Penelitian sosial merupakan kegiatan ilmiah yang sistematis. Setiap kegiatan yang
diselenggarakan memiliki prosedur yang disusun secar sistematis konsisten, dan oprasional.
Peneliti wajib mengikuti prosedur tersebut agar hasil penelitian dapat diklaim sebagai karya
ilmiah. Prosedur/langkah-langkah penelitian sosial meliputi pembuatan rancangan penelitian,
mengumpulkan data, mengelola data, membuat laporan, dan mengomunikasikan hasil penelitia.
4) Dapat diteliti/rasional.
5) Sesuai keahlian.
3) Variabel intervening yaitu variabel yang secara teoritis yang memengaruhi hubungan antara
variabel bebas dan terikat, tetapi tidak dapat diamati.
Judul merupakan identitas dalam laporan penelitian. Judul penelitia harus ditulis secara
singkat, padat, dan jelas. Judul penelitian harus memuat jenis hubungan antar vriabel/objek,
lokasi, dan mencerminkan permasalahan secara jelas.
Rumusan masalah dalam penelitian harus ditulis secar jelas dan memuat batasan masalah
yang akan diteliti. Rumusan masalah yang baik ditulis dengan kalimat Tanya, mengungkapkan
atau mewakili variabel/objek penelitian, dan menjelaskan hubungan antar variabel. Rumusan
amsalah dibedakan sebagai berikut.
1) Deskriptip, yaitu rumusan amsalah yang bertujuan menceritakan suatu permasalahan yang
hendak diteliti.
2)Komperatif, yaitu rumusan masalah yang bertujuan membandingkan keneradaan variabel satu
dan lainnya.
Tujuan peneliti merupakan pernyataan yang hendak dicapai dalam peneliti. Tujuan
peneliti dirumuskan dalam bentuk kaliamt pertanyaan sesuai rumusan amsalah.
Metode penelitian merupakan cara atau prosedur untuk mengetahui sesuatu hal (gejalh
sosial) dengan menggunakan langkah-langkah sistematis. Peneliti menggunakan metode
penelitian agar proses penelitian dapat terarah dan berjalandengan lancer.
Data penelitian merupakan catatan dari kumpulan fakta yang belum mempunyai arti
sehingga masih harus diolah. Data penelitian dikumpulkan setelah membuat rancangan
penelitian. Berdasarkan sifatnya, data penelitian dibedakan menjadi dua, yaitu data kuantitatif
dan kualitatif. Data kuntitatif adalah data yang menyatakan dalam bentuk angka. Data pada
penelitian kuntitaif diperoleh melalui angket dan pengukuran. Adapun dat kualitatif adalah data
yang dinyatakan dalam bentuk kata-kata/deskripsi, hasil pengelompokan (nominal), hasil
pengategorian (ordinal), dengan gambar. Data pada penelitian kualitatif diperoleh melalui
observasi, wawancara, dan dokumntasi. Sementar itu berdasarkan jenisnya, data penelitia dapat
dibedakan sebagai berikut.
a. Data opini, yaitu data berupa ekspesi variabel responden terhadap sesuatu.
b. Data perilaku, yaitu data yang berkaitan dengan tindakan yang telah dilakuka responden.
c. Data fakta, yaitu data yang mengenai karakteristik atau latar belakang responden/objek yang
diteliti.
g. Data keyakina, yaitu data yang berkaitan dengan anggapan benar atau tidak benar atau percaya
dan tidak percaya terhadap sesuatu.
Berdasarkan sumbernya data penelitian dapat dibedakan menjadi dua yaitu data primer dan
data sekunder. Data perimer data yang dikumpulkan secara langsung oleh peneliti. Adapun data
sekunder data yang sudah tersedia atau dikumpulkan dalam penelitian sebelumnya. Sumber data
sekunder dapa diperoleh dari buku, surat kabar, dan jurnal.
