Anda di halaman 1dari 8

Sabua Vol.6, No.

3: 333 - 340 November 2014 ISSN 2085-7020

HASIL PENELITIAN
 
ANALISIS KEBUTUHAN RUANG PARKIR PADA KAWASAN PUSAT
PERDAGANGAN KOTA TOMOHON

Prasetiyo1, James A. Timboeleng2, & Hanny Poli3


1
Mahasiswa Program Studi Perencanaan Wialayah & Kota, Jurusan Arsitektur, Universitas Sam Ratulangi
2
Staf Pengajar Jurusan Sipil, Universitas Sam Ratulangi, 3Staf Pengajar Jurusan Arsitektur, Universitas Sam
Ratulangi
 

Abstrak Parkir merupakan salah satu elemen penting dalam transportasi perkotaan karena akan
berdampak terhadap pemilihan moda serta berpengaruh pada masyarakat dan sistem trasportasi dalam
satu kota baik itu secara jangka panjang ataupun pendek. Kawasan pusat perdagangan Kota Tomohon
merupakan salah satu kawasan yang padat aktifitas berada pada jalur arteri yang menghubungkan
beberapa pusat kegiatan wilayah berada dalam wilayah adminisrasi Kelurahan Matani, kondisi eksisting
saat ini pada kawasan pusat perdagangan tidak memiliki areal parkir yang dapat menampung kendaraan
pengunjung pusat perdagangan sehingga mobil maupun motor milik pengunjung hanya di parkir pada
badan jalan sehingga mengurangi kapasitas jalan yang ada. Pada penelitian ini metode survei yang
digunakan adalah pengumpulan data primer terhadap permintaan parkir berupa kendaraan yang datang
dan keluar serta pengumpulan data sekunder meliputi RDTR Kota Tomohon 2011-2031 dan Kota
Tomohon Dalam Angka 5 tahun terakhir. Kawasan pusat pedagangan sendiri sifatnya linier sepanjang
jalan raya Kota Tomohon dengan panjang 200 meter. Hasil analisis dari data yang didapat selama
penelitian didapat jumlah rata-rata kendaraan yang masuk area parkir selama kurun waktu seminggu
adalah sebanyak 436 unit minibus, 4 unit bus/truck, dan 425 sepeda motor. Dari hasil analisis kebutuhan
kapasitas parkir sendiri diperoleh bahwa area parkir on street pada kawasan pusat perdagangan Kota
Tomohon sudah tidak lagi mencukupi yakni dengan SRP eksisting untuk mobil 53 unit dengan kebutuhan
sebenarnya 56 unit, selain itu pada jam-jam puncak pada pukul 15.00 hingga 18.00 area parkir sudah
tidak dapat menampung kendaraan yang datang sehingga sebagian kendaraan sulit untuk mendapatkan
lokasi parkir. Dampak yang ditimbulkan oleh lokasi parkir onstrret pada jalan raya tomohon yakni
menghambat arus yang akan lewat di jalan tersebut. Berdasarkan hasil survey dan analisis perlu
direalisasikan lokasi area parkir baru yang sifatnya bukan onstreet serta masih dapat dijangkau dari pusat
perdagangan dengan jalan kaki dalam hal ini kami memberikan alternatif yaitu pada kawasan ex-SPBU
Kota Tomohon, selain itu pemanfaatan moda angkutan masal juga perlu di perhitungkan guna
mengurangi penggunaan kendaraan pribadi.

Kata Kunci: Kebutuhan Parkir, Kapasitas Parkir, Kawasan Pusat Perdagangan.

@Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK)


Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik – Universitas Sam Ratulangi Manado
November 2014
334 PRASETIYO, JAMES A. TIMBOELENG, & HANNY POLI

