Anda di halaman 1dari 127

9

BAB III

PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN

SMA WALI SONGO

3.1 Pengaturan Beban Balajar SMA WALI SONGO

Berdasarkan Kepmendikbudristik No.262/M/2022 bahwa Struktur Kurikulum pada

Pendidikan Dasar dan Menengah Struktur Kurikulum pada pendidikan dasar dan

pendidikan menengah dibagi menjadi 2 (dua) kegiatan utama, yaitu: 1. pembelajaran

intrakurikuler; dan 2. projek penguatan profil pelajar Pancasila. Kegiatan pembelajaran

intrakurikuler untuk setiap mata pelajaran mengacu pada capaian pembelajaran. Kegiatan

projek penguatan profil pelajar Pancasila ditujukan untuk memperkuat upaya pencapaian

profil pelajar Pancasila yang mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan. Pemerintah

mengatur beban belajar untuk setiap muatan atau mata pelajaran dalam Jam Pelajaran

(JP) pertahun. Satuan pendidikan mengatur alokasi waktu setiap minggunya secara

fleksibel dalam 1 (satu) tahun ajaran. Satuan pendidikan menambahkan muatan lokal

yang ditetapkan oleh pemerintah daerah sesuai dengan karakteristik daerah. Satuan

pendidikan dapat menambahkan muatan tambahan sesuai karakteristik satuan pendidikan

secara fleksibel, melalui 3 (tiga) pilihan sebagai berikut: 1. mengintegrasikan ke dalam

mata pelajaran lain; 2. mengintegrasikan ke dalam tema projek penguatan profil pelajar

Pancasila; dan/atau 3. mengembangkan mata pelajaran yang berdiri sendiri.

Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial di kelas X

SMA/MA/bentuk lain yang sederajat tidak dipisahkan menjadi mata pelajaran yang lebih

spesifik. Namun demikian, satuan pendidikan dapat menentukan bagaimana muatan

pelajaran diorganisasi. Pengorganisasian pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


10

Pengetahuan Sosial dapat dilakukan melalui beberapa pendekatan sebagai berikut: a.

mengajarkan muatan Ilmu Pengetahuan Alam atau Ilmu Pengetahuan Sosial secara

terintegrasi; b. mengajarkan muatan Ilmu Pengetahuan Alam atau Ilmu Pengetahuan

Sosial secara bergantian dalam blok waktu yang terpisah; atau c. mengajarkan muatan

Ilmu Pengetahuan Alam atau Ilmu Pengetahuan Sosial secara paralel, dengan JP terpisah

seperti mata pelajaran yang berbeda-beda, diikuti dengan unit pembelajaran inkuiri yang

mengintegrasikan muatanmuatan pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam atau Ilmu

Pengetahuan Sosial tersebut.

3.2 Pengaturan Muatan Intrakurikuler dan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

SMA Wali Songo

Beban belajar di SMA WALI SONGO memuat beban belajar wajib (muatan

nasional) dan beban belajar tambahan. Pengaturan beban belajar dan muatan

pembelajarannya diatur sebagai berikut.

Muatan Beban Pengaturan


Pembelajaran Belajar
 Beban belajar ini memuat semua mata pelajaran yang
bersifat nasional.
Wajib  Materi pembelajaran setiap mata pelajaran
mengacu pada Capaian Pembelajaran.
1. Intrakurikuler  Diatur dalam kegiatan regular.
 Memuat mata pelajaran Bahasa Daerah (Bahasa Jawa)
yang sesuai karakterisrik Provinsi Jawa Timur.
Tambahan
 Diatur dalam kegiatan reguler.

 Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila


 Muatan pembelajaran mengacu pada 6 tema projek profil
Wajib
pelajar Pancasila.
2. Projek  Diatur dalam kegiatan projek.
 Memuat tema-tema projek yang menjadi
Tambahan karakteristik SMA WALI SONGO.
 Diatur dalam kegiatan projek.
Wajib  Kepramukaan
 Memiliki muatan yang menjadi kebutuhan dan
3. Ekstrakurikuler karakteristik SMA WALI SONGO.
Tambahan
 Diatur dalam kegiatan di luar kegiatan regular dan
projek.

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


11

Secara rinci diatur dalam Struktur Kurikulum SMA WALI SONGO pada tabel berikut.

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


3.2.1. Pengorganisasian Pembelajaran Kelas X (FASE E)
3.2.2 Pengorganisasian Pembelajaran Kelas XI dan XII

ALOKASI WAKTU PER


MATA PELAJARAN MINGGU
XI XII
Kelompok A (Wajib)

1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3

2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2

3. Bahasa Indonesia 4 4

4. Matematika 4 4

5. Sejarah Indonesia 2 2

6. Bahasa Inggris 2 2

Kelompok B (Wajib)

7. Seni Budaya 2 2

8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3

9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2

10. Muatan lokal (Bahasa Jawa) 2 2

11. Bahasa Arab 2 2

12 Aswaja 1 1

Kelompok C (Peminatan)
ALOKASI WAKTU PER
MATA PELAJARAN MINGGU
XI XII
12. Geografi 3 3

13. Sejarah 3 3

14. Sosiologi 3 3

15. Ekonomi 3 3

Pilihan Lintas Kelompok Peminatan

16. Kimia 2 2

17. Fisika 2 2

Jumlah Jam Pelajaran Yang harus Ditempuh per minggu 48 48


15

3.2.3 Pengorganisasian Pembelajaran Mingguan

PERIODE JAM BELAJAR DAN KEGIATAN SISWA KELAS X


SMA WALI SONGO
TAHUN PELAJARAN 2022/2023

JAM WAKTU SENIN SELASA RABU KAMIS SABTU


1 07.00-07.40 Upacara 8 16 24 39
2 07.40-08.20 1 9 17 25 40
3 08.20-09.00 2 10 18 26 41
4 09.00-09.40 3 11 19 27 42
5 09.40-10.00 ISTIRAHAT
6 10.00-10.40 4 12 20 28 43
7 10.40-11.20 5 13 21 29 44
8 11.20-12.00 6 14 22 30 45
9 12.00-12.40 7 15 23 31 46
10 12.40-13.20
4
JAM WAKTU JUMAT
1 07.00-07.40 ISTIGHOSAH
2 07.40-08.05 32
3 08.05-08.30 33
08.30-08.55 34
4 08.55-09.20 35
5 09.20-09.45 36
6 09.45-10.10 37
7 10.10-10.35 38
8 10.35-11.00

Untuk pelaksanaan P5 ( projek penguatan profil pelajar pancasila) dilakukan pada setiap bulan
minggu terakhir

PERIODE JAM BELAJAR DAN KEGIATAN SISWA KELAS XI DAN XII

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


16

SMA WALI SONGO


TAHUN PELAJARAN 2022/2023

JAM WAKTU SENIN SELASA RABU KAMIS SABTU


1 07.00-07.40 Upacara 9 18 26 42
2 07.40-08.20 1 10 19 27 43
3 08.20-09.00 2 11 20 28 44
4 09.00-09.40 3 12 21 29 45
5 09.40-10.00 ISTIRAHAT
6 10.00-10.40 4 13 22 30 46
7 10.40-11.20 5 14 23 31 47
8 11.20-12.00 6 15 24 32 48
9 12.00-12.40 7 16 25 33
10 12.40-13.20 8 17
5
JAM WAKTU JUMAT
1 07.00-07.40 ISTIGHOSAH
2 07.40-08.05 34
3 08.05-08.30 35
08.30-08.55 36
4 08.55-09.20 37
5 09.20-09.45 38
6 09.45-10.10 39
7 10.10-10.35 40
8 10.35-11.00 41

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


17

3.3 Pembelajaran Kegiatan Intrakurikuler di SMA WALI SONGO


Muatan intrakurikuler dan projek SMA WALI SONGO diatur dalam
pengorganisasian pembalajaran dengan acuan sebagai berikut :
Reguler, dilaksanakan setiap minggu yaitu untuk mata pelajaran
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
Bahasa Indonesia
Matematika
PJOK
Bahasa Daerah (Mulok)
Pola 4 Mingguan
Pola ini digunakan untuk mata pelajaran selain reguler dan dibagi menjadi dua
kelompok. Sebagai contoh pembagian kelompok di kelas X.
Untuk Kelas X:
 Kelompok Mata Pelajaran 1: IPA (Fisika, Kimia, Biologi), Bahasa Inggris,
dan Informatika.

 Kelompok Mata Pelajaran 2: IPS (Sosiologi, Geografi, Ekonomi, Sejarah),


PPKn, dan Seni Budaya.
Untuk Kelas XI dan XII diatur seperti pada tabel Struktur Kurikulum kelas XI dan
XI.
a. Untuk pola 4 Mingguan, setiap alokasi waktu memiliki siklus dalam 4
minggu.
b. Dalam satu semester minimal memuat 4 siklus dan ditambah 2 minggu
(waktu kegiatan tengah semester dan akhir semester).
c. Dari pembagian ini, setiap kelompok mata pelajaran dilaksanakan dalam 2
siklus dalam satu semester.
d. Setiap siklus pembelajaran diatur dalam 32 jam pelajaran per minggu.
Projek
a. Setiap tema besar suatu projek dilaksanakan dengan alokasi waktu 4 minggu.
b. Dalam satu semester diatur untuk menyelesaiakan 4 tema projek besar.
c. Tiap projek dilaksanakan dengan bentuk kolaborasi beberapa mata
pelajaran dan diatur dalam dua kelompok mata pelajaran.
d. Kelompok mata pelajaran sama dengan kelompok mata pelajaran dalam
Intrakurikuler.

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


18

e. Setiap siklus pelaksanaan projek diatur dalam 16 jam pelajaran per minggu.
f. Alokasi waktu projek di setiap mata pelajaran memiliki alokasi 25-30%.
Mata Pelajaran Pilihan di kelas XI dan XII
a. Setiap peserta didik di kelas XI dan XII diberikan kesempatan untuk menentukan Mata
Pelajaran Pilihan.
b. Sesuai dengan hasil analisis kebutuhan Tenaga Pendidik, maka Kelompok Mata Pelajaran
Pilihan diberikan beberapa alternatif seperti yang disajikan dalam struktur kurikulum kelas
XI dan XII.

Kegiatan pembelajaran intrakurikuler dan projek memiliki jumlah total 48 jam pelajaran
dalam satu minggu. Alokasi waktu ini disajikan dalam 2 bagian sesuai kelompok mata
pelajarannya. Kemudian dilengkapi alokasi waktu dalam satu semester dan satu tahun.

3.3.1 Strategi Pembelajaran


Pembelajaran pada kegiatan intrakurikuler menggunakan model pembelajaran yang
menekankan pada pembelajaran berbasis literasi dan berfikir tingkat tinggi, sehingga
mampu mengembangan kompetensi peserta didik berikut.
(1) Mencari informasi/data
(2) Menyajikan informasi/data
(3) Mengolah informasi/data
(4) Menyusun simpulan
(5) Menerapkan dalam penyelesaian masalah
Untuk memenuhi strategi tersebut di atas, pelaksanaan pembelajaran di SMA WALI SONGO dapat
menerapkan model pembelajaran Discovery Learning (Penemuan), Inquiry Learning (Penyelidikan),
dan/atau Problem Based Learning (Berbasis Masalah).
a. Silabus (Capaian Pembelajaran, Tujuan Pembelajaran dan Alur Tujuan pembelajaran)
Pengembangan Silabus dapat dicermati pada lampiran.
b. Rencana Pembelajaran (Modul Ajar)
Pengembangan Rencana Pembelajaran dapat dicermati pada lampiran.

3.3.2. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di SMA WALI SONGO

3.3.2.1. Muatan dan Tema Projek

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


19

Pembelajaran projek di SMA WALI SONGO ini memenuhi:


a. Setiap semester, peserta didik menyelesaikan projek sebanyak 3 tema besar,
sehingga setiap tema besar diberikan alokasi waktu setiap minggu.
b. Tema besar projek tersebut mengacu pada tema-tema projek Profil Pelajar
Pancasila dan projek SMA WALI SONGO.
c. Tema-tema besar tersebut dibagi dalam tiga kelompok mata pelajaran, sehingga
tiap kelompok mata pelajaran akan menyelesaikan 1 tema projek.
d. Tiap tema besar tersebut dapat dibagi menjadi beberapa tema projek kecil yang
dapat diselesaikan dengan cara kolaborasi 3 mata pelajaran.
e. Prosedur Pemilihan Tema Projek.
f. Pemilihan salah satu tema projek profil pelajar Pancasila yang akan dikerjakan di
kelas dan semester tertentu.
g. Setiap mata pelajaran di kelompok Mata Pelajaran tersebut melakukan analisis
kesesuaian materi pokok (berdasarkan Capaian Pembelajaran) yang sesuai dengan
tema projek.
h. Jika sebagian besar mata pelajaran memiliki materi pokok yang sesuai maka tema
projek tersebut dapat dilakukan di kelas dan semester yang ditentukan.
i. Jika banyak mata pelajaran yang tidak sesuai, dapat memilih tema yang lain.
j. Mata Pelajaran-mapel yang sesuai dapat membentuk kelompok beberapa mata
pelajaran untuk mengembangkan sub tema.
k. Setiap mata pelajaran mengembangkan indikator yang akan dicapai.
l. Setiap mata pelajaran menentukan hasil yang harus dicapai.
m. Setiap mata pelajaran merancang lembar aktivitas siswa.

3.3.2.2 Strategi Pembelajaran Projek


Pembelajaran berbasis projek dilaksanakan dengan Model Project Based
Learning (Contohnya Model Lucas). Langkah-langkah pembelajaran dapat
dijelaskan seperti pada tabel berikut.

Bagian Fase Pembelajaran Strategi

1. Penentuan projek

2. Perancangan penyelesaian
I
projek

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


20

3. Penyusunan jadwal

II 4. Penyelesaian dengan fasilitasi


& monitoring guru
5. Penyusunan laporan &
presentasi
III
6. Evaluasi proses dan hasil
projek

3.4 Ekstrakurikuler di SMA WALI SONGO


Nama
No Kompetensi Profil Pelajar Pancasila Keterangan
Ekstrakurikuler
1 Sub Seksi 1. Beriman, bertaqwa kepada Tuhan
Kerohanian YME dan berakhlak mulia
2. Berkebhinekaan global, saling
berkaitan dan saling mendukung
2 Ilmu Pengetahuan 1. Bernalar kritis
dan Teknologi 2. Kreatif
 KSN 3. Mandiri
 KIR
3 Ekstrakurikuler 1. Mandiri
Olahraga 2. Bergotong royong
 Futsal 3. Berkebhinekaan global saling
 Bola voley berkaitan dan saling mendukung

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


21

Nama
No Kompetensi Profil Pelajar Pancasila Keterangan
Ekstrakurikuler
4 Kepemimpinan 1. Beriman, bertaqwa kepada Tuhan
 OSIS YME dan berakhlak mulia
 PRAMUKA 2. Mandiri
3. Bernalar kritis
4. Berkebhinekaan global saling
berkaitan dan saling mendukung
5 Kegiatan Sosial 1. Berkebhinekaan global saling
 Baksos berkaitan dan saling mendukung
 Donor darah 2. Gotong royong
3. Mandiri

3.5 Pendampingan, Pengembangan Keprofesionalan, dan Evaluasi di SMA WALI SONGO


3.5.1 Pendampingan
Bentuk SDM yang
Strategi Pendampingan Waktu Keterangan
Pendampingan terlibat
(1) Dilakukan secara Secara  Kepala Dikemas
1. Pengembangan periodik dan kontinu. periodik: Cabang dalam bentuk
RPP (2) Dibentuk tutor dari Mingguan Dinas kinerja Guru/
guru-guru yang lebih  Kepala SKP
cepat memahami. Sekolah
2. Strategi (3) Tutor akan didampingi  Pengawas Dan juga
Mengajar oleh Kepala Sekolah, Sekolah dalam bentuk
Wakasek Kurikulum/  Nara Workshop
3. Pengembangan Guru Inti dan/atau Sumber berkelanjutan.
Pembelajaran Pengawas Sekolah- dari luar
dan Penilaian Nara Sumber.
HOTS (4) Pelatihan progam
merdeka mengajar

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


22

Bentuk SDM yang


Strategi Pendampingan Waktu Keterangan
Pendampingan terlibat
(4) Tutor akan  Nara
4. Pengembangan mendampingi sumber
Soal Literasi beberapa guru dari guru
terutama satu mapel.
(5) Pendampingan
dilakukan minimal
satu minggu satu kali.
5. Pengembangan
(6) Bagi guru yang
Penilaian
pemahamanya lambat
akan didampingi oleh
Pengawas.

1. Pengembangan Keprofesionalan
Bentuk Strategi SDM yang
Waktu Ketengan
Pengembangan Pendampingan terlibat
1. Pengembangan (1) IHT tingkat  Awal  Kepala 2 – 4 kali
Kompetensi Sekolah secara Tahun Cabang dalam 1 tahun
Perencanaan berkala Pelajaran Dinas
Pembelajaran (2) Workshop tingkat  Awal  Kepala
2. Pengembangan Sekolah secara Semester Sekolah
Kompetensi berkala. Genap  Pengawas
dalam (3) Penugasan pada  Libur Sekolah
Pengajaran kegiatan MGMP Semester  Nara
tingkat Kota Sumber
(4) Penugasan untuk dari luar
3. Pengembangan mengikuti IHT,  Nara
Kompetensi Workshop, atau sumber
dalam yang lain yang dari guru
Penilaian diselenggarakan
Dinas maupun
Swasta
(1) Mengundang Menyesuaikan  Nara Menyesuaikan
4. Pengembangan Dosen yang sesuai Sumber
Kompetensi Mata Pelajaran dari luar
Keilmuan (2) Penugasan pada
Mata pelajaran kegiatan MGMP
tingkat Kota
(3) Penugasan untuk
mengikuti IHT,
Workshop, atau
yang lain yang
diselenggarakan
Dinas maupun
Swasta

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


23

3.5.2 Evaluasi

Bentuk SDM yang


Strategi Pendampingan Waktu Ketengan
Pengembangan terlibat
1. Evaluasi (1) Validasi RPP oleh Tanggal  Pengawas Berkala tiap
Perencanaan Pengawas, Kepala 15-25 tiap Sekolah bulan dan
Pembelajaran Sekolah, atau Guru bulan  Kepala kontinu
Inti Sekolah Sekolah
(2) Guru-guru yang  Guru Inti di
RPP nya sudah sekolah
kategori bagus dan
sudah memahami
dikoordinir untuk
menjadi TIM
validasi bagi RPP
guru lain
(3) Validasi RPP
menyeluruh
(4) Guru yang belum
menyelesaiakan
RPP dilakukan
pendampingan
Khusus
2. Evaluasi (1) Validasi Minimal 1  Pengawas Semua guru
Pelaksanaan Kelengkapan-dan kali tiap Sekolah akan
Pembelajaran Pemahaman guru dalam  Kepala dievaluasi
Rencana 1 semester. Sekolah pembelajaran
Pembelajaran  Guru Senior nya setiap
(2) Supervisi Mengajar semester
oleh Pengawas
Sekolah/ Kepala
Sekolah/ Guru
Senior
(3) Pembinaan Kepala
Sekolah
berdasarkan hasil
Supervisi
(4) Tindak lanjut
evaluasi
(5) Evaluasi oleh Juni  Siswa Minimal 1
peserta didik  OSIS kali dalam 1
(6) Evaluasi oleh orang Desember  Orang tua semester
tua

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


24

3. Evaluasi (1) Evaluasi Analisis Mei-Juli  Kepala Setiap tahun


Kurikulum Konteks: setiap Sekolah
Operasional Karakteristik SMA tahun  Tenaga
Sekolah WALI SONGO Pendidik
LAMONGAN.  Pengawas
(2) Evaluasi Sekolah
Pengoganisasian
Pembelajaran
Bentuk SDM yang
Strategi Pendampingan Waktu Ketengan
Pengembangan terlibat
(3) Evaluasi Kalender  Komite
Pendidikan Sekolah

(4) Evaluasi Visi, Misi, Mei-Juni  Kepala Selama 4-5


dan Tujuan Dalam 4-5 Sekolah tahun atau
Sekolah tahun  Tenaga jikan
Pendidik dipandang
 Tenaga diperlukan
Kependidikan
 Pengawas
Sekolah
 Komite
Sekolah
 Praktisi
Pendidikan

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


25

3.6 STRUKTUR KURIKULUM


3.6.1 Kurikulum Merdeka Belajar
Struktur kurikulum merdeka SMA ini mengacu pada kegiatan pembelajaran
intrakurikuler untuk setiap mata pelajaran mengacu pada capaian pembelajaran. Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila memiliki alokasi waktu sekitar 30% (tiga puluh
persen) total JP per tahun.
Dalam pelaksanaannya, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dilakukan secara
fleksibel, baik secara muatan maupun secara waktu pelaksanaan. Secara muatan,
projek ini harus mengacu pada capaian profil pelajar Pancasila sesuai dengan fase
peserta didik dan tidak harus dikaitkan dengan capaian pembelajaran pada mata
pelajaran.
Sedangkan secara pengelolaan waktu pelaksanaan, projek ini dapat dilaksanakan
dengan menjumlah alokasi jam pelajaran projek dari semua mata pelajaran dan jumlah
total waktu pelaksanaan masing-masing projek tidak harus sama.
Sekolah dapat menambahkan muatan tambahan sesuai dengan karakteristik
satuan pendidikan secara fleksibel, melalui 3 (tiga) pilihan sebagai berikut:
1. Mengintegrasikan ke dalam mata pelajaran lain
2. Mengintegrasikan ke dalam tema projek penguatan profil pelajar Pancasila
3. Mengembangkan mata pelajaran yang berdiri sendiri
Beban mengajar di SMA WALI SONGO setiap minggu sejumlah 46 terdiri dari 35 jam
mata pelajaran dan 11 jam projek

3.6.2 Kurikulum 2013


Kompetensi Inti
Kompetensi Inti Sekolah Menengah Atas (SMA) merupakan tingkat
kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang harus
dimiliki seorang peserta didik SMA pada setiap tingkat kelas.
Kompetensi Inti dirancang untuk setiap kelas. Melalui kompetensi inti,
sinkronisasi horisontal berbagai kompetensi dasar antar mata pelajaran pada
kelas yang sama dapat dijaga. Selain itu sinkronisasi vertikal berbagai
kompetensi dasar pada mata pelajaran yang sama pada kelas yang berbeda dapat
dijaga pula.
Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


26

1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;


2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
Berdasarkan Permendikbud No. 21 tahun 2016, Kompetensi Inti Jenjang
Menengah SMA dalam Kurikulum 2013 dapat dilihat pada Tabel berikut
sebagai berikut:
Tabel 1. Kompetensi Inti Jenjang SMA Kurikulum 2013
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI
KELAS XI KELAS XII
1. Menghayati dan mengamalkan 1. Menghayati dan mengamalkan
ajaran agama yang dianut. ajaran agama yang dianut.
2. Menghayati dan mengamalkan 2. Menghayati dan mengamalkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, jawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), kerjasama ,toleran, damai),
santun, responsif dan pro-aktif santun, responsif dan pro-aktif
dan menunjukkan sikap sebagai dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan cerminan bangsa dalam
dunia. pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, 3. Memahami, menerapkan,
menganalisis pengetahuan menganalisis pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kemanusiaan, kebangsaan,

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


27

kenegaraan,dan peradaban terkait kenegaraan, dan peradaban


penyebab fenomena dan kejadian, terkait penyebab fenomena dan
serta menerapkan pengetahuan kejadian, serta menerapkan
prosedural pada bidang kajian pengetahuan prosedural pada
yang spesifik sesuai dengan bakat bidang kajian yang spesifik
dan minatnya untuk memecahkan sesuai dengan bakat dan
masalah minatnya untuk memecahkan
masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji 4. Mengolah, menalar, dan menyaji
dalam ranah konkret dan ranah dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan kaidah keilmuan

3.6.3 Mata Pelajaran


3.6.3.1 Kurikulum Merdeka
Mata Pelajaran pada kurikulum merdeka meliputi 16 Mata Pelajaran
No Mata Pelajaran Jumlah Jam
1 Pendidikan Agama Islam 3
2 PPKN 3
3 Bahasa Indonesia 4
4 Bahasa Inggris 3
5 Matematika 4
6 Kimia 3
7 Fisika 3
8 Biologi 3
9 Sejarah 3
10 Ekonomi 3
11 Geografi 2
12 Sosiologi 2

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


28

13 Pendidikan jasmani, Olah raga dan Kesehatan 3


14 Informatika 2
15 Bahasa Jawa 2
16 Prakarya dan Kewirausahaan 2
Projek 5

Jumlah Total 46

3.6.3.2 Kurikulum 2013


Mata Pelajaran pada struktur Kurikulum SMA terdiri atas mata pelajaran
umum kelompok A, mata pelajaran umum kelompok B, dan mata pelajaran
peminatan akademik kelompok C. Mata pelajaran peminatan akademik
kelompok C dikelompokkan atas mata pelajaran Peminatan Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam, mata pelajaran Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial,
dan mata pelajaran Peminatan Bahasa dan Budaya. Khusus untuk MA, dapat
ditambah dengan mata pelajaran keagamaan yang diatur oleh Kementerian
Agama.

