Anda di halaman 1dari 24

Progresivisme

Dosen pengampu :
Dr. Markus Adifirmanu, M.Th

Di susun oleh :
PRISKA MERCY MANDAGI
NIM : 116432086113.0009
Munculnya Progresivisme
 Pengaruh pemikiran John Dewey (1859-1952) dalam dunia
pendidikan, khususnya pengaruhya dalam dunia
pendidikan modern.
 John Dewey dikenal sebagai bapak dari gerakan
progresivisme.
 Aliran ini muncul sebagai reaksi penolakan terhadap
pendidikan yang ada (pendidikan menekankan metode
formal, pembelajaran instruksional dan teacher oriented).
Keyakinan utama, Nilai, Praktek
 Penekanan pada learning by doing
 Penekanan pada pemecahan masalah dan berpikir kritis
 Mengutamakan Kerja kelompok
 Penilaian kelompok dengan evaluasi proyek dan produksi
anak.
 Kurikulum terpadu difokuskan pada unit tematik
Progresivisme (menurut Dewey, Kilpatrick)

 Pendidikan harus hidup itu sendiri, bukan persiapan untuk hidup


 Peran guru bukan untuk mengarahkan tetapi untuk menyarankan
 Belajar harus langsung berhubungan dengan kepentingan anak
 Sekolah harus mendorong kerjasama dibanding kompetisi
Doktrin Dewey
Doktrin Dewey dalam berbagai teori dan program instruksional yang
dikembangkan di sekolah seperti child centered school, activity school,
the project method, cooperative learning, self-esteem, problem solving,
social context dengan spesifikasi dalam proses pembelajaran berupa:
Menolak teori dualistik manusia terdiri dari roh dan fisik, dengan
menganggap manusia sebagai organisme biologi yang keseluruhan
perkembangannya ditentukan dengan stimulus eksternal.
Menolak konsep-konsep tradisional, progresif menganggap
kebenaran, etika dan moral adalah relatif dan situasional.
Merupakan kesia-siaan bagi manusia untuk mencari dasar keyakinan
dalam standard of conduct, etika dan kebenaran, karena akan
berubah menurut situasi kondisi
John Dewey (1859 – 1952)
• John Dewey adalah ahli filsafat, ahli pendidikan dan
bapak aliran progresivisme. Dewey juga mengajar para
pendidik yang belajar di Chicago University dan
Columbia University. Pada tahun 1894 John Dewey
menjadi kepala departemen filsafat, psikologi, dan
pedagogi pada University of Chicago dan membuka
laboratorium sekolah dengan nama Lincoln School.
• Tahun 1904 Dewey mengabungkan pedagogi pada
filsafat dan pemikiran sosial di University of Colombia.
Tahun 1905 John Dewey menjadi presiden American
Philosophical Association, mengembangkan filsafat
instrumentalisme dengan pragmatisme dengan doktrin-
doktrin materialistik.
• Dewey menulis buku sebanyak 36 judul seperti The
School and Society, Democracy and Education, Experience
and Education. Dia juga menulis 815 artikel filsafat dan
pendidikan selama pengajarannya.
• Dewey adalah pelopor dari teori progresivisme, dengan posisi lainnya
dalam aliran pragmatisme, instrumentalisme, fungsionalisme, dan
eksperimentalisme.
• Dalam bukunya How We Think (1910) Dewey mengunakan metode
epistemologis pragmatis, pencarian pengetahuan dari interaksi dan
pengalaman. Pengaruh progresivisme pada pendidikan dipengaruhi oleh
dua doktrin yang besar yaitu doktrin evolusi dan doktrin materialistik.
• Untuk menentukan “bagaimana bekerjanya sebuah sekolah”, Dewey
membangun Sekolah laboratorium di University of Chicago, pola belajar
murid berperan aktif dalam proses pembelajaran, sekolah menyediakan
proyek-proyek yang mengintegrasikan kemampuan akademik dalam
pengalaman bekerja sama (cooperative learning). Murid saling
berkolaborasi dan bekerja sama untuk membuat keputusan dan
menyelesaikan permasalahan dengan situasi yang membandingkan
kejadian di luar kelas.
Prinsip progresif dalam pendidikan
 Berpusat pada murid (child centered)
 Siswa yang aktif, murid adalah anak yang aktif belajar.
 Peran guru sebagai fasilitator, penasihat dan pemandu
 Sekolah kelas sosial dari yang lebih besar
 Berfokus pada pemecahan masalah.
Label-label dalam proses pembelajaran kaum progresif
learning by doing, problem solving, active learning,
problem solving, critical thinking
 Konstruksi sosial sekolah yang kooperatif dan
demokratis.
Landasan yang bertentangan
Pengaruh dari evolusi dan pragmatisme mengilhami kaum progresif untuk tidak
menyentuh natur manusia sebagai ciptaan terdiri dari roh dan fisik yang telah
jatuh ke dalam dosa dan ditebus oleh kasih Allah.
Dalam pemikiran Dewey, aplikasi dari teori natural selection Darwin
diimplimentasikan dalam proses pembelajaran dalam bentuk experience-
