Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN AKHIR

MAHASISWA
PROGRAM KAMPUS MENGAJAR ANGKATAN 5 TAHUN 2023

Disusun Oleh:
SITI ‘AISYAH.

NIM
20010034028

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2023
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKHIR
MAHASISWA

Nama Kegiatan : Program Kampus Mengajar Angkatan 5 Tahun 2023


Nama Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Surabaya
Mahasiswa
1. Nama Lengkap : Siti ‘Aisyah
2. NIM : 20010034028
3. NPSN Sekolah : 20500235
4. Sekolah Penugasan : UPT SDN 315 Gresik
5. Nama DPL : Ns. Ida Zuhroidah, S.Kep., M.Kes
6. Nama Koordinator PT : Syunu Trihantoyo, M.Pd.

Guru Pamong Dosen Pembimbing Lapangan

Muh. Choirul Imam,S.Pd. Ns. Ida Zuhroidah, S.Kep., M.Kes.


NIP. 19900630 201903 1 007 NIP. 197905092006042023

Mengetahui/Menyetujui
Dekan FIP Universitas Negeri Surabaya

Prof. Dr. Mochamad Nursalim,M.Si


NIP.196805031994031003
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKHIR
MAHASISWA

Nama Kegiatan : Program Kampus Mengajar Angkatan 5 Tahun 2023


Nama Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Surabaya
Mahasiswa
1. Nama Lengkap : Siti ‘Aisyah
2. NIM : 20010034028
3. NPSN Sekolah : 20500235
4. Sekolah Penugasan : UPT SDN 315 Gresik
5. Nama DPL : Ns. Ida Zuhroidah, S.Kep., M.Kes
6. Nama Koordinator PT : Syunu Trihantoyo, M.Pd.

Guru Pamong Dosen Pembimbing Lapangan

Muh. Choirul Imam,S.Pd. Ns. Ida Zuhroidah, S.Kep., M.Kes.


NIP. 19900630 201903 1 007 NIP. 197905092006042023

Mengetahui/Menyetujui
Wakil dekan akademik

Prof. Dr. Budi Purwoko, S.Pd, M.Pd


NIP.197203151997031001
A. Hasil Analisis Kebutuhan Sekolah
1. Hasil observasi
 Profil sekolah UPT SDN 315 Gresik :
- Alamat : Jl. Masjid Rt 09/ Rw 05 Pantenan Kec. Panceng. Kab. Gresik.
- Jumlah guru : 10 orang
- Jumlah siswa : 101 siswa.
 Kondisi lingkungan sekolah dikategorikan cukup ramai karena berada di
pinggir Desa Pantenan, jarak sekolah dengan jalan raya utama terbilang cukup
jauh. kondisi sekolah yang berbatasan langsung dengan rumah warga
membuat luas wilayah sekolah cukup terbatas, di sekililing sekolah dibatasi
oleh dinding pembatas yang cukup tinggi, serta terdapat gerbang sekolah di
halaman sekolah.
 Fasilitas sarana dan prasarana dikategorikan baik. Terdapat 1 kantor guru dan
ruangan kepala sekolah, 1 laboratorium komputer, 1 kamar mandi guru, 2
kamar mandi siswa, 6 ruang kelas. 1 parkir guru dan 1 parkir siswa. Terdapat
1 kantin. 1 gudang dan terdapat taman kecil di halaman sekolah.
2. Daftar Prioritas
A. Kebutuhan literasi dan numerasi
a. Kebutuhan literasi berupa Gerakan literasi sekolah. Sebab di sekolah
sasaran tidak terdapat Gerakan literasi sebelum dimulainya pembelajaran.
b. Kebutuhan literasi berupa pengadaan pojok baca di setiap kelas. Karena
tidak semua kelas memiliki pojok baca, dan beberap kelas yang memiliki
pojok baca masih belum dikatakan layak sebagai tempat yang nyaman dan
belum difungsikan sesuai fungsinya.
c. Kebutuhan literasi berupa revitalisasi perpustakaan. Di sekolah sasaran
masih baru saja mengalami renovasi sehingga tidak terdapat ruang
perpustakaan sebagai tempat menyimpan buku milik sekolah. Dan buku
yang dimiliki sekolah hanya diletakkan di Gudang tanpa disusun dengan
rapi dan berantakan tidak sesuai jenisnya.
d. Kebutuhan numerasi dasar berupa kelas numerasi belajar berhitung
sembari bermain. Di sekolah sasaran pengetahuan akan numerasi dasar
masih kurang dan dibutuhkan bingan lebih. Pada numerasi dasar dalam hal
berhitung sederhana penjumlahan, pengurangan, pembagian dan perkalian
masih banyak siswa yang belum mampu menghitung degang benar,
bahkan terdapat siswa yang belum mampu menyebutkan angka secara
benar, terutama pada angka puluhan.
B. Kebutuhan les calistung utamanya pada program les membaca, karena masih
terdapat beberapa anak baik di kelas tinggi hingga kelas rendah belum lancar
bahkan belum mampu mengenal huruf.
C. Kebutuhan pada kesadaran hidup bersih dan sehat. Masih kurangnya kesadaran
siswa pada diri mereka pada gaya hidup sehat dan kesadaran merawat lingkungan
sekitarnya utamanya di sekolah. Maka dilakukan kegiatan sosialisasi Gerakan
hidup sehat “pentingnya sarapan pagi”, selain itu terdapat kegiatan jumat bersih
membersihkan lingkungan sekolah.

B. Perancangan Program
Kegiatan FKKS di sekolah dilaksanakan sepulang sekolah dan dilaksanakan di kantor
guru diikuti oleh guru pamong, wali kelas, guru mata pelajaran dan dipimpin
mahasiswa. Isi dari kegiatan FKKS adalah pemaparan rencana program yang
sebelumnya sudah dikirimkan ke selruh dewan guru. Pemaparan yang dilakukan
mahasiswa berupa jadwal pelaksanaan program yang telah disusun beserta alasan
perlunya program tersebut berjalan. Setelah pemaparan maka dianjutkan pemberian
pertanyaan dan masukan dari dewan guru. Selain mendengarkan pendapat dan
evaluasi kegiatan ini dimanfaatkan untuk meminta izin pada wali kelas dalam
pelaksanaan program. Sehingga FKKS ditutup dengan persetujuan bahwa program
yang telah disusun dan dijadwalkan dapat dilaksanakan Dari hasil FKKS didapatkan
kesepakatan terkait pelaksanaan program senagai berikut :
1. Pengadaan Gerakan literasi sekolah dan Pembuatan pojok baca di setiap kelas.
Dari hasil pengamatan dan FKKS di sekolah sasaran, tidak terdapat Gerakan
literasi sekolah, yang berupa program literasi sebelum pembelajaran. Untuk
memulai Gerakan literasi sebelum pembelajaran dilaksanakan koordinasi dan
kolaborasi dengan wali kelas agar diberikan waktu 30 menit sebelum
pembelajaran untuk program pembiasaan literasi bergilir di setiap kelas.
2. Pembuatan pojok baca di setiap kelas dan pengadaan open donasi buku
Di beberapa kelas tidak memiliki pojok baca sedangkan beberapa kelas terdapat
pojok baca, akan tetapi pojok baca tersebut justru terabaikan tidak terawat. Maka
dibuatlah pojok baca di beberapa kelas yang belum memiliki pojok baca,
sedangkan kelas yang terdapat pojok baca dilakukan revitalisasi dengan
menambahkan buku bacaan, menambahkan hiasan berupa tulisan dan gambar
tanaman atau hewan agara terasa lebih hidup. Sedangkan dalam pengadaan buku
cerita ramah anak kami membuka open donasi berupa pengadaan buku fiksi dan
non fiksi serta berupa uang yang nantinya dapat dibelikan benda yang berkaitan
dengan pengadaan pojok baca.
3. Revitalisasi perpustakaan
Di sekolah tujuan baru saja direnovasi dan mengalami keterbatasan lahan,
sehingga tidak memiliki ruang perpustakaan untuk saat ini. Maka buku yang
dimiliki sekolah saat ini diletakakkan di Gudang dalam bentuk tidak teratur dan
berantakan.
Maka program yang kami rancang adalah revitalisasi Gudang yang ada
difungsikan sebagai ruang perpustakaan darurat sebagai penyimpanan buku layak
pakai. Program ini dijalankan dengan menyortir buku yang layak pakai dan tidak
layak pakai, memisahkan jenis buku pada susunan rak sesuai jenis buku. Dan
membersihkan ruangan dari debu dan kotoran.
4. Kelas numerasi
Kegiatan ini berkolaborasi dengan wali kelas, meminta waktu tambahan setelah
istirahat selama 30 menit untuk mengenal numerasi dasar dengan cara bermain.
Numerasi dasar yakni mengenalkan cara menghitung sederhana mulai dari
penjumlahan, penguarangan, perkalian dan pembagian pada siswa dengan metode
belajar sembari bermain yang didukung oleh media pembelajaran.
5. Pengadaan les membaca
Dari hasil kesepakatan, kegiatan les membaca ini dilakukan sebanyak 3 kali
seminggu, hal ini dilakukan untuk memberikan kesempatan belajar pada siswa
agar dapat belajar membaca dengan durasi waktu yang lebih banyak. Kegiatan ini
dilakukan setelah pulang sekolah, sehingga tidak mengganggu proses
pembelajaran di sekolah. dan kegiatan ini berkolaborasi dengan wali kelas agar
disampaikan pada orang tua siswa meminta tambahan waktu setelah pulang
sekolah.
6. Penataan taman di halaman sekolah. kegiatan ini dilaksanakan pada hari jumat
untuk melaksanakan kerja bakti bersama sekaligus menata dan menanam tanaman
hias yang mudah hidup.
C. Mitra yang Terlibat dalam Penugasan Program Kampus Mengajar
Daftar mitra yang terlibat dan berkolaborasi
