Anda di halaman 1dari 45

LAPORAN

KULIAH KERJA PRAKTEK (KKP)

PROSEDUR ANGGARAN INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI


DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN SERANG

Disusun untuk memenuhi


Tugas Kuliah Kerja Praktek (KKP)
Dan salah satu syarat kelulusan penyelesaian studi pada
Program Studi Akuntansi (S1) Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Oleh:
ARIF
11021900068

JURUSAN : AKUNTANSI
KONSENTRASI : PERPAJAKAN
PROGRAM : SARJANA (S1)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS BINA BANGSA
SERANG
2023
PENGESAHAN PIMPINAN DAN LP2M

ARIF
110210900068

PROGRAM STUDI : AKUNTANSI


KONSENTRASI : PERPAJAKAN
PROGRAM : SARJANA (S1)
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BINA BANGSA

LAPORAN
KULIAH KERJA PRAKTEK (KKP)
PROSEDUR ANGGARAN INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI
DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN SERANG

Serang, ………………………….

KETUA LP2M KA. BAGIAN KKP

Jaka Wijaya Kusuma, S.Pd., M.Pd. Mohammad Husni, SE., M.Ak.


NIDN : 0410018801 NIK : 0412067605

REKTOR
UNIVERSITAS BINA BANGSA

Dr. H. Furtasan Ali Yusuf, SE, S.Kom, MM.


NIDN: 0425046901
PENGESAHAN PEMBIMBING TEKNIS DAN PIMPINAN PERUSAHAAN

ARIF
11021900068

PROGRAM STUDI : AKUNTANSI


KONSENTRASI : PERPAJAKAN
PROGRAM PENDIDIKAN : SARJANA (S1)
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BINA BANGSA

LAPORAN
KULIAH KERJA PRAKTEK (KKP)
PROSEDUR ANGGARAN INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI
DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN SERANG

Serang, …………………………….

KETUA LP2M KEPALA SEKSI KESELAMATAN LLJ


DAN PERKERETAAPIAN

Jaka Wijaya Kusuma, S.Pd., M.Pd. Riani Darmanti, S.AB


NIDN : 0410018801 NIK/NIP : 199005262015022001

Mengetahui Mengetahui
REKTOR KEPALA DINAS PERHUBUNGAN

Dr.H.Furtasan Ali Yusuf,SE,S.Kom,MM. Benny Yuarsa, ATD., M.Si.


NIDN: 0425046901 NIK/ NIP: 196709091991031005
PENGESAHAN PEMBIMBING MATERI, KAPRODI, DEKAN DAN REKTOR

ARIF
11021900068

PROGRAM STUDI : AKUNTANSI


KONSENTRASI : PERPAJAKAN
PROGRAM PENDIDIKAN : SARJANA (S1)
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BINA BANGSA

LAPORAN
KULIAH KERJA PRAKTEK (KKP)
PROSEDUR ANGGARAN INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI
DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN SERANG

Serang, ……………..

KAPRODI, PEMBIMBING MATERI,

Mohammad Husni, SE., M.Ak. Nani Rohaeni. SE., MM., M.Ak.


NIDN : 0412067605 NIDN : 0414097403

Mengetahui Mengetahui
REKTOR DEKAN FAKULTAS EKONIMI DAN
BISNIS

Dr.H.Furtasan Ali Yusuf,SE,S.Kom,MM. Dr. Tata Rustandi, SE., MM.


NIDN: 0425046901 NIDN : 0405056503
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kuliah
Kerja Praktek (KKP) yang berjudul Prosedur Anggaran Infrastruktur Transportasi
Dinas Perhubungan Kabupaten Serang.

Laporan ini disusun sebagai salah satus syarat untuk menyelesaikan


Program Kuliah Kerja Praktek (KKP) pada Universitas Bina Bangsa yang telah
dilaksanakan mulai tanggal 30 Januari sampai dengan 26 Februari 2023 di Dinas
Perhubungan Kota Serang.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih memiliki kekuangan dan


kelemahan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan sarang dan kritik yang
membangun.

Penyusunan Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini tidak lepas dari
bantuan, dorangan, bimbingan serta petunjuk dari semua pihak, untuk itu pada
kesempatan ini penulis juga ingin menyampaikan terimakasih kepada:

1. Bapak Nawaki dan Ibu Umi Kulsum selaku orang tua yang telah senantiasa
memberikan do’a dan semangat.
2. Bapak Dr. H. Furtasan Ali Yusuf, SE., S.Kom, MM Selaku rektor
Universitas Bina Bangsa.
3. Bapak Jaka Wijaya Kusuma, S.Pd., M.Pd. selaku Ketua Lembaga
Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Bina
Bangsa.
4. Bapak Mohammad Husni, SE., M.Ak selaku Kabag KKP – LP2M
Universitas Bina Bangsa.
5. Ibu Nani Rohaeni, S.E., M.M., M.Ak Selaku Dosen Pembimbing yang telah
membantu dan membimbing penulisan laporan Kuliah Kerja Praktek
(KKP).
6. Benny Yuarsa, ATD., M.Si. selaku Kepala Puskesmas UPT Puskesmas
Carenang yang telah memberikan izin tempat lokasi dalam melaksanakan
Kuliah Kerja Praktek (KKP).
7. Ibu Riani Darmanti, S.AB. Selaku Pembimbing teknis yang telah
memberikan banyak ilmu, masukan, waktu dan sarannya mengenai tugas
dan tanggung jawab.
8. Seluruh perangkat UPT Puskesmas Carenang yang begitu bersahaja dan
banyak memberikan kontribusi dan dukungan dalam pelaksanaan Kuliah
Kerja Praktek (KKP) Universitas Bina Bangsa.
9. Kepada seluruh dosen dan staff administrasi, termasuk rekan-rekan
mahasiswa yang telah menaruh simpati dan bantuan sehingga penulis
dapat menyelesaikan laporan KKP ini.
10. Semua pihak yang membantu penulis dalam menyusun laporan Kuliah
Kerja Praktek ini baik moril maupun materil, yang tidak bisa penulis
sebutkan satu persatu. Semoga Allah SWT membalas kebaikan dan melipat
gandakan pahalanya. Aamiin.

Akhir kata penulis berharap laporan ini dapat berkenan dalam memberikan
sumbangsih dalam khasanah ilmu pengetahuan, khususnya kepada penulis pribadi
dan kampus tercinta tempat penulis penimba ilmu yakni Universitas Bina Bangsa.

Serang, Februari 2023

ARIF
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dinas Perhubungan Kabupaten Serang adalah salah satu dinas yang
bertanggung jawab atas pengelolaan transportasi di Kabupaten Serang, Provinsi
Banten. Kabupaten Serang merupakan wilayah yang berkembang pesat dengan
jumlah penduduk yang terus bertambah setiap tahunnya. Kondisi ini
menyebabkan mobilitas masyarakat semakin tinggi, sehingga kebutuhan akan
transportasi pun semakin meningkat.
Dalam rangka memenuhi kebutuhan tersebut, Dinas Perhubungan
Kabupaten Serang berperan penting dalam menyediakan sarana transportasi
yang aman, nyaman, dan efisien bagi masyarakat Kabupaten Serang. Selain itu,
dinas ini juga memiliki tugas untuk mengatur dan mengawasi penggunaan jalan
raya, memperbaiki infrastruktur transportasi, dan mengembangkan sistem
transportasi yang berkelanjutan.
Dalam upaya menjalankan tugasnya, Dinas Perhubungan Kabupaten
Serang bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, pihak
swasta, dan masyarakat. Dinas ini juga terus berupaya meningkatkan kualitas
layanan transportasi dengan mengembangkan sistem transportasi yang lebih
efektif dan efisien, serta melakukan pengawasan terhadap pelanggaran lalu
lintas.
Sebagai pusat perekonomian di Banten, Kabupaten Serang memiliki
pergerakan transportasi yang cukup tinggi, baik dalam bentuk transportasi darat,
laut, maupun udara. Infrastruktur transportasi di Kabupaten Serang merupakan
salah satu hal yang sangat penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan
pembangunan wilayah. Dinas Perhubungan Kabupaten Serang memiliki peran
penting dalam pengembangan infrastruktur transportasi di wilayah ini.
Beberapa infrastruktur transportasi yang ada di Kabupaten Serang
antara lain jalan tol, jalan nasional, jalan provinsi, jalan kabupaten, dan jalan
desa. Jalan tol yang melewati Kabupaten Serang adalah Tol Jakarta-Merak,
yang merupakan salah satu akses utama menuju Pelabuhan Merak yang menjadi
pintu gerbang masuk ke Pulau Jawa.
Selain itu, terdapat pula beberapa proyek infrastruktur transportasi
yang sedang dalam tahap pembangunan di Kabupaten Serang, seperti
pembangunan jalan lingkar barat dan jalan akses menuju Bandara Internasional
Banten. Proyek-proyek tersebut diharapkan dapat memperbaiki konektivitas
antar wilayah dan mendukung pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Serang.
Dalam rangka meningkatkan pelayanan transportasi kepada masyarakat, Dinas
Perhubungan Kabupaten Serang juga mengelola beberapa moda transportasi
seperti angkutan umum, bus, dan taksi. Selain itu, Dinas Perhubungan juga
bertanggung jawab dalam pengaturan lalu lintas dan keselamatan berkendara di
jalan raya.
Oleh karena itu, keberadaan Dinas Perhubungan Kota Serang
sangatlah penting dalam menjaga kelancaran transportasi dan mobilitas
masyarakat serta barang di kota ini. Dinas ini bertanggung jawab dalam
mengembangkan kebijakan, merencanakan, mengawasi, serta memberikan
pelayanan dalam bidang transportasi. Beberapa tugas dari dinas ini antara lain
adalah pengaturan angkutan umum, pemberian izin trayek, pengawasan
angkutan barang, dan pengaturan parkir.

