Anda di halaman 1dari 15

SISTEMATIKA

PENULISAN KARYA
ILMIAH PENELITIAN
KUANTITATIF &
KUALITATIF

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) BINA


KARYA TEBING TINGGI TAHUN 2021
Sistematika Penulisan Karya Ilmiah Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif

Penelitian Kuantitatif : Penelitian Kualitatif :


I. PENDAHULUAN I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian D. Manfaat Penelitian
II. KAJIAN PUSTAKA II. KAJIAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu A. Penelitian Terdahulu
B. Teori Yang Digunakan B. Teori Yang Digunakan
C. Kerangka Konseptual C. Paradigma Berfikir
D. Hipotesis III. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian
A. Jenis Penelitian B. Sifat Penelitian
B. Sifat Penelitian C. Lokasi dan Periode Penelitian
C. Lokasi dan Periode Penelitian D. Sumber Data
D. Populasi dan Sampel E. Metode Pengumpulan Data
E. Sumber Data F. Metode Analisis Data
F. Metode Pengumpulan Data G. Uji Keabsahan Data
G. Definisi Operasional Variabel IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Penelitian (Jumlah dan Judul Bab disesuaikan
H. Metode Analisis Data dengan kebutuhan)
I. Uji Hipotesis A. Gambaran Umum Objek
IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan Penelitian
A. Gambaran Umum Objek B. Data Fokus Penelitian
Penelitian C. Analisis Data
B. Deskripsi Karakteristik Responden D. Pembahasan
C. Deskripsi Jawaban Responden E. Implikasi Hasil Penelitian
D. Analisis Data V. Kesimpulan dan Saran
E. Pengujian Hipotesis A. Kesimpulan
F. Pembahasan B. Saran
G. Implikasi Hasil Penelitian
V. Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan
B. Saran

PENELITIAN KUALITATIF

Komponen dalam proposal penelitian kualitatif, tidak berbeda dengan penelitian


kuantitatif. Seperti telah dikemukakan yang berbeda adalah bahwa, semua komponen dalam
proposal penelitian kuantitatif sudah merupakan hal yang baku, sedangkan dalam proposal
penelitian kualitatif bersifat sementara, dan akan berkembang setelah peneliti berada dilapangan.
Setelah di lapangan mungkin masalah, fokus, teori, teknik pengumpulan data, teknik analisis
data, bahkan judul penelitian bisa berubah. Komponen dalam proposal penelitian tersebut secara
garis besarnya terdiri atas, pendahuluan, landasan teori, metode penelitian dan sistematika
penulisan.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Penelitian Kuantitatif

Pada bagian ini berisi tentang sejarah dan peristiwa-peristiwa yang sedang terjadi pada suatu
objek penelitian, tetapi dalam peristiwa itu, sekarang ini tampak ada penyimpangan-
penyimpangan dari standar yang ada, baik standar yang bersifat keilmuan maupun aturan-aturan.
Oleh karena itu dalam latar belakang ini, peneliti harus melakukan analisis masalah, sehingga
permasalahan menjadi jelas. Melalui analisis masalah ini, peneliti harus dapat menunjukkan
adanya suatu penyimpangan yang ditunjukkan dengan data dan menuliskan mengapa hal
ini perlu diteliti.

Penelitian Kualitatif

Walaupun dalam penelitian kualitatif, masalah ini bersifat sementara, namun perlu dikemukakan
dalam proposal penelitian. Masalah merupakan penyimpangan antara yang diharapkan dengan
yang terjadi, penyimpangan antara teori dengan praktek, penyimpangan antara aturan dengan
pelaksanaan, penyimpangan antara tujuan dengan hasil yang dicapai. Setiap masalah pasti ada
yang melatarbelakangi. Dalam latar belakang masalah ini perlu dikemukakan gambaran
keadaan yang sedang terjadi selanjutnya dikaitkan dengan peraturan/kebijakan,
perencanaan, tujuan, teori, pengalaman, sehingga terlihat adanya kesenjangan yang
merupakan masalah. Masalah ini perlu dikemukakan dalam bentuk data, bisa diperoleh dari
studi pendahuluan, dokumentasi laporan penelitian, atau pernyataan orang-orang yang dinggap
kredibel dalam media baik media cetak maupun elektronika. Peneliti juga tidak harus
berangkat dari masalah, tetapi dari potensi. Potensi tersebut dapat berkembang menjadi
masalah karena potensi tersebut tidak dapat didayagunakan, maka perlu dilakukan
penelitian.

B. Rumusan Masalah

Penelitian Kuantitatif

Setelah masalah yang akan diteliti itu ditentukan (variabel apa saja yang akan diteliti, dan
bagaimana hubungan variabel satu dengan yang lain), dan supaya masalah dapat terjawab secara
akurat, maka masalah yang akan diteliti itu perlu dirumuskan secara spesifik. Sebaiknya
rumusan masalah itu dinyatakan dalam kalimat pertanyaan.

