Anda di halaman 1dari 16

Home
 Best Seller
 Pelajaran
 Updates
 Pendidikan
 Promo
Type your search query and hit enter:


 


 


 


All Rights Reserved

Type your search query and hit enter:


 H OMEP AG E
 P EN DI DI KA N
 P EN GE RT IA N K UR IK UL UM DA N FU NG SI NY A D AL AM D UN IA PE ND ID IK AN

Pendidikan
Pengertian Kurikulum dan Fungsinya dalam Dunia Pendidikan

Pengertian Kurikulum – Dalam dunia Pendidikan, kurikulum menjadi


hal yang sangat penting. Tanpa adanya Kurikulum yang tepat, para
peserta didik tak akan memperoleh target pembelajaran yang sesuai.
Seiring berkembangnya zaman Kurikulum dalam dunia pendidikan pun
terus mengalami perubahan. Semuanya disesuaikan dengan kebutuhan
peserta didik di eranya masing-masing.
Dengan penyesuaian tersebut, diharapkan setiap peserta didik dapat
menyesuaikan diri dengan baik di masyarakat kelak. Bagi Anda yang
bergelut di dunia pendidikan, tentu harus memahami apa itu Kurikulum
dan seluk beluknya. Berikut akan dijelaskan pengertian Kurikulum dan
hal-hal penting lain yang perlu Anda ketahui.

Daftar Isi

 Pengertian Kurikulum Menurut Para Ahli


o 1. Menurut Prof. Dr. S. Nasution
o 2. Dr. Nana Sudjana
o 3. Harold B. Alberty
o 4. Saylor, Alexander, dan Lewis
 Fungsi dari Kurikulum
o 1. Fungsi Untuk Penyelenggara
 a. Fungsi Integrasi
 b. Fungsi Persiapan
 c. Fungsi Penyesuaian
 d. Fungsi diferensiasi
 e. Fungsi Diagnostik
 f. Fungsi Pemilihan
o 2. Fungsi Bagi Pihak Terlibat/Terkait
 a. Bagi Kepala Sekolah
 b. Bagi Guru Mata Pelajaran
 c. Bagi Peserta Didik
 d. Bagi orang tua atau masyarakat
 Perkembangan Kurikulum di Indonesia
 Komponen yang Ada Dalam Kurikulum
o 1. Tujuan Kurikulum
o 2. Strategi Pembelajaran
o 3. Organisasi Kurikulum
o 4. Evaluasi
 Konsep Kurikulum
o 1. Kurikulum sebagai sebuah substansi
o 2. Kurikulum sebagai sebuah sistem
o 3. Kurikulum sebagai sebuah bidang studi
Pengertian Kurikulum Menurut Para Ahli

Kurikulum berisi sekumpulan


rencana, tujuan, dan materi pembelajaran. Termasuk cara mengajar yang
akan menjadi pedoman bagi setiap pengajar supaya bisa mencapai target
dan tujuan pembelajaran dengan baik. Jika dilihat secara etimologis,
Kurikulum berasal dari bahasa Yunani, yaitu “curir” yang berarti pelari, serta
“curere” yang berarti tempat berpacu. Dulu, istilah ini dipakai dalam dunia
olahraga.
Jadi, Kurikulum dapat diartikan sebagai sebuah jarak yang mesti
ditempuh seorang pelari supaya mendapat medali atau penghargaan
lainnya. Kemudian, istilah Kurikulum tersebut diadaptasi dalam dunia
pendidikan. Jadi pengertian Kurikulum dalam dunia pendidikan
kemudian menjadi sekumpulan mata pelajaran yang harus ditempuh dan
dipelajari oleh peserta didik supaya mendapatkan ijazah atau
penghargaan.

