PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Perancangan struktur beton berdasarkan limit analysis (analisa batas) telah banyak
diselidiki melalui berbagai penelitian selama hampir empat dasawarsa belakangan
ini. Berbagai manfaat telah diperoleh melalui penyelidikan dan penelitian tersebut,
terutama pada kekuatan struktur pelat dan balok yang dibebani geser, torsi dan
beban kombinasi.
Pendekatan melalui limit analysis dapat dinyatakan dalam dua kategori, peftama
berdasarkan "lower-bound" (static) dan kedua berdasarkan "upper-bound"
(kinematic). Pendekatan kinematic pada umumnya dipergunakan pada rancangan
yang sudah ada (existing design) karena keseimbangan dari model yang dipakai
hanya berlaku untuk keadaan pembebanan teftentu, sedangkan pendekatan
metoda static dapat diterapkan langsung dalam perancangan dan detailing karena
kekuatan beton dan baja tulangan yang dibutuhkan dapat diperoleh dari sistem
keseimbangan gaya-gaya dalam dari struktur yang dibebani sampai beban batas
(ultimate load).
Penerapan metoda limit analysis pada pelat sudah banyak dilakukan dan dipahami
dengan baik sepeti yang diungkapkan oleh Johansen (1962) dan oleh Park, Robert,
Gamble dan William (1980). Penerapan metoda limit analysis pada balok beton
bertulang secara keseluruhan belum diketahui secara baik, terutama yang
didasarkan pada metoda "lower-bound",
Berbagai penelitian terus berlangsung dan berkembang serta berbagai model yang
rasional yang dianggap cukup sederhana dan cukup akurat dalam aplikasinya sudah
banyak diusulkan. Sampai saat ini model yang dianggap konsisten dan rasional
adala h pendekatan melal u i "STRUT-and-TIE-Model".