Anda di halaman 1dari 104

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V

MEAIHRI PANDAWA SAMALAGI – 0726 1711 049


PERANCANGAN GEDUNG MALL KOTA SOFIFI
DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR POST-MODERN
ENDAH HARISUN ST. MT.

Archtronaut_ Pandawa.a.ibrahim@gmail.com +628 218 732 7931 dESIGN By


P 0 0 1

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V


TINJAUAN OBJEK RANCANGAN
FUNGSI BANGUNAN DAN TEMA YANG DIPILIH
STUDI KOMPARASI DUA OBJEK SEJENIS
KESIMPULAN HASIL KOMPARASI

DATA BERSUMBER DARI JURNAL DAN TULISAN YANG TELAH DIPUBLISH


FILE CREATED BY MEAIHRI PANDAWA SAMALAGI
COPYRIGHT BY PLANET-Do
dESIGN By
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V P 0 0 2
TINJAUAN OBJEK RANCANGAN

Gedung Mall

A. Penjelasan Wikipedia
Mal adalah jenis dari Pusat perbelajaan yang secara arsitektur BAB I KETENTUAN UMUM PASAL 1. Dalam Peraturan Presiden ini yang
berupa bangunan tertutup dengan suhu yang diatur dan memiliki dimaksud dengan : (1). Pasar adalah area tempat jual beli barang
jalur untuk berjalan jalan yang teratur sehingga berada di antara dengan jumlah penjual lebih dari satu baik yang disebut sebagai
antara toko-toko kecil yang saling berhadapan. Karena bentuk pusat perbelanjaan, pasar tradisional, pertokoan, mall, plasa, pusat
arsitektur bangunannya yang melebar (luas), umumnya sebuah mal perdagangan maupun sebutan lainnya; (3). Pusat Perbelanjaan
memiliki tinggi tiga lantai. adalah suatu area tertentu yang terdiri dari satu atau beberapa
bangunan yang didirikan secara vertikal maupun horizontal, yang
Di dalam sebuah mal, Penyewa Besar (anchor tenant) lebih dari dijual atau disewakan kepada pelaku usaha atau dikelola sendiri
satu (banyak). Seperti jenis pusat perbelanjaan lain seperti Toko untuk melakukan kegiatan perdagangan barang;
serba ada untuk masuk di dalamnya. Contoh dari sebuah standar
mal adalah Mal Kluang dan Blok M Mall. BAB II PENATAAN PASAR TRADISIONAL, PUSAT PERBELANJAAN DAN
TOKO MODERN. Bagian Kedua Penataan Pusat Perbelanjaan dan
Jika ditinjau dari lokasi, mal sebenarnya diperuntukkan berada di Toko Modern Pasal 3. (1) Lokasi pendirian Pusat Perbelanjaan dan
dekat lokasi perumahan. Karena itulah bangunan mal melebar, Toko Modern wajib mengacu pada Rencana Tata Ruang Wilayah
karena dalam pada umumnya lokasi yang dekat perumahan ini, Kabupaten/Kota, dan Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten/Kota,
harga tanah relatif lebih murah daripada pembangunan termasuk Peraturan Zonasinya.
sebuah Plaza, yang berada di lokasi pusat kota. Dalam bangunan
mal juga umumnya terdapat atrium. BAB V PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PASAL 15 (1) Pemerintah dan
Pemerintah Daerah baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-
dESIGN By

B. Penjelasan Menurut Undang-Undang sama sesuai dengan bidang tugas masing-masing melakukan
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 112 Tahun 2007 pembinaan dan pengawasan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan
Tentang Penataan Dan Pembinaan Pasar Tradisional Pusat dan Toko Modern.
Perbelanjaan Dan Toko Modern.
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V P 0 0 3
TINJAUAN OBJEK RANCANGAN

Gedung Mall

C. Defenisi Umum
Pada umumnya mal adalah bangunan tertutup multilantai dengan Menurut Wikipedia (2010) Agora adalah tempat untuk pertemuan
etalase-etalase dan interior yang eye catching, pengaturan udara terbuka di negara-kota di Yunani Kuno. Pada sejarah Yunani awal,
yang baik sehingga pengunjung dapat melakukan aktivitasnya (900±700 SM), orang merdeka dan pemilik tanah yang berstatus
dengan nyaman. Mal diisi oleh berbagai jenis retail atau toko dalam sebagai warga negara berkumpul di Agora untuk bermusyawarah
satu struktur yang kompak, tempat berkumpul sejumlah vendor dengan raja atau dewan. Di kemudian hari, Agora juga berfungsi
independen atau berbagai toko dengan beragam brand, antara satu sebagai pasar tempat para pedagang menempatkan barang
toko dengan lainnya dihubungkan oleh jalur sirkulasi dengan tujuan dagangannya di antara pilar-pilar Agora. Perdagangan ini pada
mempermudah pengunjung berjalan dari satu toko ke toko lainnya. awalnya berlangsung di pusat pemukiman, dengan tujuan menjalin
Perkembangan fungsi dan fasilitas mal luar biasa, saat ini fungsi sebuah hubungan perdagangan terintegrasi dengan pusat kota.
mal tidak hanya sebagai pusat perbelanjaan saja, fasilitas hiburan Ruang publik terbuka Agora di Yunani dikembangkan di kota-kota
kian dominan, dari bioskop, fashion, food court, tempat bermain besar di Romawi menjadi Forum. Forum merupakan ruang luar
anak-anak, ruang pameran, fitness, sampai meeting room tersedia, terbuka yang berada disekeliling bangunan utama seperti bait doa,
bahkan ada mal yang menyediakan fasilitas ruang untuk ibu candi, dan lain-lain, di Indonesia dikenal sebagai alun-alun.
menyusui, dan ruang ibadah Gereja di dalam mal.

D. Sejaran Perkembangan Pusat Perbelanjaan


Awal Peradaban. Sekitar 3150 SM. Orang Mesir kuno berdagang Rekonstruksi kehidupan
umum di Agora, Yunani,
dengan negeri-negeri tetangga untuk memperoleh barang yang kadang-kadang digunakan
tidak ada di Mesir, tetapi tidak ada bukti yang jelas dalam ruang sebagai pasar.
dESIGN By

atau bangunan apa, mereka melakukan kegiatan perdagangan


mereka. Berbeda dengan Mesir yang tidak meninggalkan jejak untuk
tempat mereka berdagang, bangsa Yunani meninggalkan Agora
sebagai bukti tempat mereka melakukan perdagangan dimasa lalu. Sumber Gambar : Journal Sejarah Evolusi Shoppingmall – Sriti Mayang Sari 2010
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V P 0 0 4
TINJAUAN OBJEK RANCANGAN

Gedung Mall

D. Sejaran Perkembangan Pusat Perbelanjaan


Roma memiliki Forum Romanum dan Trajan. Forum tertua di Pevsner (1976:235) menggambarkan Trajan's Forum memiliki
Romawi adalah Forum Romanum, berbentuk persegi panjang sekitar 150 toko di berbagai tingkatan menjual anggur, gandum dan
(plaza), dikelilingi beberapa bangunan pemerintah di pusat kota minyak.
kuno Roma. Sebagai pusat kehidupan masyarakat Romawi, tempat
berdagang, pidato, diskusi, dan kegiatan komersial lainnya. Lambat
laun Forum tersebut berkembang menjadi kompleks pemerintahan,
tempat terbuka, kuil dan toko, yang bebas dari kereta atau Rekonstruksi dari
Forum Romanum dengan
kendaraan. arsitektur yang kuat dan
memperlihatkan
Definisi pertama sebuah toko dapat dilihat pada Forum Trajan, banyaknya toko
forum yang diprakarsai oleh kaisar pada 115 AD dan diselesaikan
oleh penggantinya, Hadrian pada 128 AD. Trajan didesain secara
khusus agar terlihat megah, dengan wilayah yang luas,
bangunannya berbentuk bulan sabit, dan memilliki 4 tingkat
bangunan. Bangunan-bangunan ini merupakan aula-aula besar,
dikelilingi tiang-tiang dengan toko-toko yang berada di setiap sisi
Forum Trajan Dengan
mengelilinginyaToko-toko cenderung telah terbuka dengan counter esign bentuk bulan sabit,
di bagian depan menghadap ke jalan umum. Bangunan ini adalah .
memiliki 4 tingkat
bangunan pertama yang digunakan sebagai kegiatan perdagangan bangunan.
dESIGN By

di Roma, digunakan bersama-sama oleh sekelompok masyarakat.


Bangunan ini juga unik karena sebagian besar took-toko di bawah
ditutup dan diatur pada beberapa tingkatan.
Sumber Gambar : Journal Sejarah Evolusi Shoppingmall – Sriti Mayang Sari 2010
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V P 0 0 5
TINJAUAN OBJEK RANCANGAN

Gedung Mall

D. Sejaran Perkembangan Pusat Perbelanjaan


Abad 11-16 Perkembangan Pasar di Eropa. Akibat runtuhnya Ypres Town Hall, Belgia, 1200. Thorn Town Hall memiliki toko lantai
kekaisaran Romawi, Eropa Barat pun terkena imbas akibat dasar untuk perdagangan kain, tembikar, warung sabun, linen
peristiwa tersebut selama kurang lebih 500 tahun. Tetapi penjual, tukang roti dan tukang roti kue.
perdagangan tidak berhenti, perdagangan terus berjalan. Walaupun
perdagangan terjadi dengan skala yang kecil saja, bukan skala uang Pada abad ke-14 bangunan pasar di Eropa pada umumnya seperti di
yang besar, tetapi uang tetap menjadi peranan utama yang ingin Inggris dan beberapa kota di Itali, kota Bologna, Brescia dan Padua,
dicapai dalam sebuah perdagangan masa itu (Coleman, 2006: 20). masih mempertahankan pola abad pertengahan yang
menggabungkan pasar dengan balai kota. Namun ada pula yang
Banyak kastil-kastil, biara, dan bangunan untuk perdagangan memisahkan bangunan pasar, seperti yang ada di kota Tuscan,
dibangun di kota-kota besar di Eropa ketika ekonomi mulai bangkit. Florence dan Sienna di Itali.
Awalnya bangunan perdagangan masih digabung dengan balai kota
untuk alasan mudah pengawasannya, area pasar di aula lantai Perkembangan pembangunan ruang yang lebih spesifik dan
dasar dan balai kota, ruangan dewan untuk melaksanakan individual terjadi pada abad ke-15 di Belanda, seperti diungkapkan
administrasi kota tersebut di lantai atas. Kemudian berkembang oleh Pevsner (1976:236), bahwa meskipun Belanda membangun
mulai dibangun bangunan-bangunan baru yang dikhususkan untuk dengan tujuan umum sebagai pasar dan balai kota, pada abad ke-15.
berdagang seiring dengan pertumbuhan dan kemakmuran kota- namun cenderung membangun ruang lebih spesifik dan individual,
kota pada abad pertengahan ini. memisahkan balai daging dari balai kain dan balai kota. Hal ini
terutama disebabkan peningkatan kekayaan negara.
Pada abad ke-13 pasar masih dalam satu bangunan dengan balai
dESIGN By

kota walaupun barang yang dijual dalam toko sudah lebih spesifik. Pada abad ke-16, umumnya evolusi bangunan pasar di seluruh
Hal ini dapat dilihat dalam penjelasan Pevsner (1976: 29), bahwa Eropa fungsinya tidak digabung dengan fungsi lainnya. Bangunan
pasar masih dalam balai kota, lantai dasar diatur ke dalam pasar yang baru dibangun dengan struktur linier, ruang
kelompok toko-toko kecil, misalnya Thorn Town Hall, Polandia, 1250; memanjang, dan adanya gang yang bersisian dengan kios-kios took.
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V P 0 0 6
TINJAUAN OBJEK RANCANGAN

Gedung Mall

D. Sejaran Perkembangan Pusat Perbelanjaan


Perkembangan Eastern Bazaar. Perkembangan bazaar atau Di Kairo juga terdapat bazaar atau pasar besar bernama Khan el-
pasar-pasar di dunia timur pada abad pertengahan paralel dengan Khalili. Ini adalah salah satu pasar yang paling bersejarah di dunia,
pasar-pasar di Eropa seperti yang diekspresikan pada berbagai didirikan pada 1382 oleh Emir Djaharks el-Khalili. Terletak di jalur
jenis format bazaar yang ada. Namun ada beberapa perbedaan utama perdagangan, menjual berbagai macam barang, dahulu
yang menonjol antara lain bangunan pasar-pasar di Eropa tidak memonopoli perdagangan rempah-rempah dari timur ke barat.
berdiri sendiri, biasanya digabung dengan balai kota, sedangkan Saat ini bazaar tersebut banyak menjual berbagai macam souvenir,
bazaar-bazaar di timur umumnya berada di alun-alun walaupun adanya cafe-cafe ala timur tengah yang menyediakan kopi arab
semula menempel dengan kompleks masjid. lengkap dengan shisha.

Grand Bazaar di Isfahan, Iran, yang sebagian besar tertutup


atapnya, mulai berdiri sejak abad ke-11 masehi (Wikipedia
Ensiklopedia Bebas, 2010). Bazaar-bazaar abad ke-13 di kota Fez, Bazaar Khan el-Khalili
Maroko menggambarkan dua jenis bazaar.Pertama, jalan bazaar yang menjadi tempat jual
ditutup dengan struktur kayu dengan tikar rumput pada bagian beli berbagai macam
souvenir timur tengah.
atapnya untuk melindungi deretan toko-toko berbagai ukuran yang
diatur di bawahnya dari penetrasi sinar matahari. Toko-toko lebih
tinggi dari jalan dengan counter di depan terbuka dan pada malam
hari jendela kayu menutup toko-toko tersebut. Jenis kedua, toko-
toko kecil yang lebih baik dibentuk oleh jaringan lorong-lorong kecil
dESIGN By

dalam bentuk grid. Bazaar ini mewakili jenis yang disebut sebagai
'souk' dan ditemukan di banyak kotakota di wilayah ini (Coleman,
2006:23).
Sumber Gambar : Khan El-Khalili: The Most Famous Open-Air Market In The Middle East
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V P 0 0 7
TINJAUAN OBJEK RANCANGAN

Gedung Mall

D. Sejaran Perkembangan Pusat Perbelanjaan


Arcade. Arcade menurut wikipedia adalah sebuah jalan atau gang Departement Store. Secara historis department store membawa
tertutup atap lengkung dan biasanya di kiri dan kanannya terdapat pengaruh yang cukup signifikan dalam format evolusi shopping
toko-toko. Arcade berasal dari abad ke-18 dan merupakan hal mall, baik dari segi prinsip-prinsip perdagangan kontemporer masa
penting dalam evolusi belanja. Arcade pertama muncul di Paris, kini, seperti penerapan harga tetap. Prinsip-prinsip perdagangan
berada di gang-gang sempit yang memiliki lebar sekitar 3 meter, ini diadopsi dari magasins de nouveautés toko di Paris dan toko-
walaupun dengan interior yang sederhana mereka menjadi satu toko bazaar dari London, yang berasal dari akhir abad ke-18,
ruang tertutup dengan bagian depan toko yang terbuat dari bahan dimana prinsip ritel kapitalis digunakan untuk menarik jarak sosial
kayu. Arcade berkembang pertama di London dan Paris, dan pembelanja yang lebih luas. Selama lebih satu abad department
kemudian di seluruh dunia. Akibat pengaruh urbanisasi dan store merupakan sarana berbelanja yang signifikan sebelum
pertumbuhan di berbagai bidang, arcade dalam perbelanjaan hadirnya pusat perbelanjaan atau shoppingmall pada akhir abad ke-
semakin banyak dibangun untuk dapat memenuhi kebutuhan 20. Munculnya department store mendorong toko-toko untuk
tersebut. bergerak ke arah perdagangan yang lebih spesialis dan eksklusif.

Galeries Royales St The Dining Hall at


Hubert, Brussels dengan Harrods: A Japanese
tatanan ruang arcade Feast at The Sushi Bar
dESIGN By

Sumber Gambar : Journal Sejarah Evolusi Shoppingmall – Sriti Mayang Sari 2010 Sumber Gambar : The Dining Hall at Harrods: A Japanese Feast at The Sushi Bar
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V P 0 0 8
TINJAUAN OBJEK RANCANGAN

Gedung Mall

D. Sejaran Perkembangan Pusat Perbelanjaan


Standar arsitektur dan desain interior department store sangat luas. Selain itu penggunaan kaca untuk membuat interior mewah
mempengaruhi desain pertokoan masa kini. Perkembangan inovasi dengan skylight maupun kaca pada area depan toko, atau yang
konstruksi besi, kaca, dan penemuan-penemuan teknologi baru sekarang dikenal dengan window display, juga penemuan teknologi
membawa pengaruh yang besar terhadap desain department store. lift dan eskalator untuk memfasilitasi gerakan vertikal.
Penerapan konstruksi besi memungkinkan ukuran toko yang luas,
terbuka, dan secara umum dapat dibentuk empat sampai lima Pada pertengahan abad ke-20, department store memasuki masa
lantai. Gerakan vertikal pertokoan dengan ukuran besar ini sulit, toko di kota-kota mengalami kejenuhan. penting untuk
meningkat dengan ditemukannya eskalator untuk membantu meningkatkan keberhasilan pusat perbelanjaan. Banyak department
pengunjung bergerak antar lantai. Eskalator pertama kali store telah ditutup. Namun generasi baru department store
digunakan pada tahun 1896 di Harrods, London dan Bloomingdales, muncul, memfokuskan kembali pada merek-merek yang dipilih
New York. Menurut wikipedia, Harrods adalah sebuah toko serba dengan cermat, interior yang menarik, segar dan modern, dan
ada kelas atas yang terletak di Brompton Road, Knightsbridge, bangunan menjadi inovatif lagi (Coleman: 2006:38).
London. Toko ini menempati lahan sekitar 18 ribu m² lebih dari 92
ribu m² ruang untuk penjualan. Motto Harrods adalah Omnia Supermarket. Supermarket merupakan format toko tunggal yang
Omnibus Ubique, yang berarti "Semua Barang, Untuk Semua, Di menyediakan berbagai bahan makanan, barang rumah tangga dan
Mana Saja". item sehari-hari dengan menerapkan prinsip-prinsip pedagangan
pada departement store. Supermarket membawa pengaruh radikal
Mulai akhir abad 19 sampai awal abad 20 arsitektur-interior terhadap sejarah perkembangan ritel. Prinsip selfservice pada
department store mulai menghilangkan pengaruh historis dan barang makanan yang sudah dikemas dan penyediaan makanan
dESIGN By

mulai menampilkan arsitektur-interior modern. Pembangunan kaleng untuk keperluan pembelanja, akan mempengaruhi mal
department store mulai dibandingkan dengan gedung perkantoran pinggiran kota. Toko supermarket pertama adalah Raja Kullen, yang
mewah saat itu, dan dieksploitasi melalui konstruksi besi, rangka dibuka di Queens, New York pada tahun 1930.
baja, besi cor yang memungkinkan membentuk ruang toko menjadi
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V P 0 0 9
TINJAUAN OBJEK RANCANGAN

Gedung Mall

D. Sejaran Perkembangan Pusat Perbelanjaan


Era Awal Shoppingmall. Suburban mall (mal daerah pinggiran tahun 1950- an. Ide awal ruang tertutup dengan pertokoan
kota) berkembang seiring dengan perkembangan perumahan di didalamnya dan pengaturan suhu ruang, diawali oleh arsitek Victor
pinggiran kota Amerika akibat padatnya perkembangan shopping Gruen yang merancang Southdale, di Edina, Minneapolis, dibuka
mall di pusat kota. Suburban mall biasanya direncanakan pada tahun 1956, sebagai shopping mall pertama tertutup
bersamaan dengan kota satelit, gabungan sejumlah sejumlah besar sepenuhnya. Ruang interior multi lantai ini menggunakan AC dengan
perumahan baru bersama-sama dengan fasilitas perbelanjaan yang pertimbangan tidak hanya dipengaruhi oleh peningkatan nilai ruang
akan melayani penduduk sekitarnya. Country Club Plaza adalah tetapi juga oleh keinginan Gruen untuk mencapai lingkungan belanja
pusat perbelanjaan pertama yang dibuka pada tahun 1924 di Kansas yang baik. Iklim ekstrim Minneapolis dapat diatasi dengan
City, Missouri, dirancang dan dibangun di luar pusat kota dan memberikan kondisi yang lebih ideal di seluruh area belanja.
direncanakan untuk melayani orang yang datang mengendarai
mobil, motor, dengan akses mudah dan fasilitas parkir. Pemikiran-pemikiran Victor Gruen yang dikenal sebagai penemu
mall tertutup pinggiran kota, untuk merekomendasikan area publik
Perkembangan mall pinggiran kota di Amerika Serikat di tahun tertutup dan pengaturan suhu, menandai langkah perubahan dalam
1950-an sangat luar biasa. Tahun 1945 hanya ada 45 mall di seluruh pemikiran tentang lingkungan perbelanjaan yang diorganisir,
Amerika dan jumlahnya meningkat drastis menjadi 2.900 pada dengan menerapkan pengaruh psikologis. Faktor perilaku konsumen
tahun 1958. Shopping mall yang menjadi model untuk diikuti yang dan aplikasinya dalam desain shopping mall sangat dipahami,
lainnya adalah Northgate, Seattle, dibangun pada tahun 1950, menurutnya lingkungan yang nyaman akan menarik konsumen untuk
dirancang oleh arsitek John Graham, Jr. Prinsip shopping mall ini datang dan menghabiskan waktu berbelanja lebih lama lagi. Konsep
adalah di kedua sisinya ada jalan panjang, linier, untuk pejalan kaki. mall tertutup dengan pengaturan suhu udara dalam ruang
dESIGN By

Jalanan tetap terbuka dan jalan setapak melalui setiap toko. Toko- merupakan langkah perubahan berikutnya dari arcade dalam
toko dikelilingi oleh parkir mobil yang luas. Dan mall ini merupakan evolusi lingkungan belanja. Mal menjadi semakin besar dan ruang
mall pertama yang memiliki toilet umum. Konsep belanja di mall tertutup dengan interior mewah.
terpadu dan tertutup seluruhnya belum terlihat sampai dengan
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V P 0 1 0
TINJAUAN OBJEK RANCANGAN

Gedung Mall

D. Sejaran Perkembangan Pusat Perbelanjaan


Shopping mall tertutup yang mengacu format Amerika, apa yang
cocok di mall pinggiran kota disesuaikan dengan lokasi pusat kota
Southdale Center, yang lebih kompleks, mall demikian sangat populer di masyarakat
sebuah shopping
mall di Edina, Inggris. Popularitas ini tercermin pada pengadopsian pusat
Minnesota, dibuka perbelanjaan tertutup atau shopping mall dihampir setiap kota
mulai pada tahun besar di Inggris, seperti pembangunan kembali Bull Ring yang
1956
merupakan kawasan komersial utama di Birmingham, Inggris yang
menjadi bagian penting sejak abad pertengahan ketika pasar
Sumber Gambar : Journal Sejarah Evolusi Shoppingmall – Sriti Mayang Sari 2010 pertama kali diadakan, kemudian Elephant Castle di Southwark,
London, keduanya dibuka pada tahun 1964. Kedua shopping mall
Perkembangan mall pinggiran kota telah berhasil mempengaruhi tersebut menjadi pelopor format jenis belanja baru, sebagai pusat
banyak bentuk mal regional dan super-regional di seluruh dunia. belanja multi level tertutup pusat kota yang dalam tahun-tahun
Pusat perbelanjaan regional Amerika mempengaruhi berikutnya akan mendominasi Inggris dan sebagian Eropa.
perkembangan awal pinggiran kota Eropa, seperti Brent Cross,
London 1976 dan Parly Deux, Paris 1989.