Adapun pengertian Kurikulum ini juga disampaikan dalam UU dan oleh


para ahli pendidikan, berikut pengertian menurut mereka:

1. Menurut Prof. Dr. S. Nasution


Prof. Dr. S. Nasution dalam bukunya yang berjudul Kurikulum dan
Pengajaran menyatakan, kurikulum adalah serangkaian penyusunan
rencana untuk melancarkan proses belajar mengajar. Adapun rencana
yang disusun tersebut berada di bawah tanggung jawab lembaga
pendidikan dan parah pengajar di sana.
2. Dr. Nana Sudjana
Dalam buku yang berjudul Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di
Sekolah karya Dr. Nana Sudjana disebutkan, pengertian kurikulum
adalah kumpulan niat dan harapan yang tertuang dalam bentuk program
pendidikan yang kemudian dilaksanakan dan diterapkan oleh guru di
sekolah bersangkutan.

3. Harold B. Alberty
Harold menyatakan bahwa kurikulum merupakan semua kegiatan yang
diberikan kepada peserta didik atas tanggung jawab sekolah. Kurikulum
ini tak hanya terbatas pada segala hal di dalam kelas saja, melainkan
juga semua kegiatan di luar sekolah.

4. Saylor, Alexander, dan Lewis


Menurut ketiga tokoh tersebut, kurikulum merupakan semua upaya yang
diadakan dan dilakukan oleh pihak sekolah untuk menstimulus peserta
didik belajar, baik belajar di dalam kelas, di halaman sekolah, maupun
ketika berada di luar sekolah.

Sementara itu, dalam UU tentang Sistem Pendidikan Nasional No 20


tahun 2003 pasal 1 butir 19 disebutkan, kurikulum merupakan
seperangkat pengaturan dan rencana mengenai tujuan, isi, dan materi
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman kegiatan
pembelajaran guna mencapai tujuan pendidikan.

Kurikulum menjadi sangat penting untuk dimiliki setiap sekolah sebagai


pedoman bagi para guru. Terutama bagi sekolah-sekolah formal, di
mana kurikulum akan menjadi pedoman dan memberikan arah dalam
mengajar. Sesuai dengan pengertian kurikulum, yaitu sesuatu yang
terencana, maka dalam dunia pendidikan segala kegiatan siswa dapat
diatur dengan sedemikian rupa. Sehingga tujuan adanya pendidikan
dapat tercapai.

Bahkan, bisa dikatakan jika tidak ada kurikulum, maka pembelajaran di


sekolah tidak bisa berjalan dengan baik. Sebab segala sesuatu telah
tertuang dalam sebuah kurikulum. Tentunya dengan berbagai variasi
dan adaptasi. Maka tak heran pula jika seorang pakar bernama
Beauchamp (1998) menyatakan bahwa kurikulum merupakan jantung
dari pendidikan.

Perancangan Kurikulum Mikro Profesionalisme Guru Untuk Pendi

Fungsi dari Kurikulum


Seperti yang telah disebutkan dalam pengertian kurikulum, di mana
segala hal tentang pembelajaran peserta didik di sekolah akan dituangkan di
dalamnya. Maka kurikulum memiliki fungsi yang penting. Sementara itu,
fungsi dapat diartikan secara variatif sesuai dengan bidang yang memakai
istilah.

1. Fungsi Untuk Penyelenggara


Fungsi dalam konteks kurikulum sebagai salah satu bagian dari sistem
penyelenggara pendidikan demi mewujudkan tujuan pendidikan adalah
sebagai berikut:

a. Fungsi Integrasi
Fungsi ini diartikan bahwa kurikulum dapat menjadi alat yang akan
membentuk pribadi-pribadi peserta didik yang utuh dan berintegritas di
masyarakat melalui dunia pendidikan.
Error! Filename not specified.
b. Fungsi Persiapan
Fungsi ini diartikan bahwa kurikulum mampu memberikan modal atau
persiapan bagi peserta didik untuk mempersiapkan diri memasuki
jenjang berikutnya, termasuk siap untuk hidup di masyarakat ketika tidak
ingin melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

c. Fungsi Penyesuaian
Ketiga adalah fungsi penyesuaian, di mana kurikulum dapat melakukan
adaptasi terhadap berbagai perubahan yang terjadi di lingkungan
masyarakat dan cenderung dinamis.

