Anda di halaman 1dari 46

Program Kebutuhan Ruang & Konsep Bangunan

Ra Rahman Akhmad 212018161 Regu CI


Dosen Pembimbing : Katrein Ayu Pratiwi, S.T.
P Judul Proyek
E
N Latar Belakang
D
A
H Deskripsi
U
L
U
Tujuan
A
N Permasalahan Utama
Jatinangor Junction Mall
Discover New Things
Latar Belakang
Terjadinya kemajuan dalam sebuah pembangunan suatu
Negara turut serta mendukungnya pertumbuhan
ekonomi yang pesat pada Negara tersebut. Seperti,
meningkatnya kebutuhan masyarakat, pendapatan
masyarakat, perubahan struktur harga, perubahan pola
penawaran suatu jasa atau barang, dan meningkatnya
kualitas dan kuantitas suatu barang atau jasa khususnya
pada sektor perdagangan yang pada umumnya tidak
disertai dengan pengadaan wadah atau tempat yang
tepat dan ideal.

Jatinangor Junction Mall


DESKRIPSI
Denisi Mall

Mall adalah jenis pusat Mall Adalah kompleks Mall merupakan suatu tempat
perbelanjaan yang secara pertokoan yang dikunjungi kegiatan pertukaran dan
arsitektur berupa bangunan untuk membeli atau melihat distribusi barang/jasa yang
tertutup dan memiliki sirkulasi dan membandingkan barang- bercirikan komersial,
jalan yang teratur sehingga barang dalam memenuhi melibatkan perencanaan dan
berada di antara antar toko- kebutuhan ekonomi sosial perancangan yang matang
toko kecil yang saling masyarakat serta memberikan karena karena bertujuan
berhadapan dan didalamnya kenyamanan dan keamanan memperoleh keuntungan
terdapat atrium. Karena bentuk berbelanja bagi pengunjung. (prot) sebanyak-banyaknya.
arsitektur bangunannya yang
luas, umumnya sebuah mall
tergolong dalam bangunan
middle rise (3-6 lantai).

Wikipedia Beddington Gruen


TUJUAN

- Bangunan komersil yang - Membuka lapangan - Mampu mewadahi kegiatan


berfungsi sebagai pusat pekerjaan bagi masyarakat masyarakat khususnya jual beli
perbelanjaan untuk sekitar. dengan adanya pusat
masyarakat Jatinangor dan perbelanjaan.
sekitarnya. - Memberi lahan untuk para
- Bangunan yang nyaman dan
pebisnis baik UMKM maupun
aman untuk melakukan aktivitas
- Menjadi sarana untuk brand ternama. jual beli.
melakukan perdagangan dan
terjadi transaksi jual-beli. - Memajukan pembangunan
ekonomi masyarakat sekitar.

Perencanaan Ekonomis Fungsional


PERMASALAHAN UTAMA

- Bagaimana cara mendesain - Bagaimana mendesain site - Bagaimana merancang bentuk


fasade yang baik untuk yang berada di kawasan tropis bangunan tanpa mengabaikan
diaplikasikan pada bangunan dan memiliki dua iklim agar kebenaran struktur agar
middle rise? bangunan menyesuaikan bangunan tersebut dapat
dengan iklim? direalisasikan?
- Bagaimana mendesain
- Bagaimana Merancang
tatanan site serta ruang dalam - Apa syarat yang bangunan agar segala kendala
supaya mendukung aktivitas memperlihatkan kondisi pada tapak bisa diminimalisir?
pengguna? lingkungan dan regulasi yang
berlaku di Kota Bandung? - Bagaimana merencanakan
utilitas yang benar pada
bangunan mall?

Perencanaan Lingkungan Struktural


DATA TAPAK
Nama Proyek : Jatinangor Junction Mall
Fungsi Lahan : Area Public Indonesia
Letak Geogras : 6°56'07" LS 107°46'03" BT
Lokasi Tapak : Jl. Raya Jatinangor No.83 Sayang Kec. Jatinangor
Kabupaten Sumedang, Jawa Barat 45363
Jenis Bangunan : Bangunan tinggi menengah dengan fungsi mall
Luas Lahan : 8200 m
Pengguna : Masyarakat umum Pulau Jawa
Jalan Utama : 21m
Jalan Sekunder : 4,5
Jalan Tersier : 4,19
GSB : 10m