Penelitian Kualitatif

Berdasarkan latar belakang tersebut, selanjutnya dibuat rumusan masalanya. Rumusan masalah
merupakan pertanyaan penelitian, yang jawabannya dicarikan melalui penelitian. Rumusan
masalah dalam penelitian kualitatif tidak berkenaan dengan variabel penelitian, yang
bersifat spesifik, tetapi lebih makro (luas) dan berkaitan dengan kemungkinan apa yang
terjadi pada objek/situasi sosial penelitian tersebut.

Bentuk kalimat Tanya yang ada dalam penelitian kualitatif berupa pertanyaan (Apa ?, Apa Saja?,
Seperti apa? Bagaimana?

Contoh :

1. Bagaimana deskripsi lokasi Kampung Wisata Batik Laweyan?


2. Bagaimana latar belakang Kampung Wisata Batik Laweyan ?

1
3. Bagaimana perkembangan Kampung Wisata Batik Laweyan?
4. Bagaimana dampak perkembangan tersebut terhadap kehidupan  masyarakat Laweyan
Surakarta?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian Kuantitatif

Tujuan dan kegunaan penelitian sebenarnya dapat diletakkan di luar pola pikir dalam
merumuskan masalah. Tetapi keduanya ada kaitannya dengan permasalahan, oleh karena itu dua
hal ini ditempatkan pada bagian ini. Tujuan penelitian berkaitan erat dengan rumusan masalah
yang dituliskan. Misalnya rumusan masalahnya: Bagaimanakah tingkat disiplin kerja pegawai di
Departemen A? maka tujuan penelitiannya adalah: ingin mengetahui seberapa tinggi tingkat
disiplin pegawai didepartemen A. Kalau rumusan masalahnya: apakah ada pengaruh latihan
terhadap produktivitas kerja pegawai, maka tujuan penelitiannya adalah: ingin mengetahui
apakah pengaruh latihan terhadap produktivitas kerja pegawai, dan kalau ada seberapa besar.
Rumusan masalah dan tujuan penelitian ini jawabannya terletak pada kesimpulan penelitian.

Penelitian Kualitatif

Secara umum tujuan penelitian adalah untuk menemukan, mengembangkan dan membuktikan
pengetahuan. Sedangkan secara khusus tujuan penelitian kualitatif adalah untuk menemukan.
Dengan metode kualitatif, maka peneliti dapat menemukan pemahaman luas dan mendalam
terhadap situasi sosial yang kompleks, memahami interaksi dalam situasi sosial tersebut sehingga
dapat ditemukan pola hubungan yang akhirnya dapat dikembangkan menjadi teori. Dalam
proposal tujuan penelitian terkait dengan rumusan masalah, yaitu untuk mengetahui segala
sesuatu setelah rumusan masalah itu terjawab melalui pengumpulan data. Dengan demikian
kalau rumusan masalahnya adalah “Bagaimanakah pemahaman orang-orang yang ada dalam
organisasi itu tentang arti dan makna manajemen”, maka tujuan penelitiannya adalah untuk
mengetahui pemahaman orang-orang yang ada dalam organisasi itu tentang arti dan makna
manajemen.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian Kuantitatif

Manfaat penelitian merupakan dampak dari tercapainya tujuan. Kalau tujuan penelitian dapat
tercapai, dan rumusan masalah dapat terjawab secara akurat maka sekarang kegunaannya apa.
Kegunaan hasil penelitian ada dua hal yaitu: 1. Kegunaan untuk mengembangkan ilmu kegunaan
teoritis. 2. Kegunaan praktis, yaitu membantu memecahkan dan mengantisipasi masalah yang
ada pada objek yang diteliti.

Penelitian Kualitatif

Setiap penelitian diharapkan memiliki manfaat. Manfaat tersebut bisa bersifat teoritis dan
praktis. Untuk penelitian kualitatif, manfaat penelitian lebih bersifat teoritis, yaitu untuk
pengembangan ilmu, namun juga tidak menolak manfaat praktisnya untuk memecahkan masalah.
Bila peneliti kualitatif dapat menemukan teori, maka akan berguna untuk menjelaskan,
memprediksikan, dan mengendalikan gejala.

2
BAB II.

TINJAUAN PUSTAKA

Penelitian Kuantitatif & Penelitian Kualitatif

A. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu harus sesuai dengan judul, tema, atau topik Skripsi yang diajukan.
Penelitian terdahulu yang digunakan sebagai rujukan sebaiknya berasal dari penelitian yang
terpublikasi atau tidak, baik secara nasional maupun internasional. Untuk lebih memperjelas
bagian ini, bentuk penelitian penelitian terdahulu dapat dibuat dalam bentuk tabel ataupun
paragraf singkat untuk setiap judulnya.

