Anda di halaman 1dari 42

Perencanaan Kelurahan di Titik 34 Propinsi

| Satu Mahasiswa untuk Satu Propinsi |

PROPINSI Mahasiswa :
Septian Ivan Putra

RIAU
1441600001

Dosen :
Kantor Kelurahan Dr.Ir.Hj. R.A. Retno Hastijanti, MT

Bagan Kota Ir. Titi Pujiastuti, MT

Bangko
Rokan Hilir Perencanaan Arsitektur 4
Fakultas Teknik Arsitektur- Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
LATAR BELAKANG
Kantor Kelurahan Bagan Kota, Bangko, Rokan Hilir, Riau
LATAR BELAKANG
Kelurahan adalah pembagian wilayah administratif di Indonesia di bawah kecamatan. Dalam konteks otonomi daerah di
Indonesia, Kelurahan merupakan wilayah kerja Lurah sebagai Perangkat Daerah Kabupaten atau Kota. Kelurahan dipimpin
oleh seorang Lurah yang berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil. Kelurahan merupakan unit pemerintahan terkecil setingkat
dengan desa. Berbeda dengan desa, kelurahan memiliki hak mengatur wilayahnya lebih terbatas. Dalam perkembangannya,
sebuah desa dapat diubah statusnya menjadi kelurahan. Sedangkan fungsi Kantor Kelurahan ini untuk melaksanakan
penyelenggaraan kegiatan Pemerintahan, Pembangunan, Pemberdayaan, Pelayanan, Pemeliharaan, Pembinaan dan
Kemasyarakatan.

Umumnya Kantor Kelurahan dibangun bermassa tunggal untuk layanan kemasyarakatan saja, tetapi kini Kantor Kelurahan
dibangun lebih bersifat kompleks (satu kawasan) dangan sarana prasarana penunjang masyarakat (bidang kesehatan,
pendidikan, oalahraga, kerohanian dll). Hanya saja, tidak semua sarana prasarana penunjang bersifat kompleks. Banyak
kantor kelurahan yang dibagun tidak berhubungan langsung dengan sarana prasarana masyarakat lainnya.

Propinsi Riau khususnya, hampir semua kantor kelurahan direncanakan terpisah atau berjauhan karena kondisi lingkungan,
terbatasnya lahan, perencanaan yang kurang terstruktur juga infrastruktur daerah yang lemah. Oleh karena itu kami
Mahasiswa UNTAG ingin menggali kekhasan daerah melalui Perencanaan Arsitektur 4 yang akan merencanakan bangunan
banyak massa untuk satu Kantor Kelurahan tiap Propinsi di Indonesia (34 Mahasiswa untuk 34 Propinsi di Indonesia), yang
nantinya akan menonjolkan karakter/kekhasan setiap daerah, Penggunaan material yang tanggap terhadap Kualitas
Bangunan juga Orientasi arah hadap terhadap Kantor Kelurahan (bangunan banyak massa) ini.
PERMASALAHAN
Kantor Kelurahan Bagan Kota, Bangko, Rokan Hilir, Riau
PERMASALAHAN

|Keterbatasan lahan Kantor Kelurahan (Existing)| |Lokasi Kurang Strategis & Kompleks|
zona pemerintahan, kesehatan,
pendidikan

|Penggunaan Bahan material yang tidak baik untuk Kesehatan| |Minimnya/ Belum Tersedia Sarana Prasarana|
Alur Pikir
Alur Pikir
PEMAHAMAN UMUM
Kantor Kelurahan Bagan Kota, Bangko, Rokan Hilir, Riau

