Sekolah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Sebelum
terungkap menjadi korban penjualan anak untuk
praktik prostitusi pada Minggu (16/9/2012), FN pada
Kamis (13/9/2012) sempat dipanggil ke Ruang
Bimbingan dan Konseling (BK) untuk diberi layanan
BK
lantaran tidak masuk sekolah pada hari
Pelajar SMP yang menjadi korban
sebelumnya.
Kendati tidak sering, dalam sepekan FN
Prostitusi, saat diambil
biasanya
tidak
masuk sehari. Saat ditanya alasan
keterangan oleh kepolisian Polsek
ketidakhadirannya
ke sekolah, ia acapkali beralasan
Kota Pontianak, Minggu
sakit. Ungkapan itu di kemukakan Kepala Sekolah
(16/9/2012)
SMP dimana FN bersekolah yang terletak di ruas Jl
Tebu, Pontianak.
"FN kadangkala tidak masuk sekolah dengan Lantaran kebiasaan buruk FN tersebut, pihak
alasan yang itu-itu saja (sakit-RED)," ujarnya sekolah sudah berkunjung ke rumahnya
kepada Tribunpontianak.co.id, Selasa
dalam kegiatan home visit yang masuk
(18/9/2012). Kepsek menceritakan
dalam kegiatan sekolah untuk mengetahui
berdasarkan keterangan wali kelas dan guru
untuk kemudian membina siswa/siswi "Kami
BK, FN berperilaku biasa laiknya siswa/siswi
dapati, orang tua FN berpenghasilan tidak
lain. Ia juga tak pernah terjerat kasus berat
tetap. Ibunya hanya sebagai pembantu
kecuali tidak masuk sekolah tanpa
rumah tangga yang mengambil upah dari
keterangan.
pekerjaan mencuci pakaian. Sedangkan
ayahnya acapkali dibekap sakit," tandasnya.
Pelajar Mudah
Terpancing Kebutkebutan
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID,
PONTIANAK
Daerah
(KPAID)
menyatakan,
Kalbar,
anak
Alik
yang
Rosyad
melakukan
aturan
sisi
perundang-undangan."Dari
Angkutan
Jalan,"
ujarnya
kepada
mudah
kebut-kebutan,
terpancing
sehingga