Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

MOTIF

S T T A IM I
OLEH :
IMANUEL PRASETYO AJI

DISERAHKAN KEPADA :
Pdt. F. HANAUL PAGEGI, M. Th
SEBAGAI DOSEN PSIKOLOGI UMUM

SEKOLAH TINGGI TEOLOGI


AGAPE INDONESIA MISSI INTERNASIONAL
Jl. Kalisimpang No. 23, Jagalan – Surakarta
No. Tlp. (0271) 6477963, Kode Pos 57124

SURAKARTA

2018

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................iv

BAB I..................................................................................................................1

PENDAHULUAN..............................................................................................1

1.1 LATAR BELAKANG..................................................................................1

1.2 RUMUSAN MASALAH.............................................................................1

1.3 TUJUAN.......................................................................................................2

1.4 SUMBER DATA..........................................................................................2

BAB II.................................................................................................................3

A. PENGERTIAN MOTIF...............................................................................3

B. PERBEDAAN PERBUATAN ORGANISME............................................3

1. Perbuatan refleksif...........................................................................................4

2. Perbuatan yang disadari...................................................................................4

C. PERKEMBANGAN DAN ASAL MOTIF..................................................4

D. TEORI-TEORI MOTIF...............................................................................5

1. Motif yang berhubungan dengan kebutuhan kejasmanian (organic


needs).................................................................................................................6

2. Motif Darurat (emergency motives)................................................................6

3. Motif obyektif (objective motives).................................................................7

E. KEKUATAN MOTIF...................................................................................7

ii
F. KONFLIK MOTIF..................................................................................7

1. Konflik angguk-angguk......................................................................................8

2. Konflik geleng-geleng........................................................................................8

3. Konflik geleng-angguk.......................................................................................8

G. RESPON TERHADAP KONFLIK.............................................................8

1. Pemilihan atau penolakan................................................................................8

2. Kompromi.........................................................................................................9

3. Bimbang (Ragu-ragu)......................................................................................9

BAB III.............................................................................................................10

PENUTUP........................................................................................................10

A. KESIMPULAN...........................................................................................10

B. SARAN........................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................v

KATA PENGANTAR

iii
Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan karunia yang telah

diberikan, sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam

bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat

menunjang nilai dan menyelesaikan tugas dalam mata kuliah psikologi umum.

Makalah ini saya akui masih memiliki banyak kekurangan karena pengalaman

yang saya miliki masih kurang. Oleh karena itu saya harapkan kepada dosen

pengampu maupun pembaca untuk memberikan masukan–masukan yang bersifat

membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Surakarta, 11 Mei 2018

Imanuel Prasetyo Aji

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Psikologi berasal dari bahasa Yunani yaitu psyche dan logos. Psyche

yang mempunyai arti jiwa, sukma dan roh, sedangkan logos berarti ilmu

pengetahuan. Jadi secara harafiah psikologi memiliki arti ilmu yang

mempelajari tentang jiwa.

Psikologi umum adalah ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku

manusia pada umumnya. Motif berasal dari bahasa latin movere yang berarti

bergerak atau to move (Branca, 1964). Karena itu motif diartikan sebagai

kekuatan yang terdapat dalam diri seseorang untuk berbuat atau driving force.

Motif sebagai pendorong sangat terikat dengan factor-faktor lain yang disebut

motivasi.

Motivasi merupakan perilaku kearah tujuan. Dengan demikian motivasi


mempunyai tiga aspek didalamnya, yaitu:
1. Keadaan terdorong dalam diri (a driving state), yaitu kesiapan bergerak
karena kebutuhan jasmani, keadaan lingkungan, atau keadaan mental.
2. Perilaku yang timbul dan terarah.
3. Tujuan yang dituju oleh perilaku tersebut.1

1.2 RUMUSAN MASALAH


Ada pun rumusan masalah dari penulisan makalah ini yaitu sebagai

berikut:

1. Apa yang dimaksud tentang motif?

2. Perbedaan perbuatan organisme?


1
Wikipedia, “Psikologi Umum”, https://id.m.wikipedia/wiki/motif_(psikologi), (diakses
Jumat, 11 Mei 2018, pukul 00:33 WIB).