Ruangan rumah ini terdiri dari ruangan besar untuk


STUDI LITERATUR tempat tidur. ruangan bersila, anjungan dan dapur.
Definisi Rumah adat ini dilengkapi pula dengan Balai Adat yang
Rumah adat merupakan bangunan yang dipergunakan untuk pertemuan dan musyawarah adat.
memiliki ciri khas khusus, digunakan Rumah tradisional masyarakat Riau pada umumnya
untuk tempat hunia oleh suatu suku adalah rumah panggung yang berdiri diatas tiang
bangsa tertentu. Rumah adat ialah dengan bentuk bangunan persegi panjang.
salah satu representasi kebudayaan
yang paling tinggi dalam sebuah Fungsi
komunitas suku/masyarakat. Sesuai dengan fungsinya bangunan ini mempunyai
Keberadaan rumah adat di Indonesia macam-macam nama antara lain Balairung Sari, Balai
sangat beragam dan mempunyai arti Pengobatan, Balai Kerapatan dan lain-lain.
yang penting dalam perspektif sejarah,
warisan dan kemajuan masyarakat
Sejarah
Saat itu Gubernur Riau adalah Arifin Ahmad
dalam sebuah peradaban.
membentuk tim 9 yang terdiri dari budayawan dan
pemikir Melayu. Tim 9 ini bertugas untuk mendesain
Rumah Adat Propinsi Riau Rumah
dan membuat Rumah Adat Riau dengan melakukan
Selaso Jatuh Kembar merupakan
riset keliling Riau.
bangunan seperti rumah adat tapi
Kemudian lahirlah sebuah arsitektur rumah adat Riau
fungsinya bukan untuk tempat tinggal
dengan nama Selaso Jatuh Kembar. Kemudian Rumah
melainkan untuk musyawarah atau
Selaso Jatuh Kembar dipopulerkan dan ditetapkan oleh
rapat secara adat. Rumah Selaso Jatuh
Gubernur Riau Imam Munandar sebagai Rumah Adat
Kembar sering disebut juga dengan
kebudayaan masyarakat Riau.
nama Balai salaso jatuh oleh warga
melayu Riau.
EKPERIMEN
BENTUK
Rumah Adat Propinsi Riau Rumah
Selaso Jatuh Kembar

Kantor Guberbur Riau - Pekanbaru

Kantor UPT Bina Marga


Wilayah III Dinas Bina Marga
Riau - Dumai

Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik


(Kesbangpol) Provinsi Riau - Pekanbaru

Kantor Dinas Perhubungan


Pekanbaru - Riau
Kantor Bupati Rokan Hulu
KARAKTER RUMAH ADAT PROPINSI Rumah Melayu Atap Limas Potong, Rumah
Melayu Atap Belah Bubung, Rumah
RIAU
1 Melayu Atap Lipat Kajang, dan Rumah
Melayu Atap Lontik. Kendati demikian,
yang dipilih untuk menjadi rumah adat
khas dari Provinsi Riau adalah Rumah Adat
Selaso Jatuh Kembar atau juga disebut
Balai Salaso Jatuh.
Rumah adat Selaso Jatuh Kembar 2
adalah sebuah rumah panggung
berukuran besar yang tersusun lebih
dari satu tingkat. Rumah ini
dinamakan Selaso Jatuh Kembar
Secara keseluruhan, rumah adat Riau ini
karena ia memiliki selasar (selaso)
3
dibuat dari bahan alam. Atapnya terbuat
yang lebih rendah (turun)
dari daun rumbia yang diikat
dibandingkan dengan ruang tengah.
menggunakan rotan pada tulang atap,
sementara bagian lainnya seperti dinding,
tiang, atau lantai terbuat dari kayu-kayu
kualitas terbaik semacam kayu meranti,
kayu punak, atau kayu medang.

CIRI KHAS RUMAH ADAT PROPINSI RIAU


1. Memiliki silangan pada ujung atap (perabung) yang disebut Sulo Bayung (Selembayung) dan silangan padan kaki atap yang disebut Sayok
Layangan. Silangan ini merupakan simbol bahwa masyarakat Melayu Riau adalah masyarakat yang religius.

2. Memiliki loteng (lantai tingkat 2) yang dilengkapi dengan lubang-lubang angin berukuran besar.

3. Pada bagian depan rumah dilengkapi dengan hiasan ukiran-ukiran etnik Melayu dengan motif flora (tumbuhan) dan fauna (hewan) yang
mengisyaratkan pentingnya peran hutan bagi masyarakat Melayu Riau. Ukiran yang didominasi warna merah dan kuning tersebut dapat
ditemui dalam berbagai motif, seperti motif selembayung, lebah bergayut, atau motif pucuk rebung.

4. Rumah adat Riau ini selalu menghadap ke badan sungai. ini merupakan pertanda bahwa masyarakat Riau tidak bisa dilepaskan dari fungsi
sungai sebagai satu-satunya jalan untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain.
DEFINISI, TOPOLOGI Rumah Melayu Atap Limas Potong, Rumah
Melayu Atap Belah Bubung, Rumah
1 Melayu Atap Lipat Kajang, dan Rumah
Melayu Atap Lontik. Kendati demikian,
yang dipilih untuk menjadi rumah adat
khas dari Provinsi Riau adalah Rumah Adat
Selaso Jatuh Kembar atau juga disebut
Balai Salaso Jatuh.
Rumah adat Selaso Jatuh Kembar 2
adalah sebuah rumah panggung
berukuran besar yang tersusun lebih
dari satu tingkat. Rumah ini
dinamakan Selaso Jatuh Kembar
Secara keseluruhan, rumah adat Riau ini
karena ia memiliki selasar (selaso)
3
dibuat dari bahan alam. Atapnya terbuat
yang lebih rendah (turun)
dari daun rumbia yang diikat
dibandingkan dengan ruang tengah.
menggunakan rotan pada tulang atap,
sementara bagian lainnya seperti dinding,
tiang, atau lantai terbuat dari kayu-kayu
kualitas terbaik semacam kayu meranti,
kayu punak, atau kayu medang.

CIRI KHAS RUMAH ADAT PROPINSI RIAU


1. Memiliki silangan pada ujung atap (perabung) yang disebut Sulo Bayung (Selembayung) dan silangan padan kaki atap yang disebut Sayok
Layangan. Silangan ini merupakan simbol bahwa masyarakat Melayu Riau adalah masyarakat yang religius.

2. Memiliki loteng (lantai tingkat 2) yang dilengkapi dengan lubang-lubang angin berukuran besar.

3. Pada bagian depan rumah dilengkapi dengan hiasan ukiran-ukiran etnik Melayu dengan motif flora (tumbuhan) dan fauna (hewan) yang
mengisyaratkan pentingnya peran hutan bagi masyarakat Melayu Riau. Ukiran yang didominasi warna merah dan kuning tersebut dapat
ditemui dalam berbagai motif, seperti motif selembayung, lebah bergayut, atau motif pucuk rebung.

4. Rumah adat Riau ini selalu menghadap ke badan sungai. ini merupakan pertanda bahwa masyarakat Riau tidak bisa dilepaskan dari fungsi
sungai sebagai satu-satunya jalan untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain.
Kantor Kelurahan
Menur Pumpungan
Surabaya

STUDI BANDING
Definisi
Kantor Kelurahan merupakan bangunan yang memiliki
peranan penting bagi masyarakat khususnya dilingkup
kelurahan/ desa. Tujuannya berkaitan dengan
Melaksanakan Penyelenggaraan Pemerintahan,
Pembangunan dan Kemasyarakatan

Fungsi
Pelaksanaan Kegiatan Pemerintahan Kelurahan
Pemberdayaan Masyarakat
Pelayanan Masyarakat
Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas Pelayanan
Umum
Pembinaan Lembaga Kemasyarakatan
DEFINISI, FUNGSI & ORGANISASI
Kantor Kelurahan

Definisi
Kantor Kelurahan merupakan bangunan
yang memiliki peranan penting bagi
masyarakat khususnya dilingkup kelurahan/
desa. Tujuannya berkaitan dengan Kelurahan
Melaksanakan Penyelenggaraan Organisasi Kantor Kelurahan
Pemerintahan, Pembangunan dan
Kemasyarakatan

Fungsi
Pelaksanaan Kegiatan Pemerintahan Kelompok jabatan Sekretariat
Kelurahan fungsional Kelurahan
Pemberdayaan Masyarakat
Pelayanan Masyarakat
Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas
Pelayanan Umum
Pembinaan Lembaga Seksi Seksi
Seksi ketentraman, kesejahteraan
Kemasyarakatan Pemerintahan ketertiban umum, rakyat dan
dan pembangunan perekonomian
STANDARD/ KETENTUAN
Kantor Kelurahan

Standard/ Ketentuan
Sebagai kantor kemasyarakatan di lingkup kelurahan tentunya memiliki persyaratan bangunan yang layak huni, nyaman
dan aman. Lingkup persyaratan meliputi : Kebutuhan ruang dan kapasitas minimum ruang kantor kelurahan dan
aktivitas pelayanan didalamnya. Selain itu persyaratan umum tata bangunan seperti :
luas bangunan minimum, jarak, jumlah lantai, koefisien dasar bangunan (KDB), koefisien dasar hijau (KDH),
hingga luas lahan minimum, dan perhitungan luas minimum juga menjadi dasar untuk perkiraan kebutuhan
utilitas kelurahan.