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


29

Struktur Kurikulum SMA adalah sebagai berikut:

Tabel 2: Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMA


ALOKASI WAKTU PER
MATA PELAJARAN MINGGU
X XI

1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3


2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2

3. Bahasa Indonesia 4 4
4. Matematika 4 4
5. Sejarah Indonesia 2 2
6. Bahasa Inggris 2 2
KELOMPOK B (UMUM)
7. Seni Budaya 2 2
8. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan 3 3
Kesehatan
9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2
Jumlah jam pelajaran kelompok A dan B per 24 24
minggu
KELOMPOK C (PEMINATAN)
Mata pelajaran peminatan akademik 9 atau 12 atau
12 16
Mata pelajaran pilihan 6 atau 9 4 atau 8
Jumlah jam pelajaran kelompok A, B, dan C per 44 44
minggu

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


30

Keterangan:
a. Mata pelajaran Kelompok A dan C merupakan kelompok mata pelajaran
yang muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat.
b. Mata pelajaran Kelompok B merupakan kelompok mata pelajaran yang
muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi
dengan muatan/konten lokal.
c. Mata pelajaran Kelompok B dapat berupa mata pelajaran muatan lokal
yang berdiri sendiri.
d. Muatan lokal dapat memuat Bahasa Daerah
e. Satu jam pelajaran beban belajar tatap muka adalah 45menit.
f. Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri, maksimal 60%
dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.
g. Satuan pendidikan dapat menambah beban belajar per minggu sesuai
dengan kebutuhan belajar peserta didik dan/atau kebutuhan akademik,
sosial, budaya, dan faktor lain yang dianggap penting, namun yang
diperhitungkan Pemerintah maksimal 2 (dua) jam/minggu.
h. Untuk Mata Pelajaran Seni Budaya dan Mata Pelajaran Prakarya dan
Kewirausahaan, satuan pendidikan wajib menyelenggarakan minimal 2
aspek dari 4 aspek yang disediakan. Peserta didik mengikuti salah satu
aspek yang disediakan untuk setiap semester, aspek yang diikuti dapat
diganti setiap semesternya.
i. Kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas Pendidikan Kepramukaan (wajib),
Extra olahraga (sepak bola dan volley), seni Banjari dan drumband.

3.6.3.3 Mata Pelajaran Umum


Mata pelajaran umum kelompok A merupakan program kurikuler yang
bertujuan mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan,
dan kompetensi keterampilan peserta didik sebagai dasar penguatan
kemampuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Mata pelajaran umum kelompok B merupakan program kurikuler yang
bertujuan mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan,
dan kompetensi keterampilan peserta didik terkait lingkungan dalam bidang
sosial, budaya, dan seni.
4 Mata Pelajaran Peminatan Akademik
Mata pelajaran peminatan akademik kelompok C merupakan program

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


31

kurikuler yang bertujuan mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi


pengetahuan, dan kompetensi keterampilan peserta didik sesuai dengan
minat, bakat dan/atau kemampuan akademik dalam sekelompok mata
pelajaran keilmuan.
Tabel 3. Mata Pelajaran Peminatan Akademik

Kelas Kelas
MATA PELAJARAN XI XII

1 Matematika 4 4
2 Biologi 4 4
3 Fisika 4 4
4 Kimia 4 4
1 Geografi 4 4
2 Sejarah 4 4
3 Sosiologi 4 4
4 Ekonomi 4 4
Lintas minat 2 2

3.6.3.4 Mata Pelajaran Pilihan


Mata Pelajaran Pilihan merupakan mata pelajaran yang dikembangkan
berdasarkan kebutuhan dan perkembangan keilmuan, teknologi, dan seni
yang memiliki tingkat urgensi yang tinggi dan memiliki manfaat jangk.1.4 a
panjang bagi bangsa Indonesia.
Kurikulum SMA WALI SONGO dirancang untuk memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk belajar berdasarkan minat mereka.
Peserta didik diperkenankan memilih Mata Pelajaran Lintas Minat dan/atau
Pendalaman Minat dan/atau Mata Pelajaran Informatika.
a. Pemilihan Peminatan dan Pemilihan Mata Pelajaran Lintas Minat
dan/atau Pendalaman Minat
Di Kelas XI dan XII. Sedangkan bila peserta didik mengambil 4
mata pelajaran dari peminatan yang dipilihnya, maka peserta didik tersebut
dapat mengambil mata pelajaran lintas minat sebanyak 6 jam pelajaran (2
mata pelajaran) di Kelas X atau sebanyak 4 jam pelajaran (1 mata pelajaran)

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


32

di Kelas XI dan XII.


Peserta didik yang mengambil Peminatan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam atau Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial, lintas minatnya
harus diluar peminatan yang dipilihnya. Mata pelajaran lintas minat yang
dipilih sebaiknya tetap dari Kelas XI sampai dengan XII.
Bagi peserta didik yang menggunakan pilihan untuk menguasai
satu mata pelajaran tertentu misalnya bahasa asing tertentu, dianjurkan untuk
memilih mata pelajaran yang sama sejak Kelas XI sampai Kelas XII.
Dianjurkan setiap SMA memiliki ketiga peminatan. Peserta didik
di SMA Kelas XII dapat mengambil mata kuliah pilihan di perguruan tinggi
yang akan diakui sebagai kredit dalam kurikulum perguruan tinggi yang
bersangkutan. Pilihan ini tersedia bagi peserta didik SMA yang memiliki
kerjasama dengan perguruan tinggi terkait.
Pendalaman minat mata pelajaran tertentu dalam peminatan dapat
diselenggarakan oleh satuan pendidikan melalui kerjasama dengan perguruan
tinggi di kelas XII.
b. Mata Pelajaran Informatika
Informatika merupakan salah satu disiplin ilmu yang berfungsi
memberikan kemampuan berpikir manusia dalam mengatasi persoalan-
persoalan yang semakin kompleks agar dapat bersaing di Abad ke-21.
Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai salah satu bagian dari
Informatika merupakan kebutuhan dasar peserta didik agar dapat
mengembangkan kemampuannya pada era digital.
3.6.4 Struktur Kurikulum SMA WALI SONGO
Struktur kurikulum SMA meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam
satu jenjang pendidikan selama 3 (tiga) tahun mulai kelas X sampai dengan kelas XII.
Struktur kurikulum disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL),
Kompetensi Inti (KI), serta Kompetensi Dasar (KD) yang sesuai untuk semua mata
pelajaran.
SMA WALI SONGO memiliki struktur kurikulum untuk semua tingkat yaitu
kelas X, (Kurikulum Merdeka Belajar) XI dan XII yang tertuang dalam Standar Isi.
Mata pelajaran untuk Kelas X ( berjumlah 16 Mata Pelajaran berdasarkan
kurikulum merdeka belum ada penjurusan) sedangkan XI dan XII terdiri atas

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


33

peminatan IPS, dan Lintas Minat yang didasarkan pada hasil angket pemilihan
peminatan peserta didik. Pengembangan diri melalui kegiatan ekstra dan BP/BK, serta
Kegiatan Pramuka sebagai ekstra kurikuler wajib bagi semua peserta didik.
Pengorganisasian kelas pada SMA WALI SONGO dibagi ke dalam dua
kelompok, yaitu 1) Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) dan
2) Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) serta lintas minat yang didasarkan pada
hasil pemilihan angket minat dan intake peserta didik.
Selain mengikuti seluruh mata pelajaran di Kelompok Peminatan, setiap
peserta didik harus mengikuti mata pelajaran tertentu untuk lintas minat dan/atau
pendalaman minat sebanyak sebanyak 4 jam pelajaran di kelas XI dan XII.
Sekolah atas persetujuan Komite Sekolah dan memperhatikan
keterbatasan sarana belajar serta minat peserta didik, menetapkan
pengelolaan kelas sebagai berikut ini:
1. SMA WALI SONGO menerapkan sistem paket. Peserta didik mengikuti
pembelajaran sesuai dengan yang telah diprogramkan dalam struktur
kurikulum.
2. Jumlah rombongan belajar berjumlah 1 rombongan belajar pada Kelas X,
1 rombongan belajar pada Kelas XI dan 1 rombongan belajar pada Kelas
XII dengan Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) serta lintas minat
yang didasarkan pada hasil pemilihan angket minat peserta didik.
Jumlah rombongan belajar untuk kelas X, XI dan XII sebagai berikut:
a. 1 rombongan belajar kelas X
b. 1 rombongan belajar kelas XI untuk Peminatan Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS)
c. 1 rombongan belajar kelas XII untuk Peminatan Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS).

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


34

3.7 PEMINATAN DAN MATA PELAJARAN PILIHAN


3.7.1 Ketentuan/Kriteria Peminatan
Dalam implementasi kurikulum 2013, peminatan dan lintas minat siswa
merupakan amanah yang harus dilaksanakan sesuai dengan Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64, pasal 2 ayat 1 Tahun 2014
bahwa “Peminatan pada SMA memiliki tujuan untuk memberikan kesempatan
kepada peserta didik mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi
pengetahuan, dan kompetensi keterampilan peserta didik sesuai dengan
minat, bakat dan/atau kemampuan akademik dalam sekelompok mata pelajaran
keilmuan.”
Peminatan Akademik adalah program kurikuler yang disediakan untuk
mengakomodasi pilihan minat, bakat dan/atau kemampuan akademik peserta
didik dengan orientasi penguasan kelompok mata pelajaran keilmuan.
Kelompok mata pelajaran peminatan bertujuan:
1. Untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik mengembangkan
minatnya dalam sekelompok mata pelajaran sesuai dengan minat
keilmuannya di perguruan tinggi, dan
2. Untuk mengembangkan minatnya terhadap suatu disiplin ilmu atau
keterampilan tertentu.
Lintas Minat adalah program kurikuler yang disediakan untuk
mengakomodasi perluasan pilihan minat, bakat dan/atau kemampuan
akademik peserta didik dengan orientasi penguasaan kelompok mata pelajaran
keilmuan di luar pilihan minat.
Pendalaman Minat adalah program kurikuler yang disediakan untuk
mengakomodasi pendalaman pilihan minat akademik siswa dengan orientasi
pendalaman kelompok mata pelajaran keilmuan dalam lingkup pilihan minat.
Siswa yang memiliki kemampuan akademik di atas siswa lain
diberi kesempatan untuk mendalami mata pelajaran-mata pelajaran
pada kelompok peminatannya. Hal ini memberi kesempatan bagi siswa yang
pada mata pelajaran tertentu di kelompok peminatannya memiliki
kemampuan dan prestasi tinggi sehingga penguasaan terhadap substansi mata
pelajaran bersangkutan menjadi tumpuan bagi kelangsungan pendidikan pada
jenjang yang lebih tinggi.

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


35

3.7.2 Ketentuan/Kriteria Pemilihan Mata Pelajaran Pilihan


Pemilihan kelompok peminatan dilakukan sejak siswa diterima di SMA
WALI SONGO sesuai dengan minat, bakat dan/atau kemampuan akademik
siswa. Siswa boleh memilih kelompok mata pelajaran, yakni peminatan MIPA
atau IPS.
Adapun pemilihan kelompok peminatan di SMA WALI SONGO
didasarkan pada hal berikut.
a. Nilai Rapor SMP/MTs atau yang sederajat.
b. Nilai Ujian Sekolah SMP/MTs atau yang sederajat.
c. Rekomendasi guru BK/Konselor di SMP/MTs atau yang sederajat.
d. Wawancara peserta didik dan/atau orangtua.
e. Tes penempatan (placement test).
f. Tes bakat dan minat oleh psikolog atau psikotes

3.8 MUATAN KURIKULUM


3.8.1 Tingkat Kompetensi dan Ruang Lingkup
Tingkat Kompetensi menunjukkan tahapan yang harus dilalui untuk
mencapai kompetensi lulusan yang telah ditetapkan dalam Standar Kompetensi
Lulusan. Tingkat Kompetensi merupakan kriteria capaian Kompetensi yang
bersifat generik yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada setiap jenjang
pendidikan dalam rangka pencapaian Standar Kompetensi Lulusan.
Tingkat Kompetensi dikembangkan berdasarkan kriteria; (1) Tingkat
perkembangan peserta didik, (2) Kualifikasi kompetensi Indonesia, (3)
Penguasaan kompetensi yang berjenjang. Selain itu Tingkat Kompetensi juga
memperhatikan tingkat kerumitan/kompleksitas kompetensi, fungsi satuan
pendidikan, dan keterpaduan antar jenjang yang relevan.
Kompetensi yang bersifat generik mencakup 3 (tiga) ranah yakni sikap,
pengetahuan dan keterampilan. Ranah sikap dipilah menjadi sikap spiritual dan
sikap sosial. Pemilahan ini diperlukan untuk menekankan pentingnya
keseimbangan fungsi sebagai manusia seutuhnya yang mencakup aspek spiritual
dan aspek sosial sebagaimana diamanatkan dalam tujuan pendidikan nasional.
Dengan demikian, Kompetensi yang bersifat generik terdiri atas 4 (empat)
dimensi yang merepresentasikan sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


36

keterampilan, yang selanjutnya disebut Kompetensi Inti (KI). Setiap Tingkat


Kompetensi berimplikasi terhadap tuntutan proses pembelajaran dan
penilaian. Penjabaran Tingkat Kompetensi lebih lanjut pada setiap jenjang
pendidikan sesuai pencapaiannya pada tiap kelas akan dilakukan oleh Pihak
Pengembang Kurikulum. Tingkat Kompetensi yang berbeda menuntut
pembelajaran dan penilaian dengan fokus dan penekanan yang berbeda pula.
Semakin tinggi Tingkat Kompetensi, semakin kompleks intensitas pengalaman
belajar peserta didik dan proses pembelajaran serta penilaian.

Uraian Kompetensi Inti disajikan dalam tabel berikut:


Tabel 10. Uraian Kompetensi Inti
Kompetensi Deskripsi Kompetensi
Inti
Sikap − Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
Spritual
− Menghayati dan mengamalkan perilaku
a. jujur,
b. disiplin,
c. santun,
d. peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,
b. damai),
Sikap Sosial a. bertanggung jawab,
c. responsif, dan
d. pro-aktif,
Dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah,
masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara,
kawasan regional, dan kawasan internasional
3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
Pengetahuan metakognitif pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan
kompleks berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
a. ilmu pengetahuan,

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


37

b. teknologi,
c. seni,
d. budaya, dan
e. humaniora
Dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.

Sedangkan ruang lingkup materi diterapkan untuk setiap muatan


sebagaimana diatur dalam Pasal 77I ayat (1), Pasal 77C ayat (1), dan Pasal 77K
ayat (2), ayat (4) dan ayat (5) Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013
Tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang
Standar Nasional Pendidikan sebagai berikut:

A. Muatan Mata Pelajaran Kelompok A (Umum)


1) Muatan Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
a) Muatan Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
Tingkat - Menghayati nilai Alquran dan Hadis - Ayat-ayat
Pendidikan nilai rukun iman. Alquran pilihan dan hadis
Menengah - Meyakini terkait : Q.S. Al Anfal (8) :
(Kelas XI kebenaran dan 72); Q.S. AlHujurat (49) : 12;
s/d XII) berpegang teguh dan QS Al-Hujurat (49) : 10;
kepada Alquran, Q.S. Al-Isra’ (17) : 32, dan
Hadis, dan Ijtihad Q.S. An Nur (24) : 2, Q.S.
sebagai pedoman AlMaidah (5) : 48; Q.S. Az-
hidup dan hukum Zumar (39) : dan Q.S. At-
Islam. Taubah (9) : 105, Q.S. Yunus
- Berpakaian sesuai (10) : 40-41 dan Q.S.
dengan ketentuan AlMaidah (5) : 32.
syariat Islam dalam - Bacaan ayat-ayat Alquran
kehidupan sehari- pilihan.
hari. - Hafalan ayat-ayat Alquran
- Memahami dan pilihan.
menerapkan - Kandungan ayat-ayat Alquran

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


38

Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
ketentuan syariat pilihan dan hadis terkait.
Islam dalam - Perilaku yang mencerminkan
penyelenggaraan pemahaman terhadap ayat-ayat
jenazah, khotbah, Alquran pilihan dan hadis
tabligh, dan terkait.
dakwah di
masyarakat. Aqidah
- Memahami - Iman kepada malaikat-
manfaat dan malaikat Allah SWT.
menunjukkan - Asmaul Husna: alKariim, al-
perilaku sesuai Mu’min, al-Wakiil, al-Matiin,
dengan akhlakul al- Jaami’, al-‘Adl, dan al-
karimah yang Akhiir.
mencerminkan - Iman kepada kitabkitab Allah
kesadaran beriman. SWT.
- Menganalisis dan - Iman kepada rasulrasul Allah
memahami makna SWT.
Asmaul Husna,
rukun iman, surah Akhlak dan Budi Pekerti
dan ayat pilihan - Berpakaian Islami
serta hadis yang - Jujur dan perilaku yang
terkait. mencerminkan sifat jujur.
- Memahami dan - Hormat dan patuh kepada
menelaah substansi orangtua dan guru serta
dan strategi dakwah perilaku yang mencerminkan
Rasulullah saw. di sifat hormat dan patuh.
Mekah dan di - Perilaku kontrol diri
Madinah dan (mujahadah an nafs),
perkembangan prasangka baik
Islam pada masa (husnuzzhan),persaudaraan
kejayaan dan masa (ukhuwah).
modern (1800- - Perilaku menghindari diri dari
sekarang). pergaulan bebas dan perbuatan
- Menelaah dan zina.
mempresentasikan - Semangat menuntut ilmu,
prinsip-prinsip, menerapkan dan
praktik ekonomi menyampaikannya kepada
dalam Islam. sesama.
- Membaca dan - Sikap luhur budi, kokoh
mendemonstrasikan pendirian, pemberi rasa aman,
hapalan surah dan tawakal dan perilaku adil.

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


39

Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
ayat pilihan sesuai - Sikap tangguh dan
dengan kaidah menegakkan kebenaran.
tajwid dan
makhrajul huruf Fiqih
dengan lancar. - Kebenaran hukum Islam.
- Meneladani dan - Sumber hukum Islam. - Taat
menceritakan kepada hukum Islam.
tokohtokoh teladan - Berpakaian sesuai dengan
dalam semangat ketentuan syariat Islam dalam
mencari ilmu. kehidupan seharihari.
- Menyajikan dalil - Ketentuan dan pengelolaan
tentang ketentuan wakaf.
dan pengelolaan - Ketentuan penyelenggaraan
wakaf. jenazah.
- Mendeskripsikan - Ketentuan pelaksanaan
bahaya perilaku khotbah, tabligh dan dakwah di
tindak kekerasan masyarakat.
dalam kehidupan - Prinsip-prinsip dan praktik
- Menghayati dan ekonomi dalam Islam.
memahami makna - Sejarah Peradaban Islam.
nilai-nilai - Substansi dan strategi dakwah
keimanan dari Rasulullah saw. di Mekah dan
rukun iman. Madinah.
- Menerapkan - Sikap tangguh dan semangat
ketentuan syariat menegakkan kebenaran.
Islam dalam - Sikap semangat ukhuwwah
kehidupan sehari- Islamiyah.
hari. - Perkembangan peradaban
- Menunjukkan Islam pada masa kejayaan dan
perilaku akhlakul masa modern (1800-
karimah yang sekarang).
mencerminkan - Sikap semangat
kesadaran beriman menumbuhkembang kan ilmu
kepada Hari Akhir pengetahuan dan kerja keras.
dan kepada Qadha - Perilaku kreatif, inovatif, dan
dan Qadar Allah Produktif
SWT. -
Menganalisis surah Alquran dan Hadis
dan ayat pilihan - Ayat-ayat Alquran pilihan dan
dan hadis terkait. - hadis terkait.
Memahami dan - Bacaan ayat-ayat Alquran

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


40

Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
menyajikan hikmah pilihan: Q.S. Ali Imran (3):
dan manfaat saling 190191, dan Q.S. Ali Imran
menasihati dan (3): 159, Q.S.Luqman (31): 13-
berbuat baik (ihsan) 14 dan Q.S. Al-Baqarah (2):
dalam kehidupan. - 83.
Memahami - Hafalan ayat-ayat Alquran
ketentuan dan pilihan.
memperagakan tata - Kandungan ayat-ayat Alquran
cara pernikahan pilihan dan hadis terkait.
dalam Islam, hak - Perilaku yang mencerminkan
dan kedudukan pemahaman terhadap ayat-ayat
wanita dalam Alquran pilihan dan hadis
keluarga, terkait.
pembagian waris
berdasarkan hukum Aqidah
Islam. - Membaca - Nilai-nilai iman kepada Hari
dan Akhir dan perilaku yang
mendemonstrasikan mencerminkan iman kepada
surah dan ayat Hari Akhir.
pilihan sesuai - Nilai-nilai iman kepada Qadha
dengan kaidah dan Qadar serta perilaku yang
tajwid, makhrajul mencerminkan iman kepada
huruf, dan dengan Qadha dan Qadar.
tartil dan lancar.
- Menganalisis dan Akhlak dan Budi Pekerti
mendeskripsikan - Jujur dan perilaku yang
strategi dakwah dan mencerminkan sifat jujur.
perkembangan - Hormat dan patuh kepada
Islam di Indonesia, orangtua dan guru serta
dan faktor-faktor perilaku yang mencerminkan
kemajuan dan sifat hormat dan patuh.
kemunduran - Hikmah dan manfaat saling
peradaban Islam di menasehati dan berbuat baik
dunia. (ihsan).
- Perilaku kompetitif dalam
kebaikan dan kerja keras.
- Sikap toleran, rukun dan
menghindarkan diri dari tindak
kekerasan.
- Perilaku kreatif, inovatif, dan
produktif.

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


41

Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
Fiqih
- Ketentuan syariat Islam dalam
melaksanakan pernikahan dan
perawatan jenazah.
- Prinsip dan praktik ekonomi
Islam.
- Hak dan kedudukan wanita
dalam keluarga.
- Ketentuan syariat Islam dalam
melakukan pembagian harta
warisan.
- Khotbah, tabligh dan dakwah.

Sejarah Peradaban Islam


- Sikap semangat melakukan
penelitian di bidang ilmu
pengetahuan sebagai
implementasi dari pemahaman
dan perkembangan Islam di
dunia.
- Strategi dakwah dan
perkembangan Islam di
Indonesia.
- Faktor-faktor kemajuan dan
kemunduran peradaban Islam
di dunia.

b). Muatan Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti


Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
Tingkat - Menjelaskan Allah Allah Tritunggal dan
Pendidikan sebagai pembaharu karya-Nya
Menengah melalui Roh Kudus. - Allah sebagai
(Kelas XI - - Menerapkan nilai pembaharu kehidupan
XII) nilai kristiani dalam melalui Roh Kudus.
kehidupan moderen. - Kebudayaan dan
- Menganalisis nilai IPTEK sebagai
demokrasi, anugerah Tuhan.
multikulturalisme dan Nilai-nilai Kristiani
HAM sebagai - Menjadi manusia
anugerah Allah. dewasa dalam iman.

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


42

Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
- Mewujudkan - Makna kesetiaan.
demokrasi, keadilan - Keadilan dan kasih.
dan HAM serta - Pertemanan,
perdamaian. persahabatan, dan
berpacaran.
- Nilai kristiani dalam
keluarga dan
masyarakat.
- Keluarga dan
modernisasi.
- Keluarga dan sekolah
sebagai lembaga
pendidikan utama.

Allah Tritunggal dan


karya-Nya
- Demokrasi sebagai
anugerah Allah.
- Hak asasi manusia
(HAM) dalam
perspektif iman
Kristen.
- Multikulturalisme.

