Anda di halaman 1dari 4

Nama : Nelly Agustina

NIM : 2019015023

Kelas : 3A

Mata Kuliah : IPS Terpadu

Dosen Pengampu : Dr. Heri Maria Zulfiyanti, M.Pd.

1. A Peta Konsep.

Sejarah Ilmu Politik


Agama

Geografi Ekonomi

IPS

Sosiologi Psikologi sosial

kesehatan

Antropologi Filsafat
s

b. Penjelasan Peta Konsep.

Pada hakikat ips terdsapat cabang-cabang ilmu sosial dan humaniora termasuk di dalamnya
sebagai berikut:

1. Politik,di gunakan untuk menacapai tujuan dan rencana yang telah di cita-citakan.
2. Ekonomi, memberikan pandangan tentang potensi manusia, keuangan dan persiapan untuk
mengatur keuangan dan bertanggunjawab tasa anggaran belanja.
3. Psikologi sosial memberikan gambaran tentang watak peserta didik untuk memudahakan
pendidik dalam proses pembelajaran.
4. Filsafat, memberikan arahan dan mengontrol dasar-dasar ips.
5. Agama, memberikan pemahaman tentang nilai-nilai norma dan tingka laku.
6. Sejarah, memberikan gambaran kepada pendidik dari pengalaman masa lalu.
7. Geografi, memberikan pengetahuan tentang lingkungan alam sekitar.
8. Sosiologi, memberikan dasar berupa budaya pendidikan.
9. Antropologi,memberikan gagasan tentang pola sistem dan struktur ilmu pendidikan.
2. A. Apakah yang dimaksud pembelajaran IPS Terpadu ?
Jawab : Pembelajaran IPS Terpadu merupakan perpaduan dari cabang-cabang ilmu sosial dan
humaniora yang di dalamnya mencakup agama, filsafat dan pendidikan. IPS Terpadu sendiri
merupakan integrasi berbagai cabang-cabang ilmu sosial seperti sosiologi, sejarah, geografi,
ekonomi, politik, antropologi, filsafat, psikologi, dan sosial.

B. Bagaimanakah karakteristik pembelajaran IPS Terpadu ?


Jawab :
Pembelajaran terpadu memiliki beberapa macam karakteristik, diantaranya :
1. Berpusat pada anak.
2. Memberi pengalaman langsung pada anak.
3. Pemisahan antara bidang studi tidak begitu jelas.
4. Menyajikan konsep dari berbagai bidang studi dalam suatu proses pembelajaran.
5. Bersifat luwes.
6. Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat dan kebutuhan anak.
7. Holistik, artinya peristiwa yang menjadi pusat perhatian dalam pembelajaran terpadu di
amati dan di kaji dari beberapa mata pelajaran sekaligus.
8. Bermakna, artinya pengkajian suatu penomena dari berbagai macam aspek sehingga
memungkinkan terbentuknya jalinan skemata yang dimiliki siswa.
9. Otentik, artinya informasi dan pengetahuan yang diperoleh sifatnya menjadi otentik.
10. Aktif, siswa perlu di libatkan langsung dalam proses pembelajaran mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, serta proses evaluasi.

C. Seperti apa konsep pembelajaran IPS Terpadu dalam Ilmu Pengetahuan Sosial ?

Jawab :

- Terhadap guru :
1. Team Teaching.
Dilakukan penelaahan untuk memastikan beberapa kompetensi dasar dan Standart
kompetensi yang harus dicapai dalam satu topik pembelajaran. Setiap guru bertanggung
jawab atas tercapainya kompetensi dasar. Pembelajaran disusun dengan melibatkan semua
guru yang termasuk ke dalam topik yang bersangkutan, sehingga setiap anggota memahami
apa yang harus dikerjakan dalam pembelajaran tersebut.
2. Guru tunggal.
Disusun skenario pembelajaran dengan metode pembelajaran yang inovatif. Persiapan
pembelajran disusun dengan matang sesuai dengan target pencapaian Standar kompetensi
dan kompetensi dasar sesuai dengan topik yang dihasilkan dari pemetaan yang telah
dilakukan.

- Siswa :
1. Mengembangkan kreativitas akademik.
2. Memudahkan dan memotivasi siswa untuk mengenal, menerima, menyerap dan
memahami keterikatan antara konsep pengetahuan, nilai atau tindakan yang terdapat
dalam kompetensi dasar dan beberapa indikator.
- Bahan Ajar
Guru dituntut untuk rajin dan kreatif mencari dan mengumpulkan bahan-bahan yang
diperlukan dalam pembelajaran. Bahan ajar dapat di peroleh dari lingkungan sosial, alam,
peristiwa, media massa.

3. A. menurut saya sangat perlu menggunakan media sosial untuk menerapkan pembelajaran,
karena dengan menggunakan media sosial dalam berinteraksi dapat menghilangkan batas
antara ruang dan waktu sehingga dapat menerapkan pembelajaran lebih efesien dan fleksibel
karena bisa di akses kapanpun dan dimanapun. Apalagi dimasa pandemi saat media sosial
sangan berperan karena pada masa pendemi seperti ini kita sulit untuk berinteraksi secara
langsung maka media sosial dapat dijadikan alternatif kita untuk melakukan interaksi. Selain itu
media sosial juga berperan penting pada proses pembelajaran di masa pandemi saat ini, dengan
adanya media sosial pembelajaran masih dapat dilakukan dengan cara online/daring sehingga
tidak ada hambatan pembelajaran walaupun di keadaan pandemi. Media sosial juga
memudahkan peserta didik dan guru dalam mecari materi tambahan untuk belajar.
B. sejauh mana kita memberdayakan media sosial agar siswa tidak kecanduan dalam
penggunaan teknologi ?
Jawab : Penggunaan media sosial memang harus di perhatikan apalagi digunakan oleh siswa,
disini orang tua sangat berperan penting untuk mengawasi siswa dalam penggunaan media
sosial supaya tidak salah dalam bersosial media. Apalagi dimasa pandemi seperti ini penggunaan
media sosial semakin meningkat drastis karena dirumah saja jadi banyak orang lebih memilih
bersosial media dalam berinteraksi. Selain itu media sosial juga digunakan sebagai media
pembelajaran sehingga penggunaan media sosial akan lebih lama, maka dari itu guru perlu
memberdayakan media sosial dengan baik supaya tidak menyebabkan siswa ketergantungan
akan media sosial. Berikut ini hal yang bisa dilakukan :
- Guru dan orang tua harus mengontrol penggunaan sosial media pada anak dan membatasi
penggunaan sosial media suapaya tidak terjadi ketergantungan.
- Memberikan pembelajarn di luar dari pengguanaan media sosial seperti menyuruh peserta
didik mencari liteasi bacaan melalui buku, majalah, koran,dan lain-lain.
- Guru harus mengajarkan kepada siswa untuk menggunakan sosial media secara bijak agar
terhindar dari dampak negatif dari media sosial. Seperti mengajarkan siswa untuk
mengguanakan perpustakaan online yang ada di internet.
- Mencari kegiatan yang bisa mengurangi siswa untuk menggunakan media sosial
4. Problem solving adalah pembelajaran yang mengajarkan peserta didik untuk menghadapi
berbagai tantangan dan masalah untuk di pecahkan baik secara bersama-sama atau sendiri
dengan cara mejadikan masalah sebagai titik tolak pembahasan. Langkah-langkah penyelesaian
sebagai berikut.
- Identifikasi masalah.
Mengidentifikasi masalah yang terjadi apakah maslah itu bersifat kompleks atau tidak
- Mendifinisikan masalah
Setelah mengidentifikasi sustu masalah berikutnya merumuskan dan menggambarkan
persoalan.
- Perumusan strategi
Suatu proses penyajian atau pernyataan kondisi yang menyebabkan gejalah-gejalah yang
menyebabkan terjadinya masalah.
- Ekplorasi berbagai kemungkinaan alternatif.
Pada tahap ini melakukan pencarian terhadap berbagai alternatif untuk pemecahan
masalah.
- Aksi atau tindakan.
Strategi-strategi yang sudah di pilih kemudian di tetepkan atau di laksanakan untuk
memperoleh suatu pemecahan atas masalah yang di hadapi.
- Evaluasi.
Melakukan evaluasi apakah strategi yang di gunakan bisa berjalan dengan baik atau tidak
baik

Sedangkan modal pendekatan proyek adalah pembelajaran yang berpusat pada


proses,relatif memiliki jangka waktu, dan berfokus pada masalah. Dimana dalam
pembelajaranya memadukan konsep-konsep dari sejumlah komponen baik itu
pengetahuan, disiplin ilmu dll.
- Penentuan pertanyaan mendasar.
Pembelajaran di mulai dengan guru menanyakan tentang pertanyaan yang mendasar
mengenai materi yang akan di pelajari.
- Mendesain perencanaan proyek.
Perencanaan berisi tentang aturan main dalam menjawab permasalahan yang ada tentang
alat atau bahan yang di gunakan untuk pemecahan masalah.
- Menyusun jadwal.
Pembelajaran berbasis proyek membebaskan siswa untuk berkreasi untuk menentukan
proyek mereka di buat dan di laksanakan maka harus adanya sebuah penjadwalan yang
menjaga agar proyek terlaksana dengan baik dan efektif
- Memonitor kemajuan proyek.
Memonitor tidak hanya di lihat dari aspek guru saja tetapi juga di lihat dari aspek siswa.
Guru dan siswa harus memonitor kemajuan proyek yang mereka buat apakah sudah sesuai
dengan perencanaan yang sudah di tentukan
- Menguji proses dan hasil belajar.
Tahap ini dimana hasilnya di uji apakah telah mencapai standar atau belum setra
memberikan umpan balik tentang permasalahan yang di buat.
- Mengevaluasi pengalaman.
Pada tahap akhir pendidik dan peserta didik melakukan refleksi terhadap aktifitas yang telah
di kerjakan baik secara individu maupun kelompok.

Anda mungkin juga menyukai