BAB II
PENGUJIAN SEMEN DAN MORTAR
2.1 PEMERIKSAAN KONSISTENSI NORMAL SEMEN PORTLAND
(SNI 03 – 6826 – 2002)
2.1.3 Peralatan
a. Neraca digital dengan ketelitian 0,1 gram, digunakan untuk mengukur
massa bahan yang digunakan dalam praktikum, yang dapat dilihat pada
Gambar 1.7 pada Bab sebelumnya.
b. Gelas ukur 200 ml, dengan ketelitian 20 ml. Gelas ukur digunakan
untuk mengukur volume air, seperti terlihat pada Gambar 2.1 di bawah
ini.
e. Gambar 2.4 di bawah ini adalah 1 (satu) set alat vicat yang terdiri dari
alat vicat dan cincin konik. Alat vicat yaitu alat yang digunakan untuk
mengukur besarnya penetrasi jarum vicat pada benda uji.
Batang Pemberat
Sekrup Pengunci
Jarum Penunjuk
Jarum Vicat
Cincin Konik
Pelat Kaca
Sendok Perata
f. Mesin aduk (mixer) dengan daun-daun pengaduk dari baja tahan karat
serta wadah yang dapat dilepas, seperti terlihat pada Gambar 2.5. Mesin
aduk tersebut digunakan untuk mencampurkan bahan untuk pembuatan
benda uji.
2.1.4 BendaUji
a. Contoh semen portland (merek Holcim) sebanyak 500 gram
b. Air bersih (air suling) sebanyak ± 300 cm3
2.1.6 Perhitungan
Konsistensi semen dihitung dengan rumus :
Berat Air
�100%
Konsistensi = Berat Benda Uji
Dari hasil percobaan diperoleh data (pengamatan 1) :
- Berat benda uji = 500 gram
- Berat air = 108 gram
- Penurunan = 9 mm
Berat Air
�100%
Konsistensi = Berat Benda Uji
108
= x 100 %
500
= 21,6 %
Nilai konsistensi semen untuk pengamatan selanjutnya dengan berat air
yang berbeda serta grafik hubungan antara penurunan dan konsistensi
semen dapat dilihat pada Gambar 2.6 serta tabel data hasil percobaan yang
tertera pada lampiran Tabel L2.1.
2.1.8 Kesimpulan