Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN AKHIR

MAHASISWA
PROGRAM KAMPUS MENGAJAR ANGKATAN 5 TAHUN 2023

Disusun Oleh:

MERIO IRAWAN
NPM: 21050036

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS PGRI SUMATERA BARAT
2023
ISI LAPORAN

A. Hasil Analisis Kebutuhan Sekolah


Kegiatan awal ketika pelepasan mahasiswa kampus mengajar yakni terkait
langsung pada sekolah penempatan, seperti observasi sekolah. Hasil observasi sekolah
pada SDN 95/VII Rangkiling Simpang II yang saya dapati yaitu masih minimnya spot
literasi siswa. Literasi yang dilakukan siswa umumnya hanya melalui kunjungan
perpustakaan dan beberapa slogan di dinding kelas, selain itu kegiatan literasi 15
menit sebelum belajar tidak dihidupkan lagi. Tidak memiliki pojok baca dan baru
rencana pembangunan pojok baca, perpustakaan yang tidak ada pengunjung bahkan
hampir terbengkalai bahkan buku fiksi dan non fiksi tercampur tanpa ada pembeda,
tidak ada media belajar yang menarik, pembelajaran yang monoton, banyak siswa
yang masih keluar masuk dengaan bebas padahal masih jam pelajaran (siswa tidak
disiplin),

B. Perancangan Program
Berdasarkaan hasil observasi sekolah, maka saya dan tim saya merumuskan
rancangan program yang berkaitkan erat dengan literasi, numerasi, dan teknologi
digital. Program literasi yang kami rancang yakni:

 Les baca
 Mengajar
 Pojok Baca
 Membuat Mading
 Pembelajaran Literasi Dengan Menanam Bunga.
 Pembelajaran Literasi membuat Media Ajar Gerhana Bulan Dan Gerhana
Matahari.
 Klasifikasi Buku Bacaan untuk Jenjang SD
 Kelas Alam
 Gerakan Literasi Sekolah dengan Pembiasaan Membaca Sebelum Jam Masuk
Kelas

Program literasi selalu beriringan dengan numerasi. adapun program numerasi yang
telah kami rancang yaitu:
 Les Matematika
 Pembelajaran Numerasi Dengan Ular Tangga
 Pembelajaran Numerasi dengan Gambar berbagai macam Bangun Datar
 Membuat Pohon Numerasi di perpustakaan
 Membuat media ajar berupa telepon jadul dengan memanfaatkan kaleng bekas
dan tali rami dengan pengukuran jarak yang tepat.
 Tes Kemampuan Matematika Anak

Selain program literasi dan numerasi, kami juga merencanakan program teknologi
digital. Adapun beberapa program teknologi yang kami rancang adalah:
 Adaptasi Teknologi dengan Media Digital
 Adaptasi Teknologi dengan Video Pembelajaran
 Adaptasi Teknologi dengan Pengenalan Laptop Dan PPt”
Forum Komunikasi dan Koordinasi Sekolah (FKKS)
Kegiatan ini merupakan langkah awal dalam mendemonstrasikan gagasan program
kerja yang telah dirancang kepada pihak sekolah. Kegiatan ini dihadiri oleh kepala,
guru pamong, DPL (yang hadir secara online) sekolah dan para staf pendidikan
disekolah. Dalam mempresentasikan hasil rancangan program kelompok kami
menggunakan proyektor sebagai media presentasi. Hasil dari rapat ini kami
mendapatkan beberapa masukkan dari kepala sekolah seperti pembuatan madding dan
penerapan bimbingan belajar.

C. Mitra yang Terlibat dalam Penugasan Program Kampus Mengajar


a. Kepala sekolah
Kepala sekolah merupakan mitra terpenting karena Sebagai jabatan yang
tertinggi di sekolah tersebut segala hal yang kami lakukan memerlukan izin
kepala sekolah. kami bisa menerapkan program-progeram yang kami rancang
dan meminta persetujuan atas rancangan program yang kami buat semuanya
atas izin kepala sekolah.

b. Guru Pamong
Sebagai mitra yang terlibat dalam penugasan program kampus mengajar guru
pamong memegang peranan penting dalam membimbing mahasiswa dalam
melaksanakan tugas kampus mengajar selain itu guru pamong juga yang
memberikan penilaian atas tugas yang dilakukan oleh mahasiswa kampus
mengajar selama mengajar di sekolah.

c. Guru walikelas
Sebelum mengajar di kelas kami harus mengkonfirmasi terlebih dahulu
kepada wali kelas serta membantu dan mendampingi mahasiswa pada saat
proses pembelajaran berlangsung.

