Anda di halaman 1dari 17

CRITICAL BOOK REPORT

“TEKNIK TARI PAKPAK DAIRI (Tatak Sintoa Serser)”

DOSEN PENGAMPU: DR. ANNI HOLILA PULUNGAN, M.HUM.

BUDAYA DAN KEPARIWISATAAN SUMATERA UTARA

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 7

PILIANI GULE (2213121083)

EMIYA KIRANA (2213321050)

TRYA AYU FAZIRA (2211121017)

SALSABILA RAMADHANI SRG (2213321015)

PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS C’21

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


2022
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa
berkat rahmat, karunia, dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Critical Book Report ini
tepat waktu.Rasa hormat dan ucapan terima kasih yang mendalam juga penulis sampaikan
kepada Ma’am Dr. Anni Holila Pulungan, M.Hum.selaku dosen pengampu mata kuliah Seni
Budaya dan Pariwisata Sumatera Utara yang selalu membantu, membimbing, dan memberikan
ilmu yang bermanfaat bagi mahasiswanya.

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas KKNI (Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia) dalam bentuk analisajurnal yang telah selesai dilakukan oleh
penulis.Penulis berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan pembaca. Semoga apa yang dipaparkan oleh penulis dapat dipahami dan dapat
diambil nilai positifnya oleh para pembaca.

Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan
dan jauh dari kata sempurna.Oleh sebab itu, penulis berharap adanya kritik, saran dan usulan
yang membangun demi perbaikan makalah yang telah penulis buat ini.Mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun, semoga makalah sederhana ini dapat
dipahami oleh kita semua. Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat
kesalahankesalahan dalam proses pembuatan makalah ini.

Medan, Oktober 2022

Kelompok 7

2
DAFTAR ISI

Cover

Kata Pengantar ………………………………………………………. 2


Daftar Isi ………………………………………………………. 3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang ………………………………………………………. 4


B. Tujuan ………………………………………………………. 4
C. Manfaat ………………………………………………………. 4
D. Identitas buku ………………………………………………………. 5

BAB II RINGKASAN ISI BUKU ………………………………………………………. 6

BAB III PEMBAHASAN

A. Kelebihan buku ………………………………………………………. 15


B. Kelemahan buku ………………………………………………………. 15

BAB 1V PENUTUP

A. Kesimpulan ………………………………………………………. 16
B. Saran ………………………………………………………. 16

REFERENSI ………………………………………………………. 17

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Critical Book Review (CBR) sangat penting buat kalangan pendidikan terutama buat
mahasiswa karena dengan mengkritik suatu dan member analisis hasil sebuah buku tertentu
maka mahasiswa dapat mengulas sebuah buku. Tugas ini dilakukan harus berdasarkan bukti
dan argumentasi agar dapat memahami buku. Ditinjau dari isi laporan tugas ini berisikan
tentang kelemahan dan kekurangan dalam buku, baik alam sistematika penulisan, penggunaan
bahasa, isi materi yang disajikan dan tampilan buku. Siswa yang baik dalam mengerjakan
tugas ini akan memperoleh hasil yang baik berupa meningkatnya kemampuan berpikir siswa
dan kemampuan mengkritisi sebuah buku.

Disamping dari tujuan penulisan tugas ini, penulis juga memaparkan tujuan dari penulisan
buku yang sedang dianalisis oleh kelompok tujuh. Buku yang dianalisis oleh kelompok kami
adalah berjudul “Teknik Tari Pakpak Dairi (Tatak Tintoa Serser)” yang ditulis oleh Sitti
Rahmah, Tuti Rahayu, dan Yusnizar Heniwaty. Tujuan penulisan buku ini adalah untuk
mempelajari teknik tarian pakpak dairi. Tak hanya itu juga untuk melestarikan sekaligus
mengingat nilai-nilai luhur budaya bangsa terutama budaya Pakpak Dairi.