d. Fungsi diferensiasi
Keempat ada fungsi kurikulum sebagai diferensiasi, artinya kurikulum
menjadi alat pendidikan yang memperhatikan setiap pelayanan kepada
peserta didiknya. Sebab setiap peserta didik memiliki perbedaan satu
sama lain.

e. Fungsi Diagnostik
Kelima adalah fungsi diagnostik, yaitu menyatakan bahwa kurikulum
berfungsi untuk memahami dan mengarahkan potensi yang dimiliki oleh
setiap peserta didik supaya dapat terus menggali dan mengasah potensi
tersebut, termasuk memperbaiki kelemahan yang dimiliki.

f. Fungsi Pemilihan
Terakhir ada fungsi pemilihan, yaitu menyatakan bahwa kurikulum
memberikan fasilitas kepada peserta didik dengan cara memberikan
kesempatan kepada mereka dalam memilih program pembelajaran
sesuai minat dan bakat masing-masing anak.

BACA JUGA: Kenali Tujuan Negara Indonesia Menurut UUD 1945

Penilaian Dalam Kurikulum 2013, Membantu Guru dan Calon Guru Mengetahui Langkah-Langkah Penilaian
Pembelajaran
Selain fungsi-fungsi di atas, kurikulum juga dapat dilihat dari fungsinya
untuk setiap pihak yang terlibat dan terkait.

2. Fungsi Bagi Pihak Terlibat/Terkait


a. Bagi Kepala Sekolah
Kurikulum mempunyai fungsi bagi kepala sekolah sebagai manajer dan
pimpinan dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Kepala
sekolah mempunyai tugas untuk melakukan pengelolaan pendidikan di
tempatnya masing-masing, yaitu dengan cara melakukan koordinasi dan
supervisi terhadap setiap pembelajaran. Apakah kurikulum diterapkan
sesuai ketentuan atau tidak.

b. Bagi Guru Mata Pelajaran


Bagi setiap guru mapel, kurikulum memiliki fungsi sebagai pedoman
dalam melaksanakan pembelajaran di dalam maupun di luar kelas.
Sebab setiap pembelajaran tersebut menjadi tugas dan tanggung jawab
setiap guru mata pelajaran.

c. Bagi Peserta Didik


Kemudian yang ketiga, bagi peserta didik, yang menjadi target dari
adanya kurikulum. Dalam proses pendidikan, peserta didik adalah pusat
perhatian dari setiap pembelajaran. Maka dari itu, kurikulum berfungsi
untuk menjadi acuan bagi para siswa mengenai apa saja program-
program pendidikan yang harus dipelajari dan dipahami,  serta apa saja
target pembelajaran yang harus mereka capai di setiap jenjangnya.
d. Bagi orang tua atau masyarakat
Meski tidak terlibat dalam pembelajaran secara langsung, namun orang
tua mempunyai peran penting bagi keberhasilan peserta didik. Dalam
hal ini mereka akan menerima hasil dari proses pembelajaran yang telah
dilakukan di sekolah. Jadi capaian siswa terhadap setiap  pembelajaran
yang akan dilaporkan kepada orang tua juga tak lepas dari adanya
kurikulum.

Perkembangan Kurikulum di Indonesia


Seperti pengertian kurikulum yang telah dijelaskan di atas, bahwa
kurikulum juga dapat disesuaikan dengan kebutuhan maupun keadaan
lingkungan dan masyarakat. Sehingga kurikulum memiliki sifat dinamis, dapat
disesuaikan dengan perkembangan zaman. Maka dari itu, tak heran apabila
di Indonesia kurikulum mengalami perubahan dari masa ke masa.

