Anda di halaman 1dari 78

IDENTITAS PEMILIK MODUL

NAMA : SUCI AMALIA PUTRI

NIM : 1440118043

PRODI : AKADEMI KEPERAWATAN BAITUL HIKMAH

DOSEN : Nurhayati S.kep.,M.kes.

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat dan berkatNya saya

dapat menyelesaikan Modul Metodologi Penelitian ini. Adapun tujuan dari

pembuatan modul ini adalah sebagai bahan ajar dan referensi bagi para pembaca,

khususnya mahasiswa Akademi Keperawatan Baitul Hikmah. Mudah-mudahan

buku ini dapat membantu para pembaca yang berminat untuk mengembangkan

diri, memperkaya wawasan dan menambah khasanah ilmu pengetahuan.

Saya menyadari bahwa penyelesaian buku ini tidak terlepas dari bantuan berbagi

pihak,dan masih banyak terdapat kekurangan dalam penulisan buku ini. Oleh

karena itu, Saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca.

Bandar Lampung, Januari 2020

Penulis

Nurhayati,S.Kep,M.Kes

2
DAFTAR ISI

PERTEMUAN I JENIS &PROSES PENELITIAN/KTI

PERTEMUAN II METODOLOGI PENELITIAN/KTI

PERTEMUAN III PENENTUAN TOPIK MASALAH

PERTEMUAN IV VARIABEL PENELITIAN/KTI

PERTEMUAN V RUMUSAN MASALAH, TJUAN DAN MANFAAT

PENELITIAN/KTI

PERTEMUAN VI LANDASAN TEORI

PERTEMUAN VII HIPOTESA

PERTEMUAN VIII METODE PENGUMPULAN DATA (INSTRUMEN)

PERTEMUAN X ANALISA DATA

PERTEMUAN XI POPULASI DAN SAMPLE PENELITIAN/KTI

PERTEMUAN XII DEFINISI OPERASIONAL

3
PERTEMUAN KE 1 Nilai:

1. Capaian Pembelajaran :
Setelah mengikuti praktikum, mahasiswa diharapkan mampu mendefenisikan
tentang Penelitian dan apa saja jenis-jenis Penelitian yang ada.

2. Kemampuan Akhir yang diharapkan :


Setelah mengikuti praktikum, Mahasiswa D III Akademi Keperawatan Baitul
Hikmah diharapkan mampu menjelaskan tentang Sistem Penelitian dan apa saja
jenis-jenis Penelitian yang ada.

3.Pokok Bahasan : Jenis dan proses / karya tulis ilmiahPenelitian

4.Sub Pokok Bahasan :


a. Pengertian Penelitian
b. Jenis-jenis Penelitian
c. Proses Penelitian
d. Proposal Penelitian

5.Materi :
Sumber : Agus Riyanto, 2019.

a. Pengertian Penelitian

Penelitian merupakan suatu kegiatan pengumpulan, pengolahan, penyajian


dan analisis data yang dilakukan secara ilmiah, sistematis dan logis dalam
rangka memahami dan memecahkan suatu masalah.
Berdasarkan penelitian tersebut inti dari penelitian adalah ingin menelusuri
atau mencari jawaban terhadap suatu masalah, sehingga hasil dari suatu
penelitian dapat memberikan rekomendasi alternative pemecahan suatu
masalah.
Penelitian sebaiknya dilakukan dengan cara ilmiah artinya kebenaran
pengetahuan yang diperoleh bukan dengan cara coba-coba atau dengan
dugaan pribadi berdasarkan fakta empiris dimana data yang diperoleh benar-
benar objektif, sehingga dalam sautau penelitian harus logis artinya sesuai
dengan penlaran atau dapat diterima akal sehat.

4
Penelitian kesehatan merupakan penelitian yang memfokuskan kegiatan
pada masalh-masalah yang berbeda dalam bidang kesehatan seperti pada
bidang kedoteran,keperawatan, kebidanan dan kesehatan masyarakat.
Penelitian kesehatan berupayamemahami dan memecahkan masalah-
masalahyang berada dalam bidang kesehatan, baik pengobatan (Kuratif) pada
penelitian klinis maupun pencegahan (Preventif) pada penelitian kesehatan
masyarakat, serta masalah-masalah penelitian yang berkaitan dengan social
budaya, ekonomi dan sebagainya.

b. Jenis-Jenis Penelitian
a) Berdasarkan metode penelitian
1. Penelitian survey deskriptif
2. Penelitian survey analitik
3. Penelitian eksperimen (percobaan)
4. Penelitian klinis (Clinical Trial)

b) Berdasarkan Kegunaan
1. Penelitian dasar
2. Penelitian terapan
3. Penelitian tindakan
4. Penelitian Evaluasi

c) Berdasarkan tujuan
1. Penelitian penjelajahan (Eksploratory)
2. Penelitian pengembangan
3. Penelitian verifikasi

d) Berdasarkan tempat atau sumber dari mana penelitian tersebut


dilakukan.
1. Penelitian perpustakaan (Library Research)
2. Penelitian laboratotium (Laboratory Research)
3. Penelitian lapangan (Field Research)

e) Berdasarkan area masalah kesehatan


1. Penelitian klinik atau kedokteran dan keperawatan
Merupakan suayu penelitian yang dilakukan dipelayanan kesehatan
dengan sasaran orang sakit.

2. Penelitian kesehatan masayarakat


Merupakan suatu penelitian yang dilakukan dalam masayarakat,
dengan sasaran orang yang sehat untuk mencegah dan memelihara
kesehatan.

c. Proses Penelitian

5
Proses penelitian yang sistematis artinya penelitian tersebut menggunakan
langkah-langkah tertentu yang bersifat logis, seperti ditunjukan pada
gambar berikut ini :

Proses Penelitian :

Masalah Judul Tujuan Hipotesa Cara Penentuan


&Alat sample

Pengumpulan
data

Pegolahan dan
Kesimpulan Pengujian Penyajian data
analisis data
dan saran hipotesis

d. Proposal Pnelitian

Sebelum melaksanakan penelitian sebaiknya penelitian terlebih dahulu


membuat rencana usulan penelitian, usulan penelitian sangat diperlukan oleh
penelitian untuk memperoleh persetujuan dari pemberi dana penelitian, tetapi
lebih penting dari hal tersebut usulan penelitian sangat dibutuhkan oleh peneliti
sebagai penuntun dalam suatu proses penelitian. Sistematika usulan penelitian
sangat bervariasi dari setiap lembaga satu dan yang lainnya, walaupun berbda
disetiap lembaga pada prinsipnya substansinya sama. Oleh karena itu peneliti
wajib mengikuti format usulan penelitian yang sudah ditetapkan oleh lembaga
masing-masing.

Contoh Format Usulan Proposal Penelitian : (PENERAPAN)

BAB I Pendahuluan
A. Latar belakan
B. Rumusan masalah
C. Tujuan penelitian
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
D. Manfaat penelitian
1. Manfaat teoritis
6
2. Manfaat praktis
BAB II Tinjauan Pustaka
BAB III Metode Penulisan
A. Desain penelitian
B. Batasan Istilah / Definisi penelitian
C. Subyek karya tulis ilmiah
D. Lokasi dan waktu penelitian
E. Pengumpulan data
F. Analisa data
G. Etika data
Daftar Pustaka
Lampiran

Contoh Format Usulan Proposal Penelitian : (MURNI)

BAB I Pendahuluan
A. Latar belakan
B. Rumusan masalah
C. Tujuan penelitian
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
D. Manfaat penelitian
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat praktis

BAB II Tinjauan Pustaka


BAB III Metode Penulisan
A. Jenis dan Desain penelitian
B. Kerangka konsep penelitian
C. Hipotesis penelitian
D. Definisi operasional
E. Populasi dan sample
F. Kriteria inklusi dan eksklusi
G. Cara dan alat pengumpulan data
H. Pengolahan dan analisis data
I. Tempat dan waktu penelitian
J. Etika data
Daftar Pustaka
lampiran

7
LEMBAR KERJA PRAKTEK MAHASISWA Nilai

Nama : SUCI AMALIA PUTRI

NPM : 1440118043

Tanggal : 23 Oktober 2020

I.TUJUAN
Mahasiswa diharapkan mampu mendefenisikan tentang Penelitian dan apa saja jenis-
jenis Penelitian.

II.ALAT DAN BAHAN


1. Buku Teks
2. Lembar Kerja Praktek Mahasiswa (LKPM)
3. Laptop
4. Internet

III.CARA KERJA
1. Bacalah definisi dan fungsi dari Penelitian dan apa saja jenis-jenis Penelitian.
2. Carilah di internet masing-masing definisi dan fungsi dari Penelitian dan apa saja jenis-
jenis penelitian.
3. Buatlah ke dalam tabel yang tersedia.

IV.ISILAH TABEL DI BAWAH INI

1. Definisi dan fungsi dari jenis-jenis penelitian.

JENIS

NO PENELITIAN DEFINISI / FUNGSI SKOR


1. Kualitatif Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bersifat
deskriptif dan cenderung menggunakan analisis. Proses
dan makna lebih ditonjolkan dalam penelitian
kualitatif. Landasan teori dimanfaatkan sebagai
pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di
lapangan.
Tujuan penelitian kualitatif adalah untuk menjelaskan
suatu fenomena dengan sedalam-dalamnya dengan cara
pengumpulan data yang sedalam-dalamnya pula, yang
menunjukkan pentingnya kedalaman dan detail suatu
data yang diteliti.

8
2. Kuantitatif Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang
sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta
kausalitas hubungan-hubungannya.
Tujuan penelitian kualitatif adalah untuk menjelaskan
suatu fenomena dengan sedalam-dalamnya dengan cara
pengumpulan data yang sedalam-dalamnya pula, yang
menunjukkan pentingnya kedalaman dan detail suatu
data yang diteliti.

3 Penelitian Penelitian deskriptif adalah salah satu jenis penelitian


deskriptif yang tujuannya untuk menyajikan gambaran lengkap
mengenai setting sosial atau dimaksudkan untuk
eksplorasi dan klarifikasi mengenai suatu fenomena
atau kenyataan sosial, dengan jalan mendeskripsikan
sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah dan
unit yang diteliti antara fenomena yang diuji.
tujuannya untuk menyajikan gambaran lengkap
mengenai setting sosial atau dimaksudkan untuk
eksplorasi dan klarifikasi mengenai suatu fenomena
atau kenyataan sosial, dengan jalan mendeskripsikan
sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah dan
unit yang diteliti antara fenomena yang diuji
4 Penlitian survey Survei analitik merupakan survei atau penelitian yang
analitik mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena
kesehatan itu terjadi (Notoatmodjo, 2002:145).
Fungsi yaitu survey atau penelitian yang mencoba atau
mencari tahu bagaimana dan mengapa fenomena
kesehatan itu terjadi. (Notoatmodjo, 00). Penelitian ini
bertujuan untuk melihat apakah ada hubungan antara
pengetahuan dan sikap ibu tentang kesehatan gigi
dengan kejadian karies.
5 Penelitian Menurut Hadi (1985) penelitian eksperimen adalah
eksperimen penelitian yang dilakukan untuk mengetahui akibat
(percobaan) yang ditimbulkan dari suatu perlakuan yang diberikan
secara sengaja oleh peneliti.

9
Tujuan umum penelitian eksperimen adalah untuk
meneliti pengaruh dari suatu perlakuan tertentu
terhadap gejala suatu kelompok tertentu dibanding
dengan kelompok lain yang menggunakan perlakuan
yang berbeda.
6 Penelitian Penelitian klinis adalah cabang ilmu kesehatan yang
Klinis (Clinical menentukan keamanan dan efektivitas obat, perangkat,
Trial) produk diagnostik dan rejimen pengobatan yang
ditujukan untuk penggunaan manusia. Ini dapat
digunakan untuk pencegahan, pengobatan, diagnosis
atau untuk menghilangkan gejala penyakit.
Fungsinya memantau uji klinis
7 Penelitian dasar Penelitian dasar (basic research) atau bisa disebut
penelitian murni merupakan penelitian yang
diperuntukkan bagi pengembangan suatu ilmu
pengetahuan serta diarahkan pada pengembangan teori-
teori yang ada atau menemukan teori baru.
Fungsi:penelitian dasar memiliki tujuan
mengembangkan ilmu pengetahuan tanpa memikirkan
pemanfaatan secara langsung dari hasil penelitian
tersebut. ... Tujuan penelitian dasar adalah untuk
menambah pengetahun ilmiah dan hukum-hukum
dalam kehidupan .
8 Penelitian Penelitian terapan adalah salah satu jenis penelitian
terapan yang bertujuan untuk memberikan solusi atas
permasalahan tertentu secara praktis. Penelitian ini
tidak berfokus pada pengembangan sebuah ide, teori,
atau gagasan, tetapi lebih berfokus kepada penerapan
penelitian tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Fungsi penelitian terapan yang bertujuan untuk
memberikan solusi atas permasalahan tertentu secara
praktis. Penelitian ini tidak berfokus pada
pengembangan sebuah ide, teori, atau gagasan, tetapi
lebih berfokus kepada penerapan penelitian tersebut
dalam kehidupan sehari-hari.
9 Penelitian Metode penelitian tindakan adalah metode penelitian
tindakan yang digunakan untuk menguji, mengembangkan.
Menemukan dan menciptakan tindakan baru, sehingga
tindakan tersebut kalau diterapkan dalam pekerjaan,
maka proses pelaksanaan kerja akan lebih mudah, lebih
cepat, dan hasilnya lebih banyak dan berkualitas.
Fungsi: sebagai alat/ instrumen bagi seorang untuk
memperbaiki proses pembelajaran yang dilakukan

10
10 Penelitian Penelitian evaluatif adalah kegiatan penelitian yang
Evaluasi sifatnya mengevaluasi suatu kegiatan/program yang
bertujuan untuk mengukur keberhasilan suatu
kegiatan/program dan menentukan keberhasilan suatu
program dan apakah telah sesuai dengan yang
diharapkan.
Fungsi Penelitian evaluasi merupakan suatu prosedur
ilmiah yang sistematis yang dilakukan untuk mengukur
hasil program atau proyek (efektifitas suatu program)
sesuai dengan tujuan yang direncanakan atau tidak,
dengan cara mengumpulkan, menganalisis dan
mengkaji pelaksaaan program yang dilakukan secara
objektif

2. Buatlah pengertian penelitian lainnya beserta penjelasannya


*Studi Kasus
Studi kasus merupakan penggalian informasi mendalam melalui permasalahan yang ada di sekitar
kita. Dalam studi kasus, kita diibaratkan menjadi seorang detektif yang mencoba memecahkan
masalah yang ada
*Etnografi
Penelitian berbasis etnografi meliputi kegiatan analisa secara detail melalui kelompok sosial yang
ada di masyarakat. Kegiatan ini biasanya dilakukan dengan wawancara dengan narasumber serta
dokumentasi peristiwa yang ada dalam kelompok sosial tersebut.
*Cultural
Pada umumnya, penelitian cultural merupakan penelitian dengan objek yang berupa budaya atau
hal yang sudah turun temurun dari masyarakat. Biasanya, penelitian cultural setidaknya harus
mengambil data yang memang sudah dipastikan valid akan perkembangan budaya yang ada di
suatu tempat.

*Historis
Dalam penelitian historis, kajian yang akan dijadikan objek berupa sejarah atau fakta-fakta
mengenai fenomena yang telah terjadi di masa lampau. Data utama dari penelitian historis ini
berupa dokumentasi baik suara, gambar digital atau bahkan objeknya langsung.

PERTEMUAN KE 2
1. Capaian Pembelajaran :
Kumpulkan data untuk analisis dan penafsiran Setelah mengikuti
praktikum,mahasiswa diharapkan mampu mendefinisikan metodologi penelitian,
bagaimana peneliti memperoleh suatu data penelitian dan cara menyusun suatu
proposal .

2.Kemampuan Akhir yang diharapkan :


a. Mendefinisikan pengertian metodologi penelitian
b. Menguraikan bagaimana cara menyusun proposal
c. Mahasiswa dapat memahami metodologi penelitian, proses dan metode penelitian
(4 macam informasi dan 6 metode yang ada dalam proses penelitian)

11
2. Pokok Bahasan : Metodologi Penelitian

4.Sub Pokok Bahasan :


a. Pengertian Metodologi Penelitian
b. Proses dan Metode Penelitian
c. Menyusun Proposal Penelitian

5.Materi :

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pengertian Metodologi Penelitian


Untuk melakukan penelitian ilmiah, peneliti harus memperhatikan proses
dan metode penelitian yang dipelajari di dalam metodologi penelitian.
Metodologi penelitian adalah pelajaran yang memperbincangkan proses
dan metode-metode ilmiah untuk penelitian (Hadi, 1993, 4). Oleh karena
itu, berikut ini secara khusus akan dibahas tentang proses dan metode
penelitian tersebut.

B. Proses dan Metode Penelitian


Gambar 1

Model Proses Penelitian TEORI


A B E F
MINAT

YY C D X Y

GAGASAN
KONSEPTUALISASI

X ?
YA ?
B

Tentukan konsep dan variabel yang akan diteliti

OPERASIONALISASI
Bagaimana variabel penelitian diukur?

PEMILIHAN METODE PENELITIAN


12
• Penelitian lapangan
• Content Analisis
• Analisis data sekunder
• Eksperimen
• Penelitian evaluasi
• Penelitian survai

PENGOLAHAN DATA
Ubah data untuk analisis

POPULASI DAN SAMPEL


Kesimpulan akan di-ambil dari kelompok mana?
Siapa yang diobservasi untuk itu?

ANALISIS
Analisis data dan tarik kesimpulan

Sumber : Singarimbun dan Soffian Efendy, 1984

Berdasarkan gambar tersebut dapat dikatakan bahwa proses penelitian terdiri dari langkah-
langkah sebagai berikut :

1 Peneliti mempunyai minat dan gagasan terhadap suatu masalah

Minat atau keinginan untuk meneliti dapat timbul pada waktu peneliti mengetahui
suatu masalah atau fenomena tertentu di lingkungan tertentu, yang mendorongnya
untuk mencari tahu penyebabnya (mengapa) dan/atau dampak yang
ditimbulkannya (apa hubungannya/ pengaruhnya, bagaimana
hubungannya/pengaruhnya). Jadi minat dapat timbul dan berkembang setelah
peneliti melihat fakta-fakta di lapangan (masyarakat, perusahaan, organisasi).
Minat tersebut mendorong munculnya gagasan untuk meneliti misalnya
“Apakah rendanya kinerja pegawai (Y) disebabkan oleh ketidakmampuan
mengelola waktu kerja (X)?”. Jadi berdasarkan minatnya, peneliti
mengidentifikasi masalah (topik, pokok masalah, pokok pembicaraan, pokok
diskusi) dan latar belakang (faktor-faktor) yang terkait. Di sini juga dapat
dideskripsikan alasan penting dan menariknya masalah untuk diteliti.

2 Peneliti Membatasi Permasalahan Penelitian

Masalah rendahnya kinerja pegawai dapat terjadi oleh karena banyak factor yang
terkait atau berpengaruh. Faktor-faktor yang dimaksudkan antara lain
pengetahuan kerja, motivasi kerja, ketrampilan kerja, pelaksanaan penilaian
pretasi kerja, pembinaan pegawai, kondisi lingkungan kerja. Jadi ada banyak
factor yang dapat mempengaruhi terjadinya sesuatu. Oleh karena peneliti
mempunyai keterbatasan waktu, pikiran, tenaga, Akademi Keperawatan Baitul
Hikmah, referensi dan kondisi lainnya, maka peneliti dapat melakukan
pembatasan masalah penelitiannya. Pembatasan masalah dan/atau factor-faktor
tertentu yang mau dipilih selain karena alasan tersebut juga didasarkan pada
pertimbangan penting dan kuatnya pengaruh masalah dan factorfaktor terkait

13
dengan masalah yang menjadi focus penelitiannya. Di sini peneliti dapat
melakukan pembatasan masalah penelitian.

3. Penelitian Merumuskan Masalah Penelitian

Rumusan masalah penelitian menunjukkan minat dan gagasan peneliti pula. Di


sini peneliti merumuskan masalah sesuai dengan pembatasan masalah penelitian.
Rumusan masalah yang dirumuskan dalam kalimat tanya atau pernyataan
(proposisi), adalah rumusan yang ingin dijawab (mendapat jawaban) dari
penelitian. Jadi keingintahuan peneliti dirumuskan dalam rumusan masalah
penelitian, dan penelitian atau pengumpulan data, jenis data yang hendak
dikumpulkan harus diorientasikan dapat menjawab masalahnya.

LEMBAR KERJA PRAKTEK MAHASISWA


Nama : SUCI AMALIA PUTRI NILAI
Nim : 1440118043
Tanggal : 23 Oktober 2020

I. TUJUAN
Mahasiswa diharapkan mampu mendefinisikan metodologi penelitian, bagaimana peneliti
memperoleh suatu data penelitian dan cara menyusun suatu proposal

II. ALAT DAN BAHAN


1. Buku Teks
2. Lembar Kerja Praktek Mahasiswa (LKPM)
3. Laptop
4. Internet

III. CARA KERJA


1. Bacalah definisi dan fungsi dari Metodologi penelitian

14
2. Carilah di internet masing-masing definisi dan fungsi dari Metodologi Penelitian dan
bagaimana peneliti memperoleh suatu data penelitian
3. Buatlah ke dalam tabel yang tersedia.

IV. ISILAH TABEL DI BAWAH INI

NO SOAL PENJELASAN SKOR

1. Bagaimana cara 1.Wawancara. Wawancara merupakan salah


memperoleh satu teknik yang dapat digunakan untuk
suatu data mengumpulkan data penelitian.
penelitian? 2.Metode Observasi (pengamatan) .
3.Metode Dokumentasi.
4.Angket (Questioner).
5.Focus Group Discussion.
2. Fungsi Manfaat metodologi penelitian adalah:
Metodologi Menggunakan metodologi, peneliti dapat
Penelitian memudahkan pekerjaannya agar sampai pada
tahap pengambilan keputusan atau
kesimpulan-kesimpulan. ... Kesimpulan yang
diambil oleh peneliti dapat terpercaya.
Kesimpulan yang diambil dapat digunakan
untuk memecahkan permasalahan.

PERTEMUAN KE 3
1. Capaian Pembelajaran : Setelah mengikuti praktikum, Mahasiswa
diharapkan mampu mendefinisikan pengertian topik penelitian dan cara
menentukan topik dari suatu penelitian dan kriteria suatu masalah

2. Kemampuan Akhir yang diharapkan :


a. Mendefinisikan Pengertian Topik Penelitian
b. Menguraikan Cara Menentukan Topik Suatu Penelitian dan Kriteria Suatu Masalah

3. Pokok Bahasan : Penentuan Topik Permasalahan

4. Sub Pokok Bahasan :


15
a. Topik dan Latar Belakang Masalah Penelitian
b. Kriteria Topik/ Masalah Penelitian
c. Proses dan Cara Penentuan Topik
5.Materi :

PENENTUAN TOPIK PENELITIAN

Kompetensi Dasar :
1. Mahasiswa dapat menyebutkan isi dari setiap unsur proposal penelitian dan
mampu merumuskan proposal penelitian tahap demi tahap sesuai urutan
unsur-unsur proposal penelitian.

2. Mahasiswa dapat menyebutkan isi latar belakang masalah, mendefinisikan


topic, mampu menentukan masalah (pokok masalah) dan faktor-faktor yang
berhubungan dengan/mempengaruhinya dan merumuskannya dalam latar
belakang masalah.

A. Topik dan Latar Belakang Masalah Penelitian


Pada intinya latar belakang masalah berisi deskripsi (uraian) tentang (1)
masalah, dan (2) latar belakang, yaitu faktor-faktor yang menyebabkan
terjadinya masalah, dan penjelasannya mengapa dan bagaimana (why, how)
factor-faktor tersebut terkait/berpengaruh.
Setiap karya penelitian memiliki topik atau pokok masalah tertentu.
Oleh karena itu di dalam latar belakang masalah dideskripsikan (diuraikan)
data, fakta ataupun informasi yang mengandung dan menunjukkan masalah,
atau diuraikan sejarah dan peristiwa-peristiwa yang sedang terjadi pada suatu
obyek penelitian, yang menampakkan ada penyimpangan-penyimpangan dari
standard yang ada, baik standard keilmuan maupuran aturan-aturan. Pada
sesuatu hal, keadaan, perilaku, atau kejadian yang menyimpang dari standar di
situ masalah ada.
Di samping itu juga diuraikan dan dijelaskan latar belakang terjadinya
masalah, yaitu faktor-faktor yang terkait dengan (menyebabkan, menjadi
sumber terjadinya) masalah. Semua faktor yang terkait disebutkan, diuraikan,
dan dijelaskan bagaimana dan mengapa faktor itu terkait dengan (pokok)
masalah. Penguraian factor-faktor disusun berurutan berdasarkan kekuatan
hubungan atau pengaruh, dari yang dianggap paling kuat
hubungan/pengaruhnya sampai dengan yang dipandang kurang kuat
hubungan/pengaruhnya.
Dalam Subbab “latar belakang masalah” ini juga perlu diuraikan
alasan pentingnya topic/masalah itu ditulis atau diteliti. Alasan praktis
pentingnya suatu topik dapat dilihat dalam kaitannya dengan kebijakan, tujuan,
pelaksanaan kegiatan, kondisi yang diinginkan, dibutuhkan, atau diharapkan
perusahaan atau masyarakat. Dalam kaitannya dengan kepentingan akademik,
suatu topik dipilih dengan alasan untuk pengembangan ilmu pengetahuan
tertentu.
Berikut diuraikan lebih lanjut tentang criteria topic atau masalah
penelitian, proses dan cara menentukan topic penelitian yang diharapkan dapat
menuntun dengan tepat dalam merumuskan latar belakang masalah dan judul
penelitian.
16
B. Kriteria Topik/Masalah Penelitian
Masalah adalah setiap kesulitan yang menggerakkan seseorang untuk
memecahkannya. Akan tetapi tidak setiap kesulitan dapat diangkat sebagai
masalah penelitian. Masalah yang problematik saja yang layak untuk diteliti.
Sedangkan masalah yang sederhana dan sudah jelas pemecahannya tidak perlu
dilakukan penelitian. Sebagai gambaran kompleksitas masalah, dapat
dibandingkan antara orang sakit masuk angin dan orang sakit pusing terus
menerus lebih dari seminggu. Sakit masuk angin dapat digolongkan lebih
sederhana maka pengobatan atau pemecahannya dapat dilakukan langsung
dengan cara minum “antangin”, “diolesi minyak anti angin” atau “kerokan”.
Tetapi pusing yang dialami sudah beberapa lama dan berulang-ulang perlu
dilakukan observasi untuk menentukan penyebabnya dan kemudian baru
dilakukan tindakan pengobatan.

Setiap penelitian memiliki topic atau pokok masalah tertentu.Tiga kriteria


yang perlu dipenuhi untuk mengangkat suatu topik menjadi suatu masalah
penelitian yaitu manageable topic, significant topic, dan interesting
topic(Suwandi, 1990, 4).

Suatu masalah memenuhi kriteria manageable topic apabila :

a. Masalah atau topik itu dikuasai oleh peneliti. Peneliti memiliki


latar belakang pengetahuan atau kecakapan yang cukup untuk
memecahkan masalah itu.

b. Untuk memecahkan masalah itu ada waktu dan biaya yang cukup.

c. Ada konsultan untuk memecahkan masalah itu.

d. Ada pihak yang dapat diajak bekerjasama untuk meneliti masalah


itu.

Suatu masalah memenuhi kriteria significant topic apabila :

1. Hasil dari pemecahan masalah itu akan memberikan sumbangan yang cukup
berharga baik bagi ilmu pengetahuan yang sudah ada maupun bagi praktik di
lapangan.
2. Masalah yang akan diteliti tidak merupakan duplikasi dari penelitian
sebelumnya.
3. Ada ketidakpuasan terhadap pemecahan masalah yang terdahulu sehingga perlu
diadakan penelitian ulang.
4. Masalah tersebut memiliki “academic interest” yang cukup besar atau
mempunyai kegunaan praktis yang sangat mendesak.

17
Suatu masalah memenuhi kriteria interesting topic apabila :

a. Masalah atau topik itu membangkitkan minat peneliti dan pembaca.


b. Ada hadiah tersembunyi di balik penelitian itu.
c. Minat atas masalah atau topik itu muncul karena kepentingan dan relevansi akademik,
bukan karena sikap yang bias.

Keraf (1984, 112) mengingatkan agar setiap penulis/peneliti harus


betul-betul yakin bahwa topik yang dipilihnya harus cukup sempit dan
terbatas atau sangat khusus untuk digarap, sehingga uraian tidak akan
menjadi kabur.

Pembatasan topik sekurang-kurangnya akan membantu penulis dalam


beberapa hal :

a. Memungkinkan penulis untuk menulis dengan penuh keyakinan dan


kepercayaan, karena pokok itu benar-benar diketahuinya.
b. Memungkinkan penulis untuk mengadakan penelitian yang lebih intensif
mengenai masalahnya.

C. Proses dan Cara Penentuan Topik


Topik penelitian kesehatan mengandung unsur fokus dan lokus. Fokus
berkenaan dengan satu pokok masalah atau pokok perhatian di antara beberapa
atau banyak masalah yang berkaitan dengan bidang/disiplin ilmu tertentu.
Lokus berkenaan dengan tempat terjadinya masalah atau tempat
dilaksanakan penelitian atas suatu masalah. Keraf (1984, 113) menuturkan
tentang proses dan cara membatasi sebuah topik sebagai berikut :

1. Tetapkan topik yang ingin digarap dalam suatu kedudukan sentral.


2. Ajukanlah pertanyaan apakah topik yang berada dalam kedudukan sentral itu
masih dapat diperinci lebih lanjut? Bila dapat, tempatkanlah perinciannya itu di
sekitar lingkaran topik pertama tadi.
3. Tetapkanlah yang mana dari perincian tadi yang akan dipilih.
4. Ajukanlah pertanyaan apakah sektor tadi masih perlu diperinci lebih lanjut.
Demikian dilakukan berulang-ulang sampai diperoleh sebuah topik yang sangat
khusus yang akan digarap lebih lanjut.

Contoh : Topik yang dipilih : “Keefektifan Kearsipan di Bagian PersonaliaRumah


Sakit “A”.

Prosesnya dapat dilihat pada gambar bagan berikut


Gambar
Contoh Proses Pemilihan Topik

“Keefektifan Kearsipan di Bagian Personalia


Rumah Sakit “A”.

FOKUS BIDANG/DISIPLIN ILMU LOKUS/TEMPAT PENELITIAN

18
Masalah Kearsipan Organisasi/Perusahaan
Pegawai Fasilitas Kegiatan Tujuan Kesehatan Profit Pemerintah DPR
Kearsipan Kearsipan Kearsipan Kearsipan Rumah Hotel, Departemen, Komisi
Sakit (RS) Pemda Tk. I
RS. “A” Bank, Sekretariat
Pemda Tk II
Bagian PT. dll.
Keefektifan
Kearsipan Personalia

Dsb.

LEMBAR KERJA PRAKTEK MAHASISWA


Nama : SUCI AMALIA PUTRI NILAI
Nim : 1440118043

Tanggal : 27 Oktober 2020

I.TUJUAN
Mahasiswa diharapkan mampu mendefinisikan pengertian topik penelitian dan cara
menentukan topik dari suatu penelitian dan kriteria suatu masalah, dan mampu
membuat topic penelitian.

II.ALAT DAN BAHAN

19
1. Buku Teks
2. Lembar Kerja Praktek Mahasiswa (LKPM)
3. Laptop
4. Internet

III.CARA KERJA
1. Bacalah definisi dari topic penelitian
2. Carilah di internet cara membuat topic penelitian
3. Buatlah ke dalam tabel topic penelitian

IV.ISILAH TABEL DI BAWAH INI

NO SOAL PENJELASAN SKOR

1. Buatlah suatu Ketika melihat produktivitas pertanian


topic penelitian khususnya tanaman lada pada era orde baru
Lampung menjadi daerah penghasil lada
terbesar di Indonesia bahkan tanaman lada ini
mampu diekspor ke berbagai negara di
dunia.akan tetapi pada saat ini tumbuhan lada
mengalami penurunan yang sangat pesat.
2. Contoh-contoh Kesehatan
topic penelitian Bidang kesehatan contoh topik penelitian
yang kamu misalnya saja tentang HIV Aids yang sampai
ketahui
saat ini belum ditemukan obat yang mujarab
untuk menyebuhkannya.

Politik
Pada sub bidang ilmu politik topik penelitian
yang bisa dilakukan misalnya saja tentang
dampak penyebutan cebong dan kapret. Yang
mada Pilpres (Pilihan Presiden) tahun 2019 ini
menjadi begitu lekat di masyarakat.

Ekonomi
Dalam bidang isu perekonomian misalnya saja
yang bisa dipilih untuk dijadikan topik dalam
penelitian adalah tentang adanya MEA
(Masyarakat Ekonomi Asean).

Teknologi
Dalam bidang teknologi yang hist pada saat ini
adalah perjalanan Revolusi Industri 4.0 yang
20
diakui ataupun tidak memberikan dampak
signifikan bagi masyarakat.

Pertanian
Bidang pertanian yang bisa dilakukan
penelusuran lebih mendalam ialah tentang
munculnya beragam OPT (Organisme
Pengganggu Tanaman) sehingga diperlukan
kajian secara alamiah untuk dapat mengatasi
problem tersebut

PERTEMUAN KE 4
1. Capaian Pembelajaran : Setelah mengikuti praktikum, Mahasiswa
diharapkan mampu mendefinisikan pengertian Variabel penelitian dan cara
menentukan variable penelitian dari suatu penelitian atau karya tulis
ilmiah.

2. Kemampuan Akhir yang diharapkan :


a. Mendefinisikan Pengertian variable penelitian/KTI
b. Mampu menentukan jenis variable-variabel penelitian
c. Mampu membuat variable penelitian
d. Menguraikan Cara Menentukan variabel Suatu Penelitian

3. Pokok Bahasan : Variabel Penelitian

4. Sub Pokok Bahasan :

a. Definisi variabel Penelitian


b. Jenis-jenis variable Penelitian
c. Proses dan Cara Penentuan variable penelitian

5. Materi :

Kompetensi Dasar :
Mahasiswa memahami jenis-jenis variable dan mementukan variabel
penelitian atau karya tulis ilmiah

A. Identifikasi Masalah/Pembatasan Masalah (Variabel penelitian)

21
Berdasarkan latar belakang masalah yaitu masalah dan faktor-faktor
terkait yang diuraikan dan dijelaskan, kemudian peneliti mengidentifikasi
masalah penelitian. Identifikasi masalah berisi semua variabel yang berkaitan
dengan variabel yang akan diteliti, serta kedudukan variabel di antara semua
variabel itu.

Variabel adalah konsep yang dapat diamati. Variabel merupakan proksi atau
representasi dari konstruk yang dapat diukur dengan berbagai macam nilai.
Dengan kata lain variabel adalah konstruk yang sifat-sifatnya sudah diberi nilai
dalam bentuk bilangan.

Dalam penelitian dikenal beberapa tipe kedudukan variable antara lain :


1. Variabel menurut sifatnya :
a. Variabel kategorik
b. Variable numerik (Dikrir dan kontinu)

2. Variabel menurut skala pengukuirannya


a. Skala nominal
b. Skala ordinal
c. Skala interval
d. Skala ratio

3. Variable menurut hubungan antara variabel


a. Variabel independen
b. Variable dependen
c. Variable perancu

Variabel Menurut hubungan antara lain : Variabel independent, variabel


dependen, variabel Perancu (Agus Riyanto, 2019)

a. Variabel Independen
Variabel independent adalah merupakan variable yang mempengaruhi variable
lain, artinya independen berubah maka akan mengakibatkan perubahan
variable lain. Nama lain variable independen adalah variable bebas,
risiko,predictor, kausa.
CONTOH:
1. Hubungan antara berat badan dengan tekanan darah,
Maka : Variabel berat badan  Variabel Independent.
Tekanan daran  Variabel Dependent.
Karena :  Berat badan mempengaruhi oleh tekanan darah.

2. Hubungan merokok dengan penyakit TBC,


Maka : Variabel merokok  Variabel Independent
Variabel TB Paru  Variabel dependent
Karena Merokok mempengaruhi penyakit TB Paru.

b. Variabel Dependen

22
Variabel Dependen adalah variable yang dipengaruhi oleh variable lain,
artinya variable dependen berubah akibat perubahan pada variable bebas.
Nama lain nya adalah : variable terikat, efek, hasil, aoucame, respon atau
event.

Gambar
Contoh Hubungan Variabel Independen dengan Variabel Dependen

Berat badan Tekanan darah


Variabel independent Variabel dependen

Merokok
(Variabel independent) TB PARU

(Variabel dependen)

B. Pembatasan Masalah Penelitian


Setiap masalah yang ada di sekitar kita disebabkan oleh faktor-faktor
tertentu. Karena berbagai alasan keterbatasan waktu, dana, tenaga, referensi teori,
data dan keadaan lain, penulis dapat membatasi penelitian pada satu masalah
dengan satu variabel atau lebih dari satu variabel. Jadi tidak semua variabel yang
mempengaruhi dan dipengaruhi dijadikan obyek penelitian, tetapi ditentukan
beberapa variabel saja.
Beberapa variabel ini kemudian diangkat menjadi judul penelitian,
sehingga judul penelitian secara eksplisit berisi sejumlah variabel yang akan
diteliti, sesuai yang ada pada batasan masalah.
Penulis perlu memberikan alasan mengapa membatasi masalah dan
variabel-variabel tertentu dalam tulisan proposal dan laporan penelitiannya

23
LEMBAR KERJA PRAKTEK MAHASISWA
Nama : SUCI AMALIA PUTRI NILAI
Nim : 1440118043

Tanggal : 27 oktober 2020

I.TUJUAN
Mahasiswa diharapkan mampu mendefinisikan pengertian variable penelitian dan
cara menentukan variable penelitian dari suatu penelitian / karya tulis ilmiah.

II.ALAT DAN BAHAN


1. Buku Teks

24
2. Lembar Kerja Praktek Mahasiswa (LKPM)
3. Laptop
4. Internet

III.CARA KERJA
1. Bacalah definisi dari variabel penelitian
2. Menetukan variable penelitian
3. Buatlah skema variable penelitian

IV.ISILAH TABEL DI BAWAH INI

N SOAL PENJELASAN SKOR


O
1. Buatlah judul penelitian Judul: Pengaruh pemberian jenis
pupuk terhadap pertumbuhan
kacang hijau.

2. Tentukanvariablevari Variabel bebasnya adalah jenis


abelpenelitiandari pupuk. Variabel terikatnya adalah
judul tersebut. pertumbuhan tanaman. Variabel
kontrolnya adalah tanaman
kacang hijau, tanah, air, cahaya.
Hipotesisnya adalah ada pengaruh
pemberian jenis pupuk terhadap
pertumbuhan tanaman.

PERTEMUAN KE 5

1. Capaian Pembelajaran : Setelah mengikuti praktikum, mahasiswa dapat


mengetahui apa itu rumusan masalah,tujuan dan manfaat suatu penelitian/karya
tulis ilmiah.

2. Kemampuan Akhir yang diharapkan :


a. Mendefinisikan pengertian rumusan masalah
b. Menguraikan dan menjelaskan tujuan suatu penelitian beserta manfaat suatu
penelitian /karya tulis ilmiah.

25
3. Pokok Bahasan : Rumusan Masalah, Tujuan, dan Manfaat Penelitian /
karya tulis ilmiah.

4. Sub Pokok Bahasan :


a. Rumusan Masalah
b. Tujuan Masalah
c. Manfaat Hasil Penelitian /karya tulis ilmiah.

5. Materi :

RUMUSAN MASALAH, TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

Kompetensi Dasar :
Mahasiswa memahami maksud dari rumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, dan dapat merumuskannya dalam rancangan penelitian.

A. Rumusan Masalah
Rumusan Masalah Menurut Para Ahli

Menurut Soekidjo Notoatmodjo (2012), masalah adalah titik tolak setiap kegiatan penelitian.
Sebab bagi seorang peneliti “Masalah” merupakan undangan untuk melakukan penelitian. Pda
saat dan situasi sekarang ini dimana kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sudah tinggi,
tetapi dipihak lain masalah semakin banyak dan ompleks. Hal ini yang perlu diperhatikan dan
penanganan dari kita untuk pemecahan masalah –masalah tersebut. Sedangkan penelitian adalah
bagian dari proses pemecahan masalah.
Definisi lain masalah adalah : kesenjangan realitas : Antara seharusnya dengan kenyataan,
kesengjangan hasil studi terdahulu, informasi belum ada, informasi belum lengkap, pertentangan
pendapat teoritis.
Maslah Adalah : Suatu kesenjanagan (Gap), antara yg seharusnya dengan apa yang terjadi
tentang suatu hal, atau natara kenyataan yang ada atau terjadi dengan yang seharusnya terjadi,
antara harapan dan kenyataan.
Misalnya : Untuk mencapai masayarakat yang sehat  Semua anggota masyarakat harus
membuang kotoran di WC, Harus minum air yang bersih, makan makanan bergizi cukup, dll.
Tetapi pada kenyataannya  Banyak anggota masayarakat yang buang air besar dikebun, minum
air tidak bersih dan tidak dimasak, makan hanya alakadarnya saja, maka hal ini ada kesenjangan
dan ini adalah satu masalah kesehatan masyarakat.
Maslah penelitian adalah ; Suatu kondisi yang memerlukan pemecahan masalah alternative
pemecahan, baik buruknya suatu penelitian sangat ditentukan oleh research problem.masalah
riset biasanya didapatkan dari topic yang secara luas berhubungan dengan keperawatan.
Mengingat dalm topik sudah ada area masalah, amka dalam melakukan identifikasi masalah
hendaknya tidak dicantumkan dalam topic (Nursalam,2010)
Masalah penelitian kesehatan adalah : segala bentuk pertanyaan yang perlu dicari jawabannya,
atau segala bentuk rintangan dan hambatan atau kesukitan yang muncul dalam bidang kesehatan
kedoteran yang perlu diatasi dan dipecahkan.

Setelah masalah yang akan diteliti ditentukan dalam batasan masalah


(yaitu variabel apa saja yang akan diteliti), dan supaya masalah dapat
terjawab secara akurat, maka masalah yang akan diteliti itu perlu
dirumuskan secara spesifik.

26
Masalah penelitian (tulisan) dapat dirumuskan dalam bentuk “kalimat
tanya” (pertanyaan) ataupun dalam bentuk proposisi atau pernyataan.
Yang penting diperhatikan dalam merumuskan masalah adalah bahwa
jumlah dan macam variabel yang terkandung dalam rumusan masalah
harus sesuai dengan yang tertulis pada batasan masalah.

Contoh Rumusan Masalah Deskriptif ( 1 variabel, monovariat)

Rumusan masalah dalam bentuk kalimat Tanya.


 Bagaimana efektivitas kearsipan di Bagian Personalia RS “A” Bandar
lampung?

Rumusan dalam bentuk pernyataan(tujuan)

Tulisan atau penelitian ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan tentang efektivitas


kearsipan di Bagian Personalia RS “A” Bandar Lmpung

Contoh Rumusan Masalah Penjelasan (Inferensial, bivariat, multivariat) atau lebih


dari 1 variabel

Rumusan masalah dalam bentuk kalimat Tanya.


 Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya kanker payudara di
wilayah kerja puskesmas kemiling ?

 Bagaimana tingkat hubungan faktor-faktor yang mempengarhi terjadinya


kan ker payudara di wilayah kerja puskesmas kemiling ?

 Bagaimana pengaruh faktor-faktor yang mempengarhi terjadinya kan ker


payudara di wilayah kerja puskesmas kemiling ?

Contoh Rumusan Masalah dalam Bentuk Pernyataan(tujuan)

 Tulisan atau penelitian ini dimaksudkan untuk menjelaskan hubungan


faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya kanker payudara.

 Tulisan atau penelitian ini dimaksudkan untuk menjelaskan pengaruh


faktorfaktor yang mempengaruhi kanker payudara.

 Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui hubungan yang


mempengaruhi terjadinya ka nker payudara.

CONTOH :

 Apakah ada hubungan usia dengan kejadian kanker payudara ?


 Bagaimanakah hubungan antara penggunaan kontrasepsi
hormonal dengan kejadian kanker payudara ?
 Apakah ada hubungan merokok dengan kejadian TB Paru ?
 Apakah ada hubungan merokok dengan kejadian hipertensi ?

27
 Apakah ada hubungan obesitas dengan ekjadian hipertensi ?
 Bagaimanakah gambaran penerapan kompres hangat terhadap
penurunan suhu tubuh pada anak?
 Bagaimanakan gambaran ASKEP TB Paru dengan masalah
keperawatan bersihan jalan napas tidak efektif focus tindakan
teknik batuk efektif ?

B. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian berkaitan erat dengan rumusan masalah yang dituliskan.


Misalnya rumusan masalahnya adalah “ Bagaimana hubungan merokok
dengan kejadian hipertensi “ Maka  Tujuan penelitian adalah untuk
mengetahui hubungan merokok dengan kejadian hipertensi.

Secara panjang lebar, jawaban atas pertanyaan itu dijawab di dalam analisis data
atau penyajian data, dan secara singkat tertelak pada kesimpulan penelitian.
Jadi tujuan penelitian harus sesuai dengan rumusan masalah penelitian..
Peneliti harus memahami bahwa tujuan penelitian memiliki tingkatan
kompleksitas.

Dari pendekatan statistik dapat dikatakan bahwa tujuan deskriptif dari


suatu penelitian berada pada level sederhana; sedangkan tujuan eksplanasi
mempunyai tingkat kesulitan lebih. Eksplanasi atau penjelasan hubungan antara
dua variabel, lebih sederhana daripada penjelasan hubungan lebih dua variabel.
Penjelasan tingkat hubungan lebih sederhana daripada analisis tingkat pengaruh
atau regresi, dan seterusnya.
Pada penelitian deskriptif (satu variabel, monovariabel, monovariat), pada
intinya penelitian diarahkan untuk menguraikan variabel suatu fenomena
tertentu, mendeskripsikan perkembangan atau frekuensi suatu fenomena.
Sedangkan pada penelitian dua variabel (bivariabel, bivariat) atau lebih dari dua
variabel (multivariabel, multivariat), tujuan penelitian tidak berhenti pada
penguraian/deskripsi data fenomena penelitian dan variabel terkait atau
berpengaruh, tetapi juga bertujuan menjelaskan bagaimana dan mengapa suatu
variabel terkait dengan/berpengaruh terhadap variabel lainnya, sesuai dengan
rumusan masalah yang ingin dijawab melalui suatu penelitian.

Macam-macam tujuan penelitian

a. Tujuan Umum :
Yakni yang mengandung uraian tujuan penelitian secara garis besarnya saja.
Menggambarkan judul yang hendak dicapai secara umum.
Tujuan umum merupakan pernyataan spesifik yang mengambarkan luaran
yang akan dihasilkan dari penelitian, bersifat global, jangka panjang dan
abstrak.

b. Tujuan Khusus :

28
Mengandung Uraian tujuan penelitian secara lebih terperinci/langkah-
langkah secara operasional dari tujuan umum.
Merupakan pernyataan dalam bentuk kongkrit dan dapat diukur berupa
uaraian atau langkah langkah untuk mencappai tujuan umum penelitian.
Tujuan khusus berkaitan dengan masalah penelitian dan menunjukan variable
yang akan diteliti boleh dalam kalimat aktif (Mengetahui) maupun pasif
(Untuk mengetahuinya, dan sebagainya.
Apabila tujuan umum suatu penelitian tidak dapat atau tidak perlu
dispesifikasikan lagi, maka tidak perlu ada tujuan umum dan khusus, cukup
dibuat “ Tujuan penelitian”. Saja.

Merumuskan tujuan penelitian

Tujuan penelitian dinyatakan dalam/dengan kalimat pernyataan (bentuk deklaratif)


Tujuan lebih spesifik atau kongkrit dibandingkan dengan peruusan masalah yang
masih bersifat abstrak.

CONTOH TUJUAN PENELITIAN :


JUDUL :
“ Hubungan lama pemakaian KB pada Aseptor KB Suntik dengan Siklus
menstruasi di Puskesmas panjang Bandar lampung 2019. “
 Tujuan Umum :
Untuk mengetahui Hubungan lama pemakaian KB pada aseptor KB
suntik dengan siklus mentruasi di puskesmas panjang Bandar lampung
2019.

 Tujuan Khusus :
1. Untuk mengetahui distribusi frekuensi lama pemakaian KB pada
aseptor KB suntik di puskesmas panjang Bandar lampung tahun 2019.

29
2. Untuk mengetahui distribusi frekuensi siklus mentruasi pada aseptor
KB suntik di puskesmas panjang Bandar lampung tahun 2019.
3. Untuk mengetahui hubungan lama pemakaian KB pada aseptor KB
suntik dengan silkus menstruasi di puskesmas panjang Bandar
lampung tahun 2019.

“ Pengaruh senam Nifas terhadap involusi uterus pada ibu post partum di
ruang kebidanan RS. X Tahun 2019 “

 Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh senam nifas tehadap involusi uterus pada ibu
postpartum di ruang kebidanan RS. X Tahun 2019.

 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui distribusi frekuensi ibu postpartum yang melakukan
senam nifas di ruang kebidanan RS. X Tahun 2019.
2. Untuk mengetahui distribusi frekuensi rata-rata proses involusi
uterus pada ibu postpartum yang melakukan senam nifas di ruang
kebidanan RS. X Tahun 2019.
3. Untuk mengetahui pengaruh senam nifas tehadap involusi uterus pada
ibu postpartum di ruang kebidanan RS. X Tahun 2019

C. Manfaat Hasil Penelitian

Manfaat atau kegunaan hasil penelitian merupakan dampak dari pelaksanaan


penelitian dan pencapaian tujuan. Manfaat dari suatu penelitian yaitu :
1. Untuk pengembangan ilmu pengetahuan (pengembangan teori).
2. Untuk membantu memecahkan masalah, mengantisipasi masalah,
untuk memperbaiki kebijakan, atau pun untuk memperbaiki praktik
pelaksanaan kerja, kondisi kehidupan dan pembangunan.