oriented learning.
John Dewey telah meletakkan dasar-dasar pendidikan yang tidak lagi mengakui
kedaulatan Allah dalam proses pendidikan “There is no God and there is no soul.
Hence, there are no needs for the propos of traditional religion. With dogma and
creed excluded, then immutable truth is also dead and buried, there is no room for
fixed natural law and moral absolute” .
Menurut Alkitab, natur manusia telah jatuh dalam dosa, menurut romantisme
(Rousseau) natur manusia adalah baik adanya, menurut behaviorisme natur
manusia adalan netral (Blankslate – dipelopori oleh John Locke). Menurut
Dewey berasal dari bagian evolusi.
Jean Jacques Rousseau (1712-1778)
Rousseau adalah seorang ahli filsafat dan pemikir
Perancis pada era pencerahan yang idenya banyak
dipengaruhi revolusi Perancis, perkembangan teori-
teori liberal dan sosialis. Karya novelnya, Emile atau
On Education (1762) yang dinilai merupakan
karyanya yang terpenting bagi filsafat pendidikan
seorang anak.
Pada tahun yang sama juga menerbitkan Du
Contract sosial yang menekankan kebebasan
manusia, namun terkungkung ketika berada dalam
lingkungan sosial. Pandangan pendidikan terkenal
dengan aliran romantisisme yaitu bersumber pada
natur seorang anak pada dasarnyanya baik, dan
membiarkan anak hidup dalam lingkungannya
secara alamiah.
Romantisme
 Pendidikan dan buku sebaiknya tidak diberikan sampai usia dua belas
tahun.
 Pengajaran pada anak yang sifatnya menekankan nilai-nilai mutlak
sebaiknya dihindarkan.
 Pemikiran romantisme menganjurkan lingkungan alamiah agar anak
dapat tumbuh sesuai naturnya dalam lingkungannya.
 Dalam pandangan pendidikan Kristiani seorang anak lahir dalam kondisi
yang berdosa dan mereka harus diajarkan nilai, moral, dan kebenaran
mutlak berdasarkan firman Tuhan yang harus disampaikan oleh para
orang tua dan guru.
William Heard Kilpatrick (1871–1965)
William Kilpatrick adalah pendidik progresif Amerika,
menyelesaikan doktornya tahun 1912 di teacher college,
Columbia University.
Teori pembelajaran Kilpatrick menekankan "purposeful
activity" melibatkan murid-murid untuk berkolaborasi dalam
berbagai proyek. Pandangan metodologis pembelajaran
Kilpatrcik berasal dari penelitian "The Project Method",
esainya dikembangkan menjadi buku “The Foundations of
Method” (1925).
Kilpatrick berkolaborasi dengan Dewey mengembangkan
kurikulum yang merefleksikan minat, keinginan, tujuan, dan
menempatkan problem solving sebagai inti dari proses
pendidikannya.
Fokus perhatian Kilpatrick adalah corporate learning agar
tidak menimbulkan nilai individu yang berlebihan. Kilpatrick
berhasil menjembatani kesenjangan pemahaman antara
child-centered dan the society-centered bagi pendidikan
progresif.
Warisan progresif
Patricia A. Graham guru besar emeritus pendidikan dari
Universitas Harvard (lahir tahun 1935) dalam tulisannya
Progressive education: from Arcady to Academe: A History of
Progressive Education Association menyatakan bahwa
 Pendidikan progresif bergerak dan berproses dari suatu
anugerah menjadi suatu kutukan. Dari tahun 1919 semua
pendidikan publik yang ada sepertinya berjalan dengan baik,
namun setelah tiga puluh lima tahun berselang. Pendidikan
di Amerika Serikat mengalami kesakitan dan keterpurukkan,
dan hampir semuanya disalahkan karena sistem pendidikan
dengan filsafat progresif.
Perbandingan paradigma tradisional dan paradigma progresif

Aspek Paradigma Tradisional Paradigma Progresif


dalam perspektif Kristen
Pengajar Guru , berotoritas Rekan pembelajar, fasilitator
Murid Pembelajar Konstruktor, penemu, tranformasi
pengetahuan
Pengetahuan objektif, disampaikan pada Subjektif, opini atau nilai bersama-
siswa, fakta sesuai dengan sama dibentuk bersama antara
konsep fasilitator dengan siswa

Konteks Kompetititif, penilaian Kooperatif, Penilaian kelompok


individualistik
Penilaian Akuntabilitas personal, Penilaian alternatif – catatan yang
berstandar tidak jelas, portofolio dari master
learning.
Pandangan tentang Kebenaran
Progresivisme adalah suatu gerakan dan
perkumpulan yang didirikan pada tahun
1918. Aliran ini berpendapat bahwa
pengetahuan yang benar pada masa kini
mungkin tidak benar di masa mendatang.
Progresivisme memandang bahwa
lingkungan yang ada, baik yang mengenai
manusia maupun yang lain tidak bersifat
sama atau statis, tetapi selalu mengalami
perubahan.