- Kepala sekolah
Kolaborasi bersama kepala sekolah berbentuk dukungan secara materi dan non
materi. Secara materi kepala sekolah menyumbangkan donasi dalam rangka
pembelian buku untuk pojok baca. Sedangkan dalam non materi kepala sekolah
memberikan dukungan dan berpartisipasi atas terselenggaranya kegiatan berupa
outbound, tarawih dan tadarus di bulan Ramadhan.
- Guru pamong
Kolaborasi yang dilakukan berupa koordinasi dan evaluasi pada program
outbound, Gerakan literasi sekolah, sosialisasi, les membaca, kelas numerasi,
revitalisasi perpustakaan dan segala bentuk program lainnya untuk diberi
persetujuan, masukan hingga evaluasi kekurangan dan kelebihan program.
- Wali kelas
Kolaborasi bersama wali kelas yakni pengadaan pojok baca di setiap kelas, karena
dalam pembuatan pojok baca diperlukan izin penggunaan pojok di setiap kelas.
Selanjutnya pengadaan Gerakan literasi sekolah, sebab Gerakan ini meminta
waktu di setiap kelas secara bergilir di awal sebelum pembelajaran di mulai.
Program les membaca, karena beberapa siswa beberapa belum lancar membaca
maka kami meminta data dari kelas rendah yang belum lancar membaca dan
meminta izin sepulang sekolah belajar membaca. Program asistensi mengajar, jika
wali kelas berhalangan hadir maka kami akan menggantikan wali kelas untuk
mengajar mata pelajaran tersebut.
- Guru pelajaran
Kolaborasi bersama guru pelajaran adalah asistensi mengajar, jika guru maa
pelajaran tersebut berhelangan hadir maka kami akan menggantikan guru mata
pelajaran tersebut.
- Guru ekstrakulikuler
Kolaborasi pada guru ekstrakulikuler adalah pendampingan beberapa
ekstrakulikuler seperti muhadloroh untuk mengawasi siswa agar mendengarkan
kegiatan muhadloroh dan berjalan dengan lancar.
D. Pelaksanaan AKM Kelas dan Asesmen Murid
1. Pelaksanaan pretest AKM kelas untuk siswa kelas 5 SD
A. Pretest AKM Literasi
 Jumlah siswa : 22 siswa
 Hasil yang diperoleh persentase jawaban benar siswa pada pretest literasi
berjumlah : 41% menunjukkan nilai yang tidak memuaskan
B. Pretest AKM numerasi
 Jumlah siswa : 22 orang
 Hasil diperoleh dari persentase jawaban benar siswa yakni : 30%, dimana
jumlah persentase ini lebih rendah disbanding literasi..
C. Kesimpulan hasil : hasil yang didapatkan tidak maksimal, sebab dikarenakan
siswa enggan atau malas dalam membaca soal terutama soal cerita, siswa
enggan membaca dengan teliti selain itu mereka juga tidak terbiasa membaca
ceoat untuk menukan informasi. Selain itu siswa terburu-buru mengerjakan
sehingga jawaban yang dpilih dominasi hasil jawaban asal menjawab
2. Pelaksanaan postest AKM kelas untuk kelas 5 SD
A. Postest AKM literasi
 Jumlah siswa : 22 siswa
 Hasil : persentase hasil jawaban benar siswa yakni 51%, mengalami
peningkatan dibanding hasil pretest. Selain mengalami peningkatan juga
terdapat 2 siswa mengalami penurunan dan 2 siswa mengalami nilai tetap
sedangkan sisanya mengalami peningkatan dibandingkan nilai pretest.
B. Postest AKM numerasi
 Jumlah siswa : 22 siswa
 Hasil : persentase hasil jawaban benar siswa 45%, mengalami peningkatan
disbanding hasil pretest. Selain mengalami peningkatan juga terdapat
penurunan pada 3 siswa dan 2 siswa mendapatkan nilai tetap dan sisanya
mengalami peningkatan nilai dibanding nilai pretest.
C. Kesimpulan : terjadi peningkatan hasil postest lebih baik daripada pretest baik
dalam hal literasi maupun numerasi, karena saat pretest siswa terkesan
mengabaikan soal dan enggan membaca sehingga mereka terkesan asal
memilih jawaban, sedangkan saat postest siswa lebih tenang dan mau
membaca soal yang ada. Selain itu hal ini juga dipengaruhi oleh Latihan soal
AKM literasi dan numerasi yang diberikan mahasiswa sehingga siswa lebih
siap ketika menghadapi soal yang memiliki kemiripan.
E. Implementasi Program