Dalam penelitian dengan pendekatan kulitatif pengelola dat dilakukan sejak awal hingga
akhir penelitian. Alat utama yang digunakan dalam analisis data kualitatif ialah pemikiran
eneliati. Peneliti melakukan analisis dengan melakukan interprestasi hasil data menggunakan
teori sebagai pisau analisis. Saat ini, analisis penelitia kualitatif terbantu karena terdapat software
analisis data kualitatif seperti NVIVO dan CAQDAS.
Pada penelitian dengan pendekatan kuntitatif pengelolaha data berlangsung setelah semua
data dikumpulkan. Misalnya, penghitungan data dapt dilakukan setelah pengukuran atau semua
angket diisi oleh responden. Pengelolahan data kuntitatif biasanya menggunakan program
statistic seperti SPSS.
Membuat laporan penelitian dilakukan setelah analisis data. Penulisan laporan penelitian
hendaknya memperhatikan kerangka laporan penelitian. Kerangka laporan penelitian dibagi
menjadi tiga bagian yaitu awal, isi, dan akhir. Bagian awal laporan penelitian terdiri atas
halaman judul, pengesahan, abstrak, kata pengantar, dan daftar isi. Bagian tersebut berguna
untuk memberikan identitas, informasi awal, dan gambaran garis besar isi laporan.
Bagian isi terdiri atas lima bab. Bab I yaitu pendahuluan memuat alassan, batasan, dan
pentingnya mealkukan penelitian.
Bab II yaitu kajian pustaka memberikan informasi mengenai teori dan cara berpikir peneliti
dalam melihat suatu fenomena berdasarkan teori yang digunakan. Bab III yaitu metode
penelitian memuat cara-cara yang diguakan peneliti untuk memperoleh data dan melakukan
analisis data. Bab IV hasil dan pembahasan memberikan gambaran mengenai hasil keseluruhan
kegiatan serta analisis penelitian yang telah diolah peneliti. Sementar itu, bab V yaitu peneutup
menunjukan ringkasan hasil analisis penelitian, masukan, dan upaya yang direkomendasikan
peneliti terhadap objek/hasil penelitiannya. Bagian akhir risi lampiran seperti daftar pustaka,
gambar, dan izin penelitian. Daftar pustaka merupakan daftar sumber refrensi buku, ajurnal,
alamat website, dan literature yang digunakan dalam penelitian. Bagian-bagian laporan
penelitian kuntitatif dan kualitatif berbeda. Perbedaan dapat diamati dalam sistematika penulisan
laporan penlitian berikut.
a. Penelitian Kualitatif
BAB I PENDAHULUAN
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
b. Penelitian Kuantitatif
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalh
B. Rumusan masalah
C. Tujuan penelitan
D. Manfaat penlitian
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Teknik menentukan sampel merupakan cara yang digunakan peneliti dalam menentukan
orang/kelompok yang menjadi objek peneliti.
Adapun sampel merupakanorang/kelompok yang dijadikan objek penelitian. Sampel akan dipilih
secara khusus dan harus mampu mewakili keseluruhan populasi. Sampel dalam
penelitiankuntitatif disebut responden. Sementara itu, sampel dalam penelitian kualitatif disebut
informan.
teknik sampel pobabilitas atau random sampling merupakan teknik pengambilan sampel
secara acak . Teknik sampel probabilitas dapat dibedakan sebagai berikut.
1) sapel acak sederhana (random sampling) yaitu teknik pengambilan sampel yang setiap
anggota populasinya memiliki kesempatan sampai menjadi anggota sampel.
2) sampel acak terstratrifikasi (stratified random smpling) yaitu teknik pengambilan sampel yang
digunakan apabila sampel terdiri atas beberapa tingkat/kelompok dalam sebuah populasi.
3) sampel rumpun (cluster sampling) yaitu teknik pengmbilan sampel acak sederhana dari
kelompok atau kluster dengan karakteristik tertentu.