filsafat pendidikan 15
Pandangan terhadap Nilai Kehidupan
Aliran progresivisme mengakui dan berusaha
mengembangkan asas progesivisme dalam sebuah realita
kehidupan, agar manusia bisa survive menghadapi semua
tantangan hidup.
1. Dinamakan instrumentalisme, karena aliran ini
beranggapan bahwa kemampuan intelegensi manusia
sebagai alat untuk hidup, untuk kesejahteraan dan untuk
mengembangkan kepribadiaan manusia.
2. Dinamakan eksperimentalisme, karena aliran ini
menyadari dan mempraktikkan asas eksperimen untuk
menguji kebenaran suatu teori.
3. Dan dinamakan environmentalisme, Karena aliran ini
menganggap lingkungan hidup itu memengaruhi
pembinaan kepribadiaan.
Filsafat pendidikan 16
Pandangan tentang Proses pendidikan
Kaum progresif menganggap subjek-
subjek didik adalah aktif, bukan pasif,
sekolah adalah dunia kecil (miniatur)
masyarakat besar, aktifitas ruang kelas
difokuskan pada praktik pemecahan masalah,
serta atmosfer sekolah diarahkan pada situasi
yang kooperatif dan demokratis. Mereka
menganut prinsip pendidikan perpusat pada
anak (child-centered). Mereka menganggap
bahwa anak itu unik.

Filsafat pendidikan 17
Pandangan tentang Kurikulum
Ada lima aspek kurikulum dalam aliran Progresivisme,
yaitu:
1. Reorganisasi di dalam suatu subyek khusus sebagai langkah
pertama mencari pola dan design yang baru
2. Korelasi antara dua atau lebih subject-matter, misalnya antara
bahasa nasional dengan social-studies
3. Pengelompokan dan hubungan integratif dalam satu bidang
pengetahuan, misalnya: “pendidikan umum” dalam ilmu
pengetahuan alam

Ffilsafat pendidikan 18
Pandangan tentang Kurikulum
4. “Core-curriculum” suatu kelompok mata pelajaran yang memberi
pengalaman dasar dan sebagai kebutuhan umum yang utama
5. “Experience-centered curriculum” yakni kurikulum yang
mengutamakan pengalaman dengan menekankan pada unit –
unit tertentu.
 Kalangan progresif menempatkan subjek didik pada titik
sumbu sekolah (child-centered). Mereka lalu berupaya
mengembangkan kurikulum dan metode pengajaran yang
berpangkal pada kebutuhan, kepentingan, dan inisiatif subjek
didik.

Filsafat pendidikan 19
Metode Pembelajaran
Metode pendidikan yang biasanya dipergunakan oleh
aliran progresivisme diantaranya adalah :
1. Metode Pendidikan Aktif, Pendidikan progresif
lebih berupa penyediaan lingkungan dan fasilitas
yang memungkinkan berlangsungnya proses belajar
secara bebas pada setiap anak untuk
mengembangkan bakat dan minatnya.
2. Metode Memonitor Kegiatan Belajar, Mengikuti
proses kegiatan anak belajar sendiri, sambil
memberikan bantuan-bantuan apabila diperlukan
yang sifatnya memperlancar berlangsung kegiatan
belajar tersebut.

Filsafat pendidikan 20
Metode Pembelajaran
3. Metode Penelitian Ilmiah, Pendidikan progresif
merintis digunakannya metode penelitian ilmiah
yang tertuju pada penyusunan konsep.
4. Pemerintahan Pelajar, Pendidikan progresif
memperkenalkan pemerintahan pelajar dalam
kehidupan sekolah dalam rangka demokratisasi
dalam kehidupan sekolah.

Filsafat pendidikan 21
Metode Pembelajaran
5. Kerjasama Sekolah Dengan Keluarga, Pendidikan Progresif
mengupayakan adanya kerjasama antara sekolah dengan
keluarga dalam rangka menciptakan kesempatan yang
seluas-luasnya bagi anak untuk mengekspresikan secara
alamiah semua minat dan kegiatan yang diperlukan anak.
6.Sekolah Sebagai Laboratorium Pembaharuan Pendidikan,
Sekolah tidak hanya tempat untuk belajar, tetapi
berperanan pula sebagai laboratoriun dan pengembangan
gagasan baru pendidikan

Filsafat pendidikan 22
Pendapat Penulis
Menurut penulis bahwa filsafat pendidikan
progresivisme ini sangat bagus apabila diterapkan di
Indonesia.
Filsafat progresivisme yang memiliki konsep manusia
memiliki kemampuan-kemampuan yang dapat
memecahkan problematika hidupnya, telah
mempengaruhi pendidikan, di mana dengan
pembaharuan-pembaharuan pendidikan telah dapat
mempengaruhi manusia untuk maju (progress). Sehingga
semakin tinggi tingkat berpikirnya manusia maka semakin
tinggi pula tingkat budaya dan peradaban manusia.

Filsafat pendidikan 23
Tuhan Yesus memberkati

Anda mungkin juga menyukai