Pusat perbelanjaan di Inggris Raya biasa disebut ‘shopping center’ , New Shoppingmall
‘shopping precint’. atau hanya ‘precint’. Tetapi sering dikenal Bullring di Birmingham,
Inggris, dibuka tahun
dengan pusat belanja bergaya Amerika di Inggris, penggunaan ‘Mall’
dESIGN By

2003
semakin meningkat, terutama di kalangan generasi muda. Precints
yang muncul di Eropa sejak arcade, merupakan perkembangan
yang signifikan dalan evolusi lingkungan belanja. Sebelumnya toko
secara acak diatur di jalan-jalan kota di Eropa. Sumber Gambar : The Dining Hall at Harrods: A Japanese Feast at The Sushi Bar
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V P 0 1 1
TINJAUAN OBJEK RANCANGAN

Gedung Mall

D. Sejaran Perkembangan Pusat Perbelanjaan


Evolusi shopping mall berkembang lebih lanjut, persyaratan Simpulan. Sejarah evolusi shopping mall dari masa awal
shopping mall tertutup mulai kurang mampu memenuhi kebutuhan peradaban sampai dengan pertengahan abad ke-20 merupakan
masyarakat yang semakin maju pemikirannya dipergantian abad sebuah proses yang relatif lambat. Sampai dengan pertengahan
ke-20 ini. Mereka menuntut lingkungan belanja yang lebih berkesan abad ke-19 umumnya format toko-toko belum direncanakan dengan
dan terpadu, dan konsep ini dapat dilihat pada Ghirardelli Square di baik dan biasanya menjadi satu dengan bangunan lain, seperti balai
San Francisco, yang dibuka tahun 1964, dikembangkan oleh William kota, pasar, dan hall. Namun ada juga yang sudah direncanakan
Roth dan ibunya, dirancang oleh Wurster, Bernardi dan Emmons seperti Forum Trajan dan Bazaar Timur di Istanbul dan Isfahan yang
bersama-sama dengan Lawrence Halpim dan Associates. Mereka merupakan contoh pasar dengan format khusus. Format pertokoan
melengkapi konsep shopping mall yang sudah dieksploitasi Victor sudah direncanakan dengan mendapat pengaruh kuat dari arcade
Gruen seperti sirkulasi ruang yang dinamis, dan kenyamanan dan department store dengan prinsip-prinsip perdagangannya.
konsumen dengan prinsip desain dalam ritel festival, yaitu
mensinergikan antara katering, waktu luang, dan toko-toko. Perkembangan material dan inovasi konstruksi besi, kaca, dan
penemuan-penemuan teknologi baru membawa pengaruh yang
Penerapan kriteria konseptual atau prinsip dasar dalam besar terhadap desain department store. Penerapan konstruksi
perencanaan desain di Ghirardelli Square yang menekankan besi memungkinkan ukuran toko yang luas, terbuka, dan secara
pentingnya perpaduan jenis toko, pentingnya lingkungan dalam umum dapat dibentuk empat sampai lima lantai. Gerakan vertikal
membentuk karakter/kepribadian tempat, menyediakan katering pertokoan dengan ukuran besar ini meningkat dengan
sebagai komplemen aktivitas belanja dan rekreasi, serta ditemukannya eskalator untuk membantu pengunjung bergerak
menyediakan fasilitas khusus kegiatan pengisi waktu luang antar lantai. Mal menjadi semakin besar dan ruang tertutup dengan
dESIGN By

mempengaruhi evolusi shopping mall berikutnya. Walaupun interior mewah. Perkembangan mall pinggiran kota telah berhasil
penerapan prinsip dasar perencanaan ritel ini pada pertengahan mempengaruhi banyak bentuk mal regional dan super-regional di
1960-an, namun beberapa prinsip yang sama masih relevan dan seluruh dunia.
digunakan dalam desain shoppingmall generasi berikutnya.
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V P 0 1 2
TINJAUAN OBJEK RANCANGAN

Gedung Mall

E. Klasifikasi Mall
Mall dalam berbagai topik sering disamakan dengan shopping 3. Berdasarkan Sistem Transaksi dan Penjualan
centre, sehingga dalam berbagai sumber literatur, klasifikasi mall Menurut Marlina (2008:217) dijelaskan bahwa berdasarkan
hampir sama dengan klasifikasi shopping center. Berdasarkan sistem transaksinya, sebuah pusat perbelanjaan dapat
beberapa sumber, klasifikasi mall adalah sebagai berikut : dibedakan sebagai berikut:
1. Dilihat Dari Jenis Barang Yang Dijual a. Toko Grosir, yaitu toko yang menjual barang dalam partai
Gibbert (1959:127) mengemukakan tiga jenis barang yang dijual besar. barang-barang tersebut biasanya disimpan digudang
dalam mall dan terdapat pada jenis toko sebagai berikut: atau ditempat lain, sedangkan yang ada dipajang hanya
a. Convinience Shop: pertokoan yang menjual barang-barang contohnya.
kebutuhan sehari-hari. b. Toko Eceran, yaitu toko yang menjual barang dalam partai
b. Demand Store: pertokoan yang menjual barang-barang kecil atau per satuan barang. Toko eceran lebih banyak
tertentu yang biasa diperlukan oleh pelanggan. menarik pembeli karena tingkat variasi barangnya yang
c. Impulse Store: Pertokoan yang menjual barang-barang tinggi.mewah.
mewah. Berdasarkan sumber ini, display area Untuk mall akan lebih baik
menggunakan sistem eceran apabila pengunjung yang
2. Dilihat dari Luas Areal Pelayanan ditargekan adalah konsumen langsung dari barang yang dijual.
Gibbert (1959:127) menyebutkan bahwa berdasarkan jangkauan
pelayanannya, dalam hal ini adalah luas wilayah, maka mall 4. Berdasarkan Unsur Lokasi
dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis sebagai berikut: Menurut Marlina (2008:217) mall merupakan salah satu jenis
a. Tipe Mall Regional ,luas areal antara 32.000–95.000m2 pusat perbelanjaan yang berkembang hingga saat ini. Shopping
dESIGN By

dengan skala pelayanan 150.000–400.000 penduduk. mall memiliki ciri khas yang membedakannya dengan pusat
b. Tipe Mall Distrik dengan luas areal antara 10.000–30.000m2 perbelanjaan lain yaitu tersedianya jalur mall dan plaza yang
dengan jangkauan pelayanan antara 40.000–150.000 menghubungkan dua (2) atau lebih pusat keramaian
penduduk. (generator).
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V P 0 1 3
TINJAUAN OBJEK RANCANGAN

Gedung Mall

F. Unsur Dalam Kegiatan Mall


Beddington (1982:2) Unsur-unsur dalam kegiatan pusat 2. Barang
perbelanjaan dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu pengunjung, Barang merupakan obyek yang diperjual belikan dalam dunia
barang dan pengelola. Penjelasan selanjutnya sebagai berikut : perdagangan, sehingga kemudian muncul pusat-pusat
1. Pengunjung perbelanjaan (Nusadarifa, 1989). Dalam Nusadarifa (1989:21)
Menurut Beddington (1989:2) menyebutkan bahwa disebutkan bahwa jika dilihat dari karakteristiknya, jenis barang
pengunjung/pembeli adalah suatu lembaga atau individu yang yang dijual pada pusat perbelanjaan dapat dibedakan menjadi
melakukan pembelian untuk memenuhi kebutuhan pribadinya empat (4) yaitu :
atau konsumsi rumah tangganya. Sementara Menurut
Beddington (1989:2) aktivitas berbelanja pengunjung dapat a. Convenience Goods, merupakan barang kebutuhan sehari-
dibedakan menjadi dua, antara lain : hari.
a. Convenience Shopping merupakan kegiatan berbelanja b. Specialty Goods, merupakan jenis barang tertentu seperti
keperluan sehari-hari. Hal yang dibutuhkan pembeli disini benda-benda antik dan koleksi.
adalah kemudahan dan pelayanan yang cepat. c. Shopping Goods, merupakan barang yang dibutuhkan
b. Comparison Shopping merupakan kegiatan berbelanja yang bulanan atau musiman.
dilakukan dengan membandingkan harga, jenis, kualitas, d. Impulse Goods, merupakan barang yang tidak terlalu
pelayanan, dan sebagainya walaupun belum tentu membeli. dibutuhkan atau dicari oleh pengunjung.
Kegiatan ini juga dalam istilah lain disebut dengan window
shopping. Berdasarkan kedua jenis aktivitas berbelanja Berdasarkan sumber ini maka jenis barang yang dominan dijual
tersebut, dapat dibedakan pengertiannya antara berbelanja dalam mall adalah convenience goods yang merupakan
dESIGN By

dengan membeli. kebutuhan sehari-hari seperti pakaian, makanan dan minuman


Membeli (to buy) adalah hasil sesuatu yang telah ditentukan dan shopping goods yang merupakan kebutuhan musiman
sebelumnya dan mempunyai tujuan pasti. Penentuan barang seperti gadget, elektronik dan peralatan olahraga.
yang hendak dibeli akan mengarahkan pembeli pada toko.
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V P 0 1 4
TINJAUAN OBJEK RANCANGAN

Gedung Mall

F. Unsur Dalam Kegiatan Mall


3. Perdagangan Dan Pengelolaan b. Self Selection (swapilih) dimana pembeli dapat memilih
Menurut Swasta dan Sukotjo (1988) diesbutkan bahwa pedagang langsung barang yang dibeli lalu menyerahkannya kepada
adalah suatu lembaga atau individu yang melakukan usaha pramuniaga untuk dibuatkan bukti pembelian.
kegiatan menjual barang kepada konsumen akhir untuk c. Personal Service (pelayanan pribadi) dimana pembeli akan
keperluan pribadi yang bersifat non bisnis. mendapatkan pelayanan sepenuhnya dari pramuniaga dalam
arti juga dapat berkonsultasi, misalnya pada toko pakaian.
Sehubungan dengan sumber di atas, maka pedagang dalam mall
merupakan penyewa dari sebuah tempat/kios yang dikelola oleh Berdasarkan sumber ini, maka jenis pelayanan yang digunakan
pengelola mall. Secara terperinci, fungsi-fungsi dan kegiatan dalam mall dapat disesuaikan menurut sistem penjualan, akan
yang dilakukan pedagang dalam mall ini adalah sebagai berikut : tetapi sistem yang paling tepat dari aktivitas mall adalah self
pengangkutan, penyimpanan, pembelanjaan, mencari konsumen, service (swalayan). Hal ini dikarenakan sistem ini memberikan
menjalankan kegiatan promosi, memberikan promosi dan keleluasaanpenuh kepada pelanggan untuk menentukan sendiri
informasi, melakukan pengepakan dan pembungkusan dan barang yang dikehendaki maupun untuk aktivitas window
mengadakan penyortiran. shopping serta lebih efisien dalam penyediaan tenaga pelayan.

Dalam melaksanakan transaksi jual beli, ada tiga macam


pelayanan yang diberikan dari pedagang kepada pembeli,
Suasana Kegiatan di
diterjemahkan dari Beddington (1982:6), yaitu : sala satu pusat
perbelanjaan di
dESIGN By

Orland Square
a. Self Service (swalayan) yaitu pengunjung memilih dan
mengambil sendiri barang- barang yang hendak di beli dari
rak-rak yang tersedia, lalu membawanya ke kasir untuk
dibayar. Sumber Gambar : dari mesin pencari google
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V P 0 1 5
TINJAUAN OBJEK RANCANGAN

Gedung Mall

G. Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Pengembangan Mall 5. Perencanaan dan Desain Ruang, Perencanaan tata ruang dan
Terdapat beberapa variabel yang menentukan tingkat kesuksesan desain penting diperhatikan karena menyangkut optimalisasi
sebuah pusat perbelanjaan. Marlina (2008).menjelaskan bahwa imbal hasil investasi serta memenuhi kebutuhan operasional
kesuskesan tidak ditentukan oleh salah satu dari faktor-faktor ini penyewa.
namun semuanya merupakan satu rangkaian yang saling 6. Penyewa Utama ,merupakan ritel besar, punya nama besar dan
mempengaruhi. Berikut adalah faktor-faktornya : menjadi magnet untuk shopping mall ini. Kehadirannya bisa
1. Lokasi, adalah faktor pertama dan kunci untuk pembangunan menjadi daya tarik untuk peritel kecil agar mau menyewa
mall atau shopping center. Lokasi yang baik harus dekat dengan ruangan di mall.
wilayah populasi tangkapan yang terdiri dari kawasan 7. Keseimbangan Penyewa, Perlu diperhatikan keseimbangan
pemukiman, kawasan perkantoran atau industri, hotel, objek penyewa dengan tujuan untuk menciptakan kemudahan
wisata, sarana transportasi publik serta kelompok jenis usaha berbelanja, menciptakan efek sinergi dan menyediakan
yang sesuai. pengalaman berbelanja yang beragam bagi pengunjung.
2. Visibilitas, yang berarti posisi shopping mall harus dengan 8. Citra, Pemasaran dan Manajemen, Strategi pembinaan citra
mudah dapat dilihat oleh siapa saja. Idealnya, shopping mall sangat membantu diferensiasi pusat perbelanjaan dan
harus tampak jelas dari arus lalu lintas kendaraan dan pejalan membedakan pusat perbelanjaan yang sukses dengan para
kaki. pesaingnya.
3. Kemudahan Akses, Shopping center yang terakses dengan jalan 9. Berorientasi Layanan Pelanggan, Dalam mall harus dipahami
raya utama akan mendapatkan manfaat yang lebih tinggi karena siapa pelanggannya, dari mana asal pelanggan, apa yang
volume arus lalu lintas yang berimplikasi positif pada diinginkan pelanggan dan yang menarik minatnya.
pengunjung. Disimpulkan bahwa pemilihan lokasi harus menjadi pertimbangan
dESIGN By

4. Luas, sebuah pusat perbelanjaan biasanya berpatokan pada luas yang vital dalam pengembangan mall. Sementara dalam pemilihan
kotor seluruh area lantai (gross floor area). Luas kotor adalah lokasi yang strategis biasanya memiliki kekurangan dalam hal luas
jumlah total dari seluruh area lantai yang dibangun di dalam lahan yang tersedia sehingga dari lokasi dapat diperkirakan jenis
bangunan. mall yang akan terbangun.
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V P 0 1 6
TINJAUAN OBJEK RANCANGAN

Gedung Mall

H. Elemen-Elemen Dalam Mall


Sebagai landasan dasar, perlu diketahui apa saja yang menjadi 4. Koridor, Merupakan ruang yang digunakan untuk berjalan kaki.
elemen dalam ruang mall. Aji Bangun dan Harvey M. Rubenstein Koridor terbagi menjadi dua macam, antara lain :
dalam Nurrachman (2011:10-12) menyebutkan bahwa elemen-elemen a. Koridor Utama yang merupakan orientasi dari toko-toko
yang terdapat dalam mall dapat dijabarkan sebagai berikut: yang ada di sepanjang toko- toko tersebut dengan lebar
1. Atrium, merupakan ruang kosong (void) yang secara horisontal sekitar 15 meter untuk koridor outdoor.
diapit oleh lapisanlapisan lantai di lantai kedua atau lebih sisi- b. Koridor Tambahan (Sekunder) yang merupakan koridor yang
sisinya, dengan ketinggian dua lapis lantai atau lebih yang terletak pada sepanjang koridor utama dengan lebar minimal
mendapat terang alami siang hari dan menjadi pusat orientasi untuk koridor sekunder adalah 6 meter untuk koridor
bangunan. outdoor.
5. Street Furniture, Merupakan elemen desain yang melengkapi
2. Magnet primer. Magnet merupakan transformasi dari ‟node‟ keberadaan suatu jalan, yang berintegrasi dengan pohon, antara
kota, yang berfungsi sebagai titik konsentrasi, dapat juga lain berupa lampu jalan, patung, desain grafik, kolam, tempat
sebagai landmark. Perwujudannya dapat berupa crowd atau duduk, pot taman, tempat sampah dan lain-lain.
plaza. Penempatan magnet primer atau anchor mall terletak
pada setiappengakhiran koridor sedangkan pada plaza I. Lokasi Mall
ditekankan di lantai atas dan basement dalam hubungan Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa lokasi merupakan
vertikal. Magnet mall dalam istilah lain juga disebut generator. kunci sukses suatu pusat perbelanjaan termasuk mall sehingga
dengan demikian pemilihan lokasi harus benar- benar diperhatikan.
3. Magnet Sekunder, Toko merupakan salah satu bagian terpenting 1. Pemilihan Lokasi Marlina (2008:204) menyatakan bahwa pilihan
dESIGN By

dari Mall yang dapat dianggap sebagai ‟distrik‟ pada pusat tujuan berbelanja akan tergantung pada nilai keuntungan yang
perbelanjaan. Penempatan toko erat kaitannya dengan magnet didapat konsumen bila berbelanja ke tempat yang ditujunya.
primer (crowd dan ruang publik terbuka) sebagai daya tarik Pada sumber yang sama juga dijelaskan teori tentang
utama dalam pusat perbelanjaan tersebut. berbelanja tersebut. Berikut rangkuman dari teori tersebut :
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V P 0 1 7
TINJAUAN OBJEK RANCANGAN

Gedung Mall

I. Lokasi Mall
a. Spatial Interaction Theory (Teori Interaksi Ruang) Jarak a. Tapak yang dipilih mempunyai ukuran yang cukup luas dan
pengunjung ke lokasi mall merupakan faktor penghambat bentuk yang sesuai untuk rancangan area perdagangan
sementara daya tarik mall merupakan faktor pendorong dengan segala kelengkapannya, termasuk ruang parkir yang
sehingga dapat dianalisa ketentuan jarak dan daya tari. cukup.
b. Behaviour Theory (Teori Perilaku Individu) Keputusan
konsumen dalam memilih dipengaruhi oleh keadaan b. Aturan-aturan pemanfaatan ruang pada lahan yang dipilih
konsumen tersebut terhadap fasilitas yang ada. Setiap tidak menghambat pembangunan yang akan dilakukan.
konsumen memiliki karakter yang berbeda sehingga perlu
dianalisa karakter-karakter konsumen yang akan c. Lokasi tapak mudah dicapai, terutama dari fasilitas umum
berkunjung. seperti bandara dan stasiun.
Berdasarkan sumber ini, maka dapat dikatakan bahwa semakin
jauh jarak mall dengan pusat keramaian maka semakin banyak d. Harga tanah harus disesuaikan dengan jumlah modal dan
pula hal/fasilitas menarik yang harus disediakan untuk menarik uang sewa yang mungkin diperoleh.
pengunjung atau dengan menyediakan potongan harga yang
cukup menjanjikan. Namun bukan berarti karena jaraknya dekat e. Ketersediaan jaringan utilitas yang memadai sesuai jenis
menjadikan mall minim fasilitas dan fitur menarik lainnya. pusat perbelanjaan yang direncanakan.

2. Pemilihan Tapak Marlina (2008:208) menjelaskan pertimbangan f. Kondisi geologi dan hidrologi tanah untuk analisis jenis
pemiilihan tapak untuk sebuah pusat perbelanjaan dapat pondasi yang digunakan. Berdasarkan sumber ini maka
dESIGN By

dilakukan berdasarkan kriteria sebagai berikut : dapat disimpulkan bahwa persyaratan lokasi yang terbaik
a. Tapak yang dipilih memungkinkan untuk dibangun dan adalah kedekatan dengan pemukiman yang juga berimbas
terletak di dalam kawasan perdagangan yang pada akses.
direkomendasikan dalam analisis pasar.
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V P 0 1 8
TINJAUAN OBJEK RANCANGAN

Gedung Mall

J. Aspek Arsitektural
Berikut ini akan dijelaskan kriteria-kriteria perancangan mall ruang dalam dan ruang luar, namun akan memerlukan luasan
berdasarkan aspek arsitekturalnya yang terdiri dari bentuk, pola tapak yang lebih besar daripada closed mall.
penataan dimensi dan komposisi ruang penjualannya.
1. Bentuk Mall Menurut Maithland dalam Yempormase (2013:11) 2. Pola Sirkulasi Shopping Mall Maithland dalam Yempormase
dijelaskan bahwa terdapat tiga (3) bentuk umum mall dengan (2012:21) menyebutkan bahwa pada dasarnya pola mall berpola
keuntungan dan kerugiannya masing-masing, berikut merupakan linier. Tatanan mall yang sering dijumpai adalah mall berkoridor
rangkuman dari sumber tersebut : tunggal dengan lebar koridor standar antara 8-16 m. Untuk
a. Open Mall (mall terbuka), adalah mall tanpa pelingkup. memudahkan akses pengunjung, pintu masuk sebaiknya dapat
Keuntunganya adalah kesan luas dan perencanaan teknis dicapai dari segala arah.
yang mudah sehingga biaya lebih murah. Kerugianya berupa
kendala iklim dan cuaca (climatic control) (berpengaruh 3. Dimensi Mall Diterjemahkan dari Beddington (1982:16) dijelaskan
terhadap kenyamanan) dan kesan pewadahan kurang. hal yang perlu diperhatikan bahwa mall jangan terlalu panjang
b. Enclosed Mall (mall tertutup), adalah mall dengan pelingkup. karena dapat melelahkan pengunjung. panjang ideal sebuah
Keuntunganya berupa kenyamanan (climatic control). pedestrian mall berkisar antara 200-250 meter, setelah itu
Kerugiannya adalah biaya mahal dan kesan ruang kurang harus ada suatu ruang untuk istirahat dan pause point dan
jelas. suatu fokal poin yang menarik agar pengunjung tidak kehilangan
c. Integrated Mall (mall terpadu), adalah penggabungan mall seleranya.
terbuka dan tertutup. Biasany berupa mall tertutup dengan
akhiran mall terbuka. Hal ini juga merupakan salah satu 4. Penataan RetailMasih mengacu pada sumber di atas jika
dESIGN By

solusi climatic control. penataan sirkulasi mal hanya memiiki satu koridor, diharapkan
Berdasarkan keterangan sumber ini maka bentuk yang paling semua retail dapat dilewati pengunjung sehingga semua retail
menjawab solusi ruang mall adalah semi open mall, karena memiliki nilai nilai komersial yang sama.
dapat memberikan pilihan ruang yang lebih dinamis antara
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V P 0 1 9
TINJAUAN OBJEK RANCANGAN

Gedung Mall

J. Aspek Arsitektural
5. Komposisi Ruang Penjualan c. Peripheral Approach, pada metode ini telah dilakukan
McKeveer (1948) menjelaskan bahwa pada umumnya sebuah penanganan barang-barang dagangan tanpa mengganggu
pertokoan/perbelanjaan dapat dibagi menjadi dua area kegiatan penunjang. Area non selling diletakkan mengelilingi
berdasarkan pemakaiannya yang terdiri dari : area penjualan.
a. Ruang non penjualan (non selling area), meliputi : ruang- d. Annex Approach, pada metode ini semua kegiatan non-
ruang yang berhubungan dengan pelayanan konsumen penjualan dikelompokkan menjadi satu dan diletakkan
(customer service), proses memasukkan dan menukarkan terpisah dengan daerah penjualan.
barang dagangan dan aktivitas pengelola dan karyawan.
b. Ruang pajang barang dagangan (display), tempat terjadinya 6. Sistem Sirkulasi Mall Sementara Beddington (1982:32)
interaksi antara konsumen dengan penjual. Ruang ini juga menjelaskan beberapa pola sirkulasi untuk loading dan
disebut selling area. unloading dock berikut :
Sementara untuk orientasi ruang-ruang dalam mall, a. Sistem servis satu lajur, memanfaatkan satu lajur
berdasarkan kepuasan pelanggan dan produktivitas karyawan, (kiri/kanan) untuk digunakan sebagai loading dan unloading
ada empat pendekatan umum menempatkan ruang-ruang barang
penjualan : b. Sistem servis dua lajur, memanfaatkan 2 sisi lajur untuk
a. Sandwich Approach, keterbatasan sistem ini adalah tidak loading dan unloading
efisiennya bagi pelanggan dan karyawan ke lantai tertentu c. Sistem T, merupakan alternatif di tempat sempit dan untuk
dalam hubungannya untuk melakukan kegiatan non selling kelancaran sirkulasi sehingga truk barang tidak memerlukan
area. ruang untuk putar balik
dESIGN By

b. Core Approach, dengan menempatkan non selling area ke d. Pola Loading Dec, Dalam loading dan unloading barang
pusat core, arus kedatangan barang bercampur dengan seringkali truk harus parkir dan menunggu giliran, berikut
kegiatan penunjang dalam selling area. pola yang dijelaskan dalam Beddington (1982:32)
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V P 0 2 0
TINJAUAN OBJEK RANCANGAN

Gedung Mall

K. Aspek Struktural
Berikut ini akan dijelaskan kriteria perancangan mall berdasarkan Dalam sumber ini juga dijelaskan ada tiga bagian struktur yang
aspek struktural yang juga meliputi konstruksi dalam pembangunan digunakan dalam bangunan komersial yaitu :
mall. Sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
29/PRT/M/2006 Tentang Persyaratan Teknis Bangunan dan 1. Sub Structure berupa pondasi
Gedung, dijelaskan bahwa mall termasuk bangunan klas 6 dan ada 2. Supper Structure berupa kolom
beberapa persyaratan mengenai struktur bangunan komersial 3. Upper Structure berupa struktur penutup atap
sebagai berikut
Joseph De Chiara dan John Callender (1983:1297) dalam buku Time
1. Jarak struktur utama dari tapak sekurang-kurangnya 10 m ke Saver Standard menjelaskan beberapa kriteria desain yang
dalam tapak, menyangkut struktur diantaranya :

2. Bangunan dengan bentuk dasar T, L dan U hendaknya 1. Jarak kolom dalam modul sebaiknya 6 m; 7,5 m; atau 9 m
menggunakan dilatasi pada 25 m untuk mencegah kerusakan 2. Tinggi plafon berkisar antara 3–4 m untuk pandangan yang baik
akibat gempa, 3. Terdapat pilihan antara single level dan multi level, mall dengan
multi level memiliki void untuk pandangan secara vertikal.
3. Saat terjadi gempa, struktur bangunan harus dapat bertahan
dalam waktu yang cukup bagi pengguna untuk melarikan diri.