1.2 Identifikasi Masalah


Berdasarkan latar belakang yang ada di atas, penulis mengidentifikasikan
masalah sebagai berikut:
1. Kondisi infrastruktur yang buruk, Jalan raya dan jembatan yang rusak atau
tidak terawat dapat menyebabkan bahaya bagi pengguna jalan.
2. Tidak adanya jalur khusus untuk kendaraan umum, Kendaraan umum
seperti bus dan taksi seringkali berhenti di tengah jalan, yang dapat
mengganggu arus lalu lintas dan meningkatkan risiko kecelakaan.
3. Keterbatasan anggaran dalam pengelolaan infrastruktur transportasi.
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud dari Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini adalah untuk memberikan
pengalaman langsung kepada penulis dalam lingkungan kerja dan kegiatan yang
terkait dengan perhubungan. Tujuan magang di dinas perhubungan adalah
untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan penulis, serta
memperluas jaringan kerja dan pengalaman praktis dalam bidang perhubungan.
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Praktik
(KKP) kali ini adalah:

1.3.1 Tujuan Umum


Tujuan umum dari penulisan laporan Kuliah Kerja Praktik (KKP)
ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk memberikan pengalaman praktis kepada mahasiswa dalam
mengaplikasikan teori dan konsep yang telah dipelajari di kampus
dalam dunia kerja. Selain itu, mahasiswa juga diharapkan dapat
memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi dinas perhubungan,
seperti memberikan ide-ide inovatif untuk meningkatkan kinerja
dan pelayanan di bidang transportasi.
2. Dengan program Kuliah Kerja Praktek (KKP) di dinas
perhubungan, mahasiswa juga dapat memperluas jaringan
pertemanan dan memperoleh pengalaman yang bermanfaat untuk
masa depannya sebagai tenaga kerja di bidang transportasi.

1.3.2 Tujuan Khusus


Tujuan umum dari penulisan laporan Kuliah Kerja Praktik (KKP)
ini adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam
tentang bagaimana transportasi dan infrastruktur perhubungan
beroperasi di tingkat lokal, regional, dan nasional.
2. Mahasiswa dapat belajar cara menangani masalah yang muncul di
bidang perhubungan, termasuk perencanaan, konstruksi, operasi,
dan pemeliharaan.
3. Meningkatkan keterampilan dalam penggunaan teknologi dan
sistem informasi yang digunakan di sektor perhubungan.
4. Memperluas jaringan kontak dan kesempatan untuk membangun
hubungan dengan profesional di bidang perhubungan dan sektor
terkait lainnya.

1.4 Kegunaan dan Manfaat


Setelah tujuan ini di ketahui, maka diharapkan penelitian ini mempunyai
kegunaan bagi :

1.4.1 Bagi Mahasiswa

1. Menerapkan ilmu yang diperoleh selama masa perkuliahaan pada


kegiatan yang nyata, dengan demikian akan mengetahui perbandingan
antara pengetahuan di bangku kuliah dengan kenyataan yang ada di
dunia kerja.
2. Menguji kemampuan pribadi yang sesuai dengan ilmu yang dipelajari
serta tata cara bersosialisasi dengan dunia kerja yang sarat dengan
persaingan-persaingan.
3. Memperdalamdan meningkatkan kualitas,keterampilan,dan kreatifitas
pribadi yang sesuai dengan ilmu yang dimiliki.
4. Melatih diri agar tanggap dan peka dalam menghadapi situasi dan
kondisi lingkungan kerja serta mempersiapkan langkah-langkah yang
diperlukan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan di masa yang
akan datang.
5. Menambah wawasan, pengetahuan, dan pengalaman selaku generasi
yang di didik untuk terjun langsung di masyarakat khususnya di
lingkungan kerjanya.
1.4.2 Bagi Universitas Bina Bangsa
1. Terjalinnya kerjasama “bilateral” antara Perguruan Tinggi dengan
perusahaan/Intansi.
2. Menjadi sarana pengenalan instansi pendidikan Universitas Bina
Bangsa khususnya Program Studi Sistem Informasi kepada perusahaan
yang membutuhkan lulusan atau tenaga kerja yang dihasilkan oleh
Universitas Bina Bangsa.
3. Perguruan Tinggi akan dapat meningkatkan kualitas lulusannya melalui
pengalaman kerja Magang.

1.4.3 Bagi Instansi/Lembaga

1. Perusahaan/Instansi akan mendapat bantuan tenaga dari mahasiswa/I


yang melakukan Kuliah Kerja Praktek atau magang.
2. Dengan adanya laporan Kuliah Kerja Praktek dapat dijadikan salah satu
sumber informasi mengenai situasi umum perusahaan/Intansi.
3. Mempermudah perusahaan/Intansi dalam merekrut karyawan.
BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Tinjauan Umum


2.1.1 Pengertian Anggaran
Anggaran adalah perkiraan atau rencana pengeluaran dan
penerimaan keuangan untuk periode tertentu, biasanya satu tahun.
Anggaran dapat dibuat oleh individu, keluarga, perusahaan,
organisasi, pemerintah, dan entitas lainnya untuk membantu mereka
merencanakan dan mengelola keuangan mereka dengan lebih
efektif.
Anggaran mencakup estimasi pengeluaran untuk berbagai
kategori, seperti makanan, transportasi, perumahan, pakaian,
kesehatan, pendidikan, hiburan, dan lain sebagainya. Selain itu,
anggaran juga mencakup estimasi penerimaan, seperti pendapatan
dari gaji, investasi, dan sumber pendapatan lainnya.
Definisi anggaran menurut Hartini Warnaningtyas &
Ahadiati Rohmatiah dalam bukunya yang berjudul Penganggaran
Perusahaan, Anggaran adalah Suatu statement dari suatu rencana
dan kebijaksanaan manajemen yang digunakan sebagai petunjuk
kegiatan dalam suatu urutan periode.1
Definisi anggaran menurut M. Fuad, Edy Sukarno, Sugiarto,
Moeljadi, Ellen Christina, & Fatima R.N. Hannah M dalam bukunya
yang berjudul Anggaran Perusahaan: Konsep dan Aplikasi,
Anggaran merupakan suatu rencana yang disusun secara sistematis
dalam bentuk angka dan dinyatakan dalam unit moneter yang
meliputi seluruh kegiatan perusahaan dalam jangka waktu (periode)
tertentu dimasa mendatang.2

1
Hartiny Warnaningtyas, Ahadiati Rohmatiah, Penganggaran Perusahaan, (Klaten: Lakeisha,
2019), Hal. 1.
2
M. Fuad, Edy Sukarno, Sugiarto, Moeljadi, Ellen Christina, Fatimah R.N. Hannah M, Anggaran
Perusahaan: Konsep dan Aplikasi, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2020), Hal. 1.
Defini anggaran menurut Andi Hidayatul Fadililah, Andi
Aulia Ramadhany, Maya Richmayati dalam bukunya yang berjudul
Pengenalan Penganggaran, Anggaran merupakan perencanaan
pendanaan berkala dan dijalankan menurut rencana-rencana
kegiatan melalui kesepakatan Bersama.3
Definisi anggaran menurut Zaenal Afifi, Zuliyati, Anggaran
merupakan pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak
dicapai selama periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam
ukuran finansial.4
Definisi anggaran menurut Mandang Gabriel Antom, Jantje
J. Tinangon & Inggriani Elim, Anggaran merupakan alat untuk
mencegah informasi asimetri dan perilaku disfungsional dari agen
atau pemerintah daerah serta merupakan proses akuntabilitas
publik.5
Berdasarkan definisi-definisi di atas, dapat disimpulkan
bahwa anggaran adalah suatu rencana dan kebijakan manajemen
yang disusun secara sistematis dalam bentuk angka dan dinyatakan
dalam unit moneter, yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan
dalam jangka waktu tertentu dimasa mendatang.
Anggaran juga merupakan perencanaan pendanaan berkala
dan dijalankan melalui kesepakatan bersama untuk mencapai
estimasi kinerja yang diinginkan. Selain itu, anggaran juga berfungsi
sebagai alat untuk mencegah informasi asimetri dan perilaku
disfungsional, serta sebagai proses akuntabilitas publik.

