PROPINSI Mahasiswa :
Septian Ivan Putra
RIAU
1441600001
Dosen :
Kantor Kelurahan Dr.Ir.Hj. R.A. Retno Hastijanti, MT
Bangko
Rokan Hilir Perencanaan Arsitektur 4
Fakultas Teknik Arsitektur- Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
LATAR BELAKANG
Kantor Kelurahan Bagan Kota, Bangko, Rokan Hilir, Riau
LATAR BELAKANG
Kelurahan adalah pembagian wilayah administratif di Indonesia di bawah kecamatan. Dalam konteks otonomi daerah di
Indonesia, Kelurahan merupakan wilayah kerja Lurah sebagai Perangkat Daerah Kabupaten atau Kota. Kelurahan dipimpin
oleh seorang Lurah yang berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil. Kelurahan merupakan unit pemerintahan terkecil setingkat
dengan desa. Berbeda dengan desa, kelurahan memiliki hak mengatur wilayahnya lebih terbatas. Dalam perkembangannya,
sebuah desa dapat diubah statusnya menjadi kelurahan. Sedangkan fungsi Kantor Kelurahan ini untuk melaksanakan
penyelenggaraan kegiatan Pemerintahan, Pembangunan, Pemberdayaan, Pelayanan, Pemeliharaan, Pembinaan dan
Kemasyarakatan.
Umumnya Kantor Kelurahan dibangun bermassa tunggal untuk layanan kemasyarakatan saja, tetapi kini Kantor Kelurahan
dibangun lebih bersifat kompleks (satu kawasan) dangan sarana prasarana penunjang masyarakat (bidang kesehatan,
pendidikan, oalahraga, kerohanian dll). Hanya saja, tidak semua sarana prasarana penunjang bersifat kompleks. Banyak
kantor kelurahan yang dibagun tidak berhubungan langsung dengan sarana prasarana masyarakat lainnya.
Propinsi Riau khususnya, hampir semua kantor kelurahan direncanakan terpisah atau berjauhan karena kondisi lingkungan,
terbatasnya lahan, perencanaan yang kurang terstruktur juga infrastruktur daerah yang lemah. Oleh karena itu kami
Mahasiswa UNTAG ingin menggali kekhasan daerah melalui Perencanaan Arsitektur 4 yang akan merencanakan bangunan
banyak massa untuk satu Kantor Kelurahan tiap Propinsi di Indonesia (34 Mahasiswa untuk 34 Propinsi di Indonesia), yang
nantinya akan menonjolkan karakter/kekhasan setiap daerah, Penggunaan material yang tanggap terhadap Kualitas
Bangunan juga Orientasi arah hadap terhadap Kantor Kelurahan (bangunan banyak massa) ini.
PERMASALAHAN
Kantor Kelurahan Bagan Kota, Bangko, Rokan Hilir, Riau
PERMASALAHAN
|Keterbatasan lahan Kantor Kelurahan (Existing)| |Lokasi Kurang Strategis & Kompleks|
zona pemerintahan, kesehatan,
pendidikan
|Penggunaan Bahan material yang tidak baik untuk Kesehatan| |Minimnya/ Belum Tersedia Sarana Prasarana|
Alur Pikir
Alur Pikir
PEMAHAMAN UMUM
Kantor Kelurahan Bagan Kota, Bangko, Rokan Hilir, Riau
2. Memiliki loteng (lantai tingkat 2) yang dilengkapi dengan lubang-lubang angin berukuran besar.
3. Pada bagian depan rumah dilengkapi dengan hiasan ukiran-ukiran etnik Melayu dengan motif flora (tumbuhan) dan fauna (hewan) yang
mengisyaratkan pentingnya peran hutan bagi masyarakat Melayu Riau. Ukiran yang didominasi warna merah dan kuning tersebut dapat
ditemui dalam berbagai motif, seperti motif selembayung, lebah bergayut, atau motif pucuk rebung.
4. Rumah adat Riau ini selalu menghadap ke badan sungai. ini merupakan pertanda bahwa masyarakat Riau tidak bisa dilepaskan dari fungsi
sungai sebagai satu-satunya jalan untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain.
DEFINISI, TOPOLOGI Rumah Melayu Atap Limas Potong, Rumah
Melayu Atap Belah Bubung, Rumah
1 Melayu Atap Lipat Kajang, dan Rumah
Melayu Atap Lontik. Kendati demikian,
yang dipilih untuk menjadi rumah adat
khas dari Provinsi Riau adalah Rumah Adat
Selaso Jatuh Kembar atau juga disebut
Balai Salaso Jatuh.
