Alinemen Horizontal
Alinemen Horizontal
Alinemen Horizontal
Alinemen Horizontal
Dasar Perencanaan
Distribusi Superelevasi dan Gesekan Samping
Tikungan
lengkung peralihan
panjang lengkung peralihan
lengkung tertajam tanpa superelevasi
Diagram Superelevasi
Stationing
Pelebaran Samping dan Lajur
Dasar Perencanaan
Alinemen Horizontal
Informasi utama
adalah koordinat
(exact) dan elevasi
(interpolasi)
PI = Point of Intersection
Azimut dan Jarak
Diantara titik
A dan B
terdapat dua
Horizontal PI
Azimut (Sudut Jurusan, dalam derajat) adalah sudut yang dimulai dari utara
berputar searah jarum jam ke titik yang dituju. Dihitung dengan arctangent
(selisih x/selisih y) dari dua titik.
STA
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
22
24
10.286
3+403,35
BVCS: 3+425 3+34+40
03.30
BVCE: 10.353 5
10.444
10.388 3+4
03.3
70. 0000m VC
5
PVI 1
EVCS: 3+495
10.233 EVCE: 10.237
10.205
3+500
6,789
9,052
TC
2,263
PC
W
=
7,784
3+5
6 (-)
6 (+)
00.6
PT
= 6 3+5
9.788 3+ 00
2,263
9.886 51
CT
6.2
0
9,052
6,789
PI 1
0%
-2%
3+
55
9.382
0
9.566
3+600
PC
31,432
=
41,909
3+
56
4.6
TC
5
10,477
3+600
W
34,782
6 (-)
6 (+)
PI 2
9.153
9.247 BVCS: 3+656.50
10,477
CT
BVCE: 9.205
41,909 631.60
PT = 3+
31,432
50. 0000m VC
0%
-2%
3+650
PVI 2
9.062 MAKAM IS
9.139 EVCS: 3+706.50 LAM
3+700
BRG
EVCE: 9.165
3+7
00
3+7
50
9.333
9.374
31,432
53,633
3+
BVCS: 3+764.39 80
PI 3
0
PC
TC
BVCE: 9.442
=
10,477
3+7
W
30,206
6 (-)
6 (+)
75.5
PT = 3+827.28
50. 0000m VC
4
10,477
16,093
PVI 3
21,458
CT
9.542
9.521
3+800
53,633
PC = 3+846.51
TC
3+850
31,432
EVCS: 3+814.39
5,364
EVCE: 9.501
0.63
W
3+87
12,122
6 (-)
6 (+)
PT =
0%
-2%
PI 4
5,364
CT
21,458
9.495
16,093
9.414
0
3+90
0%
-2%
9.405
9.293 0
3+900
3+95
9.044
9.171 0
4+00
BVCS: 3+990
BVCE: 9.073
9.000
9.051
4+000
60. 0000m VC
PVI 4
VERTIKAL
PROVINSI NAD
KP2T JALAN/JEMBATAN
= 1 : 100
2006
= 1 : 1000
K P / THN
13
LEMBAR NO
Dasar Perencanaan
Kendaraan di Tikungan
GV 2 V2
= f .G f =
gR gR
g = 9,8 m / dtk 2 , V = km / jam
V2
f =
127 R
Dasar Perencanaan
Kendaraan di Tikungan – Tiga Keseimbangan
Stadium II:
Gaya sentrifugal diimbangi kemiringan melintang jalan
GV 2
cos = G sin
gR
V2
= sin / cos = tan
gR
tan e
V2 V2
= e → e =
gR 127 R
Dasar Perencanaan
Kendaraan di Tikungan – Tiga Keseimbangan
Stadium III:
Gaya sentrifugal diimbangi oleh gaya gesek melintang dan
kemiringan melintang jalan
GV 2
cos = f G cos + G sin
gR
GV 2
= f G + G (sin / cos )
gR
V2
= f + tan , bila tan = e, maka
gR
V2 V2
= f + e → e + f =
gR 127 R
Dasar Perencanaan
Hubungan superelevasi dan gesekan melintang
dengan kecepatan dan radius tikungan
2
V
e + f =
127 R
V: kecepatan, km/jam
R: jari-jari tikungan, m
Koefisien Gesekan Melintang, f
2
Vrencana
R min =
127 (emaks + f maks )
Metode-1:
Untuk kecepatana rencana, e berbanding terbalik lurus
dengan radius lengkung, jadi suatu hubungan garis
lurus antara 1/R∞ untuk e = 0 dan 1/Rmin untuk e =
emaks.