Nilai-nilai kristiani
- Keadilan gender.
- Proaktif dalam
mewujudkan
demokrasi dan HAM.
- Turut memperjuangkan
keadilan.
- Menjadi pembawa
damai sejahtera.

c). Muatan Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti


Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
Tingkat - Menumbuhkan/mem - Doa/salam Om
Pendidikan bangun kepercayaan Swastyastu, Doa mulai
Menengah terhadap doa/mantram belajar, Doa makan,
(Kelas XI - dan pengucapan Doa bangun pagi, Doa

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


43

Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
XII) salam. memulai kegiatan, Doa
- Menghargai dan memohon
toleran terhadap kesembuhan.
sesama manusia dan - Salam Parama santih
mahluk ciptaan Om santih santih
Tuhan. Santih Om.
- Berperilaku jujur - Bhakti dan hormat
terhadap sesama dan pada orangtua, guru di
mahluk lain. sekolah.
- Menjaga kelestarian - Teman-teman di
lingkungan rumah dan sekolah.
sekolah serta - Lingkungan sekolah
lingkungan secara dan rumah.
umum. - Kejujuran (Satya).
- Memahami dan - Hakikat dan nilainilai
Menghayati ajaran Yajňa yang terkandung
tentang:Yadnya dalam kitab Ramayana.
dalam Ramayana dan - Ajaran Upaveda
Mahabharata, ajaran sebagai tuntunan
Upaweda, hakikat hidup.
Padewasan (wariga), - Hakikat padewasan
Darsana, Catur (wariga) dalam
Asrama, Catur Warna, kehidupan umat Hindu.
ajaran Yoga, Catur - Ajaran Darsana dalam
Marga, Wibhuti agama Hindu.
Marga, - Ajaran Catur Asrama.
Manawadharmasastra - Perilaku gotong royong
sebagai kitab hukum dan kerjasama, serta
Hindu, ajaran berinteraksi Secara
Prawerti dan Niwerti, efektif dengan
Catur Purushartha, menjalankan ajaran
Grihastha berikut Catur Warna sesuai
Wiwaha Hindu. sastra Hindu. -
- Memberi analisis Grhastha Asrama dan
- Menumbuhkan/ Wiwaha Samskara.
membangun - Pengertian dan
kepercayaan terhadap pelaksanaan Yoga
doa/mantram dan menurut Sastra Hindu.
pengucapan salam. - Hakikat dan nilainilai
- Menghargai dan Yajňa yang terkandung
toleran terhadap dalam kitab

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


44

Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
sesama manusia dan Mahabharata.
mahluk ciptaan - Ajaran Catur Marga
Tuhan. sebagai jalan
- Berperilaku jujur berhubungan dengan
terhadap sesama dan Sang Hyang Widhi.
mahluk lain. - Ajaran Wibuthi Marga
- Menjaga kelestarian dalam kehidupan.
lingkungan rumah dan - Kitab Manawa Dharma
sekolah serta Sastra sebagai kitab
lingkungan secara hukum Hindu.
umum. - Nilai-nilai ajaran
- Memahami dan Niwerti dan Prawerti
menghayati ajaran Marga dalam
tentang: Moksha, kehidupan.
Weda sebagai sumber - Hakikat ajaran Catur
hukum Hindu, Tri Purusarta dalam
Purusha, Ajaran kehidupan seharihari.
Disiplin dalam Dasa - Perilaku bertanggung
Yama dan Dasa jawab, peduli, santun
- Niyama Bratha, dan cinta damai, untuk
Yantra-Tantra menciptakan keluarga
- Mantra, Nawa Wida yang rukun bahagia
Bhakti, Astangga dan sejahtera sesuai
Yoga. ajaran wiwaha.
- Memberi analisis - Doa/salam Om
terhadap Swastyastu, Doa mulai
perkembangan sejarah belajar, Doa makan,
masuknya agama Doa bangun pagi, Doa
Hindu ke Indonesia. memulai kegiatan, Doa
- Menunjukkan contoh memohon
tentang perilaku kesembuhan.
disiplin sebagai - Salam Parama santih
implementasi ajaran Om santih santih
Dasa Yama Dasa Santih Om.
Niyama Bratha, - Bhakti dan hormat
implementasi ajaran pada orangtua, guru di
Nawa Widha Bhakti sekolah.
- Menumbuhkan/ - Teman-teman
membangun disekolah.
kepercayaan terhadap - Lingkungan sekolah
doa/mantram dan dan rumah.

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


45

Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
pengucapan salam. - - Kejujuran (Satya).
Menghargai dan - Ajaran Moksha dalam
toleran terhadap Susastra Veda.
sesama manusia dan - Sumber-sumber
mahluk ciptaan Hukum Hindu dalam
Tuhan. Susastra Veda.
- Berperilaku jujur - Kebudayaan Prasejarah
terhadap sesama dan dan Sejarah, teori-teori
mahluk lain. masuknya agama
- Menjaga kelestarian Hindu di Indonesia.
lingkungan rumah dan - Ajaran Yantra, Tantra
sekolah serta dan Mantra.
lingkungan secara - Ajaran Nawa Widha
umum. Bhakti.
- Memahami dan - Ajaran Tri Purusha.
menghayati ajaran - Sikap disiplin, peduli
tentang: Moksha, dan bertanggung jawab
Weda sebagai sumber sesuai dengan Ajaran
hukum Hindu, Tri Dasa Yama Bratha.
Purusha, Ajaran - Sikap disiplin, peduli
Disiplin dalam Dasa dan bertanggung jawab
Yama dan Dasa sesuai dengan Ajaran
- Niyama Bratha, Dasa Nyama Bratha.
Yantra-Tantra- - Contoh-contoh
Mantra, Nawa Wida perbuatan disiplin
Bhakti, Astangga sebagai implementasi
Yoga. ajaran Dasa Yama dan
- Memberi analisis Niyama Bratha.
terhadap
perkembangan sejarah
masuknya agama
Hindu ke Indonesia.
- Menunjukkan contoh
tentang perilaku
disiplin sebagai
implementasi ajaran
Dasa Yama Dasa
Niyama Bratha,
implementasi ajaran
Nawa Widha Bhakti.

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


46

2) Muatan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan


Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
Tingkat - Menganalisis, dan - Dinamika kasus-
Pendidikan menyajikan kasus- kasus pelanggaran
Menengah kasus pelanggaran HAM beserta
(Kelas XI - HAM yang tidak penanganannya
XII) sesuai dengan nilainilai secara adil.
Pancasila. - Nilai dan moral yang
- Menyajikan bentuk terkandung dalam
dan kedaulatan negara pasal-pasal Undang
berdasarkan Undang- - Undang Dasar
Undang Dasar Negara Negara Republik
Republik Indonesia Indonesia Tahun
Tahun 1945. 1945.
- Menunjukkan sikap - Semangat mengatasi
positif terhadap NKRI ancaman untuk
dilihat dari konteks membangun integrasi
geopolitik. nasional dalam
- Berinteraksi dengan bingkai Bhinneka
teman dan orang lain Tunggal Ika.
berdasarkan prinsip - Dinamika kehidupan
saling menghormati, berbangsa dan
dan menghargai dalam bernegara sesuai
keberagaman suku, konsep NKRI dan
agama, ras, budaya dan geopolitik Indonesia
gender. - Nilai ideal,
- Mengamalkan dengan instrumental, dan
dasar: kesadaran nilai, praksis sila-sila
moral, norma, prinsip, Pancasila.
spirit dan tanggung - Dinamika
jawab keseluruhan pelaksanaan pasal-
entitas kehidupan yang pasal yang mengatur
berkeadaban. tentang keuangan
- Menunjukkan sikap negara dan kekuasaan
positif terhadap nilai kehakiman.
fundamental, - Dinamika
instrumental, dan pengelolaan dan
praksis sila-sila penyalahgunaan
Pancasila. wewenang oleh
- Menganalisis pejabat negara serta
pengelolaan kekuasaan penanganannya
Negara sesuai dengan (Kolusi, Korupsi, dan

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


47

Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
Undang-Undang Dasar Nepotisme).
Negara Republik - Strategi yang
Indonesia Tahun 1945. diterapkan dalam
- Menganalisis strategi memperkokoh
yang diterapkan persatuan dengan
Indonesia dalam bingkai Bhinneka
menyelesaikan Tunggal Ika.
ancaman dalam - Dinamika
bingkai Bhinneka penyelenggaraan
Tunggal Ika. negara dalam konsep
- Menganalisis NKRI dan konsep
penyelenggaraan Negara federal.
Negara dalam konsep
NKRI dan konsep
Negara federal
- Mengamalkan (dengan
dasar: kesadaran nilai,
moral, norma, prinsip,
spirit dan tanggung
jawab) makna
kehidupan berbangsa
dan bernegara
Indonesia yang
berkeadaban.

3) Muatan Bahasa Indonesia


Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
Tingkat - Memiliki perilaku - Bentuk teks genre
Pendidikan jujur, tanggung jawab, cerita (teks anekdot,
Menengah peduli, responsif dan pantun, cerita ulang),
(Kelas XI - santun dalam faktual (laporan hasil
XII) menggunakan bahasa observasi, eksposisi,
Indonesia untuk prosedur kompleks,
menanggapi eksplanasi kompleks),
fenomena alamdan dan tanggapan (teks
sosial. negosiasi dan reviu
- Mengenal konteks film/drama).
budaya dan konteks - Struktur teks bergenre
sosial, satuan cerita (teks anekdot,
kebahasaan, serta pantun, cerita ulang),

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


48

Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
unsur paralinguistik faktual (laporan hasil
dalam penyajian teks. observasi, prosedur
- Memahami bentuk, kompleks, eksplanasi
struktur, dan kaidah kompleks), dan
teks dalam genre tanggapan (teks
cerita, faktual, dan negosiasi dan reviu
tanggapan. film/drama).
- Membandingkan dan - Konteks budaya dan
menganalisis teks situasi yang
dalam genre cerita, melatarbelakangi
faktual, dan lahirnya sebuah teks.
tanggapan. - Satuan bahasa
- Mengklasifikasi teks pembentuk teks: bunyi
dalam genre cerita, bahasa, fonem, suku
faktual, dan kata, morf, kata, kelas
tanggapan. kata, diksi, frasa.
- Memilih teks sesuai - Penanda kebahasaan
dengan genre untuk dalam teks.
mengungkapkan - Paralinguistik (lafal,
gagasan. kelantangan, intonasi,
- Menemukan makna tempo, gestur, dan
teks dalam genre mimik).
faktual, tanggapan, - Bentuk teks genre
dan cerita. cerita (teks cerita
- Menyajikan teks sejarah, novel), faktual
dalam genre faktual, (berita), dan tanggapan
tanggapan, dan cerita (teks iklan,
secara lisan dan tulis editorial/opini).
dan menyuntingnya. - Struktur dan fitur
- Mengabstraksi teks bahasa teks genre
dalam genre faktual, cerita (teks anekdot,
tanggapan, dan cerita pantun, cerita ulang ),
secara lisan dan tulis. faktual ( laporan hasil
- Mengalihkan teks observasi, prosedur
dalam genre faktual, kompleks, eksplanasi
tanggapan, dan cerita kompleks), dan
secara lisan dan tulis tanggapan (teks
ke dalam bentuk lain. negosiasi).
- Memiliki sikap jujur, - Konteks budaya dan
disiplin, dan peduli situasi yang
dalam menanggapi melatarbelakangi

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


49

Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
fenomena alam dan lahirnya sebuah teks.
sosial. - Satuan bahasa
- Mengenal konteks pembentuk teks:
budaya dan konteks klausa, kalimat inti,
sosial, satuan kalimat tunggal,
kebahasaan, serta kalimat majemuk.
unsur paralinguistik - Penanda kebahasaan
dalam penyajian teks. dalam teks.
- Memahami bentuk, - Paralinguistik (lafal,
struktur, dan kaidah kelantangan, intonasi,
teks dalam genre tempo, gestur, dan
cerita, faktual, dan mimik).
tanggapan.
- Membandingkan dan
menganalisis teks
dalam genre cerita,
faktual, dan
tanggapan.
- Menemukan makna
teks dalam genre
faktual, tanggapan,
dan cerita.
- Mengklasifikasi teks
dalam genre cerita,
faktual, dan
tanggapan.
- Memilih teks dalam
genre faktual,
tanggapan, dan cerita
untuk
mengungkapkan
gagasan.
- Menyajikan teks
dalam genre faktual,
tanggapan, dan cerita
secara lisan dan tulis
dan menyuntingnya.
- Mengabstraksi teks
dalam genre faktual,
tanggapan, dan cerita
secara lisan dan tulis.

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


50

Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
- Mengalihkan teks
dalam genre faktual,
tanggapan, dan cerita
secara lisan dan tulis
ke dalam bentuk lain.

4) Muatan Matematika Umum (Wajib)


Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
Tingkat - Menunjukkan sikap - Bilangan Real.
Pendidikan logis, kritis, analitis, - Aljabar.
Menengah kreatif, cermat dan - Geometri dan
(Kelas XI - teliti, bertanggung Transformasi.
XII) jawab, responsif, dan - Dasar-dasar
tidak mudah Trigonometri.
menyerah dalam - Limit fungsi Aljabar.
memecahkan - Matriks.
masalah. - Kombinatorika.
- Memiliki rasa ingin - Statistika dan Peluang.
tahu, percaya diri, - Turunan Fungsi
semangat belajar yang Aljabar.
kontinu, pemikiran - Program Linear.
reflektif, dan - Bilangan Real.
ketertarikan pada - Aljabar.
matematika. - Geometri Ruang.
- Memiliki rasa percaya - Bunga majemuk,
pada daya dan Angsuran, Anuitas.
kegunaan matematika, - Pertumbuhan, dan
serta sikap kritis yang Peluruhan.
terbentuk melalui - Matriks dan Vektor.
pengalaman belajar. - Induksi matematika
- Memiliki sikap - Integral.
terbuka, objektif, dan - Logika.
menghargai karya
teman dalam interaksi
kelompok maupun
aktivitas sehari-hari.
- Memiliki kemampuan
mengkomunikasikan
gagasan matematika
dengan jelas dan

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


51

Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
efektif.
- Menjelaskan pola dan
menggunakannya
untuk melakukan
prediksi dan
kecenderungan jangka
panjang;
menggunakannya
untuk memprediksi
kecenderungan
(trend) atau
memeriksa kesahihan
argumen.
- Mengutarakan dan
menggali sifat-sifat
fungsi pangkat dan
logaritma, dengan
memanfaatkan
hubungan saling
inverse keduanya.
- Mengenal dan
menggunakan
sifatsifat aljabar
dalam menyelesaikan
masalah sistem
persamaan dan
pertidaksamaan,
dibantu dengan teknik
geometri, dan
memberikan tafsiran
geometrinya.
- Memahami dan
menggunakan konsep
operasi aljabar fungsi
termasuk komposisi.
- Menggunakan
sifatsifat transformasi
untuk menyelidiki
kesebangunan dan
kekongruenan dan
menggunakannya

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


52

Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
untuk memahami
perbandingan
trigonometri.
- Memanfaatkan
pendekatan koordinat
dalam menyelesaikan
masalah geometri
(dan juga aljabar pada
umumnya).
- Menggunakan konsep
limit untuk
memahami
kecenderungan fungsi
dan menghampiri
fungsi.
- Menggunakan konsep
turunan untuk
memahami
kecenderungan dalam
laju perubahan serta
menggunakannya
dalam pemodelan.
- Memberi estimasi
dengan menggunakan
perhitungan mental
dan sifat-sifat aljabar
dan data statistik.
- Pemanfaatan rasio
dan proporsi dalam
menyederhanakan
(scaling) masalah,
mengestimasi dan
menghitung
perubahan rasio
(turunan).
- Membandingkan dan
menilai keefektifan
berbagai metoda
penyajian data.
- Memahami dan
menggunakan

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


53

Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
berbagai teknik
menghitung, dengan
prinsip perkalian
sebagai prinsip
perkalian sentral.
- Memahami konsep
peluang yang
didasarkan frekuensi
relatif; memanfaatkan
teknik kombinatorika
dalam menentukan
peluang.
- Menentukan strategi
penyelesaian masalah
yang efektif,
mengevaluasi hasil,
dan melakukan
perumuman.
- Menunjukkan sikap
logis, kritis, analitis,
kreatif, cermat dan
teliti, bertanggung
jawab, responsif, dan
tidak mudah
menyerah dalam
memecahkan
masalah.
- Memiliki rasa ingin
tahu, percaya diri,
semangat belajar yang
kontinu, pemikiran
reflektif dan
ketertarikan pada
matematika.
- Memiliki rasa percaya
pada daya dan
kegunaan matematika,
serta sikap kritis yang
terbentuk melalui
pengalaman belajar.
- Memiliki sikap

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


54

Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
terbuka, objektif, dan
menghargai karya
teman dalam interaksi
kelompok maupun
aktivitas sehari-hari.
- Memiliki kemampuan
mengkomunikasikan
gagasan matematika
dengan jelas dan
efektif.
- Menggunakan pola
untuk menjelaskan
kecenderungan jangka
panjang dan
menggunakannya
dalam konteks dunia
nyata, dan
memanfaatkannya
dalam pemecahan
masalah atau
berargumentasi.
- Memahami konsep
matriks dan
operasinya dan
menggunakannya
dalam pemecahan
masalah.
- Menganalisis
sifatsifat sederhana
dari bangun ruang
seperti diagonal
ruang, diagonal
bidang, dan bidang
diagonal.
- Menggunakan konsep
integral untuk
memahami masalah
akumulasi dan
menghampirinya,
dengan penerapan
misalnya pada

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


55

Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
masalah luas dan
volume.
- Menggunakan
hubungan turunan dan
integral.
- Memberi estimasi
dengan menggunakan
perhitungan mental
dan sifat-sifat aljabar,
visualisasi geometris
dan data statistik.
- Pemanfaatan rasio
dan proporsi untuk
menyederhanakan
kompleksitas
perhitungan, dan
mengestimasi.
- Mengevaluasi
penyajian data dengan
cara membandingkan
penyajian data,
statistik, dan data
aktual.
- Menentukan strategi
penyelesaian masalah
yang efektif,
mengevaluasi hasil,
dan melakukan
perumuman

5) Muatan Sejarah Indonesia


Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
Tingkat - Memahami nilai-nilai - Prinsip dasar ilmu
Pendidikan yang terkandung sejarah.
Menengah dalam suatu peristiwa - Zaman Kuno.
(Kelas XI - sejarah. - Zaman Pertengahan.
XII) - Meneladani - Zaman Pergerakan
kepemimpinan tokoh Daerah.
sejarah dalam - Zaman Modern.
kehidupan masa kini. - Tokoh sejarah.

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


56

Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
- Membangun semangat - Demokrasi Liberal.
kebangsaan, persatuan, - Demokrasi Terpimpin.
dan kesatuan. - Orde Baru.
- Menganalisis peristiwa - Reformasi.
sejarah berdasarkan - Indonesia dalam
hubungan sebab- Konteks pergaulan
akibat. dunia.
- Menulis cerita sejarah.
- Mengamalkan
keteladanan dari tokoh
sejarah dalam
kehidupan masa kini.
- Menunjukkan sikap
peduli terhadap benda-
benda peninggalan
sejarah.
- Mengevaluasi suatu
peristiwa sejarah
berdasarkan kesahihan
sumber dan penafsiran
penulisnya.
- Melakukan penelitian
sederhana tentang
suatu peristiwa
sejarah.
- Menulis cerita sejarah.

6) Muatan Bahasa Inggris


Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
Tingkat - Mengidentifikasi - Teks-teks: label nama,
Pendidikan fungsi sosial, struktur daftar barang,
Menengah teks dan unsur instruksi, rambu, tanda
(Kelas XI - kebahasaan dari teks peringatan, undangan
XII) sangat pendek dan pribadi, ucapan
sederhana. selamat, recount,
- Berkomunikasi secara pengumuman, naratif,
interpersonal, deskriptif, dan lagu,
transaksional, dan dalam wacana
fungsional tentang interpersonal,
diri sendiri, keluarga, transaksional, dan

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


57

Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
orang lain, dan objek fungsional pada tataran
yang kongkrit dan literasi fungsional.
imajinatif, yang - Struktur teks
terdekat dengan interpersonal,
kehidupan dan transaksional, dan
kegiatan siswa sehari- fungsional.
hari di rumah, - Keterampilan
sekolah, dan mendengarkan,
masyarakat. berbicara, membaca,
- Menyusun teks lisan dan menulis teks
dan tulis, sangat interpersonal,
pendek dan transaksional, dan
sederhana, dengan fungsional yang
menggunakan struktur tercakup
teks secara urut dan - Unsur-unsur
runtut serta unsur kebahasaan.
kebahasaan secara - Frasa sangat pendek
akurat dan berterima dan sederhana.
- Mengidentifikasi - Modalitas: dengan
fungsi sosial, struktur batasan makna yang
teks dan unsur jelas.
kebahasaan dari teks - Teks-teks: factual
pendek dan report, ilmiah,
sederhana. prosedur, naratif, dan
- Berkomunikasi secara iklan, dalam wacana
interpersonal, interpersonal,
transaksional, dan transaksional, dan
fungsional tentang fungsional pada tataran
diri sendiri, keluarga, literasi fungsional.
orang lain, dan objek - Struktur teks
kongkrit dan interpersonal,
imajinatif, yang transaksional, dan
terdekat dengan fungsional.
kehidupan dan - Keterampilan
kegiatan siswa sehari- mendengarkan,
hari di rumah, berbicara, membaca,
sekolah, dan dan menulis teks
masyarakat. interpersonal,
- Menyusun teks lisan transaksional, dan
dan tulis, pendek dan fungsional yang
sederhana dengan tercakup/

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


58

Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
menggunakan struktur - Unsur-unsur
teks secara urut dan kebahasaan.
runtut serta unsur - Frasa pendek dan
kebahasaan secara sederhana.
akurat, berterima, dan - Modalitas: dengan
lancar. batasan makna yang
- Mengidentifikasi jelas.
fungsi sosial, struktur - Teks-teks :
teks dan unsur pemberitahuan,
kebahasaan dari teks recount, naratif,
pendek dalam deskriptif, lagu, teks-
kehidupan dan teks : factual report,
kegiatan siswa sehari- ilmiah prosedur,
hari. undangan, surat
- Berkomunikasi secara pribadi, factual report,
interpersonal, eksposisi analitis,
transaksional, dan ilmiah, dan biografi,
fungsional tentang dalam wacana
diri sendiri, keluarga, interpersonal,
orang lain, dan objek transaksional, dan
kongkrit dan fungsional pada tataran
imajinatif, yang literasi informasional. -
terdekat dengan Struktur teks
kehidupan dan interpersonal,
kegiatan siswa sehari- transaksional, dan
hari di rumah, fungsional.
sekolah, dan - Keterampilan
masyarakat, serta mendengarkan,
terkait dengan mata berbicara, membaca,
pelajaran lain. dan menulis teks
- Menyusun teks lisan interpersonal,
dan tulis pendek, transaksional, dan
dengan menggunakan fungsional yang
struktur teks secara tercakup.
urut dan runtut serta - Unsur-unsur
unsur kebahasaan kebahasaan.
secara akurat, - Frasa pendek
berterima, dan lancar. - Modalitas: dengan
- Menyunting teks tulis, batasan makna yang
pendek, dengan jelas.
menggunakan struktur - Teks-teks: lagu,

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


59

Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
teks secara urut dan caption, factual report,
runtut serta unsur ilmiah, news item, dan
kebahasaan secara prosedur, dalam
akurat, berterima, dan wacana interpersonal,
lancar. transaksional, dan
fungsional pada tataran
Transaksional literasi informasional.
- Mengidentifikasi - Struktur teks
fungsi sosial, struktur interpersonal,
teks dan unsur transaksional, dan
kebahasaan dari teks fungsional.
pendek dalam - Keterampilan
kehidupan dan mendengarkan,
kegiatan siswa sehari- berbicara, membaca,
hari. dan menulis teks
- Berkomunikasi interpersonal,
secara, transaksional, transaksional, dan
dan fungsional fungsional yang
tentang diri sendiri, tercakup.
keluarga, orang lain, - Unsur-unsur
dan objek kongkrit kebahasaan.
dan imajinatif, yang - Frasa pendek.
terdekat dengan - Modalitas: dengan
kehidupan dan batasan makna yang
kegiatan siswa sehari- jelas.
hari di rumah,
sekolah, dan
masyarakat, serta
terkait dengan mata
pelajaran lain dan
dunia kerja.
- Menyusun teks lisan
dan tulis, pendek,
dengan menggunakan
struktur teks secara
urut dan runtut serta
unsur kebahasaan
secara akurat,
berterima, dan lancar.
- Menyunting teks tulis,
pendek, dengan

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


60

Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
menggunakan struktur
teks secara urut dan
runtut serta unsur
kebahasaan secara
akurat, berterima, dan
lancar berbicara.

B. Muatan Mata Pelajaran Kelompok B (Umum)


1) Muatan Seni Budaya dan Prakarya
Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
Tingkat - Menunjukkan - Apresiasi dan kreasi
Pendidikan perilaku rasa ingin karya seni rupa (seni
Menengah tahu, peduli rupa dua dan tiga
(Kelas X-XII lingkungan, dimensi, kritik seni
kerjasama, jujur, rupa, dan pameran seni
percaya diri, dan rupa).
mandiri dalam - Apresiasi dan kreasi
berkarya seni budaya. karya seni musik
- Memahami (gubahan lagu dan
keberagaman dan musik, kritik musik,
nilai estetis karya seni dan pertunjukan
budaya. musik).
- Membandingkan - Apresiasi dan kreasi
masingmasing karya karya seni tari
seni dan nilai seni (penciptaan tari, kritik
budaya untuk tari, dan pertunjukan
menemukenali/merasa tari).
kan - Apresiasi dan kreasi
keunikan/keindahan seni teater (rancangan
serta nilai estetis. karya teater, kritik
- Menerapkan dan teater, dan pertunjukan
memodifikasi konsep, teater).
teknik, prosedur, - Apresiasi dan kreasi
bahan, media dalam karya seni rupa dua
proses berkarya seni dan tiga dimensi, kritik
budaya. seni rupa dan pameran
- Menganalisis konsep, seni rupa.
teknik, prosedur, - Apresiasi dan kreasi
bahan, media dalam karya seni musik

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


61

Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
proses berkarya seni (musik kreasi, kritik
budaya. musik, dan pertunjukan
- Menganalisis musik).
keberagaman dan - Apresiasi dan kreasi
keunikan karya seni karya seni tari (Kreasi
budaya. tari sesuai iringan,
- Menyajikan hasil kritik tari dan
analisis dalam bentuk pertunjukan tari).
karya dan telaah seni - Apresiasi dan kreasi
budaya yang bernilai karya seni teater
estetis. (naskah teater, kritik
- Menunjukkan seni teater, dan
perilaku rasa ingin pertunjukan seni
tahu, peduli teater).
lingkungan,
kerjasama, jujur,
percaya diri, dan
mandiri dalam
berkarya seni budaya.
- Menunjukkan
keberagaman dan
nilai estetis karya seni
budaya.
- Membandingkan
masingmasing karya
dan nilai seni budaya
untuk
menemukenali/merasa
kan keunikan/nilai
estetis.
- Mencipta karya seni
budaya yang orisinal.
- Mengevaluasi
keberagaman dan
keunikan kreasi karya
seni.
- Menyajikan hasil
evaluasi dalam bentuk
karya dan telaah seni
budaya original yang
bernilai estetis.

