Anda di halaman 1dari 5

Ketika Anda menghargai atau menganggap suatu hal itu bernilai, Anda akan menganggapnya

penting dan berharga. Misalnya, jika Anda menghargai pendapat seseorang, Anda akan meminta
saran orang itu sebelum membuat keputusan besar. Nilai ada hubungannya dengan berapa banyak
sesuatu yang bernilai, baik dari segi uang atau kepentingan.

Sebagai kata kerja, itu berarti “memegang sesuatu yang menjunjung tinggi” (seperti “Saya
menghargai persahabatan kita“) tetapi juga bisa berarti “menentukan berapa banyak sesuatu yang
bernilai,” seperti hadiah yang dihargai $ 200. Nilai sebagai kata benda juga berkaitan dengan nilai
seperti mobil bekas yang bernilai baik, nilai kesehatan yang baik, atau cita-cita yang kita miliki,
seperti “Nilai-nilai saya termasuk kejujuran dan keadilan“. Untuk memperjelas pemahaman kita
tentang nilai, artikel ini akan mengulas tentang pengertian nilai, jenis, dan contohnya.

Sebagai kata kerja, itu berarti “memegang sesuatu yang menjunjung tinggi ” (seperti “Saya
menghargai persahabatan kita“) tetapi juga bisa berarti “menentukan berapa banyak sesuatu
yang bernilai,” seperti hadiah yang dihargai $ 200. Nilai sebagai kata benda juga berkaitan dengan
nilai seperti mobil bekas yang bernilai baik, nilai kesehatan yang baik, atau cita-cita yang kita miliki,
seperti “Nilai-nilai saya termasuk kejujuran dan keadilan “. Untuk memperjelas pemahaman
kita tentang nilai, artikel ini akan mengulas tentang pengertian nilai, jenis, dan contohnya.
Nilai
Dalam etika, nilai menunjukkan tingkat pentingnya suatu hal atau tindakan, dengan tujuan
menentukan tindakan apa yang terbaik untuk dilakukan atau cara apa yang terbaik untuk hidup
(etika normatif), atau untuk menggambarkan pentingnya tindakan yang berbeda.

Sistem nilai adalah keyakinan proskriptif dan preskriptif; mereka mempengaruhi perilaku etis
seseorang atau merupakan dasar dari kegiatan yang disengaja. Apa yang membuat tindakan
berharga atau bernilai mungkin pada gilirannya tergantung pada nilai-nilai etis dari objek yang
meningkat, berkurang atau diubah.

Ciri nilai dapat didefinisikan sebagai preferensi luas mengenai tindakan atau hasil yang sesuai.
Dengan demikian, nilai-nilai mencerminkan perasaan seseorang tentang benar dan salah atau apa
“seharusnya“. “Hak yang sama untuk semua“, “Keunggulan yang patut dikagumi “, dan
“Orang harus diperlakukan dengan hormat dan bermartabat ” adalah perwakilan dari nilai-
nilai. Nilai-nilai cenderung mempengaruhi sikap dan perilaku dan jenis-jenis ini termasuk nilai-nilai
etika/moral, nilai-nilai doktrinal/ideologis (agama, politik), nilai sosial, dan nilai estetika.
Pengertian Nilai
Nilai (bahasa Inggris: value) dapat diartikan sebagai harga, penghargaan, atau taksiran. Artinya
yaitu harga atau penghargaan yang melekat pada suatu objek. Objek yang dimaksud dalam hal ini
bisa berbentuk benda, barang, keadaan, perbuatan, perilaku, atau peristiwa lainnya.
Dengan kata lain, nilai dapat diartikan sebagai suatu bentuk penghargaan serta keadaan yang
bermanfaat bagi manusia sebagai penentu dan acuan dalam menilai dan melakukan suatu tindakan.
Dengan mengacu pada sebuah nilai, seseorang bisa menentukan bagaimana ia harus berbuat dan
bertingkah laku yang baik sehingga tidak menyimpang dari definisi norma-norma sosial yang
berlaku.
Nilai merupakan sesuatu yang abstrak, bukan konkret. Nilai hanya dapat dipikirkan, dipahami, dan
dihayati. Nilai memiliki kaitan dengan cita-cita, harapan, keyakinan dan hal-hal lain yang bersifat
batiniah. Nilai merupakan suatu kualitas, bukan kuantitas. Nilai memiliki sifat yang ideal, bukan
faktual. Nilai berkaitan dengan das sollen (apa yang seharusnya), bukan das sein (apa yang
senyatanya).

Pengertian Nilai Menurut Para Ahli


Adapun definisi nilai menurut para ahli, antara lain:

1. Spranger
Nilai ialah suatu tatanan yang dijadikan panduan oleh individu untuk menimbang dan memilih
alternatif keputusan dalam situasi sosial tertentu.