PENDAHULUAN. perdagangan sehingga mobil maupun motor milik


Kota Tomohon sebagai salah satu kota di pengunjung hanya di parkir pada badan jalan sehingga
Sulawesi Utara merupakan kota yang potensial dan mengurangi kapasitas jalan dan seringkali
strategis dalam hal perkembangan kotanya, hal ini mengakibatkan kemacetan.
dikarenakan posisi Kota Tomohon berada pada jalur
penghubung antar pusat kegiatan wilayah yakni ibu kota Tujuan dari penelitian ini adalah (a) Mengetahui
provinsi Sulawesi utara dalam hal ini Kota Manado ke kebutuhan ruang parkir pada kawasan pusat perdagangan
Tondano serta Kota Manado ke Kawangkoan. Selain itu Kota Tomohon dan (b) Mendapatkan area yang dapat di
Kota Tomohon juga memiliki sektor-sektor potensial jadikan sebagai alternatif lokasi parkir .
antara lain pertanian tanaman pangan serta
perkebunannya. Secara umum perkembangan Kota Parkir
Tomohon dipengaruhi oleh faktor eksternal dan faktor Menurut Keputusan Direktur Jenderal
internal, faktor internal meliputi potensi sumberdaya Perhubungan Darat Nomor 272 tahun 1996 Tentang
alam perkebunan, karakteristik agropolitan bagi Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir,
komoditas unggulan, potensi Kawasan Wisata Alam, definisi parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu
serta fungsi Kota Tomohon sebagai pusat pemerintahan, kendaraan yang tidak bersifat sementara. Definisi
perdagangan dan jasa. Sedangkan faktor eksternal parkir lainnya yaitu tempat untuk menempatkan dengan
yang mempengaruhi perkembangan kota adalah menghentikan kendaraan angkutan/barang (bermotor atau
hubungan aksesibilitas dan sistem kota dalam struktur tidak bermotor) pada suatu tempat pada jangka waktu
makro, meliputi pengaruh Kota Manado sebagai PKN tertentu (Taju, 1996 dalam Rinaldi Mirsa).
dan aksesibilitas yang baik ke Kota Manado yang Fasilitas parkir adalah lokasi yang ditentukan
berpengaruh pada pola urbanisasi. sebagai tempat pemberhentian yang bersifat tidak
sementara untuk melakukan kegiatan pada suatu kurun
Lokasi yang potensial dan strategis ini waktu. Tujuan fasilitas parkir adalah memberikan tempat
berpengaruh pada perkembangan Kota Tomohon yang istirahat kendaraan ( Direktorat Perhubungan darat,
cukup pesat, menurut data Kota Tomohon dalam angka 1996). Adapun jenis fasilitas parkir menurut
'pada tahun 2009 nilai PDRB Kota Tomohon atas dasar penempatanya meliputi:
harga konstan sebesar 625401,93 miliar rupiah dan pada 1. Parkir dibadan jalan (On Street Parking).
tahun 2014 meningkat menjadi 808306,70 miliar rupiah, 2. Parkir di luar badan jalan (Off Street Parking).
bila dilihat maka dalam kurun waktu 5 tahun terakhir Dirjen Perhubungan Darat menentukan besarnya
telah terjadi peningkatan nilai PDRB sebesar 22,63%, satuan ruang parkir (SRP) dipengaruhi:
perkembangan yang cukup pesat ini berdampak pada 1. Dimensi kendaraan standar
peningkatan jumlah penduduk kota yang berimbas pada 2. Ruang bebas kendaraan parkir, ruang bebas
permintaan jumlah fasilitas-fasiitas penunjang kegiatan kendaraan parkir diberikan pada kendaraan arah
masyarakat khususnya dalam bidang transportasi. lateral dan langitudinal.
Perkembangan Kota Tomohon yang pesat diikuti oleh 3. Lebar bukaan pintu kendaraan,. Ukuran ruang
peningkatan jumlah kepemilikan kendaraan bermotor parkir tersebut dapat dilihat pada Tabel Berikut.
dimana pada tahun 2010 jumlah mobil yang ada di Kota
Tomohon sebanyak 3.498 unit meningkat menjadi 4.941 Tabel 1. Ukuran Kebutuhan Ruang Parkir
unit pada tahun 2013 sedangkan untuk sepeda motor Satuan (SRP
Kebutuhan
pada tahun 2010 sebanyak 8.697 unit meningkat menjadi Peruntukan untuk mobil
Ruang Parkir
18.051 unit, artinya dalam kurun waktu 4 tahun terakhir penumpang)
masing-masing untuk mobil dan motor telah terjadi Pusat
peningkatan sebanyak 1.443 unit dan 9.354 unit Perdagangan
(Tomohon dalam angka 2011 dan 2014). • Pertokoan SRP / 100 m2 luas 3,5 - 7,5
• Pasar lantai efektif 3,5 - 7,5
Kawasan pusat perdagangan Kota Tomohon Swalayan SRP / 100 m2 luas
merupakan salah satu kawasan yang padat aktifitas • Pasar lantai efektif
berada pada jalur arteri yang menghubungkan beberapa Pusat SRP / 100 m2 luas
pusat kegiatan wilayah berada dalam wilayah adminisrasi Perkantoran lantai efektif
Kelurahan Matani, kondisi eksisting saat ini pada • Pelayanan
kawasan pusat perdagangan tidak memiliki areal parkir bukan SRP / 100 m2 luas 1,5 - 3,5
yang dapat menampung kendaraan pengunjung pusat umum lantai