Jumlah Penelitian Terdahulu untuk penelitian kuantitatif adalah minimal 5 jurnal


yang relevan sedangkan Jumlah Penelitian Terdahulu untuk penelitian kualitatif adalah
minimal 3 jurnal yang relevan.

Penelitian Kuantitatif

B. Teori Yang Digunakan

Landasan teori adalah, teori-teori yang relevan yang dapat digunakan untuk menjelaskan
tentang variabel yang akan diteliti, serta sebagai dasar untuk memberi jawaban sementara
terhadap rumusan masalah yang diajukan (hipotesis), dan penyusunan instrument penelitian.
Teori-teori yang digunakan bukan sekedar pendapat dari pengarang, pendapat penguasa, tetapi
teori yang betul-betul telah teruji kebenarannya. Disini juga diperlukan dukungan hasil-hasil
penelitian yang telah ada sebelumnya yang ada kaitannya dengan variabel yang akan diteliti.
Kalau variabel yang diteliti ada lima, maka jumlah teori yang dikemukakan juga ada lima.

C. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan


dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Kerangka
konseptual yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel yang akan diteliti.
Jadi secara teoritis perlu dijelaskan hubungan antar variabel independen dan dependen. Bila
dalam penelitian ada variabel moderator dan intervening, maka juga perlu dijelaskan, mengapa
variabel itu ikut dilibatkan dalam penelitian. Pertautan antar variabel tersebut, selanjutnya
dirumuskan ke dalam bentuk paradigma penelitian. Oleh karena itu pada setiap penyusunan
paradigma penelitian harus didasarkan pada kerangka pikir. Kerangka konseptual dalam suatu
penelitian perlu dikemukakan apabila dalam penelitian tersebut berkenaan dua variabel atau
lebih. Apabila penelitian hanya membahas sebuah variabel atau lebih secara mandiri, maka yang
dilakukan peneliti disamping mengemukakan deskripsi teoritis untuk masing-masing variabel,
juga argumentasi terhadap variasi besaran variabel yang diteliti. Penelitian yang berkenaan
dengan dua variabel atau lebih, biasanya dirumuskan hipotesis yang berbentuk komparasi
maupun hubungan. Oleh karena itu dalam rangka menyusun hipotesis penelitian yang berbentuk
hubungan maupun komparasi, maka perlu dikemukakan kerangka pikir. Kerangka konseptual
yang dihasilkan dapat berupa kerangka pikir yang assosiatif/hubungan maupun
komparatif/perbandingan. Kerangka pikir assosiatif dapat menggunakan kalimat: jika begini
maka akan begitu; jika komitmen kerja tinggi, maka produktivitas lembaga akan tinggi pula atau
jika pengawasan dilakukan dengan baik (positif), maka kebocoran anggaran akan berkurang
(negatif).

D. Hipotesis

Karena hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian


yang diajukan, maka titik tolak untuk merumuskan hipotesis adalah rumusan masalah dan
kerangka konseptual. Kalau ada rumusan masalah penelitian seperti: Kalau rumusan
masalahnya: adakah pengaruh kepemimpinan terhadap motivasi kerja pegawai, kerangka

3
berfikirnya “jika kepemimpinan baik, maka motivasi kerja akan tinggi” maka hipotesisnya
adalah: ada pengaruh yang tinggi/rendah dan signifikan kepemimpinan terhadap motivasi kerja
pegawai. Bila rumusan masalah berbunyi adakah “perbedaan produktivitas antara lembaga yang
menggunakan teknologi tinggi dan rendah?” selanjutnya kerangka berpikir berbunyi “Karena
lembaga A menggunakan teknologi tinggi, maka produktivitas kerjanya lebih tinggi bila
dibandingkan dengan lembaga B yang teknologi kerjanya rendah, “maka hipotesisnya berbunyi
“Terdapat perbedaan produktivitas kerja yang signifikan antara Lembaga A dan B, atau
produktivitas kerja lembaga A lebih tinggi bila dibandingkan dengan lembaga B”.