Rumah adat Selaso Jatuh Kembar 2
adalah sebuah rumah panggung
berukuran besar yang tersusun lebih
dari satu tingkat. Rumah ini
dinamakan Selaso Jatuh Kembar
Secara keseluruhan, rumah adat Riau ini
karena ia memiliki selasar (selaso)
3
dibuat dari bahan alam. Atapnya terbuat
yang lebih rendah (turun)
dari daun rumbia yang diikat
dibandingkan dengan ruang tengah.
menggunakan rotan pada tulang atap,
sementara bagian lainnya seperti dinding,
tiang, atau lantai terbuat dari kayu-kayu
kualitas terbaik semacam kayu meranti,
kayu punak, atau kayu medang.
2. Memiliki loteng (lantai tingkat 2) yang dilengkapi dengan lubang-lubang angin berukuran besar.
3. Pada bagian depan rumah dilengkapi dengan hiasan ukiran-ukiran etnik Melayu dengan motif flora (tumbuhan) dan fauna (hewan) yang
mengisyaratkan pentingnya peran hutan bagi masyarakat Melayu Riau. Ukiran yang didominasi warna merah dan kuning tersebut dapat
ditemui dalam berbagai motif, seperti motif selembayung, lebah bergayut, atau motif pucuk rebung.
4. Rumah adat Riau ini selalu menghadap ke badan sungai. ini merupakan pertanda bahwa masyarakat Riau tidak bisa dilepaskan dari fungsi
sungai sebagai satu-satunya jalan untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain.
Kantor Kelurahan
Menur Pumpungan
Surabaya
STUDI BANDING
Definisi
Kantor Kelurahan merupakan bangunan yang memiliki
peranan penting bagi masyarakat khususnya dilingkup
kelurahan/ desa. Tujuannya berkaitan dengan
Melaksanakan Penyelenggaraan Pemerintahan,
Pembangunan dan Kemasyarakatan
Fungsi
Pelaksanaan Kegiatan Pemerintahan Kelurahan
Pemberdayaan Masyarakat
Pelayanan Masyarakat
Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas Pelayanan
Umum
Pembinaan Lembaga Kemasyarakatan
DEFINISI, FUNGSI & ORGANISASI
Kantor Kelurahan
Definisi
Kantor Kelurahan merupakan bangunan
yang memiliki peranan penting bagi
masyarakat khususnya dilingkup kelurahan/
desa. Tujuannya berkaitan dengan Kelurahan
Melaksanakan Penyelenggaraan Organisasi Kantor Kelurahan
Pemerintahan, Pembangunan dan
Kemasyarakatan
Fungsi
Pelaksanaan Kegiatan Pemerintahan Kelompok jabatan Sekretariat
Kelurahan fungsional Kelurahan
Pemberdayaan Masyarakat
Pelayanan Masyarakat
Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas
Pelayanan Umum
Pembinaan Lembaga Seksi Seksi
Seksi ketentraman, kesejahteraan
Kemasyarakatan Pemerintahan ketertiban umum, rakyat dan
dan pembangunan perekonomian
STANDARD/ KETENTUAN
Kantor Kelurahan
Standard/ Ketentuan
Sebagai kantor kemasyarakatan di lingkup kelurahan tentunya memiliki persyaratan bangunan yang layak huni, nyaman
dan aman. Lingkup persyaratan meliputi : Kebutuhan ruang dan kapasitas minimum ruang kantor kelurahan dan
aktivitas pelayanan didalamnya. Selain itu persyaratan umum tata bangunan seperti :
luas bangunan minimum, jarak, jumlah lantai, koefisien dasar bangunan (KDB), koefisien dasar hijau (KDH),
hingga luas lahan minimum, dan perhitungan luas minimum juga menjadi dasar untuk perkiraan kebutuhan
utilitas kelurahan.
Fungsi bermain, karena bermain merupakan hak anak sepanjang rentang hidupnya,
melalui bermain anak dapat memperoleh banyak pengetahuan dan melalui kegiatan
bermain neuron-neuron otak anak berkembang dengan sangat pesat
STANDARD
Sekolahan (Pendidikan PAUD)
Persyaratan Umum
Lahan sesuai dengan peruntukan lokasi yang diatur dalam Rencana Umum Tata Ruang (RUTR) daerah
setempat.