2. Horrocks
Nilai dapat diartikan sebagai sesuatu yang memungkinkan individu atau kelompok sosial untuk
membuat keputusan tentang apa yang ingin dicapai atau sebagai sesuatu yang dibutuhkan.
3. Antony Giddens (1995)
Nilai ialah suatu gagasan yang dimiliki seseorang maupun kelompok mengenai apa yang layak, apa
yang dikehendaki, serta apa yang baik dan buruk.

4. Horton & Hunt (1987)


Nilai ialah suatu gagasan yang berhubungan mengenai apakah suatu bentuk tindakan sosial itu
penting ataukah tidak penting.

5. Richard T. Schaefer dan Robert P. Lmm (1998)


Nilai ialah suatu gagasan bersama-sama (kolektif) mengenai apa yang dianggap penting, baik, layak
dan diinginkan, sekaligus mengenai yang dianggap tidak penting, tidak baik, tidak layak dan tidak
diinginkan dalam hal kebudayaan. Nilai merujuk kepada suatu hal yang dianggap penting pada
kehidupan manusia, baik itu sebagai individu ataupun sebagai anggota masyarakat.

Jenis Nilai
Nilai memiliki kaitan yang sangat erat dengan kebudayaan dan masyarakat, karena setiap
masyarakat atau kebudayaan mempunyai sistem nilai-nilai tertentu tentang suatu hal. Terdapat
bermacam-macam nilai yang berkembang di masyarakat.

Macam Nilai dan Contohnya


Berikut ini akan dijelaskan bermcam-macam jenis nilai beserta contohnya:

1. Nilai menurut Prof. Dr. Notonegoro


Prof Dr.Notonagoro mengemukakan jenis-jenis dalam pengertian nilai sosial yaitu sebagai berikut:
1. Nilai material, yaitu nilai yang mencakup berbagai konsepsi tentang segala sesuatu yang
bermanfaat bagi jasmani manusia. Salah satu contoh nilai material yaitu sandang dan pangan.
2. Nilai vital, yaitu nilai yang mencakup berbagai konsepsi yang berhubungan dengan segala
sesuatu yang memiliki manfaat bagi manusia dalam melaksanakan berbagai aktivitas. Salah satu
contoh nilai vital yaitu buku pelajaran yang berguna bagi siswa saat belajar.
3. Nilai kerohanian ialah nilai yang mencakup berbagai konsepsi yang berhubungan dengan segala
sesuatu yang berkaitan dengan kebutuhan rohani manusia. Salah satu contoh nilai kerohanian
yaitu beribadah.
Nilai kerohanian dibedakan lagi menjadi 4 macam yaitu:

1. Nilai kebenaran (kenyataan), dapat diartikan sebagai nilai yang sumbernya adalah dari unsur
akal manusia (ratio, budi, cipta). Misalnya: garam rasanya asin, gula rasanya manis, matahari
adalah bintang, manusia bernapas dengan oksigen, dan lain-lain.
2. Nilai keindahan, yaitu nilai yang bersumber dari unsur rasa manusia (perasaan, estetis).
Misalnya: Tari-tarian, lukisan, patung, perhiasan, dan lain-lain.
3. Nilai moral (kebaikan), yaitu nilai yang bersumber dari unsur kehendak atau kemauan (karsa,
etika). Misalnya: norma dalam masyarakat, larangan, aturan, adat istiadat, dan lain-lain.
4. Nilai religious, yaitu nilai ketuhanan, kerohanian yang tertinggi dan mutlak. Misalnya: Ritual-
ritual keagamaan.
2. Nilai sosial dilihat dari sifatnya
Nilai sosial yang didasarkan pada sifatnya dapat dibedakan menjadi:

1. Nilai Kepribadian, yaitu nilai-nilai yang membentuk kepribadian (karakter) seseorang. Contoh
nilai kepribadian ialah lingkungan, emosi, kreativitas, gagasan, ide, dan lain-lain.
2. Nilai kebendaan, yaitu nilai yang bisa diukur dari kegunaannya sehari-hari. Contoh nilai
kebendaan ialah meja, alat tulis, dan lain-lain.
3. Nilai biologis, yaitu nilai yang berkaitan dengan kehidupan manusia. Contoh nilai biologis ialah
olahraga dan menjaga kesehatan.
4. Nilai hukum, yaitu nilai yang harus dipatuhi oleh setiap orang tanpa kecuali. Contoh nilai hukum
ialah undang-undang, pidana, dan perdata.
5. Nilai pengetahuan, yaitu nilai yang didapat dari pengalaman atau proses belajar. Contoh nilai
pengetahuan ialah ilmu dan buku pengetahuan.
6. Nilai agama, yaitu nilai yang erat hubungannya dengan ketuhanan. Jenis nilai ini disesuaikan
dengan agama dan kepercayaannya masing-masing. Contoh nilai agama ialah kitab suci, cara
beribadah, dan upacara adat.
7. Nilai keindahan, yaitu nilai yang mencerminkan estetika dan kebudayaan. Contoh nilai
keindahan ialah lukisan, tarian, patung, perhiasan, dekorasi, dan lain-lain.
3. Nilai sosial dilihat dari cirinya
Nilai sosial yang didasarkan pada cirinya dapat dibedakan menjadi:

1. Nilai yang tercernakan atau mendarah daging (internalized values), yaitu nilai yang sudah
mendarah daging dalam manusia menjadi kepribadian dan naluri, yang mendorong munculnya
tindakan tanpa harus berpikir lagi. Apabila melanggar nilai tersebut, akan menimbulkan rasa
malu atau rasa bersalah yang mendalam yang sulit terlupakan.
Contohnya ialah orang-orang yang taat menjalankan perintah agama akan merasakan beban derita
mentak jika melanggar salah satu norma agama yang dianut.

1. Nilai dominan (dominant values), yaitu nilai yang dianggap lebih penting dibandingkan nilai-nilai
yang lain. Hal tersebut nampak pada pilihan yang diambil dan dilakukan seseoranh ketika
dihadapkan pada beberapa alternatif  tindakan yang harus diambil.
Terdapat beberapa pertimbangan mengenai dominan atau tidaknya suatu nilai, diantaranya yaitu:

1. Tingginya usaha yang dilakukan untuk mempertahankan nilai tersebut


2. Tingginya kedudukan orang-orang yang membawa nilai tersebut
3. Banyaknya orang yang menganut nilai-nilai tersebut
4. Lamanya nilai tersebut dirasakan oleh para anggota kelompok yang bersangkutan
4. Nilai sosial berdasarkan tingkat keberadaannya
Nilai sosial yang didasarkan pada tingkat keberadaannya dapat dibedakan menjadi:

1. Nilai yang berdiri sendiri, yaitu nilai yang sudah ada di dalam manusia atau suatu hal sejak
pertama kali diciptakan. Contohnya ialah emas yang berkilau, manusia yang tampan atau cantik,
dan pemandangan yang asri.
2. Nilai yang tidak berdiri sendiri, yaitu nilai yang didapatkan manusia atau suatu hal karena usaha
atau bantuan dari pihak lain. Contohnya ialah kepandaian, keterampilan, dan keindahan pada
suatu hasil kerajinan.
5. Nilai menurut Spranger
Macam-macam nilai menurut Spranger dapat dibedakan menjadi:

1. Nilai keilmuan, dapat diartikan sebagai nilai yang mendasari perbuatan seseorang atau
sekelompok orang dengan dasar pertimbangan yang rasional. Nilai keilmuan tersebu
dipertentangkan dengan nilai agama.
2. Nilai agama, dapat diartikan sebagai nilai yang mendasari perbuatan seseorang dengan dasar
pertimbangan kepercayaan bahwa sesuatu tersebut dipandang benar menurut ajaran agama.
3. Nilai ekonomi, dapat diartikan sebagai nilai yang menjadi dasar bagi seseorang atau sekelompok
orang dalam berbuat atau bertindak atas dasar pertimbangan ada atau tidaknya keuntungan
finansial yang didapatkan sebagai akibat dari perbuatan atau tindakan yang dilakukan. Nilai
ekonomi tersebut dikontraskan dengan nilai seni.
4. Nilai Seni, dapat diartikan sebagai nilai yang menjadi dasar bagi seseorang atau sekelompok
orang dalam berbuat atau bertindak atas dasar pertimbangan rasa keindahan atau rasa seni
yang terlepas dari berbagai pertimbangan material.
5. Nilai Solidaritas, dapat diartikan sebagai nilai yang menjadi dasar bagi seseorang dalam berbuat
atau bertindak pada orang lain tanpa mempedulikan akibat yang mungkin akan muncul pada
dirinya sendiri, baik berupa keberuntungan maupun ketidakberuntungan. Nilai solidaritas
tersebut dikontraskan dengan nilai kuasa.
6. Nilai Kuasa, dapat diartikan sebagai nilai yang menjadi dasar bagi seseorang atau sekelompok
dalam berbuat atau bertindak pada orang lain atas dasar pertimbangan baik buruknya untuk
kepentingan dirinya atau kelompoknya.
6. Nilai menurut Clyde Kluckhohn
Macam-macam nilai menurut Clyde Kluckhohn dapat dibedakan menjadi:

1. Nilai hakikat hidup manusia


2. Nilai hakikat karya manusia
3. Nilai hakikat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu
4. Nilai hakikat hubungan manusia dengan alam sekitar
5. Nilai hakikat hubungan dengan manusia dengan sesamanya
Nah, itulah tadi penjelasan serta pengulasan secara lengkapnya mengenai pengertian nilai menurut
para ahli, jenis, dan contohnya di kehidupan masyarakat. Semoga melalui tulisan ini bisa
memberikan wawasan serta menambah referensi mendalam bagi pembaca.

Anda mungkin juga menyukai