Anda di halaman 1dari 69

BAB III

PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN

a. Kurikulum Merdeka
a. INTRAKURIKULER
Pengorganisasian pembelajaran di sekolah tergambar pada kegiatan kurikulum, yang
diharapkan mampu mengembangkan kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan serta dapat diterapkan dalam kehidupan sehari hari. Peserta didik
diharapkan mendapatkan pengalaman bermakna pada konteks global dan memiliki
karakter profil pelajar Pancasila. Pengalaman belajar diwadahi dalam kegiatan
intrakurikuler, projek Profil Pelajar Pancasila (P3), dan ekstrakurikuler.
1. Pembelajaran
a. Kegiatan Intrakurikuler
Kegiatan tatap muka/reguler adalah kegiatan proses interaksi langsung antara
peserta didik dan peserta didik pendidik dengan berbagai metode, model
pembelajaran, pendekatan pembelajaran, dan strategi pembelajaran. yang
dinyatakan dalam satuan jam pembelajaran untuk 1 (satu) jam pelajaran tatap
muka berlangsung selama 40 menit. Prinsip pembelajaran reguler:
1) berpusat pada peserta didik,
2) merupakan kegiatan utama,
3) terjadwal,
4) dilaksanakan guru mapel,
5) mencapai tujuan yang telah ditetapkan,
6) dilaksanakan di sekolah, dan
7) dilakukan penilaian
Pengorganisasian muatan pelajaran menggunakan sistem paket sebagaimana
diatur dalam struktur kurikulum setiap satuan pendidikan melakukan pengaturan
alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran yang terdapat pada semester gasal dan
genap dalam satu tahun pelajaran. Beban belajar pada sistem paket terdiri atas
pembelajaran regular/tatap muka dan kegiatan projek profil pelajar Pancasila.

1
Alokasi waktu kelas VII , VIII
Kegiatan regular Projek pelajar
Total
(Intrakurikuler) pancasila
NO MATA PELAJARAN per
per tahun (kookurikuler)
tahun
(Minggu) Pertahun
Pendidikan Agama dan
1 74 (2) 37 111
Budi Pekerti
2 Pendidikan Pancasila 74 (2) 37 111
3 Bahasa Indonesia 185 (5) 37 222
4 Matematika 148 (4) 37 185
5 IPA 148 (4) 37 185
6 IPS 111 (3) 37 148
7 Bahasa Inggris 111 (3) 37 148
8 PJOK 74 (2) 37 111
9 Informatika 74 (2) 37 111
10 Seni 74(2) 37 111
11 Mulok Bahasa Jawa 74 (2) 74
Jml 1147 370 1517

Catataan:
 Asumsi jumlah minggu efektif 37 minggu per tahun
 Untuk struktur kurikulum kelas IX tahun pelajaran 2023/2024 masih
mengacu pada kurikulum 2013.

Muatan Kurikulum Tingkat Daerah /Muatan Lokal


Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi
yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan
daerah, yang materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata pelajaran lain dan
atau terlalu banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran tersendiri.
Berdasarkan Perda No 9 tahun 2012 tentang Bahasa, Sastra dan Aksara Jawa untuk
jenjang pendidikan SD/SDLB/MTs dan SMA/SMALB/MA Negeri dan Swasta
sebagai Mulok Wajib di Provinsi Jawa Tengah adalah Bahasa Jawa. Sekolah diberi
keleluasaan untuk menambah mulok lain selama tidak melebihi beban belajar
maksimal.

2
a. Mulok Bahasa Jawa
Tujuan:
Untuk mengembangkan kompetensi berbahasa jawa, untuk melestarikan bahasa
jawa.
b. Strategi integrasi Pelaksanaan Muatan Lokal pada KI-KD Mata Pelajaran yang
relevan
 Pembagian Jam Pembelajaran
Jam Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Jam Sabtu
07.00 - 07.50 1 1 1 1 1 07.00-07.50 1
07.50 - 08. 30 2 2 2 2 2 07.50-08.30 2
08.30 - 09.10 3 3 3 3 3 08.30-09.10 3
09.10 - 09.40 Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat 09.10-09.30 Istiraha
t
09.40 - 10.20 4 4 4 4 4 09.30-10.10 4
10.20 - 11.00 5 5 5 5 5 10.10-10.50 5
11.00 - 11.40 6 6 6 6 10.50-11.10 Istiraha
t
11.40 - 12.10 Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat 11.10-11.50 6
12.10 - 12.50 7 7 7 7 11.50-12.30 7
12.50 - 13.30 8 8 8 8

Pengintegrasian Geopark Kebumen


A. Geopark
a. Latar Belakang
Pemerintah daerah dapat mengembangkan eatuan pendidikan
berbanins keunggulan lokal. Geopark Karangsambung-Karangbolong
merupakan keunggulan lokal Kabupaten Kebumen, yang hams
dilindungi dan dikelola secara baik. Untuk itu, diperlukan program
strategis dalam melindungi dan “ mengelola Goepark Karangsambung-
Karangbolong.
Program strategi yang dikembangkan adalah (1) pembuatan
Hymne, Mars dan Tari Geopark, (2) pengintegrasian geopark sebagai
muatan lokal ke dalam kurikulum pendidikan daerah, (3) pembuatan buku
tentang geopark, (4) pembangunøn infrastruktur kawasan geopark;

3
dan/atau (5) pemberdayaan ekonomi dan masyarakat di sekitar
kawasan geopark.

b. Maksud dan Tujuan


1) Maksud
Maksud disusunnya Surat Edaran ini adalah sebagai pedoman
bagi satuan pendidikan anak usia dini dan pendidikan daerah
di Kabupaten Kebumen dalam mengintengintegrasikan
Geopark Karangnambung-Karangbolong sebagai muatan lokal
ke dalam kurikulum yang berlaku di satuan pendidikan
2) Tujuan
Tujuan disusunnya Surat Edaran ini adalah memberikan
pedoman satuan pendidikan dalam mengintegrasikan Geopark
Karangsambung- Karangbolong sebagai muatan lokal ke dalam
kurikulum yang berlaku di satuan pendidikan dalam
perlindungan dan pengelolaan Geopark Karangsambung-
Karangbolong (GKK).
c. Dasar Hukum
1. Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 22 Tahun 2012
tentang Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Daerah
Kabupaten Kebumen Tahun 2012 Nomor 22, Tambahan
Lembaran Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 9S)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten
Kebumen Nomor 4 Tahun 2016 tentang Perubahan atas
Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 22 Tahun 2012
tentang Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Daerah
Kabupaten Kebumen Tahun 2016 Nomor 4, Tambahan
Rmbaran Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 125).
2. Peraturan Daerah Kabupaten Kebum.n Nomor 3 Tahun 2022
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Taman Bumi (Geopark)
Karangsambung- Itarangbolong (Rmbaran Daerah Kabupaten
Kebumen Tahun 2022 Nomor 3, Tambahan Lembaran
Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 189J.
d. Pengintegrasian Geopark Karangsambung- Karangbolong
(GKK)
1. Satuan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Dasar wajib
mengjntegrasikan GKK sebagai Muatan Lokal Dalam
Kurikulum yang berlaku pada satuan pendidikan sesuai
kesiapan setiap satuan pendidikan, paling lambat pada
nemester 2 tahun ajaran 2022/2023.
4
2. Tujuan pengintegrasian Oeopark Karangsambung-
Karangbolong sebagai muatan lokal ke dalam kurikulum yang
berlaku pada eatuan pendidikan adalah untuk menanamkan
pemahaman dan kesadaran kepada peserta didik tentang
perlindungan dan pengelolaan Geopark Karigigsambung-
Karangbolong (GKK).
3. Model pengintegrasian GKK sebagai muatan lokal dalam
kurikulum yang berlaku pada satuan pendidikan dapat
dilakukan melalui:
a. pembelajaran intrakurikuker mata pelajaran atau tema yang
relavan;
b. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
c. ekstrakurikuler;
d. budaya dan manajemen satuan Pendidikan
4. Pengintegrasian GKK dalam pembelajaran intrakurikuker mata
pelajaran yang relavan däakukan dengan langkah-langkah:
a. melakukan analisis Capaian Pembelajaran atau Kompetensi Inti
dan
Kompetensi Dasar mata pelajaran yang relevan untuk
integrasi geopark Karangsambung-Karangbolong;
b. mengembangkan Alur Tujuan Pembelajaran atan Sılabus;
c. menyusun Modul Ajar atan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran; dan
d. melaksanakan pembelajaran dan parıilaian.
5. Pengintegrasian GKK dalam Projek Penguatan Profıl Pelajar
Pancasila dilakukan pada tema yang sesuai dan mengikuti langkah-
langkah pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
6. Pengintegrasian GKK pada ektrakurikuler dapat dikembangkan
secara irıtegratif dalam ekstrakurikuler yang sudah ada, misalnya
Pendidikan Kepramukaan atau yang lainnya, atau dijadikan
ekstrakurikuler tersendiri yang ditetapkan oleh Kepala Satuan
Pendidikan.
7. Pengirıtegrasian GKK pada budaya dan manajemen satuan
pendidikan dapat dilakukan melalui pengembangan pojok literasi
geoparR, kunjungan ke GKK, mengundang narasumber geopark ke
sekolah, atau kegiatan lainnya.
5
Pelaksanaan muatan sisipan Geopark Karangsambung-Karangbolong, Kebumen,
secara umum dapat dilakukan ke seluruh mata pelajaran minimal 1 RPP/Modul
Ajar dan secara eksplisit pada mata pelajaran IPS (Bahan tambang/galian C,
Hutan, dll), IPA (Gempa bumi, Batuan), Bahasa Indonesia/Inggris/Jawa (Teks
deskriptiv), juga dapat dilakukan dengan kunjungan secara langsung ke LIPI
Karangsambung/Outing Class/Field Trip dll, tentang Dasar samudera yang
muncul ke permukaaan ataupun tentang Kawasan Karst Karangbolong.

Assesmen
a. Penilaian Pembelajaran Intrakurikuler
Penilaian pembelajaran dilakukan dalam proses pembelajaran dan memuat
penilaian ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan, teknik penilaian
pembelajaran dilakukan sesuai dengan model pembelajaran yang dipilih, dapat
dilakukan dengan teknik:

1) penilaian diagnostik
2) tes tertulis,
3) tes lisan,
4) penugasan,
5) praktik,
6) produk, dan
7) portofolio.

Rumus Perolehan Nilai Rapor


NR = (60% x Rata-rata penilaian sumatif lingkup materi) + (40% x Nilai
Sumatif Akhir Semester)

b. Penilaian projek
Penilaian projek direncanakan diawal projek, diinformasikan kepada peserta
didik. Penilaian projek lebih menekankan pada pengembangan potensi, minat
dan bakat serta penguatan karakter, seperti beriman, bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, mandiri, gotong royong, kreatif, bernalar
kritis, dan berkebhinekaan global, teknik yang digunakan antara lain:
1) observasi;
6
2) wawancara;
3) produk;
4) penilaian diri; dan
5) penilaian antar teman.

b. KO KURIKULER; PROYEK PENGUATAN PELAJAR PANCASILA


a. Kegiatan Projek Profil Pelajar Pancasila
Waktu penyelesaian proyek ditentukan oleh pendidik yang waktunya 20% s.d.
30% dari kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.
Prinsip pojek profil pelajar Pancasila:
1) Jam pelajaran diluar kegiatan intrakurikuler,
2) Kegiatan projek merupakan lintas mata pelajaran,
3) Pelaksanaan dapat dilakukan di sekolah maupun di luar sekolah,
4) Pelaksanaan tugas secara berkelompok dan berkolaborasi,
5) Projek yang dilakukan sesuai dengan tema yang telah ditentukan,
6) Rencana projek dilakukan di awal tahun pelajaran, dan
7) Projek dilakukan secara hergonomis, safety, sesuai dengan kapasitas peserta
didik.
Setiap mata pelajaran wajib mengandung kegiatan pembelajaran berbasis
projek yang ditujukan untuk penguatan Profil Pelajar Pancasila, kegiatan
pembelajaran berbasis projek dilaksanakan lintas mata pelajaran.. Proyek yang
direncanakan yaitu:
Tema dan Kegiatan Alokasi
Kolaborasi Nilai-Nilai Profil Pelajar
Kelas Projek Profil Pelajar Waktu
Mata Pelajaran Pancasila
Pancasila Pertahun
VII 1. Gaya Hidup 360 JP
1. PABP Beriman, bertakwa dan
Berkelanjutan
2. IPA berakhlak mulia; mandiri;
Kegiatan: Menjaga
3. Bahasa Jawa kreatif; dan gotong royong.
kelestarian lingkungan
1. Pendidikan
Beriman, bertakwa dan
2. Suara Demokrasi Pancasila
berakhlak mulia; kreatif;
Kegiatan: Melaksanakan 2. Matematika
bergotong-royong;
pesta demokrasi 3. IPS
berkebinekaan global
4. B. Indonesia
3. Bangunlah jiwa dan 1. PJOK Beriman, bertakwa dan
raganya. 2. Seni Budaya berakhlak mulia; mandiri;
7
Kegiatan: Membuat
3. B. Inggris kreatif; gotong royong; dan
rangkaian gerak
4. Informatika berkebinekaan global.
berirama

b. Jadwal Pelaksanaan Projek Profil Pelajar Pancasila


SMP Negeri 1 Sruweng melaksanakan Projek Profil Pelajar Pancasila selama 5
jam pelajaran pada setiap minggunya, yang dilaksanakan setiap hari Jum’at
dengan pengaturan jadwal sebagai berikut:

Setiap Hari Jum’at


JAM KLS KLS KLS KLS KLS KLS KLS KLS
WAKTU
KE 7A 7B 7C 7D 7E 7F 7G 7H
1 07.00-07.45 Projek Projek Projek Projek Projek Projek Projek Projek
2 07.45-08.25 Projek Projek Projek Projek Projek Projek Projek Projek
3 08.25-09.05 Projek Projek Projek Projek Projek Projek Projek Projek
09.05-09.35 Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat

4 09.35-10.15 Projek Projek Projek Projek Projek Projek Projek Projek


5 10.15-10.55 Projek Projek Projek Projek Projek Projek Projek Projek

C. Strategi Pelaksanaan Program Ko Kurikuler


Pelaksanaan Program Ko Kurikuler dilaksanakan dengan Study Tour,
Observasi, Survey, Field Trip, Outing Class, Study Wisata, Karyawisata, dll.
Misalnya ; Study Pengenalan Lingkungan, Proyek Reboisasi, Study Pengenalan
Mangrove, Proyek Pembibitan Mangrove, Study Pengenalan Budaya, Study
Pengenalan Mangrove. Persiapan pelaksanaan Program didahului dengan
pembentukan panitia yang akan mempersiapkan rencana kegiatan dan serta hal-
hal yang mendukung/dibutuhkan dalam dalam pelaksanaan kegiatan. Program
Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) diupayakan menggunakan strategi ini.

c. EKSTRAKURIKULER (BAKAT DAN MINAT)

8
a. Jenis program ekstrakurikuler
i. Kepramukaan
1. Sebagai wahana siswa untuk berlatih
berorganisasi
2. Melatih siswa untuk trempil dan
mandiri
3. Melatih siswa untuk bertahan hidup
4. Memiliki jiwa social dan peduli
kepada orang lain
5. Dapat menyelesaikan permasalahan
dengan tepat
ii. Olah Raga Permainan
1. Pengembangan Olah raga Atletik
2. Membentuk tim footsal ,pencak silat dan Sepak Bola
iii. Kegiatan Kelompok PMR (Palang Merah
Remaja)
1. Menambah wawasan pengetahuan
dan ketrampilan tentang PMR an.
2. Melatih siswa untuk dapat memberikan pertolongan pertama pada teman
teman yang sakit.
3. Melatih siswa untuk memiliki jiwa sosial dan peduli kepada orang lain.
4. Melatih siswa untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari
(life skill)
iv. Kegiatan Seni dan Budaya
1. Menyanyikan notasi musik dari
berbagai tangga nada
2. Menyanyikan notasi musik sesuai
dengan nilai not
3. Menyanyikan sebuah lagu nusantara
dengan bentuk paduan suara
4. Menyanyikan notasi musik dari berbagai tangga nada diatonis dengan
menggunakan alat musik
5. Menyanyikan notasi musik sesuai
dengan akord dengan alat musik

9
6. Menyanyikan sebuah lagu nusantara
dalam bentuk instrument
v. Baca Al Quran
1. Membaca AlQuran dengan benar sesuai tajwid.
2. Membaca dan mempraktekan macam-macam bacaan yang ada
dalam tajwid.
vi. English club
1. Mempelajari kosa kata Bahasa inggris
2. Mampu berckap cakap dengan Bahasa inggris dengan lancar
3. Membina ketrampilan berbahasa dan berkomunikasi secara lisan dan tertulis
untuk menghadapi perkembangan IPTEK dalam menyongsong era
globalisasi.
vii. Pembimbingan KSN
1. Mempersiapkan siswa dalam mengikuti lomba KSN yang setiap tahun
dilaksanakan oleh Puspresnas.

d. PEMBIASAAN SEKOLAH
Kegiatan Penguatan Pendidikan Karakter/Budi Pekerti
Kegiatan Penguatan Pendidikan Karakter /Budi Pekerti meliputi :
b. Religius:
i. Membudayakan berdoa di awal dn akhir pembelajaran
ii. Membiasakan sholat berjamaah di sekolah
iii. Membiasakan gemar infak pada hari Jum’at
iv. Membiasakan tadarus Al-Qur’an dan asmaul husna setiap hari Jum’at
v. Membiasakan budaya 5 S (senyum, salam, sapa, sopan dan santun)
c. Nasionalis:
i. Upacara Bendera setiap hari Senin
ii. Upacara Bendera setiap hari besar nasional
iii. Menyanyikan lagu nasional setiap pagi di kelas sebelum pelajaran dimulai
iv. Ekstrakurikuler wajib pramuka
d. Cinta Lingkungan
i. Pengaturan piket harian kebersihan kelas
ii. Gerakan Jum’at bersih seluruh warga sekolah
iii. Menanam dan merawat tanaman di sekolah