Bandung
ASPEK
BANGUNAN SEKITAR
UTARA UTARA

KAMPUS IPDN PERTOKOAN

BARAT & SELATAN TIMUR

PERMUKIMAN WARGA PROYEK ON GOING


REGULASI

10m

4m
DATA TAPAK : LUAS LAHAN = 8.200m2
LEBAR JALAN UTAMA = 21m
LEBAR JALAN SEKUNDER = 4,9m
GSB UTAMA = 10m
GSB SAMPING = 4m
KDB = 50%
KDH = 50%
KLB = 2

U
PERHITUNGAN
BERDASAR REGULASI

10m

4m
KDB 50% x 8.200m2 = 4.100m2
GSB 50% x 20m = 10m
KDH 20% x 4.100m2 = 820m2
KLB 2 x 8.200 = 16.400 / 4.100 = 4 Lantai

U
K
E - Lokasi site terpapar matahari secara langsung
ORIENTASI MATAHARI N pada siang hari.
D
A - Indonesia merupakan negara tropis yang mana
L akan mengalami kemarau cukup lama.
A

P
O - Matahari menyinari area site secara maksimal.
T
E - Site cenderung tegak lurus dengan alur
N matahari sehingga kemungkinan fasade yang
S terbangun akan menghadap utara atau selatan.
I
U

- Membuat fasade utama yang menghadap ke


arah utara atau selatan.
S
O - Membuat bukaan yang optimal pada bagian
L timur dan barat yang terpapar sinar matahari
U secara langsung.
S
I
- Menambah vegetasi pada site untuk buffer
matahari pada area tertentu.
K
E - Angin yang berhembus dari arah jalan raya
LAJUR ANGIN N berpotensi membawa serta polusi.
D
A - Angin yang berhembus terlalu kencang atau
L terlalu kecil kurang bisa dimanfaatkan
A

P
O - Angin berhembus maksimal dari arah timur.
T
E - Hembusan angin yang stabil akan sangat
N membantu untuk sistem penghawaan alami.
S
I
U

S - Membuat gubahan massa yang optimal


O sehingga lajur angin bisa dimanfaatkan.
L
U
- Menata vegetasi serta pemilihan vegetasi yang
S
tepat agar angin bisa ‘diarahkan’ dan dikontrol.
I
- Jalur Sumedang-Bandung cukup padat pada
siang-sore hari.
K
E
- Jenis kendaraan besra sering menjadi penyebab
SIRKULASI N kepadatan.
D
A - Angkot yang berhenti sembarangan juga
L menjadi salah satu penyebab kepadatan.
A
-belum terdapatnya trotoar dan juga halte untuk
pejalan kaki.

P - Te r d a p a t j a l a n s e k u n d e r y a n g b i s a
O dimanfaatkan.
T
E - Site yang berdampingan dengan jalan utama
N akan menjadi keuntungan tersendiri.
S
I - Kemudahan mencapai transportasi umum.
U

S - Menata sirkulasi kendaraan yang baik pada


: SIRKULASI PEJALAN KAKI O area site.
L
: SIRKULASI KENDARAAN PENGUNJUNG U
- Membuat fasilitas untuk pejalan kaki seperti
: SIRKULASI KENDARAAN SERVIS S
trotoar, halte, dan pedestrian di area site.
I
: PARKIR BIS

: LOADING DOCK
- Hanya terdapat beberapa vegetasi pada site.
K
E - Pepohonan yang ada belum tertata dengan
VEGETASI N rapi.
D
A
- Pepohonan yang ada tidak dapat dimanfaatkan
L
sebagai buffer, baik itu kebisingan maupun
A
paparan matahari.

P
O
T
- Dilihat dari pohon yang tumbuh disana, besar
E kemungkinan bahwa vegetasi nantinya bisa
N tumbuh dengan baik.
S
I
U

S - Menambah jumlah vegetasi sesuai dengan


O desain ataupun kebutuhan.
L
U - Menata vegetasi pada site sebagai fungsi buffer,
S estetika, pengkondisian udara, dan area hijau.
I
K
E
KEBISINGAN N
- Jalan raya menjadi sumber kebisingan utama.
D
- Kurangnya vegetasi untuk buffer kebisingan
A
tersebut.
L
A