Jadi manfaat proses dan hasil penelitian yang dilaporkan dapat dirasakan
dan dialami oleh penulisnya sendiri maupun dunia ilmu, obyek penelitian,
perusahaan, pemerintah, peneliti lain, dan pihak lain yang memanfaatkan
laporan penelitian. Seorang mahasiswa menulis laporan penelitian
merasakan kegunaan seperti semakin mendalami masalah sekitar ilmu
pengetahuan yang diteliti, dan dampak dalam rangka menyelesaikan studi.

30
Dosen mungkin mendapatkan manfaat laporan penelitian untuk keperluan
peningkatan kualitas fungsi pengajaran dan pengabdian masyarakat.
Perusahaan, pemerintah, dan masyarakat dapat mengambil manfaat dari
penulisan laporan untuk mengusulkan penyusunan atau revisi kebijakan,
memperbaiki praktik kerja, menyempurnakan situasi kehidupan dan
sebagainya.

31
LEMBAR KERJA PRAKTEK MAHASISWA
Nama : SUCI AMALIA PUTRI NILAI
Nim : 1440118043

Tanggal : 27 Oktober 2020

I. TUJUAN
Mahasiswa dapat mengetahui apa itu rumusan masalah,tujuan dan manfaat suatu
penelitian.

II. ALAT DAN BAHAN


1. Buku Teks
2. Lembar Kerja Praktek Mahasiswa (LKPM)
3. Laptop
4. Internet

III. CARA KERJA


1. Bacalah definisi rumusan, tujuan , manfaat penelitian atau karya tulis ilmiah.
2. Carilah di internet masing-masing definisi rumusan, tujuan dan mafaat
penelitian atau karya tulis ilmiah.
3. Buatlah ke dalam tabel yang tersedia.

IV.ISILAH TABEL DI BAWAH INI

NO SOAL PENJELASAN SKOR

1. Pengertian Rumusa, Rumusan masalah itu ialah suatu


tujuan dan manfaat pertanyaan yang kemudian akan dicarikan
penelitian atau karya jawabannya dengan melalui pengumpulan
tulis ilmiah. data bentuk-bentuk rumusan masalah
penelitian tersebut dengan berdasarkan
penelitian menurut tingkat eksplanasi
(Sugiyono).Seperti yang telah
dikemukakan bahwa rumusan masalah
tersebut adalah suatu pertanyaan yang
kemudian akan dicarikan jawabannya
dengan melalui pengumpulan data.
Bentuk-bentuk rumusan masalah
penelitian tersebut di kembangkan dengan
berdasarkan penelitian menurut tingkat
eksplanasi. Bentuk masalah tersebut bisa
atau dapat dikelompokkan kedalam
bentuk masalah deskriptif, komparatif,
serta juga asosiatif.
*Menjadi Alasan
32
Tujuan pembuatan di dalam perumusan
masalah ini merupaka menjadi alasan
mengapa penelitian tersebut dilakukan,
dengan bentuk sejumlah pertanyaan
secara langsung itu menjadi alasan para
pembaca mengentai gagasan yang
disampaikannya, walaupun singkat.

Pedoman
Tujuan batasan rumusan masalah ini
menjadi pedoman yang dilakukan oleh
sang penulis di dalam menyelesaikan
karya tulisnya. Baik skripsi maupun juga
makalah proses ini berhubungan erat
dengan jawaban yang kemudian akan
disampaikan dalam bab selanjutnya, yaitu
pada pembahasan atau isi.

Menentukan Jenis Data


Langkah pembuatan rumusan masalah
yang lainnya ini memiliki tujaun untuk
mentukan instrumen penelitian, selain
dari itu pertanyaan di dalam rumusan
masalah tersebut juga akan bisa memilah
serta meilih antar teknik analisis data
yang diperlukan, misalnya ialah
menggunakan penelitian kualitataif
ataupun juga mempergunakan penelitian
kualitataif.

Mempermudah Penetuan Populasi dan


Sempel
Manfaat yang di dapakan dari perumusan
masalah ini ialah mampu untuk
memberikan penentuan populasi serta
sempel. Hal tersebut berhubungan erat
dengan keadaan serta kondisi penelitian
yang akan dilakukan, oleh disebabkan
karna itulah bagi siapapun yang ingin
menyelesaikan penelitian tersebut
haruslah menyertakan rumusan
masalah.Eksploratif yaitu penelitian yang
bertujuan untuk menemukan suatu

33
pengetahuan baru yang belum pernah ada.
Verifikatif yaitu penelitian yang bertujuan
untuk menguji suatu teori yang sudah ada.
Sehingga ditemukan suatu hasil penelitian
yang dapat menggugurkan atau
memperkuat pengetahuan atau teori yang
suadh ada.
Development atau pengembangan yaitu
penelitian yang memiliki tujuan untuk
mengembangkan penwlitian yang sudah
ada.Manfaat Teoritis
Manfat teoritis ini berlatar dari tujuan
penelitian varifikatif, untuk mengecek
teori yang sudah ada. Apakah akan
memperkuat atau menggugurkan teori
tersebut. Manfaat teoritis ini muncul
berlatarkan ketidak puasaan atau
keraguan terhadap teori yang sudah ada
sehingga dilakukan penyelidikan kembali
secara empiris.

Manfaat Praktis
Sementara manfaat praktis adalah
manfaat yang berguna untuk
memecahkan masalah praktis. Jadi
misalnnya ada masalah njilai siswa yang
rendah maka manfaat praktisnya dalah
meningkatkan nilai siswa.

Biasanya manfaat praktis tidak hanya


untuk satu subjekm bisa berguna untuk
lebih dari satu. Misalnya manfaat untuk
siswa, manfaat untuk guru, manfaat untuk
sekolah, dll.
2. Buatlah contoh Contoh Karya Ilmiah
rumusan, tujan dan BAB I
manfaat penelitian atau PENDAHULUAN
karya tulis ilmiah.
Latar Belakang Masalah
Pada umumnya, banyak orang yang
masih membedakan antara pengertian
tulisan dan karangan. Persepsi mereka
biasanya mengaitkan kata tulisan dengan
hal-hal yang berbau ilmiah (karya ilmiah)

34
sedangkan karangan mengacu pada hal-
hal yang bersifat fiktif. Namun
sebenarnya makna kata tulisan dan
karangan adalah sama. Dengan demikian
orang yang melakukan kegiatan menulis
berarti ia melakukan kegiatan mengarang.
Hasil dari kegiatan menulis atau
mengarang bagaimana pun bentuknya
kita sebut sebagai tulisan atau karangan
tanpa membedakan itu ilmiah atau tidak.
Jika tulisan atau karangan dikaitkan
dnegan kata ilmiah maka disebut dengan
tulisan ilmiah atau karya ilmiah. Menurut
Ekosusilo dan Triyanto (1991: 11),
“karya ilmiah adalah suatu karya tulis
yang didasari oleh hasil pengamatan,
peninjauan, penelitian dalam bidang
tertentu, disusun menurut metode tertentu
dengan sistematika penulisan yang santun
dan isinya dipertanggungjawabkan
kebenarannya”. Di dalam makalah ini
akan dijelaskan tentang pengertian, ciri-
ciri dan jenis-jenis karya ilmiah serta
tahap penulisan dan sistematika penulisan
karya limiah.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang
diuraikan di atas dan agar pembahasan
masalah sesuai dengan tujuan dan
manfaat penulisan yang dicapai maka
penulis membuat perumusan sebagai
berikut:

Apa pengertian dan ciri-ciri karya ilmiah?


Apa saja yang termasuk jenis-jenis karya
ilmiah?
Bagaimana tahap penulisan karya ilmiah?
Bagaimana sistematika penulisan karya
ilmiah?
Tujuan Penulisan
Sesuai dengan latar belakang dan
rumusan masalah yang disampaikan di

35
atas, ada beberapa tujuan yang ingin
dicapai yaitu

Untuk mengetahui pengertian dan ciri-ciri


dari karya ilmiah.
Untuk mengetahui jenis-jenis karya
ilmiah.
Untuk mengetahui bagaimana tahap-tahap
penulisan suatu karya ilmiah.
Untuk mengetahui bagaimana sistematika
penulisan karya ilmiah.
Manfaat Penulisan
Dapat memberikan pengetahuan dan
gambaran tentang pengertian, ciri-ciri dan
jenis-jenis karya ilmiah serta tahap-tahap
dan sistematika penulisan karya ilmiah.
*Contoh manfaat penelitian:Manfaat
Teoritis
Hasil
dari penelitian ini dapat menjadi landasan
dalam pengembangan media
pembelajaran atau penerapan media
pembelajaran secara lebih lanjut. Selain
itu
juga menjadi sebuah nilai tambah
khasanah pengetahuan ilmiah dalam
bidang
pendidikan di Indonesia.

3. Buatlah Pembatasan Contoh batasan masalah dalam makalah


Masalah Penelitian formal:
/KTI Makalah ini membahas mengenai tata
cara pengelolaan sampah ramah
lingkungan yang dilakukan secara gotong
royong oleh para warga masyarakat.
Pengambilan data dilakukan di Dusun
Parahita, kecamatan Wedang Uluh,
provinsi Jawa Tengah.
Jenis sampah yang diteliti dibatasi pada

36
sampah daur ulang serta sampah yang
tidak dapat didaur ulang.
Jenis sampah daur ulang yang masuk ke
dalam penelitian adalah sampah dapur
sementara sampah yang tidak dapat
didaur ulang adalah sampah plastik dan
sampah botol kaca.
Penelitian mengambil referensi data sejak
bulan Januari 2016 hingga Desember
2018 yang dilakukan secara gotong
royong oleh para warga.

PERTEMUAN KE 6

1. Capaian Pembelajaran : Setelah mengikuti praktikum, mahasiswa diharapkan


dapat mendefinisikan landasan teori suatu proposal penelitian.

2. Kemampuan Akhir yang diharapkan :


a. Mengetahui dan mampu mendefinisikan apa itu teori
b. Menjelaskan landasan teori penyusunan proposal dengan baik beserta
implikasinya

3. Pokok Bahasan : Landasan Teori

4. Sub Pokok Bahasan :


a. Pengertian Teori
b. Implikasi Bagi Peneliti

5.Materi :

LANDASAN TEORI

Kompetensi Dasar :
Mahasiswa memahami maksud teori, dapat menyusun (landasan, garis besar) teori
dan menggunakannya dalam proses penelitian.

A. Pengertian Teori
Menurut Kerlinger (Indriantoro dan Supomo, 1999, 57; Rachmat, 2005, 6)
teori merupakan suatu kumpulan konstruk, konsep, definisi, dan proposisi yang
menggambarkan fenomena secara sistematis melalui penentuan hubungan antar
variabel dengan tujuan untuk menjelaskan (memprediksi) fenomena.

37
Berdasarkan definisi teori tersebut terdapat 3 karakteristik teori yaitu :
1. Teori merupakan suatu kumpulan konstruk, konsep, definisi, dan proposisi.
2. Teori menggambarkan fenomena secara sistematis melalui penentuan hubungan
antar variabel (konsep, konstruk).
3. Teori bertujuan untuk menjelaskan, memprediksi fenomena.

Konsep adalah abstraksi yang dibentuk dengan menggeneralisasikan hal-


hal khusus. Misalnya merah, hijau, hitam digeneralisasikan sebagai “warna”;
membaca buku, mendengarkan kuliah, mengerjakan pekerjaan rumah disebut
“belajar”, dsb. Bila konsep ini secara sengaja dan secara sadar dibuat serta
dipergunakan untuk tujuan ilmiah, ia disebut konstruk. Misalnya “kecerdasan”
adalah “konsep”, tetapi setelah pengertiannya dibatasi (didefinisikan) secara
khusus sehingga dapat diamati, ia berubah menjadi konstruk. Dengan perkataan
lain konstruk (dimensi) adalah konsep yang dapat diamati dan diukur.
Mengukur konsep yang abstrak menjadi konstruk yang dapat diukur disebut
operasionalisasi (mengoperasionalisasikan). Misalnya “terpaan media” (media
exposure) dioperasionalisasikan sebagai frekuensi individu dalam menonton tv,
film, membaca surat kabar, majalah, dan mendengarkan radio. “Lapar”
dioperasionalisasikan sebagai perasaan sakit setelah tidak makan selama 24 jam
(Rachmat, 2005, 12).

Semua konsep bersifat abstrak. Peneliti harus mengalihkan konsep


abstrak itu menjadi variabel yang dapat diamati. Dapat dikatakan
variabeladalah bentuk baru darikonsep abstrak menjadi sesuatu yang dapat
diamati.
Variabel merupakan proksi atau representasi dari konstruk
(dimensidimensi) yang dapat diukur dengan berbagai macam nilai. Dengan kata
lain variabel adalah konstruk yang sifat-sifatnya sudah diberi nilai dalam bentuk
bilangan.

Contoh variabel antara lain : sikap, motivasi, prestasi akademik, absensi.


Misalnya untuk mengukur variabel “pemarah” kita dapat membuat skala dari 1
s.d. 5, di mana (1) sangat tidak pemarah, dst (5) sangat pemarah.

Konstruk “jenis kelamin” yaitu laki-laki, perempuan.

Konstruk lima sikap untuk “sikap pada pemerintah” yaitu (1) sangat suka (2)
suka (3) tidak tahu (4) benci (5) sangat benci (Rachmat, 2005, 12).

Contoh : Hipertensi, usia, obesitas, genetic, olah raga, pola makan, dllll

B. Implikasi bagi Peneliti


Implikasi pengertian teori beserta unsur-unsurnya tersebut di atas bagi peneliti
adalah bahwa pada pokoknya peneliti ketika menyusun teori (landasan teori,
garis besar teori) harus memperhaitikan hal sebagai berikut :
1. Menetapkan konsep, konstruk, variabel penelitian,
38
2. Mendefinisikan konsep, konstruk, variabel,
3. Menentukan dimensi-dimensi konsep/variabel atau konstruk,
4. Memberikan penjelasan hubungan antar konsep, konstruk, variabel
penelitian.
Pertanyaan Evaluasi
1.Sebutkan Implikasi suatu penelitian !
2. Sebutkan implikasi penelitian bagi seorang peneliti !

LEMBAR KERJA PRAKTEK MAHASISWA

Nama : SUCI AMALIA PUTRI NILAI


Nim : 1440118044
Tgl. : 27 oktober 2020

I. TUJUAN
Mahasiswa diharapkan dapat mendefinisikan landasan teori suatu proposal penelitian.

II. ALAT DAN BAHAN


1. Buku Teks
2. Lembar Kerja Praktek Mahasiswa (LKPM)
3. Laptop
4. Internet

III. CARA KERJA


1. Bacalah definisi dan fungsi dari teori dan implikasi
2. Carilah di internet masing-masing definisi dan fungsi dari teori dan implikasi
3. Buatlah ke dalam tabel yang tersedia.

IV.ISILAH TABEL DI BAWAH INI

NO SOAL PENJELASAN SKOR

1. Definisi Teori & *Teori adalah serangkaian bagian atau variabel,

39
implikasi definisi dan dalil yang saling berhubungan yang
menghadirkan sebuah pandangan sistematis
mengenai fenomena dengan menentukan hubungan
antarvariabel, dengan maksud menjelaskan
fenomena alamiah.
*Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
makna kata implikasi adalah keterlibatan atau
suasana terlibat. Sehingga setiap kata imbuhan
berasal dari implikasi seperti kata berimplikasi
atau mengimplikasikan yakni berarti membawa
jalinan keterlibatkan atau melibatkan dengan suatu
hal.Menurut para ahli, pengertian implikasi adalah
suatu konsekuensi atau akibat langsung dari hasil
penemuan suatu penelitian ilmiah. Pengertian
lainnya dari implikasi menurut para ahli adalah
suatu kesimpulan atau hasil akhir temuan atas
suatu penelitian.
2. Kegunaan Teori *Teori berguna untuk lebih mempertajam atau
& implikasi lebih mengkhususkan fakta yg hendak diselidiki
atau diuji kebenarannya. Teori berguna
mengembangkan sistim klasifikasi fakta, membina
struktur konsep-konsep serta memperkembangkan
definisi-definisi.
*Kata implikasi dapat dipergunakan dalam
berbagai keadaan maupun situasi yang
mengharuskan seseorang untuk berpendapat atau
berargumen. Seperti halnya dalam bahasa
penelitian maupun matematika.
3. Implikasi & *Implikasi:meyakinkan penguji pada mengenai
teori Bagi kontribusi terhadap ilmu pengetahuan dalam teori-
Peneliti teori yang digunakan untuk memecahkan masalah
penelitian, tetapi juga implikasinya bagi teori-teori
yang relevan dengan bidang kajian utama yang
disajikan dalam model teoretis.
*Teori:Para peneliti kuantitatif menggunakan teori
untuk memberikan penjelasan atau perkiraan
tentang relasi antarvariabel dalam penelitian Teori
menjelaskan bagaimana dan mengapa variabel-
variabel itu berhubungan satu sana lain dan
berfungsi sebagai jembatan antarvariabel. Ruang
lingkup teori bisa saja luas ataupun sempit

40
PERTEMUAN KE 7

1. Capaian Pembelajaran : Setelah mengikuti praktikum, mahasiswa diharapkan


memahami tentang hipotesa dari suatu penelitian.

2. Kemampuan Akhir yang diharapkan :


a. Menjelaskan pengertian Hipotesa
b. Menguraikan cirri-ciri hipotesa yang baik
c. Mahasiswa memahami maksud dari hipotesa penelitian, dan dapat
merumuskan hipotesa penelitian di dalam rancangan penelitian.

3. Pokok Bahasan : Hipotesa Penelitian


4.Sub Pokok Bahasan :
a. Pengertian Hipotesa
b. Ciri-ciri Hipotesis Yang Baik
c. Penelitian Kualitatif: Tidak Menguji Hipotesa

5.Materi :

HIPOTESA PENELITIAN

A. Pengertian Hipotesa
Dalam model tradisional ilmu, kita melihat bagaimana dari kasus-kasus
observasi kita simpulkan sebuah teori melalui proses induksi. Selanjutnya, dari
teori kita dapat menjabarkan proposisi-proposisi baru melaui proses deduksi.
Teori tidak dapat diuji. Supaya dapat diuji, teori harus dirinci menjadi
proposisi-
proposisi. Proposisi-proposisi seperti ini disebut hipotesis.

Hipotesis adalah suatu jawaban sementara dari pertanyaan penelitian, biasanya


hipotesis ini dirumuskan dalam bentuk hubungan antara dua variable, variable
bebas dan variable terikat. Hipotesis berfungsi untuk menetukan kearah
pembuktian, artinya hipotesis ini merupakan pernyataan yang harus
dibuktikan, (Notoadmojdo, 2012).

Contoh 1 cara merumuskan hipotesis Ha dan Ho:


Judul Penelitian : Hubungan Umur dan Lingkungan dengan kejadian.
TBC di Puskesmas X tahun ....
Hipotesis :
Ha :
1. Ada Hubungan Umur dengan kejadian TBC
2. Ada Hubungan Lingkungan dengan kejadian TBC

H0 :
41
1. Tidak. Ada Hubungan Umur dengan kejadian TBC
2. Tidak Ada Hubungan Lingkungan dengan kejadian TBC

Ciri-Ciri Hipotesis yang Baik


a. Jelas secara konseptual
b. Mempunyai rujukan gejala empiris.
c. Bersifat spesifik, sehingga “hipotesis yang besar/umum, harus
dijabarkan dalam subhipotesis yang spesifik”.
d. Konsep yang terkandung di dalam hipotesis mempunyai teknik
mengukurnya, ada ukurannya, atau ada indeksnya.
e. Harus berkaitan dengan teori (mendukung, meneguhkan atau menolak teori).

B. Penelitian Kualitatif : Tidak Menguji Hipotesa


Berbeda dengan penelitian kuantitatif yang sejak awal peneliti merancang
penelitian dan telah memfokuskan pada variabel-variabel tertentu dengan ketat
dengan mengajukan hipotesa, penelitian kualitatif pada umumnya dilakukan tanpa
hipotesa. Sebab penelitian kualitatif tidak membatasi pada variabel-variabel
tertentu agar pemberian pemahaman atas gejala atau realitas dapat
tuntas.Pemahaman gejala dilakukan peneliti dengan melakukan pembatasan kasus
dan atau konteks dari gejala atau realitas sehingga hal-hal seperti konsep apa yang
digunakan dan apa maknanya serta variabel apa saja yang ada dan bagaimana
pula hubungan antara variabel satu dengan variabel lain baru dapat didefinisikan
setelah peneliti melakukan pengamatan, memperoleh data, dan kemudian
menganalisinya.

42
LEMBAR KERJA PRAKTEK MAHASISWA
Nama : SUCI AMALIA PUTRI NILAI
Nim : 1440118043

Tanggal : 30 Oktober2020

I. TUJUAN
Mahasiswa diharapkan memahami tentang hipotesa dari suatu penelitian.

II. ALAT DAN BAHAN


1. Buku Teks
2. Lembar Kerja Praktek Mahasiswa (LKPM)
3. Laptop
4. Internet

III. CARA KERJA


1. Bacalah definisi dan fungsi dari hipotesis ?
2. Carilah di internet cara membuat hipotesis
3. Buatlah ke dalam tabel yang tersedia.

IV.ISILAH TABEL DI BAWAH INI

NO SOAL PENJELASAN SKOR

1. Hipotesa Pengertian Hipotesis Dalam Penelitian. Hipotesa


berasal dari penggalan kata ”hypo” yang artinya ”di
bawah” dan thesa” yang artinya ”kebenaran”, jadi
hipotesa yang kemudian cara menulisnya disesuaikan
dengan ejaan Bahasa Indonesia menjadi hipotesa dan
berkembangan menjadi Hipotesa.

Pengertian Hipotesa menurut Sutrisno Hadi adalah


tentang pemecahan masalah. Sering kali peneliti tidak
dapat memecahkan permasalahannya hanya dengan
sekali jalan. Permasalahan itu akan diselesaikan segi
demi segi dengan cara mengajukan pertanyaan-
pertanyaan untuk tiap-tiap segi, dan mencari jawaban
melalui penelitian yang dilakukan.

Dari kedua pernyataan tersebut di atas dapat ditarik


kesimpulan bahwa hipotesis adalah suatu dugaan
yang perlu diketahui kebenarannya yang berarti
dugaan itu mungkin benar mungkin salah.
43
2. Ciri-ciri Harus menyatakan hubungan.
Hipotesa Yang Harus sesuai dengan fakta.
Baik Harus berhubungan dengan ilmu, serta sesuai dengan
tumbuhnya ilmu pengetahuan.
Harus dapat diuji.
Harus sederhana.
Harus bisa menerangkan fakta

n fakta.
3. Proses Secara ilmiah:Memperoleh dari sumber aslinya
Merumuskan Fakta yang diidentifikasi dengan cara
Hipotesa menggambarkan dan menafsirkannya dari sumber
yang asli.
Fakta yang diperoleh dari orang mengidentifikasi
dengan jalan menyusunnya dalam bentuk abstract
reasoning (penalaran abstrak).
Selain teori dan fakta ilmiah, hipotesis dapat pula
dirumuskan berdasarkan beberapa sumber lain, yakni:
Kebudayaan dimana ilmu atau teori yang relevan
dibentuk
Ilmu yang menghasilkan teori yang relevan
Analogi
Reaksi individu terhadap sesuatu dan pengalaman

PERTEMUAN KE 8
1. Capaian Pembelajaran : Setelah mengikuti praktikum, mahasiswa diharapkan
dapat melakukan observasi dan mengumpulkan data.

2. Kemampuan Akhir yang diharapkan :


a. Menjelaskan cara melakukan observasi dan apa itu pengumpulan data
b. Menjelaskan cara melakukan pengumpulan data
c. Mahasiswa memahami maksud dari observasi atau pun pengumpulan data,
dan mampu menyiapkan instrumen, prosedur dan metode yang diperlukan
untuk pelaksanaan observasi atau pengumpulan data.

3. Pokok Bahasan : Metode Pengumpulan Data

4. Sub Pokok Bahasan :


a. Observasi Dan Pengumpulan Data
44
b. Sumber Data
c. Prosedur Pengumpulan Data

5. Materi :

OBSERVASI DAN PENGUMPULAN DATA

A. Observasi dan Pengumpulan Data


Observasi adalah suatu kegiatan pengumpulan data untuk suatu tulisan
ilmiah. Observasi merupakan pengamatan langsung kepada suatu obyek
yang diteliti yang dapat dilakukan dalam waktu tertentu.
Observasi dapat dilakukan mendahului pengumpulan data melalui angket
atau penelitian lapangan. Dalam hal ini observasi bertujuan tunuk
mendapatkan gambaran yang tepat mengenai obyek penelitian sehingga
dapat disusun daftar pertanyaan (kuesioner) yang tepat atau dapat
menyusun suatu desain penelitian yang cermat. Sebaliknya observasi dapat
juga dilakukan sesudah pengumpulan data melalui angket atau wawancara.
Dalam hal ini tujuan observasi adalah untuk mengecek sendiri sampai di
mana kebenaran data dan informasi yang telah dikumpulkan.
Observasi bertalian sangat erat dengan permasalahan deskripsi. Bila
penulis/peneliti sanggup menggambarkan semua bagian obyek
penelitiannya secara terperinci, maka tulisannya mencerminkan
kecermatan dan kesegaran. Keterperincian dari bagian-bagian yang
digambarkan itu harus dinyatakan dalam istilah-istilah yang khusus.
Kecermatan pengamatan yang dimiliki seseorang akan mendorongnya
untuk menguasai pula pilihan kata yang tepat, khususnya istilah-istilah
yang mempunyai sangkut-paut dengan cerapan pancaindera (Keraf, 2009,
162-163).

B. Sumber Data

Macam-Macam Data
Dari sudut pandang statistik, data dapat dibagi menjadi dua, yaitu data kualitatif
dan data kuantitatif (Santoso, 2000, 4-5).

a. Data kualitatif adalah sebuah data yang dinyatakan dalam bentuk


bukan angka, misalnya jenis kelamin atau gender yaitu pria dan wanita;
jenis pekerjaan seperti petani, nelayan, pedagang, pegawai; tingkah
sekolah yaitu SD, SMP, SMP, Perguruan Tinggi); status pernikahan
yaitu kawin dan tidak kawin; tingkat kepuasan seperti sangat puas,
puas, cukup puas, kurang puas, dan tidak puas. Data kualitatif harus
dikuantifikasi atau diubah (dimanipulasi) menjadi data kuantitatif
dengan cara memberi skor 1, 2, 3, 4, dan 5 agar bisa diolah dengan
statistik.

45
Data kualitatif dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu, data nominal dan data
ordinal.

Data nominal (data berskala nominal) adalah data yang diperoleh


dengan cara kategorisasi atau klasifikasi. Ciri data nominal yaitu :
posisi data setara (tidak lebih tinggi/rendah), tidak bisa dilakukan
operasi matematik (x, /, -, +). Contoh data nominal : pegawai negeri
diberi tanda 1, pegawai swasta diberi tanda 2, wiraswasta diberi tanda
3.

Data ordinal (data berskala ordinal) adalah data yang diperoleh


dengan cara kategorisasi atau klasifikasi tetapi di antara data tersebut
terdapat hubungan. Ciri data ordinal yaitu : posisi data tidak setara atau
mengandung gradasi, dan tidak bisa dilakukan operasi matematis.
Misalnya tingkat kepuasan pegawai memiliki level tidak puas, kurang
puas, cukup puas, puas dan sangat puas masingmasing diberi tanda 1,
2, 3, 4 dan 5.

b. Data kuantitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk angka


misalnya usia seseorang, tinggi seseorang, berat badan, tekanan darah,
dll..

Data kuantitatif dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu data interval dan data
rasio.

Data interval (data berskala interval) adalah data yang diperoleh


dengan cara pengukuran, di mana jarak dua titik pada skala sudah
diketahui. Misalnya - Air membeku dan mendidih antara 0 0-1000
C atau 320-2120 F - Jarak antara 1-10 Januari adalah 10 hari.
Ciri data interval yaitu tidak ada kategorisasi atau pemberian kode
seperti data kualitatif (nominal dan ordinal), dan bisa dilakukan operasi
mmatematik misalnya 60 C– 30 C = 30 C.

Data rasio (data berskala rasio) adalah data yang diperoleh dengan
cara pengukuran, di mana jarak dua titik pada skala sudah diketahui,
dan mempunyai titik 0 yang absolute yang berarti tidak ada sama
sekali. Misalnya di almari arsip ada 0 artinya tidak ada arsip di
dalamnya; di suatu kantor ada 4 pegawai, berarti ada 4 orang pegawai.
Ciri data rasio adalah tidak ada kategorisasi atau pemberian kode
seperti data kualitatif, dan bisa dilakukan operasi matematis.

Berdasarkan sumbernya data dapat dibedakan menjadi dua, yaitu data


primer dan data sekunder. Data primer diperoleh langsung dari sumber
utama (pertama) atau responden. Sedangkan data sekunder diperoleh
dari sumber lain seperti laporan penelitian, laporan kerja, koran,
majalah, arsip.

C. Prosedur Pengumpulan Data

46
1.Persiapan
Tahap persiapan ini meliputi pembuatan daftar pertanyaan dan menyiapkan
alat lain untuk pengumpulan data atau merekam data seperti kamera, kaset,
tape recorder, alat tulis dll.
Prosedur Berpikir Dalam Membuat Daftar Pertanyaan
a.Menentukan Konsep variabel
b.Mendefinisikan konsep variable
c.Menentukan dimensi-dimensi konsep variable
d.Menentukan unsur-unsur indikator dimensi konsep variable
e.Membuat pertanyaan
f. Menentukan jawaban untuk pertanyaan tertutup.

2.Pelaksanaan
Prosedur pelaksanaan pengumpulan data penelitian :
a. Mengajukan ijin penelitian kepada instansi Pemerintah seperti Bappeda dan
Dinsospol Propinsi/Kota/Kabupaten atau
b. Mengajukan ijin penelitian kepada pimpinan perusahaan/organisasi.
c. Melakukan pengumpulan data setelah surat ijin diterima : wawancara,
menyerahkan kuesioner, melakukan partisipasi, pengamatan. Untuk
wawancara peneliti perlu melakukan perjanjian tentang waktu dan tempat
yang disepakati bersama dengan responden. Bila data diperoleh melalui
kuesioner, setelah menyerahkan kuesioner atau daftar pertanyaan kepada
responden, peneliti perlu melakukan perjanjian waktu kapan kuesioner
dapat diambil kembali.

3. Metode Pengumpulan Data


Untuk mengumpulkan data, peneliti dan pembantunya dapat
menggunakan beberapa metode. Metode-metode pengumpulan data
berdasarkan pendekatan atau model penelitian dapat diklasifikasikan
seperti tampak pada table berikut.

Metode Pengumpulan Data


Menurut Pendekatan Penelitian

PENDEKATAN PENELITIAN METODE PENGUMPULAN DATA

Pendekatan kuantitatif Daftar pertanyaan tertutup

Dokumenter

47
Pendekatan kualitatif Daftar pertanyaan tertutup

Daftar pertanyaan terbuka

Wawancara

Partisipasi

Dokumenter

Observasi

4. Alat Ukur dalam Penelitian


Alat ukur merupakan instrumen yang digunakan untuk mengukur fakta
atau data variabel penelitian. Bentuk dari alat ukur yaitu daftar pernyataan atau
daftar pertanyaan yang sifatnya operasional, jelas, sesuai dengan kejadian, fakta
di lapangan. Jadi alat ukur dapat disusun dalam bentuk kalimat biasa (pernyataan)
atau kalimat pertanyaan. Alat ukur (pernyataan, pertanyaan) dapat dibedakan
menjadi dua yaitu tertutup dan terbuka. Alat ukur terbuka adalah pernyataan dan
pertanyaan yang disusun dengan memberikan ruangan (spasi) bagi responden
untuk menuliskan keterangan atau jawaban. Sedangkan alat ukur tertutup adalah
pernyataan dan pertanyaan yang disusun dengan dilengkapi alternatif keterangan
atau jawaban, dan dengan demikian responden tinggal memilih keterangan atau
jawaban yang sesuai dengan fakta yang dialami/dihadapi.
Alat ukur yang terbuka lebih cocok (dapat) digunakan untuk
mengumpulkan data dengan wawancara. Sedangkan alat ukur yang tertutup
biasanya digunakan untuk kebutuhan survei, meskipun tidak menutup
kemungkinan di dalam pernyataan atau pertanyaan tertutup, juga diberi
kesempatan dan ruang (spasi) untuk memberikan keterangan tambahan (terbuka).
Namun apabila data yang dikumpulkan hendak diolah dan dianalisis semata-mata
dengan pendekatan kuantitatif dengan metode matematis atau statistik, maka
keterangan tambahan itu kurang bermanfaat. Tetapi keterangan tambahan tersebut
sangat berguna untuk menajamkan analisis ataupun interpretasi data yang
dilakukan.

5. Proses Penyusunan Alat Ukur


Daftar pernyataan atau pertanyaan untuk penelitian/pengumpulan data dapat
dilakukan melalui proses sebagai berikut :
a. Tentukan konsep variabel-konsep variabel penelitian.
b. Definisikan setiap konsep variabel penelitian.
c. Tentukan dimensi-dimensi setiap konsep variabel penelitian
d. Tentukan indikator-indikator dari setiap dimensi konsep variabel
e. Susun pertanyaan berdasarkan indikator-indikator
.
Berdasarkan proses tersebut, maka susunan daftar pertanyaan yang baik
berurutan dan sesuai dengan klasifikasi dimensi dan konsep variabel penelitian.
48
Dan berdasarkan urutan pembahasan teori, maka daftar pernyataan atau daftar
pertanyaan dari dimensi-dimensi konsep variabel tergantung (variabel dependen
yang ditentukan dari pokok masalah, topik) disusun terlebih dahulu, baru
kemudian disusul daftar pernyataan atau daftar pertanyaan dari dimensi-dimensi
konsep variabel penjelas (variabel bebas, variabel independen).

LEMBAR KERJA PRAKTEK MAHASISWA


Nama : SUCI AMALIA PUTRI NILAI
Nim : 1440118043

Tanggal : 30 Oktober 2020

I. TUJUAN
Mahasiswa diharapkan dapat melakukan observasi dan mengumpulkan data .

II. ALAT DAN BAHAN


49
1. Buku Teks
2. Lembar Kerja Praktek Mahasiswa (LKPM)
3. Laptop
4. Internet

III. CARA KERJA


1. Bacalah tentang metode pengumpulan data
2. Carilah di internet tentang cara pengumpulan data dalam penelitian.
3. Buatlah ke dalam tabel yang tersedia.

IV. ISILAH TABEL DI BAWAH INI

NO SOAL PENJELASAN SKOR

1. Observasi Pengamatan atau observasi adalah aktivitas


terhadap suatu proses atau objek dengan maksud
merasakan dan kemudian memahami pengetahuan
dari sebuah fenomena berdasarkan pengetahuan
dan gagasan yang sudah diketahui sebelumnya,
untuk mendapatkan informasi-informasi yang
dibutuhkan untuk melanjutkan suatu penelitian.
2. Prosedur Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara
Pengumpulan yang dilakukan oleh peneliti untuk mengumpulkan
Data data. Pengumpulan data dilakukan untuk
memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam
rangka mencapai tujuan penelitian. Sementara itu
instrumen pengumpulan data merupakan alat yang
digunakan untuk mengumpulkan data.
3. Sumber Data Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari
mana data diperoleh. Apabila peneliti
menggunakan kuesioner atau wawancara dalam
pengumpulan datanya, maka sumber data disebut
responden, yaitu orang yang merespon atau
menjawab pertanyaan- pertanyaan peneliti, baik
pertanyaan tertulis ataupun lisan.

50
PERTEMUAN KE 9
1. Capaian Pembelajaran : Setelah mengikuti praktikum, mahasiswa diharapkan dapat
mendifinisikan analisis data beserta klasifikasi jenis analisis penelitian.

2. Kemampuan Akhir yang diharapkan :


a. Menjelaskan tentang analisis data
b.Menjelaskan klasifikasi jenis analisis penelitian

3.Pokok Bahasan : Analisis Data

4.Sub Pokok Bahasan :


a. Klasifikasi Macam Jenis Analisis Penelitian
b. Analisis Data Kuantitatif
c. Penyajian Presentasi Data

5.Materi :
ANALISIS DATA
Metode analisis data yang akan digunakan oleh peneliti sudah dapat diketahui sejak
perumusan masalah dan penentuan tujuan penelitian. Sesuai dengan pendekatan
ilmiah yang berkembang yaitu kualitatif dan kuantitatif, maka uraian tentang analisis
data yang diuraikan di bagian ini terdiri analisis kualitatif dan analisis kuantitatif
sesuai klasifikasi analisis seperti berikut ini.

A.Klasifikasi Macam/Jenis Analisis Penelitian


1. Analisis Kualitatif yang berupa analisis data sekunder dan analisisis deskriptif.
a. Analisis data sekunder yaitu telaah (pendahuluan) terhadap data sekunder
yang dikumpulkan untuk mengklarifikasi masalah-masalah (pada tahap awal
persiapan penelitian).
b. Analisis deskriptif yaitu transformasi data ke dalam bentuk yang mudah
dipahami seperti dalam bentuk tabel, melalui proses menyusun,
mengurutkan, dan memanipulasi data untuk menyajikannya dalam informasi
deskriptif, dan kemudian diinterpretasikan.

2. Analisis Kuantitatif dengan pendekatan statistik yang meliputi :


a. Analisis statistik deskriptif untuk melihat frekuensi, tendensi setral (rata-
rata, median, modus), dan dispersi (deviasi standar dan varian).
b. Analisis bivariat adalah metode-metode statistik deskriptif dan inferensial
yang digunakan untuk menguji perbedaan atau mengukur hubungan antara
dua variabel penelitian.
c. Analisis dependensi adalah metode-metode statistik multivariate yang
menjelaskan dan memprediksi variabel dependen berdasarkan dua atau
lebih variabel independent.
d. Analisis multivariate adalah metode-metode statistik deskriptif dan
inferensial yang digunakan untuk menganalisis data dari tiga atau lebih
variabel penelitian.
e. Analisis univariat adalah metode-metode statistik deskriptif dan inferensial
yang digunakan untuk menganalisis data dari satu variabel penelitian.

51
f. Analisis of variance adalah analisis untuk menguji pengaruh perlakuan
(treatment) pada satu variabel terhadap variabel dependen yang diukur
dengan skala interval atau rasio; atau untuk menguji perbedaan ratarata di
antara dua tau lebih kelompok dalam suatu variabel penelitian.

Analisis dimaksudkan untuk menyusun data secara sistematis untuk membantu


memahami dan menginterpretasikan.

Analisis dimulai segera setelah peneliti meninggalkan lapangan, yaitu ketika data
masih segar dan menarik.

Peneliti harus menguji data dengan berbagai cara untuk memahami signifikansi
umum dari setting. Meskipun tidak ada formula tepat yang memungkinkan
peneliti mengkonstruk hipotesis dan mengenal tema.

Susun tipologi-tipologi atau klasifikasi skema yang berguna membantu membentuk


hipotesa dan discovering tema.

a. Baca literature yang terkait dengan minat dan latar belakang penelitian.
b. Tentukan asumsi teori. Teori memberikan suatu kerangka kerja penjelasan dan
interpretasi yang memungkinkan peneliti membuat berartinya data dan untuk
menghubungkan data dengan kejadian dan latar belakang lainnya.

B. Analisis Data Kuantitatif .

Analisis data adalah proses atau rangkaian kegiatan mengkode, mengolah, meringkas,
menyederhanakan, menginterpretasikan dan menghubungkan data satu sama lain
sehingga dapat menunjukkan kebenaran hipotesaAlhamda, S. 2018). Mengkode
adalah memberikan symbol/kode seperti angka pada setiap jawaban untuk setiap
pertanyaan atau variabel dalam kuesioner. Mengolah data adalah proses melakukan
tabulasi dan koreksi (editing) data dari setiap variabel penelitian.

Pengolahan data meliputi rangkaian kegiatan :


(1) Menentukan variabel untuk ditabulasi
(2) Tabulasi.
(3) Editing atau koreksi kesalahan data (Notoadmojdo,2012).
Tabulasi dapat dikatakan sebagai upaya penyederhanaan data menjadi informasi.

Interpretasi adalah pemberian keterangan, penjelasan, kesan, sorotan, pendapat atau


pandangan teoritis terhadap data dan hubungan antar data variabel penelitian, serta
upaya mencari pengertian yang lebih luas dari data penelitian dengan membandingkan
hasil analisis dengan kesimpulan peneliti lain, dan dengan menghubungkan hasil
inferensinya dengan teori. Jadi interpretasi dimaksudkan untuk mencari makna dan
implikasi yang lebih luas dari data hasil penelitian.
Inferensi adalah kesimpulan atau penarikan kesimpulan, yang merupakan ikhtisar
atau ringkasan dari uraian (deskripsi) dan penjelasan hubungan variabel-variabel
penelitian.

52
Analisis data dapat dilakukan dengan menggunakan teknik statistika. Penggunaan
teknik statistika sangat efektif, yaitu kita memperoleh jawaban dari pertanyaan tanpa
merasakan adanya subjektivitas dalam hasil analisis.

D. Penyajian/Presentasi Data (The Presentation of Findings)

Penyajian data merepresentasikan kulminasi proses penelitian. Tujuan penelitian


adalah tidak hanya meningkatkan pemahaman tetapi juga untuk membagikan
pemahaman kepada orang-orang lain. Laporan penelitian ditulis untuk menjelaskan
pemikiran dan menguatkan argument logika peneliti atas suatu masalah.
Laporan penelitian (juga artikel, monograf), harus merupakan suatu penyajian data
yang deskriptif dan analitis, yang dikumpulkan dan diinterpretasikan secara tekun dan
sistematis.

Pelaporan data tergantung pada sejumlah faktor :


1. Kondisi data, topic, tema dan hipotesa.
2. Perspektif teori yang akan menjadi tuntunan dalam
menginterpretasikan.
3. Tujuan. Apakah penelitian hanya mengenai topic tertentu atau mengenai aspek-aspek
tertentu, atau ingin menguatkan temuan yang disajikan orang lain, atau ingin memberi
sumbangan terhadap perubahan atau reformasi.
4. Generalisasi empiris.
Generalisasi adalah suatu pernyataan (proposisi) yang mengatakan bahwa apa yang
benar mengenai beberapa hal yang semacam, adalah benar atau berlaku pula untuk
kebanyakan dari peristiwa atau hal yang sama.

Berdasarkan gejala-gejala yang sama dapat diambil kesimpulan bahwa barang-barang


lain yang belum kita selidiki, tetapi memiliki sifat-sifat yang sama dengan peristiwa-
peristiwa atau gejala-gejala yang sama tadi, pasti memiliki sifat-sifat yang serupa.
Tanpa generalisasi pengalaman-pengalaman hanya akan merupakan akumulasi fakta-
fakta yang terpisah satu dari yang lain.

Generalisasi adalah sebuah proses berpikir yang esensiil. Tanpa generalisasi tidak akan
ada evaluasi terhadap pengalaman-pengalaman. Sebab itu dalam membuat sebuah
generalisasi harus benar-benar diperhatikan apakah peristiwaperistiwa yang dipakai
cukup banyak dan meyakinkan. Bila barang yang dipakai sebagai dasar generalisasi
tidak relevan maka generalisasi akan pincang, akan ditolak oleh akal sehat. Berapa
banyaknya fakta yang diperlukan, tergantung dari maksud tulisan kita. Sering untuk
membuktikan sesuatu hal cukup diajukan tiga atau empat contoh, tetapi sering pula
harus disertakan contoh-contoh yang lebih banyak untuk mempertahankan generalisasi
itu.

Pada waktu membuat generalisasi, penulis/peneliti agar berhati-hati mempergunakan


kata-kata seperti : selalu, tidak pernah, semua, tidak ada, benar atau salah. Generalisasi
semacam ini disebut generalisasi luas. Generalisasi luas ini sangat berbahaya, tetapi di
samping itu generalisasi sempit pun mengandung bahaya yang sama besarnya. Baik
generalisasi luas maupun sempit, berasal dari keinginan yang sama untuk mencapai
konklusi tanpa berusaha mengumpulkan data-data.

53
Contoh generalisasi yang berlebihan : “orang-orang yang luar biasa radikal pada masa
mudanya selalu menjadi konservatif bila sudah memperoleh harta dan kekuasaan”,
tetapi yang baik “pemuda-pemuda yang sangat radikal pun tampaknya akan menjadi
konservatif bila sudah memperoleh harta dan kekuasaan” (Keraf, 1984, 54-56).
1. Sistematika Laporan.
2. Kesimpulan .

Kesimpulan dibuat biasanya merupakan pendapat singkat peneliti berdasarkan hasil dan
pembahasan pada bagian sebelumnya. Berdasarkan kesimpulan yang dibuat, peneliti
selanjutnya biasanya membuat rujukan beberapa hasil penelitian sebelumnya untuk
perbandingan apakah temuan penelitiannya mendukung atau menolak hasil temuan
penelitian-penelitian sebelumnya (Indriantoro dan Supomo, 1999, 234).

5. Rekomendasi
Rekomendasi atau saran pada penelitian berbeda antara penelitian dasar dan terapan.
Rekomendasi pada penelitian dasar dimaksudkan sebagai masukan untuk penelitian-
penelitian berikutnya yang menggunakan topik sejenis dengan penelitian yang sedang
dilaporkan. Sedangkan rekomendasi pada penelitian teerapan biasanya berupa saran-
saran untuk pembuatan kebijakan atau penentuan tindakan yang akan dilakukan untuk
memperbaiki masalah (Supomo, 1999, 235).

LEMBAR KERJA PRAKTEK MAHASISWA


Nama : SUCI AMALIA PUTRI NILAI
Nim : 1440118043

Tanggal : 30 Oktober 2020

Mahasiswa diharapkan dapat mendifinisikan analisis data beserta klasifikasi jenis analisis
penelitian/karya tulis ilmiah

I. ALAT DAN BAHAN


1. Buku Teks
2. Lembar Kerja Praktek Mahasiswa (LKPM)
54
3. Laptop
4. Internet

II. CARA KERJA


1. Bacalah definisi dan fungsi dari Analisa data dan jenis klasifikasi analisa data.
2. Carilah di internet masing-masing definisi dan fungsi dari anaisa data
3. Buatlah ke dalam tabel yang tersedia.

IV.ISILAH TABEL DI BAWAH INI

NO SOAL DEFINISI / FUNGSI SKOR

1. Analisis Data Analisis data adalah proses inspeksi, pembersihan dan


pemodelan data dengan tujuan menemukan informasi
yang berguna, menginformasikan kesimpulan dan
mendukung pengambilan keputusan.
Fungsi tujuan analisis data adalah untuk menjelaskan
suatu data agar lebih mudah dipahami, kemudian
dibuat kesimpulan. Kesimpulan dari analisis data
diperoleh dari sampel yang umumnya dibuat
berdasarkan pengujian hipotesis atau dugaan
2. Klasifikasi Pengertian Klasifikasi Data
/jenis Segala informasi memiliki hubungan dengan data,
Analisis Data karena segala informasi yang diperoleh bersumber dari
Penelitian
data lapangan yang ada. Menurut ahli sistem yaitu The
Liang Gie, data merupakan hal, peristiwa, atau
kenyataan lain apapun yang mengandung sesuatu
pengetahuan untuk dijadikan sebagai bahan menyusun
keterangan, membuat kesimpulan, atau mengambil
keputusan.
Fungsi:Tujuan dari klasifikasi data adalah untuk
memperkirakan dan mengelompokkan kelas dari suatu
objek sehingga nantinya suatu data dapat dipahami
dengan mudah
3. Penyajian Pengertian penyajian presentasi data adalah:
Presentasi Data Merupakan salah satu kegiatan dalam pembuatan
laporan hasil penelitian yang telah dilakukan sesuai
dengan tujuan yang diinginkan penyajian
data.tektular(teks),tabular(Tabel),grafikal(grafik).
Fungsi Tujuan penyajian data : memberi gambaran
yang sistematis tentang peristiwa-peristiwa yang
merupakan hasil penelitian atau
55
observasi.memudahkan dalam membuat analisis data,
membuat proses pengambilan keputusan dan
kesimpulan lebih tepat,cepat,akurat, dan tersusun
dengan rapi.

PERTEMUAN KE 10
1. Capaian Pembelajaran : Setelah mengikuti praktikum, mahasiswa diharapkan dapat
mendifinisikan Populasi dan sample .

2. Kemampuan Akhir yang diharapkan :


a.Menjelaskan tentang populasi
b. Menjelaskan tenang sample

3. Pokok Bahasan : POPULASI & SAMPLE

4. Sub Pokok Bahasan :


a. Subyek dalam penelitian / karya tulis ilmiah
b. Pembaigian popolasi
c. Teknik pengambilan sample

5.Materi :
POPULASI DAN SAMPLE
A. Subyek Penelitian
Populasi dalam penelitian adalah Subyek (misalnya : manusia; klien) yang memenuhi criteria yang
telah ditetapkan.
Contoh : Semua klien yang telah menjalani operasi jantung di Rumah sakit Abdul Muluk, Bandar
lampung.
Ukuran sampel atau jumlah sampel yang diambil menjadi persoalan yang penting manakala jenis
penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian yang menggunakan analisis kuantitatif.
Pada penelitian yang menggunakan analisis kualitatif, ukuran sampel bukan menjadi nomor satu,
karena yang dipentingkan alah kekayaan informasi. Walau jumlahnya sedikit tetapi jika kaya akan
informasi, maka sampelnya lebih bermanfaat.
a. Sebaiknya ukuran sampel di antara 30 s/d 500 elemen

56
b. Jika sampel dipecah lagi ke dalam subsampel (laki/perempuan, SD/SLTP/SMU, dsb), jumlah
minimum subsampel harus 30
c. Pada penelitian multivariate (termasuk analisis regresi multivariate) ukuran sampel harus
beberapa kali lebih besar (10 kali) dari jumlah variable yang akan dianalisis.
d. Untuk penelitian eksperimen yang sederhana, dengan pengendalian yang ketat, ukuran sampel
bisa antara 10 s/d 20 elemen.

B. Pembagian Populasi
Menurut Sanstroasmoro & Ismail(1995), populasi meliputi : populasi target dan populasi
terjangkau.
a. Populasi target
Populasi target adalah Populasi yang memenuhi ktiteria sampling dan menjadi sasaran akhir
penelitian. Menurut polit & Hungler (1999) populasi target bersifat umum dan biasanya pada
penelitian klinis dibatasi oleh karakteristik demografis (meliputi jenis kelamin atau usia).
Misal : kita mempunyai kelompok populasi target pada klien penderita diabetes mellitus di
kabupaten lampung selatan.

b. Populasi terjangkau
Populasi terjangkau adalah : populasi yang memenuhi criteria dan biasanya dapat dijangkau
oleh peneliti dari kelompoknya. Misalnya : semua klien disbetes mellitus yang menjadi anggota
Askes di Lampung selatan. Peneliti biasanya ,menjadikan sample pada populasi target tersebut
dan diharapkan dapat dipergunakan untuk mewakili kelompok populasi klien diabtes mellitus
yang ada di lampung selatan.

CONTOH :

Subyek Penelitian Karakteristik Contoh

Populasi target Dibatasi oleh Stres hospitalisasi pada


karakteristik anak (jumlah tdk
klinis dan terbatas)
demografis

Sampling: Populasi terjangkau Dibatasi oleh tempat Anak stress hospitalisasi


dan waktu di. RSUD Abdul Mulok
Probability/acak (58/bulan)
1.Simple 57
2.Cluster
3.Sistematik Dipilih secara Dibatasi oleh
acak karakteristik klinis
4.stratified dan demografis
SAMPLE

Kriteria Pupolasi :
a. Biaya : Misal : Jika kita ingin meneliti pada populasi suku Dayak, maka peneliti harus belajar
budaya dan bahasa Dayak agar dapat terjadi interaksi dengan baik. Hal ini akan memerlukan
waktu yang lama sehingga juga memerlukan biaya tambahan.
b. Praktik : Kesulitan dalam melibatkan populasi sebagai subyek karena berasal dari daerah yg sulit
dijangkau (Misal : masyarakat dayak yg tinggal di daerah terpencil)
c. Kemampuan orang untuk berpartisipasi dalam penelitian : kondisi kesehatan seseorang yang akan
dijadikan subyek harus dijadikan bahan pertimbangan dalam penetuan populasi.
Misal : pasien dgn keadaan gangguan mental, tidak sadar, kondisi mental yang tidak stabil perlu
dikeluarkan daraim criteria populasi.
d. Pertimbangan rangcangan penelitian : padapenelitian dengan menggunakan rancangan
Eksperimen, maka diperlukan populasi yang mempunyai criteria homogenitas dalam upaya untuk
mengendalikan variable random, perancu, dan variable lainnya yang akan mengganggu dalam
penelitian.

C. SAMPLE
Sample terdiri dari bagian populasi terjamgkau yang dapat dipergunakan sebagai subyek penelitian
melalui sampling. Sedangkan sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi yang dapat
mewakili populasi yang ada.

Kriteria sampel yang baik antara lain adalah :


1. Akurasi atau ketepatan , yaitu tingkat ketidakadaan “bias” (kekeliruan) dalam sample. Dengan
kata lain makin sedikit tingkat kekeliruan yang ada dalam sampel, makin akurat sampel tersebut.
Tolok ukur adanya “bias” atau kekeliruan adalah populasi. Cooper dan Emory (1995)
menyebutkan bahwa “there is no systematic variance” yang maksudnya adalah tidak ada

58
keragaman pengukuran yang disebabkan karena pengaruh yang diketahui atau tidak diketahui,
yang menyebabkan skor cenderung mengarah pada satu titik tertentu. Sebagai contoh, jika ingin
mengetahui rata-rata luas tanah suatu perumahan, lalu yang dijadikan sampel adalah rumah yang
terletak di setiap sudut jalan, maka hasil atau skor yang diperoleh akan bias. Kekeliruan semacam
ini bisa terjadi pada sampel yang diambil secara sistematis.
2. Presisi, kriteria kedua sampel yang baik adalah memiliki tingkat presisi estimasi. Presisi
mengacu pada persoalan sedekat mana estimasi kita dengan karakteristik populasi.
Contoh : Dari 300 pegawai produksi, diambil sampel 50 orang. Setelah diukur ternyata rata-rata
perhari, setiap orang menghasilkan 50 potong produk “X”. Namun berdasarkan laporan harian,
pegawai bisa menghasilkan produk “X” per harinya rata-rata 58 unit. Artinya di antara laporan harian
yang dihitung berdasarkan populasi dengan hasil penelitian yang dihasilkan dari sampel, terdapat
perbedaan 8 unit.Makin kecil tingkat perbedaan di antara rata-rata populasi dengan rata-rata sampel,
maka makin tinggi tingkat presisi sampel tersebut.
Keuntungan menggunakan sampel adalah :
a. Memudahkan peneliti
b. Penelitian lebih efisien (penghematan uang, waktu dan tenaga)
c. Lebih teliti dan cermat dalam pengumpulan data.
d. Penelitian lebih efektif, sehingga menghemat penggunaan specimen, mengurangi atau
melokalisir efek destruktif dari perlakuan.

D. Pengambilan Sampel
Tujuan pengambilan sampel supaya sampel yang diambil dapat memberikan informasi yang cukup
untuk dapat mengestimasi jumlah populasinya.

Sebelum mengambil sampel, ada beberapa hal yang perlu diketahui, yaitu :
 Populasi Sasaran (Target Populasi)
Populasi yang sasaran pengamatannya berupa suatu keterangan seperti efek jajanan pinggir
jalan pada anak-anak sekolahan.Yang menjadi sasarannya adalah anak-anak sekolah yang di
sekitar sekolah terdapat penjual jajanan.

 Kerangka Sampel (Sampling Frame) Suatu daftar unit-unit dari sebuah populasi yang sampelnya
akan diambil.

59
 Unit Sampel(Sampling Unit) yaitu sebuah unit terkecil dari sebuah populasi yang akan diambil
sampelnya.
 Rancangan Sampel
Rancangan yang meliputi bagaimana cara mengambil sampel dan menentukan besar sampelnya.
 Random
Cara pengambilan sampel dimana setiap unit dalam populasi mempunyai kesempatan untuk dipilih
menjadi anggota sampel.

E. Teknik-Teknik Pengambilan Sampel


Secara umum, ada dua jenis teknik pengambilan sampel yaitu, sampel acak atau random
sampling / probability sampling, dan sampel tidak acak atau nonrandom samping/nonprobability
sampling.
Yang dimaksud dengan random sampling adalah cara pengambilan sampel yang memberikan
kesempatan yang sama untuk diambil kepada setiap elemen populasi. Artinya jika elemen
populasinya ada 100 dan yang akan dijadikan sampel adalah 25, maka setiap elemen tersebut
mempunyai kemungkinan 25/100 untuk bisa dipilih menjadi sampel.

Sedangkan yang dimaksud dengan nonrandom sampling atau nonprobability sampling, setiap elemen
populasi tidak mempunyai kemungkinan yang sama untuk dijadikan sampel. Lima elemen populasi
dipilih sebagai sampel karena letaknya dekat dengan rumah peneliti, sedangkan yang lainnya, karena
jauh, tidak dipilih; artinya kemungkinannya 0 (nol).
Di setiap jenis teknik pemilihan tersebut, terdapat beberapa teknik yang lebih spesifik lagi.
Pada sampel acak (random sampling) dikenal dengan istilah simple random sampling, stratified
random sampling, cluster sampling, systematic sampling,dan area sampling.
Pada nonprobability sampling dikenal beberapa teknik, antara lain adalah convenience sampling,
purposive sampling, quota sampling, snowball sampling.

60
LEMBAR KERJA PRAKTEK MAHASISWA
Nama : SUCI AMALIA PUTRI NILAI
Nim : 1440118043

Tanggal : 01 November 2020

1. TUJUAN
Mahasiswa diharapkan dapat mendifinisikan Populasi dan Sample dalam penelitian /karya tulis
ilmiah

2. ALAT DAN BAHAN


a. Buku Teks
b. Lembar Kerja Praktek Mahasiswa (LKPM)
c. Laptop
d. Internet

e. CARA KERJA
a. Bacalah definisi dan fungsi dari populasi dan sample
b. Carilah di internet masing-masing definisi dan fungsi dari populasi dan sample
c. Buatlah ke dalam tabel yang tersedia.

IV.ISILAH TABEL DI BAWAH INI

NO SOAL DEFINISI / FUNGSI SKOR

1. POPULASI Dalam statistika, populasi adalah


sekumpulan data yang mempunyai
karakteristik yang sama dan menjadi objek
inferensi.
Fungsi: sebagai generalisasi hasil penelitian
2. SAMPLE Sampel disebut juga contoh. Berdasarkan
pakar atau ahli, “sampel adalah sebagian dari
populasi yang karakteristiknya hendak
61
diteliti” (Djarwanto, 1994:43). Sampel yang
baik, yang kesimpulannya dapat dikenakan
pada populasi, adalah sampel yang bersifat
representatif atau yang dapat
menggambarkan karakteristik populasi.
3. Buatlah contoh Dinas Kesehatan menguji sebuah obat untuk
populasi dan sample menyembuhkan penyakit kanker hati kepada
dari suatu judul 50 orang penderita yang diambil secara acak
penelitian atau karya
atau random dari 500 orang penderita
tulis ilmiah.
sehingga hasilnya dapat digunakan untuk
mengambil keputusan obat tersebut diterima
atau tidak.
Populasi : 500 orang penderita kanker hati.
Sampel : 50 orang yang di telitl.

PERTEMUAN KE 11
1. Capaian Pembelajaran : Setelah mengikuti praktikum, mahasiswa diharapkan dapat
mendifinisikan tentang definisi operasional dalam penelitian / karya tulis ilmiah.

2. Kemampuan Akhir yang diharapkan :


a. Menjelaskan tentang definisi operasional
b. Menjelaskan tentang cara membuat definisi operasional.

3. Pokok Bahasan : DEFINISI OPERASIONAL

4. Sub Pokok Bahasan :


a. Pengertian Definisi operasional
b. Konsep Jenis –jenis variabel
c. Cara membuat definisi operasional

5. Materi :
Definisi Operasional
Definisi operasional adalah aspek penelitian yang memberikan informasi kepada kita tentang
bagaimana caranya mengukur variabel. Definisi operasional adalah semacam petunjuk kepada
kita tentang bagimana caranya mengukur suatu variabel. Definisi operasional merupakan
informasi ilmiah yang sangat membantu peneliti lain yang ingin melakukan penelitian dengan
menggunakan variabel yang sama. Karena berdasarkan informasi itu, ia akan mengetahui
62
bagaimana caranya melakukan pengukuran terhadap variabel yang dibangun berdasarkan
konsep yang sama. Dengan demikian ia dapat menentukan apakah tetap menggunakan
prosedur pengukuran yang sama atau diperlukan pengukuran yang baru.
Definisi operasional adalah penjelasan definisi dari variabel yang telah dipilih oleh peneliti.
Logikanya, boleh jadi, antara peneliti yang satu dengan yang lain bisa beda definisi
operasional dalam 1 judul skripsi yang sama. DO (Definisi Operasional) boleh merujuk pada
kepustakaan. 
Misalnya :

Variabel Definisi operasional


Umur Umur responden yang dihitung sejak tanggal lahir sampai
dengan waktu penelitian yang dinyatakan dalam tahun.
Stres Respon dari kondisi yang terjadi ketika individu merasa
tertekan karena ketidakmampuannya menyesuaikan diri
dengan tuntutan yang diberikan kepadanya (Mahbubah,
2008)

Dalam penelitian perlu memberi definisi, sehingga peneliti dan pembaca tidak mengaitkan
pikiranya dengan hal lain. Tipe-tipe definisi :
1. Definisi konsepsi (definisi konstitutif), adalah definisi yang diperoleh dari kamus. Adalah
definisi akademik dan mengandung pengertian yang universal untuk suatu kata atau
kelompok kata. Definisi ini biasanya bersifat abstrak dan formal.
2. Definisi operasional (definisi fungsional). Kerlinger memberikan dua bentuk definisi
operasional, yaitu definisi operasional yang dapat diukur dan definisi operasional
eksperimental. Definisi operasional yang dapat diukur menyatakan suatu konsep yang dapat
diukur dalam penyelidikan. Definisi operasional eksperimental peneliti menguraikan secara
rinci variabel-variabel yang diteliti.
Definisi operasional adalah mendefenisikan suatu variabel yang akan diamati dalam proses
dengan mana variabel itu akan diukur (L.N. Jewel dan Marc Siegal, 1998).
Defenisi operasional tak lain dari pada mengubah konsep-konsep yang berupa konstruk dengan
kata-kata yang menggambarkan perilaku atau gejala yang dapat diamati, dan dapat diuji dan

63
ditentukan kebenarannya oleh orang lain (Young dalam Mely G. Tan dalam Koentrjaraningrat,
1991).
Definisi operasional adalah seperangkat instruksi yang lengkap untuk menetapkan apa yang
akan diukur dan bagaimana cara mengukur variable.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun definisi operasional sebuah variabel adalah:
1.      Nama variabel
2.      Definisi verbal variabel
3.      Parameter
4.      Alat ukur (instrumen)
5.      Skala
6.      Kriteria
Agar variabel dapat diamati dan diukur, maka setiap konsep yang ada dalam permasalahan atau
yang ada dalam hipotesis harus disusun Definisi Operasional.
Definisi operasional dari variabel sangat diperlukan terutama untuk menentukan alat atau
instrumen yang akan digunakan dalam pengumpulan data.

B.       Konsep Variabel dan jenis variabel


Variabel merupakan objek penelitian, atau apa yang menjadi pusat perhatian suatu penelitian.
Apabila seorang penelitian ingin menyelidiki apakah benar bahwa olahraga menyebabkan
kebugaran jasmani menjadi tinggi, maka yang menjadi objek penelitian adalah olahraga dan
kesegaran jasmani seseorang, maka olahraga dan kebugaran jasmani merupakan variabel
penelitian. Menurut Burhanuddin & Wiyono (2007:15) variabel penelitian merupakan istilah
empiris terhadap sasaran penelitian yang memiliki dua nilai atau lebih. Budiwanto (2005:28)
variabel adalah sesuatu yang menjadi pusat perhatian penelitian paling utama, yang nilainya
berbeda beda dan berubah berubah dalam penelitian.
Sedarmayati &Hidayat (2002:48) variabel adalah konstruk yang sifat sifatnya sudah diberi
nilai dalam bentuk bilangan. Sugiyono (2014:38) variabel adalah suatu atribut atau sifat atau
nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Menurut Winarno (2013:31)
variabel merupakan objek yang menjadi titik perhatian suatu penelitian, dapat berupa yaitu:
variabel terikat, variabel bebas, variabel moderator, variabel kontrol, dan variabel antara atau
intervening.