4) sampel acak sistematis (systematic random sampling) yaitu teknik pengambilan sampel yang
dilakukan secara acak hanya untuk unsur pertama sampel. Adapun unsure pemilihan sampel
selanjutnya dipilih secara sistematis.
1) sangat aksidental (accidental sampling) yaitu pengambilan sampel dari siapa saj yang
dijumpai peneliti secara kebetulan.
2) sampel kuota (quota sampling) yaitu teknik pengambilan sampel dan populasi yang
mempunyai kreteria tertentu dalam jumblah tertentu.
3) sampel bertujuan (purposive sampling) yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan
pertimbangan tertentu yang dipercaya mewakili suatu populasi.
4) sampel bola salju (snowball sampling) yaitu teknik pemilihan sampel/informan berdasarkan
rekomondasi dan sampel/informan sebelumnya.
Teknik accidental sampling dan quota sampling cenderung digunakan dalam penelitinan
kuntitatif, sementara itu, teknik purposive sampling dan snowball sampling cenderung digunakan
dalam penelitian kualitatif.
Merupakan cara yang digunakan peneliti untuk memperoleh informan/data. Dalam setiap
teknik pengumpulan dat dibutuhkan instrument/alat yang digunakan peneliti untuk pengumpulan
data.
a. observasi
observasi adalah pengumpulan data dengan cara memperhatikan langsung objek penelitian di
lapangan. Obsevasi dibedakan menjadi dua, yaitu observasi partisipan (bergabung secara
langsung) dan non partisipan (tidak bergaung secara langsung). Adapun instrument pengumpulan
data yang digunakan dalam observasi misalnya pedoman pengamatan, handycam, dan kamera.
Observasi dapa digunakan, baik dalam penelitian dengan pendekatan kualitatif maupun
kuantitatif.
b. wawancara
wawancara merupakan teknik pengumpulan data melalui Tanya jawab antar peneliti dan
informan. Wawancar dibedakan menjadi dua yaitu wawncara langsung dan tidak
langsung.adapun instrument yang digunakan dalam wawancara diantarnya voice recorder,
handycame, daftar pertanyaan, dan buku pertanyaan.
2) wawancara tidak terstruktur, yaitu wawancara yang dilakukan tanpa menggunakan pedoman
wawancara. Peneliti dapat memodifikasi proses wawancara sesuai situasi dan kondisi secara
lebih fleksibel.
3) wawancar kombinasi, yaitu perpaduan antar wawancara terstruktur dan wawancara tidak
terstruktur. Pedoman wawancara hanya berisi garis besar pertanyaan utama yang perlu
ditanyakan peneliti.
c. dokumentasi
merupakan teknik pengumpulan data yang diperoleh melalui pengumpulan arsip, dokumen,
artefak, foto, dan artikel dalam surat kabar.
2) menyajikan informasi mengenai hubungan informasi pada masa lampau dengan kondisi
sekarang.
3) memberikan informasi dalam jumblah banyak dan terukur, misalnya dat kependudukan.
d. angket (kuesioner)
merupakan alat pengumpulan data yang berupa seperangkat pertanyaan secara tertulis yang
diberikan kepada responden.
a) angket tertutup yaitu angket yang sudah menyiapkan jawaban sehingga responden bias
langsung memilih.
b) angket terbuka yaitu angket yang memberi kesempatan kepada responden memberikan
jawaban dengan kalimat sendiri.
c) angket campuran yaitu angket yang menyediakan jawaban untuk dipilih serta telah
menyediakan ruang bagi responden menjawab dengan kalimat sendiri.
b) angket tidak angsung yaitu angket yang meminta responden untuk menjawab pertanyaan
tentang orange lain.
3) berdasarkan bentuknya
a) angket pilihan ganda yaitu angket yang menyajikan pertanyaan dalam bentuk pilihan ganda.
b) angket lisan yaitu angket yang menyajiakn pertanyaan dengan kolom jawaban yang diisi
responden sendiri
c) angket check list yaitu angket yang menyajikan pertanyaan dan responden bias lngsung
membubuhkan tanda check list pada kolom yang sesuai.
d) angket rating scale yaitu angket yang menyajikan pertanyaan beserta kolom yang menyajikan
tingkatan, misalnya mulai dari wjawaban setuju, hingga tidak setuju.