 
ANALISIS KEBUTUHAN RUANG PARKIR... 335  

Satuan (SRP Cara ini menempati pelataran tertentu di luar


Kebutuhan
Peruntukan untuk mobil badan jalan baik dihalaman terbuka atau dalam bangunan
Ruang Parkir
penumpang) khusus unutk parkir dan mempunyai pintu pelayanan
• Pelayanan SRP / 100 m2 luas masuk untuk mengambil karcis parkir sehingga dapat
umum lantai diketahui jumlah kendaraan yang parkir dan jangka
Sekolah SRP / mahasiswa waktu kendaraan parkir.
Hotel/Tempat SRP / kamar 0,7 - 1,0
Penginapan 0,2 - 1,0 B. Menurut statusnya
Rumah Sakit SRP / tempat tidur 0,2 - 1,3 v Parkir umum
Bioskop SRP / tempat duduk 0,1 - 0,4 Parkir umum adalah perparkiran yang
Sumber: Keputusan Direktur Jenderal menggunakan tanah-tanah, jalan0jalan atau lapangan-
Perhubungan Darat No. 272 Tahun 1996 lapangan yang dimiliki dan dikelola oleh pemerintah
daerah.
Menurut Wells (dalam Hobs,1995) dengan hanya
3 (tiga) buah kendaraan yang diparkir pada ruas jalan v Parkir khusus
sepanjang 1 km, secara efektif mengurangi lebar Parkir khusus adalah parkir yang mrnggunakan
perkerasan dari 5,50 m (18 ft) menjadi 4,60 m (15 lahan-lahan yang dikuasai dan dikelola oleh pihak ketiga.
ft). Akibat pengurangan lebar perkerasan efektif dapat
menurunkan kapasitas jalan. Meskipun terdapat v Parkir darurat
berbagai kerugian, parkir pada salah satu sisi jalan Parkir darurat adalah parkir-parkir ditempat
diperbolehkan apabila pada jalan-jalan yang mempunyai umum baik menggunakan tanah, jalan atau lapangan
lebar sekitar 10 m, arus lalu lintas dua arah, volumenya milik atau penguasaan pemerintah daerah atau swasta
tidak melebihi 400 kendaraan/jam atau pada lalu lintas karena kegiatan insidentil.
searah dengan volume kurang dari 600 kendaraan/jam, v Taman parkir
tempat pejalan kaki yang berdekatan dengannya tidak Taman parkir adalah suatu areala bangunan
terlalu ramai dan terdapat sedikit pejalan kaki yang perparkiran yang dilengkapi fasilitas sarana perparkiran
menyeberang jalan. yang pengelolaannya diselenggarakan oleh pemrintah
daerah.
Menurut Saribudi (2008), salah satu metode v Gedung parkir
yang sering digunakan untuk menentukan kebutuhan Gedung parkir adalah bangunan yang
lahan parkir adalah metode berdasarkan selisih dimanfaatkan untuk tempat parkir kendaraan yang
terbesar antara kedatangan dan keberangkatan. penyelenggaraannya oleh pemerintah darah maupun
Kebutuhan lahan parkir didapatkan dengan menghitung swasta yang telah mendapatkan ijin dari pemerintah
akumulasi terbesar pada selang waktu pengamatan. daerah.
Akumulasi parkir adalah jumlah Kendaraan parkir di
suatu tempat pada selang waktu tertentu, dimana jumlah Penentuan Satuan Ruang Parkir (SRP)
kendaraan parkir tidak akan pernah sama pada suatu A. Dimensi kendaraan standar untuk mobil penumpang
tempat dengan tempat lainnya dari waktu ke waktu. Gambar 1. Dimensi kendaraan untuk mobil
penumpang
Jenis Parkir
A. Menurut Penempatannya
Menurut Joseph Dechiara & Lee Koppelmen,
1975 (dalam Ririh Sudiraharjo) cara penempatan parkir
yaitu:

v Parkir di tepi jalan (on street parking)


Parkir di tepi jalan adalah parkir yang mengambil
tempat di sepanjang jalan dengan atau tanpa melebarkan
jalan untuk pembatas parkir. Jenis parkir ini baik untuk
pengunjung yang ingin dekat dengan tempat tujuannya. Sumber: Keputusan Direktur Jenderal
Perhubungan Darat No. 272 Tahun 1996
v Parkir tidak di tepi jalan (off street parking)
B. Ruang bebas kendaraan parkir.

 
336 PRASETIYO, JAMES A. TIMBOELENG, & HANNY POLI

Ruang bebas ini diberikan agar tidak terjadi Tomohon. Adapun data-data sekunder yang dibutuhkan
benturan antara pintu kendaraan dan kendaraan yang dalam penelitian ini berupa:
parkir di sampingnya pada saat penumpang turun dari Ø Tomohon Dalam Angka 5 tahun terakhir
kendaraan. Ruang bebas arah memanjang diberikan di Ø RDTR Kota Tomohon 2011-2031
depan kendaraan untuk menghindari benturan dengan
dinding atau kendaraan yang lewat jalur gang (aisle). 3. Anlisis data
Jarak bebas arah lateral diambil sebesar 5 cm dan jarak Ø Mode kedatangan dan keluaran kendaraan
bebas arah longitudinal sebesar 30 cm. Metode yang di gunakan dalam menganalisis
yaitu dengan menggunakan pemodelan matematis
C. Lebar bukaan pintu kendaraan distribusi statistik sederhana dalam hal ini menggunakan
Ukuran lebar bukaan pintu merupakan fungsi distribusi poisson.
karakteristik pemakai kendaraan yang memanfaatkan Asumsi dari distribusi peluang Poisson ini adalah
fasilitas parkir. Jumlah kedatangan pada interval yang berturutan adalah
tetap dan independen, yang berarti bahwa proses
D. Standar fasilitas parkir mempunyai penambahan bebas, yaitu jumlah
kejadianyang muncul pada setiap interval waktu tidak
Tabel 2. Standar Satuan Ruang Parkir tergantung pada interval waktunya (Sugito dan Moch
Satuan Ruang Parkir Abdul Mukid, 2011).
Jenis Kendaraan
(m2) Ø Durasi, Akumulasi dan Kapasitas Parkir
1. Mobil penumpang Metode yang di gunakan dalam menganalisis
• Golongan I 2,30 x 5,00 yaitu dengan menggunakan pemodelan matematis
• Golongan II 2,50 x 5,00 distribusi statistik sederhana misalnya penjumlahan ,
• Golongan III 3,00 x 5,00 selisih dan prosentase.
2. Bus/truk 3,40 x 12,50
3. Sepeda motor 0,75 x 2,00 Ø Analisis citra
Sumber: Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Analisis citra digunakan untuk menganalisis
Darat No. 272 Tahun 1996 fungsi lahan, luasan lahan dan panjang area. Untuk
melakukan analisis citra akan mengunakan aplikasi
Metode Penelitian tambahan yakni ArcGis 10 serta di tunjang dengan data-
1. Data Primer data tambahan seperti peta dasar, peta citra dan peta
Proses pengambilan data primer ditempuh melalui arahan fungsi dalam RDTR Kota Tomohon 2011-2031.
observasi langsung, Langkah-langkah pelaksanaan
metode tersebut adalah sebagai berikut : Lokasi Penelitian
Ø Dalam penelitian ini pengamatan dilakukan secara Penelitian difokuskan Pada Kawasan Pusat
langsung di lapangan berupa perhitungan dan Perdagangan Kota Tomohon dengan luasan + 11 Ha dan
pengukuran terhadap pengunjung pusat perdagangan berada pada koridor Paslaten-Matani tepatnya jalan raya
Kota Tomohon beserta jumlah kendaraan yang di Tomohon. Deliniasi Lokasi dapat dilihat pada peta
parkir sepanjang koridor Paslaten Matani, selain itu berikut.
jumlah kendaraan yang lewat pada koridor ini pun
masuk dalam hitungan. Pengamatan ini dilakukan
dalam kurun waktu 7 hari yang dimulai pada pukul
08.00 dan berakhir pada pukul 18.00.
Ø Setelah semua data diperoleh akan dilakukan
rekapitulasi data untuk mengetahui apakah masih ada
data yang diperlukan untuk keperluan analisa, apabila
data telah lengkap maka analisa ststistik untuk
mendapatkan hasil yang diharapkan dari penelitian
akan dilakukan selanjutnya ditulis dalam satu laporan
penelitian.