Kebutuhan Ruang Kantor Kelurahan Kebutuhan Ruang Penunjang


 Ruang Kerja Lurah  Aula/ Balai adat
 Ruang Sekertaris Lurah  Musholla
 Ruang Seksi Pemerintahan  Kantin/ Pujasera
 Ruang Seksi Ketertiban, Ketentraman & Pembangunan  Area Parkir
 Ruang Seksi Kesejahteraan Rakyat
 Ruang Pelayanan Kemasyarakatan
 Ruang Tunggu
 Ruang Rapat
 Ruang arsip
 Ruang pengadaan barang
 Koperasi
 Gudang
 Toilet
DEFINISI, FUNGSI & ORGANISASI
PENUNJANG
Sekolahan (Pendidikan PAUD)
Definisi
Pengelola
Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang PAUD
pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang
merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan
bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun
yang dilakukan melalui pemberian rangsangan Guru &
Bendahara Sekertaris
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan Pengasuh
perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki
kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut,
yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, Taman Taman
dan informal. Kanak- Penitipan
Kanak Anak
Fungsi
Fungsi adaptasi/sosial yang berperan dalam membantu anak menyesuaikan diri dengan
keadaan dan situasi di sekitarnya Peserta
Didik Paud
Fungsi pengembangan yang berperan dalam menumbuhkembangkan berbagai potensi
yang dimiliki anak dengan memberi suatu situasi atau lingkangan edukatif.

Fungsi bermain, karena bermain merupakan hak anak sepanjang rentang hidupnya,
melalui bermain anak dapat memperoleh banyak pengetahuan dan melalui kegiatan
bermain neuron-neuron otak anak berkembang dengan sangat pesat
STANDARD
Sekolahan (Pendidikan PAUD)

 Prinsip Sarana PAUD


Penyediaan prasarana PAUD perlu disesuaikan dengan jumlah anak, kondisi sosial, budaya, dan jenis layanan
PAUD dengan prinsip : Aman, Nyaman, Memenuhi kriteria kesehatan bagi anak, Sesuai dengan tahap
perkembangan anak, Memanfaatkan potensi dan sumber daya yang ada di lingkungan sekitar

 Kebutuhan Anak sebagai Dasar Rancangan Prasarana


Pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini yang optimal dapat dicapai bila prasarana dirancang dengan
memperhatikan kebutuhan anak :
 Keleluasaan anak dalam melakukan aktifitas.
 Kenyamanan anak dalam menggunakan prasarana.
 Tingkat kemampuan anak dalam menggunakan prasarana.
 Tingkat kepekaan anak dalam menggunakan prasarana.

 Prasarana Layanan PAUD


 Prasarana Utama
Area Bermain & Belajar, Ruang Pendidik, Ruang Administrasi, Ruang Pengelola, UKS, Toilet Anak &
Dewasa, Muebel
 Prasarana Pendukung
Dapur, Perpustakaan, Ruang Konsultasi, Area Parkir
KETENTUAN/ PERSYARATAN
Sekolahan (Pendidikan PAUD)

 Persyaratan Umum
 Lahan sesuai dengan peruntukan lokasi yang diatur dalam Rencana Umum Tata Ruang (RUTR) daerah
setempat.
 Luas lahan disesuaikan dengan jenis layanan, jumlah anak, dan kelompok usia yang dilayani, minimal 3
m2 per anak.
 Kondisi tanah harus stabil dan memiliki daya dukung yang cukup baik
 untuk menerima beban bangunan.
 Lokasi tidak berdekatan dengan pusat pencemaran lingkungan, seperti: Pencemaran Air, Kebisingan,
Pencemaran Udara, Saluran Udara tegangan tinggi (SUTET)

 Persyaratan Bangunan
 Bangunan memenuhi persyaratan kesehatan dan kenyamanan, seperti mempunyai ventilasi udara dan
pencahayaan yang memadai, memiliki sanitasi air (saluran air bersih, saluran air kotor/limbah, saluran
air hujan), tempat pembuangan sampah, dilengkapi instalasi listrik
 Sekurang-kurangnya memiliki ruangan yang dapat digunakan untuk melakukan aktivitas anak yang
terdiri dari ruang dalam dan ruang luar, kamar mandi dan/jamban/WC yang dapat digunakan untuk
kebersihan diri dan BAK/BAB dengan air bersih yang cukup
 Bangunan memenuhi persyaratan aksesibilitas, termasuk bagi anak berkebutuhan khusus
DEFINISI, FUNGSI & ORGANISASI
PENUNJANG
Poliklinik (Kesehatan)
Definisi
Poliklinik adalah salah satu unit pelayanan
masyarakat yang bergerak pada bidang kesehatan.
Sebuah poliklinik yang menawarkan fasilitas Pengelola
perawatan kesehatan yang di khususkan untuk Poliklinik
perawatan pasien rawat jalan. Tujuan utama dari
Poliklinik adalah melayani para pasien yang akan
berobat dan merupakan kegiatan utama
Administrasi Penanggung
Bendahara
Jawab

Fungsi
 Sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat di wilayah
Poli Umum Poli Gigi
kerjanya.

 Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam


rangka kemampuan untuk hidup sehat. Farmasi/
Apotek
 Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan
masyarakat di wilayah kerjanya.
STANDARD/ KETENTUAN
Poliklinik (Kesehatan)

Bangunan Klinik harus bersifat permanen dan tidak bergabung fisik bangunannya dengan
tempat tinggal perorangan, tidak termasuk apartemen, rumah toko, rumah kantor, rumah
susun, dan bangunan yang sejenis. Bangunan Klinik harus memperhatikan fungsi, keamanan,
kenyamanan dan kemudahan dalam pemberian pelayanan serta perlindungan keselamatan
dan kesehatan bagi semua orang termasuk penyandang cacat, anak-anak dan orang usia lanjut.

Bangunan Klinik paling sedikit terdiri atas:


ruang pendaftaran/ruang tunggu;
ruang konsultasi;
ruang administrasi;
ruang obat dan bahan habis pakai untuk klinik yang melaksanakan pelayanan farmasi;
ruang tindakan;
ruang/pojok ASI;
kamar mandi/wc; dan
ruangan lainnya sesuai kebutuhan pelayanan.
PEMAHAMAN KHUSUS
Kantor Kelurahan Bagan Kota, Bangko, Rokan Hilir, Riau
Jenis Aksi

Relokasi
Relokasi adalah rencana perpindahan atau pemindahan lokasi kantor kelurahan yang lama ke tempat Kantor Kelurahan Baru
yang lebih kompleks. Tujuannya untuk mendukung rencana penataan tata kota yang lebih strategis dan sarana prasarana
terlengkapi dalam satu lingkup kawasan seperti (pendidikan, kesehatan, gedung serbaguna, dll)

Lokasi Kurang Strategis & Relokasi bertujuan untuk mendukung rencana


Penggunaan lahan terbatas juga penataan kota yang lebih kompleks dalam satu
fasilitas pengguna belum memadai kawasan, dengan berbagai sarana prasarana yang
(area parkir, musholla, kantin dll) mendukung pusat pelayanan kemasyarakatan
ANALISA
Internal
Kantor Kelurahan Bagan Kota, Bangko, Rokan Hilir, Riau
STANDARD, KEBUTUHAN RUANG,SARANA &
PRASARANA
Kelurahan
No. Kebutuhan Ruang Luasan m2 Furniture/ Perabot

1 R. Lurah Sofa, Meja, Kursi, Rak Buku, Sofa, TV

2 R. Sekertaris Lurah Meja, Kursi, Lemari Arsip

3 R. Seksi Pemerintahan Meja, Kursi, Lemari Arsip

4 R. Seksi Ketertiban, Ketentraman & Pembangunan Meja, Kursi, Lemari Arsip

5 R. Seksi Kesejahteraan rakyat Meja, Kursi, Lemari Arsip

6 Ruang Pelayanan Meja, Kursi, Sofa Tunggu, Almari, Rak Arsip


7 R. Pertemuan Meja, Kursi, Sofa Tunggu, Almari, Rak
8 R. Tunggu Meja, Kursi, Sofa & TV

9 R. Rapat Besar Meja, Kursi, Proyektor & Rak Buku

10 Ruang Arsip Lemari & Rak Arsip

11 R. Pengadaan Barang Rak, Meja & Lemari

12 Koperasi Meja, Rak, Lemari

13 Gudang -

14 Toilet Closet, Kran, Tempat Tissue, wastafel, kaca cermin,


urinal
15 Musholla Meja Kotbah, kotak amal, rak/Loker penyimpanan

16 Gedung Serbaguna/ Balai Adat -

17 Kantin/ Pujasera Meja Makan & Kursi Makan

18 Area Parkir
STANDARD, KEBUTUHAN RUANG,SARANA &
PRASARANA
Poliklinik
No. Kebutuhan Ruang Luasan m2 Furniture/ Perabot

1 R. Pengelola Meja, Kursi, Rak Buku, Sofa, TV

2 R. Bendahara Meja, Kursi, Rak Buku, Lemari Arsip

3 R. Administrasi Meja, Kursi & Lemari Arsip

4 R. Penanggung Jawab Meja, Kursi & Lemari Arsip

5 Poli Umum Bed Matras, Timbangan Berat Badan, Meja, Kursi,


Kursi Tunggu
6 Poli Gigi 1 set Alat Periksa Gigi, Meja, Kursi, Kursi Tunggu,
lampu, wastafel, kaca cermin
7 Poli Anak Bed Matras, Timbangan Berat Badan, Meja, Kursi,
Kursi Tunggu
8 R. Tunggu Sofa, Meja, Kursi, TV

