PENDAHULUAN
prinsip
Fungsionalisme,
Rasionalisme,
dan
Adapun manfaat yang diharapkan dari penulisan makalah ini adalah agar pembaca
dapat
diberikan
gambaran
tentang
Fungsionalisme,
Rasionalisme,
serta
Internasionalisme sebagai salah satu bagian dari Arsitektur Modern. Dapat digunakan
sebagai suatu bahan acuan, pembanding, penambah kajian bagi penulis lain.
1.5 Sistematika Penulisan
Makalah ini dibagi atas beberapa bagian.
1. Bab I Pendahuluan
Pada bagian ini diuraikan latar belakang , permasalahan-permasalahan yang
tercakup pada makalah, tujuan makalah, manfaat makalah dan dibagian akhir
diuraikan sistematika penulisan laporan.
2. Bab II Fungsionalisme, Rasionalisme, Internasionalisme
Bagian kedua berisi pembahasan. Pada bagian ini dipaparkan tentang
Arsitektur Modern, prinsip-prinsip, gaya dalam Arsitektur Modern serta
transformasi yang diciptakan.
3. Bab III Penutup
Pada bagian ini dipaparkan simpulan makalah serta saran.
Bab 2
Fungsionalisme, Rasionalisme ( Internasionalisme )
Modernisasi dalam arsitektur dimulai ketika pengenalan material baru dan teknik
konstruksi pada pertengahan abad 19 akibat revolusi industri pada tahun 1860 1863.
Keadaan inilah yang mambawa perubahan di masyarakat dan mempengaruhi pula
perubahan dalam arsitektur yang juga merupakan akibat dari kemajuan di bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi. Pada masa ini terjadi spesialisasi dan terpisahnya dua
keahlian yaitu arsitek dalam fungsi ruang dan bentuk, dilain pihak ahli struktur dan
konstruksi dalam hal perhitungan dan pelaksanaan. Perubahan dalam kebudayaan
terjadi akibat reaksi ketidakpuasan terhadap Arsitektur Klasik dan kombinasinya .
Pengenalan dari inovasi struktur membantu mengangkat aspek konstruksi ke
tingkat yang lebih tinggi. Arsitek lalu memberlakukan prinsip estetika pada
fungsionalisme yang baru ini, memperdebatkan bahwa dekorasi adalah sebuah
degradasi dari arsitektur yang murni. Prinsip ini sangat berbeda dengan gaya Art
nouveau yang ada saat itu dengan ornament ornament yang berlebihan, sensual dan
megah. dan ditandai dengan dibangunnya Crystal Palace pada tahun 1860an.
Arsitektur klasik mencerminkan pandangan moral, imperialisasi dan intelektualitas
sehingga timbulnya arsitektur modern merupakan suatu pertentangan terhadap
arsitektur klasik dan bertentangan pada beberapa kalangan masyarakat. Arsitektur
modern
mencerminkan
masyarakat
industri
berdasarkan
kesederajatan
dan
memperbaiki hal yang dianggap salah di masa lalu. Arsitektur modern lebih
mengutamakan pada konstruksi dan keindahan. Konstruksi dianggap sebagai suatu
keindahan. Konstruksi bukan lagi sesuatu yang kaku namun menjadi suatu yang
dinamis.
Salah satu tokoh pertama yang berfokus pada hal tersebut adalah Adolf Loos
seorang arsitek yang berasal dari Wina. Adolf Loos
modernisme. Loose menulis buku berjudul Ornament and Crime (1913) yang
menjelaskan hubungan antara arsitektur yang berlebihan ornamen , kemunduran dan
korupsi. Karyanya seperti Steiners House di Wina mencerminkan ide tersebut.
Struktur bangunan menjaga penghuninya, atap dan dinding sekaligus menyediakan
cahaya melewati jendel jendela kaca yang diperlukan oleh eksterior dan interor.
