Anda di halaman 1dari 9

Modul 1

 Apabila di dekat tempat saudara bekerja terdapat beberapa lembar karung,


kemudian secara tiba-tiba terjadi kebakaran, Segera membasahi karung dan
berusaha memadamkan api
 Pada lokasi proyek yang bising dan berdebu pekerja harus menggunakan helm,
masker dan penyumbat telinga
 Pada daerah perkotaan atau instansi tertentu dipasang fasilitas hidran. Fungsi utama
Hidran adalah Untuk memadamkan api yang telah membesar jika terjadi kebakaran
 Untuk bekerja di proyek bangunan bertingkat para pekerja diharuskan memakai
helm pelindung
 Tabung pemadam kebakaran (fire extingusher), perlu ditempatkan di ruang kantor
atau di lorong-lorong dan digunakan untuk memadamkan sumber api yang masih
kecil, dengan cara Melepas kunci pengaman, Memegang alat dalam keadaan tegak,
Melepas pipa dari penjepitnya, Mengarahkan ujung nozzle ke arah api
 Sabuk pengaman digunakan untuk melindungi tubuh secara umum, agar dapat
tertahan ketika terpeleset
 Rambu-rambu yang diperlukan pada pekerjaan pembangunan gedung adalah wajib
helm, Dilarang merokok, Wajib masker las bagi welder, menggunakan penutup
telinga
 Rambu-rambu K3 harus ditempel di lokasi lokasi tempat strategis yang mudah dilihat
 Agar tabung pemadam kebakaran (fire extingusher), selalu siap digunakan setiap
saat, maka secara berkala harus diperiksa Tekanan dan masa berlakunya isi tabung
Modul 2
 Gambar kerja yang merupakan kelengkapan dokumen kontrak yang diperlukan
untuk perhitungan kuantitas (quantity) pekerjaan. Selanjutnya gambar itu
dipergunakan bagi keperluan perhitungan kebutuhan hal-hal kebutuhan
peralatan tetap, kebutuhan bahan bangunan yang diperlukan, kebutuhan tenaga
kerja, kebutuhan perkiraan waktu pelaksanaan pekerjaan
 Dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pekerjaan gedung, yang
dimaksud penyedia jasa adalah kontraktor Pelaksana
 Gambar kerja (shop drawings) dibuat berdasarkan hal-hal yang tertera dalam
dokumen kontrak seperti gambar pra rencana, Spesifikasi teknis, Gambar detail
 Dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pekerjaan gedung, diperlukan
suatu bentuk ikatan secara tertulis antara Owner, Konsultan Perencana,
Kontraktor, Konsultan Pengawas
 Dalam pelaksanaan dan pengawasan pekerjaan gedung, fungsi jadwal kerja
adalah untuk mengendalikan pelaksanaan proyek
 Ijin yang tak kalah pentingnya berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan
pembangunan gedung adalah ijin ke Dinas Lalulintas Jalan Raya
Modul 3
 Dalam membuat prosedur kerja untuk para pengawas pelaksanaan pekerjaan di
lapangan, beberapa hal perlu diperhatikan, di antaranya batasan tugas pengawas,
Prosedur pengawasan, Prosedur laporan pengawasan
 Kriteria yang akan digunakan pada tiap personil adalah berbeda-beda disesuaikan
dengan tugas dan wewenang yang akan diterimanya oleh karena itu kriteria personil
harus ditetapkan sebelum melakukan rekruitmen tenaga kerja
 Dalam tahapan pelaksanaan pekerjaan dengan adanya deskripsi tugas pengawas
maka tidak akan ada lagi pekerjaan yang tumpang tindih
 Dalam suatu organisasi pelaksanaan proyek konstruksi secara garis besar ada pihak –
pihak yang terlibat Konsultan Pengawas, Pemilik Pekerjaan, Pengguna jasa,
Kontraktor
 Kriteria personil adalah syarat-syarat atau kualifikasi yang harus dimiliki oleh personil
yang akan ditempatkan dalam organisasi oleh karena hal tersebut maka personil
yang bersangkutan perlu diperiksa latar belakangnya
 Setelah lingkup kerja dan tenaga yang mengisi jabatan field inspector sesuai
kebutuhan pekerjaan diperoleh, maka perlu disusun suatu daftar yang memuat
antara lain memuat Nama, Jabatan, Pengalaman, Nomor urut
 Pengawasan merupakan tindakan yang sifatnya mengkaji atau mengevaluasi,
kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh kontraktor apakah sudah sesuai antara
rencana dengan realisasi
Modul 4
 Sebelum mendapat surat ijin kerja, kontraktor tidak boleh memulai pekerjaan.
Tujuan ijin kerja adalah untuk mengurangi atau mengeliminasi terjadinya potensi
kecelakaan kerja berupa Kontak tubuh yang menyebabkan luka, gangguan
pernapasan dan pendengaran
 Untuk menyiapkan Direksi Keet sederhana di lapangan diperlukan bahan-bahan
antara lain Seng atau asbes gelombang, Kayu balok atau kaso, Kayu lapis atau
multipleks, Paku 5-7
 Ijin pelaksanaan pekerjaan baru dapat diberikan apabila persiapan dan persyaratan
kerja secara keseluruhan dinilai telah memenuhi Persiapan dan persyaratan kerja
telah dipenuhi, Jumlah bahan mencukupi, Tenaga siap, langkah pengamanan
pekerjaan sudah dipenuhi
 Apabila tenaga pelaksana konstruksi dan atau pengawas konstruksi yang disediakan
oleh penyedia jasa tidak sesuai keahliannya atau tidak memadai kinerjanya atau
berperilaku tidak pantas maka hal yang perlu dilakukan adalah meminta ganti