3
Andi Hidayatul Fadlilah, Andi Auliya Ramadhany, Maya Richmayati, Pengenalan Anggaran,
(Batam: Yayasan Cendikia Mulia Mandiri, 2022), Hal. 2.
4
Zaenal Afifi, Zuliyati, “Pengaruh Tekanan Anggaran, Partisipasi Anggaran, Terhadap Kinerja
Manajerial”, (Kudus: Unisbank, 2016), Hal. 2.
5
Mandang Gabriel Antom, Jantje J. Tinangon & Inggriani Elim, “Penerapan Anggaran Berbasis
Kinerja Untuk menunjang Akuntabilitas Publik Pada Badan Lingkungan Hidup Kota Manado”,
(Manado: Fakultas Ekonomi Universitas Sam Ratulangi Manado, 2012), Hal. 1.
2.1.2 Fungsi Anggaran
Menurut H. Nasir Asman dalam bukunya yang berjudul Anggaran
Perusahaan, Fungsi anggaran yaitu sebagai perencanaan,
koordinasi, dan pengawasan.6

1. Fungsi Perencanaan
Anggaran merupakan alat perencanaan berbentuk tulis yang
menuntut pemikiran teliti dan memberikan gambaran lebih nyata
atau jelas baik dalam unit naupun uang. Sebelum merencanakan
suatu kegiatan, maka manajer akan melakukan pengamatan
terlebih dahulu terkait berbagai hal yang akan dilaksanakan.
Kebiasaan dalam membuat berbagai rencana akan
menguntungkan semua kegiatan terutama pada hal yang
berhubungan dengan tingkat persediaan, kebutuan financial,
fasilitas, produk, marketing, pengembangan, dan lain-lain.
Perencanaan akan membantu menentukan arah kebijakan serta
tujuan Perusahaan.
2. Fungsi Koordinasi
Anggaran akan menjadi pedoman dalam pelaksanaan
pekerjaan, sehingga pelaksanaan kegiatan dalam pekerjaan
dapat mengikuti dan selaras dengan tujuan perusahaan (laba).
Anggaran menjadi penting untuk mengkoordiasikan rencana
dari berbagai tingkatan baik manajemen maupun departemen
yang ada di dalam suatu perusahaan agar dapat menjalin sinergi
yang baik.
3. Fungsi Pengawasan/Pengendalian
Anggaran dapat berperan sebagai alat pengawasan (controlling).
Pengawasan memiliki arti menilai (mengevaluasi) terhadap
segala pelaksanaan pekerjaan. Seberapa tepat pekerjaan yang
telah dilalui akan dapat terukur dari seberapa banyak tujuan yang

6
H. Nasir Asman, Anggaran Perusahaan, (Indramayu: CV. Adanu Abimata, 2022). Hal. 3.
tercapai. Sehingga dapat memilih kegiatan yang paling
menguntungkan. Selain itu, fungsi pengawasan dapat menjadi
upaya pemborosan.

2.1.3 Manfaat Anggaran


Menurut Andi Hidayatul Fadlilah, Andi Auliya Rahmadany, &
Maya Richmayati, Budgeting mempunyai manfaat yang pada
dasarnya sama yakni dalam hal perencanaan, koordinasi, dan
pengawasan.7

1. Dalam Bidang Perencanaan


a. Mendasarkan kegiatan-kegiatan pada penyelidikan-
penyelidikan studi dan penelitian. Budget bermanfaat
untuk membantu manajer meneliti, mempelajari
masalah-masalah yang berhubungan dengan kegiatan
yang akan dilakukan.
b. Mengerahkan seluruh tenaga dalam perusahaan dalam
menenukan arah/kegiatan yang paling menguntungkan.
Budget yang disususn untuk waktu yang panjang, akan
sangat membantu dalam mengarahkan secara tepat
tenaga-tenaga kepala bagian, salesman, kepala cabang,
dan semua tenaga operasional.
c. Untuk membantu atau menunjang kebijakan-kebijakan
perusahaan.
d. Menentukan tujuan-tujuan perusahaan.
e. Membanu menstabilkan kesempatan kerja yang
tersedia.
f. Mengakibatkan pemakaian alat-alat fisik secara lebih
efektif. Dengan disusunnya perencanaan yang

7
Andi Hidayatul Fadlilah, Andi Auliya Ramadhany, Maya Richmayati, Pengenalan Anggaran,
(Batam: Yayasan Cendikia Mulia Mandiri, 2022), Hal. 9.
terperinci, dapat dihindarkan biaya-biaya yang timbul
karena kapasitas yang berlebihan. Pemakaian alat-alat
fisik yang efektif dan ekonomis akan membantu atau
menyokong tujuan akhir perusahaan yaitu keuntungan
yang maksimal.

2. Dalam Bidang Koordinasi


a. Membantu mengkoordinasi factor manusia dengan
perusahaan.
b. Menghubungkan aktifitas perusahaan dengan trend
dalam dunia usaha.
c. Menempatkan penggunaan modal pada saluran-saluran
yang menguntungkan, dalam arti seimbang dengan
program-program perusahaan.
d. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan dalam
organisasi. Setelah rencana yang baik disusun dan
kemudian dijalankan. Kelemahan-kelemahan dapat
dilihat untuk kemudian diperbaiki.

3. Dalam Bidang Pengawasan


a. Untuk mengawasi kegiatan-kegiatan dan pengeluaran-
pengeluaran. Tujuan utama dari pengawasan adalah
memilih kegiatan yang paling menguntungkan.
Kegiatan tersebut tidak hanya di rencanakan saja, tetapi
di dalam pelaksanaannya harus diadakan pengawasan
agar betul-betul seperti yang direncanakan.
b. Untuk pencegahan secara umum pemborosan-
pemborosan, sebetulnya ini adalah tujuan yang paling
umum dari pada penyusunan budget. Kontrol terhadap
pelaksanaan diharapkan dapat mengurangi pemborosan-
pemborosan.
2.1.4 Jenis-jenis Anggaran
Menurut Andi Hidayatul Fadlilah, Andi Auliya Rahmadany, &
Maya Richmayati, Dalam menyusun anggaran, perusahaan dapat
mengacu pada ruang lingkup atau intensitas penyusunannya,
fleksibilitas, ataupun periode waktunya.8

1. Sesusai Area atau Tempatnya


Penganggaran dikelompokan dalam:
a. Pengangaran Sebagian atau parsial adalah penganggaran
cakupan areanya dibatasi antara lain penganggaran khusus
departemen operasional saja ataupun hanya departemen
organisasi.
b. Penganggaran menyeluruh atau komprehensif adalah
penganggaran cakupan arenya meliputi semua departemen,
dimana program-programnya mencakup semua kegiatan
korporasi di bidang pemasaran, produksi, fiinansial, dan
sumber daya manusia.

2. Sesuai Kelenturannya atau Fleksibilitas


Penganggaran dikelompokan dalam:
a. Penganggaran tidak berubah (Budget Tetap) adalah
penganggaran disusun selama era yang telah ditentukan
sesuai bobot telah di tetapkan serta sesuai bobot itu
ditetapkan jadwal atas penghasilan, biaya, dan beban.
b. Penganggaran berkesinambungan (Budget Berubah) adalah
penganggaran ditetapkan selama kurun masa khusus,
diperkirakan berdasarkan penghasilan, biaya, serta beban
akan tetapi setiap berkala diadakan peninjauan ulang.

8
Andi Hidayatul Fadlilah, Andi Auliya Ramadhany, Maya Richmayati, Pengenalan Anggaran,
(Batam: Yayasan Cendikia Mulia Mandiri, 2022), Hal. 15.
3. Sesuai Jatuh Temponya
Penganggaran dikelompokan dalam:
a. Penganggaran dibawah jangka 1 tahun
b. Penganggaran diatas jangka 1 tahun

2.1.5 Cara Menyusun Anggaran


Menurut Hartini Warnaningtyas & Ahadiati Rohmatiah, Secara
umum terdapat dua macam cara penyusunan anggaran:9
1. Anggaran Komprehensif (Comprehensif budget)
Yaitu penyusunan anggaran dengan cara menyeluruh. Meliputi
seluruh aktivitas perusahaan.
2. Anggaran Parsial (Partial budget)
Yaitu penyusunan anggaran dengan ruang lingkup sebagian-
sebagian atau terbatas.

2.2 Tinjaun Khusus


2.2.1 Pengertian Infrastruktur Transportasi
Infrastruktur transportasi adalah serangkaian sarana dan
prasarana yang digunakan untuk memfasilitasi mobilitas
manusia, barang, atau informasi dari satu tempat ke tempat
lainnya. Infrastruktur ini mencakup berbagai jenis transportasi,
termasuk transportasi darat seperti jalan raya, rel kereta api, dan
jembatan, transportasi air seperti pelabuhan, dermaga, dan kapal,
serta transportasi udara seperti bandara dan jaringan
penerbangan.

9
Hartiny Warnaningtyas, Ahadiati Rohmatiah, Penganggaran Perusahaan, (Klaten: Lakeisha,
2019), Hal. 3.
Definisi infrastruktur transportasi menurut Aram Palilu,
Infrastruktur Transportasi adalah fasilitas-fasilitas dasar public,
seperti jalan, rel kereta api, pelabuhan laut, dan bandar udara yang
disediakan oleh pemerintah atau swasta dengan maksud
memperlancar dan meningkatkan pelayanan ataupun
perekonomian suatu wilayah atau negara.10

2.2.2 Jenis-jenis Infrastuktur Transportasi


Menurut Aram Palilu ada tiga jenis Infrastruktur Transportasi
yang meliputi:11
1. Infrastruktur Jalan (Ways Infrastructure)
Disadari atau tidak, jalan adalah suatu jalur di daratan yang
sangat vital demi keberlangsungan kegiatan perekonomian
dan mobilitas dari suatu penduduknya. Transportasi jalan
merupakan syarat mutlak didalam pengangkutan barang dan
orang dari suatu tempat ke tempat tujuan. Transportasi jalan
yang tidak handal maka moda transportasi di daratan sebagai
jasa pengangkutan tidak mungkin dapat berlangsung dengan
baik.
Aksesibilitas jalan yang merupakan simpul-simpul/jaringan
jalan yang terdiri dari jalan nasional, jalan provinsi maupun
jalan kota. Dengan demikian, moda transportasi yang ada
sangat memudahkan mobilisasi barang/ jasa dan orang akan
berjalan dengan lancar apabila didukung dengan transportasi
jalan yang berkualitas.

2. Infrastruktur Pelabuhan Laut (Seaport Infrastructure)

10
Aram Palilu, Pembangunan Infrastruktur Transportasi Terhadap Produk Domestik Regional
Bruto, (Pasaman Barat: CV. Azka Pustaka, 2022). Hal.13.
11
Aram Palilu, “Analisis Pengaruh Pembangunan Infrastruktur Transportasi Terhadap Produk
Domestik Regional Bruto Kota Ambon”, (Papua Barat: Universitas Victory Sorong, 2018). Hal. 7-8.
Pelabuhan sangat dibutuhkan untuk tempat berlabuhnya suatu
kapal dalam berbagai ukuran dan jenisnya, karena itu
pelabuhan laut sangat dipertimbangkan mengenai
kapasitasnya sebagai tempat moda transportasi untuk
melakukan bongkar muat barang dan turun naiknya
penumpang. keberadaan daripada transportasi laut sangat
dibutuhkan didalam mendistribusikan barang melalui
perdagangan baik tataran regional, nasional maupun antar
negara.
3. Infrastruktur Bandar Udara (Airport Infrastructure)
Bandar udara dapat diartikan sebagai tempatnya suatu
pesawat untuk mendarat (landing) dan lepas landas (take-off)
setelah menurunkan barang atau manusia untuk diangkut oleh
moda transportasi ke tempat tujuan akhir maupun menaikan
manusia dan barang untuk selanjutnya diterbangkan ke
tempat tujuan berikutnya secara cepat. Agar proses
perpindahan pengangkutan dari pesawat ke moda transpotasi
lainnya berjalan dengan efisien maka perlu didukung oleh
sarana dan prasarana yang handal.
Transportasi udara mempunyai peranan yang sangat penting
dalam menyediakan jasa pelayanan transportasi untuk
pengangkutan manusia dan barang antara banda udara yang
satu dengan bandara yang lain ataupun perpindaharaan
pengangkutan dari bandara ke moda transportasi darat untuk
didistribusikan ke tempat tujuan melalui transportasi jalan/
daratan.
2.2.3 Manfaat Infrastruktur Transportasi
Infrastruktur transportasi memiliki banyak manfaat, baik
dalam skala individu, bisnis, maupun masyarakat secara
keseluruhan. Berikut ini adalah beberapa manfaat infrastruktur
transportasi yaitu:

1. Meningkatkan mobilitas: Infrastruktur transportasi membuka


akses ke berbagai tempat yang sebelumnya sulit dijangkau,
sehingga meningkatkan mobilitas individu dan barang. Hal
ini dapat meningkatkan kegiatan ekonomi, termasuk
perdagangan dan pariwisata.
2. Mengurangi kemacetan: Infrastruktur transportasi yang baik
dapat mengurangi kemacetan di jalan raya dan mempercepat
perjalanan. Hal ini dapat mengurangi waktu perjalanan dan
biaya transportasi.
3. Menyediakan aksesibilitas: Infrastruktur transportasi yang
baik dapat memberikan aksesibilitas yang lebih baik untuk
masyarakat yang tinggal di daerah terpencil atau sulit
dijangkau.
4. Meningkatkan keselamatan: Infrastruktur transportasi yang
baik dapat meningkatkan keselamatan pengguna jalan raya,
karena dapat memperbaiki kondisi jalan, menambah
penerangan jalan, dan memperbaiki sinyal lalu lintas.
5. Mengurangi emisi gas rumah kaca: Infrastruktur transportasi
yang efisien dapat membantu mengurangi emisi gas rumah
kaca dan meningkatkan kualitas udara di lingkungan.
6. Meningkatkan daya saing ekonomi: Infrastruktur transportasi
yang baik dapat meningkatkan daya saing ekonomi suatu
negara atau kota, karena dapat meningkatkan aksesibilitas dan
mempercepat distribusi barang dan jasa.
7. Meningkatkan kualitas hidup: Infrastruktur transportasi yang
baik dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat, karena
dapat memperbaiki aksesibilitas, meningkatkan keselamatan,
dan mempercepat waktu perjalanan.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Kuliah Kerja Praktek (KKP)

Tempat
Penulis mengambil tempat Kuliah Kerja Praktek (KKP), di
perusahaan atau instansi sebagai berikut:
Nama Perusahaan/Instansi : Dinas Perhubungan Kabupaten Serang
Alamat : Jl. Raya Jkt Km 4, Kota Serang
Kelurahan/Desa : Panancangan
Kecamatan : Cipocok Jaya
Kabupaten/Kota : Serang
Provinsi : Banten
Kode Pos : 42124
Dinas Perhubungan Kabupaten Serang di Jalan Raya Jakarta KM.4
Panancangan, Kecamatan Cipocok, Kota Serang Provinsi Banten.

Waktu
KKP berlangsung selama 1 bulan, terhitung mulai tanggal 16
Februari 2023 sampai dengan tanggal 16 Maret 2023.