Program yang telah dilaksanakan sebagai berikut :
1. Pembelajaran literasi
Program yang telah dijalankan berupa literasi membaca buku sebelum
pembelajaran, literasi membaca buku bersama, literasi menulis, literasi
menyampaikan/lisan, literasi bercerita menggunakan media boneka tangan.
Sedangkan literasi di luar kelas berbentuk kegiatan pengamatan terhadap
lingkungan sekitar sekolah dan di sekripsikan dalam bentuk paragraf hasil temuan
mereka.
2. Pembelajaran numerasi
Pembelajaran numerasi yang dilakukan berbentuk belajar menghitung perkalian
dan penjumlahan melalui beberapa permainan yakni : teka-teki silang, menghitung
gambar, menghitung hewan dalam kantong bilangan, berhitung melalui permainan
tepuk tangan (domikado) dan Latihan pengerjaan soal AKM,
3. Pojok baca dan perpustakaan
Di sekolah penugasan beberapa kelas telah memiliki pojok baca dan beberapa
lainnya belum memiliki, kelas yang telah memiliki pojok baca hanya perlu
ditambahkan beberapa hiasan untuk menarik minat siswa serta ditambahkan buku
bacaan untuk menambahkan koleksi buku yang ada. Sedangkan kelas yang belum
memiliki kami berkolaborasi dengan wali kelas untuk meminta izin menambahkan
pojok baca di sudut kelas dan memberikan beberapa buku bacaan sesuai usia
siswa.
Sedangkan pada perpustakaan, kami melakukan revitalisasi. Sebab di sekolah
penempatan tidak terdapat perpustakaan, maka sementara Gudang tempat
penyimpanan buku dijadikan perpustakaan darurat. Karena buku di ruang
perpustakaan masih berantakan maka, program ini melakukan penataan sesuai
jenis buku dan menyortir kelayakan buku.
4. Gerakan literasi dan numerasi sekolah
Program yang dijalankan berupa literasi 30 menit sebelum pembelajaran dengan
membaca buku cerita, bermain peran, membaca bersama dan mengisi mading
dengan pamphlet, foto, komik dan biografi tokoh, sedangkan pada numerasi yakni
pembuatan media pembelajaran numerasi sederhana dan pembuatan hiasan kelas
berisi angka 1-10.
5. Adaptasi teknologi
Pada program adaptasi teknologi, memanfaatkan media pembelajaran berupa TV
LCD di setiap kelas untuk digunakan menampilkan media pembelajaran. Berupa
video pembelajaran, pengenalan penggunaan laptop kepada siswa saat untuk
mencari materi pembelajaran. Selain itu bantuan penataan sound system dan
perbaikan alat eletronik.
6. Administrasi sekolah
Pada program ini, berkolaborasi bersama guru-guru yang membutuhkan bantuan
berupa administrasi. Berupa bantuan saat pengerjaan dokumen akreditasi sekolah,
bantuan scan hasil ulangan dan bantuan menata surat atau mencetak/print
dokumen.
F. Refleksi dan Evaluasi Implementasi Program
Hal baik yang dilakukan yakni :
1. Melakukan sosialisasi Gerakan hidup sehat “pentingnya sarapan pagi.” Dari
kegiatan tersebut berbagi mengenai pengetahuan makanan 4 sehat 5 sempurna
terutama pentingnya mengkonsumsi makanan pokok pada saat sarapan dipagi
hari, selain itu memberikan pesan agar siswa lebih hemat dan lebih berhati-hati
saat membeli makanan saat di luar rumah. Siswa begitu antusias mereka
membawa bekal berisi makanan yang mereka sukai. Tantangan yang dihadapi : 1.
Beberapa siswa enggan membawa bekal pada saat sosialisasi. Solusinya siswa
yang tidak membawa di tertibkan untuk duduk di pinggir tidak diperkenankan
duduk diantara siswa yang membawa makanan. 2. Selanjutnya Isi materi masih
kurang atraktif, sebab pembawa acara masih sedikit malu Ketika berkomunikais
membawakan acara. Solusi yang dilakukan mendorong mahasiswa untuk lebih
aktif pada egiatan yang melibatkan public speaking saat disekolah.
2. Pemanfaatan barang bekas sebagai hiasan. Kegiatan ini melibatkan siswa untuk
membawa botol minum ukuran 1,5 liter dan diberikan cat warna merah, kuning,
dan hijau untuk digunakan menghias pojok baca di dalam kelas. Tantangan yang
