Anda di halaman 1dari 23

AKUNTANSI RUMAH SAKIT

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Jakarta


Karakteristik Rumah Sakit
 Menyediakan jasa pelayanan kesehatan bagi masyarakat,
diantaranya berupa jasa
 pemeriksaan dan perawatan dokter, jasa pelayanan laboratorium,
dan farmasi.
 Perusahaan penyelenggara jasa kesehatan (Rumah Sakit) selain
berusaha mendapatkan aliran kas masuk untuk mencukupi
kebutuhan membayar jasa para dokter dan tenaga medis lainnya,
pemakaian dan perawatan peralatan laboratorium dan medis, dan
kebutuhan lainnya, sekaligus memiliki peran sosial yang dapat
diwujudkan melalui berbagai program yang ditetapkan oleh
manajemen dan sesuai dengan peraturan pemerintah.
 Sumber-sumber utama pendapatan perusahaan diantaranya berasal
dari jasa pelayanan medis, jasa penunjang lainnya, dan jasa dokter.
Karakteristik Rumah Sakit
 Tidak sekedar mencari keuntungan namun ada aspek
sosial dan pelayanan kepada masyarakat – tergantung
jenis rumah sakit dan sumber pendanaan rumah sakit
 Manajemen rumah sakit dinominasi oleh para dokter.
 Kompleksitas manajemen rumah sakit menjadi tinggi
dengan bentuk pelayanan yang beragam dan sistem
pembayaran yang beragam. Misalnya dengan asuransi,
penggantian perusahaan, dll.
 Teknologi informasi yang mendukung pelayanan rumah
sakit namun pada sisi lain tetap harus dijaga kerahasiaan
data pasien.
Resiko Usaha
 Risiko Malpraktik
 Kehilangan Tenaga Medik
 Kebijakan Pemerintah
 Nilai tukar
 Pemogokan karyawan
 Leverage
 Tidak tertagihnya piutang
Kepemilikan dan Bentuk Rumah Sakit
 Perusahaan terbuka  dimiliki oleh investor. PT. Siloam
International Hospital Tbk.; PT. Sarana Meditama
Metropolitan Tbk (RS Omni).
 Perusahaan  PT. Rumah Sakit Pelni. PT. Pertamedika
(RS Pertamina)
 Rumah sakit milik pemerintah pusat  RSCM (BLU)
 Rumah sakit milik pemerintah daerah  RSUD (BLUD)
Karakteristik BLU Rumah Sakit
 BLU rumah sakit bertujuan meningkatkan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat ddengan memberikan
fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip
efisiensi dan produktivitas, dan penerapan praktik bisnis yang
etis dan sehat, serta tidak semata-mata mencari keuntungan.
 BLU rumah sakit merupakan unit pelaksana teknis
Kementerian Kesehatan yang diberi tugas dan wewenang
untuk menyelenggarakan kegiatan jasa pelayanan,
pendidikan, penelitian, dan pengembangan serta usaha lain
dalam bidang kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan
derajat kesehatan dan senantiasa berorientasi kepada
kepentingan masyarakat.
Landasan pelaporan keuangan rumah sakit
 Undang-undang nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
 Undang-undang nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
 Peraturan Pemerintah nomor 23 tahun 2005 tentang Badan Layanan Umum;
 Peraturan Pemerintah nomor 24 tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan;
 Peraturan Pemerintah nomor 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan
 Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
 Peraturan Pemerintah nomor 8 tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi
Pemerintah;
 Peraturan Menteri Keuangan nomor 76/PMK/05/2008 tentang Pedoman Akuntansi dan
Pelaporan Keuangan Badan layanan Umum
