Anda di halaman 1dari 16

STRUKTUR & MUATAN

KURIKULUM

JORONG KAMPAI NAGARI SITANANG KECAMATAN LAREH


SAGO HALABAN KABUPATEN LIMA PULUH KOTA PROVINSI
SUMATERA BARAT
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Struktur Kurikulum

Pada struktur kurikulum pendidikan kesetaraan berisi sejumlah mata pelajaran yang harus
disampaikan kepada peserta didik. Pada program pendidikan kesetaraan Paket C setara SMA,
jumlah SKK sekurang-kurangnya 122 SKK (Satuan Kredit Kompetansi).

Struktur Kurikulum Paket C (Program IPS)


PKBM SELENDANG SUTRA

Bobot SKK

Mata Pelajaran Tingkatan 5 / Tingkatan 6 / JUMLAH


Derajat Mahir 1 Derajat Mahir 2
Setara Kelas X Setara Kelas
XI/XII
1. Pendidikan Agama Islam 2 4 6
2. Pendidikan
2 4 6
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 4 8 12
4. Bahasa Inggris 4 8 12
5. Sejarah 1 3 4
6. Geografi 1 7 8
7. Ekonomi 2 8 10
8. Sosiologi 2 8 10
9. Matematika 4 8 12
10. Fisika 2 - 2
11. Kimia 2 - 2
12. Biologi 2 - 2
13. Seni Budaya 2 4 6
14. Penjakes 2 4 6
15. Keterampilan Fungsional*) 4*) 8*) 12*)
16. Muatan Lokal**) 2**) 4**) 6**)
17. Kepribadian Fungsional 2 4 6
Jumlah 40 82 122
Keterangan:
*)
Pilihan mata pelajaran
**)
Substansinya dapat menjadi bagian dari mata pelajaran yang ada, baik mata pelajaran wajib maupun pilihan.
SKK untuk substansi muatan local termasuk dalam SKK mata pelajaran yang dimuati.
B. Muatan Kurikulum

1. Mata Pelajaran

Mata pelajaran merupakan materi ajar berdasarkan landasan keilmuan yang akan dibelajarkan
kepada peserta didik sebagai beban belajar melalui metode dan pendekatan yang ditentukan.
Kelompok mata pelajaran pada program Paket C adalah :
a. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;
b. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;
c. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;
d. Kelompok mata pelajaran estetika;
e. Kelompok meta pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.
Mata pelajaran dilaksanakan dengan pola pembelajaran dan pendekatan tatap muka, tutorial
dan mandiri. Untuk warga belajar usia sekolah dan tidak bekerja pembelajaran dilaksanakan
dengan pendekatan tatap muka secara klasikal, dan bagi warga belajar usia dewasa pembelajaran
dilaksanakan secara mandiri dan tutorial.

2. Keterampilan fungsional

Keterampilan fungsional merupakan kegiatan pembelajaran untuk memberikan bekal


kemampuan bekerja atau berusaha yang menjadi ciri khas dari Paket C, sehingga standar
kompetensi dan kompentensi dasar yang ingin dicapai perlu disusun sendiri oleh satuan
pendidikan.
Mata pelajaran keterampilan fungsional ini harus diikuti oleh setiap peserta didik yang dipilih
berdasarkan minat, potensi dan kebutuhan peserta didik melalui analisis minat dan kebutuhan
belajar yang dilakukan PKBM. Hal ini dijadikan kesepakatan bersama antara pengelola kelompok
belajar, tutor dan peserta didik. Satuan pendidikan dapat menyelenggarakan satu atau lebih mata
pelajaran keterampilan fungsional dalam satu tahun pelajaran sesuai dengan kebutuhan dan
potensi satuan pendidikan.
Berdasarkan hasil analisis minat, dan kebutuhan belajar serta potensi yang ada di PKBM
Selendang Sutra, jenis keterampilan fungsional yang diberikan dalam satu tahun ajaran adalah 4
jenis keterampilan fungsional yang terdiri dari keterampilan tata boga, tata busana, tata rias dan
keterampilan komputer.