Indonesia pertama kali memakai kurikulum dengan nama Rentjana


Pelajaran 1947. Di mana penekanan di dalam pembelajaran yaitu pada
pembentukan karakter masyarakat Indonesia supaya menjadi manusia
yang berdaulat dan merdeka. Kemudian pada tahun 1952, kurikulum
tersebut disempurnakan kembali dengan tajuk Rentjana Pelajaran
Terurai 1952. Dalam periode ini ada perhatian khusus pada setiap guru
supaya mengajarkan satu mata pelajaran saja kepada peserta didik.

Selanjutnya, pada tahun 1964 kurikulum di Indonesia kembali


disempurnakan. Kali ini terdapat tambahan berupa penekanan pada
program Pancawardhana (yaitu pengembangan moral, kecerdasan,
emosional, ketrampilan, serta jasman).

Perubahan kurikulum di tahun berikutnya terjadi pada tahun 1968. Di


mana penekanan dititikberatkan pada pembentukan manusia Pancasila
sejati yang harus dimaksimalkan di setiap lembaga pendidikan.
Perubahan selanjutnya dilakukan pada tahun 1975. Pada masa
perubahan ini dikenal yang namanya satuan pelajaran, yaitu rencana
pelajaran setiap satuan bahasan.
Setelah perubahan tersebut di tahun-tahun berikutnya kurikulum juga
banyak mengalami perubahan. Tentu saja iji terjadi karena gejolak dan
berbagai hal di tengah masyarakat. Pembaharuan kurikulum selanjutnya
dilakukan pada tahun 1984, 1994, 1999, 2004, 2006, dan yang terakhir
adalah tahun 2013. Kurikulum 2013 yang lebih dikenal dengan istilah
K13, dititikberatkan pada tiga aspek perubahan, yakni pengetahuan,
ketrampilan, serta perilaku.

Pada dasarnya, ada banyak perubahan yang terjadi selama kurun waktu
tersebut.  Tak hanya pada proses penilaian saja, namun isi dari
kurikulum juga terus diperbarui. Meski begitu, setiap perubahan tentu
mempunyai harapan bahwa dunia pendidikan di Indonesia bisa menjadi
semakin maju. Para peserta didik yang menjadi perhatian utama dari
kurikulum pun bisa menjadi seseorang yang jauh lebih bernilai.

Komponen yang Ada Dalam Kurikulum


Umumnya, terdapat lima buah komponen dalam pembuatan kurikulum,
yaitu sebagai berikut:

1. Tujuan Kurikulum
Pertama adalah tujuan kurikulum. Segala sesuatu yang dikerjakan
dengan sebuah perencanaan, tentu harus memiliki tujuan, begitu juga
dengan kurikulum. Tanpa tujuan yang jelas, tentu apa yang telah
dirumuskan tidak akan ada artinya. Pendidikan di Indonesia tentu juga
mempunyai tujuan, maka dari itu, pembentukan kurikulum ditujukan
demi mewujudkan ketercapaian pendidikan tersebut.

Tak hanya di Indonesia saja, di negara lain pun kurikulum mempunyai


tujuan. Meski setiap satu negara dengan yang lainnya sudah memiliki
tujuan yang berbeda-beda. Semua itu disesuaikan dengan falsafah
negara, sumber daya manusia dan alam yang dimiliki, serta keadaan
politik dan sosial warga masyarakat. Adapun tujuan dari pendidikan di
Indonesia sesuai jenjangnya adalah:
 Tujuan pendidikan dasar yang menaruh perhatian penting pada
aspek kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, dan
juga keterampilan sebagai pondasi utama. Dengan pondasi
tersebut  diharapkan peserta didik mampu hidup lebih mandiri,
serta memiliki kesiapan untuk memasuki jenjang pendidikan
selanjutnya.
 Tujuan pendidikan menengah, yakni untuk meningkatkan
kecerdasaan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, dan juga
keterampilan guna menjadi bekal bagi kehidupan remaja yang
penuh tantangan.
 Tujuan pendidikan menengah kejuruan, yang bertujuan untuk
meningkatkan kecerdasaan, pengetahuan, kepribadian, akhlak
mulia, dan ketrampilan yang jauh lebih baik dari sebelumnya.
Dengan begitu, peserta didik siap untuk hidup mandiri di
masyarakat dan mampu melanjutkan pendidikan ke jenjang
selanjutnya.
 Materi dalam Kurikulum
Komponen kedua adalah materi. Jadi, di dalam kurikulum akan dimuat
materi yang berbentuk bahan ajar untuk kegiatan pembelajaran di dalam
maupun di luar kelas demi tercapainya tujuan pembelajaran. Adapun
materi di dalam kurikulum tidak boleh dibuat dengan sembarangan.
Materi yang dicantumkan harus sesuai dengan perkembangan setiap
siswa dan bermakna bagi mereka, kemudian terdiri dari pengetahuan
ilmiah yang dapat diujikan kebenarannya, menjadi cerminan kenyataan
nasional, serta mampu menjadi penunjang tercapainya tujuan
pendidikan.