2. Data sekunder
Diperoleh melalui instansi terkait seperti Bappeda
Kota Tomohon, BPS Tomohon, Dinas Perhubungan Kota

 
ANALISIS KEBUTUHAN RUANG PARKIR... 337  

Gambar 2. Peta Lokasi Penelitian

Hasil Dan Pembahasan Dari tabel diatas terlihat bahwa rata-rata laju
Lokasi parkir pada kawasan pusat perdagangan di kendaraan masuk tertinggi pada hari selasa yakni sebesar
Kota Tomohon sendiri sifatnya linier dengan satuan 12.3 kendaraan/15 menit sedangkan yang terendah pada
ruang parkir yang tersedia sebanyak 53 satuan ruang hari minggu sebesar 4.8 kendaraan/15menit.
parkir untuk mobil dan 50 satuan ruang parkir untuk
sepeda motor. Durasi Parkir
Durasi parkir adalah rentang waktu (lama
Laju Kedatangan Kendaraan waktu) kendaraan yang diparkir pada tempat tertentu.
Untuk mendapatkan rata-rata laju kedatangan Durasi parkir dapat dihitung dengan rumus (Suwardi,
kendaraan di pergunakan perhitungan matematis seperti 2008):
dibawah ini. Durasi = Extime – Entime
Rata-rata laju Kedatangan Total Kendaraan
Kendaraan = Jumlah Pengamatan
dengan :
• Extime = waktu saat kendaraan keluar dari
Tabel 3. Rata-Rata Laju Kedatangan Mini Bus
lokasi parkir ( pemberangkatan)
Rata-Rata Laju • Entime = waktu saat kendaraan masuk ke lokasi
Jumlah Total
Hari kedatangan/15 parkir (kedatangan)
Pengamatan Kendaraan
menit
Senin 40 485 12,1
Selasa 40 488 12,2
Rabu 40 481 12,0
Dari tabel diatas
Kamis 40 terlihat
479 bahwa rata-rata
12,0 laju Tabel 6. Durasi Parkir Mini Bus
kendaraan
Jumatmasuk tertinggi
40 pada478hari selasa yakni
12,0 sebesar Jumlah Lama
12,2 kendaraan/15
Sabtu menit
40 sedangkan
449 yang terendah
11,2 pada Durasi Parkir
kendaraan Waktu
hari minggu sebesar 4,7 kendaraan/15menit. Hari Rata-rata
Minggu 40 189 4,7 Parkir Parkir
10 Jam Menit Menit
Tabel 4. Rata-Rata Laju Kedatangan Bus/Truck
Senin 485 35224 73
Rata-Rata Laju Selasa 488 37112 76
Jumlah Total
Hari kedatangan/15 Rabu 481 34106 71
Pengamatan Kendaraan
menit Kamis 479 33003 69
Senin 40 4 0,1 Jumat 478 32023 67
Selasa 40 4 0,1 Sabtu 449 31974 71
Rabu 40 3 0,1
Minggu 189 10320 55
Kamis 40 4 0,1
Jumat 40 4 0,1 Pada tabel diatas terlihat bahwa durasi parkir rata-
Sabtu 40 5 0,1 rata tertinggi kendaraan selama waktu penelitian terjadi
Minggu 40 2 0,1 pada hari selasa yakni mencapai 76 menit, sedangkan
yang terendah terjadi pada hari minggu dengan durasi 55
Dari tabel diatas terlihat bahwa rata-rata laju
menit.
kendaraan masuk dari hari senin hingga minggu sama
Tabel 7. Durasi Parkir Bus/Truck
dengan kisaran 0.1 per 15 menit.