P
O
T - Jalan sekunder memiliki tingkat kebisingan
E rendah
N
S
I
U

- Menambah jumlah vegetasi sesuai dengan


S desain ataupun kebutuhan.
O
: Kebisingan Tinggi L - Menata vegetasi pada site sebagai fungsi
: Kebisingan Sedang U buffer.
S
: Kebisingan Rendah I - Mendesain bangunan dengan bukaan yang
sekecil mungkin menghadap kebisingan.
K
E
UTILITAS N
- Kabel peralatan utilitas masih terlihat
semrawut.
D
A
- Terdapat banyak tiang yang dirasa kelebihan.
L
A

P
O
T - Supply kebutuhan utilitas akan mudah karena
E site berada didekat jalan utama.
N
S
I
U

: ASUMSI PERLETAKAN TIANG LISTRIK


DAN TIANG TELPON PADA EKSISTING
S - Menata kembali tiang listrik ataupun telpon
O yang dirasa mengganggu dan membahayakan.
L
U
- Merubah sistem perkabelan menjadi kabel ber
S
optic untuk keindahan dan keamanan.
I
K
E - Saluran drainase terhalang oleh tumpukan
DRAINASE N sampah sehingga tidak berfungsi maksimal
D
A - Saluran drainase yang mengelilingi site dirasa
L masih kecil.
A

P
O - Terdapat saluran drainase yang mengelilingi
T site.
E
N
- Akses ke riol kota yang relatif dekat.
S
I
U

S - Memperbesar lebar dan kedalaman saluran


O drainase
: ALUR DRAINASE PADA SITE L
U - Menutup saluran dengan tutup eksibel agar
S sampah tidak dapat masuk dan yang terlanjur
I masuk dapat dikeluarkan.
FLOW ACTIVITY & KEBUTUHAN RUANG
PENGELOLA
KEBUTUHAN RUANG :

KANTIN - MAIN ENTRANCE SITE


BEKERJA
- PEDESTRIAN
DATANG AMBIL TIKET MUSHOLA TOILET
- POS KARCIS
- PARKIR/BASEMENT
OPERASIONAL - DROP OFF
RUANG - MAIN/SIDE ENTRANCE MALL
DROP IN ENTRANCE PENGELOLA - LOBBY
MAINTENANCE - RUANG PENGELOLA
- RUANG KARYAWAN
- TOILET KARYAWAN
- KANTIN KARYAWAN
PULANG PARKIR SERVICE - RUANG OPERATOR
- GUDANG BARANG
- EXIT SITE

PENJUAL/PENYEWA
KEBUTUHAN RUANG :
KANTIN
BERSIAP
DATANG AMBIL TIKET MUSHOLA TOILET - MAIN ENTRANCE SITE
- PEDESTRIAN
MENJUAL BARANG - POS KARCIS
ATAU JASA - PARKIR/BASEMENT
DROP IN ENTRANCE TENANT - DROP OFF
- MAIN/SIDE ENTRANCE MALL
MELAYANI
PEMBAYARAN - LOBBY
- ANCHOR TENANT
- DAPUR TENANT
- GUDANG TENANT
TUTUP
PULANG PARKIR - KASIR
- RUANG KARYAWAN
- TOILET
- EXIT SITE
FLOW ACTIVITY & KEBUTUHAN RUANG
PENGUNJUNG
KEBUTUHAN RUANG :

KANTIN - MAIN ENTRANCE SITE


- PEDESTRIAN
DATANG AMBIL TIKET MUSHOLA TOILET
BERBELANJA - POS KARCIS
- PARKIR/BASEMENT
- DROP OFF
- MAIN/SIDE ENTRANCE MALL
DROP IN ENTRANCE LOBBY REKREASI - LOBBY
- FOOD COURT
ATM
- TOILET
MAKAN - MUSHOLA
- GAME CORNER
PULANG PARKIR -ATM

ENGINEER
KEBUTUHAN RUANG :
KANTIN
BERSIAP
DATANG AMBIL TIKET MUSHOLA TOILET - MAIN ENTRANCE SITE
- PEDESTRIAN
MENJUAL BARANG - POS KARCIS
ATAU JASA - PARKIR/BASEMENT
DROP IN ENTRANCE TENANT - DROP OFF
- MAIN/SIDE ENTRANCE MALL
MELAYANI
PEMBAYARAN - LOBBY
- ANCHOR TENANT
- DAPUR TENANT
- GUDANG TENANT
TUTUP
PULANG PARKIR - KASIR
- RUANG KARYAWAN
- TOILET
- EXIT SITE
FLOW ACTIVITY MACRO
Masuk Pintu Utama