9 Farmasi/ Apotek Rak Obat, Meja, Meja Kasir, Kursi

10 Area Parkir -

11 Toilet Closet, Kran, Tempat Tissue, wastafel, kaca cermin,


urinal
12 Gudang -
STANDARD, KEBUTUHAN RUANG,SARANA &
PRASARANA
Sekolahan (PAUD)

No. Kebutuhan Ruang Luasan m2 Furniture/ Perabot

1 R. Pengelola Meja, Kursi, Rak Buku, Sofa, TV

2 R. Bendahara Meja, Kursi, Rak Buku, Lemari Arsip

3 R. Sekertaris Meja, Kursi, Rak Buku, Lemari Arsip

4 R. Guru/ Pengasuh Meja, Kursi, Rak Buku

5 R. Administrasi & Konsultasi Meja, Kursi, Rak Arsip

6 R. Bermain & R. Belajar Loker/ Rak, Meja Gambar & Mewarnai, Proyektor
7 UKS Bed Matras, Meja, Kursi, Timbangan
8 Perpustakaan Rak Buku, Meja, Kursi & Loker
9 R. Tunggu Meja, Kursi

10 Taman Bermain Ayunan, Jungkat Jungkit,, Tangga Majemuk, Bola


dunia & Prosotan
11 Area Parkir -

12 Toilet Anak & Dewasa Closet, Kran, Tempat Tissue, wastafel, kaca cermin,
urinal
ANALISA PELAKU
Kantor Kelurahan, Poliklinik & PAUD
No. Kebutuhan Ruang Jam Kerja Kegiatan Lokasi

1 Lurah 08.00-16.00 Parkir Kendaraan, Bekerja, Rapat, Menemui Area Parkir, Kantor
Jam Istirahat : 12.00- Warga, Istirahat (sholat , makan dll), Kunjungan Kelurahan, Ruang Rapat,
13.00 Warga Ruang Pelayanan
Jam Lembur : 16.00 – Masyarakat, Kantin
21.00 Kelurahan, Musholla
2 Staff Kelurahan 08.00-16.00 Parkir Kendaraan, Bekerja, Rapat, Pelayanan Area Parkir, Kantor
Keseluruhan Jam Istirahat : 12.00- Kemasyarakatan, Pelayanan Kedinasan, dll Kelurahan, Ruang Rapat,
13.00 Ruang Pelayanan
Jam Lembur : 16.00 – Masyarakat, Kantin
21.00 Kelurahan, Musholla
3 Pengelola Poliklinik 08-00-14.00 Parkir, Mengawasi Pelayanan, Membantu Ruang Pengelola, Farmasi/
Jam Istirahat : 12.00- Pelayanan, istirahat Apotek, Musholla
13.00

4 Staff Keseluruhan Poliklinik 08-00-14.00 Mendata pasien/ pengguna poliklinik, transaksi/ Ruang Informasi/ Ruang
Jam Istirahat : 12.00- pembayaran, menyiapkan resep, memberikan Administrasi, farmasi/
13.00 resep apotek
5 Dokter Poli Umum/ Poli 08-00-14.00 Memeriksa keluhan pasien, memberikan Ruang Pengobatan
Gigi/ Poli Anak Jam Istirahat : 12.00- informasi tentang keluhan, tensi darah,
13.00 menginformasikan resep/ jenis obat,
menghubungi unit Farmasi/ Apotek
6 Pengguna/ Masyarakat/ 08-00-16.00 (Kantor Parkir, menunggu, bertemu Lurah, Kepentingan Area Parkir, Ruang Tunggu,
Pasien Kelurahan) Kemasyarkatan, Kepentingan masal, berobat, Ruang Informasi, Ruang
08-00-14.00 (Poliklinik) cek kesehatan, solat, istirahat. Pelayanan, Ruang Rapat
Jam Istirahat : 12.00- Lurah, Musholla, Kantin,
13.00 Poliklinik, Gedung
Serbaguna
ANALISA PELAKU
Kantor Kelurahan, Poliklinik & PAUD

No. Kebutuhan Ruang Jam Kerja Kegiatan Lokasi

7 Pengelola Paud 08-00-11.00 Parkir, Pendataan, Pengawasan, Pelayanan Kantor Administrasi,


PAUD Perpustakaan & Kantor
Kerja

8 Staff Keseluruhan PAUD 08-00-11.00 Parkir, Pendataan, Pengawasan, Pelayanan, Ruang Kelas, Taman
Guru Pengajar & membina, membimbing/ mengajar, Bermain, Perpustakaan,
Pembina mengawasi aktifitas peserta didik PAUD Kantor Administrasi, &
Kantor Kerja