D. Pelaksanaan AKM Kelas dan Asesment Murid


Kegiatan AKM kelas yang dilaksanakan baik itu pretest AKM maupun posttest AKM
pada kelas 5 di SDN 95/VII Rangkiling Simpang II diikuti oleh 16 siswa. Kegiatan ini
kami menggunakan gawai sebagai alat test ujian yang mana hampir seluruh siswa
memilikinya masing-masing. Kegiatan awal yang dilakukan ialah dengan
mensosialisasikan apa itu AKM kelas kepada seluruh siswa kelas 5. Tahap
selanjutnya mengurus perizinan kepada kepala sekolah dan wali kelas agar
membolehkan membawa gawai/handphone ke sekolah untuk melaksanakan test
AKM, para mahasiswa pun bertanggung jawab penuh atas gawai seluruh siswa. Kami
membutuhkan waktu 2 hari untuk menyelesaikan test AKM, hari pertama untuk
mengunduh Aplikasi tes AKM dan dihari kedua ialah jadwal test AKM disekolah.

Kegiatan ini cukup bagus karna dapat mengukur seberapa jauh kemampuan siswa
dalam berliterasi dan numerasi. Hasil pada kegiatan protest AKM sedikit meningkat
dibandingkan pretest AKM, sebab dalam jarak waktu Pretest dan posttest AKM siswa
lebih bisa menyiapkan diri untuk mengerjakanya.

E. Implementasi Program
Program literasi yang kami rancang yakni:
 Les baca
membuka kelas bimbingan belajar terhadap siswa dan siswi yang belum
mengenal sepenuhnya huruf abjad maupun siswa dan siswi yang belum lancar
membaca Les membaca ini diperuntukkan untuk kelas 1 sampai kelas 3 yang
masih kurang dalam hal membaca, yang di laksanakan pada siang hari di
perpustakaan. Kegiatan ini di jadwalkan setelah pulang sekolah.
 Mengajar
Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan acuan buku paket dengan
kurikulum 2013 bagi peserta didik kelas 1 sampai dengan kelas 6. Kegiatan
mengajar di dalam kelas kami lakukan bergantian secara rutin sesuai dengan
latar belakang pendidikan dari masing-masing mahasiswa, saya sendiri
membantu mengajar di mata pelajaran IPS, PKN dan Matematika
 Pojok Baca
Program kerja ini berkaitan dengan fasilitas literasi siswa yang diharapkan
dapat menjadi media didalam meningkatkan minat baca siswa. Pojok baca
juga menjadi tempat yang menarik bagi para siswa untuk beristirahat sambil
membaca buku.
 Membuat Mading
Program ini berkaitan dengan pembiasaan siswa dalam berkreativitas dan
memperoleh informasi dengan cara yang menarik sehingga kreativitas dan
minat baca siswa dapat meningkat. Selain itu mading juga dapat menjadi
media untuk menampilkan kreatifitas siswa dalam membuat karya seperti
puisi, pantun, artikel, dan cerpen.
 Pembelajaran Literasi Dengan Menanam Bunga.
Program ini berkaitan dengan pembiasaan siswa dalam menjaga lingkungan
sekaligus pemanfaatan barang bekas untuk mengurangi limbah pelastik.
Menanam bunga juga dapat membentuk karakter menjadi siswa yang peduli
terhadap lingkungan.
 Pembelajaran Literasi membuat Media Ajar Gerhana Bulan Dan
Gerhana Matahari.
Pembelajaran literasi menggunakan media ajar membuat contoh terjadinya
gerhana bulan dan gerhana matahari yang dibuat menggunakan karton hitam,
kardus, benang wol dan kertas origami. Media ajar ini dibuat langsung oleh
anak-anak agar mereka menjadi anak yang kreatif sekaligus paham dengan
materi yang di ajarkan. Pembelajaran ini dapat membuat siswa mendapatkan
suasana baru dalam belajar.
 Klasifikasi Buku Bacaan untuk Jenjang SD
Program ini adalah kegiatan pengklasifasian/pemilihan buku bacaan yang
cocok untuk jenjang SD beserta kelasnya. Adanya pemilihan buku fiksi dan
nonfiksi untuk siswa. Hal ini bertujuan agar siswa dapat membaca buku sesuai
dengan kebutuhannya.
 Kelas Alam
Kelas alam ini upaya yang kami lakukan untuk mencegah anak-anak bosan
karena setiap hari belajar didalam ruangan, untuk itu kami melaksanakan
pembelajaran di luar ruangan dan melakukan sebuah permainan yang tentunya
mengandung pembelajaran dengan metode yang menarik.
 Gerakan Literasi Sekolah dengan Pembiasaan Membaca Sebelum Jam
Masuk Kelas
Kegiatan ini dilakukan selama 15 menit sebelum jam kelas dimulai. Siswa
diberikan beberapa buku cerita fiksi dan membiarkan mereka memilih buku
mana yang akan mereka baca, kegiatan ini dilakukan didalam kelas untuk
tetap menjaga fokus anak ketika membaca buku.