10
b. KURIKULUM 2013
a. Muatan Kurikulum Tingkat Nasional
1. Daftar mata pelajaran
Struktur dan muatan KTSP pada jenjang pendidikan dasar dan menengah yang
tertuang dalam Standar Isi, meliputi empat kelompok mata pelajaran, sebagai berikut:
Kelompok Mata
Cakupan
Pelajaran
1. Agama dan akhlak Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
Mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa serta bereakhlak mulia. Akhlak mulia
mencakup etika,budi pekerti, atau moral sebagai
perwujudan dari pendidikan agama
2. Kewarganegaraan dan Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan
Kepribadian kepribadian dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran
dan wawasan peserta didik akan status, hak dan
kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara, serta peningkatan kualitas dirinya dengan
manusia. Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan
kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela Negara,
penghargaan terhadap hak-hak asasi, kemajemukan
bangsa, pelestarian lingkungan hidup, kesetaraan gender,
demokrasi, tanggung jawab sosial, ketaatan pada hukum,
ketaatan membayar pajak, dan sikap serta perilaku anti
korupsi, kolusi, dan nepotisme.
3. Estetika Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk
meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekspresi dan
kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni.
Kemampuan mengapresiasi dan mengekspresikan
keindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi,
baik dalam kehidupan individual sehingga mampu
menikmati dan mensyukuri hidup, maupun dalam
kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan
kebersamaan yang harmonis.
4. Jasmani, Olahraga dan Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan
11
Kesehatan pada SMP/MTs/SMPLB dimaksudkan untuk
meningkatkan potensi fisik serta membudayakan
sportivitas dan kesadaran hidup sehat

Adapun pengelompokan mata pelajaran selengkapnya sebagai berikut :


1. kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia meliputi Pendidikan Agama.
2. kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian meliputi Pendidikan
Kewarganegaraan.
3. kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi meliputi Bahasa
Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan
Sosial, Keterampilan/ Teknologi Informasi dan Komunikasi.
4. kelompok mata pelajaran estetika meliputi Seni Budaya dan Bahasa Jawa.
5. kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan meliputi Pendidikan
Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan.
Muatan Kurikulum
1. Mata Pelajaran
a. Pendidikan Agama
Meliputi:
Agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu dan Budha, mengingat kondisi sosial
budaya masyarakat dilingkungan sekitar sekolah
Tujuan:
Memberikan wawasan terhadap keberagaman agama di Indonesia.
Meningkatkan keimanaan dan ketaqwaan sesuai keyakinan agamanya masing-
masing.
b. Kewarganegaraan dan Kepribadian
Tujuan:
Memberikan pemahaman terhadap siswa tentang kesadaran hidup berbangsa
dan bernegara dan pentingnya penanaman rasa persatuan dan kesatuan.
c. Bahasa Indonesia
Tujuan:
Membina ketrampilan berbahasa secara lisan dan tertulis serta dapat
menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi dan sarana pemahaman terhadap
IPTEK
d. Bahasa Inggris
Tujuan:
12
Membina ketrampilan berbahasa dan berkomunikasi secara lisan dan tertulis
untuk menghadapi perkembangan IPTEK dalam menyongsong era globalisasi.
e. Matematika
Tujuan:
Memberikan pemahaman logika dan kemampuan dasar matematika dalam
rangka penguasaan IPTEK.
f. Ilmu Pengetahuan Alam
Meliputi: Fisika dan Biologidan Kimia
Tujuan:
Memberikan pengetahuan dan ketrampilan kepada siswa untuk menguasai
dasar-dasar sains dalam rangka penguasaan IPTEK.
g. Ilmu Pengetahuan Sosial.
Meliputi: Sejarah,Ekonomi,dan Geografi
Tujuan:
Memberikan pengetahuan sosial cultural masyarakat yang majemuk,
mengembangkan kesadaran hidup bermasyarakat serta memiliki ketrampilan
hidup secara mandiri,
h. Seni Budaya
Meliputi: Seni Rupa, Seni Musik, Seni Tari dan Seni Teater
Tujuan :
Mengembangkan apresiasi seni, daya kreasi dan kecintaan pada seni budaya
Nasional
i. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Tujuan:
Menanamkan kebiasaan hidup sehat, meningkatkan kebugaran dan ketrampilan
dalam bidang olahraga, menanamkan rasa sportifitas,tanggung jawab disiplin
dan percaya diri pada siswa.
j. Ketrampilan/Teknologi Informasi dan Komunikasi
Meliputi: Teknologi Informasi, dan Komunikasi.
Tujuan:
Memberikan ketrampilan dibidang Teknologi Informatika yang sesuai dengan
bakat dan minat siswa.
2. Pengaturan alokasi waktu per mata pelajaran
a. Mata Pelajaran untuk kelas VIII dan IX

13
Berdasarkan kompetensi inti disusun matapelajaran dan alokasi waktu yang
sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan. Susunan matapelajaran dan alokasi
waktu untuk Sekolah Menengah Pertama sebagaimana tabel berikut.
Tabel 3. Struktur Program Mata Pelajaran di SMP ......
Kelas IX Masa Normal
Komponen Kelas dan
Alokasi Waktu
VIII IX
Kelompok A
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3 3
3. Bahasa Indonesia 6 6
4. Matematika 5 5
5. Ilmu Pengetahuan Alam 5 5
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4
7. Bahasa Inggris 4 4
Kelompok B
1. Seni Budaya 3 3
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 3 3
3. Prakarya 2 2
4. Informatika
5. Muatan Lokal Bahasa Daerah: Bahasa Jawa 2 2
Jumlah 40 40
Pengembangan Diri - -
1. Upacara bendera 1 1
2. Pembiasaan 1 1
3. BKTIK 1 1
4. Bimbingan dan Konseling 1 1
5. Ekstrakurikuler
i. Pramuka √
ii. PMR √
iii. Pencak Silat √
iv. Drumband √
v. Seni Batik/ Lukis √
vi. Jurnalistik/ KIR √
vii. BTQ √
viii. Seni Tari √
ix. English Club √
x. Futsal √
Jumlah 44 44

b. Muatan Kurikulum Tingkat Daerah /Muatan Lokal


Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi
yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah
yang materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata pelajaran lain dan atau terlalu
banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran tersendiri.
14
Berdasarkan Perda No 9 tahun 2012 tentang Bahasa, Sastra dan Aksara Jawa untuk
jenjang pendidikan SD/SDLB/MTs dan SMA/SMALB/MA Negeri dan Swasta
sebagai Mulok Wajib di Provinsi Jawa Tengah adalah Bahasa Jawa. Sekolah diberi
keleluasaan untuk menambah mulok lain selama tidak melebihi beban belajar
maksimal.
a. Mulok Bahasa Jawa
Tujuan:
Untuk mengembangkan kompetensi berbahasa jawa, untuk melestarikan bahasa
jawa.
b. Strategi integrasi Pelaksanaan Muatan Lokal pada KI-KD Mata Pelajaran yang
relevan
c. Bimbingan Konseling/Kegiatan Pengembangan Diri
Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai
dengan kebutuhan, bakat, minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah.
a. Kegiatan pelayanan Konseling
Melayani:
a. Masalah kesulitan belajar siswa
b. Pengembangan karir siswa
c. Pemilihan jenjang pendidikan yang lebih tinggi
d. Masalah dalam kehidupan sosial

d. Teknonologi Informasi dan Komunikasi


a. Kompetensi TIK yang dibimbingkan bagi peserta didik
1.1. Mengenal perfungsian perangkat keras dan sistem operasi, serta
aplikasi
1.2. Mengenal data berupa angka dan hasil perhitungan rumus dan cara
menyimpan serta mengaksesnya
1.3. Computational Thinking untuk menyelesaikan persoalan komputasi
yang mengandungstruktur data lebih kompleks dan berpola
1.4. Membuat sebuah sheet yang mengandung data rumus dan hasil
pemakaian beberapa fungsi

15
1.5. Menyelesaiakan persoalan persoalan komputasi yang mengandung
graf atau jejaring ,pola sederhana dan alogaritmik ( terutama untuk robot
gerakan visual )
b. Mekanisme Pembimbingan TIK di SMP Negeri 1 Sruweng
2.1. Mendata semua siswa perihal kesulitan di bidang Teknologi Informasi
dan Komunikasi
2.2. Menyusun program pembimbingan
2.3. Membahas bersama kesulitan yang dialami peserta didik dalam bidang
Teknologi
2.4. Menggunakan fasilitas Laboratorium TIK untuk pembimbingan secara
praktik
e. Kegiatan Ekstra Kurikuler
a. Jenis program ekstrakurikuler
a. Kepramukaan
1) Sebagai wahana siswa untuk berlatih berorganisasi
2) Melatih siswa untuk trempil dan mandiri
3) Melatih siswa untuk bertahan hidup
4) Memiliki jiwa social dan peduli kepada orang lain
5) Dapat menyelesaikan permasalahan dengan tepat
b. Olah Raga Permainan
1) Pengembangan Olah raga Atletik
2) Membentuk tim futtsal, pencak silat dan Sepak Bola
c. Kegiatan Kelompok PMR (Palang Merah Remaja)
1) Menambah wawasan pengetahuan dan ketrampilan tentang PMR an.
2) Melatih siswa untuk dapat memberikan pertolongan pertama pada teman
teman yang sakit.
3) Melatih siswa untuk memiliki jiwa sosial dan peduli kepada orang lain.
4) Melatih siswa untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-
hari(life skill)
d. Kegiatan Seni dan Budaya
1) Menyanyikan notasi musik dari berbagai tangga nada
2) Menyanyikan notasi musik sesuai dengan nilai not
3) Menyanyikan sebuah lagu nusantara dengan bentuk paduan suara
4) Menyanyikan notasi musik dari berbagai tangga nada diatonis dengan
menggunakan alat music
16
5) Menyanyikan notasi musik sesuai dengan akord dengan alat musik
1. Menyanyikan sebuah lagu nusantara dalam bentuk instrument
e. Baca AlQuran
1) Membaca AlQuran dengan benar sesuai tajwid.
2) Membaca dan mempraktekan macam-macam bacaan yang ada dalam
tajwid.
f. Engglish club
1. Mempelajari kosa kata Bahasa inggris
2. Mampu bercakap cakap dengan Bahasa inggris dengan lancar
3. Membina ketrampilan berbahasa dan berkomunikasi secara lisan dan tertulis
untuk menghadapi perkembangan IPTEK dalam menyongsong era
globalisasi.
g. Pembimbinan KSN
1. Mempersiapkan siswa dalam mengikuti lomba KSN yang setiap tahun
dilaksanakan oleh Puspresnas.

f. Kegiatan Penguatan Pendidikan Karakter/Budi Pekerti


Kegiatan Penguatan Pendidikan Karakter /Budi Pekerti meliputi :
a. Religius:
i. Membudayakan berdoa di awal dn akhir pembelajaran
ii. Membiasakan sholat berjamaah di sekolah
iii. Membiasakan gemar infak pada hari Jum’at
iv. Membiasakan tadarus Al-Qur’an dan asmaul husna setiap hari Jum’at
v. Membiasakan budaya 5 S (senyum, salam, sapa, sopan dan santun)
b. Nasionalis:
i. Upacara Bendera setiap hari Senin
ii. Upacara Bendera setiap hari besar nasional
iii. Menyanyikan lagu nasional setiap pagi di kelas sebelum pelajaran dimulai
iv. Ekstrakurikuler wajib pramuka
c. Cinta Lingkungan
i. Pengaturan piket harian kebersihan kelas
ii. Gerakan Jum’at bersih seluruh warga sekolah
iii. Menanam dan merawat tanaman di sekolah

17
g. PROGRAM PEDULI DAN BERBUDAYA LINGKUNGAN HIDUP di

SEKOLAH (PBLHS)

Tahun 2019 SMP Negeri 1 Sruweng dipercaya mendapatkan predikat sekolah


Adiwiyata tingkat Propinsi, dan berikutnya sekolah mengupayakan berpredikat Adiwiyata
Nasional. Sekolah Adiwiyata memberikan perhatian tambahan berupa muatan kepedulian
terhadap pelestarian lingkungan hidup, karena kualitas hidup manusia salah satunya
ditentukan oleh kualitas lingkungan terutama unsur tanah, udara, air dan segala
sumberdaya yang bergantung terhadapnya.
Alam telah menyediakan sumber daya yang melimpah serta memenuhi syarat
kesehatan yang dibutuhkan dalam kehidupan manusia. Oleh karena itu
sustainable/keberlanjutan pelestarian lingkungan hidup adalah salah satu kebutuhan asasi
umat manusia. Untuk menjaga keberlanjutan tersebut, SMP Negeri 1 Sruweng
menyisipkan topik berupa pesan-pesan pelestarian lingkungan hidup dalam setiap mata
pelajaran untuk semua jenjang kelas, pada materi-materi yang relevan untuk disisipi
PBLHS.
Program Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah di SMP Negeri 1
Sruweng secara rinci akan dijabarkan di bawah ini. Selain itu sebagai ujud kongkrit dari
PBLHS, berupa produk inovasi yang direncanakan sebagai salah satu hasil dari PBLHS
adalah sebagai berikut:
Hasil produk olahan dari sampah organic:
1. Briket pupuk organic (dibuat briket untuk menjadikan praktis dalam penggunaan
dan penyimpanan).
2. Pupuk organic tabur (untuk tanaman di pot/kebun)

Hasil olahan dari sampah anorganik:


1. Kaca (Ragam hias mozaik pada guci/vas bunga ; lem/semen, cat)
2. Besi (Ragam hias motif batik dengan besi berkarat, pewarna celup/dasar
menggunakan pewarna alam).
3. Genteng glasur (Pematang/jalan setapak ; cetakan, semen, pasir)
4. Sampah plastic/botol/besi (ekobrik nama/identitas kelas).
5. Perkusi (pipa paralon, ember, ban dalam)
6. Hidroponik (pipa paralon, knee, lem, gelas plastic, botol plastic, kain perca, pompa
akuarium)
7. Tempat sampah (ember cat)
8. Pot bunga dari bambu, dll
18
PROGRAM GERAKAN PEDULI DAN BERBUDAYA LINGKUNGAN HIDUP DI SEKOLAH (PBLHS) 4 TAHUNAN
SMP NEGERI 1 SRUWENG
PEMETAAN Rencana Gerakan PBLHS Penanggung jawab Sumber Pembiayaan
(Potensi dan Masalah) Waktu pelaksanaan Target capaian kegiatan
thn 2022-2025
NO Potensi lingkungan Masalah lingkungan Jenis kegiatan Perubahan perilaku Perubahan
hidup sekolah, hidup sekolah, kondisi fisik
1 2 3 4
lokal/ daerah lokal/daerah dan global lingkungan
hidup
1. Tanah yang luas Letak sekolah dekat Penanaman Siswa bisa menanam dan Sekolah asri dan Standar pengelolaan Dana BOS dan swadaya
bisa dimanfaatkan dengan jalan raya, dan perawatan merawat tanaman nyaman dan pembiayaan
untuk penghijauan banyaknya kendaraan tanaman penghijauan dan taman
dan taman serta yang lewat menjadi penghijauan √ √ √ √
kebun hidup sumber polusi udara serta taman

Penanaman Siswa bisa menanam dan Hutan miniatur


dan perawatan merawat tanaman pisang beralih fungsi
tanaman unggul/jeruk menjadi
pisang perkebunan
unggul/jeruk pisang yang
√ √ √
serta berdaya guna
pemupukan untuk
tanaman/ peningkatan gizi
pohon secara warga sekolah
berkala
2. Banyaknya siswa Peningkatan volume Penyuluhan Siswa dan warga sekolah Sekolah lebih Standar proses, Dana BOS dan swadaya
yang peduli sampah. Semakin pentingnya bisa memilih dan memilah bersih standar pembiayaan
terhadap banyak siswa, semakin kebersihan sampah, serta dapat dan standar penilaian.
√ √ √ √
lingkungan banyak sampah lingkungan menjaga kebersihan Semua guru mapel
dikarenakan tidak oleh tim. KBM lingkungan
semua siswa peduli terintegrasi LH.
terhadap sampah Kegiatan jumat
bersih. Piket √ √ √ √
harian.

19
Pengelolaan
sampah
3. Tanah yang luas Letak sekolah yang Pembuatan Warga sekolah bisa menjaga Saluran irigasi Standar sarana dan Dana BOS dan swadaya
dan rendah di berada di lingkungan kolam ikan di kebersihan di saluran air lancar, lapangan prasarana
bagian barat penambangan tanah sebelah barat tidak banjir saat
gedung sekolah dan pasir berpengaruh sekolah √ hujan deras
cocok untuk terhadap tekstur tanah. sebagai pusat
pembuatan kolam Akibatnya pagar aliran irigasi
ikan dan drainase seringkali roboh, dari drainase
demikian juga dengan Perbaikan
drainase menjadi cepat drainase √ √
retak. Dampaknya
ketika hujan deras air Pembuatan
menggenang di lubang biopori √ √
lapangan sekolah
Perbaikan
pagar sekolah √

4. Banyaknya pohon Kurangnya kepedulian Pembuatan Siswa dapat membuat Siswa dapat Standar proses dan Dana BOS dan swadaya
√ √ √ √
berpotensi untuk warga sekolah terhadap pupuk kompos pupuk kompos, peta timbul, membuat pupuk standar penilaian.
memberdayakan sampah (banyak Membuat peta dan seni kerajinan dari daur kompos, peta Guru IPS, seni budaya,
sampah daun sampah daun, kertas, timbul dari ulang sampah kayu timbul, dan seni prakarya, Sarpras
√ √
menjadi pupuk dan kayu yang belum daur ulang kerajinan dari
kompos. dimanfaatkan secara sampah kertas daur ulang
maksimal. Belum ada Membuat seni sampah kayu,
tempat khusus kerajinan dari kaca, logam.
√ √ √ √
pengolahan sampah sampah/limba
h kayu
Guru dan siswa Kurangnya kepedulian Pembuatan Siswa dapat mengelola bank Siswa dapat
memiliki warga sekolah terhadap dan sampah dan dapat mendaur mengelola bank
√ √ √
keterampilan sampah (banyak pengelolaan ulang sampah plastik sampah dan
membuat hasta sampah plastik belum bank sampah dapat mendaur
karya/ seni kriya dimanfaatkan secara Pembuatan ulang sampah
maksimal) seni merangkai √ √ √ √ plastik

20
daur ulang
sampah:
membuat tas,
tempat tisu
dari bungkus
kopi, permen,
tempat
minuman
bekas,
membuat pot
cantik dari
kaleng cat
bekas dan
pengki(serok),
dan ecobrik.
5. Tersedianya Penggunaan air yang Pembuatan Siswa dapat memanfaatkan Siswa dapat Standar sarana dan Dana BOS dan swadaya
sumber air berlebihan tanpa hidroponik air limbah dan memanfaatkan prasarana, standar
dikarenakan memikirkan dampak dengan mempraktikkan proses air limbah dan proses, dan standar

banyak pepohonan buruknya, limbah air memanfaatkan penyulingan air mempraktikkan penilaian
dan lingkungan yang belum limbah air proses
sekolah berdekatan dimanfaatkan secara kolam. penyulingan air
dengan sawah. maksimal Praktik

penyulingan air
Penyiraman
tanaman
dengan air
√ √ √ √
limbah (air
kolam, air cuci
piring, dll)
6. Tersedianya tanah Terdapat tanah yang Penggunaan √ √ √ Bisa mengurangan Meniggalkan Standar sarana dan Dana BOS dan swadaya
yang kurang subur. kurang subur. dan penggunaan pupuk pupuk anorganik prasarana, standar
pembatasan anorganik dan memakai proses, dan standar
pupuk dan pupuk organik penilaian
obat-obat
kimia (anti

21
rumput)
7. Sekolah memiliki Penggunaan listrik Melakukan Mematikan listrik dan kipas Bisa menghemat Standar proses, semua
sumber energi yang secara berlebihan penyuluhan angin jika tidak pembayaran mapel.
baik terutama tentang hemat diperlukan/sepulang sekolah listrik
√ √ √ √
energi listrik energi (listrik,
air, dan gas)

Kepala Sekolah

…………….
NIP …………………..