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


62

2) Muatan Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan


Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
Tingkat - Menganalisis dan Aktivitas fisik olahraga
Pendidikan memperbaiki permainan dan atletik
Menengah kesalahan variasi dan - Pemainan bola besar,
(Kelas X-XII) kombinasi sepak bola, bola voli,
keterampilan gerak bola basket.
salah satu permainan - Permainan bola kecil,
dan olahraga. dan atletik: softball,
- Menganalisis variasi, bulutangkis, tenis
kombinasi dan meja.
memperbaiki - Aktivitas fisik gerakan
kesalahan jalan cepat, lari,
keterampilan olahraga lompat, dan lempar
beladiri. atau permainan
- Menganalisis konsep tradisional sejenis.
dan mempraktikkan - Menguasai aktivitas
latihan, pengukuran fisik beladiri: pencak
komponen kebugaran silat, karate,
jasmani. taekwondo atau
- Menganalisis dan beladiri tradisional
mempraktikkan sejenis. - Menguasai
rangkaian rangkaian Aktivitas
keterampilan senam fisik melalui: latihan
lantai. pengembangan
- Menganalisis dan kekuatan, daya tahan,
mempraktikkan kelentukan, kecepatan,
variasi dan kombinasi dan koordinasi. -
keterampilan Menguasai aktivitas
rangkaian gerak fisik rangkaian : senam
ritmik. lantai dan senam alat.
- Menganalisis dan - Menguasai rangkaian
memperbaiki gerakan aktivitas fisik
kesalahan ritmik: senam aerobik
keterampilan tiga dan SKJ secara
gaya renang yang harmonis.
berbeda dan - Menguasai gerakan
penyelamatan aktivitas fisik di air:
aktivitas di air. renang gaya bebas,
- Memiliki perilaku gaya punggung, gaya
hidup sehat dalam dada dan penyelamatan
memilih makanan dan dalam aktivitas air.

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


63

Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
minuman dan
menghindari diri dari Kesehatan
tindakan merugikan - Makanan dan minuman
diri sendiri. sehat, pencegahan dan
- Mengamalkan penanggulangan
perilaku sportif, penyakit, bahaya
bertanggung jawab, penggunaa
menghargai NARKOBA dan
perbedaan, toleransi, psikotropika serta
bekerja sama, disiplin, upaya pencegahan dan
dan menerima penanggulangan nya,
kekalahan dengan dampak seks bebas,
sikap positif dan cara mencegah HIV
mengekspresikan dan AIDS serta cara
kemenangan dengan penanggulangan nya.
wajar. - Menguasai gerakan
- Menganalisis dan aktivitas fisik melalui
memperbaiki permainan, atletik dan
kesalahan variasi dan olahraga - Pemainan
kombinasi bola besar, sepak bola,
keterampilan gerak bola voli, bola basket.
salah permainan dan - Permainan bola kecil,
olahraga dengan softball, bulutangkis,
koordinasi yang lebih tenis meja.
baik. - Aktivitas fisik gerakan
- Menganalisis variasi, jalan cepat, lari,
kombinasi dan lompat, dan lempar
memperbaiki atau permainan
kesalahan tradisional sejenis
keterampilan olahraga dengan baik dan benar.
beladiri dengan - Menguasai gerakan
koordinasi yang lebih aktivitas fisik beladiri:
baik. pencak silat, karate,
- Menganalisis konsep taekwondo atau
dan mempraktikkan permainan tradisional
latihan, pengukuran sejenis.
komponen kebugaran - Menguasai rangkaian
jasmani. gerakan aktivitas fisik:
- Menganalisis dan latihan pengembangan
mempraktikkan kekuatan, daya tahan,
rangkaian kelentukan, kecepatan,

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


64

Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
keterampilan senam dan koordinasi.
lantai untuk - Menguasai rangkaian
menghasilkan gerakan aktivitas fisik :
koordinasi gerak yang senam lantai dan
baik. senam alat dengan baik
- Menganalisis variasi, dan benar.
kombinasi dan - Menguasai rangkaian
mempraktikkan gerakan aktivitas fisik
keterampilan ritmik: senam aerobik
rangkaian aktivitas dan SKJ baik dan
gerak ritmik untuk benar.
menghasilkan - Menguasai gerakan
koordinasi gerak yang aktivitas fisik di air:
baik. renang gaya bebas,
- Menganalisis dan gaya punggung, gaya
memperbaiki dada dan penyelamatan
kesalahan dalam aktivitas air.
keterampilan tiga
gaya renang yang Kesehatan
berbeda dan - STDS (Sexually
penyelamatan dalam Transmitted Disease),
aktivitas air dengan AIDS, Penyakit
koordinasi yang lebih Menular Seksual
baik. (PMS).
- Membiasakan pola - Peraturan perundangan
hidup sehat secara berkaitan NARKOBA
konsisten dan psikotropika.
- Menghayati dan
mengamalkan
perilaku sportif,
bertanggung jawab,
menghargai
perbedaan, toleransi,
bekerja sama, disiplin,
dan menerima
kekalahan dengan
sikap positif dan
mengekspresikan
kemenanga dengan
wajar.

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


65

3) Muatan Prakarya dan Kewirausahaan


Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
Tingkat - Menunjukkan Apresiasi dan kreasi
Pendidikan perilaku rasa ingin prakarya (Kerajinan)
Menengah ( tahu, peduli - Kerajinan tekstil dan
Kelas X-XII) lingkungan, limbah tekstil.
kerjasama, jujur, - Kerajinan dari bahan
percaya diri, dan lunak dan bahan keras.
mandiri dalam
berkarya prakarya. Apresiasi dan kreasi
- Menganalisis desain prakarya (Rekayasa)
produk, sumber daya, komunikasi sederhana dan
dan proses pembuatan alat pengatur gerak
karya. sederhana.
- Mendesain produk - Rekayasa pembangkit
dan proses pembuatan listrik sederhana dan
karya. inovatif menggunakan
- Membuat dan teknologi tepat guna.
mengolah karya.
- Menyajikan Apresiasi dan kreasi
pengalaman prakarya (Budidaya)
wirausaha. - Budidaya tanaman hias
- Menunjukkan dan tanaman pangan.
perilaku rasa ingin - Usaha budidaya
tahu, peduli pembenihan ikan
lingkungan, konsumsi dan ikan
kerjasama, jujur, hias.
percaya diri, dan
mandiri dalam Apresiasi dan kreasi
berkarya prakarya. prakarya (Pengolahan)
- Menganalisis dan - Pengawetan bahan
mengevaluasi desain pangan nabati dan
produk, sumber daya, hewani menjadi produk
dan proses pembuatan pangan khas daerah
karya. dan nusantara.
- Mendesain produk - Pengolahan bahan
dan proses pembuatan nabati dan hewani
karya. menjadi produk non
- Mencipta, mengolah, pangan pembersih dan
dan mempraktekkan kosmetik.
karya.
- Menyajikan dan Apresiasi dan kreasi

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


66

Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
mengevaluasi usaha prakarya (kewirausahaan)
- Nilai dan peluang
wirausaha, serta aspek-
aspek perencanaan
usaha

Apresiasi dan kreasi


prakarya (Kerajinan)
- Kerajinan fungsi hias
dan pakai dari limbah.
Apresiasi dan kreasi
prakarya (Rekayasa)
- Rekayasa elektronika
praktis dan dengan
kendali elektronika
Apresiasi dan kreasi
prakarya (Budidaya)
- Budidaya ternak
unggas petelur dan
pedaging.

Apresiasi dan kreasi


prakarya (Pengolahan)
- Pengolahan bahan
nabati dan hewani
menjadi makanan khas
daerah dan produk non
pangan kesehatan.

C. Muatan Peminatan Matematika & Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA)


1) Muatan Matematika
Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
Tingkat - Menunjukkan sikap - Bilangan Real.
Pendidikan logis, kritis, analitis, - Eksponensial,
Menengah kreatif, cermat dan Logaritma dan
(Kelas XI - teliti, bertanggung Pertidaksamaannya.
XII) jawab, responsif, dan - Aljabar.
tidak mudah - Geometri dan
menyerah dalam Transformasi.

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


67

Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
memecahkan - Fungsi dan Persamaan.
masalah. - Trigonometri.
- Memiliki rasa ingin - Limit fungsi Aljabar.
tahu, percaya diri, - Matriks.
semangat belajar yang - Kombinatorika.
kontinu, pemikiran - Statistika dan Peluang.
reflektif dan - Turunan Fungsi
ketertarikan pada Aljabar.
matematika. - Program Linear.
- Memiliki rasa percaya - Irisan Kerucut.
pada daya dan - Aljabar.
kegunaan matematika, - Bilangan Real.
serta sikap kritis yang - Geometri Ruang.
terbentuk melalui - Bunga majemuk,
pengalaman belajar. Angsuran, Anuitas.
- Memiliki sikap - Pertumbuhan, dan
terbuka, objektif, dan Peluruhan.
menghargai karya - Matriks dan Vektor.
teman dalam interaksi - Induksi matematika.
kelompok maupun - Integral dan Teknik
aktivitas sehari-hari. (Substitusi dan Parsial).
- Memiliki kemampuan - Logika dan
mengkomunikasikan Penyimpulan.
gagasan matematika
dengan jelas dan
efektif.

- Menjelaskan pola dan


menggunakannya
untuk melakukan
prediksi dan
kecenderungan jangka
panjang;
menggunakannya
untuk memprediksi
kecenderungan atau
memeriksa kesahihan
argument.
- Mengutarakan dan
menggali sifat-sifat
fungsi pangkat dan
logaritma, dengan

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


68

Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
memanfaatkan
hubungan saling
inverse keduanya.
- Menganalisis sifat
grafik eksponensial
dan logaritma, nilai
mutlak dan
memanfaatkannya
dalam menyelesaikan
persamaan logaritma,
nilai mutlak.
- Mengenal dan
menggunakan
sifatsifat aljabar
dalam menyelesaikan
masalah sistem
persamaan linear dan
kuadrat dan
pertidaksamaan linear
dan kuadrat, dibantu
dengan teknik
geometri, dan
memberikan tafsiran
geometrinya.
- Memahami dan
menggunakan konsep
operasi aljabar fungsi
termasuk komposisi.
- Menggunakan sifat-
sifat transformasi
untuk menyelidiki
kesebangunan dan
kekongruenan dan
menggunakannya
untuk memahami
perbandingan
trigonometri,
persamaan
trigonometri.
- Memanfaatkan
pendekatan koordinat

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


69

Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
dalam menyelesaikan
masalah geometri
(dan juga aljabar pada
umumnya).
- Memahami sifat
geometri bidang yang
menyangkut dalil titik
berat segitiga, dalil
intersep, dalil segmen
garis dan
menggunakannya
dalam membuktikan
sifat geometri.
- Mendeskripsikan
konsep fungsi
trigonometri dan
hubungan
diantaranya.
- Memahami
persamaan berbagai
irisan kerucut dan
grafiknya dan
kaitannya.
- Menggunakan konsep
limit untuk
memahami
kecenderungan fungsi
dan menghampiri
fungsi.
- Menggunakan konsep
turunan untuk
memahami
kecenderungan dalam
laju perubahan serta
menggunakannya
dalam pemodelan.
- Memberi estimasi
dengan menggunakan
perhitungan mental
dan sifat-sifat aljabar
dan data statistik.

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


70

Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
- Pemanfaatan rasio
dan proporsi dalam
menyederhanakan
(scaling) masalah,
mengestimasi dan
menghitung
perubahan rasio
(turunan).
- Membandingkan dan
menilai keefektifan
berbagai metoda
penyajian data.
- Memahami dan
menggunakan
berbagai teknik
menghitung, dengan
prinsip perkalian
sebagai prinsip
perkalian sentral.
- Memahami konsep
peluang yang
didasarkan frekuensi
relatif; memanfaatkan
teknik kombinatorika
dalam menentukan
peluang
- Menentukan strategi
penyelesaian masalah
yang efektif,
mengevaluasi hasil,
dan melakukan
perumuman.
- Menunjukkan sikap
logis, kritis, analitis,
kreatif, cermat dan
teliti,
bertanggungjawab,
responsif, dan tidak
mudah menyerah
dalam memecahkan
masalah.

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


71

Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
- Memiliki rasa ingin
tahu, percaya diri, dan
ketertarikan pada
matematika.
- Memiliki rasa percaya
diri dan semangat
belajar yang kontinu,
pemikiran reflektif,
kegunaan matematika,
serta sikap kritis yang
terbentuk melalui
pengalaman belajar.
- Memiliki sikap
terbuka, objektif, dan
menghargai karya.
- Memiliki sikap
terbuka, objektif, dan
menghargai karya
teman dalam interaksi
kelompok maupun
aktivitas sehari-hari.
- Memiliki kemampuan
mengkomunikasikan
gagasan matematika
dengan jelas dan
efektif.
- Menggunakan pola
untuk menjelaskan
kecenderungan jangka
panjang dan
menggunakannya
dalam konteks dunia
nyata, dan
memanfaatkannya
dalam pemecahan
masalah atau
berargumentasi.
- Memahami konsep
matriks dan vektor
serta operasinya
skalar dan vektor

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


72

Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
(termasuk hasil kali
titik, hasil kali silang)
serta
menggunakannya
untuk menganalisis
geometri bidang dan
ruang.
- Menganalisis
sifatsifat sederhana
dari bangun ruang
seperti diagonal
ruang, diagonal
bidang, dan bidang
diagonal, jarak antar
objek geometri ruang.
- Menggunakan
berbagai identitas
trigonometri dalam
penyelesaian masalah.
- Menggunakan konsep
integral untuk
memahami masalah
akumulasi dan
menghampirinya,
dengan penerapan
misalnya pada
masalah luas dan
volume.
- Menggunakan
hubungan turunan dan
integral.
- Menentukan integral
dengan
teknikpengintegralan
substitusi dan parsial.
- Memberi estimasi
dengan menggunakan
perhitungan mental
dan sifat-sifat aljabar,
visualisasi geometris
dan data statistik.

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


73

Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
- Pemanfaatan rasio
dan proporsi untuk
menyederhanakan
kompleksitas
perhitungan, dan
mengestimasi.
- Mengevaluasi
penyajian data dengan
cara membandingkan
penyajian data,
statistik, dan data
aktual.
- Menentukan strategi
penyelesaian masalah
yang
efektif,mengevaluasi
hasil, da melakukan
perumuman

2) Muatan Biologi
Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
Tingkat - Memahami ruang - Keanekaragaman
Pendidikan lingkup biologi dan hayati Indonesia.
Menengah aplikasinya di era - Ciri dan karakteristik
(Kelas XI - konseptual abad XXI virus, archaebateria dan
XII) dan menerapkannya eubactaeria, protista,
dalam perencanaan jamur, tumbuhan,
karir di masa depan. hewan invertebrata dan
- Menerapkan proses peranannya dalam
kerja ilmiah dan kehidupan.
keselamatan kerja di - Ekologi: ekosistem,
- Keanekaragaman aliran energi,
hayati Indonesia. siklus/daur
- Ciri dan karakteristik biogeokimia, dan
virus, archaebateria interaksi dalam
dan eubactaeria, ekosistem.
protista, jamur, - Perubahan
tumbuhan, hewan lingkungan/iklim dan
invertebrata dan daur ulang limbah.
peranannya dalam - Sel, struktur dan fungsi

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


74

Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
kehidupan. sel penyusun jaringan
permasalahan nyata pada tumbuhan dan
dan lingkungan hidup. hewan pada sistem
- Menganalisis gerak, sirkulasi,
berbagai pencernaan,
keanekaragaman pernapasan/ respirasi,
hayati di Indonesia, ekskresi, koordinasi,
bioproses yang reproduksi, dan sistem
berlangsung pada pertahanan tubuh.
berbagai tingkat
organisasi seluler
pada sistem hidup,
menganalisis perilaku
negatif dan dampak
dari perubahan
lingkungan terhadap
kehidupan.
- Menunjukkan
kemampuan
metakognitif terhadap
permasalahan pada
berbagai objek dan
tingkat organisasi
kehidupan dan
menerapkannya
dalam kehidupan
sebagai warga negara
yang baik dan wujud
cinta tanah air dan
bangsa.
- Menerapkan proses
kerja ilmiah dan
keselamatan kerja di
laboratorium biologi
dalam pengamatan
dan percobaan, untuk
memahami
permasalahan biologi
pada berbagai objek
dan bioproses, serta
mengaitkan biologi

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


75

Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
dengan lingkungan,
teknologi, dan
masyarakat di abad
XII.
- Mengkomunikasikan
hasil pengamatan dan
percobaan secara lisan
melalui berbagai
media dan secara
tulisan dengan bentuk
laporan menggunakan
kaidah penulisan yang
benar.
- Menyajikan data
berbagai objek dan
bioproses berdasarkan
pengamatan dan
percobaan dengan
menerapkan prosedur
ilmiah dan
memperhatikan aspek
keselamatan kerja.
- Menerapkan prinsip,
konsep, dan hukum
dalam bidang biologi
untuk memecahkan
permasalahan nyata
yang relevan, serta
permasalahan
lingkungan hidup.
- Memahami struktur
dan fungsi enzim dan
materi genetik dalam
bioproses dan
pewarisan sifat pada
makhluk hidup, serta
kelangsungan hidup
organisme di bumi
melalui proses mutasi
dan evolusi dengan
melakukan investigasi

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


76

Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
literatur dan
mengkomunikasikann
ya secara lisan dan
tulisan.
- Menganalisis dan
menyajikan data
tentang aplikasi
bioproses pada
bioteknologi di
berbagai bidang
kehidupan dan
menyajikannya secara
lisan dan tulisan.
- Menunjukkan
kemampuan
metakognitif terhadap
proses metabolisme,
pewarisan sifat, dan
kelangsungan hidup
di bumi dan
menerapkannya
dalam kehidupan
sebagai warga negara
yang baik dan wujud
cinta tanah air dan
bangsa.

3) Muatan Fisika
Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
Tingkat - Mengembangkan - Hakikat fisika dan
Pendidikan sikap rasa ingin tahu, pengukuran besaran
Menengah jujur, tanggung jawab, fisis.
(Kelas XI - logis, kritis, analitis, - Kinematika gerak.
XII) dan kreatif melalui - Dinamika gerak.
pembelajaran fisika. - Elastisitas dan hukum
- Merumuskan Hooke.
permasalahan yang - Fluida statik dan
berkaitan dengan dinamik.
fenomena fisika - Suhu, kalor, gejala
benda, merumuskan pemanasan global

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


77

Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
hipotesis, mendesain (penyebab, dampak,
dan melaksanakan dan solusi pemecahan).
eksperimen, - Teori inetik gas.
melakukan - Persamaan gelombang.
pengukuran secara - Cahaya dan alatalat
teliti, mencatat dan optik.
menyajikan hasil - Bunyi.
dalam bentuk tabel - Rangkaian listrik
dan grafik, searah (DC).
menyimpulkan, serta - Rangkaian arus bolak-
melaporkan hasilnya balik (AC).
secara lisan maupun - Induksi Faraday.
tertulis. - Radiasi
- Menganalisis konsep, elektromagnetik.
prinsip, dan hukum - Teknologi digital.
mekanika, fluida, - Konsep dan fenomena
termodinamika, kuantum.
gelombang, dan optik - Inti atom,
serta menerapkan radioaktivitas, dan
metakognisi dalam pemanfaatannya dalam
menjelaskan kehidupan.
fenomena alam dan
penyelesaian masalah
kehidupan.
- Memodifikasi atau
merancang proyek
sederhana berkaitan
dengan penerapan
konsep mekanika,
fluida,
termodinamika,
gelombang, atau
optik.
- Mengembangkan
sikap rasa ingin tahu,
jujur, tanggung jawab,
logis, kritis, analitis,
dan kreatif melalui
pembelajaran fisika.
- Merumuskan
permasalahan yang

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


78

Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
berkaitan dengan
fenomena fisika,
merumuskan
hipotesis, mendesain
dan melaksanakan
eksperimen,
melakukan
pengukuran secara
teliti, mencatat dan
menyajikan hasil
dalam bentuk tabel
dan grafik,
menyimpulkan, serta
melaporkan hasilnya
secara lisan maupun
tertulis.
- Menganalisis konsep,
prinsip, dan hukum
kelistrikan,
kemagnetan, dan
fisika modern serta
menerapkan
metakognisi dalam
menjelaskan
fenomena alam dan
penyelesaian masalah
kehidupan.
- Menciptakan produk
sederhana berkaitan
dengan penerapan
konsep kelistrikan
dan/atau kemagnetan.

4) Muatan Kimia
Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
Tingkat - Mengembangkan - Hakikat dan peran
Pendidikan sikap ilmiah: rasa kimia dalamkehidupan.
Menengah ingin tahu, berpikir - Struktur atom dan
(Kelas XI-XII) logis dan analitis, Sistem periodik.
tekun, ulet, jujur, - Ikatan kimia dan

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


79

Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
disiplin, tanggung Bentuk molekul.
jawab, dan peduli - Larutan elektrolit dan
melalui kimia. larutan nonelektrolit.
- Memahami struktur - Konsep reaksi oksidasi
atom dan molekul, reduksi dan bilangan
ikatan kimia, sifat oksidasi.
fisik dan kimia unsur, - Tatanama senyawa
keperiodikan sifat anorganik dan organik.
unsur, dan dapat - Stoikiometri.
mengkaitkan struktur - Termokimia.
atom, jenis ikatan, - Laju reaksi.
struktur molekul dan - Kesetimbangan kimia
interaksi antar - Sifat larutan asam basa
molekul dengan sifat dan pH larutan.
fisik dan kimianya - Kesetimbangan Ion.
yang teramati. - Sifat koligatif larutan.
- Menerapkan - Redoks dan
hukumhukum dasar elektrokimia.
kimia, energetika, - Unsur-unsur golongan
kinetika dan gas mulia, halogen,
kesetimbangan untuk alkali dan alkali tanah,
menjelaskan periode 3.
fenomena yang terkait - Unsur golongan transisi
seperti kespontanan periode 4 dan
reaksi dan faktor- senyawanya.
faktor yang - Senyawa alkana dan
mempengaruhi derivat (halo alkana,
jalannya suatu reaksi. alkanol, alkoksi alkana,
- Merancang dan alkanal, alkanon, asam
melakukan percobaan alkanoat, dan alkil
kimia yang mencakup alkanoat).
perumusan masalah, - Benzena dan
mengajukan hipotesis, turunannya.
menentukan variabel, - Makromolekul
memilih instrumen, (polimer,
mengumpulkan, karbohidratdan
mengolah dan protein).
menganalisis data, - Lemak.
menarik kesimpulan, - Hidrokarbon dan
dan minyak bumi.
mengkomunikasikan - Sistem koloid.

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


80

Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
hasil percobaan secara
lisan dan tertulis.
- Menganalisis dan
menyelesaikan
permasalahan yang
berkaitan dengan
sifat-sifat molekul,
reaksi kimia,
kesetimbangan kimia,
kinetika kimia, dan
energetika, serta
menerapkan
pengetahuan ini pada
berbagai bidang ilmu
dan teknologi.
- Mengembangkan
sikap ilmiah: rasa
ingin tahu berpikir
logis dan analitis,
tekun, ulet, jujur,
disiplin, tanggung
jawab, dan peduli
melalui kimia.
- Menerapkan prinsip-
prinsip dasar kimia,
struktur dan
energetika untuk
menganalisis
feneomena fisik dan
kimia yang berkaitan
dengan sifat fisik
larutan, interaksi
energi listrik dengan
perubahan kimia, dan
sifat fisikokimia unsur
dan senyawa.
- Menjelaskan
berlakunya prinsip-
prinsip dasar kimia
dalam fenomena alam
dan pada produk.