Program literasi selalu beriringan dengan numerasi. adapun program


numerasi yang telah kami rancang yaitu:
 Les Matematika
dengan membuat kelas bimbingan berhitung dan mengenal angka untuk para
siswa dan siswi yang kurang dalam hal mengenal angka, menyelesaikan
operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, maupun pembagian.
 Pembelajaran Numerasi Dengan Ular Tangga
Pembelajaran numerasi menggunakan media ular tangga yang dibuat dengan
kertas origami dan dibuat semirip mungkin dengan permainan ular tangga. Hal
ini dapat membuat siswa tidak jenuh karena bermain sambil belajar.
 Pembelajaran Numerasi dengan Gambar berbagai macam Bangun Datar
Pembelajaran numerasi menggunakan media ajar yang berisi berbagai macam
gambar bangun datar yang dibuat menggunakan karton dan diwarnai
Kemudian dikreasikan oleh mahasiswa Kampus Mengajar, kami juga
mengajarkan mereka cara membuat media tersebut sehingga siswa dapat
membuatnya sendiri dirumah untuk belajar. Pembelajaran ini dapat membuat
siswa mendapatkan suasana baru dalam belajar.
 Membuat Pohon Numerasi di perpustakaan
Pembuatan pohon numerasi ini berisikan berbagai macam rumus serta ciri-ciri
bangun datar. Pembuatan pohon numerasi bertujuan untuk peningkatan
numerasi anak-anak agar mereka tidak jenuh dengan pembelajaran yang
monoton.
 Membuat media ajar berupa telepon jadul dengan memanfaatkan kaleng
bekas dan tali rami dengan pengukuran jarak yang tepat.
Pembuatan media ajar berupa telepon jadul yang terbuat dari kaleng dan
benang wol kemudian para anak mempraktekan cara penggunaanya agar
mereka paham cara menggunakan alat media ajar tersebut. Pembuatan media
ajar ini bertujuan agar mereka tidak jenuh dengan pembelajaran yang
monoton.
 Tes Kemampuan Matematika Anak
Tes Kemampuan matematika anak ini bertujuan untuk mengetahui sampai
mana mereka paham dengan materi yang di ajar oleh kami selama kami 4
bulan mengajar di SDN 95 Rangkiling Simpang II.

Selain program literasi dan numerasi, kami juga merencanakan program


teknologi digital. Adapun beberapa program teknologi yang kami rancang adalah:
 Adaptasi Teknologi dengan Media Digital
Program ini menggunakan perangkat ajar berupa gambar yang dapat dipelajari
siswa sehingga siswa dapat terbayang mengenai pelajaran yang sedang
berlangsung
 Adaptasi Teknologi dengan Video Pembelajaran
Program ini menggunakan video pembelajaran supaya siswa tidak jenuh dan
paham mengenai pelajaran yang sedang berlangsung. Tujuannya untuk
melatih pemahaman siswa melalui visualisasi pembelajaran
 Adaptasi Teknologi dengan Pengenalan Laptop Dan PPt”
Program ini mengenalkan laptop kepada siswa terkait bagian-bagian dari
laptop seperti perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software)
beserta fungsinya.selain itu kami juga mengenalkan media ajar yaitu ppt yang
dapat digunakan untuk mempresentasikan sebuah pembelajaran ataupun
projek lain.
Untuk program lainnya yang masih bersangkutan dengan literasi dan numerasi
yakni:
 Mengajar Tarian Penyambutan Khas Sarolangun
Kegiatan ini bertujuan agar anak-anak di SDN 95 Rangkiling II Tahu tarian
penyambutan khas sarolangun yang sering digunakan untuk menyambut tamu
yang datang.
 Melatih bulu tangkis dan senam lantai untuk mengikuti lomba O2SN
Dikarenakan di sekolah SDN 95 Rangkiling Simpang II tidak memiliki guru
penjaskes, maka dari itu kamilah yang melatih peserta lomba O2SN. Ketika
O2SN Berlangsung 2 orang perwakilan dari kami untuk menjadi guru
pendamping.

