Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN AKHIR

MAHASISWA
PROGRAM KAMPUS MENGAJAR ANGKATAN 5 TAHUN 2023

Disusun Oleh:
Citra Amalia Wulandari
NIM : 200421622054

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
2023
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKHIR
MAHASISWA

Nama Kegiatan : Program Kampus Mengajar Angkatan 5 Tahun 2023


Nama Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Malang
Mahasiswa
1. Nama Lengkap : Citra Amalia Wulandari
2. NIM : 200421622054
3. NPSN Sekolah : 20525172
4. Sekolah Penugasan : SDN 4 Karangrejo
5. Nama DPL : Dewiarum Sari, S.Pt., M.Pt.
6. Nama Koordinator PT : Muhammad Fajar Marsuki, S.Pd., M.Sc.

Guru Pamong Dosen Pembimbing Lapangan

Sugihardi, M.Pd Dewiarum Sari, S.Pt., M.Pt.


NIP 196905062008011017 NIP 199408272022032007
ISI LAPORAN

A. Hasil Analisis Kebutuhan Sekolah


Di minggu awal penugasan, kami melakukan observasi ke sekolah yang
meliputi observasi kondisi sekolah, kondisi ruang kelas, kondisi fasilitas sekolah, serta
alur kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di dalam kelas.
Dari hasil observasi tersebut ditemukan bahwa fasilitas yang teradapt di sekolah
sudah cukup lengkap, akan tetapi perlu perawatan yang lebih intensif agar fasilitas
tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik oleh warga sekolah. Contohnya yaitu pojok
baca dan madding yang terdapat di setiap kelas akan tetapi tidak difungsikan dengan
baik. Selain itu, juga terdapat berbagai hiasan kelas seperti poster, slogan, daftar piket,
struktur organisasi, jadwal pelajaran, serta portofolio tiap siswa. Kondisi sekolah cukup
baik karena terdapat banyak pohon rindang yang terawat sehingga suasana lingkugan
menjadi lebih sejuk.
Untuk kondisi pembelajaran, sekolah menggunakan kurikulum merdeka untuk
kelas 1 dan 4 serta kurikulum 2013 untuk kelas 2, 3, 5, dan 6. Metode dan strategi
pembelajaran yang digunakan menyesuaikan kebutuhan dan gaya belajar peserta didik.
Sebagian guru menggunakan metode projek untuk melakukan praktek lalu penugasan
di akhir pembelajaran untuk mengasah kemampuan siswa.
Berdasarkan beberapa kondisi tersebut, dapat disimpulkan daftar prioritas
kebutuhan sekolah yang akan dirancang sebagai proram, antara lain:
1. Peningkatan literasi dan numerasi
2. Pembuatan madding dan pojok baca
3. Adaptasi teknologi terhadap siswa
4. Penataan terhadap perpustakaan
5. Sosialisasi pemisahan sampah organic dan anorganik

B. Perancangan Program
Pelaksanakaan FKKS dilakukan di minggu ke-5 hari pertama setelah
pelaksanaan upacara bendera. FKKS dilakukan bersama dengan Kepala Sekolah dan
dewan guru. Di dalam FKKS, kami mempresentasikan program kerja yang akan
dilaksanakan selama penugasan. Selain itu, kami juga membahas timeline masing-
masing program bersama untuk menyesuaikan dengan kegiatan sekolah. Kami juga
meminta saran dan pendapat dari dewan guru mengenai program kerja yang dirancang.
Beberapa program kerja yang dirancang oleh tim kami meliputi pesantren kilat,
pembuatan mading dan pojok baca, klinik calistung, adaptasi teknologi pengenalan
microsotf word, sosialisasi pemilahan sampah organic dan anorganik, pembuatan
pohon profesi.