3. Muatan Lokal

Muatan lokal merupakan kegiatan pembelajaran untuk mengembangkan kompetensi yang


disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang substansi
materinya dapat disesuaikan dan menjadi bagian dari mata pelajaran lain atau mata pelajaran
sendiri.

Muatan lokal yang menjadi ciri khas daerah Kabupaten Lima Puluh Kota dan diberikan di
kelompok belajar PKBM adalah Pendidikan Lingkungan Kehidupan Daerah Minangkabau
(PLKDM). Substansi materi dari PLKD diberikan melalui mata pelajaran seni budaya dan
keterampilan fungsional.

4. Kegiatan Pengembangan Kepribadian Profesional

Pengembangan kepribadian profesional merupakan kemampuan mengembangkan diri untuk


meningkatkan kualitas hidup dengan mengelola potensi, bakat, minat, prakarsa, kemandirian,
tindakan, dan waktu secara profesional sesuai tujuan dan kebutuhan, yang dapat dilakukan antara
lain melalui layanan konseling.

Kegiatan pengembangan kepribadian profesional di PKBM Selendang Sutra dilakukan di


bawah bimbingan konselor, tutor, atau tenaga kependidikan yang dilakukan dalam bentuk kegiatan
bimbingan dan penyuluhan. Kegiatan pengembangan kepribadian profesional dilakukan antara lain
melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah pribadi, kehidupan sosial,
belajar, dan pengembangan karier peserta didik.

Kegiatan layanan konseling dilaksanakan dalam bentuk penyuluhan kelompok dan atau
bimbingan personal peserta didik sesuai kebutuhan. Penyuluhan kelompok dilaksanakan 1 kali
dalam sebulan pada hari Jumat Dan bimbingan personal peserta didik dilakukan sesuai kebutuhan
dan permasalahan yang ada.

5. Mata Pelajaran yang diujikan

Mata pelajaran yang diujikan merupakan penilaian hasil belajar yang dilakukan secara
nasional oleh pemerintah, meliputi :
1) Pendidikan Kewarganegaraan
2) Bahasa Indonesia
3) Bahasa Inggris
4) Matematika
5) Sosiologi
6) Ekonomi
7) Geografi.
8) Seni Budaya
9) Penjaskes
10) Keterampilan

6. Beban Belajar

Beban belajar dinyatakan dalam Satuan Kredit Kompetensi (SKK) yang menunjukkan
kompetensi yang harus dicapai peserta didik dalam mengikuti program pembelajaran baik melalui
tatap muka, tutorial, dan/atau mandiri. Pencapaian beban belajar menggunakan sistem modular
yang menekankan pada belajar mandiri, ketuntasan belajar, dan maju berkelanjutan.
Program pembelajaran Paket C di PKBM Selendang Sutra dilakukan melalui sistem
pembelajaran tatap muka, tutorial dan mandiri. Adapun pengaturan beban belajar pada sistem
tersebut sebagai berikut :
1. Satuan Kredit Kompetensi (SKK) untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana
tertera dalam struktur kurikulum. Pengaturan alokasi waktu untuk mencapai SKK setiap
mata pelajaran dalam masing-masing tingkatan dapat dilakukan secara fleksibel dengan
jumlah beban belajar tertentu. Satuan pendidikan dimungkinkan mengatur pencapaian SKK
sesuai pola pembelajaran yang dilaksanakan.
2. Alokasi waktu untuk kegiatan mandiri dalam sistem pembelajaran Paket C untuk setiap
mata pelajaran dikelola oleh peserta didik.
3. Alokasi waktu untuk tutorial disesuaikan dengan kebutuhan, hal ini dilakukan untuk
mendukung pencapaian kompetensi setiap mata pelajaran.
Alokasi waktu pembelajaran tatap muka secara klasikal di Kelompok Belajar Paket C PKBM
Selendang Sutra sebagai berikut :