Penelitian Kualitatif

Teori Yang Digunakan

Teori yang digunakan/tinjauan pustaka berkaitan dengan kajian teoritis dan referensi lain yang
terkait dengan nilai, budaya, dan norma yang berkembang pada situasi sosial yang diteliti.
Terdapat 3 (tiga) kriteria terhadap teori yang digunakan sebagai landasan dalam penelitian, yaitu
relevansi, kemutakhiran, dan keaslian. Relevansi berarti teori yang dikemukakan sesuai dengan
permasalahan yang diteliti. Kalau yang diteliti masalah kepemimpinan, maka teori yang
dikemukakan berkenaan dengan kepemimpinan, bukan teori sikap dan motivasi. Kemutakhiran
berarti terkait dengan kebaruan teori atau referensi yang digunakan. Pada umumnya referensi
yang sudah lebih dari 5 (lima) tahun diterbitkan dianggap kurang mutakhir. Penggunaan Journal
atau internet sebagai referensi untuk mengemukakan landasan teori lebih diutamakan. Keaslian
terkait dengan keaslian sumber, maksudnya supaya peneliti menggunakan sumber aslinya dalam
mengemukakan teori. Jangan sampai peneliti mengutip dari kutipan orang lain, dan sebaiknya
dicari sumber aslinya. Dalam landasan teori ini perlu dikemukakan definisi setiap focus yang
akan diteliti, ruang lingkup keluasan serta kedalamnnya. Dalam definisi perlu dikemukakan
definisi-definisi yang sejalan maupun yang tidak sejalan, jadi dikontraskan. Dengan demikian
maka landasan teori yang dikemukakan semakin kuat. Dalam penelitian kualitatif, teori yang
dikemukakan bersifat sementara, dan akan berkembang atau berubah setelah peneliti
berada dilapangan. Selanjutnya dalam landasan teori, tidak perlu dibuat kerangka pikir sebagai
dasar untuk perumusan hipotesis, karena dalam penelitian kualitatif tidak akan menguji hipotesis,
tetapi justru menemukan hipotesis.

Paradigma Berfikir Penelitian Kualitatif

Merupakan penggambaran dari formulasi rumusan masalah, penelitian sebelumnya dan dasar
teoretis sehingga dapat dipahami alur dari penelitian

1. Cenderung menggunakan metode kualitatif, baik dalam pengumpulan maupun dalam


proses analisisnya.
2. Lebih mementingkan penghayat-an dan pengertian dalam menangkap gejala
(fenomenologis).
3. Pendekatannya wajar, dengan menggunakan pengamatan yang bebas (tanpa pengaturan
yang ketat).
4. Lebih mendekatkan diri pada situasi dan kondisi yang ada pada sumber data, dengan
berusaha menempatkan diri serta berpikir dari sudut pandang “orang dalam”.
5. Bertujuan untuk menemukan teori dari lapangan secara deskriptif dengan menggunakan
metode berpikir induktif. Jadi bukan untuk menguji teori atau hipotesis.
6. Berorientasi pada proses, dengan mengandalkan diri peneliti sebagai instrumen utama.
Hal ini dinilai cukup penting karena dalam proses itu sendiri dapat sekaligus terjadi
kegiatan analisis, dan pengambilan keputusan.
7. Keriteria data/informasi lebih menekankan pada segi validitasnya, yang tidak saja
mencakup fakta konkrit saja melainkan juga informasi simbolik atau abstrak.
8. Ruang lingkup penelitian lebih dibatasi pada kasus-kasus singular, sehingga tekannya
bukan pada segi generalisasinya melainkan pada segi otensitasnya.
9. Fokus penelitian bersifat holistik,meliputi aspek yang cukup luas (tidak dibatasi pada
variabel tertentu)

4
(Kerangka Berfikir Berdasarkan Contoh Perumusan Masalah”Kampung Wisata Batik”)

5
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian Kuantitatif

Penelitian ini menggunakan tipe penelitian kuantitatif yaitu suatu metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau
sampel tertentu dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Penelitian Kualitatif

Penelitian ini menggunakan tipe penelitian kualitatif yaitu suatu metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek
yang ilmiah dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi.

B. Sifat Penelitian

Penelitian Kuantitatif & Kualitatif

Pada bagian ini dijelaskan sifat penelitian yang dilakukan, misalnya: replikasi,
pengembangan, atau orisinil. Penelitian replikasi merupakan penelitian yang dilakukan dengan
mengadopsi variabel, indikator, objek penelitian, atau alat analisis yang sama dengan penelitian
sebelumnya. Penelitian pengembangan merupakan bentuk penelitian yang memberikan
penambahan variabel dan/atau indikator baru. Penelitian orisinil merupakan suatu bentuk
penelitian yang menggunakan variabel, indikator, objek penelitian, dan/atau alat analisis yang
baru atau belum pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya. (peneliti harus menyebutkan
penelitian siapa yang direplikasi atau dikembangkan)

C. Lokasi dan Periode Penelitian

Penelitian Kuantitatif

Lokasi dan kondisi wilayah (disesuaikan dengan jenis penelitian) serta waktu
pelaksanaan penelitian. Uraian lokasi dan kondisi wilayah penelitian diisi dengan identifikasi
karakteristik lokasi. Perlu disertakan peta lokasi dengan skala yang sesuai dengan kebutuhan
penelitian yang menunjukkan dengan jelas lokasi penelitian secara geografis.