B. Tujuan Penulisan

• Mengulas satu buku materi dengan cara mereview dan mengkritiknya


• Melatih diri untuk berpikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan pada
beberapa buku.
• Mengetahui keunggulan dan kelemahan buku

C. Manfaat Penulisan

• Menganalisis isi buku “Teknin Tarian Pakpak Dairi”


• Mengenal kembali budaya tarian Pakpak Dairi melalui buku teknik tari pakpak Dairi
• Meningkatkan kemampuan menganalisis dan berpikir kritis penulis
• Mengetahui tata cara bagaimana seharusnya cara menyampaikan hasil analisis yang
baikdan sopan dalam makalah.
• Dapat mengetahui teknik – teknik penulisan CBR yang benar
4
D. Identitas Buku

1. Nama Penulis:
• Sitti Rahmah. S.Pd., M.SI
• Dr. Tuti Rahayu, M. Si
• Yusnizar Heniwaty. SST., M.Hum., Ph.D
2. Judul Buku: Teknik Tari Pakpak Dairi (Tatak Tintoa Serser)
3. Penerbit: fbs unimed press
4. Editor: Faisal Batubara
5. Kota Terbit: Medan, Jl. Wiliem Iskandar Psr V, Medan Gedung FBS UNIMED
6. Tahun Terbit: 2018
7. ISBN: 978-602-53253-2-8
8. Cetakan Pertama: Desember 2018

5
BAB II

RINGKASAN ISI BUKU

A. Ringkasan

BAB 1 GAMBARAN UMUM KABUPATEN DAIRI


A. Lokasi dan Lingkungan Alam
Kabupaten dairi adalah salah satu daerah kabupaten di provinsi Sumatera Utara. luas
wilayah ini lebih kurang 3442 km, letak menurut geografinya, daerah ini terletak antara :
98-98.30 Lintang Utara.kabupaten ini terdiri 8 kecamatan :
1. kecamatan sidikalang ibukotanya sidikalang
2. kecamatan sumbul ibukotanya sumbul
3. kecamatan kerajaan ibu ibukotanya sukarame
4. kecamatan salak ibu ibukotanya salak
5. kecamatan silima pungga-pungga ibukotanya parongil
6. kecamatan tanah pinem ibukotanya kutabuluh
7. kecamatan tiga lingga ibukotanya tiga lingga
8. kecamatan si empat nempu ibukotanya buntu raja

Adapun sungai-sungai yang besar dan deras didaerah dairi :


1. Lae renun, letaknya antara daerah keppas dan pegangan dan menuju ke kaki alas
2. Lae simblen, letaknya didaerah keppas mengalir ke kali alas
3. Lae kombih, letaknya daerah simsim juga mengalir ke kaki alas
4. Lae ordi, letaknya juga didaerah simsim juga mengalir ke kaki alas
5. Lae gundur, letaknya didaerah simsim juga mengalir ke kaki alas

B. Asal Mula dan Sejarah Suku Bangsa


Suku pakpak dairi yang sekarang sudah banyak yang berasimilasi dengan ssuku-suku
yang ada disekitarnya misalnya dengan penduduk karo, simalungun dan suku batak toba,
da begitu juga sebaliknya. ereka mendiami daerah keppas, regagan, simsin, boang, dan
klasen. Dari mana datangnya penduduk asli pakpak kedaerah ini, belum juga lagi diketahui
dengan pasti.

Sebelum ada asimilasi penduduk asli pakpak dengan orang-orang daerah sekitarnya

6
mialnya: suku karo, simalungun, dan toba, telah ada marga-marga di daerah keppas adalah
marga-marga:
1. ujung
2. bintang
3. angkat
4. caah
5. kudadiri
6. berampu
7. sambo
8. pardosi
9. maha
10. pasi