C. Mitra yang Terlibat dalam Penugasan Program Kampus Mengajar


Beberapa mitra yang terlibat dalam program kerja yang durancang oleh Tim
Kampus Mengajar meliputi Kepala Sekolah, Guru Pamong, Guru kelas, guru mata
pelajaran, serta Dosen Pembimbing Lapangan.
Dalam melaksanakan program kerja, kami bekerjasama dengan guru kelas
untuk mengondisikan siswa, memberi masukan mengenai program kerja tersebut, serta
bekerjasama dengan guru pamong dan kepala sekolah perihal perizinan penggunaan
beberapa fasilitas sekolah. Contoh kerjasama yang kami lakukan yaitu ketika
pelaksanaan program kerja Pesantren Kilat. Tim Kampus Mengajar melakukan rapat
bersama kepala sekolah dan dewan guru yang lain untuk membahas mengenai program
pesantren kilat yang dilaksanakan di bulan Ramadhan. Kami juga meminta bantuan
kepada pihak sekolah untuk mengondisikan siswa serta menyampaikan informasi
kepada orangtua siswa perihal kegiatan tersebut. Dalam pelaksanaan pesantren kilat,
kami bekerjasama dengan guru dalam penyampaian materi serta mengondisikan siswa
agar mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dari awal hingga akhir.

D. Pelaksanaan AKM Kelas dan Asesmen Murid


AKM kelas dilaksanakan dalam 2 sesi, dengan jumlah 4 siswa di setiap sesinya.
Hal ini karena terbatasnya device yang tersedia di sekolah. Sebelum pelaksanaan AKM
Kelas, kami melakukan simulasi untuk memudahkan siswa ketika mengerjakan soal.
Selain itu, kami juga memberikan beberapa latihan soal untuk dikerjakan lalu dibahas
bersama sebelum pelaksanaan postes AKM Kelas. Pada saat pelaksanaan pretes AKM
Kelas, kami mengalami beberapa kendala, diantaranya yaitu listrik mati, gangguan
jaringan, serta adanya siswa yang jail mematikan laptop server. Beberapa kendala yang
dihadapi selama pelaksanaan AKM Kelas dapat teratasi dengan baik berkat kerjasama
antar anggota.
Dalam pelaksanaan asesmen murid, kami tidak hanya memerintahkan siswa
kelas 5 untuk mengisi gogle formulir kemudian selesai. Akan tetapi kami juga
melakukan sharing kepada siswa mengenai jenis-jenis profesi serta cita-cita dari
masing-masing tim kampus mengajar. Selain itu, kami juga sharing perihal dunia
perkuliahan, mulai dari bagaimana lingkungan kampus, suka duka menjadi mahasiswa,
dan sebagainya.