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


81

D. Muatan Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)


1) Muatan Geografi
Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
Tingkat - Menjelaskan konsep - Pengetahuan dasar
Pendidikan dasar, prinsip, dan geografi.
Menengah pendekatan Geografi. - Pola persebaran spasial
(Kelas XI-XII) - Menganalisis unsur- serta dinamika litosfer,
unsur geosfer, pola atmosfer, hidrosfer,
persebaran spasial, dan antroposfer.
serta dinamikanya. - Mitigasi dan adaptasi
- Menganalisis pola bencana.
persebaran spasial, - Persebaran sumber
serta dinamika daya alam dan sumber
sumber daya alam dan daya manusia di
sumber daya manusia Indonesia dan dunia.
di Indonesia dan - Pelestarian lingkungan
dunia. hidup dan
- Menganalisis upaya- pembangunan
upaya pelestarian berkelanjutan
lingkungan hidup dan - Informasi keruangan
pembangunan gejala dalam bentuk
berkelanjutan. Peta, Citra
- Mengamati, penginderaan jauh, dan
menganalisis, Sistem Informasi
merancang,dan Geografis (SIG), dan
mengkomunikasikan pemanfaatannya dalam
kajian dan atau pembangunan nasional.
penelitian berbagai - Pola persebaran dan
gejala geosfer interaksi keruangan
- Menganalisis peta, antara desa dan kota.
citra penginderaan - Kerjasama antar
jauh, dan Sistem wilayah di dalam
Informasi Geografis negara dan kerjasama
(SIG) serta internasional untuk
pemanfaatannya terjalinnya hubungan
dalam pembangunan yang saling
nasional. menguntungkan
- Menganalisis Pola
persebaran dan
interaksi keruangan
antara desa dan kota,

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


82

Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
kaitannya dengan
pembangunan
wilayah.
- Menganalisis
kerjasama antar
wilayah di dalam
Negara dan kerjasama
internasional untuk
terjalinnya hubungan
yang saling
menguntungkan.
- Mengamati,menganali
sis,merancang,
melaksanakan kajian,
serta mengevaluasi
kerjasama antar
wilayah yang saling
menguntungkan.

2) Muatan Sejarah
Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
Tingkat - Menghayati makna - Cara Berpikir Sejarah.
Pendidikan suatu peristiwa sejarah - Prinsip dasar ilmu
Menengah untuk kehidupan masa sejarah.
(Kelas XI-XII) kini. - Peradaban awal
- Meneladani sikap dan manusia.
keteladanan tokoh - Perkembangan
sejarah dalam negara-negara
pergaulan di tradisional di
masyarakat. Indonesia.
- Mengevaluasi suatu - Revolusi besar dunia
peristiwa sejarah dan pengaruhnya.
berdasarkan kesahihan - Heroisme dan
sumber dan bias kebangsaan Indonesia.
penafsiran sejarawan. - Proklamasi dan
- Mengkaji peristiwa perkembangan negara
masa kini berdasarkan kebangsaan Indonesia.
latar belakang sejarah. - Dunia pada masa
- Menulis suatu Perang Dingin dan
peristiwa sejarah dari perubahan politik

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


83

Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
sumber yang memiliki global.
penafsiran yang sama. - Perjuangan
Kebangsaan mempertahankan
- Menerapkan perilaku kemerdekaan
keteladanan tokoh Indonesia.
sejarah. - Indonesia pada masa
- Mengembangkan Orde Baru dan
kegiatan pemeliharaan Reformasi.
benda-benda - Indonesia dan Dunia
peninggalan sejarah. pada masa Revolusi
- Menerapkan prosedur Teknologi Informasi
penelitian sejarah. dan Komunikasi.
- Menggunakan
konsepkonsep sejarah
secara kritis dalam
mengevaluasi sebuah
karya sejarah.
- Mengevaluasi
penafsiran sejarah dari
sejarawan yang
berbeda sudut pandang
dan penafsiran
sejarahnya.
- Merekonstruksi
peristiwa sejarah
berdasarkan sumber
sejarah yang berbeda
dalam tafsiran sejarah.

3) Muatan Sosiologi
Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
Tingkat - Membangun toleransi - Individu, kelompok
Pendidikan dan empati dalam dan hubungan sosial.
Menengah hubungan sosial. - Ragam kelompok
(Kelas XI-XII) - Memiliki tanggung sosial di dalam
jawab publik serta masyarakat.
menjunjung tinggi - Masalah sosial,
keharmonisan sosial. konflik, kekerasan dan
- Mengamati dan penyelesaiannya, serta
menganalisis masalah- kesetaraan dalam

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


84

Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
masalah sosial. keberagaman.
- Melaksanakan prosedur - Metode penelitian
dan sosial.
mengkomunikasikan - Perubahan sosial dan
kajian dan atau globalisasi.
penelitian berbagai - Ketimpangan sosial
gejala sosial dan pemberdayaan
- Membangun toleransi komunitas.
dan empati sosial
dengan penyesuaian
diri terhadap perubahan
global.
- Mengamati dan
menganalisis
ketimpangan sosial
dengan solusi
pemecahannya.
- Melaksanakan prosedur
kajian untuk praktik
pemberdayaan
komunitas.
- Mengevaluasi praktik
pemberdayaan
komunitas dan
merumuskan alternatif
solusinya.

4) Muatan Ekonomi
Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
Tingkat Pendidikan - Memahami dan Konsep dasar ilmu
Menengah (Kelas X- menyajikan konsep ekonomi
XII ilmu ekonomi, prinsip - Prinsip ekonomi.
ekonomi, - Permasalahan
permasalahan ekonomi.
ekonomi, peran - Pelaku ekonomi.
pelaku kegiatan
ekonomi, serta pasar Pasar uang dan pasar
dan terbentuknya modal
harga pasar. Pengelolaan koperasi
- Memahami dan Pembangunan ekonomi

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


85

Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
menyajikan peran - Pertumbuhan ekonomi.
bank, lembaga - Ketenagakerjaan
keuangan bukan bank, - Pendapatan nasional.
bank sentral dan - APBN.
Otoritas Jasa - APBD.
Keuangan (OJK), - Pajak.
serta menyimulasikan - Inflasi.
sistem pembayaran - Kebijakan moneter dan
dan alat pembayaran. fiskal.
- Memahami dan - Perdagangan
menerapkan konsep internasional.
manajemen, koperasi - Kerjasama ekonomi
dan pengelolaan internasional.
koperasi.
- Memahami dan Sistem akuntansi
menyajikan konsep - Sistem informasi
pembangunan akuntansi.
ekonomi dan - Persamaan dasar
pertumbuhan akuntansi.
ekonomi. - Siklus akuntansi
- Menganalisis dan perusahaan jasa.
menyajikan hasil - Siklus akuntansi
analisis perusahaan dagang
ketenagakerjaan,
pendapatan nasional,
APBN dan APBD,
serta peran, fungsi
dan manfaat pajak
dalam pembangunan.
- Menganalisis dan
menyajikan
perhitungan indeks
harga dan inflasi,
serta kebijakan
moneter dan fiskal. -
Menganalisis dan
mengevaluasi peran
pelaku ekonomi dan
pasar modal dalam
sistem perekonomian
Indonesia.

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


86

Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
- Memahami konsep
dan mengevaluasi
kebijakan
perdagangan
internasional dan
kerjasama ekonomi
internasional.
- Memahami konsep
akuntansi sebagai
sistem informasi dan
menyajikan
persamaan dasar
akuntansi.
- Memahami konsep
dan mampu
menerapkan siklus
akuntansi perusahaan
jasa dan dagang.

E. Muatan Lokal (Bahasa Daerah)


Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
Tingkat Pendidikan - Mengidentifikasi, - Menginterpretasi,
Menengah (Kelas X- memahami, dan menanggapi dan
XII menganalisis teks mengekspresikan teks
nonsastra (berita, non sastra sesuai
artikel, laporan, dan kaidah secara lisan dan
lainnya) secara lisan tulis.
dan tulis. - Menginterpretasi,
- Mengidentifikasi, menanggapi dan
memahami, dan mengekspresikan teks
menganalisis unsur sastra (wayang/ topѐng
intrinsik maupun ḍhâlâng) sesuai kaidah
ekstrinsik teks sastra secara lisan dan tulis.
klasik dan modern - Bermain peran,
secara lisan dan tulis. berdialog, dan
- Memahami berdiskusi sesuai tata
karakteristik bahasa krama.
lisan dalam kegiatan - Membandingkan
bermain peran, dialog, penggunaan bahasa
dan berdiskusi sesuai dalam teks sastra dan

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


87

Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
dengan tatakrama. non sastra secara lisan
- Mengidentifikasi, dan tulis.
memahami, dan - Menyusun teks
menganalisis paragraf
penggunaan bahasa menggunakan aksara
dalam teks sastra dan Jawa/ carakan
nonsastra secara lisan Madhurâ sesuai kaidah.
dan tulis. - Membaca, mencipta,
- Mengidentifikasi, dan mempublikasikan
memahami, dan puisi tradisional atau
menganalisis teks modern.
beraksara Jawa/ - Menginterpretasi,
carakan Madhurâ menanggapi dan
sesuai kaidah. memperagakan teks
- Mengidentifikasi, drama, puisi, dan prosa
memahami, dan sesuai kaidah dengan
menganalisis puisi bahasa yang
tradisional atau komunikatif.
modern sesuai - Menanggapi peristiwa
dengan karakteristik. budaya daerah sesuai
- Mengidentifikasi, dengan
memahami, dan karakteristiknya.
menganalisis teks - Menyajikan kegiatan
drama, prosa atau sebagai pewara atau
puisi sesuai kaidah. berpidato dengan
- Mengidentifikasi, menggunakan tata
memahami, dan krama sesuai dengan
menganalisis konteks budaya.
peristiwa budaya - Menginterpretasi nilai-
daerah sesuai dengan nilai moral yang
karakteristik. terkandung dalam
- Mengidentifikasi, tembang macapat.
memahami, - Membaca cepat teks
menganalisis teks wacana sastra atau
pewara atau pidato nonsastra beraksara
sesuai kaidah. Jawa/carakan Madhurâ
- Mengidentifikasi,
memahami,
menganalisis nilai-
nilai moral yang
terkandung dalam

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


88

Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
tembang macapat.
1.1 Menghargai dan
mensyukuri
keberadaan bahasa
daerah sebagai
anugerah Tuhan Yang
Maha Esa untuk
meningkatan
pengetahuan dan
keterampilan ber-
bahasa daerah, serta
untuk melestarikan
dan mengem-bangkan
budaya daerah untuk
didayagunakan
sebagai upaya
pembinaan dan
pengembangan
kebudayaan
Nasional.
1.2 Mengamalkan
perilaku jujur,
disiplin, peduli,
santun, dan proaktif
dalam menggunakan
bahasa daerah
dalam komunikasi
lisan maupun tulis.
- Mengidentifikasi,
memahami, dan
menganalisis
penggunaan bahasa
lisan dalam berbagai
situasi sesuai
tatakrama
- Melakukan simulasi
penggunaan bahasa
daerah dalam
berbagai konteks
sesuai dengan
tatakrama.

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


89

a. Muatan Lokal Bahasa Jawa


Dengan mengacu pada substansi yang ada SMA WALI SONGO memberikan muatan
lokal berdasarkan kebutuhan dan budaya daerah yaitu memberikan bekal wawasa
pengetahuan dan keterampilan yang utuh terhadap penguasaan Bahasa Jawa sesuai
kebutuhan peserta didik dan tuntutan masyarakat lokal, nasional, maupun global.
Disamping itu, diharapkan peserta didik mampu menghargai dan melestarikan warisan
budaya yang saat ini kurang mendapatkan perhatian dari masyarakat Indonesia.
Bahasa Daerah (Bahasa Jawa) dipilih karena bahasa daerah adalah salah satu pilar
penting pelestarian budaya bangsa yang dapat menumbuhkan rasa nasionalisme. Dengan
bahasa daerah (Jawa) dimasukkan dalam kurikulum berarti SMA WALI SONGO ikut
mengembangkan dan melestarikan Kebudayaan Jawa, lengkap beserta adat istiadat dan
bahasa pergaulannya. Bahasa Jawa dipilih menjadi salah satu mata pelajaran muatan lokal
berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 19 Tahun 2014 tentang Muatan Lokal
Bahasa Daerah.
Kelas x (sepuluh), semester 1 (satu)
No Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1. MENDENGARKAN a. Mendengarkan pengumuman
Mampu mendengarkan dan memahami kegiatan kemasyarakatan
wacana lisan sastra maupun nonsastra dalam b. Mendengarkan cerita pengalaman
berbagai ragam bahasa Jawa yang disampaikan secara langsung atau
melalui rekaman dalam ragam bahasa
krama
c. Mendengarkan cerita rakyat yang
disampaikan secara langsung atau melalui
rekaman
2. BERBICARA a. Berdialog menggunakan parikan/
Mampu mengungkapkan pikiran, pendapat, wangsalan
gagasan, dan perasaan secara lisan sastra b. Bercerita pengalaman yang
maupun nonsastra dengan menggunakan mengesankan dalam ragam bahasa krama
berbagai ragam danunggah-ungguh bahasa c. Berdialog mengenai cerita rakyat
Jawa
3. MEMBACA a. Membaca pemahaman wacana
Mampu membaca dan memahami bacaan nonsastra tentang budaya Jawa
sastra maupun nonsastra, berhuruf Latin b. Membaca pemahaman wacana
maupun Jawa, dengan berbagai ketrampilan berhuruf Jawa 10 – 15 kalimat
dan teknik membaca c. Membaca indah geguritan
4. MENULIS a. Menulis ringkasan wacana nonsastra
Mampu mengungkapkan pikiran, pendapat, tentang budaya Jawa
gagasan, dan perasaan dalam berbagai jenis
karangan sastra maupun nonsastra yang b. Menuliswacana sederhana
menggunakan berbagai ragam bahasa Jawa menggunakan huruf Jawa
sesuai denganunggah-ungguh dan menulis
c. Menulis geguritan

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


90

No Standar Kompetensi Kompetensi Dasar


dengan huruf Jawa

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


91

1. Kelas x (sepuluh), semester 2 (dua)


No Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1. MENDENGARKAN a. Mendengarkan berita yang disampaikan
Mampu mendengarkan dan memahami melalui media elektronik
wacana lisan sastra maupun nonsastra b. Mendengarkan pembacaan cerkak yang
dalam berbagai ragam bahasa Jawa disampaikan secara langsung atau rekaman

2. BERBICARA a. Menyampaikan informasi yang diperoleh


Mampu mengungkapkan pikiran, melalui radio, televisi, atau internet
pendapat, gagasan, dan perasaan secara
lisan sastra maupun nonsastra dengan
menggunakan berbagai ragam b. Membahas atau mendiskusikan cerkak
dan unggah-ungguh bahasa Jawa
3. MEMBACA a. Membaca nyaring naskah berita
Mampu membaca dan memahami bacaan
sastra maupun nonsastra, berhuruf Latin
maupun Jawa, dengan berbagai b. Membaca nyaring cerkak
ketrampilan dan teknik membaca

4. MENULIS a. Menulis wacana eksposisi dalam bentuk


Mampu mengungkapkan pikiran, naskah berita pendek
pendapat, gagasan, dan perasaan dalam
berbagai jenis karangan sastra maupun
nonsastra yang menggunakan berbagai b. Menulis wacana narasi dalam bentuk sinopsis
ragam bahasa Jawa sesuai cerkak
dengan unggah-ungguh dan menulis
dengan huruf Jawa

2. Kelas xi (sebelas), semester 1 (satu)


No Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1. MENDENGARKAN a. Mendengarkan sambutan atau khotbah
Mampu mendengarkan dan memahami yang disampaikan secara langsung atau
wacana lisan sastra maupun nonsastra rekaman
dalam berbagai ragam bahasa Jawa b. Mendengarkan wawancara berupa
rekaman atau langsung
c. Mendengarkan mendengarkan
geguritan yang disampaikan secara langsung
atau berupa rekaman
2. BERBICARA a. Menyampaikan sambutan dalam
Mampu mengungkapkan pikiran, bentukpambagyaharja
pendapat, gagasan, dan perasaan secara b. Berdialog sesuai dengan tingkat
lisan sastra maupun nonsastra dengan kesantunan
menggunakan berbagai ragam danunggah- c. Membahas atau mendiskusikan isi
ungguh bahasa Jawa geguritan
3. MEMBACA a. Membaca pemahaman paragraf

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


92

No Standar Kompetensi Kompetensi Dasar


Mampu membaca dan memahami bacaan berdasarkan letak kalimat utama
sastra maupun nonsastra, berhuruf Latin b. Membaca pemahaman wacana berhuruf
maupun Jawa, dengan berbagai Jawa 15 – 20 kalimat
ketrampilan dan teknik membaca c. Nembang Macapat
4. MENULIS a. Menulis wacana sederhana dengan
Mampu mengungkapkan pikiran, mempertimbangkan letak kalimat utama
pendapat, gagasan, dan perasaan dalam b. Menulis wacana sederhana menggunakan
berbagai jenis karangan sastra maupun huruf Jawa
nonsastra yang menggunakan berbagai c. Menulis syair tembang Macapat
ragam bahasa Jawa sesuai denganunggah-
ungguh dan menulis dengan huruf Jawa

3. Kelas xi (sebelas), semester 2 (dua)


No Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1. MENDENGARKAN a. Mendengarkan kegiatan musyawarah
Mampu mendengarkan dan memahami yang disampaikan secara langsung atau
wacana lisan sastra maupun nonsastra rekaman
dalam berbagai ragam bahasa Jawa b. Mendengarkan tembang macapatyang
disampaikan secara langsung atau dalam
bentuk rekaman

2. BERBICARA a. Membahas atau mendiskusikan


Mampu mengungkapkan pikiran, isitembang macapat
pendapat, gagasan, dan perasaan secara
lisan sastra maupun nonsastra dengan
menggunakan berbagai ragam
dan unggah-ungguh bahasa Jawa
3. MEMBACA a. Membaca nyaring naskah pidato
Mampu membaca dan memahami bacaan
sastra maupun nonsastra, berhuruf Latin
maupun Jawa, dengan berbagai b. Nembang campursari
ketrampilan dan teknik membaca

4. MENULIS a. Menulis wacana persuasi dalam bentuk


Mampu mengungkapkan pikiran, naskah pidato
pendapat, gagasan, dan perasaan dalam
berbagai jenis karangan sastra maupun

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


93

No Standar Kompetensi Kompetensi Dasar


nonsastra yang menggunakan berbagai b. Menulis parikan dan atau wangsalan
ragam bahasa Jawa sesuai
dengan unggah-ungguh dan menulis
dengan huruf Jawa

Muatan Lokal Bahasa Arab


Bahasa Arab dipilih karena sesuai kebutuhan daerah Kabupaten Lamongan, sesuai
Peraturan Bupati Lamongan Nomor 6 tahun 2013 tentang Pembelajaran Bahasa Arab bagi
peserta didik di Kabupaten Lamongan.

a. Kelas X, Semester 1

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

Mengidentifikasi bunyi huruf hijaiyah dan


Menyimak ujaran (kata, frase atau kalimat) dalam suatu
Memahami informasi lisan berbentuk konteks dengan tepat
paparan atau dialog tentang perkenalan tentang ‫ التعارف‬dan ‫العائلية ال حياة‬
dan kehidupan keluarga Menangkap makna dan gagasan atau ide dari
berbagai bentuk wacana lisan secara
tepat tentang ‫ التعارف‬dan ‫العائلية الحياة‬
Berbicara
. Mengungkapkan informasi secara Menyampaikan gagasan atau pendapat secara
lisan berbentuk paparan atau dialog lisan dengan lafal yang tepat tentang ‫التعارف‬dan
tentang perkenalan dan kehidupan ‫العائلية الحياة‬
keluarga Melakukan dialog sesuai konteks dengan
tepat dan lancar tentang ‫ التعارف‬dan ‫الحياةالعائلية‬

Melafalkan dan membaca nyaring kata,


kalimat dan wacana tulis dengan benar tentang
perkenalan dan kehidupan keluarga
Membaca
Mengidentifikasi bentuk dan tema wacana
3. Memahami wacana tulis berbentuk
secara tepat tentang perkenalan dan kehidupan
paparan atau dialog tentang perkenalan
keluarga
dan kehidupan keluarga
Menemukan makna dan gagasan atau ide
wacana tulis secara tepat tentang perkenalan
dan kehidupan keluarga

Menulis kata, frasa,dan kalimat dengan


huruf, ejaan dan tanda baca yang tepat tentang
Menulis
perkenalan dan kehidupan keluarga
4. Mengungkapkan informasi secara
Mengungkapkan gagasan atau pendapat
tertulis berbentuk paparan atau dialog
secara tertulis dalam kalimat dengan
tentang perkenalan dan kehidupan
menggunakan kata, frasa, dan struktur yang
keluarga
benar tentang perkenalan dan kehidupan
keluarga

Keterangan

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


94

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR


ema-tema tersebut menggunakan bentuk
kata ‫ والمعرفة النكرة‬dan struktur
kalimat ‫والخبر المبتدأ‬

b. Kelas X, Semester 2

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR


Menyimak
Mengidentifikasi bunyi, ujaran (kata, frasa atau
Memahami informasi lisan berbentuk
kalimat ) dalam suatu konteks dengan tepat tentang
paparan atau dialog tentang hobi dan
hobi dan pekerjaan
pekerjaan
Menangkap makna dan gagasan atau ide dari
berbagai bentuk wacana lisan secara tepat tentang
hobi dan pekerjaan
Berbicara
. Mengungkapkan informasi secara Menyampaikan gagasan atau pendapat secara lisan
lisan berbentuk paparan atau dialog dengan lafal yang tepat tentang hobi dan pekerjaan
tentang hobi dan pekerjaan Menyampaikan gagasan atau pendapat
secara lisan sesuai konteks dengan lafal yang tepat
tentang hobi dan pekerjaan
Melakukan dialog sesuai konteks dengan
tepat dan lancar tentang hobi dan pekerjaan
Membaca
3. Memahami wacana tertulis Melafalkan atau membaca nyaring kata, kalimat
berbentuk paparan atau dialog tentang dan wacana tulis secara tepat dan benar tentang hobi
hobi dan pekerjaan dan pekerjaan
Mengidentifikasi bentuk dan tema wacana
secara tepat dan benar tentang hobi dan pekerjaan
Menemukan makna dan gagasan atau ide
wacana tulis secara tepat tentang hobi dan pekerjaan

Menulis kata, frasa,dan kalimat dengan huruf,


ejaan dan tanda baca yang tepat dan benar tentang
Menulis
hobi dan pekerjaan
4. Mengungkapkan informasi secara
Mengungkapkan gagasan atau pendapat secara
tertulis berbentuk paparan atau dialog
tertulis dalam kalimat dengan menggunakan kata,
tentang hobi dan pekerjaan
frasa, dan struktur yang benar tentang hobi dan
pekerjaan

Keterangan
ema-tema tersebut menggunakan struktur
kalimat ‫ الكثيرةالورود ومعانيها الجر حروف بعض‬dan ‫العطف‬

c. Kelas XI, Semester 1

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR


Menyimak

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


95

Memahami informasi lisan berbentuk Mengidentifikasi bunyi, ujaran (kata, frasa atau
paparan atau dialog tentang remaja kalimat ) dalam suatu konteks dengan tepat tentang
dan kesehatan remaja dan kesehatan
Menangkap makna dan gagasan atau ide dari
berbagai bentuk wacana lisan secara tepat tentang
remaja dan kesehatan

Menyampaikan gagasan atau pendapat secara


Berbicara lisan tentang remaja dengan lafal yang tepat tentang
. Mengungkapkan informasi secara remaja dan kesehatan
lisan berbentuk paparan atau dialog Menyampaikan gagasan atau pendapat secara
tentang remaja dan kesehatan lisan dengan lafal yang tepat tentang remaja
dan kesehatan
Melakukan dialog sesuai konteks dengan tepat
dan lancar tentang remaja dan kesehatan

Melafalkan dan membaca nyaring kata, kalimat


dan wacana tulis dengan benar tentang remaja
Membaca
dan kesehatan
Memahami wacana tulis berbentuk
Mengidentifikasi bentuk dan tema wacana secara
paparan atau dialog tentang remaja
tepat tentang remaja dan kesehatan
dan kesehatan
Menemukan makna dan gagasan atau ide wacana
tulis secara tepat tentang remaja dan kesehatan

Menulis kata, frasa,dan kalimat dengan huruf,


ejaan dan tanda baca yang tepat tentang remaja
Menulis
dan kesehatan
. Mengungkapkan informasi secara
Mengungkapkan gagasan atau pendapat secara
tertulis berbentuk paparan atau dialog
tertulis dalam kalimat dengan menggunakan kata,
tentang remaja dan kesehatan
frasa, dan struktur yang benar tentang remaja
dan kesehatan

Keterangan
Tema-tema tersebut menggunakan struktur
kalimat ‫ والمنعوت النعت‬dan ‫اإلضاف ة‬

d. Kelas XI, Semester 2

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR


Menyimak
Mengidentifikasi bunyi, ujaran (kata, frasa atau
Memahami informasi lisan berbentuk
kalimat ) dalam suatu konteks dengan tepat tentang
paparan atau dialog tentang fasilitas
fasilitas umum dan pariwisata
umum dan pariwisata
Menangkap makna dan gagasan atau ide dari
berbagai bentuk wacana lisan secara tepat tentang
fasilitas umum dan pariwisata
Berbicara
Menyampaikan gagasan atau pendapat secara
2. Mengungkapkan informasi secara
lisan sesuai konteks dengan lafal yang tepat tentang
lisan berbentuk paparan atau dialog
fasilitas umum dan pariwisata
tentang fasilitas umum dan pariwisata
Melakukan dialog sesuai konteks dengan