BAB II GAMBARAN UMUM SUKU PAK-PAK


A. Suku Pakpak
Suku Pakpak adalah salah satu suku bangsa yang terdapat dipulau Sumatera
Indonesia dan tersebar di beberapa Kabupaten/kota di Sumatera Utara dan Aceh,yakni di
Kabupaten Dairi, Kabupaten Pakpak Bharat, Kabupaten Humbang Hasuduntan (Sumatera
Utara) dan Kabupaten Aceh Singkil, serta kota Sabulusalam (Provinsi Aceh).
Suku Pakpak terdiri atas 5 sub suku, dalam istilah setempat sering disebut dengan
istilah Pakpak Silima Suak yang terdiri dari :
1. Pakpak Klasen
2. Pakpak Simsim
3. Pakpak Boang
4. Pakpak Pegagan
5. Pakpak Keppas

Belum ada bukti yang pasti tentang sejarah asal usul orang Pakpak. Beberapa versi
asal usul dari penuturan masyarakat Pakpak maupun dari rumpun Batak lainnya adalah:
1. Pertama dikatakan bahwa orang Pakpak berasal dari Assam, India Selatan
selanjutan masuk ke pedalaman dan berkembang menjadi orang pakpak.

2. Versi lain menyatakan orang Pakpak berasal dari etnis Batak Toba.Alasan Pakpak
berasal dari Batak Toba, karena adanya kesamaan struktur sosial dan kemiripan
nama-namamarga.
7
3. Sedangkan versi lain menyatakan orang Pakpak sudah lebih dahulu ada sebelum
suku Batak ada, dengan kata lain suku Pakpak adalah clan Batak yang pertama dan
tertua di Sumatera.

B. Pengelompokan Suku/Marga
Marga yang ada di Pakpak dapat dikelompokan sebagai BerikutL:
1. Marga Pakpak Simsim : Berutu, Padang, Bancin, Sinamo, Manik, Sitakar,
Kebaekan, Lembeng, Cibro, dan lain-lain.
2. Marga Pakpak Keppas : Ujung, Angkat, Capah, Kuda diri, Maha, dan lain-lain.
3. Marga Pakpak Kelasen : Tumangger, Tinambunen, Kesogihen, Meka, Maharaja,
Ceun, Mungkur, danlain-lain.
4. Marga Pakpak Pegagan : Matanari dan lain-lain
5. Marga Pakpak Boang : Saraan, Sambo, Bacin dan lain-lain.

C. Sitem Kekerabatan
Suku bangsa Pakpak diikat oleh struktur sosial yang dalam istilah setempat dengan
Sulang silima. Sulang silima terdiri dari unsur yakni :
1. Sinima tertua/Perisang-isang (keturunan atau generasi tertua)
2. Sinima penengah/Pertulan tengah (keturunan atau generasi yang ditengah)
3. Sinima terbungsu/perekur-ekur (keturunan atau generasi yang ditengah)
4. Berru (Kerabat penarima gadis)
5. Puang (kerabat pemberi gadis)

Kelima unsur ini sangat berperan dalam proses pengambilan keputusan dalam
berbagai aspek kehidupan terutama dalam sistem kekerabatan, upacara adat maupun dalam
konteks komunitas lebbuh atau kuta. Artinya kelima unsur ini harus terlibat agar keputusan
yang diambil menjadi sah secara adat.

BAB III RAGAM SENI PAK-PAK


A. Seni Musik dalam Tradisi PakPak
Masyarakat Pakpak memiliku dua macam bentuk komposisi utama; musik berupa
nyanyian dengan vocal serta ensembel alat-alat musik. Jenis pertama tradisi merupakan
sarana untuk bercerita; misalnya, dalam menceritakan kisah khas Pakpak yang berjudul
sigandera. Sedangkan ensambel alat musik biasanya dibawakan pada saat acara-acara adat
atau menyertai peristiwa-peristiwa penting yang membutuhkan musik iringan. Tetepi
8
secara umum, musik ensambel ini dibagi menjadi dua yaitu duka dan musik riang.
Alat-alat musik Pakpak terdiri dari dari perkusi seperti genderang dan gongm serta
alat musik melodis seperti kolondang, lobat dan sordam (semacam seruling). Berikut ini
merupakan alat musik tradisional Pakpak:
1. Genderang
Terbuat dari kayu Mbaras, kulit lembu dan rotan.
2. Kulcapi
Merupakan alat musik petik dengan dua tali (senar) tidak memakai gang
dikepala kecapi. Kulcapi terbuat dari kayu dan takinya dari nilon, biasanya
memiliki hiasan dikepala kulcapi, seperti hiasan monyet atau kepala manusia.
3. Gung Sada Rabaan
Merupakan alat musik yang terbuat dari campuran besi, tembaga dan perak.
4. Gerantung
Merupakan alat musik yang terbuat dari pada logam gabungan dari besi,
tembaga, perak, emas dan dll.
5. Kalondang
Merupaka alat musik yang terbuat dari kayu dengan jumlah sebanyak
sembilan (9) dan bunyinya hampir sama dengan genderang.