64
Variabel dibeda bedakan jenisnya bedasarkan kedudukannya dalam suatu penelitian. Dalam
suatu penelitian yang mempelajari hubungan sebab akibat antara variabel, dapat didefinisikan
beberapa jenis variabel, yaitu: variabel terikat, variabel bebas, variabel moderator, variabel
kontrol, dan variabel antara atau interventing (Tuckman, 1978). Hubungan variabe tersebut
dalam penelitian ditunjukkan dalam gambar diagram berikut:
Sebab -------------------------------> Hubungan -------------------------->
Akibat
Variabel Bebas
Variabel Moderator Variabel Antara
Variabel Terikat
Variabel Kontrol

C.      Cara/ contoh membaut definisi operasional


JUDUL : Faktor Resiko yang berhubungan dengan kejadian Partus Lama Di
Klinik….X

Variabel Definisi Cara ukur Alat ukur Hasil ukur Skala


Operasional
Dependen
Partus lama Merupakan Obsevasi Dokumentasi 0 : Ada partus lama (Bila Ordinal
persalinan yang rekam rekam medic. lebih dari 24 jam untuk
berjalan lebih dari medic. primigravisa dan atau 18
24 jam untuk jam untuk multi gravida).
primigravida dan
atau 18 jam untuk 1 : Tidak Ada partus lama
multi gravida. (Bila tidak lebih dari 24
jam untuk primigravisa dan
atau 18 jam untuk multi
gravida, (Prawiro Harjo,
2005)
Independen
Paritas Jumlah anak yang Observasi Rekam medik 0 : Primigravida Ordinal
pernah dilahirkan, 1: Multigarvida
baik yg lahir
hidup/ yg lahir Royston, dkk (1994)
mati.
Ibu hamil Merupakan Observasi Rekam medik 0 : Ada penyakit (Bila ada Ordinal
dengan penyakit yang infeksi, DM, HT).
penyakit dibawa ibu yang
dapat 1: Tidak ada penyakit (Bila
mempengaruhi tidak inefeksi, DM, HT)
kesehatan ibu
seperti infeksi, Prawiroharjo, 2002
DM,
HIPERTENSI.
Kelainan Posisi janin dalam observasi Rekam medik 0 : Letak Bokong, lintang. Ordinal
letak janin rahim 1 : Letak kepala

Ketuban Ketuban pecah observasi Rekam medik 0 : sebelum waktunya Ordinal


pecah dini sebelum 1 : Normal
waktunya
Kelaian His Kontraksi his ibu Observasi Rekam medik 1 : Tidak Normal Ordinal

65
saat persalinan
2: Normal

LEMBAR KERJA PRAKTEK MAHASISWA


Nama : SUCI AMALIA PUTRI NILAI
Nim : 1440118043

Tanggal : 01 November 2020

1. TUJUAN
Mahasiswa diharapkan dapat mendifinisikan tentang definisi orasioanl dan variable penelitian /karya
tulis ilmiah

2. ALAT DAN BAHAN


b. Buku Teks
c. Lembar Kerja Praktek Mahasiswa (LKPM)
d. Laptop
e. Internet

3. CARA KERJA
a. Bacalah definisi dan fungsi dari definisim operasional dan variabel
b. Carilah di internet masing-masing definisi dan fungsi dari definisi operasional dan variabel
c. Buatlah ke dalam tabel yang tersedia.

IV.ISILAH TABEL DI BAWAH INI

NO SOAL DEFINISI / FUNGSI SKOR

1. Sebutkan pengertian Definisi operasional adalah pernyataan yang


definisi operasional menerangkan tentang definisi, cara ukur, alat
ukur, hasil ukur, dan skala ukur dari variabel-

66
variabel yang akan diteliti. DF didasarkan atas
sifat-sifat hal yang dideflnisikan yang dapat
diamati (diobservasi).
Fungsi:dapat menentukan apakah tetap
menggunakan prosedur pengukuran yang sama
atau diperlukan pengukuran yang baru.
2. Jenis-jenis variable .Hubungan antar variabel
penelitian Berdasarkan hubungannya, variabel digolongkan
menjadi tiga jenis yaitu variabel bebas, variabel
terikat dan variabel kontrol :

1.Bebas merupakan jenis variabel yang menjadi


penyebab adanya perubahan pada variabel yang
lainnya. Contoh dari variabel bebas adalah
tegangan seperti pada contoh sebelumnya.
Terikat merupakan jenis variabel yang
dipengaruhi oleh adanya perubahan variabel
bebas. Seperti pada contoh kasus sebelumnya,
variabel terikatnya adalah kecerahan lampu.
Kontrol merupakan jenis variabel yang dapat
dikendalikan atau dikontrol oleh peneliti. Seperti
pada contoh sebelumnya, variabel kontrolnya
adalah tegangan karena tegangan dapat diatur
sesuai hati.
2. Sifat Variabel
Selain digolongkan berdasarkan hubungannya,
variabel juga dapat digolongkan sesuai dengan
sifatnya. Pada umumnya, variabel digolongkan
menjadi dua sesuai sifatnya yaitu variabel statis
dan dinamis.

Variabel statis merupakan jenis variabel yang


tidak dapat berubah-ubah nilai, keadaan atau
bahkan karakteristiknya. Pada contoh kasus diatas
variabel statis adalah beban atau hambatan lampu
itu sendiri.
Variabel dinamis merupakan kebalikan variabel
statis dimana nilai, keadaan atau kerakteristiknya
dapat berubah-ubah. Untuk contohnya, pada
kasus sebelumnya kita dapat menggolongkan arus
dan kecerahan lampu sebagai variabel dinamis.
3. Urgensi Faktual
Dilihat dari urgensi faktual, variabel dibedakan

67
menjadi variabel konseptual dan variabel faktual.
Variabel Konseptual merupakan variabel yang
tidak terlihat secara jelas atau sesuai fakta,
contohnya adalah motivasi, minat, bakat dan
kinerja.

Sedangkan, variabel faktual merupakan variabel


yang dapat terlihat nyata secara jelas, contohnya
adalah tegangan, arus, gen, usia dan lain
sebagainya.
4. Skala Pengukur
Selain tiga faktor sebelumnya, skala pengukur
juga menjadi dasar penggolongan jenis variabel.
Menurut tipe skala pengukurnya, variabel
dibedakan menjadi empat yaitu:

Nominal merupakan jenis variabel yang hanya


dapat dikelompokkan terpisah atau diskrit.
Contohnya adalah gender, agama, wilayah.
Ordinal merupakan jenis variabel yang
mempunyai perbedaan, tingkatan atau urutan
serta tidak memiliki selisih sama. Contohnya
adalah peringkat dalam kelas yang berdasarkan
skor yang bervariasi.
Interval merupakan jenis variabel yang sama
dengan ordinal akan tetapi memiliki selisih yang
sama. Contohnya adalah interval hasil belajar
yang dilambangkan huruf A B C D dan E.
Rasio merupakan variabel yang mirip dengan
interval akan tetapi dapat dibandingkan.
Contohnya adalah berat badan, seseorang dengan
berat badan 40 kg adalah setengah dari orang
yang berat badannya 80 kg.
5. Penampilan Waktu Pengukuran
Berdasarkan waktu pengukurannya, variabel
dibedakan menjadi dua jenis yaitu variabel
maksimalis dan variabel tipikalis.

Variabel Maksimalis adalah variabel yang dalam


proses pengumpulan data terdapat dorongan
kepada responden. Contohnya adalah kerativitas,
bakat dan prestasi.
Variabel Tipikalis merupakan jenis variabel yang

68
dalam proses pengumpulan datanya tidak disertai
dorongan kepada responden. Contohnya adalah
minat, kepribadian, sikap terhadap hal tertentu.
Fungsinya:Variabel dalam penelitian memiliki
kegunaan yang sangat penting untuk menunjang
proses penelitian. Seperti misalnya untuk
mempersiapkan alat serta metode apa yang
digunakan dalam pengumpulan data. Variabel ini
juga digunakan untuk menyiapkan teknik analisis
data ataupun pengolahan data apa yang
dibutuhkan. Selain itu, fungsi yang tak kalah
penting dari adanya variabel ini adalah untuk
menguji hipotesa yang ditawarkan.
3. Buat lan penyajian table Konsep Variabel=
definisi operasional dari Variable (Y)
suatu judul penelitian /
KTI
Budgeraty Slack :

Senjangan anggaran

adalah perbedaan

antara jumlah

anggaran yang

diajukan oleh

bawahan dengan

jumlah estimasi yang

terbaik dari

organisasi. Senjangan

anggaran berkaitan

dengan sikap dan

perilaku manusia,

maka dapat dilihat

69
dari ciri-ciri

terjadinya Budgetary

slack

Anthony dan

Govindaradjan (

2005).
*Dimensi=

Ciri-ciri

Budgetary

Slack :

- Standar

Anggaran

- Batasan

anggaran

- Efisiensi

Anggaran

a.kesesuaian

anggaran RKA

SKPD dengan

PPAS

b.kesesuaian

anggaran RKA

70
SKPD dengan KUA
*Indikator=
a. Tingkat kewajaran

biaya anggaran

berdasarkan SAB

b. Kesesuaian RKA

dengan standar

harga satuan

regional

a. Tingkat input

anggaran RKA

SKPD

b. Tingkat Output

RKA SKPD

c. Tingkat

kesenjangan

anggaran
*Skala=

Ordinal

Ordinal

Ordinal
*Item=
1

2-3

71
4-5

6-7

10

PERTEMUAN KE 12
a. CAPAIAN Pembelajaran : Setelah mengikuti praktikum, mahasiswa diharapkan dapat
mendifinisikan tentang kerangka konsep dalam penelitian/KTI .

b. Kemampuan Akhir yang diharapkan :


1. Menjelaskan tentang kerangka mkonsep
2. Menjelaskan jenis kerangka konsep

c. Pokok Bahasan : KERANGKA KONSEP

d. Sub Pokok Bahasan :


1. Defisni kerangka konsep
2. Cara menentukan kerangka konsep

e. Materi :
Pengertian Krangka konsep
Kerangka konsep adalah :
Hubungan antara konsep yang dibangun berdasarkan hasil/hasil-hasil studi empiric terdahulu
sebagai pedoman dalam melakukan penelitian
Kerangka konsep penelitian pada dasamya adalah kerangka hubungan antara konsepkonsep
yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian-penelitian yang akan dilakukan.
Dengan kata lain Kerangka konsep diartikan suatu hubungan atau kaftan antara konsep satu
terhadap konsep yang lain atau variabel-variabel dari masalah yang ingin diteliti
Tujuan kerangka konsep:
72
1. Memberikan arch strategi dan pendekatan penulis untuk memecahkan masalah
2. Menggambarkan secara menyeluruh konsep yang digunakan dalam penelitian, dan
sekaligus dapat menyajikan hubungan antara variabel dan faktor yang digunakan
3. Menghindari kesalahan yang pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya dan dapat
mengambil manfaat dari pengalaman mereka.

Cara merumuskan kerangka konsep :


1. Tentukan variabel penelitian baik dependen maupun independen
2. Buat kerangka yang mengacu dari kerangka teori
3. Konsep pads dasamya suatu yang abstrak sehingga susah untuk diukur. Agar dapat
diukur konsep dijabarkan dalam suatu variabel variabel.
4. Dari tinjauan pustaka dan kerangka teori, maka dikembangkan kerangka konsep
5. Kerangka konsep merupakan bagian yang mengungkapkan strategi dan pendekatan
penulis untuk memecahkan masalah. 1.
6. Kerangka konsep menggambarkan secara menyeluruh konsep yang digunakan dalam
penelitian dan menyajikan variabel-variabel yang diteliti

7. Kerangka konsep pada dasamya adalah gabungan dari beberapa teori- teori yang akan
digunakan dalam sebuah penelitian
8. Kerangka konsep digambarkan dalam bentuk skema.

Contoh kerangka konsep:


Judul Penelitian
Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pemberian ASI di Puskesmas X tahun
2019 .
(variabel independennya : pendapatan keluarga, ketersediaan waktu, sikap petugas dan orang
tua) Kerangka konsep ini disusun mengacu pada kerangka teori Green.L (2005)
Gambar 2.2
Kerangka konsep :

adalah : Pendidikan, Pengetahuan, sikap, persepsi,


73
Variabel Indepeneden Variabel Dependen

1. Pendidikan
2. Pendapatan Perilaku
keluarga pemberian ASI
3. Ketersedian waktu.
4. Sikap petugas dan
orag tua.

Contoh 2 kerangka konsep :


Judul penelitian :
Hubungan Teknik Komunikasi Terapeutik Perawat Dengan Tingkat Kepuasan Pasien Di Rs
Xtahun 20...
Kerangka konsep ini disusun mengacu pads kerangka teori (Moison, 2000

Gambar 2.2.
Kerangka Konsep

Variabel Independen (X-) Variabel Dependen (Y)

Teknik Komunikasi Tingkat Kepuasan Pasien Teraupetik


Perawat

Contoh 3 kerangka konsep:


Judul Penelitian :
Faktor'-faktor yang berhubungan Kunjungan ANC di Puskesmas X tahun ....
(variabel independennya adalah : Pengetahuan, sikap, kepercayaan dan nilai)
Kerangka konsep ini disusun mengacit pads kerangka teori Green.L (2005)

Berdasarkan kerangka teori Green.L (2005) yang dilah dibahas pads Bab II maka kerangka
konsep pads penelitian ini adalah :

Gambar 2.2

74
Kerangka konsep

Variabel Independen/Bebas Variabel Dependen/Terikat

Factor Predisposisi :
1. Pengetahuan Kunjungan
Antenatal
2. Sikap
3. Kepercayaan
4. Nilai

Latihan
Rumuskan kerangka teori penelitian untuk judul penelitian dibawah ini:
1. Efektifitas Penggunaan Posisi Tangan Dengan Telungkup Pada Waktu Pemasangan
Infus Di Rumah Sakit "A" Lampung Tahun....
2. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kineda Perawat Di Rsud Kalianda
3. Lampung Selatan Tahun ....
4. Efektifitas Perawatan Luka Dengan Kasa Kering Dan Kasa Basah Nacl Dalam Proses,
Penyembuhan Luka Bersih Di Poli Bedah Rumah Sakit "A" Lampung Tahun....
5. Pengaruh Pemberian Teknik Relaksasi Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Pada
Pasien Post Op Apendiktomi Di Pav GI Dan G2 Rumah Sakit "A" Lampung Tahun....
6. Hubungan Tingkat Stres Dan Frekuensi Kekambuhan Pada Pasien Penyakit Jantung
Koroner Di Poli Jantung Rumah Sakit "A" Lampung Tahun....

75
LEMBAR KERJA PRAKTEK MAHASISWA
Nama : SUCI AMALIA PUTRI NILAI
Nim : 1440118043

Tanggal : 01 Novemberr 2020

1. TUJUAN
Mahasiswa diharapkan dapat mendifinisikan tengtang kerangka konsep dalam penelitian /karya tulis
ilmiah

2.ALAT DAN BAHAN


b. Buku Teks
c. Lembar Kerja Praktek Mahasiswa (LKPM)
d. Laptop
e. Internet

4. CARA KERJA
a. Bacalah definisi dan fungsi dari kerangka konsep dalam penelitian
b. Carilah di internet masing-masing definisi dan fungsi dari kerangka konsep dan variable dalam
penelitian/KTI
c. Buatlah ke dalam tabel yang tersedia.

4. ISILAH TABEL DI BAWAH INI

NO SOAL DEFINISI / FUNGSI SKO


R
1. Variabel Variabel dependen (dependen variable) adalah variabel yang
dependen dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel
bebas.
Fungsi:tipe variabel ini merupakan kategori variabel penelitian
yang paling sering digunakan dalam penelitian karena
mempunyai kemampuan aplikasi yang luas
2. Variable Variabel bebas (independen variable) adalah variabel yang
independent mempengaruhi atau yang menjadi sebab terjadinya
76
Unsafe action
pengguna
gadget

perubahan/timbulnya variabel dependen (terikat) variabel


dependen. Baik yang pengaruhnya positif namun yang
pengaruhnya negatif.
Fungsi:variabel independen merupakan variabel penyebab.
Untuk melihat hubungan di antara fenomena atau peristiwa
yang diteliti atau diamati, peneliti akan mengukur, memilih,
dan memanipulasi faktor-faktornya hal ini disebut dengan
variabel independen (bebas).
3. Buat kerangka Variabel independen. Variabel dependen
konsep nya Umur
Pengetahuan
Ketersediaan sarana
Lingkungan pergaulan
Lingkungan keluarga
Lingkungan sekolah

77
DAFTAR PUSTAKA

Alhamda, S. (2018). Buku Ajar Metlit dan Statistik. Deepublish.

Riyanto, A. (2011). Aplikasi metodologi penelitian kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika, 216.

Riyanto, A. (2009). Pengolahan dan analisis data kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika, 45-9.

Riyanto, A. (2013). Statistik Deskriptif Untuk Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika, 30-31.

Nur, I., & Supomo, B. (1999). Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta: BPFE.

Keraf, G. (1984). Dasar-Dasar Linguistik Umum. Jakarta: Fakultas Sastra.

Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi penelitian kesehatan (Cetakan VI). Jakarta: Penerbit PT.
Rineka Cipta

Santoso, S. (2000). Buku latihan SPSS statistik parametrik. Penerbit Elex Media Komputindo

Nursalam, S. P. (2010). Pendekatan Proses Metodologi Keperawatan. Jakarta: CV. Sagung seto.

Suwandi, S. (2009). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan Penulisan Karya Ilmiah. Surakarta:
Panitia Sertifikasi Guru Rayon, 13, 10-11.

Soekidjo Notoatmodjo. Metodologi Penelitian Kesehatan. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta : 2010.
Nursalam, 2003. Konsep dan penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Salemba
Medika, Jakarta.

78

Anda mungkin juga menyukai