2. Strategi Pembelajaran
Kemudian ada komponen kurikulum nomor tiga, yaitu strategi
pembelajaran. Untuk mencapai sebuah tujuan pendidikan, strategi
menjadi sangat penting. Strategi pembelajaran dapat berupa metode
dan peralatan yang digunakan untuk menyampaikan pelajaran kepada
para peserta didik. Strategi yang diterapkan oleh setiap negara tentu
tidak sama antara satu dengan lainnya. Semua itu tergantung terhadap
beberapa faktor, terutama sumber daya alam dan manusianya. Semakin
kaya sumber daya alam dan semakin berkualitas sumber daya manusia
di suatu negara, strategi yang diterapkan dapat lebih maksimal dan
bervariasi.
3. Organisasi Kurikulum
Dalam hal ini, setiap ahli memiliki pandangan masing-masing terhadap
kurikulum yang perlu diterapkan. Maka dari itu, keberagaman yang ada
menjadikan bekal untuk mengorganisasikan kurikulum dengan lebih
baik.

4. Evaluasi
Komponen kurikulum yang terakhir yaitu evaluasi. Evaluasi ini ditujukan
untuk melakukan pemeriksaan, apakah kurikulum yang telah dibuat dan
diterapkan berjalan dengan lancar, sehingga efektif dan mampu
mencapai tujuan dari pendidikan.

Kurikulum Dan Pembelajaran Edisi Kedua

Konsep Kurikulum
Kurikulum sebagai sesuatu yang terencana dan dibuat dengan berbagai
pertimbangan, tentu memiliki sebuah konsep. Adapun konsep ini terus
mengalami perubahan seiring dengan perkembangan zaman. Perubahan-
perubahan pada masyarakat juga turut menjadi penyumbang bagi
pembaharuan konsep kurikulum. Namun secara umum, dapat ditarik
kesimpulan bahwa ada tiga konsep kurikulum, yaitu sebagai berikut:

1. Kurikulum sebagai sebuah substansi


Kurikulum menjadi sebuah rencana belajar bagi peserta didik di sekolah.
Selain itu di dalamnya juga tercantum tujuan yang hendak dicapai dari
diadakannya pembelajaran baik di dalam maupun di luar kelas. Maka
dari itu, kurikulum menjadi sebuah dokumen yang mencakup substansi
yang isinya berupa rumusan tujuan, bahan ajar, kegiatan dan program
belajar mengajar, jadwal, serta evaluasi belajar peserta didik.
2. Kurikulum sebagai sebuah sistem
Konsep kedua dari kurikulum menyatakan kurikulum sebagai bagian dari
sistem pendidikan. Sesuai dengan isinya, kurikulum memang ditujukan
guna menunjang tercapainya tujuan pendidikan. Maka dari itu, sistem di
dalam kurikulum terdiri dari struktur personalia dan juga prosedur kerja
mengenai tata cara menyusun kurikulum, melaksanakan, mengevaluasi
dan menyempurnakan. Dari hasil sistem ini diharapkan dapat tercapai
sebuah kurikulum yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
Adapun fungsi dari sistem ini yaitu supaya kurikulum yang ada tetap
dinamis.