Penelitian Kualitatif

Dalam hal ini perlu dikemukakan tempat dimana situasi sosial tersebut akan diteliti serta
waktu pelaksanaan penelitian. Misalnya di sekolah, di perusahaan, di lembaga pemerintah, di
jalan, di rumah dan lain-lain.

D. Populasi dan Sampel

Penelitian Kuantitatif

Dalam penelitian perlu dijelaskan populasi dan sampel yang dapat digunakan sebagai
sumber data. Bila hasil penelitian akan digeneralisasikan (kesimpulan data sampel yang dapat
diberlakukan untuk populasi) maka sampel yang digunakan sebagai sumber data harus
representatif dapat dilakukan dengan cara mengambil sampel dari populasi secara random
sampai jumlah tertentu.

Pada bagian ini terdiri dari tiga sub bagian yaitu populasi, penentuan besar sampel, dan teknik
sampling. Untuk penelitian deskriptif, bagian populasi dan sampel dapat diabaikan.
a. Populasi
6
Populasi adalah sekelompok orang, benda, atau hal yang menjadi sumber pengambilan
sampel; suatu kumpulan yang memenuhi syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah
penelitian.
b. Teknik Penentuan Besar Sampel
Sub bab ini menjelaskan tata cara penentuan besar sampel dari populasi. Peneliti harus
menjelaskan cara perhitungan penentuan angka sampelnya.
c. Teknik Sampling
Teknik sampling merupakan cara peneliti mengambil responden (sebagai sampel penelitian)
dari total populasi yang ada. Peneliti harus menjelaskan teknik sampling yang digunakan pada
penelitian tersebut.

E. Sumber Data

Penelitian Kuantitatif

Pada bagian ini dijelaskan sumber data yang digunakan dalam penelitian. Sumber data dapat
dibedakan menjadi sumber data primer dan sumber data sekunder.
a. Sumber data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian.
(Peneliti harus menyebutkan data apa yang diambil dari sumber primer dalam
penelitiannya)
b. Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari objek
penelitian atau dari sumber lain. (Peneliti harus menyebutkan data apa yang diambil dari
sumber sekunder dalam penelitiannya)

Penelitian Kualitatif

Bagian ini menjelaskan jenis data dan sumber data yang dikumpulkan. Jenis data yang
digunakan adalah data kualitatif yaitu jenis data yang tidak dapat diukur dalam skala numerik
(angka) atau data yang disajikan dalam bentuk deskriptif atau berbentuk uraian, sedangkan
sumber data berupa data primer yang diperoleh dari informan dan data sekunder sebagai data
pendukung penelitian. Penentuan informan sebagai sumber data informasi pada proposal masih
bersifat sementara, dan akan berkembang kemudian setelah peneliti dilapangan. Namun
demikian perlu menyebutkan siapa-siapa yang kemungkinan akan digunakan sebagai sumber
data. Yang menjadi kepedulian bagi peneliti kualitatif adalah “tuntasnya” perolehan informasi
dengan keragaman variasi yang ada, bukan banyaknya informan. Siapa yang dijadikan informan
sebagai sumber data, dan berapa jumlahnya dapat diketahui setelah penelitian selesai. Jadi tidak
dapat disiapkan sejak awal atau dalam proposal.

F. Metode Pengumpulan Data

Penelitian Kuantitatif

Yang diperlukan di sini adalah metode pengumpulan data mana yang paling tepat,
sehingga betul-betul didapat data yang valid dan reliabel. Jangan semua teknik pengumpulan
data (angket, observasi, wawancara) dicantumkan kalau sekiranya tidak dapat dilaksanakan.
Selain itu konsekuensi dari mencantumkan ke tiga metode pengumpulan data itu adalah: setiap
metode pengumpulan data yang dicantumkan harus disertai datanya. Memang untuk
mendapatkan data yang lengkap dan objektif penggunaan berbagai teknik sangat diperlukan,
tetapi bila satu teknik dipandang mencukupi maka teknik yang lain bila digunakan akan menjadi
tidak efisien.

7
Penelitian Kualitatif

Pada bagian ini dikemukakan bahwa dalam penelitian kualitatif, metode pengumpulan
data yang utama adalah observasi partisipan, wawancara mendalam, studi dokumentasi, dan
gabungan ketiganya atau triangulasi. Perlu dikemukakan kalau teknik pengumpulan datanya
dengan observasi, maka perlu dikemukakan apa yang diobservasi, kalau wawancara, kepada
siapa akan melakukan wawancara. Hal lain yang perlu dipersiapkan untuk wawancara yaitu alat
perekam (Voice Recorder) untuk membuat transkrip hasil wawancara dengan informan dan
beberapa alat tulis bila diperlukan untuk pencatatan.