E. Implementasi Program
Beberapa program kerja yang telah kami rancang di awal penugasan, telah terlaksana
dengan baik. program-program tersebut meliputi:
1. Peningkatan literasi dan numerasi
Peningkatan literasi dan numerasi dilaksanakan dengan pengadaan klinik calistung.
Teknis pelaksanaan klinik calistung adalah pembelajaran intensif dikhususkan
pada siswa yang kurang dalam membaca, menulis, maupun berhitung. Dalam
pelaksanaannya, kami menggunakan media kartu huruf dengan warna serta bentuk
yang menarik agar siswa tidak mudah merasa bosan.
2. Pembuatan madding dan pojok baca
Pembuatan madding dan pojok baca disesuaikan dengan kebutuhan sekolah.
Artinya, jika di dalam kelas telah ada pojok baca ataupun madding, kita hanya perlu
membenahi saja jika memang kurang terawatt dengan baik. Akan tetapi, karena
sekolah belum memiliki madding umum, maka kita membuatkan madding yang
fungsinya sebagai papan informasi dan juga tempat apresiasi portofolio siswa
terbaik. Selain madding, kami juga membuat pojok baca untuk kelas-kelas yang
belum memiliki pojok baca. Tujuannya adalah untuk meningkatkan semangat
literasi siswa sehingga siswa dapat memperluas wawasannya.
3. Adaptasi teknologi terhadap siswa
Adaptasi teknologi dilaksanakan untuk kelas 6 sekaligus sebagai ujian praktik
bidang Ilmu Teknologi. Dalam pelaksanaannya, kami bekerjasama dengan guru
kelas 6 untuk mengondisikan siswa. Kami juga bekerjasama dengan penjaga
sekolah untuk mengondisikan penggunaan listrik agar tidak terkendala mengingat
kami menggunakaan proyektor sehingga arus listrik yang dikeluarkan lebih besar
sedangkan daya listrik yang dimiliki oleh sekolah cukup minim. Ketika
pelaksanaan adaptasi teknologi, dapat diketahui bahwa siswa sangat berantusias
melakukan pembelajaran yang disertai dengan penggunaan device apapun, baik
aptop maupun handphone. Kami memberikan sedikit pengetahuan tentang fungsi
dari fitur-fitur yang terdapat dalam Microsoft word.
4. Penataan terhadap perpustakaan
Ketika melakukan penataan terhadap perpustakaan, kami mengalami kendala yang
cukup sulit. Kendala terbesar disebabkan karena ruang perpustakaan digunakan
sebagai tempat istirahat oleh para guru, sedangkan penataan perpustakaan
membutuhkan tempat yang luas. Selain itu, tidak adanya pengadminitrasian buku
di perpustakaan menjadikan buku yang ada tidak terorganisir dengan baik.
Penataan buku di perpustakaan yang telah kami lakukan yaitu dengan menatanya
satu per satu. Akan tetapi, buku-buku yang telah ditata kembali acak-acakan karena
siswa yang tidak bisa mengembalikan buku di tempat yang semula.
5. Sosialisasi pemisahan sampah organik dan anorganik
Sosialisasi pemilahan sampah organic dan anorganik dilakukan pada saat hari
lingkungan hidup. Seluruh siswa melakukan pembersihan sampah di wilayah
sekitar sekolah. Selain membersihkan sampah, mereka juga diedukasi mengenai
sampah organic dan anorganik. Sosialisasi dilakukan oleh tim kampus mengajar
dengan dibantu oleh guru kelas. Selain di kegiatan tersebut, sosialisasi pemilahan
sampah juga dilakukan di saat kegiatan perkemahan yang dilaksanakan tanggal 25-
26 mei 2023 lalu.
6. Pembuatan Pohon Profesi
Pembuatan pohon profesi dilakukan selama 2 hari. Hari pertama dilakukan
pembentukan pola serta pengecatan pada batang pohon oleh tim kampus mengajar.
Selanjutnya di hari kedua, ditambahkan ornament daun yang terbentuk dari telapak
tangan siswa. Dalam kegiatan tersebut, terlihat siswa sangat antusias untuk
melakukannya karena mereka dapat bermain sekaligus membantu tim kampus
mengajar menyelesaikan program kerja.

F. Refleksi dan Evaluasi Implementasi Program


Hal baik yang didapatkan, saya memiliki pengalaman baru yaitu terjun langsung
mengajar di dunia pendidikan SD. Hal baik lainnya, saya bisa bertemu dengan teman
mengajar satu sekolah yang berbeda perguruan tinggi, sehingga bisa membuka
wawasan saya terutama dalam pola pikir. Mendapat ilmu baru dari para bapak ibu guru
di sekolah, tentang bagaimana sistem pendidikan di sekolah, bagaimana kegiatan
pembelajaran di sekolah dan belajar menjadi guru yang di senangi oleh siswa siswi
dengan mengikuti perkembangan zaman.
Yang sudah dilakukan di sekolah yaitu mengisi pembelajaran di kelas-kelas
secara bergantian, melaksanakan program-program yang sudah kami rancang,
membantu administrasi sekolah, membantu guru ketika membutuhkan bantuan, dan
berkolaborasi dengan bapak dan ibu guru di sekolah.
Tantangan yang terjadi selama kegiatan Kampus Mengajar adalah menghadapi
siswa yang sulit diatur, menghadapi siswa yang tertinggal membaca dan berhitung,
menghadapi siswa kelas rendah yang masih manja dan suka berteriak ketika
pembelajaran di kelas, serta menjalin komunikasi dengan anggota tim dan dewan guru
yang ada di SDN 4 Karangrejo.
Solusinya, kami berkomunikasi dengan guru di sekolah tentang bagaimana
keseharian siswa yang tidak bisa membaca tersebut, kami berusaha semaksimal
mungkin untuk meningkatkan literasi terhadap siswa tersebut meskipun progress yang
ditunjukkan siswa tersebut sedikit, karena kami tidak setiap hari bisa mendampingi
siswa tersebut. Untuk siswa yang sulit diatur, kami mengatasinya dengan menarik
perhatiannya dengan belajar sambil bermain.
G. Deskripsi Kegiatan Mahasiswa dan Dosen Pembimbing Lapangan dalam Penugasan
Program Kampus Mengajar
Beberapa kegiatan yang kami lakukan bersama dengan Dosen Pembimbing Lapangan,
diantaranya:
1. Diskusi membahas mengenai rancangan program kerja selama masa penugasan.
2. Membahas kendala-kendala yang terjadi selama penugasan
3. DPL melakukan mentoring ke sekolah 2 minggu sekali.
4. Berkomunikasi melalui WhatsApp untuk mengingatkan agar mengumpulkan
laporan tepat waktu
5. Melakukan evaluasi terhadap kinerja masing-masing anggota
6. Melaporkan program kerja apa saja yang sudah terlaksana
7. Melakukan rapat bersama guru pamong apabila terdapat kendala yang tidak bisa
hanya diselesaikan oleh DPL
8. Melakukan rapat bersama Kepala Sekolah dan guru pamong mengenai kegiatan-
kegiatan yang akan kami lakukan selanjutnya