Dari seluruh program yang kami rancang, semua dapat dilaksanakan, hanya
saja ada beberapa program seperti pojok baca dan madding, masih belum optimal di
terapkan. Hal ini disebabkan dari minimnya jumlah buku bacaan yang tersedia
disekolah. Selain itu dalam mengoptimalkan peran madding disekolah, dibutuhkan
kerjasama dengan guru dan siswa disekolah. Mading dapat menjadi sarana
mengembangkan kreatifitas siswa dalam berkarya.

Kegiatan literasi siswa disekolah lebih banyak dilakukan di perpustakaan.


Sebagai bentuk mengolah perputakaan, yang kami dapati kondisi perpustakaan pada
saat itu satu ruangan menggabungkan 3 fungsi, yaitu sebagai perpustakaan, UKS
(Unit Kesesehatan Siswa), dan Gudang penyimpanan barang. Hal pertama yang
dilakukan yaitu mengeluarkan barang-barang yang sudah tidak terpakai lagi, seperti
kardus-kardus, dan barang-barang lain yang membuat ruangan tampak kotor dan
sempit. Barang yang masih layak kami tempatkan di gudang penyimpanan tersendiri.

Setelah membersihkan ruangan, kami mulai untuk menyusun buku-buku


diperpustakaan sesuai dengan bidangnya masing-masing selain itu kami juga
membuat 4 meja kecil di perpustakaan untuk memberikan kenyaman para siswa
ketika membaca di perpustakaan. Sebagai bentuk administrasi sekolah, pengolahan
ruang perpustakaan dan struktur organisasi kelas menjadi program kerja yang kami
rancang.

F. Refleksi dan Evaluasi Implementasi Program


Hasil dari pada proses belajar mengajar literasi dan numerasi terbilang sukses
dilaksanakan. Tolak ukur dikatakan berhasil adalah sebagai berikut:
 Adanya peningkatan antusiasme peserta didik di dalam proses pembelajaran.
 Beberapa anak antusias dalam melakukan les baca dan matematika.
 Banyak anak yang datang ke perpustakaan.
 Memberikan atensi penuh kepada pengajar yang masuk ke kelas untuk
memberikan materi.
 Pembelajaran menjadi cukup menyenangkan
 Melatih kreativitas siswa/siswi dengan mengolah barang bekas.
 Anak-anak mulai sedikit-sedikit menjadi anak yang patuh aturan/disiplin.
 Saat dilakukannya evaluasi seperti ulangan harian, rata-rata nilai peserta didik
menunjukkan angka di atas 70, meskipun tetap ada yang mendapatkannya di
bawah itu.
 Terbiasa untuk mengaplikasikan 5 S (senyum, sapa, salam, sopan, dan santun).
 Membuang sampah pada tempatnya.