9 Peserta Didik Paud 08-00-11.00 Bemain sambil belajar, Belajar sambil Ruang Kelas, Taman
bermain Bermain, Perpustakaan

10 Orang Tua peserta didik 08-00-11.00 Menunggu, mengawasi & menjaga Ruang Tunggu, Kantin,
PAUD Musholla

11 Satpam 07-00-21.00 Menjaga, Mengawasi, Keliling Komplek Pos Jaga, Kantor


Kelurahan, & Penertipan Kelurahan, Poliklinik,
PAUD & ATM
ANALISA
Eksternal
Kantor Kelurahan Bagan Kota, Bangko, Rokan Hilir, Riau
Propinsi Riau
Secara geografis Provinsi
Riau yang beribu kota di
Pekanbaru ini terletak
pada posisi 02°25' LU-
01°15° LS dan 100°03'-
104°00' BT. Wilayahnya
cukup luas dan berada di
bagian tengah Pulau
Sumatra. Provinsi Riau
berbatasan langsung
dengan Provinsi Sumatra
Utara dan Selat Malaka di
sebelah utara.

Rokan Hilir
Kabupaten Rokan Hilir
adalah sebuah kabupaten
di Provinsi Riau, Indonesia.
Ibukotanya terletak di
Bagansiapiapi, kota
terbesar, bersejarah, dan
pernah dikenal sebagai
penghasil ikan terbesar di
Indonesia. Kabupaten ini
sebelumnya termasuk ke
dalam Kabupaten
Lokasi Tapak
Bengkalis. Kelurahan Bagan Kota
Bangko, Rokan Hilir
UKURAN LAHAN
Rencana Komplek Kantor Kelurahan

Balai Adat
Kantor SMANSA
Camat Bangko

Jl. Utama

70 m
Perumahan
Imigrasi

Jl. Muslimin
Bagansiapiapi
Permuki
man
Warga

60 m
Luas Lahan : 4200m2
Permukiman
Lahan berbentuk Persegi
Warga Pasar
Panjang dengan ukuran :
Pelita
• Utara : 70 m
• Timur : 60 m
• Selatan : 70 m
• Barat : 60 m
VIEW/ KONDISI LAHAN
Rencana Komplek Kantor Kelurahan
UKURAN JALAN
Rencana Komplek Kantor Kelurahan

Balai Adat
Kantor SMANSA
Camat Bangko

Jl. Utama

Perumahan
Imigrasi

Jl. Muslimin
Bagansiapiapi
Permuki
man
Warga

Fatima Klinik
Pasar
Kondisi dan Lebar jalan : Pelita
• Utara : Jl. Utama, Lebar Jalan 8 m (Jalan Utama, beraspal), Bahu jalan 1.5 m
• Selatan : Jl. Setapak Fatima Klinik (Lebar Jalan 2.5 m & berpaving)
• Timur : Jl. Muslimin Lebar Jalan 6m (Berasapal)
• Barat : Jl. Setapak Permukiman Warga (Lebar Jalan 2m & berpaving
LINGKUNGAN
Kantor Kelurahan

Balai Adat
Kantor SMANSA
Camat Bangko

Jl. Utama

Perumahan
Imigrasi

Jl. Muslimin
Bagansiapiapi
Permuki
man
Warga

Fatima Klinik
Pasar
Pelita
GARIS SEMPADAN
Rencana Komplek Kantor Kelurahan

8m Jl. Utama

Min. 12 m

Jl. Muslimin
Jl. Muslimin
• Utara : Jl. Utama Lahan yang boleh
dibangun
Lebar Jalan 8 m
Bahu jalan 1.5 m • Timur : Jl. Muslimin
Garis Sempadan : Lebar Jalan 6m (Berasapal)
Lebar jalan lebih dari 6m Bahu jalan 1.5 m
maka menguikuti standard Garis Sempadan :
GSB 20% ukuran lahan bangunan Lebar jalan kurang dari 6m
maka menguikuti standard
Min. 3 m
GSB 50% ukuran lebar jalan
6m
KEBISINGAN
Rencana Komplek Kantor Kelurahan

Jl. Utama

Kantor Kelurahan Bagan Kota,


Bangko, Rokan Hilir, Riau

Tingkat Kebisingan :
: Tinggi

: Sedang Jl. Muslimin

: Rendah
IKLIM RIAU
Kantor Kelurahan

Bulan terkering adalah


Agustus. Di sana
terdapat 102 mm
presipitasi di Agustus.
Hampir semua
presipitasi di sini jatuh
pada Januari, rata-rata
314 mm.