H. Kesimpulan dan Saran


Kesimpulan yang bisa diambil, kegiatan kampus mengajar sangat memberikan
pengalaman dan pembelajaran bagi saya pribadi. Banyak hal baru yang ditemui ketika
melihat langsung kondisi sebenarnya di sekolah. Masih banyak sekolah yang dalam
fasilitas masih kurang, sehingga para orangtua lebih memilih menyekolahkan anaknya
di sekolah yang lebih jauh dan bagus. Selama menjalankan program-program kami,
pihak sekolah dan siswa sangat memberikan respon positif dan menerima kami dalam
lingkungannya. Berdasarkan pertanyaan yang kami berikan terhadap siswa, mereka
sangat senang dengan adanya kami kampus mengajar karena bisa membuat suasana
baru dalam pembelajaran dan ucapan terima kasih dari bapak ibu guru kepada kami
karena merasa terbantu baik untuk pembelajaran, percepatan teknologi, menciptakan
lingkungan sekolah yang nyaman dan administrasi sekolah.
Saran dari kami, diharapkan untuk kedepannya Program Kampus Mengajar
menjadi lebih baik lagi. Kendala-kendala yang dihadapi oleh Tim Kampus Mengajar
dapat menjadi evaluasi serta acuan bagi Tim selanjutnya untuk melaksanakan
penugasan. Selain itu, kami juga berharap program kerja yang telah kami rancang agar
dapat tetap dilaksanakan meskipun kami sudah tidak bertugas di sekolah. Contohnya
seperti program kerja klinik calistung. Kami berharap agar program tersebut tetap
dilaksanakan karena sangat membantu siswa dalam meningkatkan kemampuannya
dalam membaca maupun menulis.
Lampiran

 Dokumentasi pembelajaran di kelas

 Dokumentasi Kegiatan perkemahan akhir tahun


 Dokumentasi Senam bersama di Kantor Kelurahan Karangrejo

 Dokumentasi Peringatan Hari Pendidikan Nasional


 Dokumentasi Pendampingan tes Rockport untuk kelas 4, 5, dan 6

 Dokumentasi Pendampingan supporteran di gor


 Dokumentasi Pondok Ramadhan

 Dokumentasi Asesmen cita-cita


 Dokumentasi Pembuatan pojok baca

 Dokumentasi Pembuatan Pohon Profesi


 Dokumentasi Perpisahan Kelas 6

 Dokumentasi Pembuatan Mading

 Dokumentasi Pelaksanaan Klinik Calistung


 Dokumentasi Adaptasi Teknologi

 Dokumentasi bersih-bersih dalam rangka Hari Lingkungan Hidup


 Dokumentasi Bersama DPL, Guru Pamong, dan BBPMP Jawa Timur

Anda mungkin juga menyukai