22
h. Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran ( KKTP )

Ketercapaian Ketercapaian Kualitatif Predikat Keterangan


Kuantitatif (Deskriptif)
0,00-20,99 Belum tercapai tujuan E TIDAK
pembelajaran NAIK
KELAS
21,00-40,99 Tercapai tujuan D TIDAK
pembelajaan minimal NAIK
KELAS
41,00-60,99 Tercapai tujuan C NAIK
pembelajaran dasar KELAS
61,00-80,99 Tercapai tujuan pembelajaran B NAIK
cakap KELAS
81,00-100 Tercapai tujuan pembelajaran A NAIK
mahir KELAS

i. Remidial dan pengayaan


Mekanisme Pelaksanaan program remidi dan pengayaan
a. Remidi dilakasnakan untuk siswa yang nilai pada Penilaian Harian belum
Tuntas/belum KKTP
b. Tehnik pelaksanaan Remidi diserahkan pada guru mata pelajaran masing
masing dan sesuai dengan perencanaan penilaian yang tercantum dalam
Program Semester
c. Nilai hasil remidi diambil paling tinggi sama dengan KKTP masing masing
Mata pelajaran yang sudah ditentukan
d. Program pengayaan diberikan kepada siswa yang nilainya diatas KKTP yang
telah ditentukan untuk masing masing mata pelajaran

j. Kriteria Kenaikan Kelas, Kelulusan, dan Kriteria Mutasi Siswa Masuk/ Pindah
 Kenaikan Kelas
1. Kriteria Kenaikan Kelas
1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada
tahun yang diikuti;
2) Pencapaian sikap dan perilaku sesuai profil pelajar Pancasila minimal baik;
3) Untuk kurikulum merdeka, pencapaian Proyek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila Minimal berkembang;

23
4) Nilai ekstrakurikuler wajib Pendidikan Kepramukaan minimal Baik;
5) Nilai rata-rata semua mapel pelajaran dalam capaian tujuan pembelajaran
semester 1 (satu) dan 2 (Dua) setelah pembulatan ke atas minimal pada level
dasar.
Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
Ketercapaian Ketercapaian Kualitatif Predikat Keterangan
Kuantitatif (Deskriptif)
0,00-20,99 Belum tercapai tujuan E TIDAK
pembelajaran NAIK
KELAS
21,00-40,99 Tercapai tujuan D TIDAK
pembelajaan minimal NAIK
KELAS
41,00-60,99 Tercapai tujuan C NAIK
pembelajaran dasar KELAS
61,00-80,99 Tercapai tujuan pembelajaran B NAIK
cakap KELAS
81,00-100 Tercapai tujuan pembelajaran A NAIK
mahir KELAS

6) Ketidakhadiran peserta didik tanpa keterangan dalam satu tahun pelajaran


maksimal 15% dari jumlah hari efektif.
7) Berdasarkan hasil rapat pleno dewan pendidik pada akhir tahun pelajaran

Nilai Raport Semester Genap kelas VII dan VIII


NR = ( a x 60 % ) + ( b x 40 % )
Keterangan :
NR = Nilai Rapor
a = Rata-rata Nilai Sumatif Lingkup Materi
b = Nilai Sumatif Akhir Semester

Rumus Untuk Kenaikan Kelas =


Rata-rata Nilai Rapor Semester Ganjil + Rata-rata Nilai Rapor Semester Genap
2

2. Mekanisme dan prosedur pelaporan hasil belajar peserta didik


1) Pelaporan hasil belajar menggunakan aplikasi E Raport
2) Setiap Guru mapel men entri nilai melalui Aplikasi E Raport
3) Operator Sekolah mencetak E Raport, jika masing masing wali kelas sudah
mengecek kebenaran data yang ada di E Raport, baik nilai maupun Identitas
4) Pelaporan kepada peserta didik melalui orang tua/wali disampaikan setiap satu
( 1 ) semester sekali setelah siswa melaksanakan SAS
 Kelulusan
24
1.1. Kriterian Kelulusan dari satuan pendidikan
Kriteria Kelulusan
TAHUN 2022/2023
Syarat kelulusan dari satuan pendidikan diantaranya :
1) Peserta didik dinyatakan lulus dari Satuan Pendidikan/Program Pendidikan
setelah memenuhi kriteria:
a) menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b) Mengikuti penilaian sumatif yang diselenggarakan oleh satuan Pendidikan;
c) Pencapaian sikap dan perilaku sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila
minimal Baik;
d) Nilai ekstrakurikuler wajib pendidikan Kepramukaan minimal baik;
e) Nilai rata-rata akhir semua mata pelajaran dalam capaian tujian
pembelajaran minimal pada level dasar;
Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP):
Ketercapaian Ketercapaian Kualitatif Predikat Keterangan
Kuantitatif (Deskriptif)
0,00-20,99 Belum tercaai tujuan E TIDAK LULUS
pembelajaran
21,00-40,99 Tercapai tujuan pembelajaan D TIDAK LULUS
minimal
41,00-60,99 Tercapai tujuan pembelajaran C LULUS
dasar
61,00-80,99 Tercapai tujuan pembelajaran B LULUS
cakap
81,00-100 Tercapai tujuan pembelajaran A LULUS
sangat mahir

f) Ketidakhadiran peserta didik tanpa keterangan dalam satu tahun pelajaran


maksimal 15 % dari jumlah hari efektif.
g) Berdasarkan pada hasil rapat pleno dewan pendidik pada akhir tahun
ajaran.
h) Penentuan hasil belajar peserta didik sebagai dasar kelulusan sebagai nilai
yang ditulis di ijazah, satuan pendidikan dapat menggunakan pembobotan
antara nilai rata-rata rapot kelas VII, VIII, dan IX dan nilai sumatif semester
genap.
Rumus Nilai Akhir Kelulusan (Nilai Ijazah)
NA= (a x 60%) + ( b x 12%) + ( c x 28% )
Keterangan:
NA: Nilai Akhir

25
a : Portofolio rata – rata nilai rapor semester ganjil dan genap kelas VII, VIII,
dan IX dengan bobot 60 %
b : Nilai sumatif semester genap teknik tes tertulis.
c : Nilai sumatif semester genap teknik tugas untuk performa

26
1.2. Rekap hasil ujian sekolah 3 tahun terakhir
Tahun Pelajaran
No Mapel Rata th Rata th Rata th
2019/2020 2020/2021 2021/2022
1 B. Indonesia 84,0 82,02 84,97
2 Matematika 79.3 81,80 79,44
3 IPA 82,2 78,05 79,94
4 B. inggris 81,5 77,57 80,34
5 PAI 83,6 84,61 87,35
6 PKn 84,3 82,11 84,89
7 IPS 81.5 81,,85 80,15
8 SBK 82,3 84,10 80,17
9 PJOK 85.1 82,78 85,27
10 TIK - - 83,61
11 B. JAWA 82,2 80,96 86,38
12 PRAKARYA 84,1 85,27 -

1.3. Target dan program peningkatan kualitas lulusan yang akan dicapai
Target peningkatan kualitas lulusan adalah :
1). Peningkatan perolehan nilai rata-rata penilaian Sumatif Akhir Jenjang
2). Peningkatan jumlah lulusan yang melanjutkan sekolah ke jenjang yang
lebih tinggi dan diterima di sekolah negeri/swasta yang baik atau faforit
Program Peningkatan Kualitas, ditempuh melalui :
1). Peningkatan kegiatan siswa dalam literasi dan numerasi
2). Guna memotivasi belajar siswa, dilaksanakan kegiatan motivasi dengan
mengundang motivator yang handal
 Mutasi Siswa
o Kriteria Mutasi Siswa Masuk
 Ada formasi kelas yang dibutuhkan
 Bagi siswa yang pindah pada posisi kelas VII harus sudah
berjalan satu semester/ hanya menerima pindahan siswa kelas
VII pada semester 2
 Anak tersebut tidak dalam proses pembinaan/ kasus
27
 Nilai sepadan dengan input SMPN 1 Sruweng pada kelas
tersebut
 Sehat jasmani dan rohani
 Bersedia mentaati tata tertib yang berlaku di SMPN 1
Sruweng
 Adanya kesesuaian kurikulum yang berlaku
 Bila memungkinkan diadakan tes
 Berasal dari sekolah sejenis
 Berasal dari sekolah negeri/ swasta dengan
mempertimbangkan akreditasi sekolah minimal sama dengan
nilai predikat akreditasi SMPN 1 Sruweng
 Nilai raport minimal sama dengan KKTP SMPN 1
Sruweng
 Segala bentuk administrasi diperlakukan seperti kelas
VII
o Kriteria Mutasi Siswa Keluar
 Atas permintaan sendiri dibuktikan dengan surat pernyataan
mengundrkan diri bermaterai 10.000
 Bagi siswa kelas VII harus sudah berjalan satu semester
 Melanggar tata tertib sekolah
 Menandatangani surat pernyataan pindah sekolah
 Menyelesaikan semua kewajiban administrasi di SMPN 1
Sruweng
 Siswa yang sudah menyatakan pindah tidak bisa kembali ke
SMPN 1 Sruweng

28
BAB IV
PERENCANAAN PEMBELAJARAN

A. Kurikulum Merdeka
Rencana pembelajaran disusun untuk merencanakan proses pembelajaran dengan terperinci.
Rencana pembelajaran disusun oleh guru sebeleum melaksanakan kegiatan pembelajaran di
kelas. Rencana pembelajaran disusun supaya proses pembelajaran lebih tertata sesuai dengan
alur pembelajaran yang sudah direncanakan. Rencana pembelajaran SMPN 1 Sruweng terdiri
dari Alur Tujuan Pembelajran (ATP) dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) atau
Modul Ajar yang disusun sesuai ketentuan, yang mudah dipahami.
a. Rencana Pembelajaran untuk Ruang Lingkup Satuan Pendidikan
1. Karakteristik Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti mencakup elemen keilmuan yang meliputi
(1) Al-Qur’an-Hadis, (2) Akidah, (3) Akhlak, (4) Fikih, dan (5) Sejarah Peradaban
Islam.

Elemen-Elemen Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.


Elemen Deskripsi
Al-Qur’an dan Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti menekankan
Hadis kemampuan baca dan tulis Al-Qur’an dan hadis dengan baik dan
benar. Ia juga mengantar peserta didik dalam memahami makna
secara tekstual dan kontekstual serta mengamalkan
kandungannya dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan Agama
Islam dan Budi Pekerti juga menekankan cinta dan penghargaan
tinggi kepada Al-Qur’an dan Hadis Nabi sebagai pedoman hidup
utama seorang muslim.
Akidah Berkaitan dengan prinsip kepercayaan yang akan mengantarkan
peserta didik dalam mengenal Allah, para malaikat, kitab-kitab
Allah, para Nabi dan Rasul, serta memahami konsep tentang hari
akhir serta qadā’ dan qadr. Keimanan inilah yang kemudian
menjadi landasan dalam melakukan amal saleh, berakhlak mulia
dan taat hukum.
Akhlak Merupakan perilaku yang menjadi buah dari ilmu dan keimanan.
Akhlak akan menjadi mahkota yang mewarnai keseluruhan
elemen dalam Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Ilmu
akhlak mengantarkan peserta didik dalam memahami Elemen
Deskripsi pentingnya akhlak mulia pribadi dan akhlak sosial, dan
dalam membedakan antara perilaku baik (maḥmūdah) dan tercela
(mażmūmah). Dengan memahami perbedaan ini, peserta didik
bisa menyadari pentingnya menjauhkan diri dari perilaku tercela
dan mendisiplinkan diri dengan perilaku mulia dalam kehidupan
sehari-hari baik dalam konteks pribadi maupun sosialnya. Peserta
didik juga akan memahami pentingnya melatih (riyāḍah), disiplin
(tahżīb) dan upaya sungguh- sungguh dalam mengendalikan diri
29
(mujāhadah). Dengan akhlak, peserta didik menyadari bahwa
landasan dari perilakunya, baik untuk Tuhan, dirinya sendiri,
sesama manusia dan alam sekitarnya adalah cinta (maḥabbah).
Pendidikan Akhlak juga mengarahkan mereka untuk
menghormati dan menghargai sesama manusia sehingga tidak
ada kebencian atau prasangka buruk atas perbedaan agama atau
ras yang ada. Elemen akhlak ini harus menjadi mahkota yang
masuk pada semua topik bahasan pada mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, akhlak harus
menghiasai keseluruhan konten dan menjadi buah dari pelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti .
Fikih Merupakan interpretasi atas syariat. Fikih merupakan aturan
hukun yang berkaitan dengan perbuatan manusia dewasa
(mukallaf) yang mencakup ritual atau hubungan dengan Allah
Swt. (‘ubudiyyah) dan kegiatan yang berhubungan dengan
sesama manusia (mu‘āmalah). Fikih mengulas berbagai
pemahaman mengenai tata cara pelaksanaan dan ketentuan
hukum dalam Islam serta implementasinya dalam ibadah dan
mu‘āmalah.
Sejarah Peradaban Menguraikan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia
Islam dalam membangun peradaban dari masa ke masa. Pembelajaran
Sejarah Peradaban Islam (SPI) menekankan pada kemampuan
mengambil hikmah dari sejarah masa lalu, menganalisa pelbagai
macam peristiwa dan menyerap berbagai kebijaksanaan yang
telah dipaparkan oleh para generasi terdahulu. Dengan refleksi
atas kisah-kisah sejarah tersebut, peserta didik mempunyai
pijakan historis dalam menghadapi permasalahan dan
menghindari dari terulangnya kesalahan untuk masa sekarang
maupun masa depan. Aspek ini akan menjadi keteladanaan
(‘ibrah) dan menjadi inspirasi generasi penerus bangsa dalam
menyikap dan menyelesaikan fenomena sosial, budaya, politik,
ekonomi, iptek, seni, dan lain-lain dalam rangka membangun
peradaban di zamannya.

1.a. Karakteristik Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Kristen merupakan usaha yang dilakukan secara terencana dan
berkelanjutan dalam rangka mengembangkan kemampuan peserta didik agar dengan
pertolongan Roh Kudus dapat memahami dan menghayati kasih Tuhan Allah di dalam
Yesus Kristus yang dinyatakan dalam kehidupan sehari-hari, terhadap sesama dan
lingkungan. Setiap orang yang terlibat dalam proses pembelajaran PAK memiliki
keterpanggilan untuk mewujudkan kebenaran dan tanda- tanda Kerajaan Allah dalam
kehidupan pribadi maupun sebagai bagian dari komunitas dalam konteks masyarakat
majemuk. Masyarakat Indonesia yang majemuk dipandang sebagai berkat Tuhan dan
dalam konteks pemahaman iman Kristen merupakan medan layan bagi orang Kristen
untuk membangun kehidupan bersama yang adil dan setara. Panggilan iman orang
30
Kristen ini secara historis telah dibangun sejak proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Oleh
karena itu, karakteristik Pendidikan Agama Kristen yang kontekstual harus menegaskan
peran hidup orang beriman dalam mewujudkan tanggungjawabnya membangun bangsa
Indonesia yang berketuhanan, bersatu, setara, dan berkeadilan, serta menghargai
kemajemukan dalam masyarakat dan bangsa Indonesia.
Pendidikan Agama Kristen harus mampu menyikapi perkembangan zaman, sehingga
peserta didik mampu menyelesaikan dan menjawab segala problematika yang dihadapi.
Dengan demikian, Pendidikan Agama Kristen harus memiliki muatan pembelajaran
kontekstual, artinya materi yang ada di dalam Pendidikan Agama Kristen selalu
dikaitkan dengan situasi dan konteks agar dapat menjelaskan kasus- kasus yang dialami
dalam kehidupan nyata. Fakta yang diperoleh dari kajian bagi program pendidikan
Kristen, yaitu: 1) Pelaku telah diberi karunia Roh; 2) Bertujuan mendewasakan umat
melayani; 3) Menghasilkan dan hubungan harmonis; 4) Bersifat kebenaran teologis; 5)
Penuh kasih karunia dan kebenaran; 6) Saling membantu dan berkembang secara
harmonis.
Pendidikan Agama Kristen di Indonesia berlangsung dalam keluarga, gereja dan
lembaga pendidikan formal. Pelaksanaan Pendidikan Agama Kristen di lembaga
pendidikan formal menjadi tanggung jawab utama Direktorat Jenderal Bimbingan
Masyarakat Kristen, Kementerian Agama, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
dan Gereja. Oleh karena itu kerjasama yang bersinergi antara lembaga-lembaga tersebut
perlu terus dibangun.
Berdasarkan karakteristik Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti disusun empat
elemen yang mengikat capaian pembelajaran dan materi dalam satu kesatuan yang utuh
pada semua jenjang. Secara holistik capaian pembelajaran dan lingkup materi mengacu
pada empat elemen tersebut yang selalu diintegrasikan dengan Alkitab.

Elemen dan deskripsi Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti


No Elemen Deskripsi
1. Allah Berkarya Pada elemen Allah berkarya peserta didik belajar untuk
memahami Allah yang diimaninya sebagai Pencipta,
Pemelihara, Penyelamat, dan Pembaru. Manusia diciptakan
menurut gambar Allah yang diberi mandat untuk membangun,
memanfaatkan, dan memelihara ciptaan Allah bagi
kesejahteraan manusia. Allah memelihara manusia dengan
menciptakan flora dan fauna bagi keseimbangan ekosistem
dan kebutuhan manusia. Allah hadir dalam berbagai peristiwa
kehidupan. Allah melengkapi manusia dengan Elemen

31
Deskripsi kemampuan berpikir, berkarya dan
mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
Manusia diselamatkan melalui pengorbanan Yesus Kristus.
Manusia menjalani kehidupan sebagai makhluk sosial yang
berbudaya, mengembangkan demokrasi, dan hak azasi
manusia. Allah membarui manusia melalui karya Roh Kudus.
2. Manusia dan Pada elemen manusia dan nilai-nilai kristiani peserta didik
Nilai-nilai belajar tentang hakikat manusia sebagai ciptaan Allah yang
Kristiani terbatas. Dalam keterbatasannya, manusia diberi hak dan
tanggung jawab. Memahami dan menerapkan nilai-nilai
kristiani dalam kehidupan sehari-hari, melalui sikap rendah
hati, peduli terhadap sesama, menerapkan kasih, setia dan
keadilan. dalam kehidupan. Perwujudan nilai-nilai kristiani
juga nampak melalui sikap kritis terhadap berbagai bentuk
diskriminasi, menghargai perbedaan, rukun, toleran serta
menerapkan disiplin hidup dalam masyarakat majemuk.
3. Gereja dan Pada elemen gereja dan masyarakat majemuk peserta didik
Masyarakat belajar tentang hidup bergereja dan bermasyarakat serta
Majemuk memahami tanggung jawab terhadap gereja, bangsa dan
negara. Peserta didik memahami makna kehadiran gereja bagi
umat Kristen dan dunia serta mengkritisi berbagai bentuk
pelayanan gereja. Mensyukuri keragaman suku, budaya
bangsa, dan agama sebagai anugerah Allah. Mengembangkan
kehidupan harmonis dalam kehidupan bersama melalui sikap
terbuka, toleran, dan inklusif terhadap sesama dalam
masyarakat majemuk. Memahami model-model dialog dan
kerja sama antar umat beragama dalam rangka moderasi
beragama.
4. Alam dan Pada elemen alam dan lingkungan hidup, peserta didik belajar
Lingkungan membangun hubungan yang harmonis dengan alam,
Hidup memelihara dan melestarikan alam sebagai wujud syukur
kepada Allah. Pada elemen ini peserta didik mensyukuri
bahwa Allah Mahakuasa hadir melalui alam ciptaan.
Menyadari bahwa manusia diberi tugas oleh Allah untuk
mengolah dan memelihara alam dengan mengkritisi tindakan
manusia yang merusak alam dan menerapkan sikap ugahari.

1.b. Karakteristik Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
Mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti diorganisasikan dalam
lingkup empat elemen konten dan empat kecakapan.
Empat elemen konten tersebut adalah:
Elemen Deskripsi
Pribadi Peserta Didik Elemen ini membahas tentang diri sebagai laki-laki atau
perempuan yang memiliki kemampuan dan keterbatasan
kelebihan dan kekurangan, yang dipanggil untuk membangun
relasi dengan sesama serta lingkungannya sesuai dengan
Tradisi Katolik.
Yesus Kristus Elemen ini membahas tentang pribadi Yesus Kristus yang
32
mewartakan Allah Bapa dan Kerajaan Allah, seperti yang
terungkap dalam Kitab Suci Perjanjian Lama dan Perjanjian
Baru, agar peserta didik berelasi dengan Yesus Kristus dan
meneladani-Nya.
Gereja Elemen ini membahas tentang makna Gereja agar peserta didik
mampu mewujudkan kehidupan menggereja.
Masyarakat Elemen ini membahas tentang perwujudan iman dalam hidup
bersama di tengah masyarakat sesuai dengan Tradisi Katolik.

Kecakapan dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti adalah
memahami, menghayati, mengungkapkan, dan mewujudkan. Dengan memiliki kecakapan
memahami, peserta didik diharapkan memiliki pemahaman ajaran iman Katolik yang
otentik. Kecakapan menghayati membantu peserta didik dapat menghayati iman
Katoliknya sehingga mampu mengungkapkan iman dalam berbagai ritual ungkapan iman
dan pada akhirnya mampu mewujudkan iman dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat.
Kecakapan ini merupakan dasar pengembangan konsep belajar Pendidikan Agama
Katolik dan Budi Pekerti.

2. Karakteristik Pendidikan Pancasila


1. Wahana pengembangan pendidikan Pancasila dan pendidikan kewarganegaraan dengan
untuk mewujudkan warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab dalam rangka
membangun peradaban bangsa Indonesia;
2. Wahana edukatif dalam pengembangan peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa
kebangsaan dan cinta tanah air yang dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila, Undang Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, semangat Bhinneka Tunggal Ika dan
komitmen Negara Kesatuan Republik Indonesia;
3. Wahana untuk mempraktikkan perilaku gotong royong, kekeluargaan, dan keadilan sosial
yang dijiwai nilai-nilai Pancasila guna terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa dalam
kerangka Bhinneka Tunggal Ika; https://ainamu
4. Berorientasi pada penumbuhkembangan karakter peserta didik untuk menjadi warga
negara yang cerdas dan baik serta memiliki wawasan kebangsaan yang menekankan
harmonisasi sikap, keterampilan, dan pengetahuan;
5. Berorientasi pada pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik untuk menjadi
pemimpin bangsa dan negara Indonesia di masa depan yang amanah, jujur, cerdas, dan
bertanggung jawab.

33
ELEMEN PENDIDIKAN PANCASILA
Pendidikan Pancasila memiliki empat elemen kunci beserta cakupan/substansinya,
sebagai berikut:
No Elemen Deskripsi Elemen
1. Pancasila Mengkaji Pancasila sebagai dasar negara, ideologi, dan
pandangan hidup bangsa. Mengkaji nilai-nilai Pancasila, proses
perumusan Pancasila, implementasi Pancasila dari masa ke
masa, serta reaktualisasi nilai-nilai yang terkandung di dalamnya
dalam kehidupan sehari-hari. Penerapan nilai-nilai Pancasila
dalam kehidupan keseharian. Penerapan nilai-nilai Pancasila
secara kolektif dalam beragam kegiatan kelompok dengan
membangun kerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
Mengembangkan potensi sebagai kualitas personal yang
bermanfaat dalam kehidupannya, memberi bantuan yang
dianggap penting dan berharga kepada orang-orang yang
membutuhkan di masyarakat yang lebih luas dalam konteks
Indonesia dan kehidupan global.
2. Undang-Undang Mengkaji konstitusi dan perwujudan norma yang berlaku mulai
Dasar Negara dari lingkup terkecil (keluarga, dan masyarakat) sampai pada
Republik lingkup negara dan global sehingga dapat mengetahui dan
Indonesia Tahun mempraktikkan hak dan kewajibannya baik sebagai manusia,
1945 bangsa Indonesia maupun sebagai warga negara Indonesia dan
dunia, termasuk menyuarakan secara kritis terhadap pelanggaran
hak asasi manusia. Mempraktikkan sistem musyawarah dari
lingkup kelas, sekolah, dan keluarga. Menyadari dan menjadikan
musyawarah sebagai pilihan penting dalam mengambil
keputusan, menjaga persatuan, dan kehidupan yang demokratis.
Peserta didik dapat menganalisis konstitusi, hubungan
antarregulasi yang berlaku sehingga segala peraturan perundang-
undangan dapat diterapkan secara kontekstual dan aktual.
3. Bhinneka Mengenali dan menunjukkan rasa bangga terhadap jati dirinya
Tunggal Ika sebagai anak Indonesia yang berlandaskan Pancasila, sikap
hormat kepada bangsa yang beragam, serta memahami dirinya
menjadi bagian dari warga negara dunia. Peserta didik dapat
menanggapi secara memadai terhadap kondisi dan keadaan yang
ada di lingkungan dan masyarakat untuk menghasilkan kondisi
dan keadaan yang lebih baik. Peserta didik juga menerima
adanya kebinekaan bangsa Indonesia, baik dari segi suku, ras,
bahasa, agama dan kelompok sosial. Terhadap kebinekaan
tersebut, peserta didik dapat bersikap adil dan menyadari bahwa
dirinya setara yang lain, sehingga ia tidak membeda-bedakan
jenis kelamin dan SARA. Terhadap kebinekaan itu, peserta didik
juga dapat memiliki sikap tenggang rasa, penghargaan, toleransi
dan cinta damai sebagai bagian dari jati diri bangsa yang perlu
dilestarikan. Peserta didik secara aktif mempromosikan
kebinekaan, mempertautkan kearifan lokal dengan budaya
global, serta mendahulukan produk dalam negeri.
4. Negara Kesatuan Mengkaji karakteristik bangsa, kearifan lokal, mengenali bahwa
Republik dirinya adalah bagian dari lingkungan sekitarnya, sehingga
Indonesia muncul kesadaran untuk menjaga lingkungan sekitarnya agar
34
tetap nyaman dihuni. Bermula dari kepedulian untuk
mempertahankan lingkungan sekitarnya yang nyaman tersebut,
peserta didik dapat mengembangkan ke dalam skala yang lebih
besar, yaitu negara, sehingga dapat berperan dalam
mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia dengan menumbuh kembangkan jiwa kebangsaan
akan hak dan kewajiban bela negara sebagai suatu kehormatan
dan kebanggaan.Peserta didik dapat mengkaji secara nalar dan
kritis sebagai bagian dari sistem keamanan dan pertahanan
Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta berperan aktif dalam
kancah global.

3. Karakteristik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia


Mata pelajaran Bahasa Indonesia menjadi modal dasar untuk belajar dan bekerja karena
berfokus pada kemampuan literasi (berbahasa dan berpikir). Kemampuan literasi menjadi
indikator kemajuan dan perkembangan anak-anak Indonesia. Mata pelajaran Bahasa Indonesia
membina dan mengembangkan kepercayaan diri peserta didik sebagai komunikator, pemikir
kritis-kreatif-imajinatif dan warga negara Indonesia yang menguasai literasi digital dan
informasional. Pembelajaran Bahasa Indonesia membina dan mengembangkan pengetahuan
dan kemampuan literasi dalam semua peristiwa komunikasi yang mendukung keberhasilan
dalam pendidikan dan dunia kerja. Mata pelajaran Bahasa Indonesia membentuk keterampilan
berbahasa reseptif (menyimak, membaca dan memirsa) dan keterampilan berbahasa produktif
(berbicara dan mempresentasikan, serta menulis). Kompetensi berbahasa ini berdasar pada tiga
hal yang saling berhubungan dan saling mendukung untuk mengembangkan kompetensi
peserta didik, yaitu bahasa (mengembangkan kompetensi kebahasaan), sastra (kemampuan
memahami, mengapresiasi, menanggapi, menganalisis, dan mencipta karya sastra); dan
berpikir (kritis, kreatif, dan imajinatif). Pengembangan kompetensi berbahasa, bersastra, dan
berpikir diharapkan membentuk peserta didik yang memiliki kemampuan literasi tinggi dan
berkarakter Pancasila.
1. Mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup kemampuan reseptif (menyimak, membaca dan
memirsa) dan kemampuan produktif (berbicara dan mempresentasikan, menulis).
2. Mata pelajaran Bahasa Indonesia menggunakan pendekatan berbasis genre melalui
pemanfaatan beragam tipe teks dan teks multimodal (lisan, tulis, visual, audio,
audiovisual). Model pembelajaran menggunakan pedagogi genre, yaitu: penjelasan untuk
membangun konteks (explaining, building the context), pemodelan (modelling),
pembimbingan (joint construction), dan pemandirian (independent construction); serta

35
kegiatan yang mendorong peserta didik untuk berpikir kritis, kreatif, dan imajinatif dalam
proses pembelajaran.
3. Mata pelajaran Bahasa Indonesia dibelajarkan untuk meningkatkan:
a. kecakapan hidup peserta didik dalam mengelola diri dan lingkungan;
b. kesadaran dan kepedulian peserta didik terhadap lingkungan alam, sosial, dan budaya.

Area Pembelajaran Kemampuan Sub-kemampuan

Menyimak
Reseptif
Membaca dan memirsa
Bahasa Berbicara dan
Produktif mempresentasikan
Menulis

Pengertian kemampuan berbahasa diuraikan sebagai berikut.


Elemen Deskripsi
Menyimak Menyimak adalah kemampuan peserta didik menerima,
memahami, dan memaknai informasi yang didengar dengan
sikap yang baik agar dapat menanggapi mitra tutur. Proses yang
terjadi dalam menyimak mencakup kegiatan seperti
mendengarkan dengan konsentrasi, mengidentifikasi,
memahami pendapat, menginterpretasi tuturan bahasa, dan
memaknainya berdasarkan konteks yang melatari tuturan
tersebut. Komponen-komponen yang dapat dikembangkan
dalam menyimak di antaranya kepekaan terhadap bunyi bahasa,
sistem isyarat, kosakata, struktur bahasa (tata bahasa), makna,
dan metakognisi.
Membaca dan Membaca adalah kemampuan peserta didik untuk memahami,
Memirsa memaknai, menginterpretasi, dan merefleksi teks sesuai tujuan
dan kepentingannya untuk mengembangkan sikap,
pengetahuan, keterampilan, dan potensinya. Memirsa
merupakan kemampuan peserta didik untuk memahami,
memaknai, menginterpretasi, dan merefleksi sajian cetak, visual
dan/atau audiovisual sesuai tujuan dan kepentingannya untuk
mengembangkan sikap, pengetahuan, keterampilan, dan
potensinya. Komponenkomponen yang dapat dikembangkan
dalam membaca dan memirsa di antaranya kepekaan terhadap
fonem, huruf, sistem isyarat, kosakata, struktur bahasa (tata
bahasa), makna, dan metakognisi.
Berbicara dan Berbicara adalah kemampuan peserta didik untuk
Mempresen- tasikan menyampaikan gagasan, tanggapan, dan perasaan dalam bentuk
lisan dengan santun. Mempresentasikan merupakan
kemampuan memaparkan gagasan atau tanggapan secara fasih,
akurat, bertanggung jawab, mengajukan dan/atau menanggapi
pertanyaan/pernyataan, dan/atau menyampaikan perasaan
secara lisan sesuai konteks dengan cara yang komunikatif dan
santun melalui beragam media (visual, digital, audio, dan
36
audiovisual). Komponen-komponen yang dapat dikembangkan
dalam berbicara dan mempresentasikan di antaranya kepekaan
terhadap bunyi bahasa, sistem isyarat, kosakata, struktur bahasa
(tata bahasa), makna, dan metakognisi.
Menulis Menulis adalah kemampuan menyampaikan gagasan,
tanggapan, dan perasaan dalam bentuk tulis secara fasih, akurat,
bertanggung jawab, dan/atau menyampaikan perasaan sesuai
konteks. Komponen-komponen yang dapat dikembangkan
dalam menulis di antaranya penggunaan ejaan, kosa kata,
kalimat, paragraf, struktur bahasa, makna, dan metakognisi
dalam beragam jenis teks.

4. Karakteristik Mata Pelajaran Matematika


Pelajaran Matematika diorganisasikan dalam lingkup lima elemen konten (dengan tambahan
1 elemen sebagai pilihan untuk kelas XI dan XII) dan lima elemen proses.
1. Elemen konten dalam Mata Pelajaran Matematika terkait dengan pandangan bahwa
matematika sebagai materi pembelajaran (subject matter) yang harus dipahami peserta
didik. Pemahamanl matematis terkait erat dengan pembentukan alur pemahaman terhadap
materi pembelajaran matematika berupa fakta, konsep, prinsip, operasi, dan relasi yang
bersifat formal-universal.
Elemen Deskripsi
Bilangan Bidang kajian Bilangan membahas tentang angka sebagai
simbol bilangan, konsep bilangan, operasi hitung bilangan, dan
relasi antara berbagai operasi hitung bilangan dalam subelemen
representasi visual, sifat urutan, dan operasi
Aljabar Bidang kajian Aljabar membahas tentang aljabar non- formal
dalam bentuk simbol gambar sampai dengan aljabar formal
dalam bentuk simbol huruf yang mewakili bilangan tertentu
dalam subelemen persamaan dan pertidaksamaan, relasi dan
pola bilangan, serta rasio dan proporsi.
Pengukuran Bidang kajian Pengukuran membahas tentang besaran- besaran
pengukuran, cara mengukur besaran tertentu, dan membuktikan
prinsip atau teorema terkait besaran tertentu dalam subelemen
pengukuran besaran geometris dan non-geometris.
Geometri Bidang kajian Geometri membahas tentang berbagai bentuk
bangun datar dan bangun ruang baik dalam kajian Euclides
maupun Non-Euclides serta ciri- cirinya dalam subelemen
geometri datar dan geometri ruang.
Analisis Data dan Bidang kajian Analisis Data dan Peluang membahas tentang
Peluang pengertian data, jenis-jenis data, pengolahan data dalam
berbagai bentuk representasi, dan analisis data kuantitatif
terkait pemusatan dan penyebaran data serta peluang
munculnya suatu data atau kejadian tertentu dalam subelemen
data dan representasinya, serta ketidakpastian dan peluang.
Kalkulus (sebagai Bidang kajian Kalkulus membahas tentang laju perubahan
pilihan untuk kelas sesaat dari suatu fungsi kontinu, dan mencakup topik limit,
37
XI dan XII) diferensial, dan integral, serta penggunaannya.