Parkir Service Pekerja Parkir Parkir Staff


Masuk R. Staff
Basement Basement Basement
Masuk Mall Entrance Office
Membuka tenant
Lift/ tangga
Pintu Masuk Tenant Masuk R. Staff
Dropoff
Masuk Mall R. Staff
Lobby Mall
Menyimpan barang Lobby mall
Pindah lantai
Tenant Menutup Tenant Bekerja
Menyimpan barang Eskalator/ lift
Tenant Direktur,
Pulang Masuk mall
Locker room Sekretaris,
Locker room Atrium Makan Bendahara
Bekerja
Foodcourt
Tenant Supervisor
Bekerja Ngambil uang Jalan-jalan
Ngatur parkir & jaga Membersihkan area ATM Area Mall
Cek perangkat utilitas
keamanan site
Nonton

Belanja pakaian Bioskop Istirahat, Sholat,


R. Reservoir, Janitor, Makan
Genset, & LVMDP Tenant Pakaian

R. Istirahat

Istirahat, sholat &


Makan

R. Istirahat

Pintu Keluar
General Affair
Staff
Div.

Marketing Div. Staff

Finance Spv. Staff


Finance &
Manager Office
Accounting
Operation
Div. Accounting
Staff
Spv.

Costumer
Staff
Service Div.
Housekeeping
Staff
Spv.
General Housekeeping
Gardener Spv. Staff
Div.
Manager
Civil Spv. Staff

Secutity Spv. Staff


Security Div.

Manager Parking Spv. Staff


Building
Operation Mekanikal Spv Staff

Engineering
Electrical Spv Staff
Div.

Ac Spv Staff

Elevator Spv Staff

Entertainment
Sumber : Angga Dwi Rianto ; Google Staff
Div.
PROGRAM BESARAN RUANG
LANTAI DASAR
LANTAI DASAR
PROGRAM BESARAN RUANG
LANTAI 1
LANTAI 1
PROGRAM BESARAN RUANG
LANTAI 2
PROGRAM BESARAN RUANG
LANTAI 3
ZONING
BASEMENT

: PUBLIK : PRIVATE
: SERVIS : RAMP

-PARKIR MOBIL -ESKALATOR -R. RESERVOIR BAWAH


-PARKIR MOTOR -ATM CENTER -R. KARYAWAN
-R. SECURITY -LIFT BARANG
-JANITOR
ZONING
LANTAI DASAR

: PUBLIK : PRIVATE
: SERVIS : INFORMASI

-ANCHOR BESAR -ESKALATOR -R. LVMDP


-ANCHOR SEDANG -TANGGA DARURAT -R. CCTV
-ANCHOR KECIL -R. ELEKTRIKAL
-LOADING DOCK
-LIFT BARANG
-R.KARYAWAN
-JANITOR
-TOILET PRIA & WANITA -ATRIUM -SHAFT ELEKTRIKAL
-SHAFT PLUMBING
-DUCTING AC
ZONING
LANTAI 1

: PUBLIK : PRIVATE
: SERVIS : R. PENGELOLA

-ANCHOR BESAR -ESKALATOR -R. KONTROL


-ANCHOR SEDANG -TANGGA DARURAT -LOADING DOCK
-DEPARTMENT STORE -LIFT BARANG
-R.KARYAWAN
-JANITOR
-SHAFT UTILITAS
-SHAFT ELEKTRIKAL
-TOILET PRIA & WANITA -ATRIUM -DUCTING AC
ZONING
LANTAI 2

: PUBLIK : PRIVATE
: SERVIS

-ANCHOR BESAR -ESKALATOR -R. KONTROL


-ANCHOR SEDANG -TANGGA DARURAT -LOADING DOCK
-GAME CORNER -LIFT BARANG
-FOODCOURT -R.KARYAWAN
-JANITOR
-SHAFT UTILITAS
-SHAFT ELEKTRIKAL
-TOILET PRIA & WANITA -ATRIUM -DUCTING AC
ZONING
LANTAI 3

: PUBLIK : PRIVATE
: SERVIS : BIOSKOP

-ANCHOR BESAR -TANGGA DARURAT -R. KONTROL


-ANCHOR SEDANG -LOADING DOCK
-FOODCOURT -LIFT BARANG
-CAFE -R.KARYAWAN
-JANITOR
-SHAFT UTILITAS
-SHAFT ELEKTRIKAL
-TOILET PRIA & WANITA -ATRIUM -DUCTING AC
KONSEP
GUBAHAN MASSA