B. Lagu Pakpak Masa Kini


Banyak lagu Pakpak yang populer merupakan adaptasi dari nyanyian tradisonal Pakpak,
speerti odonng-odong, yaitu lagu-lagu bernada minor dengan lirik yang lazimnya
menggambarkan yang romantis atau malah menyayat hati, misalnya kecantikan seorang
kekasi, rasa kangen perantau terhadap keluarga dan kampung halamannya.

Masa kini, banyak sekali lagu Pakpak yang menjadi populer dan diadaptasi secara
modern menggunakan instrumen yang juga modern seperti keybord. Lagu-lagu populer
Pakpak yang kerap diputar di acara-acara pernikahan ini misalnya Cikala Le Pongpong,
Pantar Silang, dan Tangis Anak Malumang.

C. Seni Tari Tradisi Pakpak


Pada dasarnya tari adalah pengucapan rasa seni yang dinyatakan dengan gerak tubuh.
Pada masyarakat Pakpak, tari sebagai warisan nenek moyang yang disampaikan melalui
contih-contoh yang hingga saat ini dikenal masyarakat pendukungnya. Misalnya pak-pak
menyebut tari istilah Taktak. Fungsi tari pada masyarakat pak-pak dapat dikelompokkan
9
menjadi:
1) Sebagai Tari Upacara Adat (Talak Adat)
a) Tak-tak Nan Tampuk Emas
b) Tari Kuda-Kuda
2) Sebagai Tari Perang (Taktak Geraha)
a) Taktak Menjajaki Takal-takal (tari meminyaki keoala manusia)
b) Taktak Moccak (tari bersilat)
c) Taktak Geraha (tari perang)
3) Sebagai Tari Hiburan (tari meriah-riah
a) Taktak Mandedah (tari mengasuh adik)
b) Taktak Garo-Garo (tari muda-mudi)
c) Taktak Mangindangi (tari memikat hati)
d) Tari Tintoa Serser (mengirik padi)
e) Tari Manapu Kopi (memetik kopi)

Pada awalnya tarian Pakpak dipelajari orang-orang hanya dengan mengenal dan
menguasai bentuk gerak tanpa memperdulikan istilah gerak dan ragam geraknya. Istilah
ragam gerak dan pencatatan tari pada tarian pakpak selama ini belum ada sumber yang
menuliskan tentang hal-hal ini. Penulis sudah seklian lama ingin mewujudkan tulisan
tentang ini sebelumnya bersama bapak alm.B.A.Bako.

D. Taktak Tintoa Serser


Taktak merupakan istilah untuk menyebutkan sebuah tarian masyarakat pakpak dairi.
Taktak tintioa serser merupakan salah satu tari tradisi dari masyarakat pakpak dairi yang
menggambarkan tentang sikap gotong royong dalam kehidupan masyarakat petani dalam
bercocok tanam. Gerak-gerak dalam tarian ini menggambarkan suasana gembira dalam
bekerja sama muda-mudi dalam pengolahan padi secara tradisional. Berikut Terminologi
nama gerak pad taktak tintoa serser:
1. Ambe-ambe tangan
2. Serser Makkat-akkat
3. Ambe-ambe tangan depan perut
4. Mengirik Page
5. Melenggang
6. Mengirik
7. Manarsari
10
8. Erseraken page
9. Mengumpulkan page
10. Serser soki
11. Menjunjung page