3. Kurikulum sebagai sebuah bidang studi


Konsep terakhir yaitu kurikulum sebagai sebuah bidang studi. Di mana
sebagai sebuah studi, artinya kurikulum juga bertujuan untuk
mengembangkan ilmu tentang kurikulum itu sendiri beserta sistemnya.

Itulah pengertian kurikulum dan berbagai hal lain tentang kurikulum


dalam dunia pendidikan. Pentingnya kurikulum menjadikan setiap guru
harus paham dengan berbagai aspeknya. Sehingga pembuatannya
akan berpengaruh positif terhadap siswa di sekolah. Jika ingin lebih
paham tentang kurikulum, cobalah untuk membaca buku Gramedia di
bawah ini

BACA JUGA:

o Apa itu Pokok Pikiran? Fungsi, Ciri, dan Cara
Menentukannya
o 10 Contoh Perkenalan dalam Bahasa Inggris
o Pengertian Sumber Daya Alam Serta Cara Melestarikannya
o Ciri-ciri dan Sifat Bangun Datar
o Sejarah Perkembangan Teknologi Komunikasi
ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep
B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital
Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas,
korporat, sampai tempat ibadah."

Custom log

 Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
 Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan
Anda
 Tersedia dalam platform Android dan IOS
 Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
 Laporan statistik lengkap
 Aplikasi aman, praktis, dan efisien

NEXTTujuan Negosiasi: Pengertian, Syarat dan Tahap-tahapannya »

PREVIOUS« Pengertian Mencangkok Tanaman disertai Cara dan Manfaatnya


SHARE


 

 

 

 

 

PUBLISHED BY

Wida Kurniasih
11 BULAN AGO

 
RELATED POST

Pengertian Teks Editorial: Tujuan, Manfaat, Ciri, Struktur, Kaidah


Kebahasaan, dan Contohnya

Kemampuan Kognitif untuk Berpikir


Silabus : Pengertian, Tujuan, Manfaat, Pedoman & Komponennya


 

RECENT POSTS

 KIMIA

Pengertian Atom: Sejarah dan Komponen-Komponennya


Pengertian Atom - Halo sobat Grameds, Saat duduk di kelas 10 SMA, Anda akan mendapatkan…
12 jam ago

 KOMUNIKASI

Dampak Positif, Negatif, dan Contoh Globalisasi


Contoh Globalisasi - Dalam menjalani kehidupan, kita tidak hanya seorang diri. Kita saling berinteraksi
dengan…
12 jam ago

 AGAMA ISLAM

Syirkah Inan Adalah: Pengertian, Contoh dan Penjelasan Syirkah


Syirkah Inan adalah - Agama Islam merupakan agama yang cukup komprehensif untuk menyediakan
berbagai macam…
20 jam ago

 BAHASA INDONESIA

Kalimat Deklaratif: Pengertian, Fungsi, Ciri-ciri dan Contohnya


Kalimat deklaratif adalah - Manusia merupakan makhluk sosial yang hidup dengan mengandalkan satu
sama lain…
20 jam ago

 EKONOMI

Pengertian Duopoli: Jenis, Teori dan Karakteristiknya


Pengertian duopoli - Dalam dunia ekonomi dan politik mungkin istilah duopoli tidak begitu asing. Hal…
20 jam ago

 KESEHATAN

Memahami Pengertian ICU di Rumah Sakit Beserta Jenis-Jenisnya


Pengertian ICU di rumah sakit - Dalam area rumah sakit ada suatu ruangan yang dinamakan…
20 jam ago

All Rights ReservedView Non-AMP Version

Ayo Gabung Gramedia Affiliate


Dapatkan Komisi Hingga 10%
Belanja Sekarang!

Anda mungkin juga menyukai