1. PENATAAN MODUL UNTUK


MEMPEROLEH ANGKA SESUAI
PERHITUNGAN KDB

2. PENATAAN MODUL BERDASAR


PADA BENTUKAN SITE UNTUK
MENGHINDARI RUANG NEGATIF

3. METODE SUBSTRAKTIF
PADA MODUL UNTUK
MEMPEROLEH BENTUK
YANG DINAMIS

PERBEDAAN LEBAR LENGKUNG


PADA TIAP LANTAI MEMBERI KESAN
TIDAK MONOTON. SELAIN ITU, BESARAN
4. PEROLEHAN BENTUK MASSA
RUANG ANTAR LANTAI JUGA MENJADI
PENGARUH UTAMANYA
BANGUNAN SESUAI FUNGSI
ALTERNATIF FASADE BANGUNAN

PENAMBAHAN SECONDARY SKIN PADA


FASAD UNTUK MENCEGAH PANAS PENAMBAHAN ELEMEN ALAM SEPERTI TANAMAN
SINAR MATAHARI DAN TETAP DAPAT AKAN MENDUKUNG TERCIPTANYA KONSEP ECO LIVING
MEMPEROLEH PENCAHAYAANNYA DAN SEBAGAI UNSUR ESTETIK

PENEMPATAN DINDING MASIF DAN TERBUKA


MERUPAKAN SALAH SATU SYARAT BANGUNAN
UNTUK MENDAPAT BUKAAN SEBANYAK 40%
DARI LUAS BIDANGNYA.
Sistem Struktur Gedung
Sistem Struktur
Sistem struktur yang digunakan pada bangunan ini Kolom Struktur
adalah sistem struktur rangka Terdiri a t a s kolom- Kolom struktur menggunakan ma teria l beton
kolom (unsur vertikal) sebagai unsur penyalur bertula ng ca st in-situ, denga n dimensi kolom
beban dan gaya menuju tana h dan balok-balok tipikal untuk bangunan parkir yaitu 60 cm x 60 cm.
(unsur horizontal) berfungi untuk pemegang dan dengan perhitingan:
media pembagian terhadap tekuk dan lentur.
N x L1 x L2 x 0.12 kg/cm2 = A x 1/3K
Modul yang digunakan dalam bangunan 5 x 800 cm x 800 cm x 0.12 kg/cm2 = A x 1/3 x 350
menggunakan 8m x 8m.
Tangga Darurat
384000 kg = A x 116.67 kg
A = 3291,33cm2 Floor to Floor 4,2 m
Diketahui:
Tinggi antar lantai = 420 cm
Tinggi anak tangga = 20 cm
Lebar anak tangga = 30 cm
Lebar bordes = 110cm
Perhitungan :
Balok
Jumlah anak tangga = tinggi antar lantai
Balok menggunakan material beton bertulang tinggi anak tangga
dengan metode c a s t in-situ dengan bentang 8.1 m = 420 : 15
t = 1/12 x 800 = 66,6 =70 cm =28
l = 1/2 x 70 = 35 cm Panjang tangga =(jumlah anak tangga x
Dimensi balok induk adalah 35/70 cm lebar anak tangga)+ lebar bordes
= (28 x 30) + 110
t = lebar balok induk =35 cm
= 840 + 110 = 950cm
l = 2/3 x 35 = 23.33 = 25 cm
Dimensi balok anak adalah 25/35 cm

Plat Lantai
Plat lantai yang digunakan adalah Plat Lantai
Pracetak, yang dibuat secara fabrikasi diluar
lokasi proyek dalam jumlah banyak. Tebal Plat
lantai diambil berdasar standarisasi yang
23 berlaku.
KONSEP STRUKTUR
1. Kolom Beton 4. Pondasi
Untuk kolom sendiri menggunakan beton bertulang Pondasi yang berupa campuran agregat kasar yang
(cast in site), dengan menggunakan sistem form dimasukan kedalam lubang yang berbentuk seperti
work atau kotak cetak baja, agar tidak perlu terlalu sumur dengan besi-besi di dalamnya. dapat digunakan
banyak menggunaka material kayu untuk untuk bangunan beralantai banyak seperti medium rise
percetakan atau bekisting. yang terdiri dari 3-4 lantai dengan syarat keadaan tanah

2. Balok Beton relatif keras.

5. Rangka atap
Untuk atap dari bangunan mall ini seniri menggunakan dak beton
Untuk balok anak dan balok induknya sendiri
pada dibagian tertentu saja. Lalu untuk di bagian besarnya atau
akan menggunakan beton bertulang juga
diatas atrium dari mall ini menggunakan Skylight agar cahaya juga
sama seperti kolom
bias masuk dengan optimal dan juga bisa sebagai pencahayaan
alami dari sinar matahari itu sendiri.