Metode-2:
Untuk kecepatan rencana, f digunakan untuk
mengimbangi seluruh gaya sentrifugal sampai
mencapai nilai fmaks. Nilai e mulai diperhitungkan
setelah fmaks pada tikungan yang lebih tajam (1/R yg
lebih kecil).
Metode Distribusi nilai e dan f
Metode-3:
Untuk kecepatan rencana, e digunakan untuk mengimbangi
seluruh gaya sentrifugal sampai mencapai nilai emaks. Nilai f
mulai digunakan setelah emaks pada tikungan yang lebih
tajam.
Metode-4:
Sama dengan metode 3 kecuali didasarkan pada averange
running speed.
Metode-5:
Superelevasi dengan harga antara metode 1 dan 3, yang
diperlihatkan garis lengkung.
Metode Distribusi nilai e
dan f
Tabel Superelevasi Perancangan
(AASHTO, 2001)
Perhitungan Komponen-komponen
Tikungan
Prosedur umum
ya
Tc = R tan 12
Lc = 0
2 R
360
(FC-Full Circle)
R
Ec = −R
cos
2
atau
Ec = Tc tan 14
Ls 360
s =
Perubahan bentuk
yang tiba-tiba dari
lurus dan lengkung
dan pada lengkung
dengan jari-jari
kecil
Perubahan yang
tidak tiba-tiba dari
bentuk lurus ke
lengkung
Lengkung Transisi, Lengkung Spiral
Menurut Tata Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota
(Departemen PU, Ditjen Bina Marga, 1997)
Percapaian kemiringan
Panjang jalan yang diperlukan untuk melakukan
perubahan superelevasi jalan dari en (normal crown)
sampai ep (superelevasi penuh) atau sebaliknya.
Panjang lengkung peralihan harus:
Memenuhi kenyamanan dan keamanan pencapaian
kemiringan
Pencapaian kemiringan terjadi secara teratur/seragam
Tepi perkerasan kelihatan tidak patah-patah
(appearance yg bagus)
Panjang Lengkung Peralihan, Ls
Panjang Lengkung Transisi, Panjang Lengkung Spiral
Lsmin = b . m . e
Panjang Lengkung Peralihan, Ls
Konsep percapaian kemiringan
ep= h1 /b dan en = h2 /b
h = h1+ h2 = (ep + en).b
Kelandaian relatif, 1/m, = h / Ls
Metoda BM - lama Ls = h.m = (ep + en).b.m
Panjang Lengkung Peralihan, Ls
Dengan konsep percapaian kemiringan
ep= h1 /b dan en = h2 /b
h = h1 = (ep).b
20 0,80 1 : 125
30 0,75 1 : 133
40 0,70 1 : 143
50 0,65 1 : 150
60 0,60 1 : 167
70 0,55 1 : 182
80 0,50 1 : 200
90 0,47 1 : 213
100 0,44 1 : 227
110 0,41 1 : 244
120 0,38 1 : 263
130 0,35 1 : 286
Konsep Lengkung Peralihan, Lsmin
AASHTO, 2001
w nl ed
Lr = bw
dimana:
w : width of one travel lane, m
nl : number of lane(s) rotated
ed : Design Superelevation Rate
bw : adjustment factor for number of lanes rotated
∆ : Maximum Relative Gradient or
superelevation runoff rate (SRR)
Parameter Perhitungan Lsmin
AASHTO, 2001
Panjang Lengkung Peralihan, Ls
Konsep Perubahan Percepatan
V 2 /R V3 V3 V3
C= = atau Ls = = 0,021
Ls/V R Ls R C R C
dengan V = kecepatan rencana , km/jam
R = jari-jari busur lingkaran, meter
C = perubahan percepatan, m/det3
Ls = panjang spiral, meter
Panjang Lengkung Peralihan, Ls
Konsep Perubahan Percepatan dg Pengaruh Kemiringan
Modified Shortt Formula Untuk jalan
V 2 /R − g k V3 gVk
C= = − atau dg g = 9.81 m/s2
Ls/V R Ls Ls
V3 Vk
Ls = 0,021 − 2,725
R C C
Panjang Lengkung Peralihan, Ls
Metode-metode Perhitungan
Vr dengan:
Ls = T Vr = kecepatan rencana (km/jam)
3,6 Ls = panjang lengkung peralihan (m)
T = waktu tempuh di Ls, diambil 3 detik
Di Amerika nilai C:
1,8 - 2,1 m/det3.