2. Elemen proses dalam mata pelajaran Matematika terkait dengan pandangan bahwa
matematika sebagai alat konseptual untuk mengonstruksi dan merekonstruksi materi
pembelajaran matematika berupa aktivitas mental yang membentuk alur berpikir dan alur
pemahaman yang dapat mengembangkan kecakapan- kecakapan.
Elemen Deskripsi
Penalaran dan Penalaran terkait dengan proses penggunaan pola hubungan
Pembuktian dalam menganalisis situasi untuk menyusun serta menyelidiki
Matematis praduga. Pembuktian matematis terkait proses membuktikan
kebenaran suatu prinsip, rumus, atau teorema tertentu.
Pemecahan Masalah Pemecahan masalah matematis terkait dengan proses
Matematis penyelesaian masalah matematis atau masalah sehari- hari
dengan cara menerapkan dan mengadaptasi berbagai strategi
yang efektif. Proses ini juga mencakup konstruksi dan
rekonstruksi pemahaman matematika melalui pemecahan
masalah.
Komunikasi Komunikasi matematis terkait dengan pembentukan alur
pemahaman materi pembelajaran matematika melalui cara
mengomunikasikan pemikiran matematis menggunakan bahasa
matematis yang tepat. Komunikasi matematis juga mencakup
proses menganalisis dan mengevaluasi pemikiran matematis
orang lain.
Representasi Representasi matematis terkait dengan proses membuat dan
Matematis menggunakan simbol, tabel, diagram, atau bentuk lain untuk
mengomunikasikan gagasan dan pemodelan matematika. Proses
ini juga mencakup fleksibilitas dalam mengubah dari satu
bentuk representasi ke bentuk representasi lainnya, dan memilih
representasi yang paling sesuai untuk memecahkan masalah.
Koneksi Matematis Koneksi matematis terkait dengan proses mengaitkan antar
materi pembelajaran matematika pada suatu bidang kajian,
lintas bidang kajian, lintas bidang ilmu, dan dengan kehidupan.

5. Karakteristik Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)


Ilmu pengetahuan (sains) merupakan sebuah sistem pengetahuan tentang dunia fisik serta
fenomena terkait yang memerlukan observasi tanpa bias serta eksperimentasi yang sistematis
(Gregersen, 2020). Ilmu pengetahuan berkembang seiring dengan perkembangan zaman.
Apa yang diketahui sebagai sebuah kebenaran ilmiah pada masa lampau mungkin
mengalami pergeseran pada masa kini ataupun masa depan. Jadi, ilmu pengetahuan bersifat
dinamis dan perlu terus dikembangkan untuk mengungkap kebenaran dan memanfaatkannya
untuk kehidupan.
Pendidikan IPA secara terpadu berfokus pada kompetensi penerapan kaidah penelitian
ilmiah dalam proses belajar. Dengan demikian, diharapkan setelah menguasai IPA, peserta
38
didik memiliki landasan berpikir dan bertindak yang kokoh yang didasarkan atas
pemahaman kaidah penelitian ilmiah. Dalam pengajaran sains, terdapat dua pendekatan
pedagogis: pendekatan deduktif dan induktif (Constantinou et.al, 2018). Peran guru dalam
pendekatan deduktif adalah menyajikan suatu konsep dengan logika terkait dan
memberikan contoh penerapannya. Peserta didik diposisikan sebagai pembelajar pasif,
yaitu hanya menerima materi. Sebaliknya, pendekatan proses inkuiri (yang merupakan
pendekatan induktif), peserta didik diberikan kesempatan yang luas untuk melakukan
observasi, melakukan eksperimen dan dibimbing oleh guru untuk membangun konsep
berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya (Rocard, et.al., 2007).
Ada dua elemen utama dalam pendidikan IPA yakni pemahaman IPA dan keterampilan
proses (inkuiri) untuk menerapkan sains dalam kehidupan sehari-hari. Setiap elemen
berlaku untuk empat cakupan konten yaitu makhluk hidup, zat dan sifatnya, energi dan
perubahannya, serta bumi dan antariksa.

Elemen Deskripsi
Pemahaman IPA Peserta didik memiliki kompetensi berpikir ilmiah jika peserta
didik memiliki pemahaman sains yang utuh. Kemampuan
berpikir akan berdampak progresif bagi pengembangan ilmu
pengetahuan jika seseorang memiliki pemahaman bidang
keilmuan tertentu. Bernalar kritis dalam pemahaman cakupan
konten merupakan hal yang diharapkan dari peserta didik.
Pemahaman IPA selalu dapat dikaitkan dengan kemampuan
berpikir tingkat tinggi (HOTS). Karenanya, dalam mencapai
kompetensi itu peserta didik diharapkan memiliki pemahaman
konsep sains yang sesuai dengan cakupan setiap konten dan
perkembangan jenjang belajar. Pemahaman atas cakupan konten
yang dibangun dalam diri peserta didik haruslah menunjukkan
keterkaitan antara biologi, fisika dan kimia. Akibatnya, peserta
didik memahami sains secara menyeluruh untuk cakupan konten
tertentu. Pemahaman ini meliputi kemampuan berpikir sistemik,
memahami konsep, hubungan antar konsep, hubungan kausalitas
(sebab-akibat) serta tingkat hierarkis suatu konsep.
Keterampilan proses Dalam profil Pelajar Pancasila, disebutkan bahwa peserta didik
Indonesia yang bernalar kritis mampu memproses informasi baik
kualitatif maupun kuantitatif secara objektif, membangun
keterkaitan antara berbagai informasi, menganalisis informasi,
mengevaluasi, dan menyimpulkannya. Dengan memiliki
keterampilan proses yang baik maka profil tersebut dapat
dicapai. Keterampilan proses adalah sebuah proses intensional
dalam melakukan diagnosa terhadap situasi, memformulasika
permasalahan, mengkritisi suatu eksperimen dan menemukan
perbedaan dari alternatif-alternatif yang ada, mencari opini yang
dibangun berdasarkan informasi yang kurang lengkap,

39
merancang investigasi, menemukan informasi, menciptakan
model, mendebat rekan sejawat menggunakan fakta, serta
membentuk argumen yang koheren (Linn, Davis, & Bell 2004).
Inkuiri sangat direkomendasikan sebagai bentuk pendekatan
dalam pengajaran karena hal ini terbukti membuat peserta didik
lebih terlibat dalam pembelajaran (Anderson, 2002). Dalam
pembelajaran IPA, terdapat dua pendekatan pedagogis:
pendekatan deduktif dan induktif (Constantinou et.al, 2018).
Peran guru dalam pendekatan deduktif adalah menyajikan suatu
konsep berikut logika terkait dan memberikan contoh penerapan.
Dalam pendekatan ini, peserta didik diposisikan sebagai
pembelajar yang pasif (hanya menerima materi). Sebaliknya,
dalam pendekatan induktif, peserta didik diberikan kesempatan
yang lebih leluasa untuk melakukan observasi, melakukan
eksperimen dan dibimbing oleh guru untuk membangun konsep
berdasarkan pengetahuan yang dimiliki (Rocard, et.al., 2007).
Pembelajaran berbasis inkuiri memiliki peran penting dalam
pendidikan sains (e.g. Blumenfeld et al., 1991; Linn, Pea, &
Songer, 1994; National Research Council, 1996; Rocard et al.,
2007). Hal ini didasarkan pada pengakuan bahwa sains secara
esensial didorong oleh pertanyaan, proses yang terbuka,
kerangka berpikir yang dapat dipertanggungjawabkan, dan dapat
diprediksi. Oleh karenanya peserta didik perlu mendapatkan
pengalaman personal dalam menerapkan inkuiri saintifik agar
aspek fundamental IPAS ini dapat membudaya dalam dirinya
(Linn, Songer, & Eylon, 1996; NRC, 1996). Menurut Ash (2000)
dan diadopsi dari Murdoch (2015), sekurang-kurangnya ada
enam keterampilan inkuiri yang perlu dimiliki peserta didik. 1.
Mengamati Mengamati sebuah fenomena dan peristiwa
merupakan awal dari proses inkuiri yang akan terus berlanjut ke
tahapan berikutnya. Pada saat melakukan pengamatan, peserta
didik memperhatikan fenomena dan peristiwa dengan saksama,
mencatat, serta membandingkan informasi yang dikumpulkan
untuk melihat persamaan dan perbedaannya. Pengamatan bisa
dilakukan langsung atau menggunakan instrumen lain seperti
kuisioner, wawancara. 2. Mempertanyakan dan memprediksi
Peserta didik didorong untuk mengajukan pertanyaan tentang
hal-hal yang ingin diketahui pada saat melakukan pengamatan.
Pada tahap ini peserta didik juga menghubungkan pengetahuan
yang dimiliki dengan pengetahuan baru yang akan dipelajari
sehingga bisa memprediksi apa yang akan terjadi dengan hukum
sebab akibat. 3. Merencanakan dan melakukan penyelidikan
Setelah mempertanyakan dan membuat prediksi berdasarkan
pengetahuan dan informasi yang dimiliki, peserta didik membuat
rencana dan menyusun langkah- langkah operasional berdasarkan
referensi yang benar. Peserta didik dapat menjawab pertanyaan
dan membuktikan prediksi dengan melakukan penyelidikan.
Tahapan ini juga mencakup identifikasi dan inventarisasi faktor-
faktor operasional baik internal maupun eksternal di lapangan
yang mendukung dan menghambat kegiatan. Berdasarkan
40
perencanaan tersebut, peserta didik mengambil data dan
melakukan serangkaian tindakan yang dapat digunakan untuk
mendapatkan temuan-temuan. 4. Memproses, menganalisis data
dan informasi Peserta didik memilih dan mengorganisasikan
informasi yang diperoleh. Ia menafsirkan informasi yang
didapatkan dengan jujur dan bertanggung jawab. Selanjutnya,
menganalisis menggunakan alat dan metode yang tepat, menilai
relevansi informasi yang ditemukan dengan mencantumkan
referensi rujukan, serta menyimpulkan hasil penyelidikan. 5.
Mengevaluasi dan refleksi Pada tahapan ini peserta didik menilai
apakah kegiatan yang dilakukan sesuai dengan tujuan yang
direncanakan atau tidak. Pada akhir siklus ini, peserta didik juga
meninjau kembali proses belajar yang dijalani dan hal- hal yang
perlu dipertahankan dan/atau diperbaiki pada masa yang akan
datang. Peserta didik melakukan refleksi tentang bagaimana
pengetahuan baru yang dimilikinya dapat bermanfaat bagi diri
sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar dalam perspektif
global untuk masa depan berkelanjutan. 6. Mengomunikasikan
hasil Peserta didik melaporkan hasil secara terstruktur melalui
lisan atau tulisan, menggunakan bagan, diagram maupun
ilustrasi, serta dikreasikan ke dalam media digital dan non-digital
untuk mendukung penjelasan. Peserta didik lalu
mengomunikasikan hasil temuannya dengan mempublikasikan
hasil laporan dalam berbagai media, baik digital dan atau non
digital. Pelaporan dapat dilakukan berkolaborasi dengan berbagai
pihak. Keterampilan proses tidak selalu merupakan urutan
langkah, melainkan suatu siklus yang dinamis yang dapat
disesuaikan berdasarkan perkembangan dan kemampuan peserta
didik.

6. Karakteristik Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)


Karakteristik IPS adalah perilaku sosial, ekonomi, dan budaya manusia
di masyarakat dalam konteks ruang dan waktu yang mengalami
perubahan. Oleh karena itu, masyarakat menjadi sumber utama IPS.
Perlu ditekankan bahwa materi-materi pembelajaran hanya kendaraan
menuju capaian pembelajaran. Artinya proses pembelajaran tidak
berfokus utama pada penyelesaian materi, tapi lebih kepada ketercapaian
kompetensi. Penyelenggara pendidikan mempunyai peluang untuk
mengembangkan materi secara mandiri.
Pembahasan materi pembelajaran tidak disampaikan secara terpisah
antara Geografi, Ekonomi, Sejarah, Sosiologi, namun harus terintegrasi
sehingga pelajar mendapatkan pemahaman dan keterampilan yang utuh

41
yang sesuai dengan karakteristik pembelajaran abad ke-21. Adapun
elemen serta ruang lingkup mata pelajaran IPS di SMP sebagai berikut:

Elemen Deskripsi
Pemahaman Mata pelajaran IPS terkait dengan pandangan bahwa
IPS sebagai materi pembelajaran yang berkaitan
dengan fakta, konsep, prosedur, dan metakognisi,
maka cakupan materi dalam elemen ini adalah:
1. Keruangan dan konektivitas antar ruang dan
waktu;
materi ini berkaitan dengan pemahaman terhadap
kondisi sosial dan lingkungan alam serta kesejarahan
dalam konteks lokal dan regional, nasional, hingga
global. Selain itu, materi ini juga terkait dengan
pembelajaran tentang kondisi geografis Indonesia
dan pengaruhnya terhadap aktivitas sosial, ekonomi,
dan politik. Mempelajari konektivitas dan interaksi
tersebut mengasah kemampuan berpikir kritis pelajar
memahami efek sebab dan akibat.
2. Perkembangan masyarakat Indonesia dari masa pra
aksara, kerajaan, kolonial, awal kemerdekaan
sampai dengan sekarang;
Selain pengetahuan mengenai perkembangan
kehidupan masyarakat Indonesia, bagian ini menjadi
sarana untuk merefleksikan kondisi kehidupan
masyarakat dari masa pra aksara, Hindu, Budha,
Islam, kolonialisme hingga kemerdekaan untuk
memunculkan semangat kebangsaan. Materi ini juga
menjadi sarana mengasah kesadaran untuk berpikir
dari berbagai perspektif berdasarkan perbedaan
historis, geografis, ekonomi, sosial dan budaya,
serta menggunakan pengetahuan tersebut untuk
kehidupan masa depan yang berkelanjutan.
3. Interaksi, Sosialisasi, institusi sosial, dan
dinamika sosial;
materi ini berkaitan dengan pembentukan identitas
diri, merefleksikan keberadaan diri di tengah
keberagaman dan kelompok yang berbeda- beda,
serta mempelajari dan menjalankan peran sebagai
warga Indonesia dan bagian dari warga dunia ditinjau
secara sosiologis, historis, geografis, maupun sebagai
pelaku ekonomi. Peserta didik mempelajari tentang
interaksi dan institusi sosial, peluang dan
tantangannya untuk mewujudkan pembangunan
keberlanjutan bagi kemaslahatan manusia dan bumi
Kegiatan manusia dalam memenuhi kebutuhannya
dan berteknologi di era global; materi ini berkaitan
42
tentang peran diri, masyarakat serta negara dalam
memenuhi kebutuhan bersama. Peserta didik
menganalisis sejarah manusia dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya. Menganalisis faktor-faktor
penyebab kelangkaan, permintaan, penawaran, harga
pasar, serta inflasi. Mengidentifikasi peran lembaga
keuangan, nilai, serta fungsi uang.
4. Mendeskripsikan pengelolaan, sumber-sumber
pendapatan dan pengeluaran keuangan keluarga,
perusahaan serta negara. Mengidentifikasi hak dan
kewajiban dalam jasa keuangan. Ruang lingkup ini
menjadi salah satu ruang untuk peserta berlatih
membangun kesadaran dan memberikan kontribusi
ke masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup di
tingkat lokal namun dalam perspektif global.
Keterampilan Keterampilan Proses merupakan keseluruhan
Proses keterampilan ilmiah yang terarah (baik kognitif maupun
psikomotor) yang dapat digunakan untuk menemukan
suatu konsep, prinsip, atau teori untuk mengembangkan
konsep yang telah ada sebelumnya, ataupun untuk
melakukan penyangkalan terhadap suatu penemuan
(Indrawati dalam Trianto, 2008:72). Menurut Mulyasa
(2007:99), Pendekatan Keterampilan Proses merupakan
pendekatan pembelajaran yang menekankan pada proses
belajar, aktivitas, dan kreativitas peserta didik dalam
memperoleh pengetahuan, nilai dan sikap, serta
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Peserta didik perlu mengasah keterampilan berpikirnya
sehingga pembelajaran yang dialaminya bermakna. Hal
ini hanya bisa terjadi ketika peserta didik terlibat penuh
dalam pembelajarannya. Oleh karena itu, penting bagi
peserta didik untuk memiliki keterampilan inkuiri, yang
menekankan penyelidikan dan penemuan oleh peserta
didik dalam mempelajari IPS, sehingga ia bisa mencari
tahu dan menemukan solusi secara aktif terkait perilaku
sosial, ekonomi, dan budaya manusia di masyarakat
dalam konteks ruang dan waktu yang mengalami
perubahan. Guru perlu mempertimbangkan hal yang
peserta didik harap dapat ia pahami lebih dalam,
pengetahuan yang perlu ia miliki untuk mencapai hal
tersebut, keterampilan apa yang dapat diasah, karya atau
aksi apa yang dapat dilakukan peserta didik, serta
karakter positif apa yang dapat diperkuat dalam
melakukan pembelajaran inkuiri. Hal ini untuk
mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang
berpartisipasi secara cerdas dalam masyarakat yang
berkebhinekaan global. Keterampilan berpikir inkuiri
dimulai dari mengajukan pertanyaan dan
mengidentifikasi masalah, mengumpulkan dan
43
mengelola informasi, merencanakan dan
mengembangkan ide solusi, mengambil kesimpulan dan
merumuskan aksi, mencipta dan melaksanakan aksi,
mengomunikasikan dan merefleksikan. Siklus
keterampilan proses dijabarkan di bawah ini:
Mengamati: Peserta didik melakukan kegiatan yang
dilaksanakan secara sengaja dan terencana dengan
maksud untuk mendapat informasi dari hasil
pengamatan. Pengamatan bisa dilakukan langsung atau
menggunakan instrumen lain.
1. Menanya: Peserta didik menyusun pertanyaan
tentang hal-hal yang ingin diketahuinya dan masalah
apa yang ditemukan. Pada tahap ini ia juga
menghubungkan pengetahuan yang dimiliki dengan
pengetahuan baru yang akan dipelajari sehingga bisa
menjelaskan permasalahan yang sedang diselidiki
dengan rumus 5W 1H (apa, siapa, kapan, di mana,
mengapa, dan bagaimana), dan memperkirakan apa
yang akan terjadi berdasarkan jawaban atas
pertanyaan.
2. Mengumpulkan Informasi: Peserta didik penyusunan
langkah-langkah untuk mengumpulkan informasi
melalui studi pustaka, studi dokumen, wawancara,
observasi, kuesioner, dan teknik pengumpulan
informasi lainnya.
3. Mengorganisasikan Informasi: Peserta didik
memilih, mengolah dan menganalisis informasi yang
diperoleh. Proses analisis informasi dilakukan
dengan cara verifikasi, interpretasi, dan triangulasi
informasi.
4. Menarik Kesimpulan: Peserta didik menjawab,
mengukur dan mendeskripsikan serta menjelaskan
permasalahan yang ada dengan memenuhi prosedur
dan tahapan yang ditetapkan.
5. Mengomunikasikan: Peserta didik
mengungkapkan seluruh hasil tahapan di atas
secara lisan dan tulisan dalam bentuk media
digital dan non-digital. Peserta didik lalu
mengomunikasikan hasil temuannya dengan
mempublikasikan hasil laporan dalam bentuk
presentasi digital dan atau non digital, dan
sebagainya.
6. Merefleksikan dan Merencanakan Proyek Lanjutan
Secara Kolaboratif
Peserta didik mampu mengevaluasi pengalaman belajar
yang telah dilalui dan diharapkan dapat merencanakan
proyek lanjutan dengan melibatkan lintas mata
pelajaran secara kolaboratif.