1
3. Bagaimana perkembangan motif?

4. Apa saja teori motif?

5. Bagaimana kekuatan motif?

6. Apa saja konflik motif?

1.3 TUJUAN

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dan penulisan ini

adalah:

1. Untuk mengetahui perngertian motif.

2. Untuk mengetahui perbedaan organisme.

3. Untuk mengetahui perkembangan dan asal motif.

4. Untuk mengetahui teori motif.

5. Untuk mengetahui kekuatan motif.

6. Untuk mengetahui konlflik yang timbul dari motif.

1.4 SUMBER DATA

Sumber penulisan ini berasal dari buku penghantar psikologi umum dan

internet.

2
BAB II

A. PENGERTIAN MOTIF

Motif berasal dari bahasa latin movere yang berarti bergerak atau to move

(Branca, 1964). Baik hewan maupun manusia merupakan makhluk yang hidup,

berkembang, dan beraktif. Manusia dan hewan bertindak terikat oleh faktor-

faktor dari luar dan dari dalam dirinya. Organisme itu berbuat oleh karena

didorong suatu kekuatan yang datang dari dalam dirinya untuk berbuat. Karena

itu motif diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri seseorang untuk

berbuat atau driving force.

Suatu hal yang penting berkaitan dengan motif ini ialah bahwa motif itu

tidak dapat diamati secara langsung. Tetapi motif dapat diketahui atau

terinferensi dari perilaku, yaitu apa yang dikatakan dan apa yang diperbuat oleh

seseorang. Dari hal–hal tersebut dapat diketahui tentang motifnya. Dengan

kesimpulan orang mempunyai alat yang baik untuk mengadakan eksplanasi

mengenai perilaku.Motif juga membantu seseorang untuk mengadakan prediksi

tentang perilaku.

B. PERBEDAAN PERBUATAN ORGANISME

Ada dua yang mendasari organisme melakukan perbuatan dan itu di

bedakan sebagai berikut:

1. Perbuatan refleksif

Perbuatan refleksif Perilaku merupakan perilaku yang terjadi atas reaksi

secara spontan terhadap stimulus yang mengenai organisme. Mempunyai

3
arti individu dalam melakukan sesuatu tanpa disadari. Sudah semestinya

reaksi yang diterima stimulus (rangsang) tidak sampai ke otak. Dengan

demikian jalur yang ditempuh stimulus lebih pendek apabila

dibandingkan stimulus yang disasari individu. Misalnya kedip mata bila

terkena sinar matahari, menarik jari apabila terkena panas dan seterusnya.

Berikut ini adalah contoh skema jalur yang ditempuh:

stimulus reseptor efektor respons

2. Perbuatan yang disadari

Perbuatan yang disadari yaitu, perbuatan organism atas dasarnya motif

dari individu yang bersangkutan. Jadi kalau itu merupakan respon dari

stimulus yang disadari, maka stimulus yang diterima individu sampai ke

otak. Berikut ini adalah contoh skema jalur yang ditempuh perbutan yang

disadari:

stimulus reseptor pusat efektor respons

C. PERKEMBANGAN DAN ASAL MOTIF

Perkembangan ini berhubungan dengan masalah kemasakan

(maturstion), latihan dan proses belajar. Hal inilah yang mempengaruhi

keadaan motif yang ada pada individu. Jadi pada saat individu dilaharkan telah

membawa dorongan-dorongan atau motif-motif tertentu, terutama motif-motif

yang berhubungan dengan kelangsungan hidup individu.

Motif bersifat alami, dalam arti sewaktu individu dilahirkan telah

membawa motif-motif tertentu. Dengan demikian motif alami merupakan

4
motif dasar yang ada pada individu, dan ada motif yang diperoleh melalui

proses belajar, yaitu motif-motif yang dipelajari (learned motives).Motif dasar

erat sekali hunubgannya dengan motif biologis, yang berhubungan erat dengan

kebutuhan jasmani untuk kelangsungan hidup. Misalnya seperti motif makan,

motif minum, motif bernapas, motif seksual, dan seterusnya. Karena adanya

perkembangan individu maka motif dasar akan mengalami perobahan sesuai

dengan keadaan norma-norma di lingkunganya.