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


96

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR


tepat dan lancar tentang fasilitas umum dan
pariwisata

Melafalkan dan membaca nyaring kata, kalimat


dan wacana tulis secara tepat dan benar tentang
Membaca
fasilitas umum dan pariwisata
Memahami wacana tulis berbentuk
Mengidentifikasi bentuk dan tema wacana secara
paparan atau dialog tentang fasilitas
tepat dan benar tentang fasilitas umum dan
umum dan pariwisata
pariwisata
Menemukan makna dan gagasan atau ide wacana
secara tepat tentang fasilitas umum dan pariwisata

Menulis kata, frasa,dan kalimat dengan huruf,


Menulis ejaan dan tanda baca yang tepat dan benar tentang
4. Mengungkapkan informasi secara fasilitas umum dan pariwisata
tertulis berbentuk paparan atau dialog Mengungkapkan gagasan atau pendapat secara
tentang fasilitas umum dan pariwisata tertulis dalam kalimat dengan menggunakan kata,
frasa, dan struktur yang benar tentang fasilitas
umum dan pariwisata
Keterangan
Tema-tema tersebut di atas menggunakan struktur
kalimat ‫فعلية جملة‬

e. Kelas XII, Semester 1

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

Menyimak Mengidentifikasi bunyi, ujaran (kata, frasa atau


1. Memahami informasi lisan kalimat ) dalam suatu konteks dengan tepat tentang
berbentuk paparan atau dialog kebudayaan dan tokoh-tokoh Islam
tentang Kebudayaan dan tokoh- Menangkap makna dan gagasan atau ide dari berbagai
tokoh Islam bentuk wacana lisan secara tepat tentang kebudayaan
dan tokoh-tokoh Islam

Berbicara Menyampaikan gagasan atau pendapat secara lisan


2. Mengungkapkan informasi sesuai konteks dengan lafal yang tepat tentang
secara lisan berbentuk paparan atau kebudayaan dan tokoh-tokoh Islam
dialog tentang Kebudayaan dan Melakukan dialog sesuai konteks dengan tepat dan
tokoh-tokoh Islam lancar tentang kebudayaan dan tokoh-tokoh Islam

Membaca Melafalkan dan membaca nyaring kata, kalimat, dan


3. Memahami wacana tulis wacana tulis dengan benar tentang Kebudayaan dan
berbentuk paparan atau dialog tokoh-tokoh Islam
tentang Kebudayaan dan tokoh- Mengidentifikasi bentuk dan tema wacana secara tepat
tokoh Islam dan benar tentang Kebudayaan dan tokoh-tokoh Islam
Menemukan makna dan gagasan atau ide wacana tulis
secara tepat tentang Kebudayaan dan tokoh-tokoh Islam
Menulis
4. Mengungkapkan informasi Menulis kata, frasa,dan kalimat dengan huruf, ejaan
secara tertulis berbentuk paparan dan tanda baca yang tepat dan benar tentang

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


97

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR


atau dialog tentang Kebudayaan dan Kebudayaan dan tokoh-tokoh Islam
tokoh-tokoh Islam Mengungkapkan gagasan atau pendapat secara tertulis
dalam kalimat dengan menggunakan kata, frasa, dan
struktur yang benar tentang kebudayaan dan tokoh-
tokoh Islam

Keterangan
Tema-tema tersebut menggunakan struktur
kalimat ‫ المنصوب ال مضارع الفعل‬dan ‫المضارعالمجزوم الفعل‬

f. Kelas XII, Semester 2

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

Mengidentifikasi bunyi, ujaran (kata, frasa atau


kalimat ) dalam suatu konteks dengan tepat tentang
Menyimak
hari-hari besar Islam dan kisah-kisah Islami
Memahami informasi lisan berbentuk
Menangkap makna dan gagasan atau ide dari berbagai
paparan atau dialog tentang hari-hari
bentuk wacana lisan tentang wawasan Islam
besar Islam dan kisah-kisah Islami
secara tepat tentang hari-hari besar Islam dan kisah-
kisah Islami

Menyampaikan gagasan atau pendapat secara lisan


Berbicara
sesuai konteks dengan lafal yang tepat tentang hari-
2 Mengungkapkan informasi
hari besar Islam dan kisah-kisah Islami
secara lisan berbentuk paparan atau
Melakukan dialog sesuai konteks dengan tepat dan
dialog tentang hari-hari besar Islam dan
lancar tentang hari-hari besar Islam dan kisah-kisah
kisah-kisah Islami
Islami

Melafalkan dan membaca nyaring kata, kalimat dan


wacana tulis dengan tepat dan benar tentang hari-hari
Membaca
besar Islam dan kisah-kisah Islami
3. Memahami wacana tulis
Mengidentifikasi bentuk dan tema wacana secara
berbentuk paparan atau dialog tentang
tepat dan benar tentang hari-hari besar Islam dan
hari-hari besar Islam dan kisah-kisah
kisah-kisah Islami
Islami
Menemukan makna dan gagasan atau ide wacana
tulis dengan tepat tentang hari-hari besar Islam dan
kisah-kisah Islami

Menulis kata, frasa,dan kalimat dengan huruf, ejaan


Menulis dan tanda baca yang tepat dan benar tentang hari-hari
2. Mengungkapkan informasi besar Islam dan kisah-kisah Islami
secara tertulis berbentuk paparan atau Mengungkapkan gagasan atau pendapat secara
dialog tentang hari-hari besar Islam dan tertulis dalam kalimat dengan menggunakan kata,
kisah-kisah Islami frasa, dan struktur yang benar tentang hari-hari besar
Islam dan kisah-kisah Islami

Keterangan
Tema-tema menggunakan struktur kalimat

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


98

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR


‫ األسماء رفع‬dan ‫األسماء نصب‬
b. Muatan Lokal Aswaja
Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama (LP Ma’arif NU) telah
menyelesaikan penyelerasan Kurikulum Aswaja dan ke-NU-an sesuai dengan
karakteristik Kurikulum 2013 (K-13). Kegiatan ini sendiri dilaksanakan pada
tanggal 13-15 Agustus 2014 di Bogor. Hadir dalam kegiatan perwakilan dari
Pengurus Wilayah LP Ma’arif NU Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, DKI
Jakarta, dan Lampung.
Penyelarasan kurikulum Aswaja dan ke-NU-an ini dinilai sangat penting,
disamping untuk mewujudkan proses pembelajaran yang lebih baik, juga
diharapkan akan mendorong Kemenag RI untuk memberikan pengakua secara
tertulis bahwa Aswaja dan ke-NU-an sebagai muatan lokal yang diajarkan di
lingkungan Nahdlatul Ulama.

Sebagaimana yang disampaikan oleh Sekretaris Pengurus Pusat LP Ma’arif


NU, Zamzami, S.Ag., M.Si, “Nanti kita akan dorong Kemenag RI untuk
memberikan pengakuan secara tertulis Kurikulum Aswaja dan ke-NU-an ini sebagai
muatan lokal di lingkungan Nahdlatul Ulama,” ujarnya.

Standar isi Muatan Lokal Nasional Aswaja (ke NU-an)


KELAS X (SEPULUH)

SEMESTER I
STANDAR
KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI
Memahami Sejarah dan 1.1 Mendeskripsikan Sejarah Pertumbuhan Pondok Pesantren
Peranan NU dan Peranannya Terhadap LahirnyaNU

1.2 Menganalisis Organisasi NU

1.3 Mendeskripsikan Biografi tokoh-tokoh NU

1.4 Mendiskripsikan peran perjuangan Nahdlatul Ulama dalam


memperjuangkan berdirinya Negara RI

1.5 Mendiskripsikan peran perjuangan Nahdlatul Ulama dalam


memperjuangkan keberadaan Negara RI

SEMESTER II

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


99

STANDAR
KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI
Memahami nilai-nilai 2.1 Mengimplementasikan nilai-nilai dasar Nahdlatul Ulama
dasar dan Perilaku Kaum dalam kehidupan sehari-hari
Nahdliyin

2.2 Menerapkan perilaku warga NU dalam kehidupan sehari-


hari

2.3 Menerapkan ukhuwah nahdliyyah dalam kehidupan sehari-


hari

Memahami proses 3.1Menganalisis kedudukan khitthah nahdliyyah dalam


lahirnya dan dinamika kehidupan sehari-hari
khitthah Nahdliyyah

Mengenal 4.1Mengabstraksikan oraganisasi Pergerakan Mahasiswa Islam


organisasiMahasiswa Isla Indonesia dan kiprahnya bagi mahasiswa NU
m yang berhaluan
Ahlussunnah Waljamaah

Kelas XI
Standar kompetensi KOMPETENSI DASAR

Menghayati makna paham Ahlussunnah Waljama’ah dan


menerapkanya dalam kehidupan sehari-hari
. Kemampuan
memahami, meyakini Mendeskripsikan pelestarian ajaran Ahlussunnah Waljama’ah
dan melestarikan paham dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari
Ahlussunnah
Wajama’ah secara Mendeskripsikan firqah-firqah yang berkembang dalam islam
mengimplementasikann
ya dalam kehidupan Mengidentifikasi posisi dan hubangan Ahlussunnah
sehari-hari. Waljama’ah diantara firqah-firqah yang ada
Kemampuan
mengidentifikasi dan
Menjelaskan ketentuan-ketentuan bagi seorang mujtahid
menganalisis firqah-
firqah dalam Islam: latar
belakang, proses Menjelaskan ijtihad dan taklid, batasan-batsan dan sumber
terbentuknya dan hukumnya
dampak-dampaknya.
Kemampuan Mendeskripsikan taklid, ittiba’, tarjih dan talfiq
menganalisis madzhab-
madzhab dalam Aswaja Mengenalisis madzhab-madzhab yang ada dalam Islam dan
dan memedomaninya. dasar pemikiran NU tentang kehidupan bermadzhab

Menjelaskan cara-cara penganbilan keputusan hukum di


lingkungan NU

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


100

Kelas : XII Semester : 1

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Memahami firqoh-firqoh dalam


Islam, apa sebab-sebab Mengetahui banyaknya firqoh-firqoh satu persatu dengan
timbulnya firqoh dan jelas, siap-siap untuk melanjutkan. Antara lain firqoh
pengaruhnya, hakikat khowarij, firqoh syiah, gulat, zeidiyyah, sekaligus tokoh-
bermadzhab, mata rantai tokohnya dan pelajaran aqidah sampai tuntas.
pewarisan ajaran islam.

Kelas : XII Semester : 2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Memahami, sistem bermadzhab


Mempelajari, menghafalkan mata rantai pewarisan ajaran
empat, Al-Qur’an Hadits, Cara
Islam, Wahyu Rosulullah, Al-Qur’an, Hadits, Sahabat,
Islamnya terbaik, sahabat-
Tabiin, Tabiin-tabiin, mujtahidin, mujtahid mustaqil,
sahabat, tabiin dan para ulama’,
madzhab mujtahid muntasib, ashabul fatwa, Asyhabut
mujtahidin, mujtahid mutlaq
Tarjih, Fiqih dll.
mustaqil.

3.9 PENGATURAN BEBAN MENGAJAR


Beban belajar yang diatur di SMA WALI SONGO dengan menggunakan Sistem
Paket yaitu sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan
mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan untuk
setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku pada SMA WALI SONGO.
Beban belajar setiap mata pelajaran pada Sistem Paket dinyatakan dalam satuan jam
pembelajaran.
Beban belajar kegiatan per jam pembelajaran di SMA WALI SONGO berlangsung
selama 45 menit.
Jumlah Jam Tatap muka yang tercantum dalam struktur kurikulum sekolah adalah sebagai
berikut :

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


101

Kelas X
Jumlah Jam
No Hari Keterangan
Pelajaran
1 Senin 9
2 Selasa 9
3 Rabu 9
4 Kamis 7
5 Jum’at 5
6 Sabtu 9

Kelas XI dan XII

Jumlah Jam
No Hari Keterangan
Pelajaran
1 Senin 9
2 Selasa 9
3 Rabu 9
4 Kamis 7
5 Jum’at 5
6 Sabtu 9

Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta didik dalam satu
minggu, satu semester, dan satu tahun pembelajaran.
1. Beban belajar di Sekolah Menengah Atas Wali Songo Mantup dinyatakan dalam jam
pembelajaran per minggu. Beban belajar satu minggu Kelas X, 46 jam pembelajaran,kelas
XI 48 jam dan XII adalah 48 jam pembelajaran. Durasi setiap satu jam pembelajaran adalah
45 menit.
2. Beban belajar di Kelas X, XI, dan XII dalam satu semester paling sedikit 18 minggu dan
paling banyak 20 minggu.
3. Beban belajar di kelas XII pada semester ganjil paling sedikit 18 minggu dan paling banyak
20 minggu.
4. Beban belajar di kelas XII pada semester genap paling sedikit 14 minggu dan paling banyak
16 minggu.
5. Beban belajar dalam satu tahun pelajaran paling sedikit 36 minggu dan paling banyak 40
minggu.
Setiap satuan pendidikan boleh menambah jam belajar per minggu berdasarkan

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


102

pertimbangan kebutuhan belajar peserta didik dan/atau kebutuhan akademik, sosial, budaya,
dan faktor lain yang dianggap penting.
Pemanfaatan alokasi waktu kegiatan terstruktur dan tidak terstruktur sebanyak
maksimum 60 % dari jumlah alokasi waktu tatap muka per mata pelajaran disesuaikan dengan
kebutuhan masing-masing mata pelajaran. Alokasi waktu dimaksud, digunakan untuk
pelaksanaan Penugasan Terstruktur (PT) dan Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur (KMTT)
yang sudah direncanakan dalam RPP masing-masing Pendidik.

3.10. KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL


KKM ditentukan oleh satuan pendidikan mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan
(SKL) dengan mempertimbangkan karakteristik peserta didik, karakteristik mata pelajaran,
dan kondisi satuan pendidikan. Untuk mengetahui ketercapaian KD, guru harus merumuskan
sejumlah indikator sebagai acuan penilaian dan sekolah juga harus menentukan ketuntasan
belajar minimal atau kriteria ketuntasan minimal (KKM) untuk memutuskan seorang peserta
didik sudah tuntas atau belum. KKM menggambarkan mutu satuan pendidikan, oleh karena
itu KKM setiap tahun perlu dievaluasi dan diharapkan secara bertahap terjadi peningkatan
KKM. KKM dirumuskan setidaknya dengan memperhatikan 3 (tiga) aspek, yaitu
kompleksitas materi/kompetensi, intake (kualitas peserta didik), serta guru dan daya dukung
satuan pendidikan.
a. Aspek karakteristik materi/kompetensi yaitu memperhatikan kompleksitas KD dengan
mencermati kata kerja yang terdapat pada KD tersebut dan berdasarkan data empiris dari
pengalaman guru dalam membelajarkan KD tersebut pada waktu sebelumnya. Semakin
tinggi aspek kompleksitas materi/kompetensi, semakin menantang guru untuk meningkatkan
kompetensinya.
b. Aspek intake yaitu memperhatikan kualitas peserta didik yang dapat diidentifikasi antara
lain berdasarkan hasil ujian nasional pada jenjang pendidikan sebelumnya, hasil tes awal
yang dilakukan oleh sekolah, atau nilai rapor sebelumnya. Semakin tinggi aspek intake,
semakin tinggi pula nilai KKMnya.
c. Aspek guru dan daya dukung antara lain memperhatikan ketersediaan guru,
kesesuaian latar belakang pendidikan guru dengan mata pelajaran yang diampu, kompetensi
guru (misalnya hasil Uji Kompetensi Guru), rasio jumlah peserta didik dalam satu kelas,
sarana prasarana pembelajaran, dukungan dana, dan kebijakan sekolah. Semakin tinggi
aspek guru dan daya dukung, semakin tinggi pula nilai KKM-nya.

Berdasarkan keputusan hasil rapat KKM yang berlaku di SMA WALI SONGO Tahun
pelajaran 2022-2023 adalah :

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


103

1. Kelas XI IPS

Mata Pelajaran KKM

Kelompok A (Wajib)

Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 70

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 70

Bahasa Indonesia 70

Matematika 70

Sejarah Indonesia 70

Bahasa Inggris 70

Kelompok B (Wajib)

Seni Budaya 70

Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 70

Prakarya dan Kewirausahaan 70

Muatan Lokal (Bahasa Jawa) 70


Bahasa Arab 70
Aswaja 70

Kelompok C (Peminatan)

Ekonomi 70

Geografi 70

Sejarah 70

Sosiologi 70

Pilihan Lintas Kelompok Peminatan

Fisika 70

Kimia 70

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


104

2. Kelas XII IPS

Mata Pelajaran KKM

Kelompok A (Wajib)

Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 70

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 70

Bahasa Indonesia 70

Matematika 70

Sejarah Indonesia 70

Bahasa Inggris 70

Kelompok B (Wajib)

Seni Budaya 70

Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 70

Prakarya dan Kewirausahaan 70

Muatan Lokal (Bahasa Jawa) 70


Bahasa Arab 70
Aswaja 70

Kelompok C (Peminatan)

Ekonomi 70

Geografi 70

Sejarah 70

Sosiologi 70

Pilihan Lintas Kelompok Peminatan

Fisika 70

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


105

Kimia 70

2.11. PANDUAN AKADEMIK


Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan penilaian autentik.
1. Pembelajaran dengan pendekatan saintifik
Di SMA WALI SONGO kegiatan pembelajaran dengan berbagai metode pendekatan dan
model pembelajaran disesuaikan dengan KD yang ada, diantaranya adalah :
1.1. Model Pembelajaran Berbasis Proyek(Problem Based Leraning)
Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning=PjBL) adalah model
pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai inti pembelajaran. Peserta
didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk
menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar. Pembelajaran Berbasis Proyekmerupakan
model belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam
mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya
dalam beraktifitas secara nyata.
Ada beberapa kriteria pembelajaran yang menggunakan pembelajaran berbasis
proyek antara lain:
a. Peserta didik membuat keputusan tentang sebuah kerangka kerja, adanya
permasalahan atau tantangan yang diajukan kepada peserta didik,
b. peserta didik mendesain proses untuk menentukan solusi atas permasalahan atau
tantangan yang diajukan,
c. peserta didik secara kolaboratif bertanggungjawab untuk mengakses dan
mengelola informasi untuk memecahkan permasalahan,
d. proses evaluasi dijalankan secara kontinyu,
e. peserta didik secara berkala melakukan refleksi atas aktivitas yang sudah
dijalankan,
f. produk akhir aktivitas belajar akan dievaluasi secara kualitatif
g. peserta didik membuat keputusan tentang sebuah kerangka kerja,
h. adanya permasalahan atau tantangan yang diajukan kepada peserta didik,
i. peserta didik mendesain proses untuk menentukan solusi atas permasalahan atau
tantangan yang diajukan,
j. peserta didik secara kolaboratif bertanggungjawab untuk mengakses dan
mengelola informasi untuk memecahkan permasalahan,
k. proses evaluasi dijalankan secara kontinyu,

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


106

l. eserta didik secara berkala melakukan refleksi atas aktivitas yang sudah
dijalankan,
m. produk akhir aktivitas belajar akan dievaluasi secara kualitatif,

1.2. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)


Pembelajaran berbasis masalah merupakan sebuah model pembelajaran yang
menyajikan masalah kontekstual sehingga merangsang peserta didik untuk belajar.
Dalam kelas yang menerapkan pembelajaran berbasis masalah, peserta didik bekerja
dalam tim untuk memecahkan masalah dunia nyata (real world).
1.3. Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning)
Discovery Learning adalah teori belajar yang didefinisikan sebagai proses
pembelajaran yang terjadi bila pelajar tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk
finalnya, tetapi diharapkan siswa mengorganisasi sendiri. Sebagai strategi belajar,
Discovery Learning mempunyai prinsip yang sama dengan inkuiri (inquiry) dan Problem
Solving. Tidak ada perbedaan yang prinsipil pada ketiga istilah ini, pada Discovery
Learning lebih menekankan pada ditemukannya konsep atau prinsip yang sebelumnya
tidak diketahui.
Tahap Perencanaan:
a. Menentukan tujuan pembelajaran
b. Melakukan identifikasi karakteristik siswa (kemampuan awal, minat, gaya belajar,
dan sebagainya)
c. Memilih materi pelajaran.
d. Menentukan topik-topik yang harus dipelajari siswa secara induktif (dari contoh-
contoh generalisasi)
e. Mengembangkan bahan-bahan belajar yang berupa contoh-contoh, ilustrasi, tugas dan
sebagainya untuk dipelajari siswa
f. Mengatur topik-topik pelajaran dari yang sederhana ke kompleks, dari yang konkret
ke abstrak, atau dari tahap enaktif, ikonik sampai ke simbolik
g. Melakukan penilaian proses dan hasil belajar siswa

Langkah-langkah PBL. Tahap Pelaksanaan Pembelajaran :


1) Stimulation (simullasi/Pemberian rangsangan)
2) Problem statemen (pertanyaan/identifikasi masalah
3) Data collection (pengumpulandata)
4) .Data processing (pengolahan Data)
5) Verification (pembuktian)

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


107

6) Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)

Langkah-langkah operasional Pelaksanaan


a) Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan)
Pertama-tama pada tahap ini pelajar dihadapkan pada sesuatu yang
menimbulkan kebingungannya, kemudian dilanjutkan untuk tidak memberi
generalisasi, agar timbul keinginan untuk menyelidiki sendiri. Disamping itu guru
dapat memulai kegiatan PBM dengan mengajukan pertanyaan, anjuran membaca
buku, dan aktivitas belajar lainnya yang mengarah pada persiapan pemecahan
masalah. Stimulasi pada tahap ini berfungsi untuk menyediakan kondisi interaksi
belajar yang dapat mengembangkan dan membantu siswa dalam mengeksplorasi
bahan.
b) Model Jigsaw ( Model Tim Ahli)
(Aronson, Blaney, Stephen, Sikes, And Snapp, 1978)
Langkah-langkah :
1) Siswa dikelompokkan ke dalam = 4 anggota tim
2) Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda
3) Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan
4) Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/sub bab yang sama
bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan sub bab
mereka
5) Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke kelompok asal dan
bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang sub bab yang mereka kuasai
dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh
6) Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi
7) Guru member evaluasi
8) Penutup.

2. Program Tahunan dan Program Semester


Program Tahunan
Di awal tahun ajaran baru, seorang guru seharusnya sibuk menelaah Permendikbud
Nomor 24 tahun 2016 tentang Kompetensi Dasar (KD) mata pelajarannya dan juga
Kalender Akademik (Kaldik). Saat itu seorang guru akan menyusun Program Tahunan
(Prota) dan Program Semester (Promes).
Prota merupakan rencana penetapan alokasi waktu satu tahun pembelajaran untuk
mencapai Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar yang ada dalam kurikulum. Prota

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


108

berdasarkan Kurikulum 2013 merupakan program umum pembelajaran untuk setiap kelas
yang dikembangkan oleh guru. Prota tersebut sebagai rencana umum pelaksanaan
pembelajaran setelah diketahui kepastian jumlah jam pelajaran efektif dalam satu tahun.
Prota perlu dipersiapkan dan dikembangkan oleh guru sebelum tahun pelajaran, karena
merupakan pedoman bagi pengembangan program-program berikutnya, yakni Program
Semester, Silabus, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
Program Semester
Program semester merupakan penjabaran dari Prota sehingga program tersebut tidak
bisa disusun sebelum tersusun Prota. Program semester berisikan garis-garis besar
mengenai hal-hal yang hendak dilaksanakan dan dicapai dalam semester tersebut.

3. Pengembangan Silabus
Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap bahan
kajian mata pelajaran. Silabus paling sedikit memuat:
a. Identitas mata pelajaran (khusus SMP/MTs/SMPLB/Paket B dan
SMA/MA/SMALB/SMK/MAK/Paket C/ Paket C Kejuruan).
b. Identitas sekolah meliputi nama satuan pendidikan dan kelas.
c. Kompetensi inti, merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi dalam
aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dipelajari peserta didik untuk
suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran.
d. kompetensi dasar, merupakan kemampuan spesifik yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang terkait muatan atau mata pelajaran.
e. tema (khusus SD/MI/SDLB/Paket A).
f. materi pokok, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis
dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi.
g. pembelajaran, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik untuk
mencapai kompetensi yang diharapkan.
h. penilaian, merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik.
i. alokasi waktu sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam struktur kurikulum untuk
satu semester atau satu tahun.
j. sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar atau
sumber belajar lain yang relevan.
Silabus dikembangkan berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar
Isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah sesuai dengan pola pembelajaran
pada setiap tahun ajaran tertentu. Silabus digunakan sebagai acuan dalam
pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran.

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


109

4. Perencanaan Pembelajaran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran
tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk
mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi
Dasar (KD). Setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP
secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis
peserta didik. RPP disusun berdasarkan KD atau subtema yang dilaksanakan kali
pertemuan atau lebih. Komponen RPP terdiri atas:
a. identitas sekolah yaitu nama satuan Pendidikan.
b. identitas mata pelajaran atau tema/subtema.
c. kelas/semester.
d. materi pokok.
e. alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban
belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia dalam
silabus dan KD yang harus dicapai.
f. tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan menggunakan kata
kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
g. kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi.
h. materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan
ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator ketercapaian
kompetensi.
i. metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai KD yang disesuaikan dengan
karakteristik peserta didik dan KD yang akan dicapai.
j. media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk menyampaikan
materi pelajaran.
k. sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar, atau
sumber belajar lain yang relevan.
l. langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan pendahuluan, inti, dan
penutup.
m. penilaian hasil pembelajaran.