44
7. Karakteristik Mata Pelajaran Bahasa Inggris
1). Jenis teks yang diajarkan dalam bahasa Inggris umum beragam, misalnya narasi, deskripsi,
eksposisi, prosedur, argumentasi, diskusi, teks khusus (pesan singkat, iklan), dan teks
otentik. Beragam teks ini disajikan bukan hanya dalam bentuk teks tulisan saja, tetapi juga
teks lisan (monolog atau dialog), teks visual, teks audio, dan teks multimodal (teks yang
mengandung aspek verbal, visual dan audio), baik otentik maupun teks yang dibuat untuk
tujuan pengajaran, baik tunggal maupun teks ganda, yang diproduksi dalam kertas maupun
layar. Hal ini diupayakan untuk memfasilitasi peserta didik agar terampil menggunakan
teknologi (literasi teknologi), sehingga dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam
menavigasi informasi digital.
2). Guru dapat menentukan jenis teks yang ingin diajarkan sesuai dengan kondisi di kelas.
Pembelajaran dapat dimulai dari jenis teks yang memuat topik yang sudah dikenal oleh
peserta didik untuk membantu mereka memahami isi teks yang dibacanya dan kemudian
mampu menghasilkan teks jenis tersebut dalam bentuk lisan dan tulisan. Selanjutnya, guru
dapat memperkenalkan peserta didik dengan jenis teks yang baru diketahui oleh peserta
didik. Guru dapat membantu mereka membangun pemahaman terhadap jenis teks baru
tersebut, sehingga peserta didik mampu menghasilkan karya dalam jenis teks tersebut, baik
lisan maupun tulisan. Pemilihan jenis teks juga dapat disesuaikan dengan kondisi yang
sering dialami oleh peserta didik baik di dalam konteks sekolah, maupun konteks di rumah
agar peserta didik memiliki kesempatan untuk mempelajari dan mempraktikkan teks
tersebut dalam kehidupan nyata.
3). Proses belajar berfokus pada peserta didik (learner-centred) (Tyler, 1949, 1990), yakni
bahwa proses belajar harus difokuskan pada upaya mengubah perilaku peserta didik (yang
asalnya dari tidak mampu menjadi mampu), dalam menggunakan bahasa Inggris pada
enam keterampilan berbahasa dalam berbagai jenis teks.
4). Pembelajaran bahasa Inggris umum difokuskan pada kemampuan berbahasa peserta didik
sesuai dengan tahapan perkembangan kemampuan berbahasa. Pembelajaran bahasa Inggris
umum mencakup elemen keterampilan reseptif (menyimak, membaca, dan memirsa), serta
keterampilan produktif (berbicara, menulis, dan mempresentasikan).

Berikut elemen-elemen mata pelajaran serta deskripsinya


Elemen Deskripsi
Menyimak Kemampuan memahami informasi, memberikan apresiasi kepada
lawan bicara, dan memahami informasi yang didengar, sehingga dapat
menyampaikan tanggapan secara relevan dan kontekstual. Proses yang

45
terjadi dalam menyimak mencakup kegiatan seperti mendengarkan,
mengidentifikasi, memahami, menginterpretasi bunyi bahasa, lalu
memahami makna. Keterampilan menyimak juga merupakan
kemampuan komunikasi non-verbal yang mencakup seberapa baik
seseorang menangkap makna (tersirat dan tersurat) pada sebuah
paparan lisan dan memahami ide pokok dan pendukung pada konten
informasi maupun konteks yang melatari paparan tersebut (Petri,
2017).
Membaca Kemampuan memahami, menggunakan, dan merefleksi teks sesuai
tujuan dan kepentingannya, untuk mengembangkan pengetahuan dan
potensi seseorang agar ia dapat berpartisipasi dengan masyarakat
(OECD, 2000).
Memirsa Kemampuan memahami, menggunakan, dan merefleksi teks visual
sesuai tujuan dan kepentingannya.
Berbicara Kemampuan menyampaikan gagasan, pikiran, serta perasaan secara
lisan dalam interaksi sosial.
Menulis Kemampuan menyampaikan, mengomunikasikan gagasan,
mengekspresikan kreativitas dan mencipta dalam berbagai genre teks
tertulis, dengan cara yang efektif dan dapat dipahami, serta diminati
oleh pembaca dengan struktur organisasi dan unsur kebahasaan yang
tepat.
Mempresentasikan Kemampuan memaparkan gagasan secara fasih, akurat, dapat
dipertanggungjawabkan dengan cara yang komunikatif melalui
beragam media (visual, digital, dan audiovisual), dan dapat dipahami
oleh pendengar. Penyampaian dalam berbicara dan mempresentasikan
perlu disusun dan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan atau
karakteristik penyimak.

8. Karakteristik Mata Pelajaran Seni Budaya (Seni Rupa)

Kreativitas peserta didik tumbuh dan berkembang melalui ruang


kebebasan dalam mencari, melihat, mengamati, merasakan dari berbagai
sudut pandang, kemudian membangun pemahaman kembali dan
mengembangkannya dalam berbagai gagasan, proses, dan bentuk melalui
medium seni rupa.

Menumbuhkan kepekaan dan daya apresiasi peserta didik terbentuk melalui


pengalaman mencipta, menikmati, mengetahui, memahami, bersimpati,
berempati, peduli, dan toleransi terhadap beragam nilai, budaya, proses, dan
karya.

Keterampilan peserta didik dalam bekerja artistik berkembang melalui


kemampuan merancang, menggambar, membentuk, memotong,
menyambungkan berbagai medium seni rupa.

46
Karya seni rupa yang dihasilkan oleh peserta didik memiliki kontribusi yang
berdampak pada diri dan lingkungannya sebagai respons positif dari sebuah
permasalahan, baik secara global maupun internasional.

Peserta didik mampu berkolaborasi dan terhubung erat antar-keilmuan seni


maupun bidang ilmu lainnya sebagai upaya bersama dalam mencari solusi
dalam permasalahan di berbagai aspek kehidupan.

Didalam mempelajari seni rupa, sejumlah elemen berikut menjadi landasan


pendekatan pembelajaran.

Gambar 1. Lima Elemen/ Domain Landasan Pembelajaran Seni Rupa

Landasan pembelajaran seni rupa memiliki lima elemen/domain yang


mandiri dan berjalan beriringan sebagai kesatuan yang saling
memengaruhi dan mendukung. Setiap elemen bukanlah sebuah urutan
atau prasyarat dari elemen lainnya. Masing-masing mampu berdiri
sendiri secara mandiri, namun memiliki keterhubungan dalam peran
antarelemen.

47
Deskripsi Elemen dalam Seni Budaya (Seni Rupa)
Elemen Deskripsi
Mengalami 1. Mengindra, mengenali, merasakan,
(Experiencing) menyimak, mencobakan/ bereksperimen, dan
merespons bentuk rupa dari beragam sumber,
dan beragam jenis/bentuk seni rupa dari
berbagai konteks budaya.
2. Eksplorasi bentuk seni rupa dan beragam
karya-karya rupa, alat-alat yang digunakan,
dan penggunaan teknologi dalam praktik
membuat karya seni rupa.
3. Mengamati, mengumpulkan, dan merekam
pengalaman dari beragam praktik,
menumbuhkan kecintaan pada seni rupa, dan
mengusahakan dampak bagi diri sendiri,
orang lain, dan masyarakat.
Menciptakan 1. Memilih penggunaan beragam media dan
(Making/Creating) teknik dalam seni rupa untuk menghasilkan
karya rupa sesuai dengan konteks,
kebutuhan, dan ketersedian serta kemampuan
menciptakan karya, sejalan dengan
perkembangan teknologi.
2. Menciptakan karya-karya seni rupa dengan
standar unsur dan prinsip seni rupa yang baik
dan sesuai dengan kaidah/ budaya dan
kebutuhan, dapat dipertanggungjawabkan,
berdampak pada diri sendiri dan orang lain,
dalam beragam bentuk praktiknya.
Merefleksikan 1. Menyematkan nilai-nilai yang generatif-
(Reflecting) lestari pada pengalaman dan pembelajaran
artistik- estetik yang berkesinambungan
(terus-menerus).
2. Mengamati, memberikan penilaian, dan
membuat hubungan antara karya pribadi dan
orang lain sebagai bagian dari proses
berpikir dan bekerja artistik-estetik dalam
konteks unjuk karya rupa.
Berpikir dan Bekerja 1. Merancang, menata, menghasilkan,
secara Artistik mengembangkan, menciptakan, mereka
(Thinking and ulang, dan mengomunikasikan ide melalui
Working Artistically) proses mengalami, menciptakan, dan
merefleksikan.
2. Mengeksplorasi dan menemukan sendiri
bentuk karya dan teknik dalam seni rupa
serta kolaborasi dengan bidang keilmuan
yang lain: seni musik, tari, drama, dan
nonseni) yang membangun dan bermanfaat

48
untuk menanggapi setiap tantangan hidup dan
kesempatan berkarya secara mandiri.
3. Meninjau dan memperbarui karya pribadi
sesuai dengan kebutuhan masyarakat, zaman,
konteks fisik-psikis, budaya, dan kondisi
alam.
4. Menjalani kebiasaan/disiplin kreatif
sebagai sarana melatih kelancaran dan
keluwesan dalam praktik seni rupa.
Berdampak bagi 1. Memilih, menganalisis, menghasilkan karya-
Diri Sendiri dan karya seni rupa dengan kesadaran untuk terus
Orang Lain mengembangkan kepribadian dan karakter
(Impacting) bagi diri sendiri dan sesama.
2. Memilih, menganalisis, menghasilkan karya-
karya seni rupa dengan kesadaran untuk terus
membangun persatuan dan kesatuan bangsa.
3. Memilih, menganalisis, menghasilkan karya-
karya seni rupa dengan kesadaran untuk terus
meningkatkan cinta kasih kepada sesama
manusia dan alam semesta.
4. Menjalani kebiasaan/ disiplin kreatif dalam
praktik-praktik seni rupa sebagai sarana
melatih pengembangan pribadi dan
bersama, makin baik waktu demi waktu,
tahap demi tahap.

8.a. Karakteristik Mata Pelajaran Seni Musik


1. Deskripsi Umum Mata Pelajaran
Pelajaran Seni Musik pada jenjang SMPLB dan SMALB mempelajari
teori dan praktik tentang keselamatan dan kesehatan kerja,
instrument alat musik, dan membuat karya musik, proses
membuat karya musik, penyelesaian karya, dan pelaporan karya serta
menunjukan hasil karya. Materi Keselamatan kesehatan kerja
mencakup teori dan praktik dalam upaya menjamin keselamatan dan
kesehatan selama berada di area kerja, pencegahan terjadinya
kecelakaan kerja dan langkah penanganan jika terjadi kecelakaan
kerja.

Materi instrumen mencakup pengenalan instrumen alat musik terkait


fungsi cara penggunaan alat yang digunakan proses membuat
karya dan menampilkan karya musik. Proses membuat karya atau
mengaransemen sebuah karya dengan menggunakan berbagai macam

49
media adalah rangkaian pembelajaran teori dan praktik. Materi
pelaporan mencakup teori dan praktik pelaporan pada tiap tahapan
kerja dan mengkomunikasikan hasil laporan. Setiap materi tersebut
mengajarkan tahapan-tahapan hard skill dan soft skill degan
pendekatan belajar Project Based Learning yang akan
menginternalisasikan sikap jujur, disiplin, bernalar kritis, kreatif,
mandiri dan bergotong royong sesuai dengan profil pelajar Pancasila.

Pembelajaran dilaksanakan dengan sistem ganda, yaitu di lingkungan


sekolah dan luar sekolah (pengguna musik). Pembelajaran teori dan
praktik di sekolah dilaksanakan pada ruang praktik keterampilan
sebagai miniatur ruang kerja di dunia usaha dan pengguna musik serta
dapat menghadirkan praktisi dari pengguna musik sebagai guru tamu.
Pembelajaran di industri dilaksankan melalui program pengguna dan
praktik sesuai dengan kebutuhan. Pembelajaran keterampilan seni
musik berorientasi pada kebutuhan dan kemandirian peserta didik.

Teori dasar musik adalah pengetahuan dasar yang harus dimiliki


untuk membekali peserta didik dalam mengembangkan keterampilan
seni musik. Materi-materi dasar untuk mengembangkan
pengetahuan dan kemampuan pada fase berikutnya antara lain, yaitu
mengajarkan tentang penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
(K3). Dengan menguasai pelajaran Seni Musik, peserta didik
dapat mengembangkan kompetensinya dengan baik sehingga pada
fase SMPLB dan fase SMALB atau ke jenjang yang lebih tinggi.

2. Elemen Mata Pelajaran


Seni Musik pada fase D, E, dan F membahas materi yang akan
dikembangkan sebagai dasar pengetahuan dan kemampuan untuk
memasuki materi pada jenjang yang lebih tinggi, antara lain:
a. Pengetahuan tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
b. Pengetahunan alat musik dan perlengkapan alat musik untuk
menampilkan karya musik
c. Proses membuat komposisi lagu dan penampilan karya musik
d. Melaksanakan proses produksi karya seni musik manual dan digital pada
berbagai macam media
e. Melaporkan hasil kerja

50
Elemen Mata Pelajaran Seni Musik dan Deskripsinya
Elemen Deskripsi
Keselamatan dan Peserta didik mampu menerapkan Kesehatan dan
Kesehatan Kerja Keselamatan Kerja (K3) yang meliputi penerapaan
kesehatan dan keselamatan di lingkungan tempat
kerja, pencegahan kecelakaan kerja, penerapaan
Pertolongan Pertama pada Kecelakaan Kerja (P3K),
penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) seperti
masker, masker, sarung tangan, sepatu, dan
celemek, pemeliharaan peralatan secara berkala,
pencegahan penyakit akibat kerja, pembersihan area
ruang sablon atau kelas untuk belajar, penyimpanan
alat bantu menyablon, personal hygiene meliputi
merawat kebersihan diri dan seragam kerja praktik/
uniform, mengikuti standar operasional procedural
(SOP) penggunaaan alat.

Persiapan Instrumen Peserta didik dapat menerapkan kemampuan


Musik persiapan peralatan dan perlengkapan yang
meliputi, mengidentifikasi alat dan perlengkapan
untuk praktik di ruang musik. Pada persiapan
menggunakan peralatan perserta didik dapat
mengelompokkan jenis instrumen,
mengidentifikasi kegunaan instrument, memahami
dan melakukan pemeliharaan berkala pada
instrument music dan perlengkapan,
membersihkan peralatan setelah digunakan, serta
melakukan penyimpanan peralatan. Kemudian
pada persiapan praktik karya musik , peserta didik
dapat mengidentifikasi kebutuhan peralatan untuk
praktik karya musik. Memilih media yang sesuai
dengan kebutuhan untuk karya musik yang
dimainkan
Proses Pembuatan Peserta didik dapat menentukan instrumen musik
Karya Musik yang tepat untuk pembuatan karya musik. Peserta
didik juga dapat melakukan proses latihan dan
pembuatan karya seni musik dengan
menggunakan instrumen musik dan perlengkapan
sesuai prosedur seperti menerapkan berbagai
teknik instrumen musik dan instrumen penunjang
lainnya.
Penyelesaian Akhir Peserta didik dapat membereskan dan
mengembalikan instrument musik yang di
gunakan ketempat semula, serta menerapkan
kebersihan dan kerapian peralatan dan
perlengkapan musik yang sudah dipergunakan.

51
Pelaporan Peserta disik dapat melaporkan hasil kerja dengan
mengisi cek list: persiapan alat, pemeriksaan
kelengkapan bahan, dan hasil seni musik manual
dan digital.

9. Karakteristik Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan


Kesehatan (PJOK)
Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan sebagai sebuah bidang kajian
memiliki karakteristik:
1. Diorientasikan pada pembentukan peserta didik yang terliterasi secara
jasmani dan mampu menerapkannya dalam kehidupan nyata sepanjang
hayat.
2. Melibatkan peserta didik dalam pengalaman langsung, riil, dan otentik untuk
meningkatkan kreativitas, penalaran kritis, kolaborasi, dan keterampilan
berkomunikasi, serta berfikir ke tingkat yang lebih tinggi melalui aktivitas
jasmani.
3. Mempertimbangkan karakteristik peserta didik, tugas gerak (movement
task), dan dukungan lingkungan yang berprinsip developmentally
appropriate practices (DAP).
4. Penyelenggaraan di sekolah didasari nilai-nilai luhur bangsa untuk
membentuk Profil Pelajar Pancasila.
5. Memuat elemen-elemen keterampilan gerak, pengetahuan gerak,
pemanfaatan gerak, serta pengembangan karakter dan internalisasi nilai-nilai
gerak. Adapun elemen-elemen tersebut dideskripsikan sebagaimana dalam
tabel berikut.