dihadapi : Beberapa siswa mengganggu pengerjaan dengan bermain cat yang akan
digunakan untuk mewarnai. Solusinya kami melibatkan beberapa siswa untuk
mencari botol, mencuci, dan membantu menjemur botol yang sudah di cat.
3. Membuat hiasan pojok baca memanfaatkan kardus bekas. Pembuatan hiasan ini
menggunakan kardus bekas sebagai bahan penyangga hiasan dan tulisan pojok
baca di kelas. Penggunaan kardus dinilai lebih praktis dan mudah ditemukan di
sekitar sekolah. Tantangan yang dihadapi : Beberapa siswa mengganggu
pengerjaan dengan meminta bahan yang akan digunakan untuk dijadikan mainan.
Solusinya dengan melibatkan siswa untuk membantu menggambar, menempel,
dan menggunting untuk selanjutnya diletakan di kelas.
4. Pembuatan kegiatan donasi buku. Kegiatan dilakukan untuk menambah jumlah
buku bacaan di pojok baca sekaligus mencari donasi berupa materi yang akan
dipergunakan membeli bahan pojok baca berupa buku ataupun bahan hiasan yang
dibutuhkan. Tantangan yang dihadapi : sulitnya mendapat donasi sebab banyak
dari teman-teman kampus mengajar yang juga menggalang donasi. Solusinya
kami membuat pamphlet dan menyebarkan pada teman-teman kampus, pada guru
sekolah sasaran, pada teman-teman seorganisasi. Sehingga tetep terdapat donasi
yang masuk.
G. Deskripsi Kegiatan Mahasiswa dan Dosen Pembimbing Lapangan dalam Penugasan
Program Kampus Mengajar
Dalam pendampingan terhadap mahasiswa dosen pembimbing lapangan melakukan
kunjungan ke sekolah pada awal penugasan dan bertemu dengan guru pamog, selain
itu dosen pembimbing lapangan selalu mengadakan monitoring dan evaluasi setiap
minggu melalui pengadaan zoom, kegiatan ini dimanfaatkan dengan menceritakan
aktivitas selama satu minggu dan dosen lapangan akan memberi masukan dan teguran
untuk program di minggu selanjutnya. Selain itu dosen pembimbing lapangan turut
membantu Menyusun program untuk minggu selanjutnya dengan meminta mahasiswa
menyebutkan rencana minggu depan sehingga mahasiswa dapat menjalankan program
dengan rencana yang telah disusun.
Disamping itu pemberian motivasi turut disampaikan agar mahasiswa tetap
bersemangat menjalankan program selama di sekolah. dosen lapangan juga aktif
memberi masukan jika dirasa mahasiswa di sekolah mengalami kesulitan atau konflik
yang berkaitan dengan kelompok mahasiswa. Sehingga tugas setiap minggu dapat
terlaksana dan berjalan dengan lancar hingga 16 minggu.
H. Kesimpulan dan Saran
 Kesimpulan :
Setelah melaksanakan program sejak awal hingga akhir masa penugasan
didapatkan
a) Program yang telah direncanakan dapat berjalan dengan baik dan terlaksana
seluruhnya. Yakni : gerakan literasi sekolah, les membaca, kelas numerasi,
pembuatan pojok baca di setiap kelas, revitalisasi perpustakaan dan merapikan
taman dan tanaman. program yang dijalankan dapat berjalan dengan baik dan
lancar, meskipun beberapa program mengalami kendala dan hambatan. Tetapi
dapat diselesaikan dengan baik
b) Program yang direncanakan dan dijalankan merupakan hasil komunikasi daan
kolaborasi bersama DPL, guru pamong, wali kelas dan guru mata pelajaran.
c) Terjadi peningkatan persentase nilai AKM dari nilai pretest literasi sebesar
41% Dan saat postest menjadi 51%. Sedangkan persentase pretest literasi
sebesar 30% Dan saat postest menjadi 45%
 Saran :
a) Program yang telah dijalankan terutama Gerakan literasi sekolah dan numerasi
sederhana diharapkan dapat dilanjutkan oleh sekolah dan lebih dikembangkan
lebih baik lagi.
b) Pembelajaran yang perlu diaplikasikan pada siswa sebaiknya mengusung
pembelajaran yang menyenangkan, kreatif tetapi tetap serius.
Lampiran
1. Dokumentasi implementasi program kerja
2. Dokumentasi kegiatan mahasiswa bersama DPL dan para pemangku kepentingan
terkait (dinas pendidikan, kepala sekolah, guru/guru pamong)
LAMPIRAN

