PENDAHULUAN
A. PENGERTIAN EKLEKTISME
Eklektik : memilih yang baik dari yang sudah ada sebelumnya. Arsitektur Eklektik :
aliran memilih , memadukan unsur-unsur atau gaya dalam bentuk tersendiri. Eclectismus :
suatu semangat menjiplak serba campur aduk dari semua unsur yang kebetulan disukai, tanpa
refleksi, tanpa prinsip tata atur
Eclectic atau eklektik berasal dari bahasa Yunani = “eklegein”, artinya memilih sesuatu
(sumber : furuhitho.staff.gunadarma.ac.id ) Arsitektur eklektik merupakan hasil karya arsitektur
yang mempergunakan metode merancang secara eklektik,dimana eklektisme merupakan
sebuah pergerakan arsitektur dengan metode meggabungkan atau mengkombinasikan
berbagai aspek ide maupun teori yang ditunjukkan untuk membuat arsitektur terbaik dengan
kombinasi yang ada.Konsep yang diambil berupa gothic,kolom romawi,dan puncak gothic
(sumber : prezzi.com/arsitektur-eklektik)
A .EKLETISME DI INDONESIA
Bersamaan dengan datangnya orang-orang belanda dan penerapan politik colonial
maka budaya modern termasuk arsitektur mulai berkembang di Indonesia . pada abad XVIII
diamana kedudukan Belanda di Indonesia dapat dikatakan sudah mantap, pembangunan
gedung-gedung maih cenderung berciri Eropa, sedikit atau tanpa memasukkan unsur budaya
setempat dan aspek tropis. Arsitektur modern di Indonesia pada abad XIX juga di warnai oleh
kebangkitan kembali gaya klasik. Dalam masa ini arsitektur neo-klasik dan eklektisme banyak
diterapkan terutama untuk bangunan penting bagi orang-orang Belanda seperti misalnya
gereja.
De Kathedraal te Batavia merupakan gereja terbesar pada masa itu hingga saat ini
masih merupakan salah satu yang terindah dan termegah di Indonesia. Pada mula nya gereja
ini di rancang oleh A Dijkmans S.J. yang merupakan seorang pastor sekaligus seorang Arsitek.
Karena Dijkmans sakit dan kembali ke Belanda maka pembangunannya di lanjutkan oleh M.J
Hulswit dan Biro arsitek terkenal di Belanda yaitu Fermon dan Cuypers. Hulswit adalah salah
seorang arsitek Belanda pertama yang merancang bangunan di Indonesia. Eklektisme dalam
rancangan gereja yang karena funsi dan lokasinya saat ini disebut Gereja Katedral Jakarya,
mengambil sepenuhnya sebuah gaya arsitektur klasik abad pertengahan (VII – XVI) yaitu
Gotik.
Pintu utama bergaya Gotik Inggris awal berupa pelengkung majemuk, runcing diatas
dan kolom-kolom kecil silindris. Yang berbeda dengan lazimnya pintu Gotik, disini pada sumbu
tengah terdapat kolom yang membagu pintu menjadi dua dan di depan atasnya diletakkaan
patung maria.
2.EKSTERIOR
Di atas pintu utama terdapat rose window yaitu jendela berbentuk lingkaran dengan
elemen-elemen radial yang juga dari arsitektur gotik. Setelah melalui pintu utama pengunjung
masuk kedalam ruang peralihan di kiri-kanannya terdapat tangga untuk naik ke balkon.
Kedua tangga tersebut letaknya di bawah menara tinggi ujung atasnya masing-masing
dihias oleh menara runcing penuh ornament dari baja, merupakan modernisasi dari Gotik karena
semacam ini biasa nya yang asli dari konstuksi batu. Demikian pula dinding-dinding menara
dihias dnegan alur-alur, jendela Gotik semuanya meruncing seperti lazimnya arsitektur gotik. Di
atas nave arcade dan ruang peralihan dariluar ke dalam terdapat balkon pada sisi kana dan kiri
terdapat masing-masing dua ruang pangakuan dosa, berdenah bagian dari lingkaran.
3.INTERIOR
Perbedaan yang prinsip antara Katedral Lapangan Banteng dengan katedral klasik
lazimnya di eropa adalah letak choir (koor dan musik). Di Eropa choir biasanya berada
pada sekitar altar di bagian depan, sedangkan Gereja Katedral koor dan musik
diletkkan di balkon belakang. Hal ini kemudian menjadi ciri khas gereja Indonesia dan
membedakannya dengan gereja di Eropa. Pada ruang dalam seperti halnya di luar
selain kolom-kolom silindris dari arsitektur Romawi, penuh hiasan seperti bagian luar,
sebagian besar berupa molding atau alur-alur terutama ke arah vertikal.
Jendela-jendela dan dinding ruang dalam juga bergaya Gotik awal Inggris seperti
pintu masuk utama. Penutup atau atap Katedral menggunakan sistem vault
construction yaitu kerangka pelengkung-pelrngkung silang runcing diatas, merupakan
ciri khas dari Gotik yang serasi dengan bentuk jendela dan ornamen lainnya.
4. MATERIAL
Ada hal yang unik dalamkonstruksi dinding Katedral, untuk mendapatkan bentuk
seperti batu alam seperti pada Arsitektur Klasik, dibuat dari bata dan di beri alur-alur
sedemikian rupa sehingga menyerupai susunan batu alam. Hal ini dilaksanakan
karena tidak mudah untuk mendapatkan batu alam terutama yang besar.
B. EKLETISME DI JERMAN
B.Interior
Berlanggam arsitektur Romanesqu terlihat pada pelengkung jendela, pintu dan
ornament.
A.Interior
Bangunan tengah berbentuk rotund (lingkaran) dengan kolom seperti partenon(kuil
Yunani.
B.Eksterior
Unsur Yunani terutama kolom ionic
Denah yang sederhana simetris dengan sisi-sisi segi empat tanpa penonjolan.
C. Eklektisme Di Italia
A.Eksterior
(sumber :
Unit pelengkung ini terdiri dari deretan kolom Corinthian dari Yunani Hellenic.
Kolom itu mendukung sebuah attic penuh ornament.
Latar belakang dinding melengkung.
Pada deretan kolom sebagai akhiran terdapat pavilion atau unit yang
menonjol pada sisi kiri kanan juga penuh dengan patung dan relief.