Sementara Kevin Ducharme dan Matthew Paladino (2012:99)


dESIGN By

menyimpulkan bahwa untuk bangunan komersial, struktur yang


paling direkomendasikan adalah struktur beton bertulang dengan
atap kubah lingkaran. Hal ini didasari dari segi ekonomi yang relatif
murah dan efisien serta efektif untuk menunjang fungsi bangunan. Sumber Gambar : dari mesin pencari google
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V P 0 2 1
TINJAUAN OBJEK RANCANGAN

Gedung Mall

L. Aspek Utilitas
Berikut ini akan dijelaskan kriteria-kriteria perancangan mall d. Adaptasi bentuk bangunan terhadap pencahayaan alami
berdasarkan aspek utilitasnya. seperti bentuk yang ramping, void, fasad yang miring, fasad
1. Sistem Pencahayaan Sistem pencahayaan yang digunakan yang ditonjolkan atau bentuk segitiga yang memungkinkan
dalam mall terbagi menjadi 2 yaitu pencahayaan alami dan cahaya masuk dari kedua sisi bangunan.
buatan. Untuk pencahayaan alami terbaik adalah cahaya langit
(bukan sinar langsung) namun intensitasnya tidak bisa ditebak 2. Sistem Penghawaan Tangoro (2009) menjelaskan bahwa sistem
karena tergantung kondisi alam. Menurut Tangoro (2009) penghawaan pada Mall (Pusat Perbelanjaan) dapat digolongkan
pencahayaan alami dalam pusat perbelanjaan (mall) mengikuti menjadi dua yaitu alami dan buatan, lebih jelasnya sebagai
kriteria sebagai berikut : berikut :

a. Pencahayaan alami pada pusat perbelanjaan sebaiknya a. Sistem Penghawaan Alami Sistem penghawaan alami adalah
diterapkan terutama pada pagi hingga sore hari untuk suatu sistem penghawaan yang memanfaatkan hembusan
menekan biaya konsumsi energi lampu. angin dan iklim sekitar untuk penghawaannya atau tanpa
bantuan alat.
b. Pencahayaan alami yang paling sering digunakan dalam
pusat perbelanjaan adalah pencahayaan alami pada atrium b. Sistem Penghawaan Buatan Penghawaan pada suatu Mall
(void) dengan menggunakan skylight sehingga juga memberi (Pusat Perbelanjaan) dapat diatur oleh Air Conditioner atau
kesan luas dengan pencayhayaan yang optimal di siang hari. biasa disebut dengan AC. Suhu yang biasanya digunakan 18-
20 derajat celcius. Penggunaan AC biasanya digunakan pada
dESIGN By

c. Massa memanjang Timur-Barat lebih efektif untuk Mall dan Plaza yang biasanya cenderung terdiri dari
memasukkan cahaya alami, sementara massa berbentuk bangunan tunggal.
lingkaran digunakan untuk memasukan cahaya secara lebih
merata.
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V P 0 2 2
TINJAUAN OBJEK RANCANGAN

Gedung Mall

M. Fasilitas Shopping Mall


Berdasarkan fungsi-fungsi yang akan dipenuhi, berikut merupakan
spesifikasi terhadap fasilitas-fasilitas yang dapat disimpulkan di
dalam Shopping Mall:

1. Fasilitas Utama, Sebagai pemenuhan aktivitas perbelanjaan,


maka fasilitas paling utama yang tersedia adalah retail / tenant
yang nantinya akan disewa oleh berbagai jenis produk dengan
berbagai merek. Selain itu juga terdapat fasilitas plaza sebagai
pengikat antara retail-retail yang tersedia dan bisa
dimanfaatkan sebagai ruang terbuka pada mall.
2. Fasilitas Penunjang, Tersedia fasilitas yang rekreatif sebagai
sarana hiburan di dalam mall. Fasilitas yang tersedia berupa
fasilitas yang juga bisa sebagai generator untuk menarik
pengunjung ke dalam mall seperti: food court, game zone, dan
bioskop.
3. Fasilitas Pelengkap, Fasilitas pelengkap merupakan fasilitas
yang berfungsi hanya pada waktu dan saat tertentu dalam satu
tahun, tidak terus menerus berfungsi pada mall. Fasilitas
tersebut adalah arena eksebisi dan panggung.
dESIGN By

Contoh Beberapa Fasilitas-Fasilitas Retail Yang Ada Pada Mall Yang Suda
4. Fasilitas Servis, Adanya fasilitas servis akan sangat menunjang Disewa Berbagai Merek Ternama
seluruh aktivitas yang ada pada mall. Fasilitas untuk fasilitas
servis adalah toilet, kantor pengelola, parkir, dan ruang-ruang
utilitas.
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V P 0 2 3
TINJAUAN OBJEK RANCANGAN

Post Modern

A. Defenisi Post-Modernisme
Post-modernisme pertama kali diidentifikasikan sebagai suatu 3. Post-modernisme didefinisikan dalam bidang sosiologi sebagai
disiplin teoritis sejak tahun 1970-an sampai tahun 1995, aliran atau gerakan atau gejolak yang timbul dari adanya akibat
sebagaimana diformulasikan oleh Jencks yang dinyatakan sebagai atau hasil perubahan ekonomi, kebudayaan dan demografis.
berikut: Post-modernisme juga diidentifikasikan sebagai aliran atau
gerakan yang menandai faktor-faktor seperti meningkatnya
1. Post-modernisme didefinisikan sebagai aliran, pemikiran atau pelayanan ekonomi, pentingnya media-massa, meningkatnya
sesuatu yang berkaitan dengan sikap, atau bagian dari ketergantungan ekonomi dunia, serta pola konsumen generasi
kebudayaan umum, atau yang berkaitan dengan kritik teoritikal, muda (mendatang). Dalam bidang sosiologi post-modernisme
yang berhubungan dengan penekanan pada relativitas, anti- juga menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan: era/zaman
universalitas, nihilist, kritik terhadap rasionalisme, kritik informasi, globalisasi, kampung-kampung global (global
terhadap universalisme, kritik terhadap fundametalisme atau villages), termasuk teori media dalam seni.
sains. Bahkan kadang-kadang berkaitan dengan perubahan
kultur/kebudayaan yang berkaitan dengan: filsafat, agama dan 4. Post-modernisme didefinisikan sebagai aliran atau pemikiran
moralitas. yang berkaitan dengan reaksi-reaksi atas ‘kegagalan’ yang
terjadi dalam aliran arsitektur modern, yang timbul dalam
2. Post-modernisme didefinisikan sebagai aliran atau pemikiran bentuk kebosanan-kebosanan dalam tampilan bentuk, hilangnya
atau filsafat yang berkembang pada penghujung abad 20, identitas dari tempat atau lokasi, pengaruh yang mengungkung
dimana dalam bidang filsafat ‘post-modernis’ merupakan suatu dari efisiensi dan efektivitas produksi massal serta pengaruh
aliran pemikiran yang radikal bersifat kritis terhadap filsafat yang sangat kuat dari adanya industrialisasi dalam desain
dESIGN By

Barat yang cenderung menekankan aspek rasionalisme sebagai bangunan.


landasan utama dalam bidang sains/ilmu pengetahuan, karena
post-modernisme menghancurkan universalisme tendensi-
tendensi dalam filsafat.
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V P 0 2 4
TINJAUAN OBJEK RANCANGAN

Post-Modern

B. Post-Modernisme Arsitektur
6. Terkungkungnya tampilan bentuk yang cenderung dikuasai oleh
Masjid Raya
produk-produk massal akibat proses industrialisasi.
Sumbar, Contoh Prinsip-prinsip atau kaidah-kaidah perancangan dalam arsitektur
bangunan beraliran modern (sejak dari tahun 1958-1960 hingga tahun 1972-1979),
arsitektur post-
modern di
misalnya:
indonesia 1. Simplicity of Form (Kesederhanaan Bentuk) dari Mies Van de
Rohe, yang mendapat reaksi berupa Complexity of Form
Sumber Gambar : INVENSI : VOL. 1 NO. 1. JUNI 2016 80 MASJID RAYA SUMATRA BARAT SEBAGAI SIMBOL PERSATUAN (Kerumitan Bentuk) dan Diversity of Form (Keragaman Bentuk).
MUSLIM DI SUMATRA BARAT Nurhayatu Nufut Alimin
2. Less in More (Sederhana itu Indah) dari Mies Van de Rohe,
Melihat sejarah lahirnya aliran Arsitektur Post-modern, pada tahun mendapat reaksi Less is Bore (Sederhana itu Suatu Kebosanan).
1958 tokoh awal arsitektur post-modern, Charles Jencks : The 3. Regularity of Form (Keseragaman Bentuk) akibat prinsip-prinsip
Failure of Modern Architecture. Sebagai berikut: kesederhanaan, mendapat reaksi Form with Identity (Bentuk
1. Kebosanan akibat tampilan-tampilan bentuk yang cenderung dengan Identitas).
seragam/serupa. 4. Geometric of Form (Bentuk-bentuk Geometrik) akibat pemikiran
2. Kebosanan akibat tampilan/ekspresi bentuk yang terkungkung rasionalisme dalam hal efisiensi dan efektivitas bentuk.
oleh prinsip efisiensi dan efektivitas bentuk dalam arsitektur.
3. Kebosanan akibat munculnya keseragaman/kemiripan tampilan
Gedung Opera Sydney
bentuk dengan alasan mengangkat ciri kesederhanaan. di Sydney, New South
4. Tiada atau hilangnya identitas tempat atau lokasi akibat Wales adalah salah
dESIGN By

satu bangunan abad


penekanan bentuk-bentuk kubisme dan geometrik. ke-20
5. Tiada atau hilangnya identitas tempat atau lokasi akibat
penetapan/pemilihan bentuk-bentuk yang rasional-goemetris
Sumber Gambar : Gilding the public realm Circular Quay and the Sydney Opera House
tanpa melihat pada aspek sejarah atau lokalitas. Published in Architecture Bulletin, Journal for the AIA (NSW Chapter), September 2018
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V P 0 2 5
TINJAUAN OBJEK RANCANGAN

Post-Modern

B. Post-Modernisme Arsitektur
Aliran Atau paham dari arsitektur post-modern adalah aliran atau Sedangkan karya arsitektur yang menandai awal pergeseran dari
paham atau gerakan bidang arsitektur yang menyangkut arsitektur-modern ke Arsitektur-Post Modern adalah The Portland
perancangan arsitektur, dimana didalamnya ditekankan adanya Building di Portland, USA., dan The Las Vegas Strip yang fenomenal
ciri-ciri khas (karakteristik) post-modern seperti: karya Robert venture di las vegas, USA.

1. Adanya penggabungan atau pencampur-bauran berbagai unsur C. Ciri-Ciri Arsitektur Post-Modern


(bentuk) sehingga bersifat eklektisme. Sebagai salah satu gaya arsitektur yang populer, arsitektur post
2. Adanya sifat ‘penyimpangan’ (degression) dalam bentuk, modern punya ciri khas sendiri. Menurut salah satu tokoh
3. Adanya sifat “irony” arsitektur Indonesia, Budi Sukada (1988), arsitektur post modern
4. Adanya memory atau pengingatan kembali pada ‘ragam hias’ memiliki ciri umum sebagai berikut:
(ornamen),
5. Adanya memory atau pengingatan kembali pada ‘referensi 1. Mengandung unsur-unsur komunikatif yang bersifat lokal atau
sejarah’ (historical reference), populer,
6. Adanya komposisi bentuk-bentuk yang ‘rumit’ bukan lagi 2. Membangkitkan kembali kenangan kembali historic,
kesederhanaan, 3. Berkonteks urban,
7. Adanya penghormatan pada ‘keragaman bentuk’ (diversity of 4. Menerapkan kembali teknik ornamentasi,
form). 5. Bersifat representasional,
6. Berwujud metaforik (dapat berarti dari bentuk lain),
Dalam perkembangan awal (1958-1960) hingga akhir abad 20 7. Dihasilkan dari partispasi,
dESIGN By

(1972-1979), dikenal tokoh-tokoh yang berpengaruh terhadap aliran 8. Mencerminkan aspirasi umum,
Arsitektur post modern, yang antara lain adalah Peter Eisenman, 9. Bersifat plural,
Philip Johnson, John Burgree, Robert Venturi, Ricardo Bofill, James 10. Bersifat ekletik.
Stirling, Charles Moore dan Frank Gehry.
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V P 0 2 6
TINJAUAN OBJEK RANCANGAN

Post-Modern

D. Aliran Dalam Post-Modernisme Arsitektur


Dalam perkembangan selanjutnya, arsitektur postmodern Contoh Aliran
Stright Revivalism
berkembang menjadi berapa aliran. Setiap aliran dipengaruhi oleh Arsitektur
postmodern pada
arsitek yang mempelopori perkembangan arsitektur post modern. bangunan
Dalam buku Evolutionary Tree karya Charles Jencks, disebutkan Kingswalden Bury
Hertfordshire
setidaknya ada 6 aliran arsitektur post modern sebagai berikut:

Contoh Aliran Neo


Vernakular
Contoh Aliran Arsitektur
Historicism postmodern pada
Arsitektur bangunan Masjid
postmodern pada Raya Sumbar
bangunan Louvre
Museum
Sumber Gambar : Berasal dari mesin pencari google

Sumber Gambar : Berasal dari mesin pencari google


2. Aliran Strigt Revivalism
merupakan aliran arsitektur yang ingin membangkitkan kesan
1. Aliraan Historicism arsitektur neoklasik pada bangunan modern. Ciri-cirinya seperti
Aliran ini sesuai namanya memiliki rasa rindu yang cukup tinggi adanya kesan monumental dan tegas. Terdapat elemen-elemen
terhadap gaya arsitektur klasik. Bangunan dengan aliran yang memiliki irama komposisi yang berulang dan simetris.
historis dihiasi dengan dekorasi berupa elemen-elemen klasik 3. Aliran Neo-Vernakular
yang digabungkan pada bangunan modern. Elemen-elemen menerapkan gaya tradisional pada perancangan bangunan
dESIGN By

tersebut misalnya seperti pada kolom dengan corak ionic, doric modern. Elemen elemen arsitektur tradisional yang diterapkan
dan corinthians. Arsitek yang menganut aliran ini misalnya bisa berupa bentuk yang sama persis ataupun kesan dan
seperti Philip Johnson, Robert Venturi, Eero Saarinen, Kisho suasana yang dibuat seolah-olah menyerupai suasana
Kurokawa dan Kyonori Kikutake. tradisional.
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V P 0 2 7
TINJAUAN OBJEK RANCANGAN

Post-Modern

D. Aliran Dalam Post-Modernisme Arsitektur


4. Aliran Kontekstualisme arsitektur urbanis karena banyak ditemukan di kota-kota besar.
Arsitektur aliran kontekstualisme berusaha membuat bangunan Contoh arsitek yang menganut aliran ini diantaranya Lion Air
yang menyesuaikan dengan kondisi lingkungan sekitar. Sehingga James Stirling dan lucien kroll.
hasilnya adalah bangunan yang serasi Dan seirama dengan
lingkungan di sekitarnya. Arsitektur ini sangat beradaptasi
dengan gaya arsitektur di sebelahnya. Air aki juga disebut aliran Contoh Aliran
arsitektur urbanis karena banyak ditemukan di kota-kota besar. Posrmodern space
Arsitektur
postmodern pada
bangunan Walt Disney
concert hall
Contoh Aliran Aliran
Metafora Metafisika
Arsitektur Sumber Gambar : Berasal dari mesin pencari google
postmodern pada
bangunan Sydney
Opera House
6. Aliran post modern Space
memperlihatkan proses pembentukan ruang dengan cara
Sumber Gambar : Berasal dari mesin pencari google mengkomposisikan komponen-komponen bangunan itu sendiri.
Fokus dari aliran post modern Space ini adalah rancangan
5. Aliran Metafora dan Metafisika special interpretation atau interpretasi ruang. Ada dua atau
Arsitektur aliran kontekstualisme berusaha membuat bangunan lebih ruang yang bertemu dan saling overlap. Aliran ini sudah
dESIGN By

yang menyesuaikan dengan kondisi lingkungan sekitar. Sehingga maju lebih jauh dalam mendefinisikan ruang lebih dari sekedar
hasilnya adalah bangunan yang serasi Dan seirama dengan ruang abstrak dan menghasilkan antik arti ganda. Sehingga
lingkungan di sekitarnya. Arsitektur ini sangat beradaptasi terjadi keanekaragaman ruang dan memberi kejutan dan kesan
dengan gaya arsitektur di sebelahnya. Air aki juga disebut aliran kesan tertentu saat ditempati.
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V P 0 2 8
TINJAUAN OBJEK RANCANGAN

Studi Komparasi Objek Sejenis

A. Komparasi Dua Objek Sejenis


1. Pakuwon Mall
adalah pusat perbelanjaan terbesar di Indonesia dengan luas
NLA sebesar 200.000 m2. Pusat perbelanjaan ini berdampingan
dan menyatu dengan Pakuwon Trade Center (atau biasa
disingkat PTC). Pusat perbelanjaan ini terletak di Jalan Puncak
Indah Lontar no 2, Kompleks Perumahan Pakuwon Indah, Lontar,
Gedung Mall Pakuwon,
Sambikerep, Kota Surabaya dan merupakan bagian dari Kota Surabaya,
Pakuwon Indah Superblock dengan total luas 30 hektar, tepat di Indonesia Dengan
pusat CBD Surabaya Barat. Luasan 200.000 m2

Pusat perbelanjaan ini pertama kali beroperasi pada bulan


November 2003 di bawah naungan Pakuwon Permai, anak Sumber Gambar : Wikipedia Bahasa Indonesia ensiklopedia bebas
perusahaan dari PT Pakuwon Jati Tbk, dua tahun setelah
Pakuwon Group meresmikan Tunjungan Plaza 4.
Fasilitas Pakuwon Mall:
Mal ini terdiri atas 3 lantai basement, 6 lantai di Pakuwon Mall
serta 1 lantai untuk exhibition hall, PTC terdiri atas 3 lantai • Supermarket • Klinik kesehatan
(Lantai 1 di PTC termasuk sebagai bagian dari area Pakuwon • Toko Elektronik • Fasilitas Umum dan hiburan
Mall). Pakuwon Mall dan Pakuwon Trade Center memiliki 300+ • Toko Fashion • Surabaya Convention center
dESIGN By

tenant dan 25 toko induk, baik dari lokal maupun internasiona. • Spa Kecantikan • Counter makanan dan restoran
Lahan parker dapat menampung 5000 mobil. penyewa besar • Toko buku • Area Rekreasi
pakuwon mall antara lain Hypermart, Matahari, Lotte • Game arcade • Atm center
Mart, Timezone, Gramedia, XXI, The Premiere, IMAX, dll. • Ruangan Bioskop • Gymnastic
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V P 0 2 9
TINJAUAN OBJEK RANCANGAN

Studi Komparasi Objek Sejenis

A. Komparasi Dua Objek Sejenis


1. Manado Town Square Mall
Manado Town Square adalah sebuah mal di Manado. Mal ini Gedung Manado Town
terletak di pusat kota Manado tepatnya di Jalan Pierre Tendean. Square Kota Manado,
Mal ini terdiri atas dua lantai. Mal ini dibuka pada tahun 2006 Indonesia Dengan
Luasan 150.000 m2
Manado Town Square 1 Manado Town Square 2 Manado Town
Square 3

Mall terpanjang di Indonesia sampai saat ini


adalah Manado Town Squere (Mantos) yang berada di Jalan
Piere Tendean Kota Manado. Mall tersebut terdiri dari Mantos 1,
2, dan 3. Setelah diluncurkan Rabu 21 Oktober sampai saat
ini Mantos menjadi Mall terpanjang di Indonesia dengan panjang Sumber Gambar : Wikipedia Bahasa Indonesia ensiklopedia bebas
430 meter, luas 150 ribu meter persegi di lahan seluas enam
hectare.
Fasilitas Mantos Mall:
Mantos III nantinya akan ada apartemen enam lantai, hotel
bintang empat, mall dengan luas 44.000 meter persegi dengan • Supermarket • Fasilitas Umum
kurang lebih 86 tenant. Sedangkan untuk parkir bagi pengunjung • Toko Elektronik • Counter makanan dan restoran
tak perlu khawatir. Di Mantos III terdapat enam lantai untuk • Toko Fashion • Atm center
dESIGN By

parkir dengan luas 28.000 meter persegi, yang bisa menamung • Spa Kecantikan • Gymnastic
950 unit mobil. Mantos juga memiliki sekitar 150+ tenant, • Toko buku • Fasilitas Umum
seperti Coconut Island, Dunkin‘ Donuts, Excelso, Levi's, Matahari, • Timezone
J&W Restaurant & Bar, Optik Tunggal, Planet Surf, dll. • Ruangan Bioskop
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V P 0 3 0
TINJAUAN OBJEK RANCANGAN

Studi Komparasi Objek Sejenis

B. Kesimpulah Hasil Komparasi


Dari Hasil komparasi dua objek tersebut dalah hal ini gedung pusat
perbelanjaan mall, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa, sebagai
pusat perbelanjaan sebuah mall harus dapat memiliki berbagai
jenis fasilitas utama dan fasilitas penunjang, juga fasilitas umum
yang memadai. Kenyamanan pengunjung merupakan prioritas yang
Fasilitas Lebih lengkap
jika bangunan dibuat
harus diutamakan defeloper dalam menciptakan ruang berbelanja
memanjang maximal dan rekreasi yang nyaman. Berkaitan dengan fasilitas dapat dilihat
vertikal bahwa mall pakuwon memiliki fasilitas yang lebih lengkap
dibandingkan dengan fasilitas pada mantos.

Penyesuaian data kuantitatif dan kualitatif juga harus mendasari


Sumber Gambar : Sketsa ilustrasi pribadi Meaihri Pandawa Samalagi
perancangan bangunan mall agar sesuai dengan kondisi dan
penetapan yang berkembang setempat. Mall pakuwon memiliki
Memaksimalkan berbagai fasilitas lengkap dikarenakan jumlah lantai yang terbilang
fasilitas kedalam banyak, sedangkan mantos hanya memiliki 3 lantai karena
bentuk bangunan penyesuaian dengan tetapan yang berlaku didaerah manado.
Horizontal

Persyaratan atau ketetapan jumlah lantai pada tiap daerah


berbeda. Akan sangat merugikan jika tidak disiasati dengan benar.
dESIGN By

Pada kasus ini bangunan yang tidak dapat dibangunan maximal


vertical maka dapat disiasati dengan dibangun max horizontal atau
Sumber Gambar : Sketsa ilustrasi pribadi Meaihri Pandawa Samalagi berbentangan yang luas.
P 0 3 1

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V


ANALISIS ASPEK MANUSIA
PEMAKAI RUANG/BANGUNAN DENGAN FUNGSI TERTENTU
PENGELOMPOKAN KEGIATAN
HUBUNGAN KEGIATAN
LUASAN KEBUTUHAN RUANG/BESARAN RUANG
SKEMA ORGANISASI RUANG

DATA BERSUMBER DARI JURNAL DAN TULISAN YANG TELAH DIPUBLISH


FILE CREATED BY MEAIHRI PANDAWA SAMALAGI
COPYRIGHT BY PLANET-Do
dESIGN By
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V P 0 3 2
ANALISIS ASPEK MANUSIA

Aspek Manusia (Pengguna Ruang dan Pengelompokan Kegiatan)

A. Pemakai Ruang/Gedung Dengan Fungsi Tertentu


Ruang atau bangunan terbentuk karena adanya suatu kegiatan dari perseorangan atau persekumpulan orang pada suatu area, dalam bangunan
pusat perbelanjaan/mall dimana merupakan bangunan komersil yang tidak memiliki banyak unsur pelaku, kegiatan utama adalah jual beli barang,
jasa, dan hiburan. Kemudian dalam hal ini Pelaku utama kegiatan atau pengguna ruang dalam bangunan Pusat Perbelanjaan, Mall atau sejenisnya
secara umum terbagi atas 3 yaitu Pengelola, Penyewa, dan Pengunjung.
Pengelola

Pengelola adalah individu yang tergabung dalam suatu badan yang bertanggung jawab penuh terhadap segala kegiatan pengelolaan yang terdapat dalam pusat perbelanjaan. Pengelola
shopping center hanya meliputi dan behubungan dengan bangunan yang dikelola tidak termasuk pengelola yang adapada outlet masing-masing yaitu terdiri:

Pemilik/Owner Marketing team


PEMILIK
Yakni pihak yang paling berkepentingan Adalah suatu tim yang mengurusi
terhadap nilai komersial dari shopping masalah pemasaran. Berhasil
center. Sasaran utama investor adalah tidaknya shopping center tergantung MANAGEMENT TENANT MAINTENANCE
SECURITY
para pedagang/penyewa toko dan pada marketingnya. Marketing sering OFFICE RELATION BUILDING SERVICE
sasaran tidak langsungnya adalah para dikatakan sebagai ujung tombaknya
pengunjung. produksi. GENERAL MECHANICAL &
MANAGER ENGINERING
Manager/Pimpinan Security
Pengaturan dibatasi pada pengambilan Adalah suatu tim yang bertanggung ADMINISTRASI FOOD & BEVERAGE
keputusan (decision making) tingkat atas. jawab terhadap perawatan gedung
yang meliputi utilitas dan struktur MARKETING CLEANING SERVICE
Administrator
gedung.
Adalah sebuah tim yang mengelola segala HRD
dESIGN By

hal yang berhubungan dengan


administrasi kantor. MANAGER/PIMPINAN/KEPALA PERDEPARTEMEN ATAU DEVISI
Berikut Adalah bagan dari
Cleaning Service perilaku dan aktifitas berkaitan KARYAWAN
Adalah yang mengurusi segala hal yang dengan pelaku pengelola
Bagan Pelaku ‘Pengelola’
berhubungan dengan kebersihan gedung. Sumber : Perencanaan Dan Perancangan Shopping Mall Di Kota Palembang 2017
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V P 0 3 3
ANALISIS ASPEK MANUSIA

Aspek Manusia (Pengguna Ruang dan Pengelompokan Kegiatan)

PARKIR DATANG PARKIR DATANG

MASUK KANTOR ABSENSI DATANG KE KIOS

MENGECEK MENGECEK MELAYANI ISTIRAHAT MAKAN, MENGECEK MELAYANI ISTIRAHAT MAKAN,


BEKERJA BEKERJA MEMBUKA&
LAPANGAN KARYAWAN TAMU MINUM, SHOLAT KARYAWAN CUST MINUM, SHOLAT
MENUTUP
KOIS
PULANG

Bagan Aktifitas Pelaku ‘Pengelola’ PULANG


Sumber : Perencanaan Dan Perancangan Shopping Mall Di Kota Palembang 2017
Bagan Aktifitas Pelaku ‘Penyewa’
Penyewa Sumber : Perencanaan Dan Perancangan Shopping Mall Di Kota Palembang 2017

Penyewa adalah orang atau sekelompok orang yang menyewa dan mengunakan ruang
serta fasilitas yang disediakan dalam melakukan kegiatan jual beli. Penyewa dalam
pusat perbelanjaan dapat berupa permanen (membeli) ataupun sementara. Pengunjung

Pengunjung merupakan individu atau sekelopok orang yang datang mengunjungi suatu
PENYEWA
bangunan dengan maksud tertentu. Kegiatan utama pengunjung pada pusat
perbelanjaan ada 3 yaitu:
PENYEWA PERMANEN PENYEWA SEMENTARA
a. Mengkonsumsi kebutuhan berbelanja yang rutin /berulang misal kebutuhan
KARYAWAN berbelanja makanan.
dESIGN By

b. Membandingkan barang berdasarkan kualitas, variasi, desain, harga, layanan dll


PENJAGA sebelum membuat keputusan barang yang akan dibeli.
KIOS/KASIR c. Berekreasi, mencari hiburan, berjalan-jalan, menghabiskan waktu luang.