Elemen-elemen Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran PJOK serta


Deskripsinya
No Elemen Deskripsi
1. Keterampilan Gerak Elemen ini berupa kekhasan pembelajaran PJOK
yang merupakan proses pendidikan tentang dan
melalui aktivitas jasmani, terdiri dari sub elemen:
a) Aktivitas Pengembangan Pola Gerak
Dasar (Fundamental Movement Pattern),
dan
b) Aktivitas Pengembangan Keterampilan
Gerak (Motor Skills) berupa Aktivitas Pilihan
Permainan dan Olahraga, Aktivitas Senam,
Aktivitas Gerak Berirama, serta Aktivitas
52
Permainan dan Olahraga Air (kondisional)
2. Pengetahuan Gerak Elemen ini berupa pemahaman, penerapan,
analisis, evaluasi, serta kreasi konsep, prinsip,
prosedur, taktik dan strategi gerak sebagai
landasan dalam melakukan keterampilan, kinerja,
serta budaya hidup aktif pada setiap sub elemen:
a) Aktivitas Pengembangan Pola Gerak
Dasar (Fundamental Movement Pattern),
dan
b) Aktivitas Pengembangan Keterampilan
Gerak (Motor Skills) berupa Aktivitas Pilihan
Permainan dan Olahraga, Aktivitas Senam,
Aktivitas Gerak Berirama, serta Aktivitas
Permainan dan Olahraga Air (kondisional)
3. Pemanfaatan Gerak Elemen ini berupa pengetahuan dan keterampilan
gerak serta pemanfaatannya dalam kehidupan
sehari-hari, terdiri dari sub elemen:
a) Aktivitas Pemeliharaan dan Peningkatan
Kebugaran Jasmani Terkait Kesehatan dan
Keterampilan, dan
b) Pola Perilaku Hidup Sehat
4. Pengembangan Elemen ini berupa pengembangan karakter dan
Karakter dan internalisasi nilai-nilai gerak secara gradual yang
Internalisasi Nilai- dirancang melalui berbagai aktivitas jasmani,
nilai Gerak terdiri dari sub elemen:
a) Tanggung Jawab Personal dan Sosial, serta
b) Nilai-nilai Keriangan, Tantangan, Ekspresi
Diri, dan Interaksi Sosial

10. Karakteristik Mata Pelajaran Informatika

Mata pelajaran Informatika mengintegrasikan kemampuan berpikir


komputasional, keterampilan menerapkan pengetahuan Informatika, serta
pemanfaatan teknologi (khususnya TIK) secara tepat dan bijak sebagai objek
kajian dan alat bantu untuk menghasilkan solusi efisien dan optimal dari
persoalan yang dihadapi masyarakat dengan menerapkan rekayasa dan
prinsip keilmuan Informatika. Elemen mata pelajaran Informatika saling
terkait satu sama lain membentuk keseluruhan mata pelajaran Informatika
sebagaimana diilustrasikan pada gambar bangunan Informatika di bawah ini.

Keterangan:
TIK : Teknologi Informasi dan Komunikasi
SK : Sistem Komputer
JKI : Jaringan Komputer dan Internet
53
AD : Analisis Data
AP : Algoritma dan Pemrograman
DSI : Dampak Sosial

Informatika
TIK
Gambar Bangunan Informatika
PRAKTIK LINTAS BIDANG

Mata pelajaran Informatika


S J A A D terdiri atas delapan elemen
K K D P S
I I berikut ini.

BERPIKIR KOMPUTASIONAL

Elemen Deskripsi
Berpikir Mengasah keterampilan problem solving yang efektif,
komputasional efisien, dan optimal sebagai landasan untuk menghasilkan
(BK) solusi dengan menerapkan penalaran
kritis, kreatif dan mandiri.
Teknologi Menjadi perkakas dalam berkarya dan sekaligus objek
Informasi dan kajian yang memberikan inspirasi agar suatu hari
Komunikasi peserta didik menjadi pencipta karya-karya berteknologi
(TIK) yang berlandaskan Informatika.
Sistem komputer Pengetahuan tentang bagaimana perangkat keras dan
(SK) perangkat lunak berfungsi dan saling mendukung dalam
mewujudkan suatu layanan bagi pengguna baik di luar
maupun di dalam jaringan komputer/internet.
Jaringan Memfasilitasi pengguna untuk menghubungkan sistem
Komputer dan komputer dengan jaringan lokal maupun internet.
Internet (JKI)
Analisis data Memberikan kemampuan untuk menginput, memproses,
(AD) memvisualisasi data dalam berbagai tampilan,
menganalisis, menginterpretasi, dan memprediksi, serta
mengambil kesimpulan serta keputusan berdasarkan
penalaran.
Algoritma dan Mengarahkan peserta didik menuliskan langkah
Pemrograman penyelesaian solusi secara runtut dan menerjemahkan
(AP) solusi menjadi program yang dapat dijalankan oleh
mesin (komputer).
Dampak Sosial Menyadarkan peserta didik akan dampak Informatika
Informatika dalam: (a) kehidupan bermasyarakat dan dirinya,
(DSI) khususnya dengan kehadiran dan pemanfaatan TIK, dan
(b) bergabungnya manusia dalam jaringan komputer dan
internet untuk membentuk masyarakat digital.
Praktik Lintas Melatih peserta didik bergotong royong untuk untuk
54
Bidang (PLB) menghasilkan artefak komputasional secara kreatif dan
inovatif dengan mengintegrasikan semua pengetahuan
Informatika maupun pengetahuan dari mata pelajaran lain,
menerapkan proses rekayasa atau pengembangan
(designing, implementing, debugging, testing, refining),
serta mendokumentasikan dan mengomunikasikan hasil
karyanya.

55
Beban belajar setiap elemen pada mata pelajaran Informatika tidak sama. BK, AD, AP,
dan PLB memiliki beban belajar paling besar yang memungkinkan peserta didik
berpikir kritis dan kreatif. SK dan JKI diberikan terbatas pada pengetahuan dasar dan
penggunaannya. TIK dan DSI dapat diberikan sambil melakukan kegiatan yang
berkaitan dengan elemen lainnya, dimana perkakas TIK saat ini semakin intuitif yang
mudah dipelajari dan dimanfaatkan, sedangkan DSI merupakan aspek dari setiap area
pengetahuan Informatika untuk menumbuhkan kepedulian pada masyarakat dan
pembentukan karakter baik sebagai warga dunia maupun warga digital.

11. Karakteristik Mata Pelajaran Bahasa Jawa


Peserta didik memiliki kemampuan berbahasa Jawa dengan santun sesuai dengan kaidah unggah-
ungguh basa dan tata bahasa (paramasastra dan kagunan basa) untuk berkomunikasi dan bernalar
sesuai dengan tujuan dalam konteks sosial dan budaya.
Peserta didik mampu memahami, mengolah, dan menginterpretasi informasi paparan tentang
topik sosial budaya dan karya sastra (misalnya; tembang
Macapat/parikan/dongeng/geguritan/cerita pendek/cerita rakyat/cerita wayang).
Peserta didik mampu berpartisipasi aktif dalam diskusi, mempresentasikan, dan menanggapi
informasi nonsastra (tentang sosial budaya) dan sastra (misalnya; tembang
Macapat/parikan/dongeng/ geguritan/cerita pendek/cerita rakyat/cerita wayang) yang dipaparkan.
Peserta didik memiliki perbendaharaan kosa kata bahasa jawa tentang ungkapan-ungkapan Jawa.
Peserta didik mampu menulis berbagai teks (nonsastra dan sastra) untuk menyampaikan hasil
pengamatan dan pengalamannya dengan lebih terstruktur, dan menuliskan tanggapannya terhadap
paparan dan bacaan menggunakan pengalaman dan pengetahuannya.
Peserta didik mampu menulis teks paragraf dengan huruf Jawa sesuai dengan kaidah penulisan
huruf Jawa.

Fase D Berdasarkan Elemen


1. Elemen Capaian Pembelajaran Menyimak:
a. Peserta didik mampu menganalisis dan mengevaluasi informasi berupa gagasan, pikiran,
perasaan, pandangan, arahan atau pesan yang akurat dari berbagai tipe teks nonsastra
(konteks sosial budaya).
b. Peserta didik mampu menganalisis dan mengevaluasi informasi berupa gagasan, pikiran,
perasaan, pandangan, arahan atau pesan yang akurat dari teks sastra (misalnya; tembang
macapat/parikan/wangsalan/cangkriman/dongeng/mon olog/geguritan/cerita pendek/cerita
rakyat/cerita wayang epos Ramayana atau lainnya) dalam bentuk audiovisual dan aural.
c. Peserta didik mampu menganalisis dan mengevaluasi informasi berupa gagasan, pikiran,
perasaan, pandangan, arahan atau pesan yang akurat dari teks nonsastra (dialog/gelar
wicara/lainnya).

56
d. Peserta didik mampu mengeksplorasi dan mengevaluasi berbagai informasi dari topik aktual
yang didengar.
2. Elemen Capaian Pembelajaran Membaca
a. Peserta didik memahami informasi berupa gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan
dari berbagai jenis teks (deskripsi/narasi/eksposisi/argumentasi/ lainnya) pada konteks sosial
budaya.
b. Peserta didik mampu membaca teks sastra (tembang macapat/parikan/
dongeng/geguritan/cerita pendek/cerita rakyat/cerita wayang epos Ramayana/lainnya) dari
teks visual dan audio visual.
c. Peserta didik mampu membaca teks paragraf aksara Jawa untuk menemukan makna yang
tersurat dan tersirat.
d. Peserta didik mampu menginterpretasikan informasi untuk mengungkapkan simpati,
kepedulian, empati atau pendapat pro dan kontra dari teks visual dan audiovisual.
e. Peserta didik mampu mengeksplorasi dan mengevaluasi berbagai topik aktual tentang sosial
dan budaya yang dibaca dan dipirsa.
3. Elemen Capaian Pembelajaran Berbicara
a. Peserta didik mampu menyampaikan gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan dengan
bahasa Jawa sesuai dengan kaidah unggah-ungguh basa dan tata bahasa untuk menyampaikan
pendapat, pemecahan masalah, dan pemberian solusi secara lisan dalam bentuk monolog dan
dialog logis, kritis, dan kreatif.
b. Peserta didik mampu menggunakan dan mengembangkan perbendaharaan kata untuk
berbicara dan presentasi.
c. Peserta didik mampu menggunakan ungkapan-ungkapan jawa dalam dialog sesuai dengan
norma kesopanan dalam berkomunikasi.
d. Peserta didik mampu berdiskusi secara aktif, kontributif, efektif, dan santun.
e. Peserta didik mampu menuturkan ungkapan simpati, empati, peduli dan penghargaan dalam
bentuk dialog dan sastra melalui teks multimodal.
f. Peserta didik mampu mengungkapkan dan mempresentasikan berbagai topik aktual tentang
sosial budaya secara kritis.
4. Elemen Capaian Pembelajaran Menulis
a. Peserta didik mampu menulis gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan tertulis tentang
sosial budaya untuk berbagai tujuan secara logis, kritis, dan kreatif dengan menggunakan
bahasa Jawa sesuai kaidah unggah-ungguh basa dan tata bahasa.
b. Peserta didik mampu menulis teks paragraf aksara Jawa sesuai kaidah penulisan aksara Jawa.
c. Peserta didik mampu menyampaikan ungkapan rasa simpati, empati, peduli, dan pendapat
pro/kontra secara etis dalam memberikan penghargaan secara tertulis dalam teks multimodal.
d. Peserta didik mampu menggunakan kosakata baru yang dimiliki tentang busananing basa dan
ungkapan Jawa untuk menulis berbagai tujuan.

57
e. Peserta didik mampu menyampaikan tulisan berdasarkan fakta, pengalaman, dan imajinasi
secara indah dan menarik dalam bentuk gancaran (prosa) dan geguritan (puisi jawa) dengan
penggunaan kosa kata secara kreatif.

Elemen-elemen Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa Jawa serta Deskripsinya


N Capaian Pembelajaran Elemen Materi Tujuan
o Pembelajaran
1 Peserta didik mampu menganalisis dan Menyima Teks cerita 1. Ciri-ciri
mengevaluasi informasi berupa gagasan, pikiran, k rakyat teks cerita
perasaan, pandangan, arahan atau pesan yang akurat rakyat
dari teks sastra (misalnya; tembang 2. Isi teks
macapat/parikan/wangsalan/cangkriman/dongeng/m cerita rakyat
on olog/geguritan/cerita pendek/cerita rakyat/cerita 3. Amanat
wayang epos Ramayana atau lainnya) dalam bentuk teks cerita
audiovisual dan aural. rakyat
Crita 1. Menganali
Ramayana sis isi teks
Ramayana
2. Mengevalu
asi isi teks crita
wayang
Ramayana
Peserta didik mampu menganalisis dan Teks cerita 1. Ciri-ciri teks
mengevaluasi informasi berupa gagasan, pikiran, pengalama cerita
perasaan, pandangan, arahan atau pesan yang akurat n pengalaman
dari berbagai tipe teks nonsastra (konteks sosial 2. Isi teks cerita
budaya). pengalaman
3. Mengekplorasi
isi teks cerita
pengalaman
Peserta didik mampu menganalisis dan Teks 1. Ciri-ciri
mengevaluasi informasi berupa gagasan, pikiran, tembang tembang sinom
perasaan, pandangan, arahan atau pesan yang akurat Sinom 2. Isi tembang
dari teks sastra (misalnya; tembang sinom
macapat/parikan/wangsalan/cangkriman/dongeng/ 3. Amanat
mon olog/geguritan/cerita pendek/cerita tembang sinom
rakyat/cerita wayang epos Ramayana atau lainnya)
dalam bentuk audiovisual dan aural.

Peserta didik mampu menganalisis dan Dialog 1. Mengidentifikas


mengevaluasi informasi berupa gagasan, pikiran, i teks dialog
perasaan, pandangan, arahan atau pesan yang akurat 2. Menganalisis isi
dari teks nonsastra (dialog/gelar wicara/lainnya). teks dialog
3. Mempresentasik
an isi teks
dialog
2 Peserta didik memahami informasi berupa gagasan, Membaca Teks narasi 1. Ciri-ciri teks
pikiran, pandangan, arahan atau pesan dari berbagai narasi
jenis teks (deskripsi/narasi/eksposisi/argumentasi/ 2. Analisis teks
lainnya) padakonteks sosial budaya narasi
3. Presentasi isi
teks narasi
Peserta didik mampu membaca teks sastra(tembang Tembang 1. Ciri-ciri
macapat/parikan/ dongeng/geguritan/cerita Gambuh tembang
pendek/cerita rakyat/cerita wayang epos gambuh

58
Ramayana/lainnya) dari teks visual danaudio visual. 2. Isi teks teks
tembang
gambuh
3. Amanat dari
tembang
Gambuh
Peserta didik mampu membaca teks paragraf Membaca 1. Mengidenti
aksara Jawa untuk menemukan makna yang tersurat 1 paragraf fikasi aksara,
dan tersirat. huruf Jawa sandhangan lan
pasangan
2. Membaca
aksara jawa
Peserta didik memahami informasi berupa gagasan, Teks 1. Ciri-ciri
pikiran, pandangan, arahan atau pesan dari berbagai deskripsi teks deskripsi
jenis teks (deskripsi/narasi/eksposisi/argumentasi/ 2. Isi teks
lainnya) padakonteks sosial budaya deskripsi
3. Presentasi
isi teks
deskripsi
Peserta didik mampu membaca teks sastra(tembang Tembang Membaca
macapat/parikan/ dongeng/geguritan/cerita sinom tembang sinom
pendek/cerita rakyat/cerita wayang epos
Ramayana/lainnya) dari teks visual danaudio visual.
3 Peserta didik mampu menggunakan dan Berbicara Tembang Menanggapi isi
mengembangkan perbendaharaan kata untuk gambuh teks tembang
berbicara dan presentasi. gambuh
Peserta didik mampu menyampaikan gagasan, Teks cerita Mempresentasikan
pikiran, pandangan, arahan atau pesan dengan rakyat isi teks cerita
bahasa Jawa sesuai dengan kaidah unggah-ungguh rakyat
basa dan tata bahasa untuk menyampaikan
pendapat, pemecahan masalah, dan pemberian solusi
secara lisan dalam bentuk monolog dan dialog logis,
kritis, dan kreatif. Peserta didik mampu
menggunakan dan mengembangkan
perbendaharaan kata untuk berbicara dan presentasi

Peserta didik mampu mengungkapkan dan Teks Mempresentasikan


mempresentasikan berbagai topik aktual tentang deskripsi isi teks deskripsi
sosial budaya secara kritis.
4 Peserta didik mampu menulis gagasan, pikiran, Menulis Menulis Menulis teks
pandangan, arahan atau pesan tertulis tentang sosial teks narasi narasi
budaya untuk berbagai tujuan secara logis, kritis,
dan kreatif dengan menggunakan bahasa Jawa sesuai
kaidah unggah-ungguh basa dan tata bahasa.