G. Definisi Operasional Variabel

Penelitian Kuantitatif

Penelitian Kuantitatif Menjelaskan variabel penelitian dan skala pengukuran yang


digunakan sesuaikan dengan teknik analisis yang digunakan seperti skala nominal, skala ordinal,
skala interval, skala rasio, skala likert, skala guttuman, skala differensial, dan sebagainya.
Definisi operasional variabel hendaknya disajikan dalam bentuk tabel yang menunjukkan
variabel, definisi, indikator variabel, skala pengukuran, dan lain-lain.

Penelitian Kualitatif

Uji Keabsahan Data

Sebelum hasil penelitian dipaparkan dan disimpulkan dalam laporan penelitian, maka
data hasil penelitian kualitatif perlu diuji keabsahannya. Uji keabsahan data dalam penelitian
kualitatif meliputi uji : credibility (validitas interval), transferability (validitas eksternal),
dependability (reliabilitas) dan confirmability (obyektivitas).

H. Metode Analisis Data


Penelitian Kuantitatif
Pada prinsipnya, analisis data tergantung dari jenis penelitian yang dipilih dan tujuan
penelitian yang telah dirumuskan. Umumnya analisis data dibedakan antara: analisis kualitatif
dan analisis kuantitatif. Jika penelitian menggunakan alat analisis statitik, maka pada bagian
ini harus dikemukakan alat yang digunakan serta bagaimana alat analisis itu digunakan, serta
asumsi- asumsi dasar yang menyertainya. Alat analisis statistik yang lazim digunakan,
misalnya statistik deskriptif, analisis korelasi, analisis faktor, analisis regresi, ANOVA, atau
analisis diskriminan.
Penelitian Kualitatif
Metode analisis data kualitatif adalah metode pengolahan data secara mendalam dengan
data dari hasil pengamatan, wawancara, dan literature. Kelebihan metode ini adalah
kedalaman dari hasil analisisnya.
Jika jenis penelitian merupakan penelitian kualitatif, maka metode analisis data
disesuaikan dengan jenis penelitian tersebut, misalnya fenomenologi.

Ada 3 teknik analisis data kualitatif :

8
1. Reduksi Data : mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok,
memfokuskan pada hal-hal penting serta dicari tema dan polanya. Sehingga data
yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang jelas dan mempermudah
peneliti untuk pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya apabila diperlukan.
Reduksi data dapat dibantu dengan peralatan komputer, notebook dab lain
sebagainya.
2. Penyajian Data : penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan,
hubungan antar kategori. Biasanya bentuk penyajian data paling banyak dalam
bentuk teks yang bersifat naratif.
3. Penarikan Kesimpulan/Verifikasi : kesimpulan dalam penelitian kualitatif
mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal tetapi
mungkin juga tidak. Mengapa demikian ? Karena seperti yang telah dikemukan
diawal bahwa masalah dan rumusan masalah dalam peneltian kualitatif masih
bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti berada dilapangan.
Kesimpulan dalam penelitian kualitatif merupakan temuan baru yang sebelumnya
belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek
yang sebelumnya masih kabur bahkan gelap, sehingga setelah diteliti menjadi
jelas. Kesimpulan dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, maupun hipotesis
atau teori.

I . Uji Hipotesis
Bagian ini disesuaikan dengan ada/tidaknya hipotesis yang diajukan dalam penelitian. Apabila
peneliti tidak mengajukan hipotesis maka sub bab ini dapat dihilangkan. Sebaliknya jika
peneliti mengajukan hipotesis maka sub bab ini harus ada. Peneliti harus menjelaskan secara
detil tata cara melakukan pengujian hipotesis yang diajukan menggunakan alat statistik yang
ada.

9
BAB IV

Hasil Penelitian Dan Pembahasan

A. Gambaran Umum Objek Penelitian


Penelitian Kuantitatif & Kualitatif

Pada bagian ini peneliti mendeskripsikan secara lengkap objek penelitiannya. Isi bagian
ini dapat dimulai dari sejarah perusahaan/objek penelitian, logo, visi, misi, struktur organisasi,
produk yang ditawarkan, prestasi yang diraih, kondisi bisnis, layout, dan sebagainya
disesuaikan dengan tingkat kepentingan dan keterkaitan dengan penelitian.
B. Deskripsi Karakteristik Responden
Penelitian Kuantitatif
Deskripsi karakteristik responden merupakan penjelasan tentang gambaran umum
responden berdasarkan faktor demografi yang disesuaikan dengan item pertanyaan tentang
identitas responden pada kuesioner penelitian. Umumnya memuat keterangan tentang
persentase gender, usia, jenis pekerjaan, pendapatan/penghasilan, dan tingkat pendidikan yang
ditampilkan pada bentuk tabel atau grafik dan penjelasan singkat dari tabel atau grafik
tersebut. Untuk beberapa penelitian tertentu yang tidak melibatkan responden individu maka
peneliti dapat menyesuaikan sub bab ini.
Penelitian Kualitatif

Data Fokus Penelitian

Data Fokus Penelitian: Data yang menjadi perhatian dari tujuan dan masalah penelitian.