Bagan Pelaku ‘Penyewa’


Sumber : Perencanaan Dan Perancangan Shopping Mall Di Kota Palembang 2017
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V P 0 3 4
ANALISIS ASPEK MANUSIA

Aspek Manusia (Pengguna Ruang dan Pengelompokan Kegiatan)

PENGUNJUNG B. Analisa Fasilitas


Berdasarkan deskripsi dari pelaku dan aktivitas sebelumnya maka
fasilitas yang direncanakan dalam pusat perbelanjaan ini adalah :
BERKUNJNUNG BERBELANJA
Elemen Mall Fasilitas Pusat Perbelanjaan/Mall

Anchor (Nodes/Landmark) Anchor Tenant seperti Department Store atau


Bagan Pelaku ‘Pengunjung’ Supermarket
Sumber : Perencanaan Dan Perancangan Shopping Mall Di Kota Palembang 2017 • Atrium/Hall, Lobby

Secondary Anchor • Ritel (fashion, buku, mainan anak, elektronik,


olahraga, home improvement/furniture, dll)
Kegiatan Pengunjung pusat perbelanjaan adalah selain berkunjung juga • Kios Bazaar/Pameran
• Restoran dan Kafe
berjalan-jalan atau bertamasya dan menikmati fasilitas yang disediakan • Bioskop
dalam mall.
Street Mall Jalur Perhubungan untuk sirkulasi pedestrian,
koridor, terowongan, jembatan penyebrangan.
PARKIR DATANG Lift, escalator, tangga darurat, dll)
Landcape • Plaza
MASUK KE MALL • Taman/Ruang Hijau
• Street Furniture
• Area Parkir
MELIHAT- MEMBELI MENIKMATI BERJALAN ISTIRAHAT MAKAN, • Lokasi Badan Air
LIHAT KEBUTUHAN FASILITAS -JALAN MINUM, SHOLAT
Public Services • Toilet
dESIGN By

• Musolah
PULANG • Tempat Duduk
• Atm Center
Bagan Aktifitas Pelaku ‘pengunjung’ • Jalur Evakuasi
Sumber : Perencanaan Dan Perancangan Shopping Mall Di Kota Palembang 2017 Office/Service • Management & Department Office
• Receptionist/Information Center
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V P 0 3 5
ANALISIS ASPEK MANUSIA

Aspek Manusia (Pengguna Ruang dan Pengelompokan Kegiatan)

C. Analisa Kebutuhan Ruang


Berdasarkan analisa sebelumnya mengenai rincian kegiatan, pelaku Menaruh barang karyawan Pagi, sore, Bersifat tempat berganti
pribadi, berganti dan malam tertutup, ruang pakaian dan
atau pengguna ruang, dan fasilitas yang ada pada pusat pakaian, durasi gerak tidak menaruh barang
perbelanjaan umumnya maka dapat digambarkan kebutuhan sebentar besar, muat
untuk menaruh
Kamar ganti,
loker
ruangnya dalam tabel sebagai berikut : barang & ganti
pakaian
Rincian Kegiatan Pelaku Waktu Suasan Kebutuhan
Istirahat, makan, minum Seluru Pagi - Kenyamanan Tempat istirahat
pengelola malam termal dan dan makan
PENGELOLA
durasi sirkulasi baik,
sebentar bersifat Ruang karyawan
Bekerja di belakang Pemilik, Pagi - Sore Memiliki Tempat Kerja
tertutup, ruang Pantry
computer, memeriksa Manager, kenyamanan
Ruang Kerja geraktidak besar dapur
berkas, dll Pimpinan termal, Tidak
Divisi/Jabatan tetapi dinamis
Karyawan Perlu sirkulasi
ruang yang
besar Beribadah Seluruh Pagi – Kenyamanan Tempat Ibadah
pengelola Malam termal dan Muslim
Menerima tamu/klien, Pemilik, Pagi - Sore Memiliki Tempat durasi sirukulasi baik,
melayani pengunjung Manager, kenyamanan menerima tamu sebentar bersih, ruang Musolah
Pimpinan termal, sirkulasi gerak cukup
Karyawan ruang yang lebih Ruang Tamu untuk ibadah
dinamis, mampu
untuk banyak Menaruh barang Cleaning Pagi – Tertutup, bersih, Tempat alat
orang kebutuhan kerja service/ malam tidak lembab,
(alat bersih-bersih) janitor durasi cukup kecil Janitor
Berdiskusi, Rapat, dll Pemilik, Pagi - Sore Memiliki Tempat Rapat sebentar Gudang
Manager, kenyamanan atau berdiskusi
Pimpinan termal, Ruang
Meeting room Memeriksa Mesin Mekanik Frekuensi Muat minimal 1 Tempat mesin
Karyawan besar, kapasitas
tidak orang
cukup untuk Ruang mesin
menentu
dESIGN By

presentasi rapat

Menerima Tamu/klien Karyawan/ Pagi - Memiliki Tempat Menerima dan Security Pagi - Tertutup, secara Tempat Satpam
pertama kali Resepsionis Sore kenyamanan menerima dan memeriksa tamu/klien, (pimpinan/ malam termal dan
Durasi termal, Ruang melayani tamu mengarahkan karyawan) sirkulasi nyaman Post satpam
Sebentar gerak cenderung pengunjung muat minimal 1 Kantor security
Resepsionis
kecil, tidak butuh orang
banyak perabot.
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V P 0 3 6
ANALISIS ASPEK MANUSIA

Aspek Manusia (Pengguna Ruang dan Pengelompokan Kegiatan)

Mengatur Seputar tiket Karyawan Pagi – Tertutup, secara Tempat karcis Melakukan Transaksi Penyewa Pagi - Kondisi termal, Tempat
pakir loket karcis malam termal nyaman, jual-beli Pengunjung malam sirkulasi aman & transaksi
pakir sepanjang aman, muat Loket karcis nyaman muat
hari untuk 1 orang untuk mesin Kasir
kasir
Menjaga keamanan Tukang Pagi - Secara termal Tempat
parkir Parkir malam dan sirkulasi Karyawan Melakukan transaksi Pengunjung Pagi - Tertutup, kondisi Tempat
sepanjang nyaman aman tukang parkir perbankan malam termal, sirkulasi Perbankan
hari untuk 2 orang aman & nyaman,
Pos jaga muat untuk ATM center
Tukang parkir mesin ATM Ruang ATM

Menerima Pertanyaan, Seluruh Pagi – Sirkulasi Mudah, Pusat Informasi Beristirahat, Melihat- Pengunjung Pagi - Kondisi termal, Area istirahat
Mengarahkan pengelola Malam Ruang gerak lihat, jalan-jalan, malam sirkulasi aman &
Pengunjung, durasi tidak terlalu Ruang Informasi bercengkrama nyaman, luas, Atrium
Melaporkan ke seluruh sebentar besar, mudah terbuka untuk Taman
bangunan terlihat publik Plaza
Rest Area
Menonton Film Pengunjung Pagi - Kondisi termal, Tempat Nonton
malam sirkulasi aman &
Waktu Suasan Bioskop
Rincian Kegiatan Pelaku Kebutuhan nyaman, luas,
Tertutup
PENYEWA DAN PENGUNJUNG
Bermain, Pengunjung Pagi - Kondisi termal, Tempat main
Membuka-menutup Pemilik Pagi – Kondisi termal, Kios Bercengkrama, anak-anak malam sirkulasi aman &
Arcade bermain
tempat bekerja, tempat/ malam sirkulasi aman & Menikmati fasilitas nyaman, luas,
Main/anchor (indoor/outdor)
melayani pengunjung, karyawan sepanjang nyaman, besaran bersekat tetap
hari ruang secondary terbuka untuk
bersih-bersih,
tergantung tenant Ritel publik
menjajakan produk
produk yang tambahan
dijual bazaar Rincian Kegiatan Pelaku Waktu Suasan Kebutuhan
Berjalan-Jalan, Pengunjung Pagi - Kondisi termal, Kios SELURUH UNIT PELAKU
dESIGN By

Melihat-Lihat, Malam sirkulasi aman &


Membandigkan produk, nyaman, besaran Main/anchor Parkir kendaraan Pengelola, Pagi – Terbuka/tertutup Parkir
berbelanja ruang secondary penyewa, malam muat untuk
tergantung tenant Ritel Pengelola,
pengunjung kendaraan
produk yang tambahan karyawan,
bermotor,
dijual bazaar pengunjung,
sirkulasi masuk
service,
dan keluar jelas
pelengkap.
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V P 0 3 7
ANALISIS ASPEK MANUSIA

Aspek Manusia (Pengguna Ruang dan Pengelompokan kegiatan)

Menyaksikan dan Pengelola, Durasi dan Terbuka untuk Tempat event Mengunjungi ke setiap Pengelola Pagi - Sirkulasi nyaman Jalur sirkulasi
menggelar event penyewa, frekuensi public, luas, lantai bangunan Penyewa malam untuk kapasitas
(grand lauching, meet pengunjung flexible sirkulasi dan Atrium Escalator, Lift
pengunjung yang memadai
and greet, love music, termal nyaman, Hall Sky bridge
kompetisi, dll) aman Plaza Koridor
Convention pedestrian
center
Menaruh mesin, pompa, Muat untuk Tempat alat
Makan dan minum Pengelola, Pagi - Sirkulasi dan Tempat makan alat-alat mekanis dan peralatan yang
penyewa, malam termal nyaman, teknisi lainya seputar dibutuhkan R’ AHU, R’
pengunjung aman, luas Kios Pompa, R’ Mesin,
bangunan gedung
restoran R’ Mekanikal
Elektrikal, dll
Memasak, karyaan Pagi - Sirkulasi dan Tempat masak
menyiapkanbahan malam termal aman, Jalur Evakuasi Tangga darurat
masak, dll bersih Dapur
pantri

Beribadah Pengelola, Pagi - Terbuka untuk Tempat ibadah Dari pengelompokan kegiatan di atas dapat diketahui bahwa
penyewa,
pengunjung
malam public, luas,
sirkulasi dan Musollah beberapa beberapa kegiatan dari pelaku berbeda juga
termal nyaman , menggunakan ruang yang sama, hanya beberpaa ruang
bersih
diperuntukan perseorangan yang digunakan sendiri sendiri.
Menikmati Pengelola, Pagi - Terbuka untuk Tempat rekreasi
Pemandangan penyewa, malam public, luas, Contohnya ruangan yang digunakan berbagai pelaku dalam satu
Taman
pengunjung sirkulasi dan
termal nyaman , Plaza waktu yaitu ruang ibadah / musolah, taman, dan ruangan bersifat
bersih Badan Air
(Kolam)
public lainnya. Contoh ruang perseorangan bersifat privat adalah
Mengurus keperluan ibu Pengelola, Pagi - Tertutup, luas, Tempat ibu &
ruang karyawan, ruang manager, dan lainnya.
dan anak (khusus bayi penyewa, malam bersih, sirkulasi anak
dan balita) pengunjung dan termal
nyaman.
Nursery Room Pengguna ruang juga dapat diperincikan lagi berdasarkan umur dan
dESIGN By

Buang air besar dan Pengelola Pagi - Ruang bersekat Tempat buang air
gender, seperti dari anak kecil hingga orang dewasa. Dan penguna
kecil Penyewa malam tetapi terbuka
Toilet Wanita
laki-laki dan perempuan. Karena tentunya memiliki perbedaan
Pengunjung untuk public,
luas, sirkulasi Toilet Pria signifikan terhadap perilaku masing masing individu. Hal ini nanti
dan termal Toiler Anak
nyaman, bersih Toilet Difabel akan dijelaskan dalam analisa social budaya, kebiasaan manusia.
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V P 0 3 8
ANALISIS ASPEK MANUSIA

Aspek Manusia (Hubungan Kegiatan)

D. Hubungan Berbagai Kegiatan


Setelah kita mengetahui kebutuhan ruang yang Matriks Hubungan Ruang Dalam Kantor Pengelola
diperlukan dan pengelompokan kegiatan dalam Area Parkir

sebuah pusat perbelanjaan atau mall selanjutnya Pos Satpam


Receptionis
yang harus dianalisa adalah hubungan atar ruang Ruang Tunggu
satu dengan ruang lainnya, langkah ini dimaksudkan Ruang GM
agar pengelompokan ruang nantinya lebih jelas dan R. Karyawan 1
R. Manager 1
tepat. Analisa ini tidak boleh hanya menaruh dengan
R. Karyawan 2
asalan, karena nantinya akan berpengaruh besar R. Manager 2
pada keamanan dan kenyaman pengguna. R. Karyawan 3
R. Manager 3
R. Karyawan 4
Hal yang perlu diperhatikan dalam menghubungkan R. Manager 4
ruang satu dengan ruang yang lain adalah sifat R. Karyawan 5
ruangan. Seperti ruang privat yang tidak dapat R. Karyawan 6

dihubungkan langsung dengan ruang public perlu R. Karyawan 7


Meeting Room 1
adanya ruang transisi agar ruang privat ini tetap Meeting Room 2
“aman”. Kamar Mandi 1
Janitor 1
Kamar Mandi 2
Hal lain yang perlu diperhatikan dan dipirkan dalam Janitor 2
penempatan hubungan ruang yaitu akses dari tiap-
dESIGN By

Pantry/Dapur
tiap ruang, ruang yang memiliki sifat sejenis Ruang Loker

sebaiknya ditempatkan atau dihubungkan menjadi Gudang Bahan


Gudang Alat Sangat Dekat, Memiliki Hubungan Langsung
saling berdekatan. Berikut adalah analisa hasil Loading Dock Dekat, Bisa Tidak Memiliki Hubungan Langsung
matriks hubungan ruang: Musolah Jauh, Tidak Memiliki Hubungan Langsung
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V P 0 3 9
ANALISIS ASPEK MANUSIA

Aspek Manusia (Hubungan Kegiatan)


Matriks Hubungan Ruang Dalam Area Mall
Area Parkir
Dengan kita menyusun hubungan ruang Taman 1
yang telah direncanakan maka langkah Taman 2
merancang berikutnya akan semakin Taman 3
Plaza Outdoor
terarah dan tidak random. Lobby
Area Bermain In 1
Hubungan ruang membantu kita dalam Area Bermain Out 1

penempatan layout denah area dimana ATM Center 1


Nursery Room 1
ruangan yang direncanakan dapat Information Center 1
menyesuaikan dengan hasil analisa Escalator
Hubungan ruang. Lift Area
Kios/Ret/Anchor
Hall Center
Penyesuaian design atau konsep Main Anchor
perancangan dengan hubungan ruang Food Court
tidak termasuk konsep bentuk. Karena Toilet
Taman 4
pendekatan yang digunakan adalah Post Taman 5
modern, dimana bangunan post modern Plaza Outdoor 2
pada umunya tidak mengadopsi aturan Plaza Outdoor 3

“Form Follow Fungtion” atau Bentuk Lobby 2


Area Bermain In 2
memngikuti Fungsi. Tetapi sebaliknya Area Bermain Out 2
ATM Center 2
dESIGN By

Setelah analisa hubungan ruang telah Nursery Room 2


Information Center 2
selesai dilakukannmaka langkah Ruang Mesin
selanjutnya adalah penentuan ukuran Loading Dock Sangat Dekat, Memiliki Hubungan Langsung
ruangan.. Gudang Bahan Dekat, Bisa Tidak Memiliki Hubungan Langsung
Gudang Alat Jauh, Tidak Memiliki Hubungan Langsung
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V P 0 4 0
ANALISIS ASPEK MANUSIA

Aspek Manusia (Luas Kebutuhan Ruang / Besaran Ruang)

E. Analisa Besaran Ruang


Berdasarkan dari analisa hubungan ruang sebelumnya maka M&E Ruang Meja, Lemari, 4,5 (DA) 1 Ruangan 4,5
didapatkan hasil berupa daftar nama-nama tempat yang dibutuhkan Manager Kursi, Komputer,

dalam shopping mall. Berdasarkan data tersebut maka kebutuhan Ruang


Karyawan
Meja, Lemari,
Kursi, Komputer,
4,5 (DA) 4 Karyawan 18

besaran ruang yang diperlukan antara lain :


F&B Ruang Meja, Lemari, 4,5 (DA) 1 Ruangan 4,5
Kelompok Nama Standar Ukuran Manager Kursi
Fasilitas Total
Ruang Ruang (m2 )/SBT Ruangan
Ruang Meja, Lemari 4,5 (DA) 4 Karyawan 18
Management Ruang GM Meja, Lemari, 4,5 (DA) 1 Ruangan 4,5 Karyawan
Office Kursi, Komputer,
Sofa, dll Meeting Meeting Meja, Lemari, 2,4 (DA) Kapasitas 48
Room Room Kursi, OHP Layar, 20 Orang x
Rruang Meja, Lemari, 4,5 (DA) 4 karyawan 18 Podium 2,4 x 2
Kryawan Kursi, Komputer x 4,5 buah rgn
Receiptio Meja, Kursi, 1,2 (DA) 2 karyawan 2,4 Security Pos Meja, Lemari 9 (AP) Kapasitas 9
nist Komputer, Satpam Kursi 6 Orang x
9 x 1 buah
Ruang Sofa 5,4 (DA) 2 Ruang 10,8 Loker rgn
Tamu
Service Pantry/ Lemari 1,2 (DA) Kapasitas 6
Ruang Meja 0,6 (DA) 2 Ruang 1,2 5 Orang x
Dapur Dispenser, Kulkas
Tunggu 1,2 x 1 buah
HRD Ruang Meja, Lemari, 4,5 (DA) 1 Ruangan 4,5 rgn
Manager Kursi, Komputer, Kamar Kloset 0,96 (DA) 2 Ruangan 1,92
Mandi/wc
Ruang Meja, Lemari, 4,5 (DA) 4 karyawan 18
karyawan Kursi, Komputer, Janitor Alat- alat 0,96 (DA) 2 Ruangan 1,92
Marketing Ruang Meja, Lemari, 4,5 (DA) 1 Ruangan 4,5 Ruang Loker Kursi, Meja 1,2 (DA) 2 Ruangan 2,4
dESIGN By

Manager Kursi, Komputer, karyawan


Ruang Meja, Lemari, 4,5 (DA) 4 karyawan 18 Musolah Sajadah Lemari 10 (AP) 1 Ruangan 10
karyawan Kursi, Komputer,
Inventory Gdg Bhan, Bahan-Bahan, 10 (AP) 2 Org x 10 20
Tenant Ruang Meja, Lemari, 4,5 (DA) 4 Karyawan 18 Gd Alat Alat-Alat 10 (AP) 2 Org x 10 20
Relation Karyawan Kursi, Komputer, Loading
Dock
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V P 0 4 1
ANALISIS ASPEK MANUSIA

Aspek Manusia (Luas Kebutuhan Ruang / Besaran Ruang)

Shopping Informati- Meja, Kursi, 6 (AP) 2 Ruangan 12 Servis Nusrsery Lemari, Meja, 1,5 (DA) 3 4,5
Mall on Center Komputer Room Kursi

Lobby 0,6 (DA) Kapasitas 60 Toliet pria Urinor, Wastafel, 9 (AP) 5 Buah 45
100 Kloset, Cermin, dll Ruang
Elevator 0,6 (DA) Kpsitas 15 9 Toliet Wastafel, Kloset, 9 (AP) 5 Buah 45
Wanita Cermin. Ruang
Escalator
Tangga Darurat Toliet Wastafel, Kloset, 4 (AP) 5 Buah 20
Difabel Cermin, dll Ruang
Rest Area 0,6 (DA) Kpsitas 30 18
Parkir Loket Meja, Kursi, 1,2 (DA) 10 12
ATM Center 0,6 (DA) Kpsitas 10 6
Parkir komputer
Retail Kios Kecil Display Dll 6 (AP) 100 600
Pos Jaga Meja Kursi, 5 (AP) 4 20
Kios Display Dll 8 (AP) 50 400
Maintenance R. Genset 20 (SBT) 1 20
Menengah
R. Chiller 20 (SBT) 1 20
Departm- Display Dll 200 (AP) 1 200
ent Store R. Trafo, panel 20 (SBT) 1 20
Superma- Display Dll 500 (AP) 1 500 R. Pompa 20 (SBT) 1 20
rket
R. AHU 20 (SBT) 1 20
Foodcourt Pantry/ Lemari Dispenser, 1,2 (DA) Kapasitas 6
Dapur Kompor, Kulkas dll 5 Orang x R. PABX 20 (SBT) 1 20
1,2 x 1
R. CCTV` 20 (SBT) 1 20
Ruang Meja, Kursi 1,5 (DA) Kapasitas 30
Makan 100 x 2 Total 7731,24

Sirkulasi 20% 1546,24


Kasir Meja, Kursi 3 (DA) 4 meja 2
Total Keseluruhan 9277,28
Area Indor 100 (AP) 2 200
dESIGN By

Bermain
Outdoor 100 (AP) 4 400

Landscape Taman 200 (AP) 5 1000


Kolam 500 (AP) 1 500 Data Arsitek = DA
Sistem Bangunan Tinggi = SBT
Plaza/Hall(Out) 800 (AP) 3 2400
Analisa Pribadi = AP
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V P 0 4 2
ANALISIS ASPEK MANUSIA

Aspek Manusia (Luas Kebutuhan Ruang / Besaran Ruang)

F. Analisa Kebutuhan Ruang Parkir


1. Asusmsi Pengunjung : 2000 – 5000 pengunjung, Pengunjung Quantifications
yang berkendaraan 50% Pengguna kendaraan motor dan 50% Pengguna Kendaraan motor
Pengguna kendaraan mobil. = 40% x 150 Luasan parkir mobil = 10,35m2
Quantifications = 60 orang Sehingga, Jumlah Kendaraan x standar
30 motor x 10,35m2
Pengguna Kendaraan motor 1 mobil untuk 2 orang sehingga : = 310,5m2
Pengguna Kendaraan mobil
= 50% x 2500 – 5000 60 orang / 2 = 30 motor
= 50% x 2500 – 5000
= 1250 – 2500 orang
= 1250 – 2500
1 Motor untuk 2 orang sehingga : 3. Asumsi Kendaran service dan kendaraan buss : 4 mobil box
1 Mobil untuk 6 orang sehingga :
1250 – 2500 Pengunjung / 2 Quantifications
1250 – 2500 Pengunjung / 6
= 625 - 1250 motor
= 208 - 416 mobil Jumlah kendaraan service 4 mobil box
Kebutuhan luasan parkir motor = 2m2 Standar luasan parkir untuk 1 mobil box = 17,25m2
Luasan parkir mobil = 10,35m2 sehingga 4 mobil x 17,25m2 = 69m2`
Sehingga, Jumlah Kendaraan x standar
208 – 416 mobil x 10,35m2
625 – 1250 motor x 2m2
= 2152,8m2 – 4305,6m2
= 1250m2 – 2500m2
Kebutuhan parkir suatu pusat perbelanjaan dapat ditempatkan pada
2. Asumsi jumlah karyawan yang termasuk pengelola : 150 orang area luar bangunan dengan luasan lahan parkir di atas tanah, atau
karyawan berkendara 60% pengguna kendaraan motor dan dapat ditempatkan dalam bangunan dengan penambahan ruang
40% pengguna kendaraan mobil. basement bawah tanah maupun basement berlantai. Masing masing
Quantifications jenis lahan parkir ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Pada
lahan parkir di luar bangunan memiliki kelebihan akses yang mudah
dESIGN By

Pengguna Kendaraan motor


= 60% x 150 Kebutuhan luasan parkir motor = 2m2 dari luar kawasan tetapi akses yang extra menuju ke bangunan.
= 90 orang Sehingga, Jumlah Kendaraan x standar Sedangkan parkiran basement dalam bangunan memiliki akses yang
45 motor x 2m2
1 Motor untuk 2 orang sehingga : = 90m2
mudah ke dalam bangunan tetapi terkesan kurang nyaman bagi
90 orang / 2 = 45 motor orang dengan clusterphobic (Phobia akan ruangan tertutup).
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V P 0 4 3
ANALISIS ASPEK MANUSIA

Aspek Manusia

G. Skema Organisasi Ruang


Skema organisasi ruang adalah pengembangan dari hubugan ruang Organisasi Ruang Mall
dimana dapat menentukan layout denah dan penempatan ruang
yang sesuai dengan hubungan dan besaran ruang yang telah TAMAN TAMAN
dianalisa sebelumnya. KIOS
ATM HALL TOILET &
PARKIRAN CENTER
Organisasi Ruang Kantor Pengelola NURSERY
RESTO/
FOOD COURT ESCLTR ESCLTR
RUANG RUANG LOBBY KIOS/DEPT.
R. TUNGGU JANITOR
MANAJER MANAJER STORE/SUPER
POS SATPAM PATRI/ KIOS/DEPT. INFO. KIOS/DEPT. MARKET
RUANG RUANG
DAPUR STORE/SUPER CENTER STORE/SUPER
KARYAWAN KARYAWAN KIOS/DEPT.
PARKIR RECEPTIONIST MARKET MARKET
KAMAR STORE/SUPER
MEETING ROOM MARKET LIFT
MANDI
KIOS/DEPT. AREA
KAMAR MANDI RUANG RUANG KIOS/DEPT.
RUANG GM MEETING STORE/SUPER STORE/SUPER
MANAJER MANAJER
R. LOKER ROOM MARKET MARKET
RESTO/
RUANG RUANG RUANG
RUANG FOOD COURT
JANITOR KARYAWAN KARYAWAN KARYAWAN PLAZA
KARYAWAN
OUTDOOR
BIOSKOP & BIOSKOP &
MUSOLAH
LOADING GUDANG GUDANG RUANG GAME ARCADE GAME ARCADE
DOCK BAHAN ALAT KARYAWAN BIOSKOP &
dESIGN By

GAME ARCADE

Skema Organisasi Ruang ‘Pengelola’


Sumber : Hasil analisa Mandiri Skema Organisasi Ruang ‘Mall’
Sumber : Hasil analisa Mandiri
P 0 4 4

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V


ANALISIS ASPEK LINGKUNGAN
PERATURAN YANG BERLAKU (BWK) VIEW DARI DAN LUAR TAPAK
EXISTING TAPAK TATA RUANG LUAR, TAPAK DAN VEGETASI
STUDI KAPABILITAS SITE SISTEM PARKIR
PENCAPAIAN ZONING TAPAK
ORIENTASI TAPAK (KLIMATOLOGI, SIRKULASI) SIRKULASI LUAR DAN DALAM TAPAK
KEBISINGAN

DATA BERSUMBER DARI JURNAL DAN TULISAN YANG TELAH DIPUBLISH


FILE CREATED BY MEAIHRI PANDAWA SAMALAGI
COPYRIGHT BY PLANET-Do
dESIGN By
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V P 0 4 5
ANALISIS ASPEK LINGKUNGAN

Gambaran Umum Kota Sofifi

kota sofifi merupakan ibukota profisi Maluku utara sejak 1999 namun baru diresmikan sebagai pusat pemerintahan pada 4 agustus 2010 oleh bapak
Susilo bambang yudoyono, kota sofifi yang terletak dipulau terbesar Maluku utara yakni pulau Halmahera, meskipun terletak dipulau Halmahera, kota
sofifi masuk dalam peta administrasi kota tidore kepulauan dengan luas total 1.550.37 Km2 dan jumlah penduduk 48.678 Jiwa, yang hingga saat ini
masi belum berstatus kota otonom.
dESIGN By

Sofifi, Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara. 127.5707740212699


Sumber Gambar Udara Diambil dari Peta Satelit Google
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V P 0 4 6
ANALISIS ASPEK LINGKUNGAN

Aspek Lingkungan (BWK)

A. Peraturan Yang Berlaku (BWK)


Rencana pembagian wilayah kota di Kota Sofifi dan wilayah pengembangannya mengacu pada pembagian wilayah pengembangan kota yang
tertuang dalam rencana sistem pusat kegiatan kota RTRW Kota Sofifi, yakni terbagi menjadi 4 (empat) BWK (Bagian Wilayah Kota) dan ditambah 1
(satu) BWK sebagai wilayah pengembangan. Pembagian tersebut didasarkan pada karakteristik, arahan kegiatan fungsional serta hirarki pada
pusatpusat kegiatan kota. Adapun pembagian wilayah tersebut meliputi:

BWK 1 BWK 2
Pemerintahan, Kelurahan Kelurahan Sofifi, Perumahan,
Parawisata, Guraping, Desa Bukit Durian, Perdagangan, Jasa,
perumahan Desa Kaiyasa Desa Balbar, Pelabuhan/Dermaga
Desa Galal Penumpang,
Perumahan

BWK 3 BWK 4
Perdagangan dan Jasa, Desa Obi, Desa Garojou, Pelabuhan/Dermaga,
Pelabuhan/dermaga Desa Ampera, Desa Somahode, Penumpang,
penumpang, Perumahan Desa Akekolano Desa Kusu Perumahan,
Perdagangan dan
Industri pengelolahan

BWK Penunjang
Perumahan, Desa Toniku,
Perdagangan, Desa Rioribati,
dan Jasa Desa Tabadamai,
Desa Braha,
Desa Tewe,
dESIGN By

Desa Dodinga

Batas Wilayah Kota (Kota Sofifi) Referensi : RDTRK Sofifi 2009-2029


Sumber Gambar Dokumen Pribadi Planet-Do
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V P 0 4 7
ANALISIS ASPEK LINGKUNGAN

Aspek Lingkungan (BWK)

Tinggi bangunan digunakan sebagai salah satu indikator dan Ketinggian Bangunan
pengendalian intensitas pemanfaatan ruang. Jumlah lantai atau tinggi Peruntukan
BWK 1 BWK 2 BWK 3 BWK 4 BWK Penunjang
bangunan ditentukan berdasarkan faktor daya dukung lahan terhadap
Pemerinahan 6 Lantai 6 Lantai - - -
bangunan dan faktor keserasian lingkungan perkotaan. Ketinggian
bangunan dihitung berdasarkan fungsi pemanfaatan ruang yang Perumahan
Kepadatan 12 Lantai 12 Lantai
12 Lantai 12 Lantai 12 Lantai
berkaitan dengan peruntukan lahan, yang juga disesuaikan dengan Sedang
kondisi lingkungan sekitar. Ketinggian bangunan juga dapat Perumahan
diidentifikasikan dengan Koefisien Lantai Bangunan (KLB), yaitu Kepadatan
Rendah
12 Lantai 12 Lantai 12 Lantai 12 Lantai 12 Lantai

perbandingan antara luas lantai total dengan luas petak/ kavling.