Luas lahan disesuaikan dengan jenis layanan, jumlah anak, dan kelompok usia yang dilayani, minimal 3
m2 per anak.
Kondisi tanah harus stabil dan memiliki daya dukung yang cukup baik
untuk menerima beban bangunan.
Lokasi tidak berdekatan dengan pusat pencemaran lingkungan, seperti: Pencemaran Air, Kebisingan,
Pencemaran Udara, Saluran Udara tegangan tinggi (SUTET)
Persyaratan Bangunan
Bangunan memenuhi persyaratan kesehatan dan kenyamanan, seperti mempunyai ventilasi udara dan
pencahayaan yang memadai, memiliki sanitasi air (saluran air bersih, saluran air kotor/limbah, saluran
air hujan), tempat pembuangan sampah, dilengkapi instalasi listrik
Sekurang-kurangnya memiliki ruangan yang dapat digunakan untuk melakukan aktivitas anak yang
terdiri dari ruang dalam dan ruang luar, kamar mandi dan/jamban/WC yang dapat digunakan untuk
kebersihan diri dan BAK/BAB dengan air bersih yang cukup
Bangunan memenuhi persyaratan aksesibilitas, termasuk bagi anak berkebutuhan khusus
DEFINISI, FUNGSI & ORGANISASI
PENUNJANG
Poliklinik (Kesehatan)
Definisi
Poliklinik adalah salah satu unit pelayanan
masyarakat yang bergerak pada bidang kesehatan.
Sebuah poliklinik yang menawarkan fasilitas Pengelola
perawatan kesehatan yang di khususkan untuk Poliklinik
perawatan pasien rawat jalan. Tujuan utama dari
Poliklinik adalah melayani para pasien yang akan
berobat dan merupakan kegiatan utama
Administrasi Penanggung
Bendahara
Jawab
Fungsi
Sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat di wilayah
Poli Umum Poli Gigi
kerjanya.
Bangunan Klinik harus bersifat permanen dan tidak bergabung fisik bangunannya dengan
tempat tinggal perorangan, tidak termasuk apartemen, rumah toko, rumah kantor, rumah
susun, dan bangunan yang sejenis. Bangunan Klinik harus memperhatikan fungsi, keamanan,
kenyamanan dan kemudahan dalam pemberian pelayanan serta perlindungan keselamatan
dan kesehatan bagi semua orang termasuk penyandang cacat, anak-anak dan orang usia lanjut.
Relokasi
Relokasi adalah rencana perpindahan atau pemindahan lokasi kantor kelurahan yang lama ke tempat Kantor Kelurahan Baru
yang lebih kompleks. Tujuannya untuk mendukung rencana penataan tata kota yang lebih strategis dan sarana prasarana
terlengkapi dalam satu lingkup kawasan seperti (pendidikan, kesehatan, gedung serbaguna, dll)
13 Gudang -
18 Area Parkir
STANDARD, KEBUTUHAN RUANG,SARANA &
PRASARANA
Poliklinik
No. Kebutuhan Ruang Luasan m2 Furniture/ Perabot
10 Area Parkir -
6 R. Bermain & R. Belajar Loker/ Rak, Meja Gambar & Mewarnai, Proyektor
7 UKS Bed Matras, Meja, Kursi, Timbangan
8 Perpustakaan Rak Buku, Meja, Kursi & Loker
9 R. Tunggu Meja, Kursi
12 Toilet Anak & Dewasa Closet, Kran, Tempat Tissue, wastafel, kaca cermin,
urinal
ANALISA PELAKU
Kantor Kelurahan, Poliklinik & PAUD
No. Kebutuhan Ruang Jam Kerja Kegiatan Lokasi
1 Lurah 08.00-16.00 Parkir Kendaraan, Bekerja, Rapat, Menemui Area Parkir, Kantor
Jam Istirahat : 12.00- Warga, Istirahat (sholat , makan dll), Kunjungan Kelurahan, Ruang Rapat,
13.00 Warga Ruang Pelayanan
Jam Lembur : 16.00 – Masyarakat, Kantin
21.00 Kelurahan, Musholla