C. Deskripsi Jawaban Responden


Penelitian Kuantitatif
Pada sub bab ini berisi tentang hasil sebaran jawaban responden terkait dengan item-item
pertanyaan dari variabel- variabel yang diteliti. Hasil sebaran jawaban responden ditampilkan
pada tabel dan memuat penjelasan dari tabel tersebut. Untuk beberapa penelitian yang tidak
menggunakan kuesioner dalam pengumpulan datanya maka dapat menyesuaikan sub bab ini.

D. Analisis Data
Penelitian Kuantitatif
Untuk penelitian bersifat kuantitatif, sub bab analisis data berisi tentang uji instrumen
penelitian dan analisis statistik yang digunakan sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan
penelitian. Uji intrumen penelitian merupakan pengujian atas validitas dan reliabilitas dari
instrumen penelitian yang digunakan. Peneliti harus mencantumkan hasil uji instrumen pada
tabel yang ringkas dari setiap variabel dan menjelaskan tabel tersebut. Analisis statistik
merupakan langkah mengolah data yang telah dikumpulkan menggunakan metode statistik
yang diajukan pada bab III, misal analisis regresi berganda, analisis path, analisis cluster, dan
sebagainya.

10
Penelitian Kualitatif
Untuk penelitian kualitatif dijelaskan langkah setiap tahap pengolahan data misalnya
penjelasan setiap tahap dalam metode triangulasi. Penomoran sub bab pada bagian ini bisa
disesuaikan.
Triangulasi data adalah metode yang digunakan dalam penelitian kualitatif untuk memeriksa dan
menetapkan validitas dengan menganalisa dari berbagai perspektif. Validitas dalam penelitian
kualitatif mengacu pada apakah temuan penelitian secara akurat mencerminkan situasi dan
didukung oleh bukti.
Ada 4 Jenis Triangulasi data:
1. Triangulasi metode
Tringulasi metode dilakukan dengan mengumpulkan data dengan metode lain. Peneliti
dapat menggabungkan metode wawancara bebas dan wawancara terstruktur. Peneliti
dapat juga menggunakan wawancara dan obervasi atau pengamatan untuk mengecek
kebenarannya. Selain itu, peneliti juga bisa menggunakan informan yang berbeda untuk
mengecek kebenaran informasi tersebut. Triangulasi tahap ini dilakukan jika data
atau informasi yang diperoleh dari subjek atau informan penelitian diragukan
kebenarannya. Dengan demikian, jika data itu sudah jelas, misalnya berupa teks atau
naskah/transkrip film, novel dan sejenisnya, triangulasi tidak perlu dilakukan.
2. Triangulasi Antar Peneliti
Triangulasi antar peneliti dilakukan dengan cara menggunakan lebih dari satu orang
dalam pengumpulan dan analisis data atau mengadakan pengecekan dengan peneliti lain.
Teknik ini diakui memperkaya pengetahuan mengenai informasi yang digali dari subjek
penelitian. Tetapi perlu diperhatikan bahwa orang yang diajak menggali data itu harus
yang telah memiliki pengalaman penelitian dan bebas dari konflik kepentingan agar tidak
justru merugikan peneliti dan melahirkan bias baru dari triangulasi.
3. Triangulasi sumber data
Triangulasi sumber data adalah menggali kebenaran informai tertentu dengan
menggunakan berbagai sumber data seperti dokumen, arsip, hasil wawancara, hasil
observasi atau juga dengan mewawancarai lebih dari satu subjek yang dianggap
memeiliki sudut pandang yang berbeda. Tentu masing-masing cara itu akan
menghasilkan bukti atau data yang berbeda, yang selanjutnya akan memberikan
pandangan (insights) yang berbeda pula mengenai fenomena yang diteliti. Berbagai
pandangan itu akan melahirkan keluasan pengetahuan untuk memperoleh kebenaran
handal.
4. Triangulasi Teori
Yang dimaksud triangulasi teori adalah dimana hasil akhir penelitian kualitatif berupa
sebuah rumusan informasi atau thesis statement. Informasi tersebut selanjutnya
dibandingkan dengan perspektif teori yang relevan untuk menghindari bias individual
peneliti atas temuan atau kesimpulan yang dihasilkan. Selain itu, triangulasi teori dapat
meningkatkan kedalaman pemahaman asalkan peneliti mampu
menggali pengetahuan teoretik secara mendalam atas hasil analisis data yang telah
diperoleh. Diakui tahap ini paling sulit sebab peneliti dituntut memiliki expert judgement
ketika membandingkan temuannya dengan perspektif tertentu, lebih-lebih jika
perbandingannya menunjukkan hasil yang jauh berbeda.