A. Awal Penugasan

Keterengan : pelepasan mahasiswa oleh


dinas Pendidikan Kabupaten Gresik
bersama kepala dinas Pendidikan,
perwakilan anggota kelompok dan
perwakilan guru UPT SDN 315 Gresik.

Keterangan : kunjungan Dosen


pembeimbing lapangan ke sekolah
penugasan UPT SDN 315 Gresik bersama
guru pamong.

Keterangan : foto bersama guru pamong


dan kepala sekolah
Keterangan : berfoto bersama dewan guru.

Keterangan : pelaksanaan pretest AKM


UPT SDN 315 Gresik diikuti oleh siswa
kelas 5 sebanyak 22 siswa.

Keterangan : FKKS bersama wali kelas,


guru mata pelajaran dan guru pamong.

Keterangan : zoom bersama DPL setiap


minggu untuk evaluasi kegiatan.

B. Program kerja literasi


Keterangan : literasi dengan mendongeng
menggunakan media boneka tangan

Keterangan : pembelajaran literasi dengan


mencari kata diantara huruf acak.

Keterangan : literasi di luar kelas, dengan


melakukan observasi dan menuliskan
hasil temuan berupa pengamatan
tumbuhan dan hewan di sekitar
lingkungan sekolah.

Keterangan : literasi dengan membaca


bersama di pagi hari

Keterangan : kegiatan les membaca pada


siswa yang belum lancar membaca
Keterangan : Latihan pembahasan soal
AKM literasi & numerasi

C. Program kerja Numerasi

Keterangan : bermain numerasi


dengan teka-teki silang

Keterangan : pembelajaran numerasi


dengan bermain kantong bilangan

Keterangan : pembelajaran numerasi


dengan menghitung gambar
Keterangan : pembelajaran numerasi
permainan tepuk tangan (domikado)
dan menjawab tantngan

Keterangan : Latihan pembahasan soal


AKM numerasi dan literasi

D. Adaptasi teknologi

Keterangan : pembelajaran dengan


video pembelajaran

Keterangan : adaptasi teknologi


dengan mengenalkan laptop

Keterangan : adaptasi teknologi


membantu scan hasil ulangan
secara online
Keterangan : adaptasi teknologi
membantu administrasi akreditasi
guru.

E. Program kerja budaya literasi numerasi

Keterangan : penataan dan revitalisasi


perpustakaan

Keterangan : Gerakan literasi sekolah


dengan pembuatan pojok baca

Keterangan : Gerakan literasi pebiasaan


membaca sebelum masuk kelas.
Keterangan : pengisian mading siswa

Keterangan : hiasan numerasi angka 1-10

F. Program SDGS

Keterangan : sosialisasi gerakah hidup


sehat “ pentingnya sarapan pagi “

Keterangan : kegiatan jumat bersih


Keterangan : pembuatan hiasan pojok baca
dari botol bekas

G. Program Tambahan

Keterangan : kegiatan outbound di


sekolah

Keterangan : pembagian lomba festival


Ramadhan

Keterangan : kegiatan sholat tarawih dan


tadarus bersama selama bulan Ramadhan

Keterangan : sholat dhuha setiap pagi


Keterangan : apel pagi dan doa bersama

Keterangan : pendampingan ekstrakulikuler


muhadloroh

Anda mungkin juga menyukai