 Keputusan Menteri Kesehatan nomor 1981/MENKES/SK/XII/2010 tentang Pedoman
Akuntansi BLU- Rumah Sakit;
 Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 61 tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah;
 SAK ETAP dan PSAK 45
 Peraturan perundang-undangan yang relevan dengan laporan keuangan;
Akuntansi untuk Rumah Sakit
Standar Akuntansi Rumah Sakit
Pedoman Akuntansi Rumah Sakit
 Menggunakan PSAK atau SAK ETAP sebagai dasar penyusunan
pedoman akuntansi, tidak ada standar khusus industri.
 Lampiran 03 SE-02/PM/2002 – Pedoman Penyajian dan
Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan
Publik – Industri Rumah Sakit  berlaku untuk emiten
perusahaan rumah sakit.
 Pendahuluan
 Karakteristik usaha perumah-sakitan
 Penyajian dan pengungkapan LK (pedoman umum, komponen
laporan keuangan dan pedoman pengungkapan
 Ilustrasi Laporan Posisi Keuangan, Laporan Laba Rugi, Laporan
Perubahan Ekuitas, Laporan Arus kas dan Catatan atas laporan
keuangan
Pedoman Akuntansi Rumah Sakit – BLU&D
 Keputusan Menteri Kesehatan RI No
1981/MENKES/SK/2010 – Pedoman Akutansi Badan
Layanan Umum Rumah Sakit.
 Acuan yang digunakan untuk menyusun laporan keuangan
adalah PSAK dan pelaporan menggunakan PSAK 45.
 Untuk beberapa BLUD tidak menyebutkan secara jelas,
namun ada yang mengarahkan menggunakan ETAP atau
SAP, namun tetap menggunakan PSAK 45 untuk
pelaporan.
 Saat ini telah disusun PSAP BLU/D  SAP
Laporan Keuangan Rumah Sakit
 LAPORAN POSISI KEUANGAN
 LAPORAN LABA RUGI & PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
 LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
 LAPORAN ARUS KAS
 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Laporan Posisi Keuangan-Aset
Laporan Posisi Keuangan
Liabilitas dan Ekuitas
Laporan Penghasilan Komprehensif
Pendapatan dan Beban
LAPORAN POSISI KEUANGAN
LAPORAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF
LAPORAN ARUS KAS
Contoh transaksi rumah sakit-Persediaan
Persediaan pada rumah sakit meliputi:
• Persediaan Barang Farmasi
• Persediaan Barang gizi
• Persediaan Barang tehnik
• Persediaan Barang rumah tangga
• Persediaan Barang lainnya
Contoh Soal Persediaan-Perpetual
 1 Okt 2019 Rumah sakit membeli obat-obatan senilai RP
50.000.000, potongan pembelian sebesar 5 %.
 5 Okt 2019 Rumah sakit melayani pasien dengan
pemakaian obat-obatan senilai Rp 5.000.000 yang
dibebankan kepada pasien dengan harga Rp 6.000.000
 Jurnal:
Contoh Soal Persediaan-Periodik
 1 Okt 2019, nilai persediaan obat sebesar Rp 200.000
 3 Okt 2019, rumah sakit melakukan pembelian persediaan
senilai Rp 10.000.000
 15 Okt 2019, Rumah sakit melakukan pelayanan dengan
rincian:
– Pendapatan tindakan Rp 1.000.000
– Pemakaian persediaan sebesar Rp 4.500.000 dan dibebankan
kepada pasien sebesar Rp 5.000.000
 31 Okt 2019 ditaksir nilai persediaan sebesar Rp 500.000
Contoh Soal Persediaan-Periodik
 Pencatatan

 Penentuan HPP
Perlakuan Akuntansi Untuk Persediaan
yang Kadaluarsa
 Persediaan barang yang kadaluarsa harus dihapuskan dan
dipisahkan dengan persediaan barang yang tidak
kadaluarsa
 Contoh:
 Pada tanggal 30 Maret, rumah sakit “segar bugar”
mengakui bahwa ada obat-obatan yang kadaluarsa senilai
Rp 5.000.000
 Jurnal pemisahan dan penghapusan persediaan barang
kadaluarsa adalah sebagai berikut:

Anda mungkin juga menyukai