Mungkin juga akan menambahkan Roof Garden di beberapa area


agar bias mereduksi panas yang diakibatkan oleh paparan sinar
3. Dinding penahan tanah matahari langsung dan juga sebagai

Soldier Pile jenis konstruksi penahan continguous pile dan soldier pile merupakan konstruksi dinding penahan tanah yang
digunakan untuk menahan tekanan lateral tanah aktif pada konstruksi bawah tanah seperti pada kobasement suatu bangunan
sama seperti jenis konstruksi dinding penahan diaphragm wall. konstruksi Continguous pile dan soldier pile juga biasanya
dikombinasikan dengan sistem angkur/anchord untuk meningkatkan daya dukung terhadap tekanan aktif lateral tanah dan
berfungsi sebagai pemutus aliran air bawah tanah. Continguous pile dibuat di tempat in-situ dengan sistem bored pile berupa
rangkaian besi beton bertulang maupun menggunakan profil baja serta dikombinasikan dengan bentonited dan dirangkai
membentuk dinding penahan yang padat.
KONSEP STRUKTUR
5. Struktur Grid / Modul

Grid struktur merupakan jarak perletakan komponen-komponen


8,1 8,1 8,1 8,1 8,1
perkuatan bangunan (misalnya kolom dan balok) pada sebuah
bangunan. Grid kolom berarti jarak antar kolom satu dengan
kolom lainnya. Jarak yang digunakan tidak harus sama antar satu
kolom dengan kolom lainnya, namun juga bisa dengan jarak yang
berirama tertentu.

6. Plat Lantai

Unutk plat lantai sendiri menggunakan Beton Precast (precast


concrete) atau beton pracetak adalah elemen struktur beton
yang dicor dan dirawat (curing) di lokasi lain, misal workshop
atau pabrik (bukan di tempat elemen struktur beton itu akan
dipasang).
Sistem Utilitas Sistem PengkondisianUdara

Sistem Kelistrikan

ODU = Outdoor Unit


IDU = Indoor Unit

Menggunakan sistem VRV (air to air) memerlukan ruang untuk Indoor


LVMDP = Low Voltage Main Distributor Panel
Unit dan Outdoor unit .
M = Meteran
SDP = Sub Distribution
Pada area publik indoor unit yang digunakan adalah janis cassete
Panel P = Panel dan standing sementara pada area privat menggunkan jenis single.
Ultilitas listrik berasal dari PLN dan genset. Ruang genset berada pada
basement bangunan dikarenakan KLB sitenya yang tidak terlalu besar Sistem Penangkal Petir
dan jika diletakan diluar a k a menggangu sirkulasi

Sistem Telekomunikasi

1 = Kepala Penangkal Petir


2 = Batang peninggi
3 = Down conductor
4 = Pentanahan
PABX = Private Auto Branch Exchange
MDF = Main Distribution Frame Pena ngka l petir dileta kka n dia ta p denga n mengguna ka n jenis
TBT = Terminal Box Telephone Franklin
24 TBE = Terminal Box Extension
Sistem Tata Suara Sistem Plumbing
Air Bersih

SP = Speaker
S T = Sound System Terminal
SK = Stop Kran P = Pompa RB = Reservoar bawah
M= Meteran S F = Sand filter PH = Pompa Hidrolik
S =Sumur CF = Carbon Filter RA - Reservoar atas
PB = Pompa booster

Pengelolaan Sampah Sistem distribusi air bersih yang digunakan yaitu down feed

Perhitungan Dimensi Reservoir


Asumsi jumlah orang = 1000 orang
kebutuhuan air bersih untuk 1000 orang / hari
=1000 orang / hari x 45 L /orang/hari
= 45000 liter
waktu efektif penggunaan air = 10.00-22.00 12 jam
waktu tidak efektif penggunaan air = 22.00-10.00 12 jam
Asumsi total air yang digunakan
=10 L/ menit x 60 menit
=600 L/ jam
T S = Tempat sampah
Total air yang dikeluarkan
TPS = Tempat pembuangan sementara = 12 jam x 600 L/ jam
TPA = Tempat pembuangan akhir = 7200 L
Kapasitas tangki bersih minimum
Pengelolaan sampah pada site menggunakan sistem TPS (Tempat
= 45000 L - 7200 L = 37800 L = 37.8 m3
pembuangan Sementara) berupa bak sampah yang berada di daerah
service untuk memudahkan pada s a a t pengangkutan ke TPA (Tempat
pembuangan Akhir) secara berkala