 Untuk membuat pondasi batu kali dengan perbandingan spesi adukan 1 : 5, maka
dibutuhkan bahan-bahan Pasir pasang, batu kali/batu belah, semen pc, air bersih
 Dalam setiap pelaksanaan pekerjaan, didahului dengan membuat rencana dan
gambar pelaksanaan yang disebut juga Gambar kerja
Modul 5
 Jika dalam rentang waktu pelaksanaan pekerjaan terdapat rentang waktu yang
melewati Hari Raya Idul Fitri maka harus dipertimbangkan adanya jeda libur proyek
selama 2 Minggu
 Dalam mempelajari dan memeriksa jadwal induk, apa yang sangat penting anda
perhatikan dalam tindaklanjut rencana pasokan bahan material import? Jangka waktu
pengadaan material
 Jadwal kerja yang akan dilaksanakan perlu diperiksa dan dipelajari apakah sudah
mencakup seluruh aktivitas, Urutannya sudah sesuai keterkaitan kerja, Alokasi waktu
yang disediakan mencukupi
 Tingkat realisasi pekerjaan yang dicapai pada suatu periode waktu diajukan oleh
kontraktor untuk selanjutnya diperiksa dan dievaluasi oleh konsultan pengawas
 Pencatatan realisasi kemajuan pekerjaan sangat penting, karena realisasi pekerjaan
ini digunakan untuk kelengkapan administrasi dalam laporan yang digunakan untuk
keperluan realisasi dalam tahapan Pelaksanaan dan pembayaran
 Dalam menyusun Rencana alokasi waktu pekerjaan, site manager juga harus
mempertimbangkan kemungkinan jeda kegiatan akibat Hari Kemerdekaan, Libur
menjelang hari raya, hari –hari ritual keagamaan, hari libur nasional
 Dalam perencanaan rentang dan jadwal induk pelaksanaan pekerjaan, Untuk
menentukan rentang waktu pelaksanaan pekerjaan perlu diperhatikan adanya Hari2
keagamaan tertentu, Libur nasional, Hari raya idul fitri.
 Grafik ‘S’ Grafik merupakan garis rencana kegiatan yang mengkaitkan antara waktu
dengan Kemajuan pekerjaan di lapangan
 Pengerjaan besi beton memerlukan tempat untuk memotong dan membengkokkan
tulangan beton, jadi diperlukan lokasi untuk penempatan alat pemotong dan
pembengkok besi yang disebut juga Bar bender & bar cutter
Modul 6
 Dari segi perencanaan untuk hal-hal yang terlanjur tidak sinkron perlu dilakukan
koreksi
 Dalam rapat rutin tim pengawas dibahas hal-hal yang berkaitan dengan jalannya
proses pengawasan yang dilaksanakan oleh tim pengawas terhadap pekerjaan yang
dilakukan oleh kontraktor
 Laporan dan rapat berkala merupakan salah satu bentuk laporan kemajuan proyek,
rapat periodik ini disebut rapat harian, mingguan, bulanan, 6 bulanan
 ika ada usul yang memerlukan adanya perubahan atas desain dasar maka perlu
adanya pendapat dari Konsultan perencana
 Usulan koreksi pekerjaan diajukan oleh kontraktor perencana
Modul 7
 Untuk laporan pekerjaan penyempurnaan, perbaikan dan pembongkaran, tidak
dapat menggunakan borang-borang standar, karena hal tersebut
a. Laporan bisa dilengkapi dengan sketsa perbaikan atau pembongkaran
b. Laporan dengan sketsa penyempurnaan pekerjaan, perbaikan
/pembongkaran
c. Laporan pengujian disesuaikan komponen yang disempurnakan atau diper
baiki
d. Kadang kala perlu dilampirkanberbagai hasil laporan pemeriksaan
 Akumulasi realisasi kemajuan pekerjaan dihitung berdasarkan akumulasi realisasi
kemajuan pekerjaan pada periode sebelumnya
 Hal-hal apakah yang dapat ditemui melalui laporan adalah Pengawasan yang telah
dilakukan, deviasi rencana di lapangan, kendala dan peluang pekerjaan di
lapangan
 Laporan diperlukan untuk dapat menilai apakah hasil pekerjaan sudah sesuai dengan
biaya mutu waktu yang direncanakan
 Hasil pemeriksaan kemajuan pekerjaan perlu dilaporkan kepada atasan untuk
keperluan seperti
a. Untuk memudahkan pengambilan keputusan
b. Untuk keperluan pembayaran tagihan progres pekerjaan
c. Untuk mengantisipasi kemungkinan adanya hambatan
d. Sebagai bahan evaluasi semua kemajuan pekerjaan
 Pada dasarnya laporan pengawasan pekerjaan terdiri dari
a. Perbandingan realisasi dan rencana
b. Bobot realisasi pekerjaan rinci
c. Data pekerjaan yang dilakukan
d. Realisasi pekerjaan yang dicapai
 Pengukuran dengan membandingkan realisasi kemajuan pekerjaan dengan target
rencana yang telah ditetapkan perlu dilakukan
a. Untuk mengetahui progres berjalan atau tingkat kemajuan pekerjaan di
lapangan
b. Mengantisipasi adanya hal-hal yang mungkin dapat mengganggu
kelancaran pekerjaan
c. Untuk mengetahui adanya peluang mempercepat pekerjaan yang sedang
dilakukan
d. Sebagai bahan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan proyek dimasa
mendatang
 Dalam setiap pelaksanaan pekerjaan konstruksi, selalu ada tahapan kegiatan sebagai
berikut
a. Serah terima hasil pekerjaan
b. laporan hasil pekerjaan
c. Implementasi pekerjaan
Perencanaan ulang pekerjaan
 Hal-hal apakah yang dapat ditemui melalui laporan pengawas lapangan?
Pengawasan yang telah dilakukan, deviasi rencana di lapangan, kendala dan
peluang pekerjaan di lapangan