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


110

5. Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP, meliputi kegiatan
pendahuluan, inti dan penutup.
1. Kegiatan Pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan, guru wajib:
a. menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran.
b. memberi motivasi belajar peserta didik secara kontekstual sesuai manfaat dan
aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari, dengan memberikan contoh dan
perbandingan lokal, nasional dan internasional, serta disesuaikan dengan
karakteristik dan jenjang peserta didik.
c. mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya
dengan materi yang akan dipelajari.
d. menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai.
e. menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.

2. Kegiatan Inti
Kegiatan inti menggunakan model pembelajaran, metode pembelajaran,
media pembelajaran, dan sumber belajar yang disesuaikan dengan karakteristik
peserta didik dan mata pelajaran. Pemilihan pendekatan tematik dan /atau tematik
terpadu dan/atau saintifik dan/atau inkuiri dan penyingkapan (discovery) dan/atau
pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based
learning) disesuaikan dengan karakteristik kompetensi dan jenjang pendidikan.
a. Sikap
Sesuai dengan karakteristik sikap, maka salah satu alternatif yang dipilih adalah
proses afeksi mulai dari menerima, menjalankan, menghargai, menghayati,
hingga mengamalkan. Seluruh aktivitas pembelajaran berorientasi pada tahapan
kompetensi yang mendorong peserta didik untuk melakuan aktivitas tersebut.
b. Pengetahuan
Pengetahuan dimiliki melalui aktivitas mengetahui, memahami, menerapkan,
menganalisis, mengevaluasi, hingga mencipta. Karakteritik aktivititas belajar
dalam domain pengetahuan ini memiliki perbedaan dan kesamaan dengan
aktivitas belajar dalam domain keterampilan. Untuk memperkuat pendekatan
saintifik, tematik terpadu, dan tematik sangat disarankan untuk menerapkan
belajar berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning). Untuk
mendorong peserta didik menghasilkan karya kreatif dan kontekstual, baik
individual maupun kelompok, disarankan yang menghasilkan karya berbasis

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


111

pemecahan masalah (project based learning).


c. Keterampilan
Keterampilan diperoleh melalui kegiatan mengamati, menanya, mencoba,
menalar, menyaji, dan mencipta. Seluruh isi materi (topik dan sub topik) mata
pelajaran yang diturunkan dari keterampilan harus mendorong peserta didik
untuk melakukan proses pengamatan hingga penciptaan. Untuk mewujudkan
keterampilan tersebut perlu melakukan pembelajaran yang menerapkan modus
belajar berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning) dan
pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project
based learning).
3. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru bersama peserta didik baik secara individual
maupun kelompok melakukan refleksi untuk mengevaluasi:
a. seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh untuk
selanjutnya secara bersama menemukan manfaat langsung maupun tidak
langsung dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung.
b. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.
c. melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik tugas
individual maupun kelompok.
d. menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.

6. Penilaian Autentik
Penilaian autentik adalah istilah yang diciptakan untuk menjelaskan berbagai
metode penilaian alternatif yang memungkinkan siswa dapat mendemonstrasikan
kemampuannya dalam menyelesaikan tugas-tugas dan menyelesaikan masalah.
Sekaligus, mengekspresikan pengetahuan dan keterampilannya dengan cara
mensimulasikan situasi yang dapat ditemui di dalam dunia nyata di luar lingkungan
sekolah (Hymes, 1991). Dalam hal ini adalah simulasi yang dapat mengekspresikan
prestasi (performance) siswa yang ditemui di dalam praktik dunia nyata.
Penilaian autentik dapat dibuat oleh guru sendiri, guru secara tim, atau guru
bekerja sama dengan siswa. Dalam penilaian autentik, keterlibatan siswa sangat
penting. Asumsinya peserta didik dapat melakukan aktivitas belajar secara lebih baik
jika mereka tahu bagaimana akan dinilai. Peserta didik diminta untuk merefleksikan
dan mengevaluasi kinerja mereka sendiri dalam rangka meningkatkan pemahaman yang
lebih dalam tentang tujuan pembelajaran serta mendorong kemampuan belajar yang
lebih tinggi. Pada penilaian autentik, guru menerapkan kriteria yang berkaitan dengan
konstruksi pengetahuan, kajian keilmuan, dan pengalaman yang diperoleh dari luar

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


112

sekolah.
Penilaian autentik mencoba menggabungkan kegiatan guru mengajar, kegiatan
siswa belajar, motivasi dan keterlibatan peserta didik, serta keterampilan belajar.
Karena penilaian itu merupakan bagian dari proses pembelajaran, guru dan peserta
didik berbagi pemahaman tentang kriteria kinerja. Dalam beberapa kasus, peserta didik
bahkan berkontribusi untuk mendefinisikan harapan atas tugas-tugas yang harus mereka
lakukan.
Penilaian autentik sering digambarkan sebagai penilaian atas perkembangan
peserta didik karena berfokus pada kemampuan mereka berkembang untuk belajar
bagaimana belajar tentang subjek. Penilaian autentik harus menggambarkan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan apa yang sudah atau belum dimiliki oleh peserta didik,
bagaimana mereka menerapkan pengetahuannya, dalam hal apa mereka sudah atau
belum mampu menerapkan perolehan belajar, dan sebagainya. Atas dasar itu, guru
dapat mengidentifikasi materi apa yang sudah layak dilanjutkan dan untuk materi apa
pula kegiatan remidial harus dilakukan.
Jenis-jenis Penilaian Autentik
Dalam rangka melaksanakan penilaian autentik yang baik, guru harus memahami
secara jelas tujuan yang ingin dicapai. Untuk itu, guru harus bertanya kepada dirinya
sendiri, khususnya yang berkaitan dengan: (1) sikap, pengetahuan, dan keterampilan apa
yang akan dinilai; (2) fokus penilaian apa yang akan dilakukan, misalnya berkaitan dengan
sikap, pengetahuan, dan keterampilan; dan (3) tingkat pengetahuan apa yang akan dinilai,
seperti penalaran, memori, atau proses.
Jenis – jenis penilaian autentik yang harus dilakukan guru adalah:
a) Penilaian Sikap
Penilaian sikap dilakukan melalui observasi, penilaian diri, penilaian antar teman, dan
jurnal.
b) Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan dilakukan melalui tes tulis, tes lisan, dan penugasan.
c) Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan dilakukan melalui penilaian kinerja, penilaian proses, dan
penilaian portofolio.

Penilaian dilakukan dengan memadukan tiga aspek pengetahuan (knowledge),


kecakapan (skill), dan sikap (attitude). Penilaian terhadap penguasaan pengetahuan yang
mencakup seluruh kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan ujian akhir semester (UAS),
ujian tengah semester (UTS), kuis, PR, dokumen, dan laporan. Penilaian terhadap kecakapan
dapat diukur dari penguasaan alat bantu pembelajaran, baik software, hardware, maupun

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


113

kemampuan perancangan dan pengujian. Sedangkan penilaian terhadap sikap dititikberatkan


pada penguasaan soft skill, yaitu keaktifan dan partisipasi dalam diskusi, kemampuan
bekerjasama dalam tim, dan kehadiran dalam pembelajaran. Bobot penilaian untuk ketiga
aspek tersebut ditentukan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan. Penilaian
pembelajaran dengan PBL dilakukan dengan authentic assesment. Penilaian dapat dilakukan
dengan portfolio yang merupakan kumpulan yang sistematis pekerjaan-pekerjaan peserta
didik yang dianalisis untuk melihat kemajuan belajar dalam kurun waktu tertentu dalam
kerangka pencapaian tujuan pembelajaran. Penilaian dalam pendekatan PBL dilakukan
dengan cara evaluasi diri (self-assessment) dan peer-assessment. Self-assessment. Penilaian
yang dilakukan oleh pebelajar itu sendiri terhadap usaha-usahanya dan hasil pekerjaannya
dengan merujuk pada tujuan yang ingin dicapai (standard) oleh pebelajar itu sendiri dalam
belajar. Peer-assessment. Penilaian di mana pebelajar berdiskusi untuk memberikan
penilaian terhadap upaya dan hasil penyelesaian tugas-tugas yang telah dilakukannya sendiri
maupun oleh teman dalam kelompoknya
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2017 Pasal 2
Tentang Standar Penilaian dan Panduan Penilaian Sekolah Menengah Atas tahun 2017,
penilaian hasil belajar dilakukan dalam bentuk :
1. Penilaian hasil belajar oleh Pendidik
2. Penilaian hasil belajar oleh Satuan Pendidikan, dan
3. Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah
Ketiga penilaian tersebut dapat dirangkum dalam tabel di bawah ini :

penilaian hasil belajar dilakukan dalam bentuk penilaian otentik, penilaian diri,
penilaian projek, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian
tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian sekolah, dan ujian nasional.
1) Penilaian otentik dilakukan oleh guru secara berkelanjutan.

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


114

2) Penilaian diri dilakukan oleh peserta didik untuk tiap kali sebelum ulangan harian.
3) Penilaian projek dilakukan oleh pendidik untuk tiap akhir bab atau tema pelajaran.
4) Penilaian harian dilakukan oleh pendidik terintegrasi dengan proses pembelajaran dalam
bentuk ulangan atau penugasan.
5) Penilaian tengah semester, Penilaian akhir semester, dan Penilaian akhir Tahun
dilakukan oleh pendidik di bawah koordinasi satuan pendidikan.
6) Ujian tingkat kompetensi dilakukan oleh satuan pendidikan pada akhir kelas XI, dengan
menggunakan kisi-kisi yang disusun oleh Pemerintah. Ujian tingkat kompetensi pada
akhir kelas kelas XII dilakukan melalui UN.
7) Ujian Mutu Tingkat Kompetensi dilakukan dengan metode survey oleh Pemerintah pada
akhir kelas dan kelas XI.
8) Ujian sekolah dilakukan oleh satuan pendidikan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan
9) Ujian Nasional dilakukan oleh Pemerintah sesuai dengan peraturanperundang-undangan.
Teknik dan instrumen yang digunakan untuk penilaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan sebagai berikut:
1) Penilaian kompetensi sikap
Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui:
a) observasi,
b) penilaian diri (self assessment),
c) penilaian “teman sejawat” (peer assessment) oleh peserta didik
d) Jurnal.
Instrumen yang digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan penilaian antarpeserta
didik adalah lembar pengamatan berupa daftar cek (checklist) atau skala penilaian (rating
scale) yang disertai rubrik, sedangkan pada jurnal berupa catatan pendidik.
Nilai sikap dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut:
SB = Sangat Baik = 75 - 100
B = Baik = 70 - 79
C = Cukup = 60 - 69
K = Kurang = < 60

Nilai kompetensi sikap pada LHB didapat dari modus nilai observasi, nilai diri sendiri,
nilai antar teman dan nilaijurnal

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


115

Contoh:
Seorang peserta didik dalam mata pelajaran Agama dan Budi Pekerti memperoleh:
Nilai Observasi = SB, Nilai diri sendiri = B, Nilai antarteman = B, Nilai Jurnal = B
Nilai Sikap =B

Deskripsi: Sikapnya baik, berpakaian sesuai dengan syariat Islam dalam kehidupan
sehari-hari, menunjukkan sikap jujur dan hormat kepada guru, namun
kontrol dirinya perlu ditingkatkan.
2) Penilaian kompetensi pengetahuan
Penilaian Pengetahuan dilakukan oleh Guru Mata Pelajaran (Pendidik) melalui:
a) Tes tulis
b) Tes lisan
c) Penugasan
Penilaian Pengetahuan terdiri atas:
a) Nilai Harian diperoleh dari hasil Tes Tulis, Tes Lisan, dan Penugasan yang
dilaksanakan pada setiap akhir pembelajaran satu Kompetensi Dasar (KD).
b) Penghitungan nilai Pengetahuan diperoleh dari rerata NH, UTS, dan UAS.
c) Penilaian LHB untuk pengetahuan menggunakan penilaian kuantitatif dengan
skala 0-100 dan diberi predikat sebagai berikut:

A : 86 - 100 D : 40 – 54

B : 70 - 85 E : 0 - 39

C : 55 - 69

d) Penghitungan Nilai Pengetahuan adalah dengan cara:


 NH, UTS, dan UAS menggunakan skala nilai 0 sd 100
 Nilai rapor merupakan hasil dari rerata KD1, KD2, KD3 dan KD4, dengan
perhitungan sebagai berikut  (NKD1+NKD2+NKD3+NKD4)/4
 Contoh:
Seorang Peserta didik memperoleh nilai pengetahuan pada Mata Pelajaran Agama
dan Budi Pekerti sebagai berikut:
NKD1 = 75, NKD2 = 75, NKD3 = 75, NKD4 = 75
Nilai rerata (NKD1+NKD2+NKD3+NKD4)/4= (75 + 75 + 75 + 75) : 3 = 300 : 4
= 75
Nilai pengetahuan yang ditulis pada LHB adalah 75 dan predikatnya (B).
3) Penilaian kompetensi keterampilan

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


116

a) Penilaian kompetensi keterampilan dilakukan oleh Guru Mata Pelajaran


(Pendidik)melalui:
 Tes praktik
 Projek
 Portofolio
b) Penilaian kompetensi keterampilan terdiri atas:
 NilaiPraktik,
 Nilai Projek,
 Nilai Portofolio
c) Penilaian Keterampilan dilakukan pada setiap akhir menyelesaikan satu KD.
d) Penghitungan nilai keterampilan diperoleh dari rata-rata Penilaian Praktik,
Penilaian Projek dan Penilaian Portofolio.
e) Pengolahan Nilai Rapor (LHB) untuk Keterampilan menggunakan penilaian
kuantitatif dengan skala 0-100 dan diberi predikat sebagai berikut:

A : 86 - 100 D : 40 – 54

B : 70 - 85 E : 0 - 39

C : 55 - 69

f) Penghitungan Nilai Keterampilan adalah dengan cara:


 Nilai praktik, projek, dan portofolio menggunakan skala nilai 0 sd 100.
 Nilai rapor merupakan rerata optimal nilai praktik (NPr), projek (NPj), dan
portofolio (NPo) dengan perhitungan sebagai berikut  (rerata NPr, NPj,
dan NPo /3)
 Contoh:
Seorang peserta didik memperoleh nilai keterampilan pada Mata Pelajaran
Agama dan Budi Pekerti sebagai berikut:
 Nilai Praktik (NPr) = 75; Nilai Projek (NPj) = 75; Nilai Portofolio (NPo)
= 75
 Rerata NPr, NPj, NPo = 75 + 75 + 75 : 3 = 235 : 3 = 75
Predikat B

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


117

2.12. KENAIKAN KELAS

2.12.1. UNTUK KELAS X


Satuan pendidikan memiliki keleluasaan untuk menentukan kriteria
kenaikan kelas. Penentuan kenaikan kelas dilakukan dengan mempertimbangkan
Laporan Kemajuan Belajar yang mencerminkan pencapaian peserta didik pada semua
mata pelajaran dan ekstrakurikuler serta prestasi lain selama 1 (satu) tahun ajaran.
Untuk menilai pencapaian Hasil Belajar peserta didik sebagai dasar penentuan
kenaikan kelas dapat berdasarkan penilaian sumatif. Penilaian pencapaian hasil
belajar peserta didik untuk kenaikan kelas dilakukan dengan membandingkan
pencapaian hasil belajar peserta didik dengan kriteria ketercapaian tujuan
pembelajaran.
Pembelajaran terdiferensiasi sesuai tahap capaian peserta didik menjadi
salah satu praktik yang dianjurkan dalam Kurikulum Merdeka. Penggunaan fase
dalam Capaian Pembelajaran adalah salah satu alasan mengapa peserta didik dapat
terus naik kelas bersama teman-teman sebayanya meskipun ia dinilai belum
sepenuhnya mencapai kompetensi yang ditetapkan dalam Capaian Pembelajaran di
fase sebelumnya atau tujuan pembelajaran yang ditargetkan untuk dicapai pada kelas
tersebut.
2.12.2. UNTUK KELAS XI DAN XII
Kriteria kenaikan kelas di SMA WALI SONGO sesuai dengan kebutuhan sekolah
dengan memperhatikan ketentuan pada Permendikbud nomor 23 tahun 2016 tentang
STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN adalah sebagai berikut :
1) Aspek Akademik :
a) Peserta didik harus menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester
pada tahun pelajaran yang diikuti.
b) Deskripsi sikap sekurang-kurangnya minimal BAIK yang memenuhi indikator
kompetensi sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh SMA WALI SONGO.
c) Deskripsi kegiatan ekstrakurikuler pendidikan kepramukaan minimal BAIK sesuai
denga kriteria yang ditetapkan SMA WALI SONGO.
d) Tidak memiliki lebih dari 2 (dua) mata pelajaran yang masing-masing nilai
pengetahuan dan/atau keterampilan di bawah KBM. Apabila ada mata pelajaran yang
tidak mencapai ketuntasan belajar pada semester ganjil dan/atau semester genap, nilai
akhir diambil dari rerata semester ganjil dan genap pada mata pelajaran yang sama pada
tahun pelajaran tersebut.
e) Peserta didik (baik yang naik kelas atau tidak naik kelas ) yang memiliki nilai mata
pelajaran belum tuntas berkesempatan melakukan perbaikan nilai sampai dengan batas

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


118

waktu 1 (satu) minggu setelah penerimaan rapor semester genap. Khusus Peserta didik
yang tidak naik kelas, jika sampai batas waktu yang sudah ditentukan belum juga
menuntaskan nilainya maka yang bersangkutan tetap dinyatakan tidak naik kelas atau
tetap tinggal kelas dan mengulang seluruh kegiatan pembelajaran pada tingkat kelas
yang sama pada tahun pelajaran berikutnya.

2) Aspek Non Akademik


a. Nilai akhlak mulia dan kepribadian dengan aspek yang dinilai adalah : kedisiplinan,
kebersihan, kesehatan, tanggung jawab, sopan santun, percaya diri, kompetitif, hubungan
sosial, kejujuran, dan pelaksanaan ibadah ritual dan nilai sikap (afektif) pada rapor
sekurang kurangnya memperoleh nilai baik (B). Nilai akhlak mulia dan kepribadian yang
baik diukur pada tata tertib sekolah yang berlaku mencakup:
1) Unsur – unsur Kelakuan antara lain:
a) Hormat dan patuh pada orang tua dan guru.
b) Bersikap ramah dan senantiasa berlapang dada.
c) Menghargai teman dan karyawan.
d) Menjauhkan diri dan segala sengketa dan sifat tercela.
e) Bertanggung jawab atas baik dan buruknya sekolah.
f) Menjaga nama baik teman dan guru.
g) Mengembangkan minat dan gemar menolong.
h) Menyediakan diri membantu kegiatan sekolah.
i) Menghidup suburkan tali persaudaraan.
j) Menghindari tindakan asusila.
k) Memelihara diri dari ucapan yang menyakitkan hati.
l) Mengajak pada kebaikan.
m) Berinisiatif untuk kegiatan yang memajukan sekolah.
n) Mengikuti pelajaran dengan baik.
o) Ikut menjaga ketenangan dan kelancaran KBM.
p) Menghindari diri dari penggunaan dan pengedar Miras dan Narkoba.
q) Menghindari diri dari penggunaan dan pengedar rokok.
r) Ikut menjaga sarana dan fasilitas sekolah

2) Unsur – unsur Kerajinan antara lain :


a) Tepat waktu masuk dan pulang sekolah.
b) Tertib mengikuti KBM.

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


119

c) Rajin mengerjakan tugas/PR.


d) Rajin melaksanakan ajaran agama/sholat berjamaah
e) Rajin mengikuti Ekstra Kurikuler.
f) Khidmat dan aktif mengikuti upacara bendera dan hari besar agama.

3) Unsur – unsur Kerapian antara lain :


a) Pemeliharaan kondisi badan/ kesehatan.
b) Memakai pakaian seragam bersih dan lengkap.
c) Rambut rapi tanpa pewarna, tidak memakai gelang, kalung dan anting-
anting (untuk siswa putra).
d) Menjaga kebersihan meja, kursi, gedung, halaman, kamar mandi/WC.
e) Menjaga Kebersihan dan Keindahan taman sekolah

b. Untuk aspek ketidakhadiran peserta didik yang dijadikan pertimbangan adalah :


1) Untuk ketidakhadiran karena ijin dan atau alfa (tanpa keterangan) peserta didik
dinyatakan tidak naik kelas apabila besar ketidakhadiran lebih dari 5% dari jumlah
hari efektif dalam satu semester.
2) Khusus untuk ketidakhadiran peserta didik karena sakit harus disertai surat
keterangan sakit dari pihak yang berwenang untuk memberi surat keterangan sakit.
Mekanisme dan Prosedur Pelaporan Hasil Belajar Peserta Didik SMA WALI SONGO
melaporkan hasil belajar peserta didik melalui mekanisme sebagai berikut:
1) Hasil Ulangan Harian dan atau Tugas dari setiap Kompetensi Dasar setiap mata pelajaran
diberikan kepada siswa untuk diketahui dan ditandatangani orang tua/wali siswa maksimal H
+ 2, dan dikumpulkan dalam snelhelter tiap mata pelajaran.
2) Laporan Hasil Belajar Tengah Semester
Merupakan laporan hasil perkembangan belajar siswa setelah siswa melaksanakan
pembelajaran selama 8 – 9 minggu. Laporan hasil belajar tengah semester dilaksanakan
setelah siswa melaksanakan ulangan tengah semester. Laporan hasil belajar tengah semester
disampaikan kepada orang tua secara langsung melalui kegiatan pertemuan dengan orang tua
siswa di sekolah. Laporan hasil belajar tengah tengah semester dilakukan 2 (dua) kali dalam
satu tahun pelajaran yaitu tengah semester pertama dan tengah semester kedua.
3) Laporan Hasil Belajar Akhir Semester
Laporan hasil belajar akhir semester dilakukan setelah siswa menempuh pembelajaran selama
satu semester dan telah melaksanakan ulangan akhir semester. Laporan hasil belajar akhir
semester dilaksanakan 1 (satu) kali dalam satu tahun. Laporan hasil belajar akhir semester
diberikan langsung pada orang tua.

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


120

4) Laporan Hasil Belajar Akhir Tahun (Kenaikan Kelas)


Laporan hasil belajar kenaikan kelas (rapor kenaikan kelas) dilakukan setelah siswa
menempuh pembelajaran selama satu tahun pelajaran. Rapor kenaikan kelas dilaksanakan satu
kali setelah siswa melaksankan Ulangan Kenaikan Kelas. Pembagian laporan hasil belajar
akhir tahun (rapor kenaikan kelas) diberikan langsung kepada orang tua.
5) Laporan Hasil Belajar (Laporan Capaian Kompetensi) Tengah Semester, Akhir Semester dan
Akhir Tahun atau Kenaikan Kelas diakses dari Web site Dinas Pendidikan Kota Surabaya
pada Menu Rapor On Line.

3.14. KELULUSAN
Sesuai dengan ketentuan Permendikbud No. 144 tahun 2014, peserta didik dinyatakan
lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah setelah :
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran;
c. Lulus Ujian Sekolah

1. Ketentuan Kelulusan
a) Ditentukan dalam rapat pleno yang diselenggarakan oleh panitia sekolah/madrasah
penyelenggara yang dihadiri oleh perwakilan serta kepala sekolah penggabung dan
minimum seluruh guru kelas XI atau XII pada sekolah/madrasah penyelenggara dengan
merujuk pada persyaratan peserta didik lulus / tidak lulus pada syarat peserta ujian tersebut
diselenggarakan sebelum pengumuman kelulusan.
b) Hasil rapat pleno ditulis dalam notulen rapat yang dibuat oleh notulis dan disahkan oleh
kepala sekolah/madrasah penyelenggara. Notulen tersebut memuat :
1) Semua keputusan yang dihasilkan saat rapat pleno;
2) Perincian jumlah peserta seluruhnya, peserta yang lulus dan tidak lulus dengan
menyebut jumlah peserta laki-laki/perempuan, disertai lampiran daftar nama-namanya;
3) Daftar hadir rapat pleno.
c) Tidak dibenarkan adanya penambahan nilai.
d) Peserta ujian yang dinyatakan lulus berhak mendapatkan ijazah dan rapor sampai
dengan semester terakhir dan peserta didik yang tidak lulus hanya diberikan rapor sampai
semester akhir.
e) Tempat pengesahan lulus/tidak lulus adalah di rayon.
f) Hasil lulus/tidak lulus disahkan oleh pengawas sekolah/pejabat yang ditunjuk dengan
bukti fisik dokumen pendukung DKN rapor kelas IX atau XII, DKN ujian;
g) Peserta ujian yang dinyatakan tidak lulus, dapat mengikuti Ujian Sekolah Berbasis
Nasional perbaikan sesuai jadwal dan ketentuan yang berlaku.