25
Volume reservoar bawah Volume reservoar a ta s (25%) Perhitungan Dimensi Septiktank
(75%) i75 % x 37.8 = 28.35 m3 i25 % x 37.8 = 9.45 m3
diketahui
jumlah orang (o) = 20% x 1000 = 200
Volume Rb Volume R a orang kulaitas limbah = 60 L / orang
px lx t px lx t / hari waktu detensi = 1 hari
p x l x 1.5 = p x l x 1.5 = 9.45
Periode pengurasan (T)= 1 tahun
28.35 p x l = p x l = 6.3 jumlah lumpur mengendap (L)= 40 m3 / orang /
18.9 p x l = 3 x 2.1 tahun tinggi udara (Tu)= 30 cm
p x l = 6 x 3.15
Volume Rb = 6 x 3.15 x Volume R a = 3 x 2.1 x 1.5 Va = Q.O.T
1.5
= 60 L/ orang/ hari x 200 orang x 1 hari
=8000 dm3 = 8
Air Kotor m3 Vl =
O.L.P
= 200 orang x 40 m3 / orang / tahun x 1
tahun
= 8000 dm3 = 4 m3
Vtot = Va + Vl
= 8 +8
= 16 m3 = 4 x 3.2 x 1.55
dimensi

BK = Bak Kontrol
UFF = Up Flow Filter
S T =Setpiktank
R S =Resapan

Sistem utilitas air kotor dibagi menjadi 2 yaitu Black Water yang langsung
dialirkan ke septiktank dan Gery Water ditampung di tempat penampungan
sementara untuk mengendapkan / menetralisir air limbah sebelum dialirkan
ke riol kota

26
KONSEP UTILITAS
TRANSPORTASI

Lift
Tentunya untuk bangunan ini menggunakan lIft, agar
pengunjung dengan mudahnya bisa pergi dari lantai satu ke
lantai yang lainnya. Dan juga tentunya ada lift barang, yang
bias digunakan untuk mengangkut barang dan sewaktu waktu
dapat digunakan sebagai lift petugas pemadam kebakaran.

Eskalator
Tentunya juga di bangunan in ada escalator sebagai alat
transportasi vertikal untuk memudahkan akses
pengunjung untuk mencapai lantai satu ke lantai yang
lainnya
KONSEP UTILITAS
SISTEM PENGAMAN BAHAYA KEBAKARAN

Hydrant Sistem Proteksi (Sprinkler)


Untuk system pengaman bahaya kebakaran salah Untuk system pengaman bahaya kebakaran yang terakhir ada
satunya menggunakan hydrant. Hydrant biasanya Sprinkler. Sprinkler biasanya digunakan untuk penanganan api skala
terdapat pada entrance bangunan untuk besar. Sprinkler biasanya terletak di plafon yang akan aktif
memudahkan petugas pemadam kebakaran mengeluarkan air jika terjadi kebakaran. Berikut adalah beberapa
mengambil air yang telah ditampung pada reservoir prinsip kerja Sprinkler :
bawah. Bila terjadi kebakaran jarak tembakan air
bias mencapai 24-25 meter.  Sprinkler akan bekerja jika mendapatkan suhu dari panas api
sekitar 68C yang akan terbuka & air akan keluar dari ujung
FHC (Fire Hose Cabinet) sprinkler

Untuk system pengaman bahaya kebakaran  Clapper pada alarm valve akan terbuka & menyebabkan seat
pada alarm check valve terbuka, lalu air akan mengalir ke pipa
yang lain adalah FHC. FHC ini biasanya terdapat
alarm trim dan mengaktifkannya
pada setiap lantai bangunan yang berfungsi
 Alarm air akan berhenti mengalir ke pressure switch, alarm
untuk membantu memadamkan api. Biasanya
gong & ke fire sprinkler
jangkauan selang airnya 30 meter dan dapat
disambung.
KONSEP UTILITAS
SISTEM PENGAMAN BAHAYA KEBAKARAN
Tangga Kebakaran
Untuk system pengaman bahaya kebakaran tentunya juga ada tangga kebakaran.