Paham fungsionalisme Loos dengan cepat menyebar ke seluruh eropa. Di Jerman
prinsip loos ini diadopsi oleh Gropius pada Pabrik sepatu Fugus yang dikerjakan oleh
arsitek jerman Bruno Taut dan Peter Behrens. Fungsionalisme juga dengan cepat
menyebar di Belanda, berkembang lebih berbentuk kedaerahan dari Rasionalisme dan
disebut De Stjil. Di perancis, Le Corbuseir pun membuat karya
arsitektur Gerrit
3
bangunan tersebut.
Rasional
Arsitektur modern merupakan aliran arsitektur yang rasionalis. Rasional
yang dimaksud adalah segalanya harus masuk akal, mulai dari bentuk,
dihilangkan.
Berbagai gaya timbul pada aliran ini selama rentang 1910-1940an, gaya-gaya
tersebut muncul pada suatu negara lalu berkembang ke negara lainnya jika mereka
sependapat dengan gaya tersebut. Berikut berbagai gaya yang ada pada masa modern :
Kubisme di Prancis
Arsitektur Futuristik dam rasionalisme Belanda
Neoplastics, De Stjil di Belanda
Deutcher Werkbund, Bauhaus dan arsitektur Modern Totality Jerman
Arsitektur modern Inggris dan Gass Gow School of art
Arsitektur Modern Scandinafia (Norway, Sweden) dan Finlandia
Tradisionalisme dan Modernisme di Austria
Arsitektur Modern, Sosialisme dan Construktivisme Rusia
2.2 Arsitektur Fungsionalisme dan Rasionalisme
Arsitektur Modern Fungsionalisme atau sering disebut rasionalisme (1910-1940an)
adalah suatu paham bahwa bentuk suatu bangunan ditentukan oleh pertimbangan
kegunaannya seperti pemakaian, material, struktur. Pada masa arsitektur modern lanjut
berkembang aliran fungsionalisme atau sering disebut aliran rasionalisme karena
tokoh-tokoh aliran ini menaburkan elemen-elemen dan bentuk bangunan yang tidak
ada fungsinya (Sumalyo, 1997).
Berasarkan etimolginya arsitektur fungsionalisme atau rasionalisme mendasarkan
rasio dan pemikiran yang logis. Arsitektur modern fungsionalisme dapat juga disebut
purism (murni) karena diputusnya hubungan dengan arsitektur lampau sehingga
timbul bentuk baru yang murni tanpa ornamen dan dekorasi. Fungsionalisme
berkembang setelah perang dunia kedua sebagai respon terhadap kebutuhan
pembangunan ekonomi dan perdagangan. Dalam fungsionalisme, pertimbangan
manfaat-ekonomis (economic utility) menjadi ukuran utama. Segala sesuatu yang
kurang bermanfaat dan tidak ekonomis akan dihindari. Antara 1890-1910,
5
penciptaan
bentuk-bentuk
harus
sesuai
dengan
program dan
(pada
constructicism).
Tutupan atap yang datar.
Kesederhanaan bentuk
Kaca-kaca besar dan menutupi permukaan internal ruang bangunan
Bentuk bangunan mengikuti fungsi
2.3 Internasionalisme
Menurut Ibelings (1995), penyebaran arsitektur modern gaya international
berkembang
antara
1940-1960an,
bersamaan
dengan
isu
global
kualitas
antara 1950-1960an terdapat sense yang kuat dalam arsitektur diseluruh dunia, yaitu
terdapat sesuatu yang sama dimana-mana. Pada masa ini, arsitek-arsitek amerika
serikat seperti Mise van der Rohe, Walter Grophius, Breuer, dan SOM melakukan
praktik arsitektur internasional, sehingga hotel-hotel diseluruh dunia, dari London
hingga Tokyo, dari Miami hingga Helsinki, memiliki ekspresi yang sama.
Gerakan yang menentang peniruan dan pengulangan bentuk kaidah dan teori lama
semakin meluas keseluruh dunia. Sejalan dengan hal itu berlangsung pemasyarakatan
fungsionalisme, meninggalkan hiasan atau ornamen bentuk lama, dilain pihak
menonjolkan kenyataan kemajuan teknologi, konstruksi dan struktur bangunan.