Presipitasi bervariasi
212 mm antara bulan
terkering dan bulan
terbasah. Sepanjang
tahun, suhu bervariasi
menurut 1.1 °C.

Sumber :
https://id.climate-data.org/location/581323/
KARAKTER
OBJEK
(KO)
Kantor Kelurahan Bagan Kota,
Bangko, Rokan Hilir, Riau

Orientasi Site/ Arah Hadap

Menghadap Sungai
Air adalah sumber kehidupan bagi mahluk hidup, termasuk manusia. Hal inilah yang menjadi dasar kenapa desain rumah
adat Riau Selaso Jatuh Kembar selalu dibuat menghadap kea rah sungai. Tujuannya agar masyarakatnya bisa dengan
mudah menemukan sumber air yang mereka butuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Nama dari sungai pun bisa menjadi
nama dari kampung terdekat yang dibangun di sekitar sungai tersebut.
IDE DASAR
Kantor Kelurahan Bagan Kota, Bangko, Rokan Hilir, Riau

|Rumah Adat Propinsi Riau| |Pengaruh Kebudayaan| |Karakter/ Ciri Khas Kearifan Lokal|

|Orientasi/ Arah Hadap| |Potensi Daerah|


KONSEP
PERANCANGAN
Kantor Kelurahan Bagan Kota, Bangko, Rokan Hilir, Riau
Konsep Dasar Rancangan
Konsep perancangan Komplek Kantor Kelurahan Bagan Baru, Kabupaten Rokan Hilir Riau ini
adalah hasil analisa yang kemudian disimpulkan. Kesimpulan diperoleh berdasarkan
kekesuaian dengan tema perancangan yaitu extending tradition yang menitip beratkan
kepada keberlanjutan tradisi lokal yang ditimbulkan dengan mengutip secara langsung
bentuk atau fitur masa lalu dengan menambahkannya secara inovatif. Sehingga dalam
rancangan Kantor Kelurahan Bagan Baru merupakan konsep berkelanjutan dari arsitektur
tradisional melayu (Selaso Jatuh Kembar). Konsep desain yang digunakan adalah penerapan
filosofi budaya bermukim, bentuk-bentuk artefak dan bentuk rumah adat dari Propinsi
Riau.
Arsitektur
Selaso Jatuh Kembar

Extending Tradition

Modern Kearifan Lokal

Sinergi
Extending Tradition
Dari kedua konsep dasar tersebut yang menjadi acuan dalam perancangan ini, berdasarkan
prinsip dari extending tradition yaitu:

Modern
Istilah modern berasal dari kata latin yang berarti “sekarang ini”. Istilah modern ini
terutama ditujukan pada perubahan, yakni dari peradaban yang bersifat telah lama
menjadi peradaban yang bersifat baru.

Lokalitas
Lokalitas lebih menitiberatkan pada arsitektur tradisional Provinsi Riau (Selaso Jatuh
Kembar) berbentuk panggung (rumah di atas tiang). Bentuk ini disesuaikan dengan kondisi
alam setempat yang berupa dataran rendah dengan sungai dan rawa-rawa. Rumah
panggung dimaksudkan untuk menghindari masuknya air dan menjaga agar hewan-hewan
ternak tidak masuk ke dalam rumah.

Sinergi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 1998, Sinergi adalah kerjasama antara dua orang
atau organisasi yang hasil keseluruhannya lebih besar daripada yang dicapai jika masing-
masing bekerja sendiri. Sinergi nantinya digunakan sebagai dasar dari perancangan pada
Komplek Kantor Kelurahan Bagan Baru. Sinergi yang dimaksud adalah penggabungan
dua unsur yang saling bertentangan yaitu arsitektur tradisional (Arsitektur Selaso Jatuh
Kembar) dan arsitektur modern. Melalui penyatuan kedua unsur tersebut akan
memberikan wahana baru tetapi unsur lokalitasnya tidak dihilangkan atau memenuhi
konsep extending tradition.
PENATAAN MASSA BANGUNAN
Kantor Kelurahan Bagan Kota, Bangko, Rokan Hilir, Riau

Poliklinik
Kantor Kelurahan
Musholla

Kantin

Ruang Tunggu PAUD &


Perpustakaan
IDE
BENTUK
Kantor Kelurahan Bagan Kota, Bangko, Rokan Hilir, Riau

..........................
TRANSFORMASI
Kantor Kelurahan Bagan Kota, Bangko, Rokan Hilir, Riau

..........................
DESAIN RANCANGAN
Kantor Kelurahan Bagan Kota, Bangko, Rokan Hilir, Riau

Anda mungkin juga menyukai