E. Seni Rupa/Seni Bangunan


Rumah adat di Desa Sikabong-kabomg Kecamatan Sambul Kabupaten Dairi
mempunyai arti yang sangat penting bagi pencatatan seni rupa di daerah pakpak Dairi.
Bangunan ini memperlihatkan bagaimana seniman pak-pak memberikan bangun atau
bentuk pada kayu teknik ukir. Rumah Jojong adalah rumah yang memakai menara. Menara
ini ditempatkan pada tengah-tengah hubungan atap yang melengkung (denggal).
Sedangkan kedua ujung bubungan dihiasai tanduk kerbau. Sebuah mahkota ditempatkan
pada bagian teratas dari menara. Jeni rumah inilah yang dinamakan rumah adat. Yang
berhak menempati rumah adat adalah raja dan keluarga dekatnya.
Salah satu ciri unik dari rumah adat adalah pintu masuk yang diletakkan si bagian
kolong rumah, dimana hal ini melambangkan sikap rendah hati dan tidak sombong. Bentuk
atap yang melenggkung oleh suku pakpak dianggap sebagai keberanian dalam menjunjung
tinggi adat walaupun menghadapi resiko yang berat. Di atas lenggkungan atap, diletakkan
tanduk kerbau yang secara tradisi merupakan lambang keberanian, jiwa kstaria, serta
kepahlawanan.

F. Busana Adat Pak-Pak


1. Busana Pria
• Bulang-bulang (penutup kepala)
• Oles ragi idup
• Baju gunting cina
• Ucang (tempat tembakau)
• Oles mardugan (dililitkan seperti sarung)

2. Busan Wanita
• Saong (penutup kepala)
• Kudung-kudung (anting-anting)
• Cimata landas (hiasan leher wanita)
• Ragi idup
11
• Baju merapi-api
• Kancing sitepu (kancing baju)
• Ucang (tempat sirih)
• Oles pardabaitak (dililitkan seperti sarung)

G. Kain Tenun Pakpak


1. Oles Bintang Maratur (biasa dipakai wanita dalam upacara adat)
2. Oles Polang-polang (selendang pada upacar adat)
3. Oles Gobar (selimut pada upacara adat)
4. Oles Pardabaitak (sebagai kain sarung)

BAB IV JENIS-JENIS UPACAR ADAT PAKPAK


A. Upacara Adat Pakpak
Secara tradisional upacara adat terkait dengan sistem kepercayaa antara satu etnis
dengan etnis lainnya pastinyya berbeda jenis dan bentuk upacaranya. Pada masyarakat
pakpak mengenal berbagai jenis upacara adat dalam bahasa taktak disebut kerja-kerja.
Upacara adat suku pakpak dapa dkelompokkan menjadi dua bagian yaitu :
1) Kerja Baik (Upacara suka cita)
Artinya jenis upacara yang dilaksanakan dalam situasi bergembira atau
sukacita.
2) Kerja Njahat
Dilaksanakan dalam suasana yang kurang menyenangkan, atau keterpaksaan
karena dalam kesulitan.

Beberapa Contoh upacara daur hidup yang masih dipraktekan masyatakat pakpak
antara lain:
• Marre Nakan Merasa
Yaitu upacara kehamilan, dimana wanita sedang hamil biasanya rawan
terkena penyakit dan gangguan gaib.
• Mangan Nakan Balba
Upacara melahirkam dengan mengadakan makan besar.
• Mesur-Mersuri
Yaitu pemberian makan pada ibu yang melahirkan dan kepada bayi yang
baru lahir.