Perdagangan
12 Lantai 23 Lantai 34 Lantai 12 Lantai 12 Lantai
Dan Jasa
Terdapat beberapa faktorfaktor yang dipertimbangkan dalam
menentukan pengendalian tinggi bangunan, yaitu:
Fasos/Fasum 23 Lantai 23 Lantai 23 Lantai 23 Lantai 23 Lantai

1. Peruntukan lahan,
Transportasi
2. Kemampuan lahan, Laut
- 2 Lantai - - -

3. Tingkat intensitas kegiatan,


Industri - - - 2 Lantai -
4. Pola investasi yang ada,
5. Estetika lingkungan.
dESIGN By

Adapun rencana pengaturan ketinggian bangunan di Kota Sofifi dan Rencana Pengaturan Ketinggian Bangunan di Kota Sofifi dan Wilayah Pengembangannya
Sumber : Hasil Rencana 2009
wilayah pengembangannya adalah sebagai berikut:
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V P 0 4 8
ANALISIS ASPEK LINGKUNGAN

Aspek Lingkungan (BWK)

B. Pemilihan BWK
Pemilihan BWK bertujuan untuk menentukan Site lokasi yang tepat Kriteria BWK 3 BWK 4 BWK Penunjang
BWK 1 BWK 2
sesuai dengan objek pembangunan yang direncanakan. Pemilihan
BWK ini biasanya mengunakan metode kualitatif dan kuantitatif Lokasi Sesuai Dengan
1 2 3 2 3
Fungsi perancangan
dimana setiap yang diuji kelayakan harus berdasarkan data nyata
kemudian dibandingkan untuk mecapai nilai yang tinggi agar Akses Memadai ke seluruh
fasilitas Kota
2 3 2 1 1

kemudian dapat terpilih satu yang terbaik dan memenuhi dasar


Jarak cukup jauh dari
pertimbangan dan kriteria yang telah ditentukan. Beriku adalah kawasan lindung
2 3 3 3 3

dasar pertimbangan dan kritera penentun BWK:


Infrastruktur memadai 3 3 2 2 2

1. Dasar Pertimbangan Jauh dari kepadatan 2 1 2 2 3


a. Ketersediaan lahan yang cukup luas sesuai dengan fungsi
perancangan atau bangunan/gedung, Bukan kawasan Gersang 3 2 3 2 3
b. Aksesyang mudah menuju lokasi perancangan,
c. Ketersediaan infrastruktur dan utulitas kota yang Total Bobot Nilai 13 14 15 12 15

memadai untuk dimanfaatkan,


d. Kualitas iklim, geologi, dan ekologi yang baik (tidak extrim) 3. Kesimpulan
2. Kriteria Pemilihan BWK Berdasarkan Tabel perbandigan nilai di atas, dapat ditarik
a. Lokasi sesuai dengan fungsi perancangan kesimpulan bahwa nilai tertinggi berada pada BWK 3 dan BWK
b. Akses memadai ke seluruh fasilitas kota penunjang yang sama-sama meraih (15 poin). Total seri
dESIGN By

c. Bukan Kawasan Lindung maka harus dipertimbangakan dengan kriteria paling vocal
d. Infrastuktur memadai dalam pemilihan, yaitu Akses ke fasilitas kota. BWK 3 dianggap
e. Jauh dari kepadatan yang terlalu tinggi paling layak dan tepat untuk ditetapkan sebagai BWK Terpilih
f. Bukan Kawasan Gersang (penuh bangunan)` untuk lokasi site perancangan
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V P 0 4 9
ANALISIS ASPEK LINGKUNGAN

Aspek Lingkungan

C. Pemilihan Site Perancangan


Setelah lokasi yang ditentukan sudah sesuai dengan data BWK yang h. Dikelilingi Vegetasi Existing
telah disingkronkan dengan Dasar Pertimbangan dan Kriteria i. Topografi tidak curam
Pemilihan maka pemilihan site perancangan atau lokasi tapak j. Kualitas Tanah Tidak berlumpur
perancangan baru dapat dilakukan. Dalam menentukan atau k. Agak berjarak dari pantai
memilih site perancangan kriteria dan dasar pertimbangan l. View mendukung dari berbagai arah
haruslah lebih mendetail dari pengembangan dasar pertimbangan m. Kebisingan tidak terlalu tinggi
dan kriteria untuk pemilihan BWK sebelumnya. Berikut adalah Dasar n. Kualitas udara dalam kondisi baik
Pertimbangan Dan Kriteria Pemilihan Site/tapak: o. Tidak memanjang dari utara ke selatan

1. Dasar Pertimbangan 3. Daftar Lokasi Calon Site/Tapak


a. Ketersediaan lahan yang cukup luas Setelah penentuan BWK berdasarkan dasar pertimbagan dan
b. Akses yang mudah menuju site perancangan/tapak kriteria untuk lokasi site telah ditetapkan maka langkah
c. Ketersediaan Infrastruktur dan Utilitas Fasilitas Kota berikunya adalah pemilihan site/tapak pada daerah BWK
d. Kualitas Iklim, Geologi, dan Ekologi yang Baik tersebut, BWK 3 Berada Pada Kecamatan Oba Utara - Kota
tidore kepulauana - Maluku utara. berikut adalah daftar lokasi
2. Kriteria Pemilihan Site Perancangan calon site/tapak:
a. Lahan luas a. Lokasi A berada pada sebelah Timur Oba Utara,
b. Akses mudah ke fasilitas kota berdekatan dengan polsek lelei,
c. Infrastuktur memadai b. Lokasi B berada pada sebelah Barat Oba Utara berdekatan
dESIGN By

d. Dekat dengan jalur utama fasilitas kota dengan pantai Oba di laut nuku,
e. Bukan lokasi kepadatan aktifitas kota c. Lokasi C berapa pada bela Utara Oba Utara berdekatan
f. Tersedia Utilitas Air Bersih dengan jembatan sungai Ake lelei, depan jalan sultan nuku,
g. Tersedia Utilitas Jaringan Listrik d. Lokasi D berada pada sebelah Selatan Oba Utara.
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V P 0 5 0
ANALISIS ASPEK LINGKUNGAN

Aspek Lingkungan

C. Pemilihan Site Perancangan

3. Daftar Lokasi Calon Site/Tapak

Lokasi Site/Tapak A Lokasi Site/Tapak C


Site/Tapak A memiliki Luasan Site/Tapak C memiliki Luasan
19.500m2 , berada pada sebelah 180.000m2 , berada pada sebelah
Timur Oba Utara. Dikelilingi hutan Utara Oba Utara. Dekat dengan
dan perumahan warga. jembatan di sungai ake lelei.

Lokasi Site/Tapak B Lokasi Site/Tapak D


Site/Tapak B memiliki Luasan Site/Tapak D memiliki Luasan
60.000m2, berada pada sebelah 175.000m2 , berada pada sebelah
Barat Oba Utara. Dekat dengan Selatan Oba Utara. Berdekatan
pantai oba di laut nuku. dengan site C.
dESIGN By
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V P 0 5 1
ANALISIS ASPEK LINGKUNGAN

Aspek Lingkungan

C. Pemilihan Site Perancangan

Site Site Site Site


Kriteria Kualitas tanah tidak berlumpur 3 2 3 3
A B C D

Lahan cukup luas 2 2 3 3 Agak berjarak dari pantai 3 1 2 2

Akses mudah ke fasilitas kota 3 1 3 2 View mendukung dari berbagai arah 3 3 3 3

Infrastruktur memadai 2 1 2 2 Kebisingan tidak terlalu tinggi 2 3 3 2

Dekat engan jalur utam Kualitas udara dalam kondisi baik 3 3 3 3


3 1 3 3
fasilitas kota

Bukan lokasi kepadatan aktifitas Tidak memanjang dari utara ke


2 3 3 3 3 1 3 2
kota selatan

Tersedia utilitas air bersih 3 3 3 3 Total Bobot Nilai 40 33 42 40

Tersedia Utilitas Jaringan Listrik 3 3 3 3 4. Kesimpulan


Berdasarkan Tabel perbandigan nilai di atas, dapat ditarik
dESIGN By

Dikelilingi vegetasi existing 2 3 3 3 kesimpulan bahwa nilai tertinggi berada pada Site/Tapak C
dengan Total Bobot Nilai (42 Poin). Maka lokasi site/tapak
Topografi tidak terlalu curam 3 3 3 3 perancangan gedung mall kota sofifi berada pada Site C.
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V P 0 5 2
ANALISIS ASPEK LINGKUNGAN

Aspek Lingkungan (Existing)

D. Existing Tapak 2. Arsitektur Lokal


Data Existing tapak bertujuan untuk mengetahui keadaan atau Bangunan disekitar lokasi tapak didominasi oleh bangunan
kondisi fisik tapak/site, keadaan lingkungan tapak/site, batas- perumahan, perkantoran, dan fasilitas kota seperti
batas tapak/site, dan potensi untuk membuat sebuah analisis perpustakaan daerah, bangunana peribadatan, dan lainnya. Ciri
tapak/site. bangunan-bangunan tersebut mencerminkan representasi
arsitektur tropis, dimana bangunan-bangunan tersebut
1. Ukuran Luasan Tapak memiliki atap cukup curam.

3. Sosial Budaya
Kawasan sekitar merupakan kawasan yang bukan lokasi
aktifitas kota. Tidak padat pada siang hari dan akan sangat sepi
pada malam hari. Warga sekitar merupakan petani pangan, dan
penggembala sapi. Aktifitas manusia pada siang hari hanya
para petani yang mengawasi kebun dan pada malam hari hanya
50% yang menetap untuk mengawasi perkebunan dan hewan
ternak.

4. Vegetasi dan penghijauan


• Lokasi Site/Tapak perancangan merupakan daerah yang
subur dan 90% ditumbuhi bebagai jenis tanaman.
dESIGN By

• Tanaman Yang mendominasi adalah tanaman daratan


tropis seperti kelapa, salak, manga, ubi, nangka, tanaman
merambat dan tanaman tropis lainnya.
Jl. Sultan Nuku, Kelurahan Oba. Kec. Oba Utara. Kota Tidore Kepulauan. Maluku Utara. Indonesia
Sumber Gambar Udara Diambil dari Peta Satelit Google 127.56058508052125 • Ada sekitar 10+ jenis tanaman/jenis pohon disekitar site.
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V P 0 5 3
ANALISIS ASPEK LINGKUNGAN

Aspek Lingkungan (Existing)

D. Existing Tapak a. Sebelah Utara


Adalah area sungai ake lelei, dan merupakan area jalur
5. Batas-Batas Tapak sirkulasi untuk entrance dan Approach ke dan dari desa
Batas-Batas lokasi yang berada pada ruang lingkup site/tapak, oba, sirkulasi merupakan jembatan penghubung oba
memiliki pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap dengan kota sofifi, ukuran lebar jembatan mencapai 4m2x2
gedung mall kota sofifi adalah sebagai berikut: yang dikelilingi pemandangan sungai dan hutan tropis.

b. Sebelah Selatan
Merupaka areal hutan tropis, perkebunan milik warga
lokal/warga sekitar, dan berdekatan dengan desa
akekolano, oba utara yang merupakan daerah perumahan
dan fasilitas pendidikan, juga fasilitas pertokoan.

c. Sebelah Timur
Adalah batas desa ampera, oba utara, dengan desa Bukit
Durian yang dipenuhi 15% bangunan dan 85% hutan tropis
perkebunan milik warga lokal/warga sekitar.

d. Sebelah Barat
Merupakan daerah hutan tropis, perkebunan dan
dESIGN By

peternakan milik warga sekitar. Juga merupakan


perumahan desa oba, oba utara, yang berdekatan dengan
Jl. Sultan Nuku, Kelurahan Oba. Kec. Oba Utara. Kota Tidore Kepulauan. Maluku Utara. Indonesia
Sumber Gambar Udara Diambil dari Peta Satelit Google 127.56058508052125
pantai laut Maluku dengan pemandangan kepulauan dan
kekayaan maritime Maluku utara.
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V P 0 5 4
ANALISIS ASPEK LINGKUNGAN

Aspek Lingkungan (Existing)

D. Existing Tapak

6. Aksesibilitas
• Jalan di depan site/tapak perancangan merupakan jalur utama JL. Raya Sultan Nuku dengan lebar mencapai 8m2.
• Jalur kendaraan berpola dua arah yang dipisahkan dengan ukuran lebar masing masing 4m2 dan 4m2.
• Meskipun merupakan jalur premier, Aktifitas lalulintas di JL. Raya Sulntan Nuku pada Hari kerja maupun hari libur selalu stabil.
• JL. Raya Sultan Nuku masi dalam tahap pengembangan perbaikan infrastruktur.

a. Pejalan Kaki dan Pesepeda


Fasilitas untuk pejalan kaki belum dibuat, torotoar dan zebra cross belum tersedia pada jalur aksesibilat depan site/tapak. Begitu halnya
dengan jalur untuk pesepeda. Tetapi jalan utama ini sering dilalui pesepeda sport untuk dijadikan jalur cycling. Dengan adanya
pembangunan fasilitas seperti mall, akan men-trigger pemerintah dalam pembangunan fasilitas infrastruktur untuk penunjang.

Aktivitas Manusia pada sekitaran tapak, biasanya terjadi ditiap hari biasa maupun akhir pekan
Setiap hari merupakan hari produktif bagi warga sekitar, yang merupakan petani dan peternak

Sedangkan pesepeda hanya akan cukup padat pada akhir peka dan libur nasional
dESIGN By

Akhir pekan menjadi pilihan tepat pesepeda karena bukan hari kerja
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V P 0 5 5
ANALISIS ASPEK LINGKUNGAN

Aspek Lingkungan (Existing)

D. Existing Tapak

b. Kendaraan Bermotor
• Jenis Pola Jalur Kendaraan. Pola jalur kendaraan sekitaran site/tapak pada jalur utama merupakan jalur dua arah, yang dilalui
kendaraan umum, kendaraan pribadi, kendaraan proyek, maupun kendaraan pengangkut. Sedangkan jalur sekunder terdapat satu
jalur dua arah. Hanya dilalui kendaraan roda dua dan roda empat karena ukuran yang relative lebih kecil dari jalur utama. Pada area
tapak juga terdapat cluster road yang menuju ke desa oba di tepi pantai.
• Klasifikasi Jalan. Jalan sekitaran site/tapak merupakan jalan utama untuk berbagai kendaraan
• Tipe Jalur. Jalur sekitaran tapak diperuntukan pada semua jenis kendaraan, (Roda Dua, Roda Empat, Kendaraan Besar, dan lainnya).
• Pola Parkir. Area parkir untuk roda dua maupun roda empat dan kendaraan besar belum tersedia di sekitaran site/tapak sehingga
pinggiran jalan atau bahu jalan sering dugunakan pengendara untuk memarkir kendaran.
Aktifitas kendaraan tidak sampai menimbulkan macet, dalam 1 jam kendaraan yang berlalu lalang hanya berkisar 15-20 kendaraan.

Sirkulasi Aktivitas kendaraan Roda dua di sekitaran tapak, biasanya terjadi ditiap hari biasa Hingga
akhir pekan, dengan presentase 40% dari total keseluruhan

Sama halnya dengan Sirkulasi kendaraan roda dua, kendaraan roda empat juga terjadi
Hampir tiap hari, dengan presentase 35% dari total keseluruhan
dESIGN By

Sedangkan frekuensi kendaraan jasa pengangkut tidak terlalu banyak hanya sekitar
25%dari total keseluruhan
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V P 0 5 6
ANALISIS ASPEK LINGKUNGAN

Kapabilitas Site

E. Studi Kapabilitas Site


Analisis kapabilitas proses merupakan suatu analisis untuk 1. Quantifications
memprediksi seberapa konsisten proses memenuhi spesifikasi
yang telah ditentukan. Analisis kapabilitas proses yang baik apabila
proses produksi berada di dalam batas spesifikasi mutu yang telah Dikitehaui:
ditentukan. Luas Tapak : 180.000m2
KDB = Max 50%
Berdasarkan dasar pertimbangan pemilihan site, sebagai beriku: KDH = Max 20%
Ketersediaan lahan yang cukup luas. Akses yang mudah menuju site KLB = 1,5
perancangan/tapak. Ketersediaan Infrastruktur dan Utilitas
Fasilitas Kota. Kualitas Iklim, Geologi, dan Ekologi yang Baik. Telah
disimpulkan bahwa kapabilitas site telah memenuhi keseluruhan Penyelesaian:
spesifikasi yang telah ditentukan. Ditanya: KDB = Luas Site x KDB KDH = Luas Site x KDH
180.000 x 50% 108.000 x 20%
Presentase KDB ? 90.000m2 36.000m2
F. Peraturan Tata Masa Bangunan Presentase KDH ?
KLB = Luas Site x KLB Jumlah Lantai =
Koefisien dasar bangunan atau kdb merupakan angka persentase Presentase KLB ? 108.000 x 1,5 KLB / KDB
perbandingan antara luas seluruh lantai dasar bangunan yang Jumlah Lantai ? 270.000m2 270.000 / 90.000
dapat dibangundari luaslahanyangtersedia. 3 = Jumlah Lantai

Pemerintah memiliki aturan tersendiri tentang KDB dan KLB atau 2. Kesimpulan
dESIGN By

tentang Pedoman persyaratan teknis bangunan gedung. Hal ini Luasan dasar bangunan yang akan dibangun tidak boleh lebih
tertuang dalam Peraturan menteri pekerjaan umum nomor: dari 90.000m2, 10% dari Luasan Tapak dibuka untuk
29/prt/m/2006 pedoman persyaratan teknis bangunan gedung. Asesibilitas dalam Tapak. 36.000m2 tersedia untuk dibangun
area penghijauan. Jumlah lantai tidak boleh dari 3 lantai.
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V P 0 5 7
ANALISIS ASPEK LINGKUNGAN

Analisis Pencapaian

G. Pencapaian
Analisis Pencapaian bertujuan untuk mengetahui kualitas akses menuju tapak untuk kemudian dilakukan penyesuaian serta peningkatan akses menuju
dan dari tapak. Berikut adalah berbagai akses dari tapak menuju ke fasilitas-fasilitas kota sofifi.
• RS Umum Daerah Sofifi • Pelabuhan Speed Boat Sofifi

Rute terbaik dari Site ke


Rute terbaik dari Site ke RS
Pelabuhan Speed boat sofifi
Derah Sofifi Menempuh Waktu
Menempuh Waktu 8 Menit,
9 Menit, dengan jarak tempuh
dengan jarak tempuh 3 Km,
4,3 Km, Melalui Jl. Sultan
Melalui Jl. Sultan Nuku dan JL.
Nuku, dengan kondisi lalu
Trans Halmahera, kondisi lalu
lintas Normal dan Stabil.
lintas Normal dan Stabil.

• SPBU Galala - Sofifi • Pelabuhan Feri Sofifi

Rute terbaik dari Site ke Rute terbaik dari Site ke


SPBU Menempuh Waktu 7 Pelabuhan Feri Menempuh
Menit, dengan jarak tempuh Waktu 10 Menit, dengan jarak
dESIGN By

3,3 Km, Melalui Jl. Sultan tempuh 4,2 Km, Melalui Jl.
Nuku, dengan kondisi lalu Sultan Nuku, dengan kondisi
lintas Normal dan Stabil. lalu lintas Normal dan Stabil.
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V P 0 5 8
ANALISIS ASPEK LINGKUNGAN

Analisis Pencapaian

G. Pencapaian

• Polda Maluku Utara • Alun-Alun Kota Sofifi

Rute terbaik dari Site ke Rute terbaik dari Site ke


Polda malut Menempuh Waktu Alun-Alun Menempuh Waktu 5
6 Menit, dengan jarak tempuh Menit, dengan jarak tempuh
2,8 Km, Melalui Jl. Sultan 2,1 Km, Melalui Jl. Sultan Nuku,
Nuku, dengan kondisi lalu dengan kondisi lalu lintas
lintas Normal dan Stabil. Normal dan Stabil.

• PLN Area Sofifi • Rumah Dinas Pengadilan

Rute terbaik dari Site ke PLN Rute terbaik dari Site ke


Menempuh Waktu 5 Menit, Perumahan Menempuh Waktu
dengan jarak tempuh 2,1 Km, 6 Menit, dengan jarak tempuh
dESIGN By

Melalui Jl. Sultan Nuku, dan 2,7 Km, Melalui Jl. Sultan
JL. Merdeka dengan kondisi Nuku, dengan kondisi lalu
lalu lintas Normal dan Stabil. lintas Normal dan Stabil.
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V P 0 5 9
ANALISIS ASPEK LINGKUNGAN

Analisis Klimatologi

H. Klimatologi
Klimatologi atau ilmu iklim, adalah studi mengenai iklim, secara ilmiah didefinisikan sebagai kondisi cuaca yang dirata-ratakan selama periode
waktu yang panjang. Model iklim juga digunakan untuk mempelajari dinamika cuaca dan sistem iklim untuk memproyeksikan iklim pada masa
depan. Berikut adalah Data Klimatologi Lokasi Tapak.

Matahari 12:30

Matahari 18:36 Matahari 06:29

Jl. Sultan Nuku, Kelurahan Oba. Kec. Oba Utara. Kota Tidore Kepulauan. Maluku Utara. Indonesia
Sumber Gambar: Ilustrasi Data Klimatologi Pribadi x Planet-Do

Matahari Udara Air Hujan


dESIGN By

• Matahari Tebit 06:29, (210) Area site sedikit terhalang • Angin Yang Terjadi/Bertiup Melewati site Sering Datang • Curah Hujan Tidak menentu/sering terjadi kemaru
oleh beberapa pohon kelapa dengan tinggi 7-9 meter. Dari Arah UT Laut Dan SB Daya (Bebas), dengan basah, suatu daerah terjadi hujan dan daerah lain panas,
• Puncak Panas Terjadi Pada Jam 12:30 Sampai Dengan kecepatan 10 km/jam sampai dengan 16 km/jam. • Hujan Terjadi 4x selama seminggu, dengan tingkat
15:20 (Indeks UV Extrem) berada di atas tapak (310). • Kualitas Udara sangat baik. Dengan induks kualitas kelembaban 62%. Tapi tidak kenyebabkan kerusakan.
• Matahari Terbenam 18:36 (240) Di Arah Barat site Yang udara. PM2.5 5.7µg/m3. NO2 1µg/m3. O3 30.82µg/m3. • Saat Hujan deras lokasi mengalami kelebihan debit air
Merupakan Area perkebunan dan pantai. SO2 12.34µg/m3. PM10 8.99µg/m3. CO 100µg/m3. sehingga akan menyebabkan genangan air di dalam site,
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V P 0 6 0
ANALISIS ASPEK LINGKUNGAN

Analisis Klimatologi

H. Klimatologi

1. Analisis Klimatologi
Analisi Klimatologi bertujuan untuk menentukan orientasi site dan orientasi bangunan dalam merespon berbagai iklim yang terjadi pada site,
dan sekitarannya. Selain menentukan orientasi, analisis klmatologi juga bertujuan untuk menentukan material, dan konsep struktur yang yang
kemudian akan digunakan pada perancangan gedung.

Alternatif A Alternatif B Alternatif C Kesimpulan


Dengan Posisi panjang Bangunan Dengan Posisi panjang Bangunan Dengan Posisi panjang Bangunan Dari berbagai analisa alternatif
Menghadap Ke arah timur laut dan Menghadap Ke arah Barat Laut dan Menghadap arah Utara Barat Laut orientasi bangunan disamping, kita
ke arah barat daya. ke arah Tenggara. dan ke arah Selatan Menengggara. dapat menyimpulkan bahwa,
Alternatif B adalah posisi dan
Kelebihan: Kelebihan: Kelebihan: orientasi bangunan yang paling
Penghawaan Alami dan pencahayaan Posisi Entrance akan sangat mudah Radiasi Matahari tidak menyentuh tepat karena hanya memiliki satu
dESIGN By

alami dapat dimaksimalkan tanpa diakses dari JL. Sultan Nuku. Suhu bagian panjang gedung. penghawaan kekurangan yang tidak terlalu
takut suhu ruangan akan tinggi. ruangan tidak terlalu tinggi. View alami dapat dimaksimalkan. signifikan dan berpengaruh bagi
Kekurangan: lebih maksimal. Penggunaan ruang Kekurangan: site. Sedangkan kelebihan alternatif
View tidak maksimal. Membutuhkan site lebih maksimal. View tidak maksimal. Membutuhkan B cukup baik dalam merespon
rekayasa aksesibilitas yang lebih. Kekurangan: rekayasa struktur untuk menahan berbagai iklim dalam berbagai
Selain aksesibilitas, rekayasa Perlu rekayasa yang lebih untuk tekanan angin berlebih. Butuh akses cuaca. Alternatif B akan diterapkan
reduksi tekanan angin juga perlu. memaksimalkan penghawaan alami. lebih untuk masuk dalam site. dalam proses perancangan.
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V P 0 6 1
ANALISIS ASPEK LINGKUNGAN

Analisis Klimatologi

H. Klimatologi

2. Output Klimatologi
Output Klimatologi adalah bentuk respon terhadap data dan analisis yang telah dikonfirmasi sebelumnya terdapat beberapa permasalahan
untuk kemudian dipecahkan. Berikut adalah hasil respon.