Tabel 5. Rata-Rata Laju Kedatangan Sepeda Motor


Rata-Rata Laju
Jumlah Total
Hari kedatangan/15
Pengamatan Kendaraan
menit
Senin 40 413 10,3
Selasa 40 492 12,3
Rabu 40 475 11,9
Kamis 40 475 11,9
Jumat 40 447 11,2
Sabtu 40 478 12,0
Minggu 40 192 4,8

 
338 PRASETIYO, JAMES A. TIMBOELENG, & HANNY POLI

Y: Jumlah kendaraan yang parkir selama periode


Jumlah Lama
Durasi Parkir penelitian (unit)
kendaraan Waktu
Hari Rata-rata D: Rata-rata durasi parkir (jam)
Parkir Parkir
10 Jam Menit Menit T: Lama waktu pengamatan (jam)
Senin 4 288 72
Tabel 9. Kebutuhan Satuan Ruang Parkir Mini Bus
Selasa 4 276 69
Rabu 3 255 85 Kebutuhan
Jumlah Durasi
Waktu Satuan
Kamis 4 241 60 kendaraan Parkir
Hari Penelitian Ruang
Jumat 4 210 53 Parkir Rata-rata
Parkir
Sabtu 5 281 56 Jam Unit Jam Unit
Minggu 2 110 55 Senin 10 485 1,15 56
Selasa 10 488 1,15 56
Pada tabel diatas terlihat bahwa durasi parkir rata- Rabu 10 481 1,15 55
rata tertinggi kendaraan selama waktu penelitian terjadi Kamis 10 479 1,15 55
pada hari selasa yakni mencapai 85 menit, sedangkan Jumat 10 478 1,15 55
yang terendah terjadi pada hari jumat dengan durasi 53 Sabtu 10 449 1,15 51
Minggu 10 189 1,15 22
menit.
Tabel 8. Durasi Parkir Sepeda Motor Pada tabel diatas terlihat bahwa kapasitas ruang
parkir minimum yang dibutuhkan untuk dapat
Jumlah Lama
Durasi Parkir menampung kendaraan mini bus yang ada yakni 56 SRP.
kendaraan Waktu
Hari Rata-rata
Parkir Parkir
10 Jam Menit Menit Tabel 10. Kebutuhan Satuan Ruang Parkir Bus/Truck
Senin 413 6418 16 Kebutuhan
Jumlah Durasi
Selasa 492 9018 18 Waktu Satuan
kendaraan Parkir
Hari Penelitian Ruang
Rabu 475 7714 16 Parkir Rata-rata
Parkir
Kamis 475 7329 15 Jam Unit Jam Unit
Jumat 447 7050 16 Senin 10 4 1,2 0,5
Sabtu 478 7156 15 Selasa 10 4 1,2 0,5
Minggu 192 2221 12 Rabu 10 3 1,2 0,4
Kamis 10 4 1,2 0,5
Pada tabel diatas terlihat bahwa durasi parkir rata- Jumat 10 4 1,2 0,5
rata tertinggi kendaraan selama waktu penelitian terjadi Sabtu 10 5 1,2 0,6
pada hari selasa yakni mencapai 18 menit, sedangkan Minggu 10 2 1,2 0,2
yang terendah tejadi pada hari minggu dengan durasi 12 Pada tabel diatas terlihat bahwa kapasitas ruang
menit. parkir minimum yang dibutuhkan untuk dapat
Kapasitas Ruang Parkir menampung kendaraan bus/ truck yang ada yakni 1 SRP.
Kapasitas parkir dapat diartikan sebagai jumlah
maksimum kendaraan dapat di parkir pada suatu areal Tabel 11. Kebutuhan Satuan Ruang Parkir Sepeda Motor
parkir dalam kondisi dan waktu tertentu. Kapasitas ruang
Kebutuhan
parkir adalah merupakan suatu nilai yang menyatakan Waktu
Jumlah Durasi
Satuan
jumlah seluruh kendaraan yang termasuk beban parkir, Hari Penelitian
kendaraan Parkir
Ruang
yaitu jumlah kendaraan tiap periode waktu tertentu yang Parkir Rata-rata
Parkir
biasanya menggunakan satuan perjam atau perhari Jam Unit Jam Unit
(Hobbs, 1995 dalam Suwardi). Senin 10 406 0,26 10
Ukuran kebutuhan parkir pada suatu pusat Selasa 10 493 0,26 13
Rabu 10 476 0,26 12
kegiatan ditentukan menurut sifat dan peruntukan
Kamis 10 447 0,26 11
parkirnya. Satuan yang digunakan adalah SRP (satuan Jumat 10 418 0,26 11
ruang parkir) mobil penumpang. Sabtu 10 478 0,26 12
Minggu 10 192 0,26 5
Y. D Pada tabel diatas terlihat bahwa kapasitas ruang
Z=
T parkir minimum yang dibutuhkan untuk dapat
Z: Ruang parkir yang dibutuhkan (unit)