1) peneliti tidak perlu bertatap muka karena kuesioner dapat dikirim atau melalui perantara
lainnya.
Metode Kualitatif
Manusia memang dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, tetapi juga memiliki pendirian.
Disamping itu, penelitian kuantitatif kurang memungkinkan pendekatan antardisiplin ilmu,
sedangkan penelitian kualitatif lebih membuka kesempatan unruk itu, suatu hal yang dibutuhkan
untuk memahami gejala kehidupan bermasyarakat yang sanagt kompleks. Kecenderungan
kebanyakan ekonomi kepada metode kuantitatif juga disebabkan oleh objek kajian ekonomi yang
lebih banyak bersifat kuantitatif, misalnya: harga, tenaga kerja, dan sumber daya alam.
Disamping itu, peenlitian bermetode kualitatif tidak mungkin dipakai terhadap objek dalam skala
luas, sampel yang banyak, dan dalam rentan waktu yang cukup panjang seperti yang ditampilkan
oleh statistik karena keterbtasan waktu, tenaga dan biaya. Jadi, secara ekonomis, metode
kualitatif tidak efesien sehingga untuk mempengaruhi gejalah ekonomi dalam skala luas,
misalnya, okonomi nasional, regional, dan internasional.
Metode kualitatif dipahami sebagai penyajian data tanpa pengukuran. Di samping itu, jarang
sekali yang memahami metode kualitatif sebagai pendekatan fenomenologi, yaitu memahami
gejala menurut pelaku peristiwa itu sendiri dari “dalam ”individu yang terlibat. Disampingbitu
metode kualitatif mmelihat suatu gejala menurut konteks dan suasana pristiwa itu terjadi atau
secara alami (natural setting). Walaupun metode yang popular adalah participant observasion,
tetapi tidak dapat dicari dengan berbagai cara, rermasuk dengan daftar pertanyaan, asal dipahami
menurut suasannya.
Yvonna S. loncoln dan Egon G. Gub(1985: 19-36) menilai bahwa teori yang didaptkan dari
metode kunatitatiflah yang subjektif karena telah direkayasa terlebi dahulu (predefined). Konsep,
pastulat, asumsi, dan hipotesis dipilih sedemikian rupa oleh peneliti sendiri. Sebaliknya metode
kualitatif tidak dimulai dengan menentukan terlebih dahulu komponen-komponen penelitian
tersebut.
Dalam metode ini, konsep, pastulat, dan hip[otesis dikembangkan ketika peneliti sudah turun
kelapangan mengamati objek yang akan diteliti (Lincoln dan Guba, 1985:36-44). Penelitian ini
juga dinamkan dengan grounded research, yaitu yang bias diterapkan dalam penelitian
antropologi.
Dalam penelitian kualitatif, langlah-lagkah penelitian tidak dapat ditentukan dengan pati
seperti hal penelitian kuantitatif, karena langkah-langkah dalam penelitian kualitatif tidak
mempunyai batas-batas yang tegas.
1. Studi pendahuluan
Berguna untuk menjajaki keadaan dilapangan, studi lapangan bersifat anjuran sebelum
mengadakan penelitian, baik untuk penelitian kualitatif dan kuantitatif.
Penelitian tidak bertujuan untuk menguji dan membuktikan teori seperti dalam metode
kuantitatif, melaikan untuk dikembangkan yang akhirnya menemukan teori baru berdasarkan
data yang didapatkannya di lapangan. Sampel adalah sumber yang dapat memberikan informasi
yang relevan saja. Sampel berupa peristiwa, manusia, dan situasi yang diteliti. Responden yang
dijadikan sampel terkadang dapat menunjukkan orang lain yang relevan untuk mendapatkan
data. Instrumen utama dalam penelitian kualitatif ialah sipeneliti sendiri, umumnya dengan
observasi partisispan, sedangkan analisis data berarti mencoba memahami data secara verstehen.