Di Inggris nilai C:
0,3 m/det.
dengan:
Vr = kecepatan rencana (km/jam)
Ls = panjang lengkung peralihan (m)
ep = superelevasi penuh
en = superelevasi normal (umumnya 2%)
re = tingkat pencapaian perubahan kemiringan melintang jalan,
Vrencana 70 km/jam re-maks = 0,035 m/m/detik
Vrencana 80 km/jam re-maks = 0,025 m/m/detik
Panjang Lengkung Peralihan, Ls
Metode-metode Perhitungan
Ls = b m (en + e p )
AASHTO, 2001
Diagram Superelevasi
Pencapaian Superelevasi
Pencapaian SUPERELEVASI:
Untuk tikungan tanpa Ls tidak ada pencapaian
superelevasi penuh.
Untuk tikungan dengan Ls semu,
pencapaian superelevasi RC sebagian dilakukan di bagian
lurus dan sebagian dilakukan di lengkung lingkaran.
Untuk tikungan dengan Ls, pencapaian superelevasi
penuh, ep, dilakukan di sepanjang lengkung peralihan
Perubahan Superelevasi
Pencapaian Superelevasi
Dengan Pemutaran di Sumbu Jalan
AASHTO, 2001
Pencapaian Superelevasi
Dengan Pemutaran di Sisi Tepi Dalam
AASHTO, 2001
Pencapaian Superelevasi
Dengan Pemutaran di Sisi Tepi Luar
AASHTO, 2001
Pencapaian Superelevasi
o TS – SC = CS – ST = Ls
d1
d2 o SC – CS = Lc
A o TS – PI = Ts
D
Stasioning:
o Sta A = 1+234,567
o Sta TS1= Sta A + d1– Ts1
o Sta SC1 = Sta TS1 + Ls1
o Sta CS1 = Sta SC1 + Lc1 Tikungan 2
o Sta ST1 = Sta CS1 + Ls1
Tikungan Gabungan
Tikungan gabungan adalah dua atau lebih tikungan yang
bersebelahan
Dapat dibedakan menjadi Tikungan Gabungan Searah dan
Tikungan Gabungan Balik Arah
Tikungan Gabungan Searah yaitu gabungan dua atau lebih
tikungan dengan arah putar yang sama
Tikungan Gabungan Balik Arah yaitu gabungan dua tikungan
dengan arah putar yang berbeda.
Pada dasarnya tikungan gabungan searah kurang disarankan
untuk digunakan.
Penggunaan tikungan gabungan searah pada kondisi khusus dapat
diterapkan dengan menyediakan bagian lurus atau spiral diantara
dua tikungan yang bersebelahan.
Pelebaran Perkerasan (Jalur) di
Tikungan
Untuk memberikan kebebasan mengemudi di tikungan (jejak
kendaraan tetap di dalam tikungan dan dalam lajurnya).
Besar Lebar total:
B = n (b' + C) + (n-1) Td + z
dimana :
n = Jumlah lajur Ialu lintas
b’ = Lebar lintasan truk di tikungan
T = Lebar melintang akibat tonjolan depan
z = Lebar tambahan akibat deviasi menikung
C = Kebebasan samping = 0,8 m
Untuk B ada > B perlu → tidak perlu pelebaran, umumnya untuk R
besar (>1200m) dan atau kecil (10°)
Pelebaran (Jalur) di Tikungan
Pelebaran (Jalur) di Tikungan
Pelebaran (Jalur) di Tikungan
Pelebaran (Jalur) di Tikungan
Pandangan Bebas di Tikungan