Berikut adalah ketentuan dari tangga kebakaran :


 Harus mudah dilihat dan dicapai jarak maksimum dari sentral kegiatan 30m atau antar tangga 60m

 Harus bebeas dari asap dan api, maka tabung tangga (stair well) harus diberi tulisan “smoke
vestibule” dan pintu tahan api (fire door) dan pintu tangga harus keadaan tertutup

 Harus dapat dilewati minimal oleh 2 orang Bersama-sama (lebar bersih tangga harus minimal
120cm)

 Perletakan bias didalam bangunan (inside fire escape), misalnya didalam core, atau diluar
bangunan (outside fire escape)

Sistem Proteksi (Fire Alarm System)


Untuk system pengaman bahaya kebakaran selanjutnya adalah Fire Alarm System yang
terpusat di control room. Akan terdapat heat detector & smoke detector diseluruh
bagian bangunan. Lalu untuk penanganan api awal, akan disediakan APAR (Alat
Pemadam Api Ringan) untuk penanganan api kecil, dan untuk penanganan skala besar
ada juga hydrant box disetiap lantai.
KONSEP KONSERVASI AIR

BIPORI DAN SUMUR RESAPAN


Pada konsep mall ini yang terdapat vegetasi di area gedung, terdapat untuk
mengefesiensikan energi salah satunya yaitu memanfaatkan air hujan dengan cara
membuat biopori lalu disalurkan ke sumur resapan yang nantinya dapat digunakan
untuk kebutuhan site atau gedung seperti menyiram tanaman dan menyiram
toilet.

Biopori suatu permukaan tanah berbentuk lingkaran dengan diameter 10 cm, yang
semula mepunyai bidang resapan 78,5 cm2 setelah dibuat lubang resapan biopori
dengan kedalaman 100 cm, luas bidang resapannya menjadi 3.218 cm2.

Pada sumur resapan digunakan untuk menampung air hujan dan aliran dari floor
drain yang nantinya akan digunakan kembali untuk menyiram tanaman atau
menyiram toilet.
KONSEP FISIKA BANGUNAN

Lampu LED Skylight


Untuk pencahayaan buatan dibangunan ini Untuk pencahayaan alami salah satunya bias
menggunakan lampu LED karena bias menghemat listrik. menggunakan Skylight. Skylight digunakan untuk
memasukan cahaya matahari ke area dalam

Green Roof bangunan yang tidak bias dijangkau oleh


matahari. Skylight ini juga bias sebagai
Untuk penghijauan menggunakan green roof di beberapa
penghemat saat adanya matahari, karna jadi
bagian. Green roof memanfaatkan area perkerasan menjadi
minim penggunaan lampu.
area hijauyang dapat ditanami tanaman rumput atau
tanaman rambat. Selain itu juga bias menjadi penyejuk di
area yang ada green roofnya. Cara memanfaatkannya
Secondary Skin
misalnya dengan ditarauh di roof top atau ujung bangunan
Untuk pembayangan salah satunya bias
agar ditaruh tanaman rambat dan lain sebagainya.
menggunakan Secondary Skin. Secondary skin
biasanya digunakan untuk mem-buffer cahaya
matahari langsung yang terkena bangunan agar
Cooling Effect
area yang terkena matahari tidak terlalu panas
Unttuk Cooling Effect di bangunan ini bias menggunakan
ataupun terang. Secondary skin juga bias sebagai
kolam atau bias juga air mancur. Kolam atau air mancur
façade bangunan.
juga bias menjadi penyejuk bagi area bangunan sekitar
dan bias juga menaikan tingkat kelembapan di area
bangunan yang emang area tropis yang sangat panas
KONSEP FISIKA BANGUNAN

Bentuk lekukan pada bangunan


tidak akan menghambat lajur angin
Pencahayaan Alami akan sangat berguna
untuk penerangan didalam site, karena bangunan
akan hemat energi.

Penghawaan Alami
Penghawaan di daerah tropis yang ideal
adalah pada suhu 28-38 C di musim kemarau
dan di musim hujan 24-30 C

Ruang Atrium sebagai ruang serap cahaya (skylight)


juga mendukung sistem cross ventilation
agar bangunan tetap sejuk
Jatinangor Junction Mall
Discover New Things

Thank You!

Anda mungkin juga menyukai