3. Seminar pradesain
Seminar ini berguna untuk mendapatkan umpan balik terhadap hal-hal yang perlu
mendapatkan perbaikan. Setelah pradesain mendapat persetujuan bimbingan, barulah terjun
kelapangan untuk mengumpulkan data yang relevan.
4. Memasuki lapangan
Langkah awal dalam usaha memasuki lapangan memilih lokasi situasi sosial. Setiap situasi sosial
mengandung unsure tempat, pelaku, dan kegiatan. Tempat yaitu wadah dimana manusia
melakukan kegiatan tertentu misalnya, kantor, sekolah, pasar, dan sebagainya. Pelaku ialah
semua orang yan terdapat dalam wadah tertentu, misalnya, kepala kantor, pegawai, pembeli, dan
sebagainya. Kegiatan ialah aktivitas yang dilakukan orang dalam wadah tertentu. Sedangkan
kegiatan ialah aktivitas yang dilakukan orang dalam waktu tertentu, kegiatan yang saling
berhubungan disebut peristiwa.
5. Pengumpulan data
ata-data yang dikumpulkan meliputi tempat, pelaku, dan kegiatan. Ketiga demensi itu
bias dirumuskan sebagai berikut.
h. Tujuan, yaitu sesuatu yang ingin dicapai orang berdasarkan makna perbuatan orang.
6. Analisis data
Tujuan analisis data ialah untuk mengungkapkan data apa yang masih perlu dicari,
hipotesis apa yang perlu diuji, pertanjaan apa yang dijawab, metode apa yang harus diunakan
untuk mendapatkan informasi baru, dan kesalahan apa yang harus diperbaiki.
a. Reduksi data
daian kualitatif terdapat data yang bersifat kuantitatif, yaitu dalam bentuk angka-angka,
maka sebaiknya angka jangan dipisahkan dari kata-katanya secara kontekstual sehingga tidak
mengurangi maknanya.
b. Display data
Menyajiakan data dalam bentuk matriks, network, chart atau grafik. Dengan tujuan penelitian
dapat menguasai data dan tidak terbenam dengan setumpuk data.
Penulis mencoba mengambil kesimpulan dari data yang didapatnya. Pada awalnya
kesimpulan terlihat kabur, tetapi semakin lama akan semakin jelas karena data yang diperoleh
semakin banyak dan mendukung. Verifikasi dapat diilakukan dengan singkat, yaitu dengan cara
mengumpulkan data baru.
1. Sumber data berada dalam situasi yang wajar (natural setting), tidak dimanipulsai oleh angket
dan tidak dibuat-buat sebagai kelompok eksperimen.
7. Menggunakan triangulasi, yaitu memeriksakan kebenaran dat yang diperoleh kepada pihak
lain.
8. Menonjolkan rincian yang kontekstual, yaitu menguraikansesuatu secara rinci tidak terkotak-
kotak.
9. Subjek yang diteliti dianggap berkedudukan sama dengan peneliti, peneliti bahkan belajar
kepada respondennya.
10. Mengutamakan perpektif emic, yaitu pendapat responden dari pada pendapat peneliti sendiri
(etic).
13. Mengadakan audit trail, yaitu memeriksa data mentah, analisis, dan kesimpulan kepada pihak
lain, biasanya pembimbing.
c. Penelitian verifikatif yaitu penelitian yang bertujuan menguji teori atau penelitian sebelumnya.
a. Penelitian tindakan yaitu penelitian untuk menemukan cara efektif meningktkan kinerja
organisasi/kelompok.