3.2 Metodologi Penulisan


Metode yang digunakan dalam penulisan laporan ini yaitu
dengan metode survey. Penulis melakukan survey dengan cara
wawancara langsung kepada pembimbing di tempat KKP dan
pegawai.
3.3 Jenis dan Sumber Data
Data yang didapatkan berdasarkan dari metode survey dengan
mewawancarai para pegawai dan pejabat struktural. Jenis data yang
digunakan adalah data kuantitatif, sedangkan sumber data yang digunakan
berbentuk Data Primer dan Data Sekunder.
Data Primer yaitu sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung
dari sumber aslinya yang berupa wawancara, jejak pendapat dari individu
atau kelompok (orang) maupun hasil observasi dari suatu objek atau
kejadian. Data ini disertakan dengan pernyataan yang didapatkan dari hasil
wawancara langsung dengan para pegawai dan pejabat struktural.
Data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh melalui
media perantara yang berupa catatan, atau arsip baik yang dipublikasikan
maupun yang tidak dipublikasikan secara umum.

3.4 Tehnik Pengumpulan Data


Teknik Pengumpulan Data adalah merupakan langkah yang paling
stategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah
mendapatkan data.12
Teknik pengumpulan data dalam penulisan laporan KKP yang penulis
gunakan adalah sebagai berikut :
a. Dokumentasi Penulis melihat atau menganalisis dokumen-dokumen
yang dibuat oleh subjek sendiri atau orang lain tentang subjek
b. Wawancara Penulis melakukan wawancara untuk mendapatkan
penjelasan dari masalah-masalah yang sebelumnya kurang jelas dan
untuk meyakinkan bahwa data yang diperoleh benar-benar akurat.

12Prof. Dr. sugiyono. “Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D.”
https://scholar.google.com/citations?user=uUIIujUAAAAJ&hl=en (Diakses pada 3, Maret 2023 pukul 22:43)
3.5 Tehnik Pengolahan Data
Agar tujuan penelitian dapat tercapai dengan sempurna, maka di perlukan
data informasi yang mendukung penelitian. Dari data yang di peroleh
selama penelitian, maka penulis akan melakukan analisis data.
analisis data adalah agar tercapainya data relevan, artinya data yang
sesuai dengan kebutuhan dalam pembahasan masalah KKP ini.
Penulis menggunakan analisis deskriptif tanpa stastitik. Analisis
deskriptif tanpa statistik adalah alat yang digunakan untuk menganalisis data
dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah di
kumpulkan sebagaimna adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang
berlaku umum atau generalisasi. Jadi secara teknis dapat diketahui bahwa
dalam deskriptif tanpa statistik tidak ada uji signifikan, tidak ada taraf
kesalahan, kerana peneliti tidak bermaksud membuat generalisasi dan tidak
ada kesalahan generalisasi.

3.6 Pelaksanaan Kegiatan

Sebelum melaksanakan KKP, penulis melakukan administrasi


pembayaran KKP terlebih dahulu yang dibayarkan melalui Bank Mandiri lalu
disetorkan pada bagian keuangan kampus untuk diinput. Setelah itu, penulis
harus mendaftar dan melengkapi persyaratan KKP yang diserahkan via online
kepada bagian LP2M. Setelah persyaratan lengkap, penulis diberikan surat
pengantar KKP untuk perusahaan yang ingin dituju. Setelah itu, surat tersebut
dibawa keperusahaan/instansi yang dituju sekaligus meminta izin untuk dapat
melakukan KKP diperusahaan tersebut. Dan seminggu kemudian penulis
mendapatkan konfirmasi bahwasannya penulis diterima untuk melaksanakan
KKP di Dinas Perhubungan Kabupaten Serang.

Selama KKP berlangsung, penulis melakukan kegiatan yang sama disetiap


harinya, kegiatan tersebut adalah membantu Divisi Keselamatan:
Mengarsipkan dokumen instansi ke lemari di gudang, Membantu menginput
data instansi, Membantu membersihkan ruangan, dll.
Tabel 3.1

Kegiatan Pelaksanaan KKP 2022

Hari, Tanggal Uraian Kegiatan


Minggu Ke-1
Kamis, 16 Februari • Pertemuan pertama dengan Kepala Kabid dan
2023 Kasi
• Perkenalan dengan Staff Divisi Keselamatan
• Mengarsipkan dokumen instansi ke lemari di
gudang
Senin, 20 Februari
2023
Selasa, 21 Februari
2023
Rabu, 22 Februari
2023
Kamis, 23 Februari
2023
Minggu Ke-2
Senin, 27 Februari
2023
Selasa, 28 Februari
2023
Rabu, 1 Maret
2023
Kamis, 2 Maret
2023
Minggu Ke-3
Senin, 6 Maret
2023
Selasa, 7 Maret
2023
Rabu, 8 Maret
2023
Kamis, 9 Maret
2023
Minggu Ke-4
Senin, 13 Maret
2023
Selasa, 14 Maret
2023
Rabu, 15 Maret
2023
Kamis, 16 Maret
2023
Tugas dan tanggung jawab selama KKP:

1. Melakukan komunikasi yang baik dengan perusahaan


2. Membantu divisi Keselamatan
3. Mendata dokumen untuk keperluan
4. Menscan dokumen-dokumen
5. Datang ketempat KKP dengan tepat waktu
6. Bersosialisai dengan semua rekan kerja

Selama kurang lebih satu bulan KKP, penulis banyak sekali mendapatkan
pengalaman berharga, Pengalaman yang penulis dapat selama KKP adalah:

a. Mengasah kemampuan komunikasi


b. Melatih Kedisiplinan
c. Memahami budaya kerja
d. Mendapat jaringan kontak dengan professional sesuai dengan bidang ditekuni
e. Mendapatkan pengalaman praktis

Proses bimbingan penulis dengan pembimbing di tempat KKP dilaksanakan


setiap satu minggu sekali diluar jam kerja. Dan penilaian nya dilihat dari sisi
kedisiplinan, kerajinan, etika dan tingkah laku, kemampuan memahami dan
menyelesaikan masalah, pelaksanaan tugas dan tanggung jawab atas tugas yang
diberikan oleh instansi.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Dinas Perhubungan Kabupaten Serang

Dinas Perhubungan merupakan unsur pelaksana otonomi daerah di


bidang perhubungan. Dinas Perhubungan mempunyai tugas pokok
melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang perhubungan
berdasarkan asas otonomi daerah dan tugas pembantuan. Sesuai dengan
Peraturan Bupati Kabupaten Serang Nomor 75 tahun 2016 tentang Struktur
Organisasi dan tata Kerja Dinas Perhubungan Kabupaten Serang. Dalam
menjalankan kegiatan operasional Dinas Perhubungan memiliki tugas dan
fungsi sebagai berikut :

Tugas : Memimpin, merencanakan, mengatur, melaksanakan dan


mengawasi penyelenggaraan sebagian tugas Pemerintahan Daerah di
bidang Perhubungan. Fungsi :

1. Perumusan kebijakan teknis penyelenggaraan sebagian tugas


Pemerintahan Daerah di bidang Perhubungan;

2. Pengaturan penyelenggaraan tugas Pemerintahan Daerah di bidang


Perhubungan;

3. Pelaksanaan penyelenggaraan tugas Pemerintahan Daerah di bidang


Perhubungan;

4. Pengawasan penyelenggaran tugas Pemerintahan Daerah di bidang


Perhubungan; dan

5. Pelaksanaan tugas tambahan.13

13
“Tugas Pokok dan Fungsi” https://dishub.serangkab.go.id. (diakses 5 Feb 2023, pada pukul
23:10)
Institusi ini berlokasi strategis di Cipocok, Serang, Provinsi Banten; kurang
lebih 81 km dari Jakarta, 94 km dari Pelabuhan Tanjung Priok dan 76 km dari
Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Dishub Kab. Serang dapat diakses
melalui jalan tol Jakarta-Merak yang dekat dengan pintu masuk tol Cikande.
Pelabuhan Bojonegara terdekat saat ini sedang dalam pengembangan yang
nantinya akan menjadi pelabuhan peti kemas ekspor-impor terbesar di
Indonesia.

Lokasi : Kec. Cipocok, Kab. Serang, Provinsi Banten, Indonesia


Jarak ke Lokasi: » dari Jakarta Pusat : 81 km
» dari Pelabuhan Tanjung Priok : 94 km
» dari Airport International Soekarno-Hatta : 76 km
» dari Pintu Tol Kebon Jeruk : 82 km
» dari Pintu Tol Balaraja : 36 km
» dari Pintu Tol Ciujung : 15 km
» dari Pintu Tol Cikande : 24 km
» dari Pelabuhan Bojonegara : 33 km

Gambar 4.1 Peta Lokasi Kawasan Dinas Perhubungan Kab. Serang


4.1.1 Profil Instansi
4.1.1.1 Sejarah Singkat Berdirinya Dinas Perhubungan Kabupaten
Serang
Dinas Perhubungan Kabupaten Serang dibentuk berdasarkan
Peraturan Daerah Kabupaten Serang No.11 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Serang.
Sebelum berubah menjadi Dinas Perhubungan, nomenklaturnya
adalah sebagai berikut:

1. Dinas Perhubungan Kabupaten Serang, sampai dengan tahun


2011.

2. Dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2016 dirubah menjadi


Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika berdasarkan
Peraturan Daerah Nomor 19 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Serang.

3. Dari tahun 2016 hingga saat ini, kembali dirubah menjadi


Dinas Perhubungan Kabupaten Serang.

Dasar Hukum

1. Peraturan Daerah Kabupaten Serang Nomor 11 Tahun 2016


tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
Kabupaten Serang.

2. Peraturan Bupati Kabupaten Serang Nomor 75 Tahun 2016


tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas Perhubungan
Kabupaten Serang.
Dan Terdapat perubahan jabatan esselon IV di dinas Perhubungan pada
tahun 2023 yaitu:

PERUBAHAN JABATAN PEJABAT ESSELON IV DINAS PERHUBUNGAN KAB. SERANG TAHUN 2023

NO NAMA NIP UNIT KERJA BARU JABATAN BARU


KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
1 Abdul Hamid, S.Ip 197307052008011017 KASI MANAJEMEN LALU LINTAS
MANAJEMEN LALU LINTAS
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL KASI PENGENDALIAN OPERASIONAL
2 Ade Susan, SE 197710132008011006
PENGENDALIAN OPERASIONAL (DALOPS) (DALOPS)
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL KASI PENGUJI KENDARAAN BERMOTOR
3 Agus Priyatno, SE, M.Si 197604081998031007
PENGUJI KENDARAAN BERMOTOR (PKB) (PKB)
4 Diana Evania, SE 197808082000032001 SEKSI ASDP KASI ASDP
5 Rohmanul Hakim, SE 198106282009011003 SEKSI TERMINAL KASI TERMINAL
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL KASI MANAJEMEN TRANSPORTASI
6 Imam Taufik, SE, M.Si 197309082005011012 MANAJEMEN TRANSPORTASI LAUT DAN LAUT DAN MANAJEMEN TRANSPORTASI
MANAJEMEN TRANSPORTASI UDARA UDARA
SEKSI ANGKUTAN LAUT DAN KASI ANGKUTAN LAUT DAN
7 Shapiudin, S.Ag 197306122014051001
KEPELABUHAN KEPELABUHAN
SEKSI KESELAMATAN LLJ DAN KASI KESELAMATAN LLJ DAN
8 Riani Darmanti, S.AB 199005262015022001
PERKERETAAPIAN PERKERETAAPIAN
9 Opan Baehaki, ST 197805272009021001 SEKSI REKAYASA LALU LINTAS KASI REKAYASA LALU LINTAS
Zul Melaz Ardiansyah,
10 198109072008011006 SEKSI PENERANGAN JALAN UMUM KASI PENERANGAN JALAN UMUM
S.Sos, M.Si
11 H. Nazili, S.Sos 196704102000031006 SEKSI ANGKUTAN JALAN KASI ANGKUTAN JALAN
12 Wipi Yuningsih, S.IP 197304282007012005 SEKSI PARKIR KASI PARKIR
H. M. Edy Lutfie, ST, BIDANG BIMBINGAN KESELAMATAN KABID BIMBINGAN KESELAMATAN
13 197007191998031006
MM JALAN JALAN
IIM ROHIMUDIN, ST, KABID PELAYARAN DAN
14 197711062006041003 BIDANG PELAYARAN DAN PENERBANGAN
MM PENERBANGAN
15 DAMAR WIGHUTOMO,197111211996021001
S.SIT.M.Si SEKRETARIS DINAS SEKRETARIS DINAS
ASEP SAEFULLAH,
16 197809272006041006 SUBAG UMUM DAN KEPEGAWAIAN KASUBAG UMUM DAN KEPEGAWAIAN
S.Sos. M.Si
17 IRWAN ISMAWANDANI, 197902132010011005
S.E. SUBAG KEUANGAN KASUBAG KEUANGAN
18 H. RHOMY BUDIANWAR 198701082010011001 SUBAG PROGRAM DAN EVALUASI KASUBAG PROGRAM DAN EVALUASI

Gambar 4.2 Perubahan Jabatan Esselon IV Dishub Kab. Serang Tahun 2023

4.1.1.2 Visi dan Misi Dinas Perhubungan Kabupaten Serang


Visi:
Terwujudnya pelayanan jasa perhubungan yang berkelanjutan dan
terintegrasi dengan pembangunan Kabupaten Serang yang Maju,
Sejahtera dan Agamis.

Misi:
a. Meningkatkan pembangunan sarana dan prasarana transportasi
b. Meningkatkan kualitas pelayanan
KEPALA DINAS PERHUBUNGAN

BENNY YUARSA,ATD.,M.SI

196709091991031005

SEKRETARIS
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
DAMAR WIGHUTOMO, S.SIT.,M.SI.

197111211996021001

SUB BAGIAN UMUM DAN SUB BAGIAN PROGRAM DAN


SUB BAGIAN KEUANGAN
KEPEGAWAIAN EVALUASI

ASEP SAEFULLAH, S.SOS.,M.SI IRWAN ISMAWANDANI, S.E H. RHOMY BUDIANWAR, S.E

197809272006041006 197902132010011005 198701082010011001

BIDANG PELAYARAN DAN


BIDANG LALU LINTAS JALAN BIDANG ANGKUTAN JALAN BIDANG KESELAMATAN JALAN
PENERBANGAN

IIM ROHIMUDIN, ST, MM JUDI, S.E.,M.Si. H. AGUS HERLAMBANG, ATD.,M.T H. M. Edy Lutfie, ST, MM

197711062006041003 196903101997031008 196907021993011003 197007191998031006

SEKSI ANGKUTAN LAUT DAN SEKSI KESELAMATAN LLJ DAN


SEKSI PJU SEKSI ANGKUTAN JALAN
KEPELABUHANAN PERKERETAAPIAN

ADE SUSAN, SE Zul Melaz Ardiansyah, S.Sos, M.Si H. Nazili, S.Sos Riani Darmanti, S.AB

197710132008011006 198109072008011006 196704102000031006 199005262015022001

SEKSI ASDP SEKSI REKAYASA LALU LINTAS SEKSI TERMINAL SEKSI PARKIR

Rohmanul Hakim, SE Opan Baehaki, ST Wipi Yuningsih, S.IP IMAM TAUFIK,SE, M.Si

198106282009011003 197805272009021001 197304282007012005 197309082005011012

KELOMPOK JABATAN FUNGSI ONAL KELOMPOK JABATAN KELOMPOK JABATAN


KELOMPOK JABATAN
MANAJEMEN TRANSPORTASI LAUT FUNGSIONAL FUNGSIONAL PENGUJIAN
DAN MANAJEMEN TRANSPORTASI
FUNGSIONAL MANAJEMEN
PENGENDALIAN DAN KENDARAAN BERMOTOR
UDARA LALU LINTAS
OPERASIONAL (DALOPS) (PKB)
Diana Evania, SE Abdul Hamid, S.Ip SHAPIUDIN, S.Ag Agus Priyatno, SE, M.Si

197808082000032001 197307052008011017 197306122014051001 197604081998031007

UPTD DINAS
4.1.2 Struktur Organisasi Dinas Perhubungan Kabupaten Serang

Gambar 4.3 Struktur Organisasi Dinas Perhubungan Kabupaten Serang


Susunan Strruktural Dinas Perhubungan Kabupaten Serang 2023 terdiri dari:

1. Kepala Dinas

2. Sekretaris, membawahkan:

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

b. Sub Bagian Keuangan;

c. Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan.

3. Bidang Lalu Lintas Jalan, membawahkan:

a. Seksi Penerangan Jalan Umum;

b. Seksi Rekayasa Lalu Lintas;

4. Bidang Angkutan Jalan membawahkan:

a. Seksi Angkutan Jalan;

b. Seksi Terminal;

5. Bidang Pelayaran dan Penerbangan, membawahkan:

a. Seksi Angkutan Laut dan Kepelabuhanan;

b. Seksi Angkutan Sungai Danau dan Penyebrangan (ASDP).