D. TEORI-TEORI MOTIF

Seperti telihat dalam siklus, motif atau driving state dapat timbul karena

stimulus internal, stimulus eksternal, ataupun interaksi antara keduanya

(Crider,dkk.1983). Mengenai motif ini ada beberapa teori yang diajukan yang

memberi gambaran tentang seberapa jauh peranan dari stimulus internal dan

eksternal. Teori – teori tersebut adalah :

1. Teori insting (instinct theory)

2. Teori dorongan (drive theory)

3. Teori insentif (insentive theory)

4. Teori atribusi

5. Teori kognitif.

Telah dikemukakan bahwa manusia mempunyai motif dasar, merupakan

motif biologis yang merupakan motif untuk kelangsungan hidup. Di samping

sebagai organisme biologis, manusia juga sebagai makhluk sosial. Maka dari

itu manusia memiliki motif sosiologis, merupakan motif untuk mengadakan

5
hubungan dengan orang lain. Kuypers mengemukakan bahwa manusia juga

makhluk teologis. Motif teologis yang ada di dalam diri manusia karena

dorongan untuk mengadakan hubungan dengan Tuhan.

Woodworth dan Marquis mengemukakan bahwa motif itu dapat

dibedakan.

1. Motif yang berhubungan dengan kebutuhan kejasmanian (organic needs).

Motif yang berhubungan dengan kelangsungan hidup individu atau

organisme. Berikut ini adalah contohnya:

 Motif minum

 Makan

 Kebutuhan pernapasan

 Seks

 Kebutuhan beristirahat

2. Motif Darurat (emergency motives)

Motif darurat (emergency motives) merupakan motif untuk tindakan-

tindakan dengan segera, karena keadaan sekitar menuntutnya. Berikut ini

adalah contohnya:

 Motif untuk melepaskan diri dari bahaya

 Motif melawan

 Motif mengatasi rintangan

 Motif untuk bersaing

6
3. Motif obyektif (objective motives)

Motif obyektif (objective motives) merupakan motif untuk mengadakan

hubungan dengan keadaan sekitarnya baik terhadap orang-orang atau benda-

benda.

E. KEKUATAN MOTIF

Suatu motif dikatakan kuat apabila motif itu dapat mengalahkan kekuatan

motif yang lain. Berhubung dengan hal tersebut maka perlua adanya

eksperimen untuk mengetahui hasilnya. Penelitian terhadap manusia dilakukan

oleh Daniel Starch, sekalipun hasilnya masih kasar. Metode yang dilakukan

dengan kuesioner untuk menentukan menyusun motif yang menentukan

perbuatan dalam kehidupan sehari-hari. Motif yang relatif kuat ialah motif

lapar, motif cinta kepada keturunan, kesehatan, dan seks.

F. KONFLIK MOTIF

Dalam rangka individu mencapai tujuan kadang-kadang atau justru

sering individu menghadapi kendala, sehingga ada kemungkinan tujuan

tersebut tidak dapat tercapai. Apabila individu tidak mendapat tujuan dan

individu tidak dapat mengerti dengan secara baik mengapa tujuan itu tidak

dapat dicapai, maka individu akan mengalami frustasi atau kecewa. Sumber

frutasi yang merupakan kendala itu dpat bermacam-macam yaitu dari

lingkungan, kemampuan yang ada dalam individu yang tidak sesuai sehingga

tidak dapat mencapai tujuan, konflik antara motif-motif yang ada, dua motif

atau lebih yang muncul berbarengan dan membutuhkan pemenuhan.