Jenis penelitian yang daoat diklasifikasikan berdasarkan tempat penelitian sebagai berikut:
Terdapat dua pendekatan utama dalam penelitian sosial, yaitu kualitatif dan kuantitatif.
a. Jenis penelitian dengan pendekatan kualitatif
6) Teknik pengumpulan dat yag biasa digunakan yaitu wawncara dan observasi.
9)Sajian data berupa deskripsi, catatan lapangan, jawaban informan, dan dokumen.
4) Studi dokumen yaitu penelitian yang memfokuskan pada analisis suatu dokumen
seperti buku teks, surat kabar, artikel ilmiah, atau film.
5Penelitian historis yaitu peneliatian yang bertujuan menjelaskan kembali peristiwa atau gejala
sosial pada masa lampau. Penelitian ini menggunakan tulisan, artefak, dan bukti-bukti
peninggalan sejara sebagai sumber informasi.
Data kualitatif merupakan data yang bersumber dari deskripsi tentang suatu gejala/fenomena
yang diteliti. Secara garis besar proses pengelolahan data kualitatifdilakukan melalui tiga tahap
kegiatan.
a. reduksi data yaitu proses pemilihan atau penyaringan data yang telah terkumpul. Kegiatan inn
berlangsung secara bertahap selama penelitian berlangsung.
c. menarik kesimpulan/verifikasi yaitu, kegiatan membuat simpulan dari hasil penelitian. Perose
menarik kesimpulan berlangsung dari awal hingga akhir penelitian.
3. hubungan yang disimpulkan serta mekanisme dasar yang dimaksud untuk data dan yang
diamati tanpa adanya manifestasi hubungan empiris apapun secara langsung.
2.Menjadi pendorong untuk meyusun hipotesis dan dengan hipotesis membimbing peneliti
mencari jawaban-jawaban
4. menyajikan penjelasan dan dalam hal ini, untuk menjawab pertanyaan ‘mengapa’
Penelitian kualitatif dapat bertitik tolak dari suatu teori yang telah diakui kebenaranya dan
disusun pada waktu penelitian berlangsung berdasarkan data yang dikumpulkan. Pada tipe
pertama dikemukakan teori-teori yang sesuai dengan maslah penelitian, kemudian dilapangna
melakukan verifikasi terhadap teori yang ada, mana yang sesuai mana yang perlu diperbaiki atau
bahkan ditolak
Dalam penelitian kualitatif dikenal dengan dua macam teori, yaitu teori substantive dan teori
formal. Teori substantive adalah teori yang dikembangkan untuk keerluan substantif dan empiris
dalam inkuiri suatu ilmu penegtahuan, misalnya sosiologi, antropologi, psikologi.
Contoh: perawat pasien, hubungan ras, pendididikan professional, kenakalan, atau organisasi
penliti. Sedangkan teori formal adalah teiri untuk keperluan formal atau yang disususn secara
konseptual dala bidang inkuiri suatu ilmu pengetahuan misalnya, sosiologi dan psikologi.
Contoh: prilaku agresif, organisasi formal, sosialisasi, otoritas dan kekuasaan, system
penghargaan, atau mobilitas sosial.
Metode kuantitatif
Penelitian ilmu ekonomi pada umumnya menggunakan metode kuantitatif. Variable-variabel
ekonomi diuju secara statistik. Kekuatan variable yang mempengaruhu diuji dengan regresi
ganda, table kurva dan diagram banyak digunakan untuk menyajikan dan menganalisis data.
Pada umumnya metode kuantitatif dipahami sebagai penyajian data dengan angka-angka, data
yang bersifat abstrak dan biasanya tidak bias dihitung, dibuat teknik-teknik supaya dapat
disajikan dengan memakai angka-angka, seperti menjadikkannya variabl dummy (member kode
angka setiap kode variable kualitatif, misalnta: riang:1 dan pemurung:2), sekala ordinal, dan
interval.
