Anda di halaman 1dari 14

JEMBATAN BETON

RIZKI MAULANA
1504101010123
Jembatan Beton
FONDASI

Fondasi jembatan terdiri dari dua


macam yaitu: fondasi abutment
yang ada di kedua pangkal
jembatan, dan fondasi pilar di
tengah sungai/selat.
Fondasi Abutment
Bergantung kondisi tanah setempat, jenis fondasi
dapat berupa langsung, fondasi sumuran, fondasi
tiang. Kali ini saya akan menjelaskan pemasangan
fondasi tiang pada abutment jembatan.
Pemasangan Fondasi Tiang pada Abutment
Tetapkan titik-titik ukur, untuk memandu/menetapkan
posisi tiang pancang
Permukaan tanah diratakan sebelumnya
Pemancangan dimulai dari titik pancang bagian yang
dekat sungai
Setelah ujung tiang pancang mencapai elevasi tanah yang
ada, dilakukan pemasangan alat penyambung
pemancangan (follower), dan dipancang kembali sampai
mencapai elevasi rencana
Kemudian setelah semua tiang dipancang, tanah digali
sampai elevasi fondasi (di bawah ujung tiang pancang,
50cm)
Sekeliling tiang pancang seluas kaki abutment, dicor lantai
kerja, kemudian kepala tiang pancang di atas elevasi
lantai kerja dibongkar untuk memperoleh tulang sebagai
ikatan dengan kaki abutment
Fondasi Pilar

Fondasi pilar pada umunya


menggunakan tiang. Pilihan ini
dengan pertimbangan bahwa
bangunan akan tetap aman
seandainya terjadi degradasi
dasar sungai oleh sebab apa pun.
Fondasi tiang, dapat dilaksanakan
dengan tiang pancang maupun
tiang bor.
Pemasangan Fondasi Tiang Pancang pada Pilar
Pertama dilaksanakan fabrikasi tiang pancang
Tentukan titik-titik pengukuran yang aman, untuk
memandu pemancangan tiang pilar
Proses pemancangan tiang, dipandu oleh dua alat ukur
Tiang yang sudah selesai dipancang diberi tanda elevasi untuk
menetapkan letak perancah gantung
Dibuat platform, untuk formwork pengecoran pile cap, yang ditahan oleh
clamp yang dipasang pada tiang.
Untuk meyakinkan kedudukan as pilar, maka pada platform yang ada
dipasang pedoman as pilar yang dipindahkan dari titik-titik ukur yang ada.
Dipasang formwork samping, dan starter bar untuk pilar, kemudian
dilakukan pengecoran pile cap
BANGUNAN ATAS
Bangunan atas merupakan bagian atas suatu jembatan
yang berfungsi menampung beban-beban yang
ditimbulkan oleh lalu lintas orang dan kendaraan maupun
lainnya, yang kemudian menyalurkannya ke bangunan
bawah. Sesecara prinsip metode pemasangan bangunan
atas jembatan beton, yaitu melalui sistem perancah,
sistem kantilever, dan sistem peluncuran.
Sistem Peluncuran
Untuk bentang tunggal pemasangan balok beton
dilakukan dengan gantry yang didirikan di atas kedua
abutment
Balok beton dicor sekaligus di tempat, sepanjang
bentangnya, dibelakang abutment dengan
aligment sama dengan aligment jembatan
Sebelum dan selama proses transportasi, balok
beton disangga dengan sisi-sisi sampingnya
supaya tidak terguling
Dengan menggunakan kereta (roll), balok beton
didorong untuk diterima oleh kerekan yang
dipasang di gantry
Pada tiap kedudukan balok dipsang material
bearing-nya
Bila kedudukan sudah tepat di atas bearing-nya
beton diturunkan
Plat Lantai
Pekerjaan plat lantai jembatan terdiri dari beberapa tahapan, yaitu: tahap persiapan,
pembesian lantai, dan pengecoran plat lantai.

Pekerjaan persipan
Dimulai dari penyiapan material besi di stockyard
Selanjutnya potongan besi dibawa ke lokasi pembesian
Besi yang sudah difabrikasi di gudang diletakkan atau ditata berdasarkan tipe yang
ada
Untuk menghindari adanya karat akibat angin dan air laut, besi ditutup dengan
menggunakan terpal. Selain itu disiapkan scupper juga dan pipa PVC
Untuk mengetahui posisi dan elevasi pembesian, dilakukan pengukuran, dengan
menggunakan teodolit dan waterpass
Yang pertama dipasang adalah tulangan dalam arah lebar jembatan kemudian
dalam arah memanjang
Selanjutnya adalah pembesian pembatas jembatan pada bagian tepi
Sebagai proses terakhir pembesian dilakukan pemasangan dudukan untuk kanal
dan baja WF yang berfungsi untuk memudahkan pelaksanaan pengecoran dan
menghindarkan terinjaknya tulangan pada saat pengecoran
Persiapan terakhir sebelum dilakukan pengecoran adalah pembersihan lokasi
pembesian dari kotoran berupa sisa-sisa kawat bendrat maupun kotoran lain yang
dapat mengganggu pada saat pengecoran
Pengecoran dilakukan dengan menggunakan betonready mix yang dilaksanakan
dalam satu tahap
Setelah pengecoran selesai dilakukan, beton tersebut kemudian dirawat curring
dengan menggunakan curring compound yang bertujuan untuk menghindarkan
terjadi keretakan (cracked) . Metode dengan karung basah juga dilaksanakan
curing sampai dengan umur beton 28 hari.
lantai akan diberi lapisan permukaan aspal, suatu daya lekat yang baik akan terjadi
antara beton dan aspal bila permukaan diperkasar.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai