Anda di halaman 1dari 4

Nama : M.

Gaga Aditya darma / M1B115021

Energi
pengertian energi adalah kemampuan suatu benda atau seseorang untuk melakukan usaha atau
gerak. Makhluk hidup dan makhluk tak hidup semuanya memiliki energi. Misalnya manusia,
traktor, truk, mesin diesel, dan sebagainya. Matahari, arus air, dan hewan, juga mempunyai
energi. Dalam ilmu pengetahuan alam, semua benda yang bergerak karena adanya gaya
dikatakan melakukan kerja. Manusia bekerja memindahkan barang memerlukan gaya. Hal ini
terjadi karena manusia memiliki energi.
Bentuk energi ada beberapa macam, tetapi bisa dibagi dalam dua bentuk energi utama, yaitu
Energi Kinetik dan Energi Potensial.
Nuklir sebagai energi listrik

Nuklir merupakan istilah yang berhubungan dengan inti atom yang tersusun atas dua buah partikel
fundamental, yaitu proton dan neutron. Di dalam inti atom terdapat tiga buah interaksi fundamental
yang berperan penting, yaitu gaya nuklir kuat dan gaya elektromagnetik serta pada jangka waktu
yang panjang terdapat gaya nuklir lemah. Gaya nuklir kuat merupakan interaksi antara partikel
quark dan gluon yang dibahas dalam teori quantum chromodynamics (QCD) sedangkan gaya
nuklir lemah adalah interaksi yang terjadi dalam skala inti atom seperti peluruhan beta yang
dibahas dalam elecroweak theory.
Energi nuklir dihasilkan di dalam inti atom melalui dua buah jenis reaksi nuklir, yaitu reaksi fusi
dan reaksi fisi. Reaksi fusi adalah suatu reaksi yang menggabungkan beberapa partikel atomik
menjadi sebuah partikel atomik yang lebih berat. Reaksi fusi dapat menghasilkan energi yang
sangat besar seperti yang terjadi pada bintang. Salah satu reaksi contoh reaksi fusi adalah
penggabungan partikel deuterium (D atau 2H) dan tritium (T atau 3H) (Gambar 1.a). Langkah
pertama, deuterium dan tritium dipercepat dengan arah yang saling mendekati pada suhu
termonuklir. Penggabungan antara dua buah partikel tersebut membentuk helium-5 (5He) yang
tidak stabil sehingga mengakibatkan peluruhan. Dalam proses peluruhan ini, sebuah neutron dan
partikel helium-4 (4He) terhambur disertai dengan energi yang sangat besar, yaitu 14,1 MeV untuk
penghamburan neutron dan 3,5 MeV untuk penghamburan helium-4. Sampai saat ini, reaksi fusi
belum dapat dirancang oleh manusia karena membutuhkan suhu yang sangat tinggi. Hal ini
menyebabkan pemanfaatan reaksi fusi sebagai sumber energi listrik belum dapat direalisasikan.
Reaksi nuklir lain yang sudah dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi listrik adalah reaksi
fisi. Reaksi fisi merupakan kebalikan dari reaksi fusi, yaitu reaksi yang membelah suatu partikel
atomik menjadi menjadi beberapa partikel atomik lainnya dan sejumlah energi. Salah satu contoh
dari reaksi fisi adalah reaksi fisi pada partikel uranium-235 (235U) yang ditumbuk oleh sebuah
neutron yang bergerak pelan (Gambar 1.b). Proses penyerapan neutron oleh uranium-235
mengakibatkan terbentuknya partikel uranium-236 (236U) yang tidak stabil sehingga terbelah
menjadi partikel krypton-92 (92Kr), barium-141 (141Br), dan beberapa neutron bebas serta
sejumlah energi. Reaksi fisi dapat berlangsung secara terus menerus yang biasa disebut dengan
reaksi rantai. Dalam reaksi rantai, neutron yang telah terhambur dari reaksi fisi dapat
mengakibatkan terjadinya reaksi fisi lain sama baiknya dengan reaksi fisi sebelumnya. Energi
yang dihasilkan dari reaksi ini dapat dikonversi menjadi energi listrik pada sebuah pembangkit
listrik tenaga nuklir (PLTN).
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) menyediakan sekitar 17 persen dari total tenaga listrik
dunia. Beberapa negara membutuhkan tenaga nuklir yang lebih besat dari negara lain. Di
Prancis, menurut International Atomic Energy Agency (IAEA), 75 persen tenaga listriknya
dihasilkan oleh reaktor nuklir. Jumlah pembangkit tenaga listrik di dunia diperkirakan lebih dari
400 buah dengan 100 buah diantaranya berada di Amerika Serikat.
Pada PLTN, bahan bakar sebuah reaktor nuklir berupa uranium. Uranium merupakan salah satu
hasil tambang yang terdapat di bumi. Uranium-238 (U-238) mempunyai waktu paruh yang
sangat lama (4,5 milyar tahun) dengan komposisi 99 persen dari total uranium yang ada di bumi.
Komposisi lainnya, U-235 mempunyai sekitar 0,7 persen dan U-234 jauh lebih rendah yang
dibentuk melalui proses peluruhan U-238 (U-238 melalui beberapa tahap peluruhan alpha dan
beta untuk membentuk isotop yang lebih stabil dan U-234 adalah salah satu hasil dari mata rantai
dari peluruhan ini).

(2)
Dalam sebuah reaktor nuklir (Gambar 2), butiran uranium yang sudah diperkaya disusun dalam
sebuah balok dan dikumpulkan ke dalam bundelan (reactor). Bundelan tersebut direndam dalam
air pada sebuah bejana tekan. Air tersebut digunakan sebagai sebuah pendingin. Bundelan
uranium yang digunakan pada reaktor nuklir berada dalam keadaan superkritis. Hal ini dapat
menyebabkan uranium menjadi panas dan meleleh dengan mudah. Untuk mencegahnya, sebuah
balok kontrol (control rods) dibuat dengan bahan yang menyerap neutron. Balok kontrol
dimasukkan kedalam bundelan uranium dengan menggunakan sebuah mekaninisme yang dapat
mengangkat atau menurunkan balok kontrol tersebut. Pengangkatan dan penurunan balok kontrol
menerima perintah seorang operator untuk mengatur jumlah reaksi nuklir. Ketika seorang
operator menginginkan inti uranium untuk menghasilkan panas yang lebih, balok kontrol
dinaikkan dari bundelan uranium. Sebaliknya, jika ingin panas berkurang maka balok kontrol
harus diturunkan. Balok kontrol dapat diturunkan hingga komplit untuk menghentikan reaktor
nuklir jika terjadi kasus kecelakaan atau penggantian bahan bakar.
Bundelan uranium digunakan sebagai sumber energi panas yang sangat tinggi. Panas ini dapat
mengubah air menjadi uap air. Uap air ini digunakan untuk menggerakkan sebuah turbin uap
yang memutar rotor pada generator. Berdasarkan hukum Faraday putaran rotor dikonversi
menjadi tenaga listrik. Dalam beberapa reaktor, uap air akan melalui tahap kedua sebagai
pengubah panas medium untuk mengubah air menjadi uap air yang menggerakkan turbin.
Keuntungan dari desain ini adalah air atau uap air yang tercemar bahan radioaktif tidak akan
mengenai turbin. Dalam reaktor nuklir yang sama, fluida pendingin dalam kontak dengan inti
reaktor dapat berupa gas (karbon dioksida) atau logam cair (sodium, potasium). Tipe reaktor ini
menerima inti uranium untuk beroperasi pada suhu yang lebih tinggi.

Anda mungkin juga menyukai