Peserta didik mampu menyampaikan tulisan Teks cerita Menulis cerita


berdasarkan fakta, pengalaman, dan imajinasi pengalama pengalaman
secara indah dan menarik dalam bentuk gancaran n
(prosa) dan geguritan (puisi jawa) dengan
penggunaan kosa kata secara kreatif.
Peserta didik mampu menulis teks paragraf aksara Menulis Menulis
Jawa sesuai kaidah penulisan aksara Jawa. aksara sandhangan,
jawa pasangan
Menulis paagraf
crita kidang
kencana

59
Peserta didik mampu menulis gagasan, pikiran, Menulis Menulis teks
pandangan, arahan atau pesan tertulis tentang sosial cerita Ramayana
budaya untuk berbagai tujuan secara logis, kritis, Ramayana
dan kreatif dengan menggunakan bahasa Jawa sesuai
kaidah unggah-ungguh basa dan tata bahasa. Teks Menulis teks
dialog dialog

b. Rencana Pembelajaran untuk Ruang Lingkup Kelas (ATP dan Modul Ajar/RPP)
Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) SMPN 1 Sruweng disusun dalam bentuk matriks yang
memuat alur tujuan pembelajaran, materi ajar, kegiatan pembelajaran, penilaian dan sumber
belajar.
1. Alur tujuan pembelajaran berfungsi mengarahkan guru dalam merencanakan,
mengimplementasi dan mengevaluasi pembelajaran secara keseluruhan sehingga capaian
pembelajaran diperoleh secara sistematis, konsisten, terarah dan terukur.
2. Materi ajar merupakan materi pokok yang telah disusun pada alur tujuan pembelajaran.
3. Kegiatan pembelajaran dikemas secara umum sebagai acuan untuk menyusun rencana
pelaksaanaan pembelajaran.
4. Penilaian merupakan penilaian otentik yang memadukan dimensi sikap, pengetahuan dan
keterampilan selama dan setelah proses pembelajaran. Sumber belajar dipilah sesuai
kebutuhan peserta didik dan merupakan sumber belajar yang mudah digunakan, berbasis
lingkungan, dan mendukung pembelajaran yang kontekstial dan menyenangkan.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) SMP N 1 Sruweng disusun sesuai dengan aturan
terbaru yang sudah ditetapkan oleh pusat. Ada tiga unsur utama yang termuat dalam RPP yaitu:
1) Tujuan pembelajaran; 2) Langkah-langkah pembelajaran; dan 3) Penilaian. Tujuan
pembelajaran merupakan penerjemahan tujuan capaian pembelajaran yang dapat terukur
pencapaian dan keberhasilannya. Langkah kegiatan pembelajaran menggambarkan keseluruhan
aktivitas yang akan dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran
pun diintegrasikan penumbuhan dan penguatan Profil Pelajar Pancasila, Penilaian merupakan
proses mengukur ketercapaiac selama proses pembelajaran. Penilaian ini mencakup aspek
sikap, pengetahuan dan keterampilan.
1. Rencana Pembelajaran Intrakurikuler
Berdasarkan capaian pembelajaran di awal Tahun Pelajaran 2022/2023 guru menyusun:
a. Alur Tujuan Pembelajaran dalam satu tahun, disusun dengan komponen capaian
pembelajaran, capaian elemen, alur tujuan pembelajaran, alokasi waktu dan Alternatif Materi/
Kegiatan/Aktivitas Pembelajaran,
b. Capaian pembelajara disusun dengan memuat komponen tujuan pembelajaran, materi
pembelajaran, alokasi waktu, dan penilaian,
c. Modul ajar disusun sebagai pedoman pelaksanaan pembelajaran,
d. Pogram tahunan, merupakan sebaran materi dalam satu tahun, komponen yang terdapat
semester, kegiatan pembelajaran, alokasi waktu, dan keterangan,
e. Perhitungan Alokasi waktu berisi format jumlah minggu yang efektif dalam satu tahun, dan
60
f. Distribusi Alokasi waktu berisi format jumlah kegiatan yang dilakukan dalam satu tahun.

61
KALENDER PENDIDIKAN

A. Penetapan Awal Tahun Pelajaran


1). Hari pertama masuk sekolah tahun 2022/2023 : Senin, 11 Juli 2022
2). Masa Pengengenalan Linkungan Sekolah : Senin – Rabu , 11-13/7 2022
B. Pengaturan Waktu Belajar Efektif
1). Jumlah hari efektif selama 1 tahun : 237 hari
2). Hari belajar efektif selama 1 tahun : 224 hari
3) Kegiatan PTS/PAS /US : 36 hari
4) Mengikuti upacara : 4 hari
C. Pengaturan Waktu Libur
1). Libur akhir semester : 24 hari
2). Libur hari ahad : 51
3) Libur umum : 13
D. Penjabaran Matriks Kalender Pendidikan Sekolah

KALENDER PENDIDIKAN SMP N 1 SRUWENG


TAHUN PELAJARAN 2022/2023

JULI 2022 TANGGAL URAIAN KEGIATAN


Minggu 3 10 17 24 31 1-9 Libur Akhir TP 2021/2022
Senin 4 11 18 25 11 Awal Tahun Pelajaran 2022/2023
Selasa 5 12 19 26 11-13 kegiatan MPLS
Rabu 6 13 20 27 9 Libur Hari Raya Idul Adha 1442 H
Kamis 7 14 21 28 30 Tahun Baru Islam 1444 H
Jum'at 1 8 15 22 29
Sabtu 2 9 16 23 30
Jumlah Minggu Efektif 3 Minggu

AGUSTUS 2022 TANGGAL URAIAN KEGIATAN


Minggu 7 14 21 28 17 Upacara HUT RI
Senin 1 8 15 22 29 15 – 17 HUT SMP N 1 SRUWENG
Selasa 2 9 16 23 30
Rabu 3 10 17 24 31
Kamis 4 11 18 25
Jum'at 5 12 19 26
Sabtu 6 13 20 27
Jumlah Minggu Efektif 4 Minggu

SEPTEMBER 2022 TANGGAL URAIAN KEGIATAN


Minggu 4 11 18 25 5-10 Penilaian Tengah Semester 1 (PTS I)
Senin 5 12 19 26 ( TES SUMATIF
Selasa 6 13 20 27 19 - 22 AN
Rabu 7 14 21 28
Kamis 1 8 15 22 29
Jum'at 2 9 16 23 30
Sabtu 3 10 17 24
Jumlah Minggu Efektif 3 Minggu

OKTOBER 2022 TANGGAL URAIAN KEGIATAN


Minggu 2 9 16 23 30 1 Upacara Hari Kesaktian Pancasila
Senin 3 10 17 24 31 8 Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 H
Selasa 4 11 18 25 28 Upacara Hari Sumpah Pemuda
Rabu 5 12 19 26
Kamis 6 13 20 27
Jum'at 7 14 21 28

62
Sabtu 1 8 15 22 29
Jumlah Minggu Efektif 4 Minggu

NOVEMBER 2022 TANGGAL URAIAN KEGIATAN


Minggu 6 13 20 27 10 Upacara Hari Pahlawan
Senin 7 14 21 28
Selasa 1 8 15 22 29
Rabu 2 9 16 23 30
Kamis 3 10 17 24
Jum'at 4 11 18 25
Sabtu 5 12 19 26
Jumlah Minggu Efektif 5 Minggu

DESEMBER 2022 TANGGAL URAIAN KEGIATAN


Minggu 4 11 18 25 5-10 Penilaian Akhir Semester (PAS)
Kegiatan Akhir Semester I
Senin 5 12 19 26 12-15 (Classmeeting)
Selasa 6 13 20 27 14 Rapat Akhir Semester I
Penyerahan Buku Raport Semester
Rabu 7 14 21 28 17 I
Kamis 1 8 15 22 29 19-31 Libur Akhir Semester I
Cuti Bersama pengganti Hari Raya
Jum'at 2 9 16 23 30 24 Natal
Sabtu 3 10 17 24 31 25 Hari Raya Natal
Jumlah Minggu Efektif 0 Minggu

JANUARI 2023 TANGGAL URAIAN KEGIATAN


Minggu 1 8 15 22 29 1 Tahun Baru Masehi 2023
Senin 2 9 16 23 30 2 Pertama Masuk Semester Genap
Selasa 3 10 17 24 31 23 - 28 Kelas 9 TUC
Rabu 4 11 18 25
Kamis 5 12 19 26
Jum'at 6 13 20 27
Sabtu 7 14 21 28
Jumlah Minggu Efektif 4 Minggu

PEBRUARI 2023 TANGGAL URAIAN KEGIATAN


Minggu 5 12 19 26
Senin 6 13 20 27 18 Libur Isra Mi'raj
Selasa 7 14 21 28 27-28 PTS II/ TES SUMATIF
Rabu 1 8 15 22
Kamis 2 9 16 23
Jum'at 3 10 17 24
Sabtu 4 11 18 25
Jumlah Minggu Efektif 4 Minggu

MARET 2023 TANGGAL URAIAN KEGIATAN


5 12 19 26 1-4 PTS II/ TES Sumatif
Senin 6 13 20 27 22 Libur Hari Raya Nyepi
Selasa 7 14 21 28 23 Libur Awal Puasa
Rabu 1 8 15 22 29 13 – 18 TUC 1
Kamis 2 9 16 23 30
Jum'at 3 10 17 24 31
Sabtu 4 11 18 25
63
Jumlah Minggu Efektif 4 Minggu

APRIL 2023 TANGGAL URAIAN KEGIATAN


Minggu 2 9 16 23 30 7 Wafatnya Yesus Kristus
Senin 3 10 17 24 3-8 TUC 2
Selasa 4 11 18 25 19-20 Libur Jelang Idul Fitri
Rabu 5 12 19 26 21-22 Libur Hari raya Idul Fitri
Kamis 6 13 20 27 24 - 29 Ujian praktek
Jum'at 7 14 21 28
Sabtu 1 8 15 22 29
Jumlah Minggu Efektif 3 Minggu

MEI 2023 TANGGAL URAIAN KEGIATAN


Minggu 6 14 21 28 1 Hari Buruh
Senin 1 7 15 22 29 2 Upacara Hardiknas
Selasa 2 9 16 23 30 6 Hari Raya Waisyak
Rabu 3 10 17 24 31 3 - 13 Ujian Sekolah
Kamis 4 11 18 25 18 Kenaikan Isa Al Masih
Jum'at 5 12 19 26 20 Hari Kebangkitan Nasional
Sabtu 6 13 20 27

Jumlah Minggu Efektif 3 Minggu

JUNI 2023 TANGGAL URAIAN KEGIATAN


Minggu 4 11 18 25 1 Libur Lahir Pancasila
Senin 5 12 19 26 5-10 Penilaian Akhir Tahun
Selasa 6 13 20 27 14 Rapat kelulusan
Rabu 7 14 21 2\8 21 Rapat kenaikan kelas
Kamis 1 8 15 22 39 24 Pembagian raport sem 2
Jum'at 2 9 16 23 30
Sabtu 3 10 17 24
Jumlah Minggu Efektif 0 Minggu

JULI 2023 TANGGAL URAIAN KEGIATAN


Minggu 2 9 16 23 30 1-9 Libur Akhir TP 2021/2022
Senin 3 10 17 24
Selasa 4 11 18 25
Rabu 5 12 19 26
Kamis 6 13 20 27
Jum'at 7 14 21 28
Sabtu 1 8 15 22 29
Jumlah Minggu Efektif Minggu

64
Jumlah Minggu Efektif Tahun Pelajaran 2022/2023
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH MINGGU
NO BULAN MINGGU KEGIATAN
MINGGU TIDAK
EFEKTIF
EFEKTIF
Libur Akhir Tahun pelajaran
1 Juli 2022 4 3 1
2021/2022
2 Agustus 5 4 0 HUT RI/ HUT Sekolah
3 September 4 3 1 PTS 1
4 Oktober 4 4 0
5 November 5 5 0
PAS, Pengolahan Nilai, dan Rapor
6 Desmber 4 0 4
SM 1/Ganjil, Libur SM 1
7 Januari 2023 4 4 0
8 Februari 4 4 0
9 Maret 5 4 1 PTS 2
10 April 4 3 1 Libur idul fitri
Ujian Sekolah
11 Mei 5 3 2

PAT, persiapan penyerahan buku


12 Juni 4 0 4 LHB SM 2, Libur Akhir Tapel
2022/2023
JUMLAH 52 37 15

B. Kurikulum 2013

PENGATURAN BEBAN BELAJAR

a. Pengaturan alokasi waktu per mata pelajaran


Mata Pelajaran untuk kelas VII dan VIII dan IX
Berdasarkan kompetensi inti disusun mata pelajaran dan alokasi waktu
yang sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan. Susunan mata pelajaran
dan alokasi waktu untuk Sekolah Menengah Pertama negeri 1 sruweng disusun
sebagaimana tabel berikut.
Struktur Program Mata Pelajaran di SMP Negeri 1 Sruweng
Kelas VII , VIII dan IX
Komponen Kelas dan
Alokasi Waktu
VII VIII IX
Kelompok A
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3 3 3
2. Bahasa Indonesia 6 6 6
3. Matematika 5 5 5
4. Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5
5. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
6. Bahasa Inggris 4 4 4
Kelompok B
7. Seni Budaya 3 3 3
65
8. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 3 3 3
9. Prakarya 2 2 -
10.Informatika - - 2
11.Muatan Lokal Bahasa Daerah: Bahasa Jawa 2 2 2
Jumlah 40 40 40
Pengembangan Diri - - -
1. Upacara bendera/ Aktualisasi Kepramukaan 1 1 1
2. Pembiasaan 1 1 1
3. Bimbingan dan Konseling 1 1 1
4. BKTIK 1 1 1
5. Ekstrakurikuler
i. Pramuka √ √
ii. PMR √ √
iii. Pencak Silat √ √
iv. Drumband √ √
v. Seni Batik/ Lukis √ √
vi. Jurnalistik/ KIR √ √
vii. BTQ √ √
viii. Seni Tari √ √
ix. English Club √ √
x. Futsal √ √
Jumlah 44 44 44
Pengaturan Beban Belajar Tatap Muka
Satu Jam Jumlah Jam Waktu
Jenjang
Pembelajaran Pembelajaran Pembelajaran/Jam
Kelas
Tatap Muka per Minggu per Tahun
VII 40 menit 44 jam 37 minggu
VIII 40 menit 44 jam 37 minggu
IX 40 menit 44 jam 33 minggu

Catatan: kelas VII implementasi kurikulum merdeka kategori mandiri


berubah.
b. PEMBAGIAN JAM PEMBELAJARAN

Jam Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Jam Sabtu


07.00 - 07.50 1 1 1 1 1 07.00 -07.50 1

07.50- 08. 30 2 2 2 2 2 07-50-08.30 2

08.30- 09.10 3 3 3 3 3 08.30-09.10 3

09.10 - 09.40 Istirahat Istirahat Istirahat istirahat istirahat 09.10-0930 Istirahat

09.40 – 10.20 4 4 4 4 4 09.30-10.10 4

10.20 – 11.00 5 5 5 5 5 10.10-10.50 5

11.00- 11.40 6 6 6 6 10.50-11.10 istirahat

11.40 – 12.10 istirahat istirahat istirahat istirahat 11.10-11.50 6

12.10 – 12.50 7 7 7 7 11.50-12.30 7

12,50-13.30 8 8 8 8

BAB V
66
PENDAMPINGAN, EVALUASI, DAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL
Evaluasi dibutuhkan untuk melihat sejauh mana ketercapaian, kesesuaian tujuan, dan
keselarasan di dalam pelaksanaan pembelajaran dengan kondisi yang berkembang. SMPN 1
Sruweng menempuh kegiatan yang tertuang dalam tabel berikut:
B. Pendampingan Implementasi Kurikulum
Bentuk
Teknis
Pendampi SDM yang
Pendampingan
ngan IKM Waktu terlibat Keterangan
IKM

Pendampingan Coaching bagi Per tahun Guru pemula,


guru pemula Guru yang
ditunjuk, KS
Coaching pro Menyesuaik Guru Mapel, Dinasterkait
gram- program an KS sebagai
terbaru penyelenggara
Supervisi Kelas Per semester Guru, KS Sebagai
Penilaian
Kinerja Guru

C. Evaluasi Implementasi Kurikulum


Bentuk Strategi dalam Waktu SDM yang Keterangan
Evaluasi Evaluasi terlibat
Evaluasi Menggunakan Per hari Guru, peserta Dari capaian
Pembelajara jurnal harian, dan didik, orang tua, pembelajaran,
n dan penilaian sikap BK, lingkungan angket
Evaluasi peserta
Kurikulum didik
Operasional Mengaktifkan Per bulan Guru, peserta Evaluasi
Sekolah Paguyuban didik, Orang Program dan
Kelas tua, KS pelaksanaan
Pembelajara
n
Assesmen formatif Per unit Guru, peserta Dari capaian
belajar didik, orang tua pembelajaran
, angket
murid
Assesmen formatif, Per Guru, peserta Dari capaian
portofolio semester didik, orang tua, pembelajaran,
BK, lingkungan angket
peserta didik
Assesmen formatif, Per tahun Guru, peserta Dari capaian
portofolio, Evaluasi didik, orang tua, pembelajaran,
Diri Sekolah BK, lingkungan, angket
komite peserta didik,
kuisioner
orang tua
Evaluasi Monitoring Setiap Guru, Komite, Pelaksanaan
Program- kegiatan dari selesai KS, Pengawas Program
program pelaksanaan, kegiatan digilir dengan
Sekolah pelaporan, tindak harapan
lanjut kegiatan adanya
pemerataan
peran

D. Program Pengembangan Profesional


Bentuk Teknis
67
Pengembangan Pengembangan SDM yang
Profesional Profesional IKM Waktu terlibat Keterangan
IKM

Pengembangan Pelatihan Per tahun Semua guru, Rutinitas


Profesi Pengembangan pengawas,
Keprofesian KS
Pelatihan-pelatihan Menyesuaik Guru, KS Mandiri,
an Dinas terkait

68
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA

1. Permendikbud RI Nomor 20 Tahun 2018 tentang Penguatan Pendidikan Karakter pada


Satuan Pendidikan Formal.
2. Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Muatan Lokal Bahasa Jawa SMP/SMPLB/MTs
Provinsi Jawa Tengah.
3. Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 22 Tahun 2012 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan sebagaimana dirubah dengan ketentuan Peraturan Daerah
Kabupaten Kebumen Nomor 4 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah
Kabupaten Kebumen Nomor 22 Tahun 2012 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan.
4. Peraturan DISDIKBUD PROV. JATENG , No. 420/15563, tgl 6 juni 2022 tentang
Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2022/2023.
5. Permendikbudristek RI Nomor 5 Tahun 2022 tentang Standar Kompetensi Lulusan
Pendidikan Dasar dan Menengah.
6. Permendikbudristek RI Nomor 7 Tahun 2022 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar
dan Menengah.
7. Permendikbudristek RI Nomor 16 Tahun 2022 tentang Standar Proses Pada Pendidikan
Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah.
8. Permendikbudristek RI Nomor 21 Tahun 2022 tentang Standar Penilaian Pendidikan
Dasar dan Menengah.
9. Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik Indonesia
Nomor 371/M/2021 Tentang Program Sekolah Penggerak.
10. Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik Indonesia
Nomor 56/M/2022 Tentang Pedoman Penerapan Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan
Pembelajaran.
11. Keputusan Kepala BSKAP Kemendikbudristek RI No 008/H/KR/2022 Tentang
Capaian Pembelajaran Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan
Jenjang Menengah Pada Kurikulum Merdeka..
12. Keputusan Kepala BSKAP Kemendikbudristek RI No 009/H/KR/2022 Tentang
Dimensi, Elemen, dan Sub Elemen Profil Pelajar Pancasila pada Kurikulum Merdeka.
13. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah Nomor :
423.5/04678 tentang Pedoman Kurikulum Muatan Lokal Bahasa Jawa Jenjang
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah di Provinsi Jawa Tengah.
14. Peraturan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah Nomor :
420/15563 tentang Pedoman Penyusunan Kalender Pendidikan Tahun Ajaran
2022/2023

69

Anda mungkin juga menyukai