Ketika saya melihat adanya progress ke arah yang lebih baik dari peserta didik. Rasa
bangga dan haru menyelimuti saya dan tim. Meskipun perlu waktu dan tidak instan
namun kami tetap menghargai perubahan baik itu. Ini menandakan bahwa peserta
didik memiliki potensi baik menjadi pelajar Pancasila yang seutuhnya jika difasilitasi
dan dibimbing dengan baik mengingat mereka semua sedang berada pada fase
berkembang dan mencari jadi diri yang memerlukan pendampingan khusus. Namun
apa mau dikata, salah satu kendala terbesar yang ada di SDN 95/VII Rangkiling
Simpang II adalah minimnya kesadaran para guru untuk melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya di sekolah.
Tingkat keberhasilan di sektor teknologi sendiri bisa dibilang masih jalan di tempat,
hal ini dikarenakan kurangnya fasilitas yang seharusnya disediakan oleh pihak
sekolah seperti:
 Tidak meratanya aliran listrik di setiap kelas menghambat proses pemerataan
pembelajaran teknologi.
 Terbatasnya jumlah laptop yang dimiliki oleh sekolah
 Faktor lain yang menghambat terealisasinya adaptasi teknologi ini sendiri adalah,
sulitnya jaringan internet di lingkungan sekolah hal ini berdampak pada sulitnya
menyambungkan laptop ke koneksi internet yang ada di ponsel pribadi karena tidak
stabilnya jaringan.
 Sementara yang lainnya adalah seringnya pemadaman listrik di daerah penempatan.
Terlebih lagi jikacuaca buruk. Pemadaman ini tidak dapat diprediksi.
Namun hal baiknya adalah, peserta didik sudah pernah merasakan bagaimana cara
mengoperasikan laptop dengan benar dengan didampingin oleh saya dan tim serta
beberapa rekan guru. Selain itu juga saya sangat bersyukur dapat melakukan
pembelajaran di kelas 3, 4, 5, dan 6 khususnya menggunakan infokus dan laptop, karena
hal ini menjadi pembelajaran perdana mereka menggunakan bantuan teknologi, terharu
karena mereka sangat antusias ketika belajar dengan itu.
Hasil dari kegiatan pelaksanaan administrasi di SDN 95/VII Rangkiling Simpang II
terbilang sukses, hal ini dapat dilihat dari:
 Tertata dengan rapi buku-buku yang ada di perpustakaan sesuai dengan tema buku.
 Terlaksananya pembuatan tata tertib sekolah dan jadwal kunjungan peserta didik ke
perpustakaan.
 Adanya pojok baca literasi dan numerasi di dalamnya sebagai fasilitas siswa/siswi.
 Melakukan kegiatan rutin mingguan yaitu senam pagi di setiap hari sabtu, dilanjutkan
dengan Latihan upacara.
 Mengecek pembubuhan cap sekolah pada buku baru dengan kurikulum merdeka di
SDN 95/VII Rangkiling Simpang II
 Membantu guru-guru dalam akreditasi sekolah
 Membantu wali kelas dalam pembuatan soal ujian semester genap.
Tantangan Yang Dihadapi Ketika Penugasan:
1. Tenaga pendidik
 Kurangnya dampingan dari guru membuat kami kesulitan ketika
mengendalikan situasi kelas ketika mengajar serta terkadang ada beberapa
guru yang melalaikan tugasnya
 Kurangnya bimbingan karakteristik guru kepada murid menyebabkan murid
menjadi kurang disiplin.
2. Peserta Didik
 Masih banyak siswa/ siswi yang kurang disiplindan membangkang ketika di
beri nasihat
 Karena menghadapi anak yang berbeda sifat membuat kami kewalahan ketika
mengajar di kelas.
Solusi Dan Rekomendasi Yakni:
Sehubungan dengan penjelasan yang ada di atas, maka diperlukan Solusi dan
Rekomendasi guna memajukan SDN 95/VII Rangkiling Simpang II lebih baik. Adapun
rekomendasi dan usulan tersebut berupa:
1) Kepada Tenaga Pendidik
 Meningkatkan jiwa profesionalitas dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya.
 Memberikan bimbingan karakteristik kepada peserta didik karena guru adalah
figur yang dapat menjadi contoh bagi peserta didik dalam bertingkah laku di
sekolah.
 Menumbuhkembangkan sikap disiplin sebagai refleksi dari figure guru
dambaan seluruh peserta didik.
2) Kepada Peserta Didik
 Bertingkah lakulah selayaknya siswa pada umumnya, yang datang ke sekolah
untuk memenuhi tugas dan kewajibannya sebagai pelajar dan dipenuhi hak
nya sebagai peserta didik.
 Lebih meningkatkan kedisiplinan, mematuhi peraturan yang ada sebagai
bentuk menghargai dan mencintai sekolah.
 Berhati-hatilah dalam bertingkah laku ketika diluar sekolah untuk menjaga
nama baik sekolah.

