Contohnya pada pekerjaan desain dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu:
1. Perancangan Interior Tetap adalah perancangan desain inerior mulai dari
merencana denah existing bangunan, lay-out, floor plan, ceiling plan, potongan, aksonometri, detail, perspektif, maket, animasi, dan teknis presentasi lainnya. 2. Perancangan Decoratif adalah perancangan yang bersifat menghias, misalkan mendesain hiasan pesta pernikahan, mendesain pesta ulang tahun, dll. 3. Perancangan Interior Bergerak (Moveable) adalah perancangan desain interior yang bersifat mikro, misalkan pembuatan desain furniture, desain produk, desain landscape interior, handycraft, dll.
1. Tujuan Desain Interior
1. Untuk menciptakan lingkungan yang fungsional dan indah, serta dapat menunjang kenyamanan pengguna saat beraktivitas di dalam ruangan. 2. Interior merupakan sesuatu yang berada di dalam bangunan. Bisa juga diartikan seperti desain atau dekorasi di dalam struktur. 3. Interior memadukan semua hal yang berkaitan erat dengan warna, tekstur, dan lainnya. 4. Diaplikasikan pada iklim atau cuaca yang berbeda. 5. Harus memiliki kreativitas, maksudnya yaitu interior terus berkembang sesuai dengan kreativitas desainernya agar tidak monoton karena dapat menimbulkan kesan membosankan pada ruang. Semakin tinggi kreativitas dari sang desainer maka semakin bervariasi karya yang akan dia hasilkan.
2. Problematika Ruang 1. Jumlah penduduk yang sangat besar dan kemiskinan. 2. Kesenjangan antar wilayah. 3. Bencana alam yang tinggi. 4. Krisis pangan energi dan air. 5. Perubahan iklim.
3. Eleman Dasar Perancangan Interior
a. Garis (line) Garis adalah elemen dasar desain yang mengacu pada gerakan terus menerus dari suatu titik sepanjang permukaan. Setiap baris membangkitkan respons emosional dan menyampaikan perasaan yang berbeda. Garis di dalam ruangan dibuat dengan menggunakan furnitur, dekorasi, dan bentuk arsitektur suatu ruangan. Garis akan membentuk harmoni, kontras, dan kesatuan dalam interior. Garis dengan potongan horizontal banyak ditemui dalam desain furnitur seperti meja, kursi dan tempat tidur, garis vertikal dapat ditemukan di jendela, pintu dan almirah. Sementara garis dinamis atau bersudut, yang berorientasi pada aksi menambah drama dan dapat dilihat pada struktur seperti tangga. Untuk garis vertikal banyak ditemui pada eksistensi kusen, konstruksi kolom dan lain-lain. Beberapa poin tentang efek garis dalam desain dan tata letak ruangan adalah sebagai berikut: Garis vertikal mengirimkan perasaan bermartabat dan formal dan menyebabkan mata bergerak ke atas, menambah ketinggian visual. Garis horizontal tenang dan paling stabil dari semua bentuk garis. Mata bergerak dari sisi ke sisi sepanjang garis horizontal, memperluas area atau objek yang dilihat. Melengkung besar dengan gelombang panjang yang santai dan lembut. Garis melengkung kecil dengan gelombang yang sangat pendek menunjukkan kegembiraan dan energi. Garis diagonal menyampaikan perasaan drama dan bisa menambah ketegangan pada sebuah ruangan. Garis vertikal pada partisi ruangan agar ruang tengah terasa lebih tinggi dan Garis horizontal yang diaplikasikan pada dinding.