12
• Mengebetkan
Semacam upacara turun tanah pertama kali bagi sih bayi.
• Mergosting
Upacara menggunting rambut oleh pihak puhun atau pamannya.
• Menanda
Memberikan perjanjian dan kesepakatan antara dua keluarga yang saling
berkenaan setelah anaknya besar dan dewasa.
• Mertakil
Suatu upacara penyunanatan terhadap laki-laki remaja.
• Mengikir atau melentik
Upacar yang dilakukan pada saat seorang naak perempuan menjelang
remaja.
• Upacara perkawinan
Tahapan upacara dan kedua bela pihak memberikan persetujuan penuh dan
juga semua kwajiban adat di penuhi.
• Menere Cinta Lao
• Mate Ncayur Nitua
Upacara adat kematian seseorang yang mati muda berbeda dengan yang mati
tua.
• Mengrumbang
• Mengokal dan menutung tulang

Beberapa contoh upacara yang berhubungan dengan alam dan system mata
pencaharian hidup antara lain:
• Markottas
• Meneppuh Babah
• Menoto
• Menanda tahun
• Menanggak-nanggakke

Beberapa contoh upacara adat di sekitar kampong (kuta) dan rumah tangga antara

• Menerbeb
• Mbengket bagesl

13
• Mengambat
• Merre kambaen
• Mendegger uruk
• Pepajek kuta

14
BAB III
PEMBAHASAN
Dari ringkasan isi buku yang telah dipaparkan sebelumnya, kami memperoleh beberapa
kelebihan dan kelemahan dalam buku tersebut yaitu:

A. Kelebihan:

• Isi buku disusun secara terstruktur mulai dari perkenalan wilayah pakpak, sampai pada
seni budaya dan keunikan masyarakat pakpak.

• Penulis buku memaparkan keseluruhan tentang budaya masyarakat pakpak secara


singkat, padat dan jelas, sehingga tidak terlalu membosankan untuk dibaca.

• Penulis buku telah mencapai tujuannya, dengan menyediakan beberapa teknik tari
tradisional suku pakpak, dengan lengkap disertai dengan gambar yang memudahkan
pembaca mempelajari tarian suku pakpak juga.

• Sumber yang cukup banyak, memperluas jangkauan pengetahuan.

B. Kelemahan:

Setiap kelebihan selalu dibarengi dengan kelemahan, demikianlah yang kami temukan pada buku
ini meskipun buku ini cukup baik untuk dijadikan sebagai referensi, namun ada satu hal yang
menurut kami menjadi suatu pertimbangan yaitu:

• Cakupan materi cukup lengkap, namun pada keunikan atau kebiasaan masyarakat pakpak
ada beberapa hal yang mungkin belum disampaikan pada buku tersebut secara jelas,
misalnya tentang perbedaan kedudukan antara anak laki-laki dan perempuan dikeluarga
masyarakat pakpak.

15
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari bab yang sudah di paparkan, dapat disimpulkan bahwa banyak sekali keberagaman
yang terdapat di suku pakpak ini dan semua keberagaman itu tidak kalah banyak dan menariknya
dengan suku-suku yang lainnya. Misalnya saja dari segi sub sukunya, jenis-jenis marga,
pengelompokan marga, sistem kekerabatan yang terdapat di suku pakpak, alat musik tradisional
nya yang selalu digunakan, seni tari yang selalu ditampilkan sesuai dengan acara-acara yang
akan di adakan, seni bangunan nya maupun seni rupa, busana yang dikenakan bagi laki-laki
maupun perempuan, kain tenunan nya yang indah, upacara adatnya, serta lagu pakpak yang
masih sangat terkenal dan yang tak jarang kita dengarkan di acara pernikahan seperti Cikala Le
Pongpong, Pantar Silang, dan Tangis Anak Malumang.

B. Saran
Kami menyarankan kepada penulis bahwa seharusnya penulis dapat meletakkan
pembahasan yang membahas mengenai kedudukan anak laki-laki dan anak perempuan di dalam
suku pakpak sehingga informasi yang diberikan kepada pembacanya mengenai suku pakpak
dapat tersampaikan dengan jelas dan lengkap.

16
REFERENSI

Sitti Rahmah, T. R. (2018). Teknik Tari Pakpak Dairi "Tatak TintoanSerser". Medan: fbs
unimed press.

17

Anda mungkin juga menyukai