Dosen Pengampu :
Oleh
Parulian silaban
2202451001
KELAS C
2021
KATA PENGANTAR
Penulis
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR..............................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................4
D.Identitas Buku..................................................................................................5
BAB II.......................................................................................................................6
BAB III....................................................................................................................21
Keunggulan Buku..............................................................................................21
BAB IV....................................................................................................................22
.ASimpulan........................................................................................................22
B.Saran...............................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................23
BAB I
PENDAHULUAN
7. Bahasa : Indonesia
BAB II
1. Masyarakat Batak
Masyarakat Batak adalah salah satu bangsa yang berasal dari Sumatera
Utara yang bermukim di wilayah mulai dari daerah Langkat, Deli Serdang,
Asahan, dan bagian pegunungan dataran tinggi Karo, daerah sekitar Pematang
Siantar, daerah Danau Toba, dan hampir seluruh daerah di Tapanuli hingga
wilayah utama, sekalipun sebenarnya wilayah itu tidak sedominan batas- batas
pada zaman lalu. Sub suku Batak yang dimaksud yaitu: Batak Karo, Batak
kelima Sub suku tersebut bisa dikatakan Batak Toba paling banyak jumlahnya
dan paling banyak merantau keluar daerah Tapanuli jika dibandingkan dengan
beberapa logat yaitu Logat Karo yang digunakan oleh orang Batak Karo, Logat
Pakpak yang dipakai oleh orang Batak Pakpak, Logat Simalungun yang dipakai
oleh orang Batak Simalungun, Logat Toba yang dipakai oleh orang Batak Toba,
Orang Batak bercocok tanam padi di sawah dengan irigasi, tetapi masih
banyak juga, terutama di antara orang Karo, Simalungun dan Pakpak yang masih
bercocok tanam di ladang, yang dibuka di hutan dengan cara menebang dan
dan dipanen hanya setahun sekali, hanya di beberapa tempat saja orang mulai
bercocok tanam. Alat-alat utama dalam bercocok tanam adalah cangkul, bajak,
tongkat tugal. Bajak biasanya ditarik oleh kerbau atau kadang- kadang oleh sapi.
Untuk memotong padi masyarakat Batak menggunakan alat yang disebut dengan
Sabit.
pencaharian yang penting bagi orang Batak seperti beternak kerbau, sapi, babi,
ikan juga merupakan suatu mata pencaharian hidup yang penting. Pekerjaan
dilakukan eksklusif oleh orang laki-laki dalam perahu- perahu lesung dengan
yang tidak hanya mengikat seorang laki-laki dengan seorang wanita, tetapi juga
mengikat dalam suatu hubungan yang tertentu, dimana kaum kerabat dari si laki-
laki (sipempokan dalam bahasa Karo, paranak dalam bahasa Toba) dengan kaum
kerabat wanita (sinereh dalam bahasa Karo, parboru dalam bahasa Toba).
laki dengan anak perempuan saudara laki-laki ibunya. Dengan demikian orang
Batak itu pantang kawin dengan orang wanita dari marganya sendiri dan juga
102-103).
tanah, milik, nama, dan jabatan, hanya dapat diwarisi oleh garis lelaki. Di Batak
Toba tidak ada pengecualian dalam peraturan ini (Vergouwen, 2004: 197).
4. Sistem Kekerabatan
Pada garis besarnya ada tiga macam sistem kekerabatan yang masing-
seketurunan dan yang bukan seketurunan berbeda satu dengan yang lainnya
2004: 1).
hanya dari pihak ibu saja yang digolongkan sebagai kerabat seketurunan, dan
terpenting adalah klen-klen patrilineal yang kecil maupun besar, yang disebut
marga, yang menjadi identitas orang Batak. Jika orang Batak berkenalan dengan
orang Batak yang lain, mereka tidak menanyakan apa agamanya, sekte, partai,
korps, atau profesinya. Pertanyaan atau yang disebutkan pertama kali adalah
Sistem marga mengandung nilai yang amat luhur sebagai kekuatan yang
anggota marga sebagai keturunan dari satu leluhur (Marbun dan Hutapea, 1987:
95).
Kemungkinana pada suatu saat keturunan suatu leluhur akan terbagi atas
2000: 7).
5. Sistem Kepercayaan
Debata Natolu.
Sistem sosial Dalihan Na Tolu yang terdiri dari tiga unsur yaitu Hula-
hula, Dongan Sabutuha, Boru merupakan refleksi dari Debata Na Tolu. Batara
Guru sebagai penguasa Benua Bawah diwakili oleh Hula- hula dengan memakai
simbol Ulos. Debata Sori yaitu penguasa Benua Tengah diwakili Dongan
Mangalabulan yaitu penguasa Benua atas diwakili oleh Boru yang disimbolkan
Dalam hubungan dengan jiwa dan roh, orang Batak mengenal tiga konsep
yaitu, Tondi yaitu jiwa atau roh orang itu sendiri dan sekaligus merupakan
kekuatan. Yang kedua Sahala adalah jiwa atau roh kekuatan yang dimiliki
Nilai inti dari suatu budaya bangsa atau suku bangsa biasanya
mencerminkan jati diri suku atau bangsa yang bersangkutan. Sedangkan jati diri
meliputi jiwa atau semangat daya gerak spiritual dari dalam. Dari pengertian itu
6. Kekerabatan
tujuh nilai inti budaya utama masyarakat Batak. Hal ini terlihat baik pada Toba
maupun Batak Angkola, Mandailing dan Sub suku Batak lainnya. Semuanya
7. Agama
Sedang agama yang dianut oleh suku Batak amat bervariasi. Menurut data
(Departemen Agama Sumatera Utara, 1999) ada wilayah Batak yang mayoritas
penduduknya menganut agama Kristen seperti Batak Toba, Agama Islam seperti
8. Hagabeon
bercucu yang banyak dan baik-baik. Dengan lanjut usia diharapkan ia dapat
Batak belum lengkap, jika belum mempunyai anak. Terlebih lagi anak laki-laki
berdiri sendiri tetapi ditopang oleh keteladanan dan pandangan yang maju.
9. Hamoraan
keseimbangan aspek spiritual dan material yang ada pada diri seseorang.
Kekayaan harta dan kedudukan jabatan yang ada pada seseorang tidak ada
artinya bila tidak didukung oleh keutamaan spiritualnya. Orang yang mempunyai
banyak harta serta memiliki jabatan dan posisi tinggi dengan sifat suka
untung dalam perdagangan, nasib, baik dalam bercocok tanam, dan keberhasilan
dikenakan sanksi. Hukum adat Batak tersebut mencakup hal-hal yang mengenai
pidana, perdata, maupun acara. Uhum tersebut bukan hanya bersumber dari adat
Nilai uhum (law) bagi orang Batak mutlak untuk ditegakan dan
keadilan. Nilai suatu keadilan itu ditentukan dari ketaatan pada ugari (habit)
serta setia dengan padan (janji). Setiap orang Batak menghormati uhum, ugari
Ajaran adat dalam aspek materiil adalah ajaran adat Dalihan Na Tolu
yang memuat aturan etika (Ruhut-ruhut paradataon) atau pedoman hidup yang
merupakan kaidah moral. Dalihan Na Tolu disebut juga sebagai “patik” dohot
misalnya:
Artinya : Hukum adat dari Bapak dan Nenek moyang pantang diubah-
ubah.
siihuthonon ni parpudi”
11. Pengayoman
masyarakat, tugas tersebut diemban oleh tiga unsur Dalihan Na Tolu. Tugas
pengayoman ini utamanya berada dipihak mora dan yang diayomi pihak anak
Hubungan saling melindungi itu adalah laksana siklus jaring laba- laba
Karena merasa memiliki pengayom secara adat maka orang Batak tidak
terbiasa mencari pengayom baru. Sejalan dengan itu, biasanya orang Batak tidak
12. Marsisarian
menyalahkan.
baik itu hukum negara maupun hukum agama. Tujuan pelaksanaan hukum
Adat budaya Batak menurut Richard Sinaga (2000: 154) dapat dibedakan
1) Aspek materiil yan diartikan sebagai ”patik dohot uhum ” bagi warga
Batak. Dalam aspek materil arti ”patik dohot uhum” adalah aturan (dalam
rumusan kaidah moral) yang mendorong setiap orang melakukan perilaku yang baik
Kedua aspek adat budaya Batak tersebut, sampai saat ini masih ditaati
warga Batak, sehingga dimanapun ada komunitas warga Batak maka di sana
Keunggulan Buku
.ASimpulan
B.Saran
o Kepada masyarakat Batak perantauan, khususnya para orang tua agar tetap
Dalihan Na Tolu.
kajian lebih mendalam tentang permasalahan yang relevan berkaitan dengan adat
budaya Batak secara umum maupun secara khusus seperti adat budaya Dalihan
Na Tolu.
DAFTAR PUSTAKA
epdf.com/id/download/
g6dn3f2n7rrmkqmmnlfwq754ynr9x7tkpyAb56tdpzAk3ctyvAnA78gjc92
6wcf01mb4tn1fky2sj1mwhcfw8v4b8x7y7w8znydd6mll5cq7twm0gtzAA
vq1qfrl3yr3f0fh4qzchh40kqnrh316lyz2A4ljbn9qc71qcc7wA26cj5fs1k8
q/56o