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


121

2. Kelulusan dari Satuan Pendidikan


Kelulusan peserta ujian dari satuan pendidikan ditentukan oleh satuan pendidikan berdasarkan
rapat Dewan Guru dengan menggunakan kriteria sebagai berikut:
a) menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b) memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran,
kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran
kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok
mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan ;
c) lulus ujian sekolah/madrasah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
teknologi;
3. Kelulusan Ujian Sekolah
a) Memiliki Nilai Akhir Sekolah (NS) seluruh mata pelajaran (tulis maupun praktik)
dengan rata – rata nilai seluruh mata pelajaran minimal 7,0 dan nilai setiap mata
pelajaran minimal 6,5; dimana NS merupakan gabungan dari 40% nilai Ujian Sekolah
dan 60% rata-rata nilai raport semester 1,2,3,4 dan 5.

Rumus Perhitungan:
𝑅3 + 𝑅4 + 𝑅5 + 𝑅6
𝑁𝑆 = 0,6 𝑥 ( ) + (0,4 𝑥 𝑈𝑆)
4

NS : Nilai Sekolah
R1 : Nilai rapor semester 1
R2 : Nilai rapor semeeter 2
R3 : Nilai rapor semester 3
R4 : Nilai rapor semester 4
R5 : Nilai rapor semester 5
R6 : Nilai rapor semester 6
US : Nilai Ujian Sekolah
b) Kriteria kelulusan disusun dalam bentuk keputusan panitia sekolah penyelenggara
dalam bentuk tertulis dan mendapatkan pengesahan dari ketua panitia sekolah
penyelenggara, Kepala Dinas Pendidikan setempat, dan telah tersosialisasikan kepada
peserta didik dan orang tua/wali peserta didik.
c) Pengumuman kelulusan peserta ujian dari satuan pendidikan dilakukan oleh sekolah
penyelenggara setelah menerima DKHUN, hasil ujian sekolah, serta hasil penilaian
lainnya.

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


122

3.16. PENJURUSAN
Setelah beralih ke kelas 11 dan 12, siswa dapat mengambil mata pelajaran
dari kelompok mata pelajaran wajib dan memilih mata pelajaran dari kelompok
MIPA, IPS, bahasa, dan keterampilan vokasi sesusai dengan minat, bakat, dan
aspirasinya. Salah satu ciri kurikulum merdeka tingkat SMA adalah pembelajaran
berbasis proyek untuk meningkatkan prodi Pelajar Pancasila dilakukan minimal tiga
kali dalam setahun. Tidak hanya itu, dalam penentuan kelulusan peserta didik tidak
lagi menggunakan system ujian nasional atau UN dalam proses evaluasinya. Saat ini
dalam kurikulum merdeka, siswa harus menulis essay ilmiah sebagai syarat kelulusan.
Sehingga penjurusan IPA, IPS, atau bahasa bagi peserta didik tidak lagi diperlukan
dalam kurikulum merdeka.

3.17. MUTASI PESERTA DIDIK


SMA WALI SONGO menentukan persyaratan pindah / mutasi peserta didik sesuai
dengan prinsip manajemen berbasis sekolah, melalui suatu mekanisme yang obyektif dan
transparan antara lain mencakup hal-hal sebagai berikut:
1. Memenuhi persyaratan yang ditentukan
a. Surat permohonan orang tua yang bersangkutan
b. Memiliki Laporan Hasil belajar ( Rapor ) dengan nilai lengkap dari sekolah asal
c. Memilki Ijazah Sekolah Menengah Pertama/sederajat.
d. Memiliki surat pindah dari sekolah asal yang mempunyai nilai akreditasi minimal
sama dengan nilai akreditasi SMA WALI SONGO dan diketahui oleh Dinas
Pendidikan Kota Surabaya
e. Menyesuaikan bentuk laporan hasil belajar (LHBS) dari sekolah asal sesuai dengan
bentuk rapor yang digunakan di sekolah tujuan

2. Mengikuti seleksi masuk dengan tes sesuai program yang diminati dan hasilnya diumumkan
secara terbuka.
3. Membuat Surat Pernyataan sanggup mentaati peraturan / tata tertib peserta didik SMA WALI
SONGO diatas materi dan diketahui oleh orang tua peserta didik.

3.18. PENUMBUHAN KARAKTER


Berdasarkan Permendikbud No 20 tahun 2018 tentang Penguatan Pendidikan
Karakter (PPK), yakni gerakan pendidikan di bawah tanggung jawab satuan pendidikan untuk
memperkuat karakter peserta didik melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir, dan

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


123

olah raga dengan pelibatan dan kerja sama antara satuan pendidikan, keluarga, dan - 3 -
masyarakat sebagai bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM).
PPK dilaksanakan dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan
karakter terutama meliputi nilai-nilai religius, jujur, toleran, disiplin, bekerja keras, kreatif,
mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, - 4 - komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial,
dan bertanggung jawab.
PPK pada Satuan Pendidikan Formal dilakukan dengan menggunakan prinsip sebagai
berikut:
a. berorientasi pada berkembangnya potensi peserta didik secara menyeluruh dan terpadu.
b. keteladanan dalam penerapan pendidikan karakter pada masing-masing lingkungan
pendidikan.
c. berlangsung melalui pembiasaan dan sepanjang waktu dalam kehidupan sehari-hari.

3.19. PENGEMBANGAN LITERASI


Berdasarkan Permendikbud No. 23 tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti,
perilaku siswa yang tidak baik disebabkan kurangnya penanaman budi pekerti maka perlu
adanya Gerakan Literasi Sekolah. Gerakan Literasi Sekolah akan menjadikan para warga
sekolah dapat mengakses, memahami dan menggunakan berbagai informasi secara cerdas.
Dengan demikian diharapkan dapat menumbuh kembangkan budi pekerti peserta didik.
Tingkatan-tingkatan literasi yang dapat dialami oleh tiap orang dibedakan atas literasi
dini dan literasi dasar setelah berikutnya akan mengalami pengembangan-pengembangan lebih
lanjut. Literasi dini dianggap sebagai literasi awal yang terjadi pada diri tiap-tiap orang.
Literasi dini menggambarkan kemampuan seseorang untuk menyimak, memahami bahasa
lisan, dan berkomunikasi melalui gambar dan tutur yang dibentuk oleh pengalaman
berinteraksi dengan lingkungan sosial di rumah. Literasi dini yang baik merupakan cikal bakal
tumbuhnya budaya literasi.
Tahapan – tahapan pengembangan literasi yang dilakukan oleh sekolah:
No. Komponen Kegiatan
Tahap Pembiasaan Tahap Tahap Pembelajaran
Pengembangan
1 Literasi Membaca ayat suci Al Mendiskusikan Menuliskan analisis
Dasar Qur’an 15’ sebelum bacaan terhadap bacaan
kegiatan belajar setiap
hari
2 Literasi Mencari bahan pustaka Menggunakan Mencantumkan daftar
Perpustakaan yang diminati untuk perpustakaan pustaka dalam laporan
kegiatan membaca 15’ sebagai sumber tugas/praktik setiap mata
informasi tentang pelajaran
bacaan

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


124

3 Literasi Membaca berita dari Mendiskusikan Membuat komunitas


Media media cetak/daring berita dari media
pembelajaran untuk
dalam kegiatan cetak/daring diskusi dan berbagi
membaca 15’ informasi terkait
pemahaman mata
pelajaran antar teman,
guru dan antarsekolah
4 Literasi Membaca buku Memberikan Setiap mata pelajaran
Teknologi elektronik komentar terhadap memanfaatkan teknologi
buku elektronik (komputasi, searching,
dan share) dalam
mengolah, menyaji,
melaporkan hasil
kegiatan.laporan
5 Literasi Membaca film atau Mendiskusikan Menggunakan aplikasi
Visual iklan pendek film atau iklan video/film dalam menyaji
pendek dan melaporkan kegiatan
hasil
praktik/diskusi/observsi
melalui website sekolah,
youtube, dll.

3.20. PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN

Di SMA WALI SONGO progam kewirausahaan yang dilaksanakan adalah


menjahit. Progam ini disusun untuk digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk menghasilkan lulusan dengan capaian pembelajaran
khusus yang berisikan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara penyampaian dan penilaiannya.
Kurikulum ini dimaksudkan untuk dapat mengarahkan pendidikan menuju arah dan
tujuan yang dimaksudkan dalam kegiatan pembelajaran secara menyeluruh.

1. Dasar Hukum
a. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
b. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
c. Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
d. Peraturan Presiden No. 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
e. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 131 Tahun 2014 tentang Standar
Kompetensi Lulusan Kursus dan Pelatihan
f. Pedoman Penyusunan Kurikulum Kursus dan Pelatihan Tahun 2014

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


125

2. Ruang Lingkup

Program kursus dan pelatihan tata busana merupakan program kursus dan
pelatihan untuk menghasilkan penjahit busana. Program kursus dan pelatihan ini
dirancang untuk membekali peserta didik agar memiliki sikap dan tata nilai,
penguasaan pengetahuan operasional lengkap, kemampuan kerja, serta memiliki
kewenangan dan tanggung jawab dalam:
1. Mampu menjahit bagian-bagian potongan bahan menjadi sehelai pakaian yang dijahit
dan diselesaikan sesuai gambar/desain.
2. Mampu membaca sketsa mode/desain, mengukur tubuh, membuat pola, membuat
perencanaan bahan, meletakkan pola di atas kain, memotong, menjahit dan
menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan desain dan standar yang ditetapkan.
Untuk mencapai kompetensi tersebut, disusun kurikulum yang terdiri atas 20 modul
pembelajaran yang terdiri dari 9 modul jenjang II, dan 11 modul jenjang III yang
masing-masing memiliki capaian indikator kelulusan yang terintegrasi dan terukur.
Standar waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan program kursus dan pelatihan
ini adalah 88 jam pelajaran jenjang II, dan 184 jam jenjang III dengan proporsi waktu
30% teori dan 70% praktik. Kelulusan peserta kursus dan pelatihan didasarkan
kepada uji kompetensi yang dilakukan oleh Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK)
Tata Busana yang independen dan diakui oleh pemerintah, dunia usaha, dan dunia
industri. Uji kompetensi dilaksanakan di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

3. Profil Lulusan

Profil lulusan kursus dan pelatihan Tata busana pada dunia kerja dapat
memperlihatkan kemampuan kerja, penguasaan pengetahuan, dan kemampuan
manajerial yang berbeda dari tiap-tiap jenjang dan penyetaraan lulusan kursus
dan pelatihan tata busana sesuai dengan jenjang kualifikasi KKNI.
Orientasi dari kursus dan pelatihan Tata busana agar peserta didik memiliki
sikap, pengetahuan, dan keterampilan dalam menjahit busana serta berkarakter
bangsa antara lain disiplin, jujur, sopan, tekun, dapat berkarya dan berjiwa
wirausaha, yang diharapkan dapat beradaptasi dan menerapkan berbagai disiplin
ilmu serta merespon secara kritis menghadapi perubahan yang sangat cepat pada
teknologi, sosial, ekonomi dan lingkungan budaya baik secara Nasional maupun
Internasional.

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


126

a. Profil Lulusan Tata Busana Jenjang II

Mampu menjahit bagian-bagian potongan bahan menjadi sehelai pakaian


yang dijahit dan diselesaikan sesuai gambar/desain.
2) Profil Lulusan Tata Busana Jenjang III

Mampu membaca sketsa mode/desain, mengukur tubuh, membuat pola,


membuat perencanaan bahan, meletakkan pola di atas kain, memotong,
menjahit dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan desain dan standar yang
ditetapkan.

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


127

3. Capaian Pembelajaran

PARAMETER DESKRIPSI CAPAIAN PEMBELAJARAN KHUSUS BIDANG


TATA BUSANA SESUAI KKNI JENJANG II

SIKAP DAN TATA Membangun dan membentuk karakter dan kepribadian


NILAI manusia Indonesia yang.
1. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Memiliki moral, etika dan kepribadian yang baik di dalam
menyelesaikan tugasnya.
3. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta
tanah air serta mendukung perdamaian dunia.
4. Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial dan
kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat dan
lingkungannya.
5. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan,
kepercayaan, dan agama serta pendapat/temuan original
orang lain.
6. Menjunjung tinggi penegakan hukum serta memiliki
semangat untuk mendahulukan kepentingan bangsa serta
masyarakat luas.
7. Memiliki sikap tekun dan bijaksana dalam mengawasi
proses prosedur produksi jahitan.

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


128

KEMAMPUAN DI Mampu melakukan pekerjaan menjahit busana sebagai


BIDANG KERJA Penjahit Pemula, meliputi.
1. Mempersiapkan tempat kerja dan alat jahit tangan dan alat
jahit mesin untuk siap dioperasikan.
2. Melakukan pekerjaan menjahit busana, dengan alat jahit
tangan dan alat jahit mesin sesuai standar menjahit yang
dipersyaratkan, sebagai

PARAMETER DESKRIPSI CAPAIAN PEMBELAJARAN KHUSUS BIDANG


TATA BUSANA SESUAI KKNI JENJANG II

Penjahit Pemula.
3. Bersama pembimbing atau pengawas melakukan evaluasi
dan revisi atas hasil kerjanya.
4. Mempresentasikan hasil busana yang telah dijahit sesuai
dengan keinginan pelanggan dengan rapi melalui proses
penyeterikaan, pelipatan dan pengepakan.
5. Melakukan pekerjaan menjahit busana dan pemeliharaan
alat jahit dengan menerapkan prinsip Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3) dalam lingkungan kerja.

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


129

PENGETAHUAN 1. Menguasai pengetahuan faktual tentang jenis dan


YANG DIKUASAI karakteristik tekstil khususnya sifat-sifat bahan tekstil
terhadap temperatur dan kelenturan bahan.
2. Menguasai pengetahuan operasional dasar (fungsi dan
penggunaan) tentang alat jahit tangan dan mesin jahit mono
fungsi (jahitan lurus).
3. Menguasai pengetahuan faktual tentang penyetelan mesin
jahit dan penanganan masalah sederhana dalam menjahit.
4. Menguasai pengetahuan operasional dasar (fungsi dan
penggunaan) alat penyetrika konvensional serta teknik
menyetrika dengan alat penyetrika konvensional.
5. Menguasai etika dan teknik berkomunikasi
dengan atasan.

PARAMETER DESKRIPSI CAPAIAN PEMBELAJARAN KHUSUS BIDANG


TATA BUSANA SESUAI KKNI JENJANG II

HAK DAN Bertanggung jawab atas pekerjaan sendiri dan dapat diberi
TANGGUNG tanggung jawab membimbing calon asisten penjahit busana
JAWAB yang sedang magang atau sesama asisten penjahit busana yang
baru sekali
direkrut.

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


130

PARAMETER DESKRIPSI CAPAIAN PEMBELAJARAN KHUSUS BIDANG


TATA BUSANA SESUAI KKNI JENJANG III

SIKAP DAN TATA Membangun dan membentuk karakter dan kepribadian


NILAI manusia Indonesia yang.
1. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Memiliki moral, etika dan kepribadian yang baik di dalam
menyelesaikan tugasnya.
3. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta
tanah air serta mendukung perdamaian dunia.
4. Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial dan
kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat dan
lingkungannya.
5. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan,
kepercayaan, dan agama serta pendapat/temuan original
orang lain.
6. Menjunjung tinggi penegakan hukum serta memiliki
semangat untuk mendahulukan kepentingan bangsa serta
masyarakat luas.
7. Memiliki sikap tekun dan bijaksana dalam mengawasi
proses prosedur produksi jahitan.

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


131

PARAMETER DESKRIPSI CAPAIAN PEMBELAJARAN KHUSUS BIDANG


TATA BUSANA SESUAI KKNI JENJANG III

KEMAMPUAN DI Mampu melakukan serangkaian tugas pekerjaan menjahit


BIDANG KERJA busana sebagai Penjahit Madya, meliputi.
1. Menyelesaikan tugas pekerjaan menjahit pakaian dengan
menerjemahkan desain dan menggunakan bermacam alat
jahit.
2. Menunjukkan hasil kerja dengan mutu dan kuantitas yang
terukur yang sebagian hasil kerja sendiri dengan
pengawasan tidak langsung.
3. Melakukan kerja sama dan komunikasi yang baik dalam
lingkup kerjanya dan dapat diberi tanggung jawab atas
hasil kerja orang lain.

PENGETAHUAN 1. Menguasai pengetahuan operasional membuat pakaian


YANG DIKUASAI yang lengkap.
2. Menguasai prinsip-prinsip serta konsep umum yang terkait
dengan fakta, teknik dan penyelesaian dalam membuat
pakaian.
3. Menguasai metode yang sesuai untuk menyelesaikan
masalah yang lazim dalam pekerjaan menjahit.
4. Menguasai pengetahuan cara berkomunikasi dan melayani
semua stakeholder dalam bidang pembuatan busana.

HAK DAN Bertanggung jawab menjalin kerja sama dengan komunikasi


TANGGUNG yang baik dan efektif terhadap semua stakeholder, dan pada
JAWAB pekerjaan sendiri serta hasil kerja orang lain (Penjahit
Pemula) dalam
lingkup kerjanya.

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


132

3.20. BIMBINGAN KONSELING


Berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan
pembentukan karier peserta didik. Pengembangan diri bagi peserta didik SMA WALI
SONGO terutama ditujukan untuk pengembangan kreativitas dan bimbingan karier serta
layanan konsultasi pendidikan atau nasehat akademik bagi seluruh siswa.
Layanan Bimbingan Konseling juga merupakan kegiatan pengembangan diri siswa baik secara individu dan kelompok dengan kriteria
sebagai berikut:

1. Menerima dan menghargai keunikan ciri-ciri kemampuan diri.


2. Menggambarkan nilai-nilai pribadi, yang dipandang penting.
3. Mampu bersikap wajar dalam situasi tertekan.
4. Menghargai kelebihan (hal-hal yang baik) pada orang- orang yang berbeda latar belakang
kebudayaannya.
5. Belajar menelaah batas-batas tanggung jawab diri.
6. Mengenal kebiasaan sendiri yang mengganggu dalam membentuk hubungan yang efektif
dengan sesama.
7. Menelaah bahwa keterampilan menyelesaikan konflik dapat menunjang kerjasama dalam
kelompok.
8. Menelaah akibat dan manfaat alternatif sebelum membuat keputusan.
9. Memahami pergaulan antarteman sejenis dan lawan jenis.

3.21. EKSTRAKURIKULER
Kegiatan pengembangan pribadi dan kreatifitas siswa dilaksanakan melalui kegiatan
ekstrakurikuler, yang mencakup Kegiatan:
1. Keagamaan
Tujuan
Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan terhadap ALLAH SWT.
Indikator Ketercapaian
 Meningkatnya rasa keimanan dan ketaqwaan serta pengetahuan tentang islam
Ahlussunnah Wal Jama’ah.
 Meningkatnya pelaksanaan ibadah, istighosyah dan tahlil.
2. Keolahragaan (bola voli, sepak bola)
Tujuan
Memberikan wadah organisasi untuk meningkatkan prestasi dibidang olah raga

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


133

Indikator Ketercapaian
 Menumbuhkan jiwa sportifitas, kreatifitas dan kecintaan terhadap olahraga
 Terlaksananya latihan rutin
 Meningkatnya keikutsertaan dalam seleksi ditingkat lokal, regional dan nasional
 Meningkatkan prestasi dibidang olahraga untuk mengangkat nama baik SMA WALI
SONGO

3. Kepemimpinan (Paskibra , Pramuka (Wajib))


Tujuan
Memberikan wadah organisasi dan pelatihan untuk meningkatkan jiwa kepemimpinan
siswa
Indikator Ketercapaian
 Menumbuhkan jiwa kepemimpinan, rasa kemanusiaan, sikap kerjasama dan
kecintaan terhadap sesama
 Terlaksananya latihan rutin
 Meningkatnya keikutsertaan dalam seleksi ditingkat lokal, regional dan nasional
 Meningkatkan prestasi dibidang kegiatan Paskibra, Pramuka (wajib) untuk
mengangkat nama baik SMA WALI SONGO

4. Seni (Banjari dan Drumband)


Tujuan
Memberikan wadah organisasi dan pelatihan untuk meningkatkan prestasi seni
Indikator Ketercapaian
 Menumbuhkan jiwa kreatifitas, meningkatkan olahrasa kemanusiaan, sikap kerjasama
dan kecintaan terhadap seni baik tradisional maupun modren
 Terlaksananya latihan rutin
 Meningkatnya keikutsertaan dalam seleksi ditingkat lokal, regional dan nasional
 Meningkatkan prestasi dibidang kegiatan Paduan Suara,Tarian Daerah, Cheerleaders
untuk mengangkat nama baik SMA WALI SONGO

5. Kepramukaan (Wajib)
Dasar kegiatan kepramukaan di SMA WALI SONGO mengacu pada keputusan
Kwatir nasional gerakan paramuka nomor 199 tahun 2011 tentang penyelesaian panduan
SKU golongan Penegak
A. Filosofi Pramuka Penegak
Dalam teori perkembangan, pada usia remaja terdapat tiga tahapan secara berurutan yaitu

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


134

remaja awal, remaja madya dan remaja akhir (Kimmel, 1995:16). Pada tahapan remaja awal,
tugas-tugas perkembangan yang harus diselesaikannya adalah pada penerimaan terhadap
keadaan fisik dirinya dan menggunakan tubuhnya secara efektif. Remaja pada usia tersebut
mengalami perubahan fisik yang sangat drastis, seperti pertumbuhan tubuh yang meliputi
tinggi badan, berat badan, organ tubuh, dan perubahan bentuk fisik. Penegak adalah anggota
muda Gerakan Pramuka yang berusia 16–20 tahun yang perkembangannya berada pada
tahapan pertama dan kedua yaitu remaja awal dan remaja madya.
Pada tahapan remaja madya, tugas perkembangan yang utama adalah mencapai
idealisme dan kemandirian, kebebasan dari orang tua, memperluas hubungan dengan
kelompok sebaya. Pada tahapan ini, remaja mencapai kapasitas keintiman hubungan
pertemanan, belajar menangani hubungan interaksi dengan lawan jenis.
Tugas-tugas perkembangan tersebut merupakan dasar bagi Pembina untuk
mempersiapkan bahan, metode dan cara pendekatan yang tepat, sehingga mudah untuk
memahami karakter masingmasing remaja. Pembinaan Pramuka Penegak dilakukan secara
pribadi sehingga tumbuh dan berkembang menjadi sosok yang sesuai dengan tujuan Gerakan
Pramuka sekaligus juga turut mempertimbangkan perkembangan jiwanya.

3.22. KECAKAPAN HIDUP


Kecakapan hidup (life skill) merupakan kecakapan untuk menciptakan atau
menemukan pemecahan masalah-masalah baru (inovasi) dengan menggunakan fakta, konsep,
prinsip, atau prosedur yang telah dipelajari. Penemuan pemecahan masalah baru itu dapat
berupa proses maupun produk yang bermanfaat untuk mempertahankan, meningkatkan, atau
memperbaharui hidup dan kehidupan siswa. Kecakapan hidup tersebut diharapkan dapat
dicapai melalui berbagai kegiatan belajar siswa. Dari berbagai kegiatan mempelajari berbagai
materi pembelajaran, diharapkan siswa memperoleh hasil samping yang positif berupa upaya
memanfaatkan pengetahuan, konsep, prinsip dan prosedur untuk memecahkan masalah baru
dalam bentuk kecakapan hidup.
Di samping itu, hendaknya kecakapan hidup tersebut diupayakan pencapaiannya
dengan mengintegrasikannya pada topik dan kegiatan belajar semua mata pelajaran, muatan
lokal dan pengembangan diri yang relevan dengan kehidupan sehari-hari.
Selain kecakapan yang bersifat teknis (vokasional), kecakapan hidup mencakup juga
kecakapan sosial (social skills), misalnya kecakapan mengadakan negosiasi, kecakapan
memilih dan mengambil posisi diri, kecakapan mengelola konflik, kecakapan mengadakan
hubungan antar pribadi, kecakapan memecahkan masalah, kecakapan mengambil keputusan
secara sistematis, kecakapan bekerja dalam sebuah tim, kecakapan berorganisasi, dan lain
sebagainya.

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO


135

Ketrampilan sikap (afektif) mencakup dua hal. Pertama, sikap yang berkenaan dengan
nilai, moral, tatasusila, baik, buruk, demokratis, terbuka, dermawan, jujur, teliti, dan lain
sebagainya. Kedua, sikap terhadap materi dan kegiatan pembelajaran, seperti menyukai,
menyenangi, memandang positif, menaruh minat, dan lain sebagainya. Mengingat sulitnya
merumuskan, mengajarkan, dan mengevaluasi aspek afektif, seringkali kompetensi afektif
tersebut tidak dimasukkan dalam program pembelajaran. Sama halnya dengan kecakapan
hidup, kompetensi afektif hendaknya diupayakan pencapaiannya melalui pengintegrasian
dengan topik-topik dan pengalaman belajar yang relevan.
SMA WALI SONGO memberikan pendidikan kecakapan hidup, yang mencakup
kecakapan pribadi, kecakapan sosial, kecakapan akademik dan kecakapan vokasional, secara
terpadu dan merupakan bagian integral dari pendidikan semua mata pelajaran, muatan lokal
dan pengembangan diri.

Kurikulum Operasional di SMA WALI SONGO

Anda mungkin juga menyukai