Arsitektur modern sebelum masa itu hanyalah merupakan karya individu yang terbatas
lingkungan, kemudian terjadi gerakan serempak di ikuti oleh para arsitek di negaranegara industri. Seni tidak lagi dipandang sebagai sesuatu untuk kesenangan dan
kepuasan, tetapi sebagai suatu seni terapan dan estetika industri.
Meluas dan kesamaan pandangan terhadap arsitektur keseluruh dunia membuat
gaya arsitektur waktu itu disebut Internasional Modern dan sebutan lain untuk bentuk
arsitektur ini adalah Internasionalisme. Dalam pameran MoMA (Museum of Modern
Architecture) pada 1932, Hitchcock dan Johnson menyatakan prinsip-prinsip gaya
arsitektur modern, yaitu a) volume dari pada massa; b) regularitas dari pada simetris
aksial, dengan geometrid dan standardisasi, komposisi aksial tidak diperlukan lagi; c)
melarang penggunaan dekorasi. Prinsip-prinsip ini menjadi tanda bagi produksi
international style (Larson, 1993)
Internasionalisme sebenarnya merupakan perumusan ide-ide dari para pionir
arsitektur modern seperti Hoffmann, Loos, Frank Loyd Wright, dan Walter Gropius.
Ciri-ciri pada internasionalisme antara lain :
Bentuk geometris yang sederhana. Bentuk yang paling sering diadopsi
berwarna putih
Biasanya menggunakan struktur cantilever atau balkon pada lantai atas
Flat roof, tidak adanya lekukan dan cekungan
Area yang yang luas dari lantai dan plafond, biasanya ditutupi atau diisi
Sumber :
http://www.specchia.it/scuola/giovannimanc
a/casa%20del%20fascio2.bmp
gedung untuk
merupakan
Kantor Partai
lebar bangunan.
Internasionalisme karya Philip Johnson
o Glass House
o
memenuhi
prinsip
dan
karakteristik
dari
Arsitektur
bawah
Bangunan yang terkesan memiliki open space yang sangat besar
o Seagram Building
10
11
heaven
rancangan
Philip
Jhonson.
Karakter
12
o AT & T Building
13
Bangunan
AT & T
Gambar 6. AT&T Building
Sumber :
http://www.achievement.org/autodoc/photocredit/achievers/joh0050
Tanggal akses : 13 Maret 2015, 22:29
14
Bab 3
Kesimpulan
3.1 Kesimpulan
Arsitektur modern mulai berkembang saat dimulainya revolusi industri sekitar tahun
1860-1863 yang menyebabkan perkembangan pesat di bidang pengetahuan dan
teknologi selain itu efek dari perang dunia I yang merusak banyak infrastruktur
15
memaksa pembangunan ulang harus dilakukan secara masif dan cepat. Bahan-bahan
bangunan baru mulai ditemukan, yang dapat diproduksi lebih cepat dan presisi. Selain
itu arsitektur modern muncul pula akibat kejenuhan pada gaya-gaya klasik. Prinsipprinsip arsitektur modern akan di ulas sebagai berikut :
Mengedepankan Fungsi
Terdapat pemahaman bahwa keindahan dalam arsitektur bukan dari seni
masuk akal.
Tidak Ada Ornamen
Oleh karena ornamen dianggap tidak memiliki fungsi pada bangunan, maka
16
Daftar Pustaka
Sumalyo, Yulianta.2005.Arsitektur Modern : Akhir Abad XIX dan Abad XX. Yogyakarta :
Gadjah Mada University Press
Allison Lee Palmer.2008. Historical Dictionary of Architecture. United States of America:
Scarecrow Press,Inc
Ikhwanuddin.2005. Menggali Pemikiran Posmodernisme Dalam Arsitektur. Yogyakarta :
Gadjah Mada University Press
http://www.britannica.com/EBchecked/topic/222115/Functionalism
17