6. Unit Pelaksana Teknis Dinas

7. Kelompok Jabatan Fungsional


4.1.3 Uraian Pekerjaan (Job Description)
Tugas dan wewenang masing-masing bagian dalam struktur
organisasi adalah sebagai berikut:
1. Kepala Dinas

Kepala Dinas Perhubungan mempunyai tugas membantu Walikota dalam


melaksanakan urusan pemerintahan di bidang Perhubungan dan tugas
pembantuan lainnya. Adapun tugas Kepala Dinas Perhubungan, yaitu
sebagai berikut :

a. Pelaksanaan kewenangan daerah dalam bidang perhubungan dan


tugas pembantuan yang diberikan oleh pemerintahan.
b. Pengoordinasian dan memimpin seluruh kegiatan aparat dan staff
dinas.
c. Penyusunan rencana dan program bidang perhubungan.
d. Penyusunan kebijakan pelaksanaan perhubungan.
e. Pelaksanaan koordinasi, pengendalian dan pengawasan serta
evaluasi pelaksanaan tugas secretariat, bidang angkutan, manajemen
dan rekayasa lalu lintas serta keselamatan teknik sarana dan
prasarana.
f. Pelaksanaan tugas-tugas lainyang diberikan oleh pimpinan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
2. Sekretaris, membawahkan:
Sekretaris mempunyai tugas perencanaan, penyusunan, perumusan, dan
pelaksanaan pelaksanaan program kerja secretariat berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan. Adapun tugas sekretaris,
yaitu sebagai berikut :
a. Pelaksanaan koordinasi penyusunan rencana kerja Dinas
Perhubungan.
b. Perencanaan, penyusunan, perumusan, dan pelaksanaan serta
mengoordinir pelaksanaan program reformasi birokrasi.
c. Penyelenggraan kegiatan administrasi umum dan kepegawaian,
keuangan, penatausahaan asset dan perlengkapan serta penyusunan
program.
d. Pelaksanaan tugas mewakili kepala dinas apabila yang bersangkutan
berhalangan atau tidak berada di tempat.
e. Pengoordinasian, pelaksanaan pelayanan, pengaturan rapat dinas,
dan upacara serta keprotokolan.
f. Pengoordinasian, pembinaan, perumusan laporan tahunan dan
evaluasi setiap bidang sebagai pertanggungjawaban.
g. Pengoordinasian dan pembinaan pemeliharaan kebersihan,
ketertiban dan keamanan kantor dan lingkungannya, kendaraan
dinas serta perlengkapan gedung kantor.
h. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
3. Bidang Lalu Lintas Jalan, membawahkan:

a. Seksi Penerangan Jalan Umum;

b. Seksi Rekayasa Lalu Lintas;

4. Bidang Angkutan Jalan membawahkan:


a. Penyusunan rencana strategis, rencana kerja dan kerangka acuan
kerja dan anggaran serta menyelenggarakan pelaksanaan tugas
bidang angkutan.
b. Pengoordinasian, pembinaan dan perumusan program kerja tahunan
bidang angkutan.
c. Pengoordinasian, pembinaan dan perumusan pedomanserta
tatalaksana administrasi bidang angkutan.
d. Pengoordinasian, pembinaan dan perumusan kegiatan perizinan di
bidang angkutan.
e. Pengoordinasian, pembinaan dan perumusan pelayanan serta
pengaturan kinerja bidang angkutan.
f. Pengoordinasian, pembinaan dan perumusan laporan-laporan
bidang angkutan.
g. Pelaksanaan tugas-tugas lain yan diberikan oleh pimpinan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
5. Bidang Pelayaran dan Penerbangan, membawahkan:

a. Seksi Angkutan Laut dan Kepelabuhanan;

b. Seksi Angkutan Sungai Danau dan Penyebrangan (ASDP).

6. Unit Pelaksana Teknis Dinas


7. Kelompok Jabatan Fungsional

4.2 Hasil dan Pembahasan


Dalam pembahasan laporan ini, penulis menggunakan penelitian
kualitatif deskriptif. Penelitian kulitatif deskriptif ini sebagaimana telah
diungkapkan Sugiyono penelitian kualitatif deskriptif adalah metode
penelitian berdasarkan filsafat yang biasanya meneliti pada kondisi objektif
alamiyah dimana peneliti berperan sebagai instrument kunci. Sementara
menurut Syaodih Nana adalah cara mendeskripsikan dan menganalisis
fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap kepercayaan, persepsi,
pemikiran secara individual maupun kelompok.

4.2.1 Hasil Laporan


Dalam melakukan Kuliah Kerja Praktek yang dilakukan ± 1 bulan,
dalam hal ini penulis mendapatkan beberapa hasil atau manfaat dari
kegiatan ini diantaranya adalah:
1. Mengetahui proses pengelolaan anggaran: Dalam proses
anggaran, penting untuk memahami tahapan-tahapan yang
harus dilalui sehingga pengelolaan anggaran dapat dilakukan
dengan baik dan tepat waktu.
2. Meningkatkan pemahaman tentang perencanaan dan
penganggaran.
3. Meningkatkan pemahaman tentang anggaran transportasi.
4. Memahami kebijakan penganggaran pemerintah

4.2.2 Pembahasan Masalah


4.2.2.1 Pengajuan Anggaran Infrastruktur Transportasi
Pengajuan anggaran infrastruktur transportasi merupakan
suatu proses dimana pihak yang berwenang atau stakeholder terkait
mengajukan proposal proyek untuk memperoleh dana yang
dibutuhkan dalam pembangunan atau pemeliharaan infrastruktur
transportasi. Berikut ini adalah Langkah yang dilakukan dalam
pengajuan anggaran infrastruktur transportasi:
1. dentifikasi kebutuhan
Identifikasi kebutuhan infrastruktur transportasi yang
dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas, efisiensi, dan
keselamatan transportasi. Kebutuhan tersebut dapat berupa
pembangunan jalan raya, jembatan, pelabuhan, bandara,
atau jalur kereta api.
2. Penyusunan proposal proyek
Setelah kebutuhan diidentifikasi, selanjutnya dilakukan
penyusunan proposal proyek. Proposal ini harus mengikuti
standar teknis dan administratif yang telah ditetapkan oleh
pemerintah atau badan yang berwenang. Proposal ini harus
menyertakan deskripsi rinci mengenai proyek, anggaran
yang dibutuhkan, dan jangka waktu pelaksanaan proyek.
3. Penilaian proposal: Proposal proyek akan dinilai oleh
badan yang berwenang, seperti Dinas Perhubungan atau
Kementerian Perhubungan. Penilaian ini dilakukan untuk
memastikan bahwa proposal memenuhi persyaratan teknis
dan administratif, dan memiliki potensi untuk memberikan
manfaat yang signifikan bagi masyarakat.
4. Penentuan anggaran
Setelah proposal proyek dinilai dan disetujui, selanjutnya
dilakukan penentuan anggaran yang diperlukan untuk
membiayai proyek tersebut. Anggaran ini dapat berasal
dari anggaran pemerintah pusat, daerah, atau bantuan
internasional.
5. Pelaksanaan proyek
Setelah anggaran ditentukan, selanjutnya dilakukan
pelaksanaan proyek. Pelaksanaan proyek dilakukan oleh
kontraktor atau badan pelaksana yang telah ditunjuk, dan
selalu diawasi oleh pihak yang berwenang untuk
memastikan proyek berjalan sesuai dengan rencana.
6. Pemantauan dan evaluasi
Setelah proyek selesai dilaksanakan, selanjutnya dilakukan
pemantauan dan evaluasi untuk memastikan bahwa
infrastruktur transportasi yang dibangun atau diperbaiki
berfungsi dengan baik dan memberikan manfaat yang
diharapkan bagi masyarakat. Hal ini juga dapat menjadi
masukan untuk pengembangan proyek infrastruktur
transportasi yang lebih baik di masa depan.