Metode kuantitatif dianggap lebih objektif oleh pengembangnya, sebab menolong peneliti
menyingkirkan kecenderungan subjektif dalam penelitian. Menyatakan signifikan tidaknya suatu
factor harus melalui uji statistik, bukam dengan intuisi dan logika peneliti saja. Karena itu,
pandangan yang berasal dari ajaran agama dan nilai budaya dianggap sulit masuk kedalam
penelitian dengan metode kuantitatif. Sebaliknya, metode kualitatif tidak memakai analisis
statistik dan matematika sehingga dianggap tidak dapat memberikan kepersisan dan mudah
dimasuki subjektivitas peneliti. Banyak ilmuwan seperti Jujun S. Suriasumantri, berpendapat
bahwa ilmu sosial kalau ingin maju seperti ilmu-ilmu alam, hendaklah juga memakai metode
yang dipakai oleh ilmu-ilmu alam, yaitu metode kuantitatif (1986: 102). Sebagaimana telah
dikemukakan, banyak yang menganggap ilmu ekonomi sebagai ilmu yang termaju diantara ilmu-
ilmu sosialkarena ini menggunakan metode kuantitatif, peralatan statistic, dan mtenatiak
(Samuelson, 1980: 4). Mubyarto yang juga seorang ekonom, mengkritik kecenderungan
kebanyakan ekonom pada metode kuantitatif. Ia menegmukakan bahwa seorang ekonom ingin
meneliti suatu kasus, seperti kemiskinan dengan memasukan factor-faktor politik secara
kuantitatif. Mubyarto mengkritik pendekatan ilmu ekonomi yang membatasi diri dalam masalah
teknis-ekonomis, dan dengan pendekatan kuantitatif.
Perbedaan lain antara kedua metode ini adalah bahwa metode kauntitatif melihat suatu
gejalah dari “luar”, dengan menjaga jarak antara objek yang diteliti dengan subjek peneliti,
sedangkan metode kualitatif melihatnya dari pelaku gejala itu sendiri. Emile Durkheim
menegaskan consider social fact as things bahwa dalam meneliti gejala sosial, objek peneliti
hendaknya diperlakukan sebagai benda (Emile Durkheim, 1966: 14). Gejalah bunuh diri,
misalnya dilihat dari segi hubungannya dengan integrasi sosial sehingga diajukanlah sebuah
hipotesis. Semakin renggang integrasi sosial, makin tinggi tingkat bunuh diri.
Pengelolahan data kuan kuantitatif juga melewati tiga tahapan. Petama, editing atau
pemeriksaan data-data yang telah dikumpulkan. Kedua, coding atau pembuatan kode bertujuan
menyederhanakan data melalui pemberian symbol-simbol tertentu. Ketiga, tabulasi atau proses
memasukkan data yang telah dikelompokkan. Pengukuran data pada penenlitian kuantitatif
secara sederhana dapat dilakukan dengan menghitung tendensi sentral. Tendensi sentral terdiri
atas, mean, modus, dan median.
kuantitatif Kualitatif
Nomotetis Ideografis
Tujuan
Generalisasi Khusus
mantap Sementara
Penyususnan teori
Hasilnya hipotesis
Hasilnya pertanyaan peneliti
Waktu peneliti
Cepat/berbatas Lama/bebas
Sampel
Umumnya Sedikit
Teknikmpengumpulan dat
Tidak berstruktur
Instrument peneliti
Deduktif Induktif
Usulan desain
Mantap Emergent
Projektif Retrospektif
Pendekatan konsep
Gabungan teoritis
Struktur Kultur
Data
Dokumen pribadi
Dokumen kantor (resmi)
Fotografi
Variable oprasional
Survey Observasi
Validitas Reliabilitas
Angket asal diisi saja atau diisi orang Analisis khusus negatif
lain
Snowball (perlu waktu lama agar data jenuh,
Sampel tidak mewakili redudancy)
Alur bekerja Kumpulkan data-generalisasi-
konsep/hipotesis/teori
Teori-hipotesis-kumpulan data-
analisis-simpulkan
Interpretasi