ALOKASI WAKTU PROSES


PEMBELAJARAN PER MINGGU KELAS X,
No. Mata Pelajaran SEMESTER I
Jumlah SKK/
TM T M Praktek
Menit Minggu
1 1 0 1 0 180 2
2 1 0 1 0 180 2
3 2 0 2 0 360 4
4 2 0 2 0 360 4
5 2 0 2 0 360 4
6 1 0 1 0 180 2
7 1 0 1 0 180 2
8 1 0 1 0 180 2
9 1 0 0 0 45 1
10 1 0 0 0 45 1
11 1 0 1 0 180 2
12 1 0 1 0 180 2
13 0 0 2 0 270 2

14 0 0 2 0 270 2

15 0 0 2 2 630 4
16 0 0 2 0 270 2

17 0 0 2 0 270 2

Jumlah 15 0 23 2 4.140 40

ALOKASI WAKTU PROSES


PEMBELAJARAN PER MINGGU KELAS X,
No. Mata Pelajaran SEMESTER II
Jumlah SKK/
TM T M Praktek
Menit Minggu
1 1 0 1 0 180 2
2 1 0 1 0 180 2
3 2 0 2 0 360 4
4 2 0 2 0 360 4
5 2 0 2 0 360 4
6 1 0 1 0 180 2
7 1 0 1 0 180 2
8 1 0 1 0 180 2
9 1 0 0 0 45 1
10 1 0 0 0 45 1
11 1 0 1 0 180 2
12 1 0 1 0 180 2
13 0 0 2 0 270 2

14 0 0 2 0 270 2

15 0 0 2 2 630 4

16 0 0 2 0 270 2

17 0 0 2 0 270 2

Jumlah 15 0 23 2 4.140 40
ALOKASI WAKTU PROSES
PEMBELAJARAN PER MINGGU
No. Mata Pelajaran KELAS XI, SEMESTER I
Jumlah SKK/
TM T M Praktek
Menit Minggu
1 1 0 1 0 180 2
2 1 0 1 0 180 2
3 2 0 2 0 360 4
4 2 0 2 0 360 4
5 2 0 2 0 360 4
6 0 0 0 0 0 0
7 0 0 0 0 0 0
8 0 0 0 0 0 0
9 1 0 1 0 180 2
10 2 0 2 0 360 4
11 2 0 2 0 360 4
12 2 0 2 0 360 4
13 0 0 2 0 270 2

14 0 0 2 0 270 2

15 0 0 2 2 630 4

16 0 0 2 0 270 2

17 0 0 2 0 270 2

Jumlah 15 0 25 2 4.410 42

ALOKASI WAKTU PROSES


PEMBELAJARAN PER MINGGU
No. Mata Pelajaran KELAS XI, SEMESTER II
Jumlah SKK/
TM T M Praktek
Menit Minggu
1 1 0 1 0 180 2
2 1 0 1 0 180 2
3 2 0 2 0 360 4
4 2 0 2 0 360 4
5 2 0 2 0 360 4
6 0 0 0 0 0 0
7 0 0 0 0 0 0
8 0 0 0 0 0 0
9 1 0 1 0 180 2
10 2 0 2 0 360 4
11 2 0 2 0 360 4
12 2 0 2 0 360 4
13 0 0 2 0 270 2

14 0 0 2 0 270 2

15 0 0 2 2 630 4

16 0 0 2 0 270 2

17 0 0 2 0 270 2

Jumlah 15 0 25 2 4.410 42

ALOKASI WAKTU PROSES


PEMBELAJARAN PER MINGGU
No. Mata Pelajaran KELAS XII, SEMESTER I
Jumlah SKK/
TM T M Praktek
Menit Minggu
1 1 0 1 0 180 2
2 1 0 1 0 180 2
3 2 0 2 0 360 4
4 2 0 2 0 360 4
5 2 0 2 0 360 4
6 0 0 0 0 0 0
7 0 0 0 0 0 0
8 0 0 0 0 0 0
9 1 0 0 0 45 1
10 2 0 1 0 225 3
11 2 0 2 0 360 4
12 2 0 2 0 360 4
13 0 0 2 0 270 2