4.2.2.2 Faktor-Faktor yang menghambat pengajuan anggaran


infrastruktur transportasi
Beberapa faktor penghambat pengajuan anggaran
infrastruktur transportasi adalah sebagai berikut:
1. Keterbatasan anggaran
Salah satu faktor utama yang sering menghambat
pengajuan anggaran infrastruktur transportasi adalah
keterbatasan anggaran. Pemerintah terkadang tidak
memiliki cukup dana untuk membiayai semua
proyek infrastruktur transportasi yang dibutuhkan,
sehingga prioritas harus ditetapkan dan beberapa
proyek mungkin harus ditunda atau bahkan
dibatalkan.
2. Masalah administrative
Persyaratan administratif yang kompleks dan
berbelit-belit dapat membuat proses pengajuan
anggaran menjadi lebih lambat dan sulit. Hal ini
dapat terjadi ketika proposal proyek tidak memenuhi
standar teknis dan administratif yang ditetapkan oleh
pemerintah atau badan yang berwenang.
3. Koordinasi yang buruk: Proses pengajuan anggaran
infrastruktur transportasi juga dapat terhambat oleh
kurangnya koordinasi dan komunikasi antara
berbagai pihak yang terlibat, seperti dinas
perhubungan, kontraktor, dan masyarakat.
Kurangnya koordinasi dapat menyebabkan proyek
mengalami penundaan atau bahkan gagal
dilaksanakan.
4. Konflik kepentingan
Konflik kepentingan antara berbagai pihak dapat
menghambat pengajuan anggaran infrastruktur
transportasi. Misalnya, konflik antara pemerintah
daerah dan pemerintah pusat, atau antara
pengembang dan masyarakat sekitar proyek.
5. Perubahan Kebijakan
Perubahan kebijakan pemerintah yang tidak terduga
dapat mempengaruhi pengajuan anggaran
infrastruktur transportasi. Misalnya, perubahan
kebijakan terkait pengalokasian anggaran atau
prioritas pembangunan infrastruktur transportasi
yang baru.
6. Krisis Ekonomi
Krisis ekonomi atau perubahan kondisi ekonomi
yang tidak stabil dapat mempengaruhi pengajuan
anggaran infrastruktur transportasi. Krisis ekonomi
dapat membuat pemerintah mengurangi anggaran
untuk pembangunan infrastruktur transportasi atau
bahkan mengalihkan anggaran ke sektor lain yang
dianggap lebih penting.
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dinas Perhubungan Kabupaten Serang adalah salah satu dinas yang
bertanggung jawab atas pengelolaan transportasi di Kabupaten Serang,
Provinsi Banten. Dinas Perhubungan Kabupaten Serang dibentuk
berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Serang No.11 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten
Serang.
Setelah melakukan Kuliah Kerja Peraktik (KKP) dalam kurun waktu
satu bulan mempelajari masalah yang dihadapi dan juga solusi
pemecahan yang ditawarkan, maka dapat ditarik kesimpulan Kuliah
Kerja Peraktik (KKP) sangat berguna bagi mahasiswa agar mahasiswa
mampu mengimplementasikan ilmu yang dipelajari dikampus, dan
menyadari bahwa antara pelajaran dan dunia nyata sungguh berbeda,
namun dalam menjunjung tinggi nilai positif yang selalu diajarkan oleh
kampus, setiap pekerjaan harus dilakukan dengan kesungguhan dan
belajar tanggung jawab atas apa yang telah dikerjakan.
Mampu mengatasi permasalahan dengan atasan, maupun sesama
pegawai.
Dengan berakhirnya pelaksaan Kuliah Kerja Peraktik (KKP) pada
Dinas Perhubungan Kabupaten Serang selama 1 (satu) bulan yang
dimulai pada tanggal 16 Februari 2023 s/d 16 Maret 2023, dan
berdasarkan uraian-uraian beberapa isi laporan serta kegiatan-kegiatan
yang tersusun sedemikian rupa, maka penulis membuat kesimpulan
bahwa:
1. Pengajuan anggaran infrastruktur transportasi memerlukan
proses yang terstruktur dan ketat untuk memastikan proyek
tersebut dapat dilaksanakan dengan baik. Proses ini meliputi
penentuan prioritas proyek berdasarkan kebutuhan dan
ketersediaan anggaran, penyusunan proposal proyek yang
memenuhi persyaratan teknis dan administratif yang ditetapkan,
pengajuan proposal ke instansi pemerintah yang berwenang, dan
evaluasi proposal proyek yang diajukan.
2. Faktor-faktor yang dapat menghambat pengajuan anggaran
infrastruktur transportasi termasuk keterbatasan anggaran,
masalah administratif, kurangnya koordinasi dan komunikasi
antara berbagai pihak yang terlibat, konflik kepentingan,
perubahan kebijakan, dan krisis ekonomi. Oleh karena itu, dinas
perhubungan dan instansi terkait harus memastikan bahwa proses
pengajuan anggaran infrastruktur transportasi dilaksanakan
dengan benar, efisien, dan efektif untuk memastikan
pembangunan infrastruktur transportasi yang berkualitas dan
dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.

5.2 Saran
Selama melaksanakan kegiatan KKP, penulis banyak mendapatkan
pengetahuan baru khususnya dibidang manajemen dan dunia kerja
sesungguhnya yang belum pernah penulis dapatkan dibangku
perkuliahan. Dalam laporan ini penulis menyampaikan saran sebagai
berikut:
1. Dinas perhubungan sebaiknya melakukan analisis kebutuhan
infrastruktur transportasi yang lebih mendalam untuk
mengidentifikasi prioritas proyek yang membutuhkan anggaran
terlebih dahulu. Hal ini akan membantu dinas perhubungan untuk
memfokuskan anggaran pada proyek-proyek yang lebih krusial dan
dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat.
2. Dinas perhubungan sebaiknya harus meningkatkan kualitas proposal
proyek dengan memastikan bahwa proposal tersebut memenuhi
persyaratan teknis dan administratif yang ditetapkan oleh
pemerintah atau badan yang berwenang. Dinas perhubungan juga
dapat melibatkan ahli atau konsultan untuk membantu menyusun
proposal proyek yang lebih baik.
3. Dinas perhubungan diharapkan agar dapat meningkatkan koordinasi
dan komunikasi dengan berbagai pihak yang terlibat dalam proyek
infrastruktur transportasi, seperti kontraktor, masyarakat, dan
pemerintah daerah. Hal ini akan membantu memastikan bahwa
proyek berjalan lancar dan tidak terhambat oleh masalah yang dapat
dihindari.
4. Dinas perhubungan sebaiknya selalu memantau dan mengevaluasi
proyek infrastruktur transportasi secara rutin untuk memastikan
bahwa proyek tersebut berjalan sesuai dengan rencana. Jika ada
masalah atau kendala yang muncul, dinas perhubungan dapat segera
mengambil tindakan yang diperlukan untuk memastikan proyek
tetap berjalan dengan baik.
5. Dinas perhubungan dapat menjalin kemitraan dengan sektor swasta
untuk memperoleh sumber daya dan dana tambahan untuk proyek
infrastruktur transportasi. Kemitraan semacam ini dapat membantu
mempercepat pelaksanaan proyek dan meningkatkan kualitas
infrastruktur transportasi yang dibangun.
DAFTAR PUSTAKA

Soft File profil Dishub Kab. Serang. https://dishub.serangkab.go.id

Universitas Bina Bangsa. 2021. Buku Pedoman Kuliah Kerja Praktek (KKP).
Serang-Banten.

Afifi, Z., & Zuliyati. (2016). Pengaruh Tekanan Anggaran, Partisipasi Anggaran,
Terhadap Kinerja Manajerial. Unisbank Semarang, 28 Juli 2016, 2.
Antom, M. G., Tinangon, J. J., & Elim, I. (2012). Penerapan Anggaran Berbasis
Kinerja Untuk Menunjang Akuntabilitas Publik Pada Badan Lingkungan
Hidup Kota Manado. Jurnal EMBA Vol.4 No.3 September 2016, 1.
Asman, H. N. (2022). Anggaran Perusahaan. Indramayu: CV. Adanu Abimata.
Fadlilah, A. H., Ramadhany, A. A., & Richmayati, M. (2022). Pengenalan
Anggaran. Batam: Yayasan Cendikia Mulia Mandiri.
Fuad, M., Sukarno, E., Sugiarto, Moeljadi, Christina, E., N, F. R., & M, H.
(2020). Anggaran Perusahaan Konsep dan Aplikasi. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Palilu, A. (2018). Analisis Pengaruh Pembangunan Infrastruktur Transportasi
Terhadap Produk Domestik Regional Bruto Kota Ambon. Jurnal Buletin
Studi Ekonomi. Vol. 23 No. 2, Agustus 2018, 7-8.
Palilu, A. (2022). Pembangunan Infrastruktur Transportasi Terhadap Produk
Domestik Regional Bruto. Pasaman Barat: CV. Azka Pustaka.
Warnaningtyas, H., & Rohmatiah, A. (2019). Penganggaran Perusahaan. Klaten:
Lakeisha.

Prof. Dr. sugiyono. 2020. Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif,


kualitatif dan R&D. Diakses pada 3 Maret 2023 dari
https://scholar.google.com/citations?user=uUIIujUAAAAJ&hl=en

Anda mungkin juga menyukai