 
ANALISIS KEBUTUHAN RUANG PARKIR... 339  

menampung kendaraan sepeda motor yang ada yakni 13 Berdasarkan peta zoning fungsi perdagangan dan
SRP. jasa arahan RDTR Kota Tomohon 2011-2031 maka
Dengan Mengacu pada Pedoman Pedoman Teknis lokasi yang dapat di jadikan alternatif area parkir pada
Penyelenggaraan Fasilitas Parkir Direktur Jenderal kawasan pusat perdagangan Kota Tomohon adalah pada
Perhubungan Darat tahun 1996 maka dapat diperoleh kawasan ex-SPBU Tomohon pemilihan lokasi ini di
kebutuhan ruang parkir pada kawasan pusat perdagangan dasarkan pada:
Kota Tomohon adalah sebagai berikut: 1. Lokasi berada dalam area pusat perdagangan.
2. Merupakan lahan yang belum di fungsikan
Tabel 12. Kebutuhan Ruang Parkir Total Pada Kawasan sehingga dapat mempermudah menejemen
Pusat Perdagangan Kota Tomohon pembangunannya
Kebutuhan
3. Sesuai dengan arahan RDTR sehingga akan
Jenis SRP Selisih Akumulasi
ruang parkir mempermudah dalam proses perijinan.
Kendaraan (m2) Maksimum (unit) 4. Mempunyai luasan yang cukup besar yakni 2850,86
(m2)
Mini Bus 12,5 56 700,0 m2, sedangkan luasan minimal yang di butuhkan
Bus/Truck 42,5 1 42,5 adalah 759,3 m2.
Sepeda Motor 1,4 13 16,8 5. Untuk meningkatkan kapasitas parkir maka dapat di
Total 759,3 terapkan perparkiran dengan sistem gedung parkir.
Dari hasil analisis di atas dapat di peroleh bahwa
luasan minimal yang di butuhkan untuk menampung
jumlah kendaraan yang akan parkir pada area pusat
perdagangan Kota Tomohon yaitu 700 m2 untuk
kendaraan mini bus, 42,5 m2 untuk kendaraan bus/truck
serta 16,8 m2 untuk kendaraan sepeda motor.

Penentuan lokasi Parkir


Berdasarkan pada hasil kajian RDTR Kota Jalan Arteri Kota Tomohon/Lokasi

Tomohon 2011-2031 di dapat bahwa dalam kawasan parkir Eksisting

perencanaan yang berada di BWP 1 Kota Tomohon


dalam hal ini koridor Matani-Kakaskasen terdapat
beberapa fungsi zona budidaya yang akan
dikembangkan, yaitu:
1. Zona perumahan;
2. Zona perdagangan dan jasa; Gambar 4. Peta Arahan Lokasi Area Parkir Kawasan
3. Zona pertanian dan perkebunan; Pusat Perdagangan Kota Tomohon
4. Zona sarana pelayanan umum;
5. Zona militer.

KESIMPULAN
Dari hasil penelitian, dapat ditarik kesimpulan bahwa: (1)
Ruang parkir yang di butuhkan saat ini untuk dapat
manampung jumlah kendaraan yang ada yakni 56 SRP
(Satuan Ruang Parkir) untuk Mini Bus, 1 SRP (Satuan
Ruang Parkir) untuk bus/truk dan 13 SRP (Satuan Ruang
Parkir) untuk sepeda motor dengan luasan minimal yang
dibutuhkan adalah 760 m2 dari pembulatan 759,3 m2; (2)
Alternatif lokasi yang dapat di jadikan sebagai area
parkir umum adalah pada ex-SPBU Tomohon yang
mempunyai luasan 2850,86 m2.

Gambar 3. Peta Rencana Pola Ruang Sub Bagian DAFTAR PUSTAKA


Wilayah Perkotaan 1 Kota Tomohon Anonim, 1997. Manual Kapasitas Jalan Indonesia
(MKJI), Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat
Jenderal Bina Marga. Jakarta.

 
340 PRASETIYO, JAMES A. TIMBOELENG, & HANNY POLI

Anthony J, Catanese. 1989. Perencanaan Kota. Penerbit REFERENSI


Erlangga. Jakarta. Undang – undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan
Arikunto. Suharsimi, 2010. Prosedur Penelitian. Penerbit Ruang.
Rineka Cipta. Jakarta. Peraturan Menteri Pekerjaan Umun No. 21 Tahun 2007
Budiharso, Agus, 2013. Modul Pelatihan Sistem tentang Pedoman Penataan Ruang Kawasan Rawan
Informasi Geografi. LKP Geospasial Bumi Letusan Gunung Berapi dan Kawasan Rawan
Nusantara. Gempa Bumi.
Hardianto, Teguh, 2005. Analisis Kebutuhan Parkir Pada Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat No. 272
Rumah Sakit Umum Kelas B Di Kota Semarang. tentang pedoman Teknis Penyelenggaraan fasilitas
Tesis Magister Teknik Sipil. Program Pasca Parkir Direktur Jenderal Perhubungan Darat.
Sarjana. Universitas Diponegoro. Semarang.
Hobbs, F, D, 1995. Perencanaan dan Teknik Lalu Lintas.
Penerbit Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta.
Jonathan, Sarwono, 2006. Metode penelitian kualitatif
dan kuantitatif. Penerbit Graha Ilmu. Bandung.
Nurmandi, A, 1999. Manajemen Perkotaan. Penerbit
Lingkaran Bangsa. Yogyakarta.
Patilima, Hamid, 2007. Metode Penelitian Kualitatif.
Penerbit Alfabeta. Bandung.
Rinaldi, Mirsa, 2012. Elemen Tata Ruang Kota. Penerbit
Graha Ilmu. Yogyakarta.
Saribudi, P,A, (2008). Analisa Kebutuhan Lahan Parkir
Pada RSU Pirngadi Medan. Karya Tulis Program
Pendidikan (S1). Fakultas Teknik Sumatera Utara.
Medan.
Sudiraharjo, Ririh, 2004. Analisis Kebutuhan Ruang
Parkir Di Pasar Bandarjo Ungaran. Tesis Magister
Teknik Sipil. Program Pasca Sarjana. Universitas
Diponegoro. Semarang.
Sudirahardjo, Ririh, 2004. " Analisis Kebutuhan Ruang
Parkir Di Pasar Bandarjo Ungaran". Pilar, Vol. 13,
April, hal. 8-24.
Sugito. Moch Abdul Mukid, 2011. "Distribusi Poisson
Dan Distribusi Eksponensial Dalam Proses
Stokastik ". Media Statistika, Vol. 4, No. 2,
Desember, hal. 113-120.
Suwardi, 2008. " Analisis Karakteristik Dan Dampak
Parkir Terhadap Lalulintas, di Solo Grand Mall
Surakarta". Jurnal Teknik Sipil, Vol. 8, No. 2,
Februari, hal. 105-118.
Tamin, O.Z, 2000. Perencanaan dan Pemodelan
Transportasi. Penerbit ITB. Bandung.

Anda mungkin juga menyukai