2 Staff Kelurahan 08.00-16.00 Parkir Kendaraan, Bekerja, Rapat, Pelayanan Area Parkir, Kantor
Keseluruhan Jam Istirahat : 12.00- Kemasyarakatan, Pelayanan Kedinasan, dll Kelurahan, Ruang Rapat,
13.00 Ruang Pelayanan
Jam Lembur : 16.00 – Masyarakat, Kantin
21.00 Kelurahan, Musholla
3 Pengelola Poliklinik 08-00-14.00 Parkir, Mengawasi Pelayanan, Membantu Ruang Pengelola, Farmasi/
Jam Istirahat : 12.00- Pelayanan, istirahat Apotek, Musholla
13.00
4 Staff Keseluruhan Poliklinik 08-00-14.00 Mendata pasien/ pengguna poliklinik, transaksi/ Ruang Informasi/ Ruang
Jam Istirahat : 12.00- pembayaran, menyiapkan resep, memberikan Administrasi, farmasi/
13.00 resep apotek
5 Dokter Poli Umum/ Poli 08-00-14.00 Memeriksa keluhan pasien, memberikan Ruang Pengobatan
Gigi/ Poli Anak Jam Istirahat : 12.00- informasi tentang keluhan, tensi darah,
13.00 menginformasikan resep/ jenis obat,
menghubungi unit Farmasi/ Apotek
6 Pengguna/ Masyarakat/ 08-00-16.00 (Kantor Parkir, menunggu, bertemu Lurah, Kepentingan Area Parkir, Ruang Tunggu,
Pasien Kelurahan) Kemasyarkatan, Kepentingan masal, berobat, Ruang Informasi, Ruang
08-00-14.00 (Poliklinik) cek kesehatan, solat, istirahat. Pelayanan, Ruang Rapat
Jam Istirahat : 12.00- Lurah, Musholla, Kantin,
13.00 Poliklinik, Gedung
Serbaguna
ANALISA PELAKU
Kantor Kelurahan, Poliklinik & PAUD
8 Staff Keseluruhan PAUD 08-00-11.00 Parkir, Pendataan, Pengawasan, Pelayanan, Ruang Kelas, Taman
Guru Pengajar & membina, membimbing/ mengajar, Bermain, Perpustakaan,
Pembina mengawasi aktifitas peserta didik PAUD Kantor Administrasi, &
Kantor Kerja
9 Peserta Didik Paud 08-00-11.00 Bemain sambil belajar, Belajar sambil Ruang Kelas, Taman
bermain Bermain, Perpustakaan
10 Orang Tua peserta didik 08-00-11.00 Menunggu, mengawasi & menjaga Ruang Tunggu, Kantin,
PAUD Musholla
Rokan Hilir
Kabupaten Rokan Hilir
adalah sebuah kabupaten
di Provinsi Riau, Indonesia.
Ibukotanya terletak di
Bagansiapiapi, kota
terbesar, bersejarah, dan
pernah dikenal sebagai
penghasil ikan terbesar di
Indonesia. Kabupaten ini
sebelumnya termasuk ke
dalam Kabupaten
Lokasi Tapak
Bengkalis. Kelurahan Bagan Kota
Bangko, Rokan Hilir
UKURAN LAHAN
Rencana Komplek Kantor Kelurahan
Balai Adat
Kantor SMANSA
Camat Bangko
Jl. Utama
70 m
Perumahan
Imigrasi
Jl. Muslimin
Bagansiapiapi
Permuki
man
Warga
60 m
Luas Lahan : 4200m2
Permukiman
Lahan berbentuk Persegi
Warga Pasar
Panjang dengan ukuran :
Pelita
• Utara : 70 m
• Timur : 60 m
• Selatan : 70 m
• Barat : 60 m
VIEW/ KONDISI LAHAN
Rencana Komplek Kantor Kelurahan
UKURAN JALAN
Rencana Komplek Kantor Kelurahan
Balai Adat
Kantor SMANSA
Camat Bangko
Jl. Utama
Perumahan
Imigrasi
Jl. Muslimin
Bagansiapiapi
Permuki
man
Warga
Fatima Klinik
Pasar
Kondisi dan Lebar jalan : Pelita
• Utara : Jl. Utama, Lebar Jalan 8 m (Jalan Utama, beraspal), Bahu jalan 1.5 m
• Selatan : Jl. Setapak Fatima Klinik (Lebar Jalan 2.5 m & berpaving)
• Timur : Jl. Muslimin Lebar Jalan 6m (Berasapal)
• Barat : Jl. Setapak Permukiman Warga (Lebar Jalan 2m & berpaving
LINGKUNGAN
Kantor Kelurahan
Balai Adat
Kantor SMANSA
Camat Bangko
Jl. Utama
Perumahan
Imigrasi
Jl. Muslimin
Bagansiapiapi
Permuki
man
Warga
Fatima Klinik
Pasar
Pelita