Sedangkan menurut Sugiyono (2007) , teknik pengumpulan data triangulasi diartikan sebagai
teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data
dan sumber data yang telah ada. Menurut Sugiyono ada tiga macam triangulasi yaitu :

1. Triangulasi sumber
Untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah
diperoleh melalui beberapa sumber. Sebagai contoh, untuk menguji kredibilitas data

11
tentang perilaku murid, maka pengumpulan dan pengujian data yang telah diperoleh
dapat dilakukan ke guru, teman murid yang bersangkutan dan orang tuanya. Data dari
ketiaga sumber tersebut, tidak bias diratakan seperti dalam penelitian kuantitatif, tetapi di
deskripsikan, dikategorisasikan, mana pandangan yang sama, yang berbeda, dan mana
yang spesifik dari tiga sumber data tersebut. Data yang telah di analisis oleh peneliti
sehingga menghasilkan suatu kesimpulan selanjutnya dimintakan kesepakatan ( member
chek ) dengan ketiga sumber data tersebut.
2. Triangulasi Teknik
Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data
kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Misalnya data diperoleh dengan
wawancara, lalu dicek dengan observasi, dokumentasi, atau kuesioner. Bila dengan
teknik pengujian kredibilitas data tersebut, menghasilakan data yang berbeda-beda, maka
peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang bersangkutan atau yang
lain, untuk mestikan data mana yang dianggap benar. Atau mungkin semuanya benar,
karena sudut pandangnya berbeda-beda.
3. Triangulasi Waktu
Waktu juga sering mempengruhi kredibilitas data. Data yang dikumpul dengan teknik
wawancara di pagi hari pada saat narasumber masih segar, belum banyak masalah akan
memberikan data yang lebih valid sehingga lebih kredibel. Untuk itu, dalam rangka
pengujian kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan
wawancara , observasi, atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda. Bila hasil
uji menghasilkan data yang berbeda, maka dilakukan secara berulang-ulang sehingga
ditemukan kepastian datanya.

E. Pengujian Hipotesis
Penelitian Kuantitatif
Pada bagian ini, peneliti menjelaskan persyaratan dan tata cara bagaimana hipotesis ditolak atau
diterima. Sub bab ini juga disesuaikan dengan penelitian yang bertujuan menguji hipotesis
artinya untuk penelitian yang tidak mengajukan hipotesis, sub bab ini dapat dihilangkan.

F. Pembahasan
Penelitian Kuantitatif
Jika penelitian bertujuan menguji hipotesis, maka dalam pembahasan perlu dijelaskan tentang
hipotesis yang ditolak atau diterima, baik secara teknik statistiknya maupun kondisi yang terjadi
dalam pengujian hipotesis tersebut. Pembahasan hasil penelitian dijelaskan untuk setiap variabel
yang diteliti atau untuk setiap pengujian hipotesis yang dilakukan.
Dalam sub bab ini peneliti harus mampu menarik benang merah antara hasil penelitiannya
dengan penelitian terdahulu, deskripsi karakteristik responden, deskripsi jawaban responden dan
teori yang ada.
Penelitian Kualitatif

Pembahasan: berisi deskripsi dan eksplanasi data fokus penelitian dikombinasikan


dengan teori yang dikaji.

G. Implikasi Hasil Penelitian


Penelitian Kuantitatif dan Penelitian Kualitatif

Implikasi hasil penelitian merupakan deskripsi keberlanjutan temuan hasil penelitian atau
merupakan akibat langsung / konsekuensi atas temuan hasil penelitian.

12
BAB V

Kesimpulan dan Saran

A. Kesimpulan

Kesimpulan merupakan pernyataan singkat dan tepat yang dijabarkan dari hasil penelitian dan
pembahasan serta merupakan hasil pengujian hipotesis atau pencapaian tujuan penelitian.
Kesimpulan penelitian merangkum semua hasil penelitian yang telah diuraikan dan tata
urutannya hendaknya sama dengan urutan yang ada dalam hasil dan pembahasan sehingga
konsistensi tetap terpelihara.

B. Saran

Saran dibuat berdasarkan hasil penelitian dan pengalaman serta pertimbangan peneliti yang
ditujukan kepada para peneliti lain yang akan melanjutkan atau mengembangkan penelitian lebih
lanjut. Saran juga dapat ditujukan kepada pihak pemakai hasil penelitian misalnya para
pemegang kebijakan. Saran yang baik dapat dilihat dari rumusannya yang bersifat rinci dan
operasional, sehingga jika orang lain melaksanakannya tidak mengalami kesulitan.

13

Anda mungkin juga menyukai