value Proposition
- Pas 99 : 2012
3. Channels
- Website
- Pameran
- Surat
- Telephone
4. Customer Relationship
- Customer Gathering
- Supplier Gathering
5. Revenue Stream
- Deviden APPA
6. Key Activities
89
7. Key Resources
- Proses Bisnis
- Asset / Infrastruktur
- Teknologi
- Anggaraan
- Peraturan Perundangan
8. Key Partnership
- Perbankan
- Pemegang saham
- Perusahaan Asuransi
- Perguruan Tinggi
- Media Masa
9. Cost Structure
90
- Biaya Investasi
perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan yang baik sehingga dapat
Dimana strategi bisnis tersebut telah tertuang dalam Business Canvas Model
sejenis, yaitu seperti PT. Cogindo Daya Bersama, PT. Adaro Power , PT
PT. PJBS (Pembangkitan Jawa Bali Services), telah mengikuti teori yang
satu departemen atau lebih. Dalam hal ini yaitu melibatkan masing – masing
divisi pada perusahaan dan anak perusahaan. PT. PJBS (Pembangkitan Jawa
beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk
5.1. Kesimpulan
Dari uraian yang telah penulis jelaskan pada bab-bab sebelumnya. Maka
makro yang signifikan, seperti inflasi dan cukup material yang berdampak
perusahaan dengan merubah visi, misi, dan tata nilai perusahaan. Hal ini
93
94
stakeholder.
masyarakat
threat) dan analisis posisi perusahaan. Diketahui posisi perusahaan saat ini
yang baik sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang
5.2. Saran
ingin memberikan beberapa saran yang kiranya dapat bermanfaat bagi PT.
mencapai tujuan bisnis pada PT. PJBS (Pembangkitan Jawa Bali Services)
telah terlaksana dengan baik. Oleh karena itu, perusahaan tetap harus
membangun pembangkit dalam kurun waktu 2015 - 2019 dan PJB (Group).
Selain itu, apabila terjadi perubahan terhdap kondisi internal dan eksternal,
perusahaan lain.
3. Perusahaan harus bisa mengelola waktu dengan baik ketika rapat. Selain itu