G. Deskripsi Kegiatan Mahasiswa dan Dosen Pembimbing Lapangan dalam


Penugasan Program Kampus Mengajar

Kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa dalam masa penugasan yaitu di mulai dari:
 Lapor Diri Dan Pelepasan Penugasan Mahasiswa, Lapor diri Dan Pelepasan yang
dilakukan oleh kelompok mahasiswa Dan DPL bertemu dengan Kepala Dinas
Pendidikan Kabupaten Sarolangun dan pihak dinas menyambut baik kedatangan
mahasiswa Dan DPL.
 Serah Terima Penugasan Mahasiswa KM 5, Kasi SD Kabupaten Sarolangun turut
andil dalam serah terima penugasan mahasiswa km 5 kepada kepala sekolah SDN
95/VII Rangkiling Simpang II
 Observasi Sekolah , Untuk menilai kekurangan yang dimiliki sekolah kami
melakukan observasi untuk memperbaiki kekurangan tersebut
 mengisi need assessment yang merupakan pelinaian awal terhadap sekolah
 melakukan pretest AKM pada siswa kelas 5
 melaksanakan FKKS bersama pihak sekolah
 melaksanakan rancangan program kerja yang memuat pengembangan literasi,
numerasi, pengembangan teknologi digital, dan administrasi sekolah.

Beberapa hal yang dilakukan oleh dosen pembimbing lapangan yaitu mendata
mahasiswa-mahasiswa yang akan dibimbing, melakukan sharing season disetiap waktu
libur sebagai sarana mengevaluasi kerja kelompok, mengecek setiap laporan mahasiswa,
mengkoordinir mahasiswa untuk mengikuti setiap penjadwalan, dan memberi penilaian
kepada mahasiswa atas kinerja yang dilakukan selama penugasan.

H. Kesimpulan dan Saran


 Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Program
Kampus Mengajar Angkatan 5 ini memberikan banyak dampak positif bagi
sekolah penempatan yaitu SDN 95/VII Rangkiling Simpang II, mahasiswa dan
dosen pembimbing lapangan itu sendiri.
Program yang dirancang dengan sangat baik oleh Kementerian Pendidikan ini
membantu mahasiswa untuk mengembangkan kompetensi melalui kesempatan
yang diberikan kepada mahasiswa untuk memberikan asistensi bagi tenaga
pendidik di sekolah penempatan.
Selama satu semester pula mahasiswa (saya dan tim) di tuntut untuk
menyelesaikan 3 tugas pokok yaitu mengajar guna meningkatkan literasi dan
numerasi, membantu adaptasi teknologi dan memberikan bantuan berupa
pelaksanaan administrasi di sekolah.
 Saran
Meskipun pelaksanaan kegiatan Kampus mengajar 5 di sekolah penempatan
terbilang sukses, namun mahasiswa (saya dan tim) mengakui masih terdapat
beberapa hal yang tidak sempurna dalam pelaksanaannya. Oleh karena itu,
diharapkan untuk peserta Kampus Mengajar 6 yang akan datang agar dapat
melakukannya dengan jauh lebih baik dari Angkatan sebelumnya.
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan akhir ini masih belum
sepenuhnya baik. Dengan demikian, kritik dan saran yang bersifat konstruktif
dari pembaca tentu diharapkan sebagai bahan evaluasi ke depannya.
Lampiran

1. Dokumentasi Implementasi Kegiatan Literasi

Mengecat Mading

Klasifikasi Buku Penghijauan

Merapikan Buku Menghias Mading Mendongeng

Mendampingi Siswa Pojok Baca Les Membaca


Mengisi Mading Membuat Meja Baca

2. Dokumentasi Implementasi Kegiatan Numerasi

Membuat Bangun Datar Ular Tangga Numerasi

Tes Kemampuan Matematika Anak Pohon Numerasi

Menari Membuat Grafik Perpustakaan


3. Dokumentasi Implementasi Kegiatan Adaptasi Teknologi

Pengenalan Laptop Pembelajaran dengan PPT

Adaptasi Teknologi dengan Video Pembelajaran Perbandingan Teknologi

4. Dokumentasi Implementasi Kegiatan Membantu Administrasi Sekolah

Persiapan Akreditasi Persiapan Ujian Akhir

Kegiatan KKG
Peringatan Hari Besar Kegiatan O2SN

5. Dokumentasi Implementasi Kegiatan Asistensi Mengajar


6. Dokumentasi kegiatan mahasiswa bersama DPL dan para pemangku kepentingan
terkait

Anda mungkin juga menyukai