7
Sumber frustasi dapat timbul karena adanya konflik antara beberapa

motif yang ad dalam individu yang bersangkutan. Menurut Kurt Lewin ada tiga

macam konflik motif yaitu :

1. Konflik angguk-angguk

Konflik ini timbul apabila individu menghadapi dua motif atu lebih

yang kesemuanya mempunyai nilai positif bagi individu yang

bersangkutan

2. Konflik geleng-geleng

Konflik ini timbul apabil individu menghadapi dua atau lebih motif

yang kesemuanya mempunyai nilai negatif bagi individu yang

bersangkutan.

3. Konflik geleng-angguk

Konflik ini timbul apabila organisme atau individu menghadapi objek

yang mengandung nilai yang positif tetapi juga menganung nilai yang

negatif.

G. RESPON TERHADAP KONFLIK

Bila individu menghadapi bermacam-macam motif maka respon yang

dapat diambil,

1. Pemilihan atau penolakan

Dalam menghadapi bermacam-macam motif, individu dapat

mengambil keputusan yang tegas. Dalam pemilihan yang tegas

individu dihadapkan kepada situasi di mana dia harus memberikan

salah satu respon (pemilihan atau penolakan) dari beberapa macam

obyek atau situasi yang dihadapi.

8
2. Kompromi

Jika individu menghadapi dua macam obyek atau situasi yang

memungkinkan dia mengambil respon yang bersifat kompromis, maka

dia akan menggabungkan kedua macam obyek itu. Tetapi tidak semua

obyek atau situasi dapat dikompromikan.

3. Bimbang (Ragu-ragu)

Jika individu diharuskan mengadakan pemilihan atau penolakan di

antara dua obyek atau hal yang baik atau buruk, maka sering timbul

kebimbangan atau keragu-raguan pada individu, seakan-akan individu

berayun dari satu pol ke pol yang lain. Individu hampir memutuskan

mengambil yang satu, tetapi dia juga ingin mengambil keputusan yang

lain.

BAB III

PENUTUP

9
A. KESIMPULAN
Psikologi berasal dari bahasa Yunani yaitu psyche dan logos. Psyche yang

mempunyai arti jiwa, sukma dan roh, sedangkan logos berarti ilmu

pengetahuan. Jadi secara harafiah psikologi memiliki arti ilmu yang

mempelajari tentang jiwa.

Psikologi umum adalah ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku

manusia pada umumnya. Motif berasal dari bahasa latin movere yang berarti

bergerak atau to move (Branca, 1964). Karena itu motif diartikan sebagai

kekuatan yang terdapat dalam diri seseorang untuk berbuat atau driving force.

Motif sebagai pendorong sangat terikat dengan faktor-faktor lain yang disebut

motivasi.

Motif adalah bawaan alami yang ada sejak lahir. Oleh sebab itu maka

muncullah teori-teori tentang motif, dari situlah manusia mencoba untuk

menguji kekuatan motif mana yang paling kuat. Maka terlihat konflik yang

timbul di dalamnya.

B. SARAN
Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari bahwa masih banyak

terjadi kesalahan-kesalahan, baik dari segi isi (materi) dan sistematika

penulisan. Oleh karena itu, penulis meminta sumbangsi saran dan pemikiran

yang sifatnya membangun, demi kesempurnaan makalah ini, sehingga menjadi

suatu bahan bacaan yang dapat bermanfaat untuk setiap orang yang

membacanya. Demikian pembahasan materi makalah ini yang telah dibuat,

tentunya masih banyak materi yang belum tersampaikan dikarenakan

kurangnya sumber data yang diperoleh. Semoga makalah ini dapat berguna dan

bermanfaat bagi semuanya.

10
11
DAFTAR PUSTAKA

Puspita Titi Setyani, “Makalah Psikologi Umum-Motif”,

http://pls14024.blogspot.co.id/2015/01/makalah-psikologi-umum-

motif.html, (diakses Jumat, 11 Mei 2018, pukul 11:25 WIB).

Walgito,Bimo.2005.Pengantar Psikologi Umum.Andi Yogyakarta: Yogyakarta

Wikipedia, “Psikologi Umum”, https://id.m.wikipedia/wiki/motif_(psikologi), (diakses

Jumat, 11 Mei 2018, pukul 00:33 WIB)

v
1

Anda mungkin juga menyukai