Dengan Menggunakan Perkerasan Langkah yang harus diambil Penggunaan atap flat pada Atap yang memiliki keiringan akan
Beton akan Mengakibatkan suhu adalah mengurangi perkerasan bangunan di kawasan tropis lebih efektif untuk digunakan pada
ruang meningkat karena angina dan menggantinya dengan rumput sangat tidak efektif dalam kawasan tropis, karena merespon
membawa suhu uapan yang organic agar menyerap panas menangani kelembaban dan dengan baik hujan, dan saat suhu
terpantul ke plat beton masuk ke agar tidak terpantul. Dengan genangan akibat hujan. Juga suhu terlalu panas, tidak langsung
Respon Klimatologi dalam bangunan. begitu angin sejuk bia masuk. ruangan akan cepat panas. masuk dan menaikan suhu ruang

• Meminimalisir area perkerasan


yang biasanya menggunakan
material plat beton diganti
dengan material paving.
• Menghindari penggunaan atap
yang terlalu flat, karena sering
terjadi hujan dengan tingkat
kelembaban yang cukup tinggi.
• Penggunaan vegetasi yang tak Pohon yang terlalu pendek atau Pohon yang tingginya tidak sama Yang terjadi saat design terlalu Silau matahari dapat difilter
menghalang sirkulasi udara. sama rata dengan jalur sirkulasi rata dengan jalur sirkulasi udara maksimalkan pencahayaan alami. dengan berbagai material organic
akan menghalang pergerakan akan sangat membantu dalam Maka silau akan sangat susah maupun sintetis. Dengan tujuan
dESIGN By

• Menambahkan filter cahaya pada


pencahayaan alami agar tidak angina menuju dalam bangunan. menciptakan kesesejukan. Karena untuk dihindari. Karena designer yang sama yaitu agar radiasi dan
terjadi silau berlebih. Sehingga penyejukan dalam pergerakan udara akan langsung lebih memaksimalkan penchayaan silau berlebih tidak masuk ke
• Karena kelembaban cukup tinggi, bangunan tidak akan tercapai. masuk kedalam bangunan. tanpa memperhatikan radiasi. dalam bangunan secara langsung.
dinding harus diberi pelesteran
dari campuran bahan anti Ilustrasi anallisis dan output klimatologi berdasarkan data lapangan
lembab serta cat waterproov. Sumber Gambar: Gambar Ilustrasi Pribadi x Planet-Do
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V P 0 6 2
ANALISIS ASPEK LINGKUNGAN

Noice Analysis

I. Kebisingan

1. Data Desibel Suara


Data kebisingan bertujuan agar memberikan informasi kualitas dan kuantitas desibel suara disekitaran area tapak agar kemudian dapat
dianalisis dengan pertimbangan pengurangan desibel suara dan memberikan hasil output yang sesuai dengan kondisi yang ada, berikut
adalah data kebisingan pada lokasi tapak:

Di depan site Sebelah Utrara memiliki Level Suara


Min 54 dB, Avg 77 dB, Max 95 dB
Di dalam Site sendiri memiliki level suara
Min 44 dB, Avg 48 dB, Max 60 dB

Di Sebelah Timur memiliki leveln susts


Di depan site Sebelah Selatan memiliki level suara
Min 78 dB, Avg 80, dB Max 88 dB
Min 51 dB, Avg 58 dB, Max 77 dB
dESIGN By

Jl. Sultan Nuku, Kelurahan Oba. Kec. Oba Utara. Kota Tidore Kepulauan. Maluku Utara. Indonesia
Sumber Gambar: Ilustrasi Data Desibel Bunyi Pribadi x Planet-Do
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V P 0 6 3
ANALISIS ASPEK LINGKUNGAN

Noice Analysis

I. Kebisingan

2. Analisis dan Out Put


Analisis Kebisingan bertujuan untuk menentukan penempatan elemen peredam frekuensi suara yang menyebabkan kebisingan, agar
menciptakan kenyaman pengguna bangunan. Pemilihan Elemen peredam suara bising tidak mengurangi bising hingga 100%, tetapi hanya
mereda bebera desibel, hanya mereda dari angka 25% - 50%, bunyi bising dapat direda dengan memanfaatkan vegetasi dan menciptakan
jarak antar bangunan dengan sumber bunyi bising.

2m – 5m 5m – 10m
Ilustrasi anallisis dan output Kebisingan berdasarkan data lapangan
Sumber Gambar: Gambar Ilustrasi Pribadi x Planet-Do

Analisis Kebisingan Out-Put Kebisingan


dESIGN By

• Posisi bangunan yang terlalu dekat dengan jalan raya atau area dengan sumber • Memberikan jarak yang agak jauh dengan tepat akan mereduksi frekuensi
bunyi yang tinggi, tidak dapat mereduksi atau meminimalisir suara bising. decibel suara bising hingga presentase tertentu, karena frekuensi tidak dapat
Karena frekuensi decibel yang masuk tidak terfilterkan. menjangkau terlalujauh ke arah sekitarnya.
• Area bangunan tanpa vegetasi yang hanya mengandalkan tembok pembatas • Penambahan vegetasi juga dapat mengurangi decibel frekuensi bising yang
juga akan sangat menimbulkan suara bising yang tidak terminimalisir. terfilterkan dan tidak sampai masuk kedalam bangunan.
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V P 0 6 4
ANALISIS ASPEK LINGKUNGAN

View Pada Site/Tapak

J. Analisis View
Point ini penting dalam penentuan arah bukaan demi memberikan kenyamanan pandang atau evek visual dari bukaan yang akan dimasukan dalam
design. Analisis ini juga tak harus membutuh pertimbangan dan rekayasa yang terlalu berarti jika memang view yang hadir di tapak suda
memenuhi kriteria untuk dihadirkan.

1. View Ke Luar Tapak

Pada Sebelah Utara dapat terlihat Pada Sebelah utara agak ke timur
jembatan penghubung kota sofifi site/tapak terdapat pemandangan
denga desa oba yang berada pada sungai ake lelai yang memisahkan
jalur jalan sultan nuku bukit durian dengan oba utara.

Pada Sebelah Utara dari kanan Pada Sebelah Timur, dari belakang
site/tapak dapat terlihat jalan site merupakan pemandangan
penghubung kota sofifi denga desa kebun warga dan hijau pegunungan
oba, dengan pemandangan hutan. dipulau Halmahera.

Pada Sebelah barat dari depan Pada Sebelah selatan dari kiri
site/tapak dapat terlihat jalan raya site/tapak dapat terlihat jalan
dESIGN By

dan hutan perkebunan serta penghubung kota sofifi denga desa


beberapa rumah kebun milik warga oba, dengan pemandangan hutan.

Jl. Sultan Nuku, Kelurahan Oba. Kec. Oba Utara. Kota Tidore Kepulauan. Maluku Utara. Indonesia
Sumber Gambar: Dokumen pribadi mahasiswa
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V P 0 6 5
ANALISIS ASPEK LINGKUNGAN

View Pada Site/Tapak

J. Analisis View

2. View Dari Dalam Tapak

Dari Sebelah Utara pada sisi kanan site/tapak terlihat


pemandangan beberapa pohon kelapa di dalam site .

Dari sebelah barat pada depan site/tapak terlihat beberapa pohon


dengan jenis berbeda yang berada di tengah site.

Dari sebelah selatan pada sisi kiri site/tapak terlihat seperti lapang
rumput yang luas membentang dengan landscape langit.

Jl. Sultan Nuku, Kelurahan Oba. Kec. Oba Utara. Kota Tidore Kepulauan. Maluku Utara. Indonesia
Sumber Gambar: Dokumen pribadi mahasiswa

Analisis View Out-Put View


dESIGN By

• View atau pemandangan disekitaran site merupakan landscape hijau dengan langit • Perlu bukaan dengan tujuan visual untuk memaksimalkan view dari segala arah.
biru serta pegunungan Halmahera dan laut Maluku utara. • Menggunakan material kaca dibagian-bagian tertentu bangunan yang mendapat
• Begitu pula view dari luar ke dalam site/tapak. Merupakan landscape hijau dengan view atau pemandangan dengan visual terbaik.
langit biru, serta pegunungan halmahera dan laut Maluku utara. • mempertahankan beberapa vegetasi eksisting agar area tetap terlihat asri seperti
• Jangan menggunakan material yang dapat menghalang pandangan visual. kondisi exsiting sebalum dibangun bangunan.
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V P 0 6 6
ANALISIS ASPEK LINGKUNGAN

Tata Ruang Luar, Tapak dan Vegetasi

K. Ruang Luar
Penataan ruang luar bertujuan untuk memanfaatkan lahan hasil quantifikasi KDH, yang kemudian diolah untuk keperluan ruang terbuka dengan
berbagai kepentingan, salah satunya adalah sebagai ruang penyegaran dimana tanaman menyerap CO2 dan menghasilkan 02. dalam menata
ruang luar beberapa hal yang harus diperhatikan adalah penggunaan material dan pemilihan vegetasi yang akan digunakan dalam perancangan.

1. Penataan Ruang Luar

Disini merupakan pintu atau gerbang keluar Pada area ini akan diperiuntukan untuk jalur
masuk, serta sirkulasi aktifitas kendaraan dan kendaraan bermotor dan non bermotor. Yang
manusia untuk menuju ke dalam bangunan kemudian akan menjadi sirkulasi aktifitas
gedung mall kota sofifi. berbagai jenis kendaraan.

Ini adalah penempatan bangunan utama dalam Area ini diperuntukan pada penghijauan, filter
perancangan ini adalah gedung mall kota udara, dan cahaya. Akan ditanami beberapa
sofifi. Serta beberapa bangunan pendukung vegetasi untuk menyerap CO2 dan
(kantor pengelola dan parkiran berlantai). menghasilkan O2, serta mereduksi radiasi.
dESIGN By

Ilustrasi bentukan penataan ruang luar bangunan mall


Sumber Gambar: Gambar Ilustrasi Pribadi x Planet-Do
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V P 0 6 7
ANALISIS ASPEK LINGKUNGAN

Tata Ruang Luar, Tapak dan Vegetasi

K. Ruang Luar

2. Vegetasi
Merupakan bagian dari langkah penghijauan area perancangan, yang selain bertujuan untuk menonjolkan ciri aesthetic juga untuk
memfilterasi udara dan radiasi yang berada pada iklim setempat. Berdasarkan berbagai analisis klimatologi berikut adalah vegetasi yang
dibutuhkan dalam perancangan dengan berbagai fungsi:

a. Tanaman Peneduh d. Tanaman Pencegah Silau


Biasanya ditempatkan pada jalur tanaman dengan lebar Merupakan tanaman perdu atau semak yang ditanam
minimal 1,5 meter, percabangan minimal 2 meter di atas rapat dan bermasa, dengan karakteristik berdaun padat
tanah, ketinggian mencapai 5 meter, bentuk percabangan contohnya bougenvil, dan angsana.
pohon tidak merunduk, bermasa dan padat, juga bias
ditanam berbaris ataupun menyebar. e. Tanaman Penghalang Kebisingan
Sama halnya dengan tanaman pencegah silau, tanaman
b. Tanaman Pengarah yang menghalang kebisingan juga harus memiliki
Biasanya merupakan tanaman pohon dengan ketinggian kerimbunan dan jenis daun padat merata dari permukaan
lebih dari 2 meter. Ditanam secara masal. Disarankan juga tanah hingga ketinggian.
menggunakan perdu dan semak warna kuning agar terlihat
pada malam hari contohnya: bamboo, cemara, kembang f. Tanaman Hias
merak, dan akalipa hijau kuning. Selain menjawab masalah iklim lingkungan, tanaman atau
dESIGN By

vegetasi yang ditanam juga harus memiliki karakteristik


c. Tanaman Penutup Tanah aesthetic agar menciptakan kenyamanan visual.
Merupakan rumput yang menutup permukaan tanah agar Contohnya tanaman bunga berikut: Spider Plant, Peace
tidak terjadi becek contohnya: Rumput Jepang. lily, bougainvillea, tabebuya, dan lainnya.
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V P 0 6 8
ANALISIS ASPEK LINGKUNGAN

Tata Ruang Luar, Tapak dan Vegetasi

K. Ruang Luar

2. Vegetasi
Penggunaan Vegetasi Harus di perhatikan dalam merancang tapak karena, jika penggunaan vegetasi yang salah dapat merugikan bangunan
dan ruang luar tapak. Jika diperhatikan setiap vegetasi memiliki ciri khas tersendiri. Dalam perancangan bangunan yang memiliki taman
disarankan memilih tanaman dengan karakteristik yang tidak memiliki akar besar yang menjalar ke samping. Vegetasi (pohon dengan ciri
akar yang kecil dan menjalar masuk ke dalam tanah sangat disarankan, agar tidak merusak perkerasan ruang luar maupun gedung. Tanaman
inti yang akan digunakan dalam menata ruang luar adalah, rumput hijau jepang, cemara dan pucuk merah. Berikut adalah ciri khas dari ketiga
tanaman tersebut.

• Rumput Jepang • Pohon Pucuk Merah • Pohon Cemara


merupakan salah satu jenis rumput hias yang sering ditanam di Tanaman pucuk merah memiliki ciri berdaun tunggal dan memiliki Memiliki akar yang panjang yang digunakan untuk mencari air.
halaman rumah untuk memperindah taman. Nama lain Rumput tulang daun yang menyirip. Warna daunya berubah, saat masih Memiliki kulit kayu yang dimana tebal dan juga memiliki warna
Jepang di daerah lain sering disebut Rumput Jarum atau muda ia berwarna merah, lalu menjadi coklat, dan saat sudah tua yang dimana coklat gelap dan secara umum akan terdapat
Rumput Babi dan juga Rumput Peking. Manfaat Rumput Jepang menjadi berwarna hijau. Daun pohonnya apabila diremas maka berbagai macam bentuk retakan yang berada pada pohon
juga digunakan sebagai penahan tanah. Selain itu dengan adanya cemara, dari sebuah ketebalan akan kulit kayu pohon cemara
dESIGN By

akan menimbulkan aroma khas.


Rumput Jepang di halaman rumah atau taman kita, akan akan membuat hal tersebut dapat bertahan di dalam segala
memperindah taman rumah kita karena tampak hijau seperti macam bentuk akan jenis cuaca. Memiliki daun yang dimana
karpet yang digelar di halaman rumah kita. Manfaat lain yaitu ramping dan juga runcing yang dimana akan berguna untuk
mengurangi Efek Global Warming yang belakangan ini sedang melakukan pengurangan tehradpa penguapan yang ada.
marak diperbincangkan. Ciri-ciri rumput jepang yaitu berdaun Kemudian dari bentuk daun tersebut juga akan membuat
hijau seperti duri, tinggi sekitar 5cm dan tumbuh bergerombol. pemeliharaan lingkungan sekitaran tapak lebih mudah, karena
gampang dibersihkan.
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V P 0 6 9
ANALISIS ASPEK LINGKUNGAN

Tata Ruang Luar, Tapak dan Vegetasi

K. Ruang Luar

2. Vegetasi

• Dolar Rambat • Bamboo • Angsana


Tanaman dolar rambat memiliki daun yang hijau, tidak berbunga, Bambu termasuk dalam keluarga rumput-rumputan, yang dapat Pohon angsana atau di beberapa tempat juga disebut
serta dapat tumbuh sangat lebat. Tanaman ini banyak dipilih menjadi penjelasan mengapa bambu memiliki laju pertumbuhan sonokembang adalah salah satu jenis pohon peneduh yang biasa
sebagai tanaman merambat untuk menutupi dinding. Namun yang tinggi. Hal ini berarti bahwa ketika bambu dipanen, bambu digunakan pada proyek pengembangan hutan kota. Meski
karena dapat menimbulkan kelembaban dan kerusakan pada akan tumbuh kembali dengan cepat tanpa mengganggu merupakan salah satu pohon asli Indonesia, angsana sering
dinding, sebaiknya pilih dinding plasteran yang tidak berubin ekosistem. Tidak seperti pohon, batang bambu muncul dari tidak dikenali keberadaannya. Hal tersebut dikarenakan angsana
sebagai tempat dolar rambat. Jaga tanaman dolar rambat dari permukaan dengan diameter penuh dan tumbuh hingga memiliki sebutan yang berbeda-beda di beberapa wilayah. Pohon
jamur dan rumput liar, siangi secara teratur, dan jangan sampai mencapai tinggi maksimum dalam satu musim tumbuh (sekitar 3 angsa juga menghasilkan kayu yang dapat dimanfaatkan bagi
menarik tanaman dolar rambat sampai terlepas karena nantinya sampai 4 bulan). Selama beberapa bulan tersebut, setiap tunas industri mebel maupun manfaat herbal di bidang kesehatan
sudah tidak bisa ditanam lagi, sehingga Anda harus yang muncul akan tumbuh vertikal tanpa menumbuhkan cabang berkat kandungan senyawa kimia di dalamnya. Selain itu, kulit
menanamnya dari awal. hingga usia kematangan dicapai batang, getah, dan bagian lain pohon juga banyak manfaat.
dESIGN By

• Spider Plant • Peace lily


Chlorophytum comosum, biasanya disebut tanaman laba-laba tetapi juga Spathiphyllum adalah genus dari sekitar 47 spesies tanaman berbunga
dikenal sebagai ivy laba-laba, tanaman pita, dan ayam dan ayam adalah monokotil di keluarga Araceae, tanaman asli daerah tropis di Amerika dan
spesies tanaman berbunga abadi. Ini asli Afrika tropis dan selatan, tetapi Asia Tenggara. Spesies Spathiphyllum tertentu umumnya dikenal sebagai
telah dinaturalisasi di bagian lain dunia, termasuk Australia barat. spath atau lili perdamaian.
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V P 0 7 0
ANALISIS ASPEK LINGKUNGAN

Tata Ruang Luar, Tapak dan Vegetasi

K. Ruang Luar

2. Vegetasi
Selain berbagai vegetasi di atas, kita juga dapat menggunakan berbagai tanaman khas Maluku utara untuk memperkuat elemen ruang luar
dan landscape bangunan. Berikut adalah beberapa tanaman khas Maluku utara yang cocok untuk diaplikasikan pada perencanaan ruang luar
gedung mall kota sofifi.

• Pohon Kenari • Pohon Pala


• Pohon Cengkeh
Kenari adalah tumbuhan berpotensi ekonomi yang merupakan Pohon angsana atau di beberapa tempat juga disebut
Cengkih atau cengkeh (Syzygium aromaticum, syn. Eugenia
anggota suku Burseraceae. Tumbuhan ini berasal dari sonokembang adalah salah satu jenis pohon peneduh yang biasa
aromaticum), adalah kuncup bunga kering beraroma dari
kawasan Malesia timur dan diambil buahnya untuk dimakan, digunakan pada proyek pengembangan hutan kota. Meski
keluarga pohon Myrtaceae. Cengkih adalah tanaman
terutama bagian dalam bijinya. Daerah asalnya terutama adalah merupakan salah satu pohon asli Indonesia, angsana sering
asli Indonesia, banyak digunakan sebagai bumbu masakan pedas
Maluku sampai Vanuatu. Buahnya berisi biji yang terbungkus tidak dikenali keberadaannya. Hal tersebut dikarenakan angsana
di negara-negara Eropa, dan sebagai bahan utama rokok
cangkang (endokarp) yang keras dengan isi "daging" yang memiliki sebutan yang berbeda-beda di beberapa wilayah. Pohon
kretek khas Indonesia. Cengkih ditanam terutama di Indonesia
mengandung lemak dan protein tinggi dan dapat dimakan. Bagian angsa juga menghasilkan kayu yang dapat dimanfaatkan bagi
dan Madagaskar; selain itu juga dibudidayakan di Zanzibar, India,
dalam cangkang ini sering kali dipakai sebagai pengganti almond industri mebel maupun manfaat herbal di bidang kesehatan
dan Sri Lanka. Tumbuhan ini adalah flora identitas Provinsi
untuk menghias kue. Minyak bijinya, yang diekstrak, dapat berkat kandungan senyawa kimia di dalamnya. Selain itu, kulit
Maluku Utara.
menggantikan minyak kelapa. batang, getah, dan bagian lain pohon juga banyak manfaat.
dESIGN By

Dibandingkan dengan tanaman lainnya kenari yang identic dengan kebudayaan masyarakat pulau makean akan lebih menguatkan nuansa
Maluku utara, sedangkan pohon cengkeh memiliki harum khas yang akan meningkatkan nuansa kepulauan rempah pada sekitaan area
perancangan. Tanaman tanaman endemik tersebut menguatkan tema yang diterapkan pada perancangan.
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V P 0 7 1
ANALISIS ASPEK LINGKUNGAN

Parking System

L. Sirkulasi Parkir
Sesuai perhitungan ruang kebutuhan ruang parkir maka, Sistem sirkulasi parkir yang akan diterapkan dalam perancangan gedung mall kota sofifi
ini adalah, system parkir indor berlantai dan parkiran outdor. Agar parkiran terkesan ramah bagi orang dengan clusterphobia. Pengidap
clusterphobia akan sangat merasa tidak aman dan terkadang panic akan ruang sempit seperti halnya basement bawah tanah.

Merupakan area parkir mobil dan motor


untuk pengelola serta kendaraan service.
Berdasarkan perhitungan kebutuhan ruang
parkir, 4 loasi suda sangat cukup untuk
menampung kendaraan sejumlah pengunjung.
Merupakan area parkir mobil dan motor
untuk pengunjung dan pengelola mall.

Merupakan area parkir mobil dan motor


untuk pengunjung dan pengelola mall.

Pintu masuk dan keluar sirkulasi kendaraan


bermotor dan aktifitas manusia
Merupakan area parkir mobil dan motor
untuk pengunjung dan kendaraan service.
dESIGN By

Ilustrasi bentukan bangunan untuk sirkulasi parkir


Sumber Gambar: Gambar Ilustrasi Pribadi x Planet-Do
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V P 0 7 2
ANALISIS ASPEK LINGKUNGAN

Zoning

M. Zoning Site/Tapak
Penzoningan bertujuan untuk memberikan tanda, atau pembagian ruang dalam tapak berdasarkan tingkat privasi daerah didalamnya. Dengan
begitu pengguna bangunan akan nyaman karena dibatasi oleh keprivasian yang diberikan. Zona yang akan dibagi terdiri atas: Zona Publik, Zona
Semi Publik, Zona Serfice, Zona semi Prifat, dan Zona Prifat.

Area Zona Publik


Adalah zona yang dapat diakses oleh seluruh pengunju maupun pengelola, merupakan taman-taman,
ruang terbuka hijau dan tempat santai untuk pengguna gedung saat berkunjung.

Area Zona Semi public


Adalah Zona dimana dapat diakses berbagai pengunjung yang memiliki tujuan untuk berbelanja, atau
sekedar santai menggunakan fasilitas didalam mall.

Area Zona Privat


Adalah zona yang hanya boleh diakses oleh beberapa orang yang sangat berkepintingan atau
bertanggung jawab atas gedung, merupakan kantor pengelola gedung mall.

Area Zona Semi Privat


Adalah zona yang hanya boleh diakses berbagai orang tetapi yang memiliki kepentingan didalam
gedung, seperti pengunjung yang akan melakukan pembelian atau menggunakan fasilitas mall.

Area Zona Service


dESIGN By

Adalah zona dimana pengunjung mendapatkan fasilitas penunjang untuk pengalaman lebih baik.
Biasanya diletakan pada area yang mudah diakses bagi seluruh pengguna gedung.

Ilustrasi bentukan Zoning Tapak


Sumber Gambar: Gambar Ilustrasi Pribadi x Planet-Do
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V P 0 7 3
ANALISIS ASPEK LINGKUNGAN

Sirkulasi

N. Sirkulasi Dalam dan Luar Site/Tapak


Rekayasa sirkulasi dalam dan luar tapak bertujuan untuk menghadirkan kenyamanan aktifitas gerak. Dengan begitu sirkulasi tidak terlihat kacau
dan takaruan. Berikut adalah pengaturan sirkulasi berdasarkan berbagai analisa yang telah dilakukan sebelumnya:

Adalah area public untuk sikulasi manusia only, merupakan


1
taman dan perkiran pengunjung.

1
Adalah area bangunan utama (Mall) dimana hanya
2
diperuntukan bagi sirkulasi manusia,
4
5
3 Adalah area bangunan penunjang untuk lahan parkiran
2 3 berlantai dan kantor yang diperuntukan bagi sirkulasi
3
manusia dan kendaraan bermotor (mobil dan motor).

4
Adalah Jalur menuju parkiran, yang hanya dilalui atau
4
1 sirkulasi kendaraan bermotor.

Area entrance yang dilalui oleh kendaraan dan manusia. jalur


dESIGN By

5
utama masuk ke site/tapak.
P 0 7 4

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V


ANALISIS ASPEK BANGUNAN
BENTUK DASAR MASA BANGUNAN ZONING DALAM BANGUNAN
GUBAHAN MASA BANGUNAN FASADE BANGUNAN
POLA MASA BANGUNAN MATERIAL BANGUNAN
ORIENTASI BANGUNAN STRUKTUR DAN KONSTRUKSI BANGUNAN
KETINGGIAN BANGUNAN UTILITAS DAN PERLENGKAPAN BANGUNAN
SIRKULASI DALAM BANGUNAN

DATA BERSUMBER DARI JURNAL DAN TULISAN YANG TELAH DIPUBLISH


FILE CREATED BY MEAIHRI PANDAWA SAMALAGI
COPYRIGHT BY PLANET-Do
dESIGN By
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V P 0 7 5
ANALISIS ASPEK BANGUNAN

Bentuk Dasar

A. Bentuk Dasar Massa Bangunan


Bentuk bangunan dari masa ke masa selalu berkembang dan akan 2. Segitiga
terus berlanjut. Meskipun begitu seluruh bentukan yang bergitu
rumit selalu berawal dari bentukan dasar yang tak dapat
dipisahkan dari design arsitektur. Berikut adalah bentukan dasar
yang sering ditemui dan digunakan pada duani design Arsitektural:

1. Bujur Sangkar Contoh penerapan bentuk segitiga pada bangunan

Tromsdalen Church: The Arctic Cathedral

Segituga merupakan bentuk yang terbilang paling jarang


digunakan dalam perancangan karena akan menyulitkan dalam
penempatan ruang maupun sirkulasi didalamnya. segitiga
memberikan symbol terhadap Hukum, Ilmu, dan Spiritual.

Contoh penerapan bentuk kubus pada bangunan 3. Lingkaran


The Zollverein School of Management and Design

Persegi adalah bentukan paling umum dan paling sering


diterapkan karena bentukan yang dinamis dan mudah dalam
penerapan. Bentuk persegi mengotak dan tegak lurus
dESIGN By

Contoh penerapan bentuk lingkaran pada bangunan


memudahkan penempatan ruang, penempatan perabot, dan
Eden Project, Cornwall, United Kingdom
penempatan sirkulasi, serta memudahkan segala elemen
perancangan lainnya. Sering ditemukan pada bangunan dengan Sifat terpusat adalah ciri dari bentuk lingkaran dimana dapat
tema teknologi, konstruksi, Stabilitas, dan lain sebagainya. dimanfaatkan pada ruang public yang bersifat kegiatan masal.
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V P 0 7 6
ANALISIS ASPEK BANGUNAN

Bentuk Dasar

A. Bentuk Dasar Massa Bangunan


Berdasarkan analisis yang ada, bentuk bangunan akan mengadopsi bentuk lingkaran, yang dinilai mampu menjawab, dan terbilang paling efektif
dalam merespon berbagai keadaan iklim dan issue lingkungan yang ada. Berikut adalah penjelasan bentuk dasar massa bangunan yang
disesuaikan dengan Alur Analisis yang ada:

• Sifat Lingkaran
Lingkaran merupaka sekumpulan titik yang membentuk lekungan tertutup, setiap titik pada lekungan berjarak sama terhadap titik pusat di dalam lingkaran.

• Manfaat Bentuk Lingkaran Merspon Klimatologi


Denga adanya sisi lekung pada samping bangunan akan sangat efektif merespon pergerakan angina, dan pencahayaan alami untuk masuk kedalam bangunan.