14 0 0 2 0 270 2

15 0 0 2 2 630 4

16 0 0 2 0 270 2

17 0 0 2 0 270 2

Jumlah 15 0 23 2 4.140 40

ALOKASI WAKTU PROSES


PEMBELAJARAN PER MINGGU
No. Mata Pelajaran KELAS XII, SEMESTER II
Jumlah SKK/
TM T M Praktek
Menit Minggu
1 1 0 1 0 180 2
2 1 0 1 0 180 2
3 2 0 2 0 360 4
4 2 0 2 0 360 4
5 2 0 2 0 360 4
6 0 0 0 0 0 0
7 0 0 0 0 0 0
8 0 0 0 0 0 0
9 1 0 0 0 45 1
10 2 0 1 0 225 3
11 2 0 2 0 360 4
12 2 0 2 0 360 4
13 0 0 2 0 270 2

14 0 0 2 0 270 2

15 0 0 2 2 630 4

16 0 0 2 0 270 2

17 0 0 2 0 270 2

Jumlah 15 0 23 2 4.140 40
Beban Belajar

TINGKATAN MAHIR 1 MAHIR II

SEMESTER I II I II III IV

JUMLAH SKK 21 19 21 21 20 19

JUMLAH MINGGU PER


16 16 16 16 16 8
SEMSTER (RATA-RATA)

JUMLAH JAM PER


336 304 336 336 320 304
SEMSTER

JUMLAH JAM TATAP MUKA


112 114 112 112 112 114
PER SMSTR

JUMLAH JAM TUTORIAL


128 80 128 128 126 80
PER SMSTR

JUMLAH JAM MANDIRI PER


96 110 96 96 96 110
SMSTR
Beban Belajar per Minggu

TINGKATAN MAHIR 1 MAHIR II

SEMESTER I II I II III IV

JUMLAH SKK 21 19 21 21 20 19

TATAP MUKA PER MINGGU


7 7 7 7 7 7
(JAMPEL)

TUTORIAL PER MINGGU


16 10 16 16 16 10
(@2 JAMPEL)

MANDIRI PER MINGGU (@3


18 20 18 18 18 20
JAMPEL)

MAHIR 1 MAHIR 2
NO MATA PELAJARAN
SK KD SK KD

1 AGAMA ISLAM 12 34 25 69

2 PPKN 3 12 12 42

3 B. INDONESIA 16 36 32 68
4 B. INGGRIS 12 24 24 47

5 MATEMATIKA 6 24 7 26

6 FISIKA 6 15 7 22

7 KIMIA 4 10 9 31

8 BIOLOGI 4 16 9 30

9 SEJARAH 2 6 6 19

10 GEOGRAFI 3 9 6 17

11 EKONOMI 7 24 9 35

12 SOSIOLOGI 2 6 5 14

13 SENI BUDAYA 16 32 32 64

14 PENJASKES 14 34 25 65

TOTAL 107 282 208 549

7. Ketuntasan Belajar

Ketuntasan belajar setiap indikator yang dikembangkan sebagai suatu pencapaian hasil belajar
dari suatu kompetensi dasar berkisar antara 0-100%. Pengelola Kelompok belajar harus
menentukan kriteria ketuntasan minimal sebagai target pencapaian kompetensi (TPK) dengan
mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik serta kemampuan sumber daya
pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran. Kelompok belajar secara bertahap dan
berkelanjutan selalu mengusahakan peningkatan kriteria ketuntasan belajar untuk mencapai
kriteria ketuntasan ideal.
Berikut ini tabel nilai ketuntasan belajar minimal yang menjadi Target Pencapaian
Kompetensi (TPK) di Paket C setara SMA PKBM Selendang Sutra