Modul 8
 Alat pengendalian biaya waktu yang paling efektif adalah Kurva-s
 Apakah catatan yang menjadi dasar pekerjaan tambah kurang agar terhindar dari
perselisihan? Instruksi Kerja / Avoid Order
 Apabila karena kondisi di lapangan ada item pekerjaan yang volumenya secara teknis
harus bertambah maka upaya apa yang harus dilakukan kontraktor? Mengajukan
usul pekerjaan tambah
 Pihak-pihak yang terlibat dalam proses pekerjaan tambah kurang adalah Kontraktor,
konsultan dan pemilik proyek
 Apabila karena kondisi di lapangan ada item pekerjaan yang volumenya secara teknis
harus bertambah maka upaya apa yang harus dilakukan kontraktor? Mengajukan
usul pekerjaan tambah
 Kapan pekerjaan tambah kurang dapat dilaksanakan oleh Kontraktor? Apabila telah
mendapat persetujuan Konsultan Pengawas Lapangan
 Alat perencanaan jadual rencana yang paling sederhana adalah bar chart
 Penyebab penyimpangan yang terjadi antara lain karena
a. Kelangkaan bahan dan alat di pasaran
b. Kompetensi tenaga kerja tidak memenuhi syarat
c. Kegagalan konsultan perencana
d. Kemampuan manajemen kontraktor tidak memadai
 Apabila terjadi pekerjaan tambah dan kurang yang disebabkan oleh adanya
penambahan volume pekerjaan, maka harga satuan pekerjaan yang akan dipakai
untuk tambahan kerja tersebut adalah Harga satuan di dalam lampiran anggaran
biaya kontrak
Modul 9
 Untuk keperluan pengawasan pekerjaan di lapangan, daftar simak telah disiapkan
oleh Konsultan Pengawas
 Perangkat administrasi pelaksanaan proyek untuk pengendalian kuantitas dan
kualitas pekerjaan agar sesuai dengan yang ditetapkan dalam kontrak adala Daftar
Simak
 Kemajuan pekerjaan yang telah dicapai pada suatu waktu disebut Progres Pekerjaan
 Daftar simak yang dibuat pada dasarnya adalah untuk keperluan memeriksa lingkup
pekerjaan arsi, tata lingkungan, struktur, ME
 Penyerahan pekerjaan oleh kontraktor kepada pemilik dengan beberapa catatan
“punch list“ terjadi pada Serah terima pertama
 Hal-hal berikut ini adalah merupakan alternatif - alternatif yang mungkin terjadi
sebagai hasil dari kegiatan test & commissioning
a. Pekerjaan selesai dengan catatan
b. Pekerjaan selesai dengan hasil baik
c. Pekerjaan belum dapat diterima
d. Pekerjaan selesai
 Laporan yang menjelaskan tentang jalan pekerjaan di lapangan yang disampaikan
setiap hari disebut Laporan Harian
 Perangkat yang dapat menjelasan rencana waktu pelaksanaan pekerjaan dalam
bentuk diagram balok disebut bar chart
 Masa untuk melakukan perbaikan sesuai catatan “punch list” disebut masa
pemeliharaan
 Daftar simak dapat dibuat sesuai kebutuhan proyek dalam hal
a. Lingkup kerja
b. Kompleksitas pekerjaan
c. Jangka waktu pekerjaan
d. Aktivitas di lapangan

Anda mungkin juga menyukai