• Manfaat Bentuk Lingkaran Merespon View


Berbeda dengan bentuk lainnya, yang tegak dan kaku. Bentuk lekungan pada lingkaran sangat atraktif untuk memberikan kenyaman view tanpa batas/360O.

• Buah Pala Mentah


Merupakan salah satu komuditas utama Maluku utara yang menjadi pembuka jalur perdagangan rempah dunia. Saat itu adalah bangsa protugis dan spanyol.

• Pengaplikasian Pada Bentuk Massa Bangunan


dESIGN By

Bentuk Diaplikasikan pada denah lalu dilakukan pengurangan/penambahan bentuk untuk kepentingan besaran ruang dan respon terhadap iklim setempat.
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V P 0 7 7
ANALISIS ASPEK BANGUNAN

Bentuk Dasar

B. Gubahan Massa Bangunan


Gubahan massa bangunan merupakan komposisi dari suatu yang 5. Transformasi Dimensional, merubah satu atau lebih
kompleks dalam perwujutan design secara fisik sekaligus dimensinya namun masih mempertahankan identitasnya
mengeksperesikan fungsi, ruang dan citra tertentu. Untuk itu sebagai bentuk dasar tertentu.
memerlukan suatu arahan dan konsep yang jelas. Gubahan masa 6. Transformasi Substraktif (pengurangan), pengurangan
bangunan selalu tidak lepas dari transformasi bentuk dalam sebagian volume, tetap terlihat bentuk dasarnya maupun
bangunan. Dalam hal ini adalah perencanaan gedung mall dengan berubah dari bentukan dasar massa tersebut.
pendekatan post modern. Dimana akan dan harus menonjolkan 7. Transformasi Aditif (penambahan), penambahan bentuk
dengan tegas bentuk dari kebudayaan atau ciri klasik yang dasar massa tertentu dengan bentukan lain, sejenis maupun
diadopsi. Berikut adalah beberapa teori mengenai transformasi yang berlainan. Bisa juga menjadi kombinasi tertentu.
yang akan diterapkan dalam perancangan.

Kategori Transformasi (Laseau, 1980 dalam Sembiring, 2006)”


1. Transformasi bersifat Topologikal (geometri), bentuk
geometri yang berubah dengan komponen pembentuk dan
fungsi ruang yang sama.
2. Transformasi bersifat Gramatika hiasan (ornamental),
dilakukan dengan menggeser, memutar, mencerminkan, Buah Pala
Mentah
mejungkirbalikkan, melipat, dll.
3. Transformasi bersifat Reversal (kebalikan), pembalikan Golden
dESIGN By

Lingkaran
Ratio
citra ada figur objek yang akan ditransformasi dimana citra
objek dirubah menjadi citra sebaliknya.
4. Transformasi bersifat Distortion (meracunkan),
Ilustrasi Transformasi Bentuk (Morph)
kebebasan perancang dalam beraktifitas. Sumber Gambar: Ilustrasi Pribadi x Planet-D0
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V P 0 7 8
ANALISIS ASPEK BANGUNAN

Tata Massa

C. Pola Massa Bangunan


Tatanan massa adalah perletakan massa bangunan majemuk pada suatu site, yang ditata berdasarkan zona dan tuntutan lain yang menunjang.
Tata letak massa bangunan ini disamping berdasarkan zonasi, juga harus dibuat berdasarkan alur sirkulasi yang saling terkait. Massa sebagai
elemen site dapat tersusun dari massa berbentuk bangunan dan vegetasi; kedua - duanya baik secara individual maupun kelompok menjadi unsur
pembentuk ruang outdoor.

Konfigurasi Pola Massa


Bentuk Terpusat Bentuk Grid
Terdiri dari sejumlah sekunder yang mengelilingi satu bentuk dominan yang Merupakan bentuk modular yang dihubungkan
berada tepat di pusatnya. Bentuk-bentuk terpusat menuntut adanya dominasi dan diatur oleh grid tiga dimensi. Grid adalah
secara visual dalam keteraturan geometris, bentuk yang harus ditempatkan suatu sistem perpotongan dua garis-garis
terpusat, misalnya seperti bola, kerucut, ataupun silinder. Bentuk ini dapat sejajar atau lebih yang berjarak teratur. Grid
menjadi simbol tempat-tempat yang suci atau penuh penghirmatan, atau untuk membentuk suatu pola geometrik dari titik
mengenang kebesaran seseorang atau suatu peristiwa. yang berjarak teratur pada perpotongan garis
grid dan bidang beraturan yang dibentuk oleh
Bentuk Linear garis grid itu sendiri.
Terdiri atas bentuk - bentuk yang diatur berangkaian pada sebuah baris. bentuk
baris lurus atau linier dapat diperoleh dari perubahan secara proporsional Bentuk Radial
dalam dimensi suatu bentuk atau melalui pengaturan sederet bentuk - bentuk Merupakan suatu komposisi dari bentuk linier
sepanjang garis. yang berkembang kearah luar dari bentuk
terpusat dalam arah radial. Suatu bentuk
Bentuk Cluster radial terdiri dari bentuk linier yang
dESIGN By

Sekumpulan bentuk - bentuk yang tergabung bersama-sama karena saling berkembang dari suatu unsur inti terpusat
berdekatan atau saling memberikan kesamaan visual. Jika organisasi terpusat kearah luar menurut jari-jarinya. Bentuk ini
memiliki dasar geometrik yang kuat dalam penataan bentuk-bentuknya, maka menggabungkan aspek pusat linier dan
organisasikelompok dibentuk berdasarkan persyaratan fungsional seperti menjadi satu komposisi.
ukuran, wujud ataupun jarak letak.
Ilustrasi Pola Tata Massa Bangunan
Sumber Gambar: Ilustrasi Pribadi x Planet-D0
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V P 0 7 9
ANALISIS ASPEK BANGUNAN

Orientasi Massa

D. Orientasi Massa Bangunan


Berdasarkan data dari beberbagai analisis yang telah dilalukan seperti analisis klimatologi dan view maka, bangunan sebaiknya menghadap pada
arah Barat Laut, pada intinya dengan bangunan menghadap ke arah barat laut maka (pada area lantai 2 sampai ke seterusnya) dapat
memanfaatkan view matahari terbenam serta pemandangan kekuatan maritime Maluku utara. Berikut penjelasan mengenai penyesuaian analisis
Klimatologi dan penyesuaian rekayasa View:

Berdasarkan Analisis Klimatologi Berdasarkan Analisis View

Berdasarkan Data klimatologi, (arah hembusan angin Bukaan Dengan Filter


Sekat Stransparan
bertiup dari arah UTL Samping Kiri belakang Bangunan).
Bukaan Penuh
Sekat Penuh
Matahari tidak langsung menyinari sisi panjang
bangunan karena orientasi bangunan yang menyerong.

Bangunan mendapatkan pencahayaan dari matahari


yang cukup dengan tinkat radiasi yang tidak tinggi. Area yang akan dimanfaatkan viewnya, diberi bukaan
yang memadai, untuk memberika penglihatan langsung.
Radiasi panas juga akan langsung terserap oleh
tanaman dan ekosistem organik (vegetasi) disekitar. Sedangkan view yang terpapar radiasi akan diberi filter
tertentu untuk menghalau radiasi matahari berlebih.

Area view dengan terpaan angin berlebih, harus diberi


sekat transparan berupa kaca, agar menghalang angin.
dESIGN By

Sedangkan untuk area tanpa view menarik harus di blok


agar menghalang penglihatan ke arah tersebut.

Ilustrasi Orientasi Bangunan


Sumber Gambar: Ilustrasi Pribadi x Planet-D0
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V P 0 8 0
ANALISIS ASPEK BANGUNAN

Ketinggian

E. Ketinggian Bangunan
Menurut quantifikasi luasan, bangunan hanya biasa membangun b. Aksesibilitas
hingga ketinggian kurang lebih 3 tingkat. Maka pada rancangan ini Dalam keadaan berlantai, bangunan komersil seperti
dimaksimalkan menjadi 4 lantai tambahan Selain orientasi dan gedung mall, memerlukan jalur sirkulasi vertical dengan
aspek banngunan yang mengarah pada respon terhadap system yang kompleks yang tersembunyi.
Klimatologi. Ketinggian Bangunan juga harus menyesuaikan dengan
analisis-analisis tersebut, agar menghasilkan produk akhir yang c. Utilitas
tepat sasaran dari berbagai aspek. Bangunan Komersil memiliki system utilitas yang
kompleks, meskipun begitu harus tersembunyi demi
1. Pertimbangan kenyamanan visual atau tonjolan sisi estetik bangunan.
Selain dari hasil quantifikasi, ketinggian bangunan juga harus
melakukan penyesuaian dan pertimbangan dari beberapa 2. Kesimpulan
aspek penunjang kelengkapan suatu bangunan. Berikut adalah Ketinggian bangunan 21m (termasuk dengan jalur utilitas dan
aspek yang menjadi pertimbangan dalam menentukan aksesibilitas), dengan ketinggian lantai satu mencapai 6m, dan
ketinggian bangunan perlantai: ktinggian lantai-lantai berikutnya masing-masing 5m.

a. Klimatologi
Dalam klimatologi pertimbangan yang dilakukan adalah Roof Top - 2100
Level 4 - 1600
respon terhadap tekanan angina dan frakuensi radiasi. Level 3 – 1100

Dimana bangunan dituntut dapat mengarahkan atau Level 2 – 600


dESIGN By

memecah angin serta memaksimalkan cahaya serta


meminimalisir radiasi (memanfaatkan radiasi yang cukup
ke dalam bangunan untuk menghindari kelembaban
Ilustrasi ketinggian Bangunan
berlebih di dalam bangunan). Sumber Gambar: Ilustrasi Pribadi x Planet-D0
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V P 0 8 1
ANALISIS ASPEK BANGUNAN

Sirkulasi

F. Sirkulasi Dalam Bangunan


Menurut Cryill M. Haris (1975) menyebutkan bahwa sirkulasi merupakan suatu pola lalu lintas atau pergerakan yang terdapat dalam suatu area atau
bangunan. Di dalam bangunan, suatu pola pergerakan memberukan keluwesan, pertimbangan ekonomis, dan fungsional. Sistem sirkulasi adalah
prasaran penghubung vital yang menghubungkan berbagai kegiatan dan penggunaan suatu lahan di atas suatu area dan di dalam bangunan yang
mempertimbangkan aspek fungsional, ekonomis, keluwesan dan kenyamanan (Tofani, 2011).

1. Jenis Sirkulasi
Logi Tofani (2011) dalam laporan tugas akhirnya, menyebutkan pada dasarnya sirkulasi dapat dibagi menjadi 3 berdasarkan fungsinya, yaitu
Sirkulasi Kendaraan: Aditya Hari (2008) mengungkapkan bahwa secara hierarki sirkulasi kendaraan dapat dibagi menjadi 2 jalur, yakni antara lain:
1) jalur distribusi, jalur untuk gerak perpindahan lokasi (jalur cepat), dan 2) jalur akses, jalur yang melayani hubungan jalan dengan pintu masuk
bangunan.

Sirkulasi Manusia: Pergerakan manusia akan mempengaruhi sistem sirkulasi dalam tapak. Sirkulasi manusia dapat
berupa pedestrian atau plaza yang membentuk hubungan erat dengan aktivitas kegiatan di dalam tapak. Hal yang perlu
diperhatikan, antara lain lebar jalan, pola lantai, kejelasan orientasi, lampu jalan, dan fasilitas penyeberangan (Hari, 2009).
Selain itu ada beberapa ciri dari sirkulasi manusia, yakni: 1) kelonggaran dan flaxsibel dalam bergerak, 2) berkecepatan
rendah, dan 3) sesuai dengan skala manusia (Tofani, 2011)

Sirkulasi Barang: Sirkulsi barang umumnya disatukan atau menumpang pada sistem sirkulasi lainnya. Namun, pada perancangan tapak dengan
fungsi tertentu sistem sirkulasi barang menjadi sangat penting untuk diperhatikan. Contoh sitem sirkulasi barang secara hovizontal dan vertikal
adalah lift barang, conveyor belt, jalur troli, dan lain-lain (Rahmah, 2010).
dESIGN By

Sistem sirkulasi memiliki dua tujuan, diantaranya yakni (Tofani, 2011 ; Yadnya, 2012): 1).Mempunyai maksud tertentu dan berorientasi ke tempat tujuan, lebih bersifat langsung. Pemakai
mengharapkan bahwa perjalanan dalam system ini akan lebih singkat dan cepat dengan jarak seminimal mungkin. 2).Bersifat rekreasi dengan waktu tidak menjadi batasan. Kenyamanan dan
kenikmatan lebih diutamakan.
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V P 0 8 2
ANALISIS ASPEK BANGUNAN

Sirkulasi

F. Sirkulasi Dalam Bangunan

2. Pola Sirkulasi
Pola sirkulasi dapat dibagi menjadi tiga, yakni sebagai berkut (Sofyan, 2010 ; Tofani, 2011):
Sistem Grid
Sistem Linier Konfigurasi grid terdiri dari dua pasang jalan sejajar yang saling berpotongan pada
jarak yang sama dan menciptakan bujur sangkar atau kawasan ruang segi empat.
Jalan yang lurus dapat menjadi unsur pengorganisir utama deretan ruang. Ciri-ciri pola sirkulasi grid adalah sebagai berikut (Sofyan, 2010 ; Tofani, 2011 ;
Jalan dapat berbentuk lengkung atau berbelok arah, memotong jalan lain, Yadnya, 2012):
bercabang-cabang, atau membentuk putaran (loop). Ciri-ciri pola sirkulasi • Memungkinkan gerakan bebas dalam banyak arah sehingga hubungan aktifitas
linier, antara lain (Sofyan, 2010 ; Tofani, 2011 ; Yadnya, 2012): kompak dan efisien.
• Sirkulasi pergerakan padat bila panjang jalan tak terbatas dan hubungan • Menata grid berdasarkan sistem heararki jalan.
aktifitas kurang efisien. • Penataan bangunan di sisi jalan dengan karakter yang berbeda.
• Gerakan hanya 2 arah dan memiliki arah yang jelas. • Kesan monoton ditanggulangi.
• Cocok untuk sirkulasi terbatas. • Masalah kurang menginahkan kondisi alam sulit ditanggulangi.
• Perkembangan pembangunan sepanjang jalan. • Masalah kemacetan pada titik simpul ditanggulangi dengan mengatur sirkulasi
• engarahkan sirkulasi pada titik pusat. searah.
• Akibat dimensi yang sama pada grid secara visual akan menciptakan kesan
monoton.
• Kurang mengindahkan kondisi alam seperti topografi keistimewaan tapak.
Sistem Radial • Semakin jauh dari simpul jalan pergerakan semakin baik namun pada titik
simpulnya dapat menimbulkan kemacetan akibat banyak arah sirkulasi yang
Konfigurasi radial memiliki jalan-jalan lurus yang berkembang dari sebuah ditampung pada titik simpul tersebut.
pusat bersama. Ciri-ciri dari pola sirkulasi radial adalah sebagai beriku • Kepadatan gerakan atau sirkulasi lebih mungkin dihindari.
(Sofyan, 2010 ; Tofani, 2011 ; Yadnya, 2012):
• Orientasi jelas. Masalah yang ditimbulkan merupakan masalah yang sulit di
tanggulangi
• Kurang mengindahkan kondisi alam. Sistem Organik
dESIGN By

• Sulit dikombinasikan dengan pola yang lain.


• Menghasilkan bentuk yang ganjil. Konfigurasi yang terdiri dari jalan-jalan yang menghubungkan titik-titik tertentu
• Menunjang keberadaan monumen penting. dalam ruang. Ciri-ciri pola sirkulasi organik adalah sebagai berikut (Sofyan, 2010 ;
• Pergerakan resmi. Tofani, 2011 ; Yadnya, 2012):
• Mengarahkan sirkulasi pada titik pusat. • Peka terhadap kondisi alam.
• Ditandai dengan garis-garis lengkungberliku-liku.
• Pada tapak yang luas sering membingungkan karena sulit berorientasi.
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V P 0 8 3
ANALISIS ASPEK BANGUNAN

Sirkulasi

F. Sirkulasi Dalam Bangunan

3. Jenis Transportasi Sirkulasi Vertikal


Transportasi vertical, adalah moda transportasi digunakan untuk mengangkut sesuatu benda dari bawah ke atas ataupun sebaliknya. Ada
berbagai macam tipe transportasi vertikal di antaranya lift, travator, eskalator dan dumbwaiter. Dari tipe pengangkut vertikal ini masing-
masing mempunyai fungsi angkut yang berbeda. Lift sering dijumpai di gedung perkantoran, travalator lebih banyak di bandar udara,
sedangkan eskalator lebih banyak di pusat pertokoan besar atau mall sedangkan dumbwaiter lebih banyak digunakan di rumah sakit dan
hotel. Berikut penjelasan masing-masing tipe transportasi:

• Lift • Escalator • Tangga Darurat


Lift adalah angkutan transportasi vertikal yang digunakan untuk mengangkut Escalator dan Travelator adalah sistem transportasi vertikal didalam Tiap bangunan dengan tingkat mobilitas tinggi seperti gedung koersil dalam
orang atau barang. Lift umumnya digunakan di gedung lebih dari tiga atau bangunan gedung untuk memindahkan orang / barang dari satu lantai ke hal ini adalah Gedung Mall, suda tentu dan harus memiliki tangga darurat
empat lantai. Gedung-gedung yang lebih rendah biasanya hanya mempunyai satu lantai yang berikutnya. Escalator diprioritaskan untuk transportasi yang diletakan di suatu tempat aman dalam bangunan, yang tujuan utamanya
tangga atau eskalator. Lift-lift pada zaman modern mempunyai tombol- orang dengan barang bawaan yang dijinjing sedangkan Travelator untuk untuk opsi atau alternative lain dalam bertransportasi secara vertical, jika
tombol yang dapat dipilih penumpangnya sesuai lantai tujuan mereka, transportasi orang dengan barang yang didalam trolley. Pemilihan Escalator sewaktu-waktu terjadi keadaan darurat pada bangunan, misalnya kebakaran
Terdapat tiga jenis mesin, yaitu Hidraulik, Traxon atau katrol tetap, dan Hoist dan Travelator ditentukan oleh besarnya kapasitas yang diinginkan karena atau gempa. Tangga darurat biasanya berukuran lebar meski jarang
dESIGN By

atau katrol ganda, Jenis hoist dapat dibagi lagi menjadi dua bagian, yaitu kecepatannya sudah tertentu, sedangkan faktor lainnya yang juga harus digunakaan saat kondisi atau suasana normal, tetapi akan sangat membantu
hoist dorong dan hoist tarik. Lift ini, sering disebut elevator, yang merupakan dipertimbangkan adalah hal sebgai berikut : a. Sudut kemiringan, lebih saat kedaan darurat karena akan digunakan masal oleh seluruh pengguna
alat angkut untuk mengangkut orang atau barang dalam suatu bangunan yang didasarkan pada keterbatasan perencanaan dan kenyamanan. b. Tinggi antar gedung. Posisi yang biasa dipilih untuk penempatan tangga darurat biasanya
tinggi. Lift dapat dipasang untuk bangunan yang tingginya lebih dari 4 lantai, lantai, lebih didasarkan pada keputusan perencanaan.c. Sistem operasi, berada pada sisi samping gedung demi mempercepat proses efakuasi atau
karena kemampuan orang untuk naik turun hanya mampu dilakukan 4 lantai. memungkinkan elevator bisa digerakan dengan arah keatas atau kebawah. memudahkan proses penanggulangan darurat.
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V P 0 8 4
ANALISIS ASPEK BANGUNAN

Zoning

F. Zoning Dalam Bangunan


Pusat perbelanjaan merupakan bangunan komersil dengan area public yang sangat luas. Ruang untuk zona selain public biasanya terbatas dan
hanya dihadirkan sebagai ruangan penunjang. Berikut adalah zona dalam Gedung Mall:

Level 1 PUBLIC

SEMI
SEMI PUBLIC
PUBLIC
Level 2 Level 4

SEMI
SEMI PRIVAT
SEMI PUBLIC
PUBLIC
PUBLIC

Level 3 Roof Top

SEMI
dESIGN By

SEMI PRIVAT SEMI


PUBLIC PUBLIC

Ilustrasi Zoning Dalam Bangunan


Sumber Gambar: Ilustrasi Pribadi x Planet-D0
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V P 0 8 5
ANALISIS ASPEK BANGUNAN

Fasade

G. Fasad Bangunan
Fasad adalah suatu sisi luar (eksterior) sebuah bangunan, umumnya terutama yang dimaksud adalah bagian depan, tetapi kadang-kadang juga
bagian samping dan belakang bangunan. Kata ini berasal dari Bahasa prancis, yang secara harfiah berarti “depan” atau”muka”. Dalam arsitektur,
fasade bangunan adalah suatu hal yang paling penting dari sudut pandang design, karena ia memberikan suasana bagi bagian bangunan lainnya.

Belakang

Kanan Belakang

Kiri Belakang

Kanan Depan
Kiri Depan
dESIGN By

Depan

Ilustrasi Fasad Bangunan


Sumber Gambar: Ilustrasi Pribadi x Planet-D0
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V P 0 8 6
ANALISIS ASPEK BANGUNAN

Material

H. Material Bangunan
Kekuatan dan Tampilan bangunan bersumber dari Material yang digunakan. Lokasi perancangan merupakan daerah dengan iklim tropis lembab,
maka dari itu selain respon bentuk. Material juga harus mengikuti atau menyesuaikan dengan kondisi iklim yang ada. Pemilihan material
menentukan bagaimana bangunan akan bertahan dari sisi kekuatan maupun tampilan. Berikut material yang direncanakan digunakan pada gedung:
Material Struktural
Beton Bata Beton
Dalam Konstruksi, beton adalah sebuah bahan bangunan komposit yang terbuat dari Bata beton ringan atau Autoclaved Aerated Concete adalah bahan pengisi dinding
kombinasi agregate dan pengikat semen. Bentuk paling umum adalah beton semen produsi pabrik yang terbuat dari pasir kwarsa, semen, kapur, sedikit gypsum, air, dan
portland, yang terdiri dari agregate mineral (kerikil, pasir, semen dan air). dibuat berdasarkan gagasan untuk menambahkan gelembung udara ke dalam beton.

Besi Beton Space Frame


Reinforcement steel bar material, merupakan salah satu material pembentuk beton Space Frame, adalah suatu sistem konstruksi rangka ruang dengan mengguakan
struktur, sebagai tulangan beton struktur, sebagai tulangan beton yang menyediakan sistem sambung antar batang. Batang-batang tersebut digabungkan menggunakan
gaya tarik yang tidak dimiliki beton dan mampu menahan gaya tekan. bola baja atau ball joint. Akan membentuk segituga dengan joint-joint bola baja.

Material Non-Struktural
Tempered Glass Kayu
Adalah kaca yang kuat 5x dari kaca pada umumnya. Kaca jenis ini dikeraskan dengan Material kayu suda sering ditemukan diberbagai perancangan digunakan dalam
memanaskan kaca biasa hingga mencapai suhu sekitar 7000C, kemudian setelah kaca elemen struktural maupun nonstuktural, karakteristik kayu yang tak memantukan
dipanaskan, proses selanjutnya adalah mendinginkan dengan penyemprotan udara. radiasi sanngat cocok untuk digunakan sebagai elemen pendukung ruang luar.

ACP Batu Alam


Alumunium Composite Panel, merupakan bahan perpaduan antara plat alumunium dan Dalam berbagai perangancangan batu alam sering digunakan untuk menjadi elemen
bahan composite, ACP adalah lembaran yang kaku, kuat, tetapi memiliki berat relatif pendukung estetika exterior bangunan. Batu alam sangat efektif mengganti beton
ringan. Tersedia dalam warna metelik dan non logam. Dapat dicustom berbagai pola. atau aspal yang sifatnya mudah memantukan radiasi ke arah kebalikannya.
dESIGN By

Keramik Secondary Skin


Adalah ubin lantai yang terbuat dari tanah liat dan dilapisi dengan glazur ada dua jenis Merupaka lapisan kedua setelah dinding exterior, fungsinya adalah untuk pertahanan
keramik yang tersedia dipasaran saat ini yaitu keramik berglazur dan ubin porselin. bangunan dari berbagai cuaca. Jenis material secondari skin dapat berupa, Kayu,
Keramik sangat cocok untuk elemen interior bangunan karena mudah dibersihkan. Alumunium batangan, Besi, Baja ringan, Vegetasi, Bambu, dan sebagainya.
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V P 0 8 7
ANALISIS ASPEK BANGUNAN

Struktur Dan Konstruksi

I. Struktur Dan Konstruksi Bangunan


Kata struktur berarti susunan dari beberapa elemen (benda) yang membentuk suatu kesatuan yang utuh. Jadi kata struktur berarti benda
sedangkan konstruksi berarti teknik atau cara membuat (rekayasa). Perancangan yang diambil merupakan jenis perancangan Bangunan dengan
sistim Bentangan Lebar. Sistem konstruksi Jenis ini memungkinkan pengguna ruang bebas beraktifitas. Bangunan bentangan lebar dibedakan
menjadi dua yakni bentangan lebar sederhana dan bentangan lebar kompleks.

1. Sistem Konstruksi Bangunan Bentangan Lebar


Secara umum Konstruksi bangunan bentangan lebar terbagi menjadi 4 sistem, sebagai berikut:
Form Active Structure System
Cable System. struktur kabel yang menjadi penahan beban dengan menggunakan fungsi tarik. Gaya tarik yang bekerja pada struktur kabel adalah gaya vertikal dan gaya horizontal karena kabel diasumsikan selalu berada pada posisi miring.
Tent System. Struktur ini bekerja layaknya sebuah tenda yang menggunakan struktur permukaan tipis dan fleksibel. Dengan karakteristik ini, struktur tenda sangat sensitif terhadap tekanan angin. Maka dari itu struktur ini membutuhkan tekanan
dari dalam tenda agar strukturnya menjadi kaku.
Pneumatic System. Struktur ini kerap digunakan pada gedung yang menggunakan konstruksi pneumatik khusus. Struktur ini terdiri dari dua kelompok, yaitu air-supported structure dan air-inflated structure.
Arch System. Struktur ini telah lama digunakan, khususnya pada peradaban Romawi dan Yunani, untuk membangun bangunan dengan bentangan yang luas. Pada peradaban tersebut, struktur ini dibuat menggunakan material padat, yaitu bebatuan.

Bulk Active Structure System


Beam System. Struktur ini dibentuk dengan cara menempatkan elemen kaku horizontal di atas elemen kaku vertikal. Tujuan dari struktur ini adalah supaya bangunan lebih kuat dan kolomnya tidak melendut.
Frame System. Struktur ini dikenal sebagai salah satu yang menawarkan kekokohan bangunan. Di zaman modern ini, struktur ini menggunakan material baja dan beton yang menawarkan ketahanan lebih.
Beam Grid and Slab System. Struktur ini dibentuk menggunakan balok yang saling bersilangan dengan jarak yang cukup rapat agar mampu menopang pelat atas yang tipis Ini ditujukan untuk mencegah melendutnya kolom bangunan.

Vector Active Structure System


Flat Truss System. Susunan pada struktur ini dibentuk menggunakan elemen linear yang kemudian membentuk kombinasi segitiga.
Curved Truss System. Sesuai namanya, struktur ini membentuk pola lengkungan yang dapat membentang hingga 75 meter. Biasanya digunakan pada bangunan hanggar, stadion, pabrik, dan lainnya.
Space Truss System. Struktur ini terdiri dari elemen linear yang kemudian membentuk ruang 3 dimensi yang membentang dua arah.
dESIGN By

Surface Active Structure System


Prismatic Folded Structure System. Karakteristik dari struktur ini adalah penggunaan bidang lipat yang memiliki kekuatan satu arah.
Pyramidal Folded Structure System. Merujuk pada namanya, struktur ini menggunakan bidang lipatan yang berbentuk segitiga.
Rotational Shell System. Bidang yang diperoleh dari struktur ini berasal dari suatu garis lengkung yang datar jika diputar terhadap suatu sumbu.
Anticlastic Shell System. Struktur ini menggunakan bentuk pelana yang berbeda pada setiap arahnya yang dibagi lagi dalam berbagai macam jenis.
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V P 0 8 8
ANALISIS ASPEK BANGUNAN

Struktur Dan Konstruksi

I. Struktur Dan Konstruksi Bangunan


Konstruksi bangunan berarti suatu cara atau teknik membuat/mendirikan bangunan agar memenuhi syarat kuat, awet, indah, fungsional dan
ekonomis. struktur berarti benda sedangkan konstruksi berarti teknik atau cara membuat (rekayasa). Konstruksi merupakan suatu kegiatan
membangun sarana maupun prasarana. Secara ringkas konstruksi didefinisikan sebagai objek keseluruhan bangunan yang terdiri dari bagian-
bagian struktur.

2. Sistem Struktural
Sistem struktural sebuah bangunan dirancang dan dikonstruksi untuk dapat menyokong dan menyalurkan gaya gravitasi dan beban lateral ke
tanah dengan aman tanpa melampaui beban yang diizinkan atau yang dapat ditanggung oleh bagian-bagian sistem struktur itu sendiri.

Substructure Superstructure
Merupakan bagian dari struktur bangunan yang berada di bawah permukaan Dalam pengertian konstruksi artian superstruktur adalah sebuah bangunan
tanah, bagian struktur yang berfungsi mendukung atau menyangga struktur konstruksi yang mencakup semua bagian-bagian yang terletak di atas pondasi
atas dan menghubungkan antara keseluruhan bangunan dengan tampak, struktur dan komponen struktur, seperti rangka, kuda-kuda, pilar dan lantai.
bawah antara lain adalah pondasi dan tanah.
Kolom
Pondasi
Kolom atau pilar adalah istilah teknik
Pondasi merupakan komponen/ struktur paling pada arsitektur yang merujuk kepada elemen
bawah dari sebuah bangunan, meski tidak terlihat struktural yang meneruskan tekanan, yaitu berat
secara langsung saat bangunan sudah selesai, struktur di bagian atas (misalnya atap) ke
namun secara fungsi struktur, keberadaan elemen struktur lain di bawahnya (landasan atau
pondasi tidak boleh terabaikan. Perlu pondasi). Dengan kata lain, sebuah kolom adalah
dESIGN By

perencanaan yang matang, karena salah satu anggota kompresi. Istilah kolom biasanya
faktor yang mempengaruhi keawetan atau diterapkan kepada struktur penopang
keamanan bangunan adalah pondasi. berpenampang lingkaran (batang kolom)
dengan kapital dan dasar atau pedestal.
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V P 0 8 9
ANALISIS ASPEK BANGUNAN

Struktur Dan Konstruksi

I. Struktur Dan Konstruksi Bangunan

2. Sistem Struktural
Sistem struktural sebuah bangunan dirancang dan dikonstruksi untuk dapat menyokong dan menyalurkan gaya gravitasi dan beban lateral ke
tanah dengan aman tanpa melampaui beban yang diizinkan atau yang dapat ditanggung oleh bagian-bagian sistem struktur itu sendiri.
Superstructure
Dalam pengertian konstruksi artian superstruktur adalah sebuah bangunan konstruksi yang mencakup semua bagian-bagian yang terletak di atas pondasi dan komponen struktur,
seperti rangka, kuda-kuda, pilar dan lantai.

Balok Dinding

Balok adalah bagian dari structural sebuah bangunan Dinding adalah suatu struktur padat yang membatasi
yang kaku dan dirancang untuk menanggung dan dan melindungi area. Umumnya, dinding membatasi
mentransfer beban menuju elemen-elemen kolom suatu bangunan dan menyokong struktur lainnya,
penopang. Selain itu ring balok juga berfungsi sebagai membatasi ruang dalam bangunan menjadi ruangan-
pengikat kolom-kolom agar apabila terjadi pergerakan ruangan, atau melindungi atau membatasi suatu ruang
kolom-kolom tersebut tetap bersatu padu di alam terbuka. Tiga jenis dinding struktural, dinding
mempertahankan bentuk dan posisinya semula (boundary), penahan (retaining).

Plat Lantai Atap


Pelat lantai merupakan salah satu struktur bangunan Struktur atap pada umumnya terdiri dari tiga bagian
dengan bidang yang terbilang tipis. Plat lantai yang
dESIGN By

utama yaitu : struktur penutup atap, gording dan


bertumpu pada kolom dibantu oleh balok-balok rangka kuda-kuda. Penutup atap akan didukung
bangunan. Plat lantai harus dibuat dengan kaku, rata, oleh struktur rangka atap, yang terdiri dari kuda-
dan lurus. kuda, gording, usuk dan reng. Beban-beban atap akan
diteruskan ke dalam fondasi melalui kolom dan atau
balok.
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V P 0 9 0
ANALISIS ASPEK BANGUNAN

Sarana, Prasarana, & Utilitas

J. Utilitas Bangunan
Utilitas sering dikaitkan dengan sarana & prasana kelengkapan suatu fasilitas. Dari hal itu dapat kita Tarik kesimpulan Utilitas Bangunan adalah
suatu kelengkapan Fasilitas bangunan, Kelengkapan tersebut digunakan untuk menunjang agar tercapainya unsur-unsur kenyamanan dan
keamanan dalam bangunan yang meliputi kenyamanan, kemudahan, komunikasi, dan mobilitas bangunan. Berikut adalah penjabaran system
utilitas bangunan yang lazim ditemukan pada bangunan-bangunan public:
Utilitas Utama
Utilitas utama pada bangunan menyangkut dengan kebutuhan mendasar pada suatu bangunan, yaitu system utilitas yang menyangkut dengan utilitas air, listrik, dan sirkulasi penghawaan.

Sistem Plumbing dan Sanitasi


Plambing dan sanitasi merupakan bagian dari sistem utilitas bangunan yang harus ada di setiap bangunan, baik itu bangunan bertingkat maupun horizontal. Sistem
ini wajib dirancang untuk mencukupi kebutuhan penghuni bangunan akan transportasi dan suplai air bersih. Selain itu, sistem utilitas bangunan yang satu ini juga
mengatur pengeluaran air ke tempat-tempat yang dilaluinya tanpa pencemaran. Kebutuhan transportasi dan suplai air bersih penghuni bangunan dapat diperoleh
dari beberapa sumber air bersih. Sumber air bersih tersebut di antaranya mata air, sungai, hujan, dan air dalam tanah yang dikelola oleh Perusahaan Air Minum
(PAM). Adapun yang dimaksud dengan air buangan dalam pengeluaran air, yaitu air bekas buangan, air limbah, air hujan, dan air limbah khusus.

Sistem Pencahayaan dan Electric


Perancang bangunan perlu menentukan peletakan titik-titik pencahayaan, elektrikal, dan mekanikal yang tepat sesuai dengan kebutuhan penghuni gedung. Definisi
tepat yang dimaksud, yaitu cahaya yang dihasilkan harus menyebar secara efektif dan efisien ke setiap sudut ruangan. Sistem ini tidak hanya bergantung kepada
keberadaan lampu saja, tetapi juga kepada pengaturan masuk cahaya alami seperti sinar matahari. Dengan adanya pengaturan masuk cahaya alami, bangunan
yang memerlukan banyak lampu bisa lebih hemat energi listrik pada siang hari. Selain itu, sistem daya listrik ini juga meliputi instalasi pemasangan stop kontak,
saklar lampu, sekring listrik, ground penangkal petir dan sebagainya. Adapun sumber daya listriknya biasanya menggunakan generator.
dESIGN By

Sistem Tata Udara dan Ventilasi


Perancangan sistem tata udara berkaitan dengan pengkondisian lingkungan melalui pengendalian suhu, kelembaban dan arah pergerakan udara. Selain itu, juga
termasuk pengendalian partikel dan pembuangan kontaminan di udara seperti vapors dan fumes. Sistem tata udara dan ventilasi terdiri dari beberapa alat dan
mesin yang masing-masing memiliki fungsi berbeda-beda. Contoh penerapan sistem ini, yaitu pada pemasangan air conditioner (AC) sebagai alat pendingin ruangan
dalam ruangan tertutup. Seperti yang kita rasakan, AC berfungsi untuk memberikan rasa nyaman dan kesejukan kepada orang-orang di dalam bangunan.
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V P 0 9 1
ANALISIS ASPEK BANGUNAN

Sarana, Prasarana, & Utilitas

J. Utilitas Bangunan
Utilitas Penunjang
Utilitas penunjang biasanya adalah pengembangan dari utilitas utama yang bertujuan demi menghadirkan kenyamanan fisik maupun sikologis. Contohnya system kemanan CCTV dan Hydrant:

Sistem Pencegah Kebakaran


Bangunan-bangunan tinggi wajib memiliki sistem pencegah kebakaran untuk menghindari korban jiwa dan kerugian harta benda. bangunan setidaknya harus
memenuhi kriteria struktur utama. Pada bangunan kelas A struktur bangunan harus tahan terhadap gempuran api minimal selama tiga jam, bangunan kelas A, yaitu
gedung hotel, pusat perbelanjaan, tempat hiburan, rumah sakit, dan lain-lain. Sementara pada bangunan kelas B struktur utama bangunannya harus tahan minimal
selama dua jam terhadap kebakaran. Bangunan kelas B meliputi perumahan bertingkat, asrama, serta fasilitas sosial seperti sekolah dan tempat ibadah. Bangunan
kelas C yang harus mampu bertahan selama satu jam apabila terjadi kebakaran, yaitu bangunan satu lantai dan sederhana.

Sistem Transportasi dalam Bangunan


Pada bangunan bertingkat seperti gedung perkantoran, hotel, dan apartemen sistem transportasi yang memadai mutlak diperlukan. Sistem utilitas bangunan yang
satu ini diperlukan untuk mengangkut penghuni bangunan ke tingkat yang lebih tinggi atau lebih rendah. implementasi dalam sistem transportasi adalah
pemasangan alat transportasi vertikal seperti elevator atau lift. Sementara di gedung-gedung pusat perbelanjaan, alat transportasi yang biasa digunakan adalah
eskalator atau disebut juga tangga berjalan. Alat-alat transportasi dalam bangunan harus diperhatikan dan dirawat secara berkala karena terkait aspek
keselamatan nyawa manusia. Perawatan alat-alat sistem transportasi meliputi pengecekan mesin, rantai, dan sistem elektrikal pada elevator atau lift.

Sistem Keamanan
Sistem yang satu ini berguna untuk memberikan perlindungan dan rasa aman bagi penghuni gedung dari hal-hal yang berkaitan dengan kriminalitas dan terorisme.
Dengan adanya pengawasan yang maksimal, berbagai ancaman bahaya pun bisa dihindari seperti kebakaran dan lain-lain. implementasi sistem keamanan bangunan
meliputi pemasangan kamera CCTV, hydrant, dan tabung pemadam kebakaran. juga termasuk pemasangan smoke detector, extinguisher, sensor detector gate,
door emergency dan sebagainya. Sistem keamanan ganda diterapkan oleh bangunan yang memaksimalkan fungsi alat keamanan cangging dan pengawasan manual.
dESIGN By

Sistem Komunikasi
sistem komunikasi yang diwujudkan dengan pemasangan perangkat informasi dan jaringan. Perangkat informasi dan jaringan tersebut di antaranya telepon,
jaringan WIFI internet, TV cable, instalasi fax, sound system/loudspeaker, dan lain sebagainya. Sistem komunikasi berguna untuk mengakses informasi yang
bersifat lokal, yaitu antar sesama penghuni gedung, serta informasi yang bersifat global.
P 0 9 2

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V


KONSEP
KONSEP ORIENTASI BANGUNAN KONSEP STRUKTUR BANGUNAN
(FASADE, VIEW, SIRKULASI, MATERIAL) KONSEP UTILITAS
KONSEP GUBAHAN BENTUK
KONSEP PENGELOLAAN RUANG
KONSEP PENZONINGAN
(LUAR DAN DALAM GEDUNG)

DATA BERSUMBER DARI JURNAL DAN TULISAN YANG TELAH DIPUBLISH


FILE CREATED BY MEAIHRI PANDAWA SAMALAGI
COPYRIGHT BY PLANET-Do
dESIGN By
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V P 0 9 3
KONSEP

Orientasi Bangunan

A. Konsep Orientasi Bangunan (Fasade, View, Sirkulasi, Material)


Sesuai dengan keseluruhan data yang telah dianalisis, Konsep Orientasi Bangunan haruslah menyesuaikan dengan hasil Analisis-Analisis tersebut.
Berikut adalah penjelasan mengenai konsep orientasi ditentukan dari Fasade, View, Sirkulasi, Material:

Fasade
Orientasi Bangunan Menghadap Ke arah Barat Laut.
Bentukan bangunan sengaja dibuat bertumpuk
dinamis degan ukuran yang berdeda-beda ditiap
lantai, merespon kondisi iklim setempat. Dengan
begitu pengkondisian bangunan akan lebih
maksimal dengan memanfaatkan kondisi alam.

Bangunan Memiliki Tumpukan sebanyak 4 Lantai


yang mekambangkan “Maluku Kie Raha”.
Moloku Kie Raha adalah istilah untuk menyebut
empat penguasa daerah kesultanan
di Maluku utara yang disebut kolano: Ternate,
Tidore, Bacan, dan Jailolo.

Berhubungan dengan bumi kie raha, Maluku


utara memiliki garis langit yang indah,,
dikelilingi kepulauan pegunungan menciptakan
sky line atraktif yang kemudian diadopsi pada
fasade bangunan. saat dilihat dari lantai paling
dESIGN By

bawah bangunan sky line akan tercipta dengan


lekukan tumpukan lantai dengan ukuran dan
Ilustrasi Orientasi Bangunan
bentuk berbeda. Sumber Gambar: Ilustrasi Pribadi x Planet-D0
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V P 0 9 4
KONSEP

Orientasi Bangunan

A. Konsep Orientasi Bangunan (Fasade, View, Sirkulasi, Material)


Sesuai dengan keseluruhan data yang telah dianalisis, Konsep Orientasi Bangunan haruslah menyesuaikan dengan hasil Analisis-Analisis tersebut.
Berikut adalah penjelasan mengenai konsep orientasi ditentukan dari Fasade, View, Sirkulasi, Material:

View Sirkulasi
Orientasi Bangunan Menghadap Ke arah Barat Laut.
View dari mana saja sangat memadai dan Bentuk denah yang meilingkar menjadikan
mendukung, maka dari itu dapat dibuat bangunan merespon berbagai sirkulaasi
bukaan dengan tujuan kenyamanan dengan sangat baik, seperti pertukaran
pandangan. Dengan mengaplikasikan elemen udara, dan pergerakan sirkulasi manusia di
transparan seperti kaca serta untuk dalam daerah bangunan.
menghalang silau digunakan secondary skin.
Jalur Sirkulasi Udara jika orientasi
bangunan seperti pada ilustrasi akan
memberikan efek pembelokan angin yang
masuk kedalam area bangunan dan
Material
menghasilkan penghawaan alami yang
efektif untuk pertukaran udara pada tapak.
Exterior bangunan menggunakan material
transparan berupa kaca yang memberikan Sedangkan untuk sirkulasi pergerakan
kenyamanan visual ke luar bangunan, lalu manusia beserta kendarannya, dapat
dilapisi dengan secondary skin yang dengan mudah diatur dengan bentukan
menghalang cahaya dan radisi berlebih yang denah yang melingkar dan menghadap
akan masuik kedalam bangunan. langsung ke jalur/jalan utama.
dESIGN By

Ilustrasi Orientasi Bangunan


Sumber Gambar: Ilustrasi Pribadi x Planet-D0
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V P 0 9 5
KONSEP

Gubahan Bentuk

B. Konsep Gubahan Bentuk


Gubahan bangunan Mall kota Sofifi yang dibentuk tidak mengadopsi bentuk arsitektur local yang mendominasi sekitar kawasan. Namun bentukan
bangunan menggunakan bentuk familiar dan suda dikenal didaerah Maluku utara, yang kemudian ditransformasi menjadi terlihat modern. Bentuk
bangunan menadopsi transformasi bentuk Buah Pala Mentah yang telah dikenal sebagai salah satu komuditas utama Maluku utara sedari lama.
Bentuk penataan ruang didalambangunan mengadopsi (makna/filosofi) burung goheba yakni kesetaraan dan keseimbangan.

• Buah Pala Mentah


Merupakan salah satu komuditas utama Maluku utara yang menjadi pembuka jalur perdagangan rempah dunia. Saat itu adalah bangsa protugis dan spanyol.

• Pengaplikasian Pada Bentuk Massa Bangunan


Bentuk Diaplikasikan pada denah lalu dilakukan pengurangan/penambahan bentuk untuk kepentingan besaran ruang dan respon terhadap iklim setempat.

• Pengaplikasian Pada Bentuk Bangunan


Buah Pala Sedangkan bentuk yang bertumpuk melambangkan Maluku kie raha serta pegunungan di mana Maluku utara terkenal akan daratan yang dipenuhi
dESIGN By

Mentah
dengan pegunungan. Jumlah pegunungan di Maluku utara kurang lebih 20 gunung, yag terdiri dari Gunung Gamkonora, Gamalama, Dukono, ibu,
Sibela, Todoko Ranu, Kie Besi, Tigalau, Bibinoi, Jailolo, Sabatai, Mare, Tobaru, Watowato, Rica, Dowora, Tarakani Lamo, Matubu, Hiri, dan Maitara.
Golden
Lingkaran
Ratio
Ilustrasi Transformasi Bentuk (Morph)
Sumber Gambar: Ilustrasi Pribadi x Planet-D0
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V P 0 9 6
KONSEP

Ruang Luar

C. Konsep Pengelolaan Ruang Luar


Kondisi exsisting ruang luar yang ada sebaiknya dimanfaatkan untuk dijadikan taman dan bukaan penghijauan. Sesuai dengan analisa yang telah
dilakukan sebelumnya maka ruang luar tidak harus digunakan sepenuhnya untuk lahan parkir, mengingan telah diadakan ruang parkir indoor yang
menyatuh dengan bangunan dengan alasan keamanan yang lebih baik dibandingkan dengan parkiran yang diletakan di luar ruangan.

Merupakan area parkir indoor untuk kendaraan roda dua dan Taman dan sirkulasi aktifitas manusia
kendaraan roda empat pengelola serta kendaraan service.
Jalur Sirikulasi Kendaraan bermotor dalam tapak
Merupakan area parker roda emat dan
roda dua untuk pengunjung dan pengelola. Bangunan Gedung Mall

Merupakan area parkir roda empat dan roda


Pintu masuk sirkulasi kendaraan bermotor
dua untuk pengunjung dan pengelola mall.

Taman dan sirkulasi aktifitas manusia


Merupakan area parkir indoor untuk kendaraan roda empat dan
dESIGN By

kendaraan roda dua untuk pengunjung serta kendaraan service.


Pintu keluar sirkulasi kendaraan bermotor

Ilustrasi berbagai part pada site perancangan


Sumber Gambar: Gambar Ilustrasi Pribadi x Planet-Do
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V P 0 9 7
KONSEP

Zoning

C. Konsep Zoning
Luar ruang biasanya terkesan terbuka dan meerupakan zona public, tetapi dalam perancangan, luar ruang dapat dibuat menjadi bagian-bagian
dan dipisah pisah untuk menghadirkan keprivasian demi meningkatkan keamanan dan kenyaman pengguna.

1. Zoning Luar Bangunan

Area Semi Publik yang terletak Area Semi Publik yang terletak
di sebelah kanan belakang SEMI SEMI di sebelah kiri belakang
bangunan ini adalah taman dan PUBLIC PUBLIC bangunan ini adalah taman dan
parkiran pengunjung mall. parkiran pengunjung mall.

BANGUNAN/GEDUNG MALL

Area Semi Publik yang terletak Area Semi Publik yang terletak
di sebelah kanan depan SEMI SEMI di sebelah kiri depan bangunan
bangunan ini adalah PUBLIC PUBLIC ini adalah taman dan parkiran
penghijauan dan parkiran. pengunjung mall.
dESIGN By

Area Publik yang terletak di depan


PUBLIC bangunan ini adalah penghijauan dan
taman umum untuk pengunjung dan non.
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V P 0 9 8
KONSEP

Zoning

C. Konsep Zoning
Penzoningan bertujuan untuk mengatur sirkulasi dan aktifitas pengguna ruang di dalam perancangan. Penzoningan juga mengatur keamanan dan
kenyamanan yang akan terjamin untuk pengguna bangunan. Dengan adanya penzoningan berbagai aktifitas dapat dibatasi dalam mengakses suatu
ruang atau daerah tertentu.

2. Zoning Dalam Bangunan

Level 1 Level 3

PUBLIC

SEMI
SEMI PRIVAT
PUBLIC
SEMI
SEMI PUBLIC
PUBLIC

Level 2 Level 4
dESIGN By

SEMI SEMI PRIVAT


PUBLIC PUBLIC
SEMI
PUBLIC

Ilustrasi Zoning Dalam Bangunan


Sumber Gambar: Ilustrasi Pribadi x Planet-D0
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V P 0 9 9
KONSEP

Struktur

D. Konsep Struktur
Sesuai dengan analisa yang telah dilakukan sebelumnya maka konsep struktur diharapkan dapat menyesuaikan dengan hasil analisa-analisa
tersebut, maka dari itu berikut adalah konsep struktur yang disusun untuk gedung mall kota sofifi 4 lantai.

1. Pondasi
Gedung Mall kota sofifi direncanakan berlantai 4 dengan masing masing lantai memiliki ketinggian 5m sampai 6m. Total ketinggian bangunan
mencapai 21m. Ada berbagai pondasi yang dapat digunakan untuk bangunan jenis ini, beberapa diantaranya yakni pondasi sumuran, pondasi
bore pile, dan pondasi tiang pancang. Dengan kondisi tanah pada lokasi tapak perancangan merupakan tanah padat subur, maka pondasi yang
digunakan haruslah pondasi yang cukup dalam untuk memaksimalkan kekuatan penyaluran beban ke dalam tanah keras. Pondasi yang paling
tepat adalah Pondasi bored pile. Adalah suatu pondasi yang dipasang dengan cara mengebor tanah dengan diameter tertentu hingga
mencapai kedalaman yang sudah ditentukan, kemudian tulangan baja yang telah dirakit dimasukkan ke dalam lubang bor tersebut dan
dilanjutkan dengan pengisian agregat material beton ke dalam lubang.
dESIGN By

Pondasi Bore Pile


Sumber Gambar: Google Search (Internet)
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V P 1 0 0
KONSEP

Struktur

D. Konsep Struktur

2. Kolom 4. Plat Lantai

Kolom merupakan elemen struktural yang berperan Plat lantai yang bertumpu pada kolom dibantu oleh balok-balok
meneruskan tekanan. Jenis kolom terbagi atas tiga yaitu, bangunan. Plat lantai harus dibuat dengan kaku, rata, dan
kolom persegi (ikat), kolom bundar (spiral), dan kolom lurus. Dengan ketebalan yang disesuaikan dengan perhitungan.
komposit. Yang paling tepat digunakan untuk bangunan
berbentang ini adalah kolom persegi (Kolom Ikat). 5. Atap

3. Balok
dESIGN By

Struktur teratas bangunan ini berfungsi untuk melindungi


Fungsi untuk menanggung dan mentransfer beban menuju penghuni atau pengguna di dalamnya dari berbagai
elemen-elemen kolom penopang. Selain itu ring balok juga kemungkinan cuaca yang terjadi. Akan sangat efektif jika Atap
berfungsi sebagai pengikat kolom-kolom. attractive dengan bahan space frame.
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V P 1 0 1
KONSEP

Uutilitas

E. Konsep Utilitas
Merupakan suatu kelengkapan Fasilitas bangunan, Kelengkapan tersebut digunakan untuk menunjang agar tercapainya unsur-unsur kenyamanan
dan keamanan dalam bangunan yang meliputi kenyamanan, kemudahan, komunikasi, dan mobilitas bangunan. Penerapan atau pengaplikasian
dalam bangunan utilitas sebaiknya dipisagkan perkelompok dengan jenis yang sama. Yakni utilitas dibuat menjadi dua yaitu:

1. Utilitas Cair (Plumbing) 2. Utilitas Kering (Electricals)


Utilitas Cair yang dimaksud adalah utilitas yang berkaitan Sedangkan Utilitas Kering adalah utilitas yang berkaitan
dengan perpipaan dan sanitasi. Dalam hal ini adalah jaringan dengan kabel pelistrikan/Electricity, yang didalamnya adalah
air bersih dan kotor, pemadam, hydrant, dan filter udara. jaringan pencahayaan, transportasi vertical yang memerlukan
Janis utilitas cair bersifat lembab maka diperlukan mekanikal, cctv, system komunikasi, dan segala elemen yang
penempatan dan pengaturan agar tidak terjadi bocor dan berkaitan dengan elecricals. Jenis utilitas kering sangat
lembab berlebih. sensitive dengan kelembaban maka dari itu dibutuhkan
penempatan dan pengaturan yang tepat agar tidak terjadi
malfunction dan korsleting arus listrik.
dESIGN By

Berbagai Utilitas Pada Bangunan


Sumber Gambar: Google Search (Internet)
P 1 0 2

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V


DESIGN
GAMBAR KERJA
BANER
MAKET

DATA BERSUMBER DARI JURNAL DAN TULISAN YANG TELAH DIPUBLISH


FILE CREATED BY MEAIHRI PANDAWA SAMALAGI
COPYRIGHT BY PLANET-Do
dESIGN By
P 1 0 3

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR V


GAMBAR KERJA

DATA BERSUMBER DARI JURNAL DAN TULISAN YANG TELAH DIPUBLISH


FILE CREATED BY MEAIHRI PANDAWA SAMALAGI
COPYRIGHT BY PLANET-Do
dESIGN By

Anda mungkin juga menyukai