No. Mata Pelajaran Nilai TPK (%)

1 Pendidikan Agama 75
2 Pendidikan Kewarganegaraan 75
3 Bahasa Indonesia 70
4 Bahasa Inggris 75
5 Matematika 75
6 Fisika 75
7 Kimia 75

8 Biologi 75

9 Sejarah 75
10 Geografi 75

11 Ekonomi 75

12 Sosiologi 75

13 Seni Budaya 75
14 Pendididkan Jasmani, Olahraga dan kesehatan 75
15 Keterampilan fungsional 75
16 Pendidikan Lingkungan Kehidupan Minangkabau 75
17 Pengembangan Kepribadian Profesional 75

8. Kenaikan Tingkatan dan Derajat

Kenaikan tingkatan dan derajat dilaksanakan pada setiap akhir pencapaian kompetensi. PKBM
membagi satu tingkatan dan derajat dalam beberapa satuan waktu yang pada akhir satuan waktu
tersebut diadakan penilaian hasil belajar sebagai wujud dari pencapaian Standar Kompetensi.
Setelah semua standar kompetensi dapat dicapai dilakukan kenaikan tingkatan dan derajat dengan
kriteria kenaikan yang berlaku di kelompok belajar PKBM adalah setelah peserta didik memenuhi
persyaratan berikut, yaitu:
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran satu tingkatan dan derajat;
b. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh kelompok mata
pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan kepribadian,
kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan
kesehatan;
c. Mempertimbangkan kehadiran dalam tatap muka mencapai minimal 75%.

9. Kelulusan

Dengan mengacu kepada ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik dinyatakan
telah menyelesaikan Paket C Setara SMA PKBM Selendang Sutra setelah memenuhi persyaratan
berikut, yaitu:
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran
kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan
kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani,
olahraga, dan kesehatan;
c. Lulus Ujian Nasional semua mata pelajaran yang diujikan;
d. Mengikuti Ujian Program Pendidikan Kesetaraan

10. Penentuan Kelulusan

Penentuan kelulusan dengan kriteria sebagai berikut :


1) Memiliki laporan kemajuan belajar (rapor) Paket C.
2) Telah mengikuti ujian pada PKBM Selendang Sutra dan memiliki nilai untuk seluruh
matapelajaran yang diujikan, minimal nilai masing-masing mata pelajaran 6,00
3) Lulus ujian nasional sesuai dengan keputusan pemerintah yang berlaku.
4) Peserta didik yang dinyatakan lulus diberi ijazah .
5) Peserta didik yang tidak lulus tidak memperoleh ijazah dan mengulang di tingkat IV dan
ujian nasional periode berikutnya.

B. Kalender Pendidikan
Setiap permulaan tahun pelajaran, tim penyusun program Kesetaraan di PKBM Selendang
Sutra menyusun kalender pendidikan untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran selama
satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu
pembelajaran efektif dan hari libur. Pengaturan waktu belajar di Paket C PKBM Selendang
Sutra mengacu kepada Standar Isi dan disesuaikan dengan kebutuhan daerah, karakteristik
Kelompok belajar, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, serta ketentuan dari
pemerintah/pemerintah daerah.
Kalender pendidikan Paket C yang ditetapkan oleh PKBM Selendang Sutra meliputi sebagai
berikut :
1) Permulaan tahun pelajaran 2017 adalah bulan Juli 2017.
2) Hari libur Kejar ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional, dan/atau
Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan, Kepala Daerah tingkat
Kabupaten/Kota, dan/atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari
libur khusus.
3) Waktu libur yaitu libur antara satuan waktu pencapaian kompetensi (libur semester), libur
akhir tahun pelajaran, hari libur nasional.

Anda mungkin juga menyukai