Anda di halaman 1dari 2

TUMIT

PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal

https://wol.jw.org/id/wol/d/r25/lp-in/1200001959

 it-2 hlm. 1099


 Pemahaman Alkitab, Jilid 2 p. 1099

Bagian belakang tungkai, di bawah pergelangan kaki. Bagian tubuh


manusia ini sering kali disebutkan secara kiasan dalam Alkitab. Memegang atau
melukai tumit seseorang dapat menghambat, atau merintanginya. Yakub
memegang tumit saudara kembarnya, Esau, sewaktu mereka keluar dari rahim
ibu mereka. (Kej 25:26) Karena itulah ia dinamai Yakub, artinya ”Orang yang
Mencengkeram Tumit; Perampas Kedudukan”, yang memiliki makna nubuat.
(Kej 27:36; Hos 12:2, 3) Sewaktu Yakub, sang kepala keluarga, memberkati
putranya yang kelima, Dan, ia menubuatkan hal yang baik atasnya, yaitu Dan
akan menjadi seperti ular yang mengintai di pinggir jalan dan menggigit tumit
kuda sehingga penunggangnya jatuh. (Kej 49:17; lihat ULAR-BANDOTAN-
BERTANDUK.) Suku Dan berada di ”tumit”, yakni sebagai barisan pengawal
belakang Israel selama perjalanan di padang belantara, menimbulkan kerugian
di pihak musuh-musuh Israel.—Bil 10:25.
Dalam nubuat, Yerusalem yang tidak setia disamakan dengan seorang wanita
bereputasi buruk, yang bakal dihukum karena tumitnya akan ”diperlakukan
dengan kekerasan”, yakni akan dipaksa untuk berjalan melewati medan yang
tidak rata dan menyakitkan tumitnya; ini terjadi ketika Yerusalem dibawa ke
pembuangan di Babilon pada tahun 607 SM.—Yer 13:22.

Secara kiasan Raja Daud berbicara mengenai Ahitofel, temannya yang


berkhianat, dengan mengatakan, ”[Ia] telah menaikkan tumitnya terhadap aku.”
(Mz 41:9) Kata-kata itu mempunyai makna nubuat dan digenapi atas Yudas
Iskariot; Yesus menerapkan ayat ini kepadanya, dengan mengatakan, ”Ia yang
biasa makan rotiku telah mengangkat tumitnya terhadap aku.” (Yoh 13:18) Jadi,
ungkapan itu menunjukkan suatu tindakan pengkhianatan, sebuah ancaman
untuk mencelakai orang yang terhadapnya tumit ’dinaikkan’ atau ’diangkat’.
Di Kejadian 3:15, nubuat pertama yang dicatat dalam Alkitab
menubuatkan bahwa ”ular” akan meremukkan ’tumit benih wanita’. Meskipun
menyakitkan, luka di tumit tidak melumpuhkan secara permanen. Yesus, sang
’benih’ (Gal 3:16), dibunuh oleh wakil-wakil si Ular besar, Setan si Iblis, yang
ada di bumi (Pny 12:9), tetapi pada hari ketiga ’luka di tumitnya’ sembuh ketika
Bapaknya, Yehuwa, membangkitkannya.—Kis 2:22-24; 10:40.

Anda mungkin juga menyukai