3.1 Tujuan
3.1.1 Tujuan Instruksional Umum
Mengetahui dan memahami sifat fisik, mekanik dan teknologi semen
serta pengaruhnya terhadap beton dengan benar.
3.1.2 Tujuan Instruksional Khusus
a. Menentukan konsistensi normal semen dengan alat vicat
b. Mengetahui alat yang digunakan untuk mengetahui siat plastis pasta
3.3 Peralatan
a. Neraca, dengan ketelitian 0,1% dari berat contoh yang ditimbang
b. Gelas ukur 500 ml, dengan ketelitian 1(satu) ml
c. 1 set alat Vicat terdiri dari alat Vicat dan cincin konik (cinical ring) dan
jarum dengan diameter 10 mm.
d. Stopwatch
e. Sendok perata (spatula)
f. Alat pengaduk
g. Sarung tngan karet
h. Air suling sebanyak ±300 𝑐𝑚3(mulai 28% dari berat semen)
i.
3.4 Benda Uji
Semen Gresik sebanyak :
- 300 gr untuk cincin konik dari karet.
- 400 gr untuk cincin konik dari logam.
3.6 Perhitungan
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝐴𝑖𝑟
Konsentrasi = × 100%
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑆𝑒𝑚𝑒𝑛
16.00 Konsistensi
14.00
Normal
PENURUNAN (MM)
12.00
10.00
8.00
6.00
4.00
2.00
0.00
26.0 26.1 26.2 26.3 26.4 26.5 26.6 26.7 26.8 26.9 27.0 27.1 27.2 27.3 27.4 27.5 27.6 27.7 27.8 27.9 28.0 28.1 28.2 28.3 28.4 28.5 28.6 28.7 28.8 28.9 29.0
KONSISTENSI (%)
3.8 Pembahasan
Berdasarkan percobaan pertama dengan kadar air 28 % dari berat benda uji
diperoleh penurunan 18 mm. Pada percobaan kedua dengan kadar air 27% dari
berat benda uji diperoleh penurunan 17 mm. Pada percobaan ketiga dengan kadar
air 26 % dari berat benda uji diperoleh penurunan 13 mm. Pada percobaan
keempat dengan kadar air 25 % dari berat benda uji diperoleh penurunan 11 mm.
Berdasarkan ketentuan pasta ideal, yang ditunjukan dalam penetrasi jarum Ø 11
mm menembus pasta sedalam 9 – 11 mm.
3.9 Kesimpulan
Konsistensi normal dari semen Gresik 25 %
Dokumentasi uji konsistensi normal semen portland
Vicat
Gelas Ukur
Alat Pengaduk
BAB IV
PENGUJIAN WAKTU PENGIKATAN SEMEN PORTLAND
4.1 Tujuan
4.1.1. Tujuan Instruksional Umum
Mengetahui dan memahami sifat fisik, mekanik dan teknologi pengujian
pengikatan awal (setting time) semen serta pengaruhnya terhadap beton
dengan benar.
4.1.2. Tujuan Instruksional Khusus
a. Menentukan waktu pengikatan semen portland dengan alat vicat.
b. Menggunakan peralatan uji terampil.
c. Memahami prosedur pengujian pengikatan awal.
4.3 Peralatan
a. Neraca, dengan ketelitian 0,1% dari berat contoh yang ditimbang.
b. Gelas ukur isi 1000 ml, dengan ketelitian 1 (satu) ml.
c. 1 (satu) set alat vicat yang dilengkapi dengan :
d. Batang/jarum pada ujung plunyer berdiameter 17,5 ± 0,5 mm
e. Jarum vicat dari baja tahan karat dengan diameter 1 ± 0,5 mm.
f. Cincin konik dari kuningan sebagai cetakan dengan diameter 76 ± 0,5 mm,
dan tinggi 40 ± 1 mm, dengan permukaan bagian dalam harus rata dan
licin.
g. Kaca datar, tebal 3 (tiga) mm.
h. Alat pemadat atau penumbuk, ukuran 13x25x120 mm.
4.4 Benda Uji.
Semen Portland sebanyak 300 (jika cincin konik terbuat dari karet atau
400 gram jika cincin konik terbuat dari baja.
45.00
40.00
Penurunan (mm)
35.00
30.00
25.00
20.00
15.00
10.00
5.00 Waktu Pengikatan Awal
0.00
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38 40 42 44 46 48 50 52 54 56 58 60 62 64 66 68 70 72 74 76 78 80 82 84 86 88 90 92 94 96 98100102104106108110112114116118120
4.7 Pembahasan
Pada percobaan yang dilakukan, penurunan 44 mm terjadi menit ke-15. Selanjutnya
mulai mengalami perubahan penurunan sampai mencapai waktu ikat awal dengan
kadar air sesuai konsistensi normal yaitu 25% dari jumlah benda uji (semen Gresik)
terjadi pengikatan awal pada menit ke-85.
4.8 Kesimpulan
Waktu pengikatan mula didapat pada menit ke-85 dengan konsistensi normal 25%
Dokumentasi Pengujian waktu pengikatan semen portland
Alat Pengaduk
Alat Vicat
5.1 Tujuan
5.11 Tujuan Instruksional Umum
Mengetahui dan memahami sifat fisik, mekanik dan teknologi semen
serta pengaruhnya terhadap beton dengan benar.
5.12 Tujuan Instruksional Khusus
a. Mengetahui faktor air semen (fas) yang mempengaruhi semen.
b. Mengetahui prosedur pelaksanaan pemeriksaan kekuatan semen
dengan cara kue rebus.
5.7 Pembahasan
Dua kue rebus mengalami keretakan dikarenakan tidak kekal/terlalu
banyaknya jumlah kapur bebas yang pembakarannya tidak sempurna, serta
magnesia yang terdapat di campuran tersebut.
5.8 Kesimpulan
Keretakan kue rebus dipengaruhi oleh banyaknya kapur bebas dan magnesia.
Dokumentasi pengujian kekekalan semen portland dengan kue rebus
Ring