GARIS SEMPADAN
Rencana Komplek Kantor Kelurahan
8m Jl. Utama
Min. 12 m
Jl. Muslimin
Jl. Muslimin
• Utara : Jl. Utama Lahan yang boleh
dibangun
Lebar Jalan 8 m
Bahu jalan 1.5 m • Timur : Jl. Muslimin
Garis Sempadan : Lebar Jalan 6m (Berasapal)
Lebar jalan lebih dari 6m Bahu jalan 1.5 m
maka menguikuti standard Garis Sempadan :
GSB 20% ukuran lahan bangunan Lebar jalan kurang dari 6m
maka menguikuti standard
Min. 3 m
GSB 50% ukuran lebar jalan
6m
KEBISINGAN
Rencana Komplek Kantor Kelurahan
Jl. Utama
Tingkat Kebisingan :
: Tinggi
: Rendah
IKLIM RIAU
Kantor Kelurahan
Presipitasi bervariasi
212 mm antara bulan
terkering dan bulan
terbasah. Sepanjang
tahun, suhu bervariasi
menurut 1.1 °C.
Sumber :
https://id.climate-data.org/location/581323/
KARAKTER
OBJEK
(KO)
Kantor Kelurahan Bagan Kota,
Bangko, Rokan Hilir, Riau
Menghadap Sungai
Air adalah sumber kehidupan bagi mahluk hidup, termasuk manusia. Hal inilah yang menjadi dasar kenapa desain rumah
adat Riau Selaso Jatuh Kembar selalu dibuat menghadap kea rah sungai. Tujuannya agar masyarakatnya bisa dengan
mudah menemukan sumber air yang mereka butuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Nama dari sungai pun bisa menjadi
nama dari kampung terdekat yang dibangun di sekitar sungai tersebut.
IDE DASAR
Kantor Kelurahan Bagan Kota, Bangko, Rokan Hilir, Riau
|Rumah Adat Propinsi Riau| |Pengaruh Kebudayaan| |Karakter/ Ciri Khas Kearifan Lokal|
Extending Tradition
Sinergi
Extending Tradition
Dari kedua konsep dasar tersebut yang menjadi acuan dalam perancangan ini, berdasarkan
prinsip dari extending tradition yaitu:
Modern
Istilah modern berasal dari kata latin yang berarti “sekarang ini”. Istilah modern ini
terutama ditujukan pada perubahan, yakni dari peradaban yang bersifat telah lama
menjadi peradaban yang bersifat baru.
Lokalitas
Lokalitas lebih menitiberatkan pada arsitektur tradisional Provinsi Riau (Selaso Jatuh
Kembar) berbentuk panggung (rumah di atas tiang). Bentuk ini disesuaikan dengan kondisi
alam setempat yang berupa dataran rendah dengan sungai dan rawa-rawa. Rumah
panggung dimaksudkan untuk menghindari masuknya air dan menjaga agar hewan-hewan
ternak tidak masuk ke dalam rumah.
Sinergi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 1998, Sinergi adalah kerjasama antara dua orang
atau organisasi yang hasil keseluruhannya lebih besar daripada yang dicapai jika masing-
masing bekerja sendiri. Sinergi nantinya digunakan sebagai dasar dari perancangan pada
Komplek Kantor Kelurahan Bagan Baru. Sinergi yang dimaksud adalah penggabungan
dua unsur yang saling bertentangan yaitu arsitektur tradisional (Arsitektur Selaso Jatuh
Kembar) dan arsitektur modern. Melalui penyatuan kedua unsur tersebut akan
memberikan wahana baru tetapi unsur lokalitasnya tidak dihilangkan atau memenuhi
konsep extending tradition.
PENATAAN MASSA BANGUNAN
Kantor Kelurahan Bagan Kota, Bangko, Rokan Hilir, Riau
Poliklinik
Kantor Kelurahan
Musholla
Kantin
..........................
TRANSFORMASI
Kantor Kelurahan Bagan Kota, Bangko, Rokan Hilir, Riau
..........................
DESAIN RANCANGAN
Kantor Kelurahan Bagan Kota, Bangko, Rokan Hilir, Riau